Materi ITL
Materi ITL
Secara umum sistem tenaga listrik dibangun oleh empat komponen utama,
yaitu pembangkit, transmisi, distribusi, dan beban. Selanjutnya proses proses
pengiriman daya listrik dilakukan secara bertahap, dimulai dari bagian
pembangkit kemudian disalurkan melalui jaringan transmisi, dan disalurkan
ke beban-beban menggunakan saluran distribusi. Energi listrik dibangkitkan
di pusat-pusat pembangkit dengan mengkonversikan sumber energi primer
yang tersedia, seperti air, angin, panas bumi, panas matahari, batu bara atau
lainnya. Dengan mengacu pada sumber energi primer yang digunakan sebagai
penyedia awal, maka dikenal berbagai tipe pembangkit, misalnya Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) atau yang lainnya. Sedangkan pemakai
atau beban biasanya terletak jauh dari pusat pembangkit, sehingga untuk
memanfaatkan energi listrik yang telah dibangkitkan diperlukan saluran atau
jaringan listrik. Oleh karena itu, untuk menunjang proses penyaluran energi
listrik secara memadai dibutuhkan sistem transmisi dan sistem distribusi
yang baik, agar beban-beban yang tersebar mendapat kiriman daya listrik
sesuai kebutuhannya
Adalah jenis instalasi listrik yang digunakan untuk sarana kotak kontak
atau beban beban listrik selain lampu dengan menggunakan 2 buah kawat
penghantar, yaitu 1 (satu) kawat penghantar untuk phase
(Sumber/Tegangan) dan 1 (satu) kawat penghantar lainnya untuk 0 (Netral).
Penghantar yang terdiri dari beberapa kawat yang saling berlilitan dengan
ukuran diameter 1 mm2 – 500 mm2
1) Penghantar Simplex
Kabel yang berisi satu buah penghantar saja yang berfungsi untuk
menghantarkan satu jenis aliran saja, misalkan untuk penghantar fasa saja
atau netral saja. Contoh dari penghantar ini adalah kabel NYA 0,75 mm2
dan NYAF 1,5 mm2
2) Penghantar Duplex
Kabel yang berisi dua buah penghantar yang dapat mengalirkan 2 buah
aliran sekaligus, misalkan dua buah fasa yang berbeda atau aliran fasa
dengan netral. Kabel ini berupa dua buah penghantar dengan masing-
masing penghantar dipisahkan dengan isolasi dan diikat menjadi satu
menggunakan selubung. Contoh dari penghantar ini adalah kabel NYM
2x1,5 mm2 dan NYY 2x1,5 mm2.
3) Penghantar Triplex
Kabel yang berisi tiga buah penghantar yang dapat mengalirkan 3 buah
aliran sekaligus, misalkan 3 buah fasa (R,S,T) atau mengalirkan fasa,netral,
dan grounding. Kabel ini berupa tiga buah penghantar dengan masing-
masing penghantar dipisahkan dengan isolasi dan diikat menjadi satu
menggunakan selubung. Contoh dari penghantar jenis ini adalah NYM
3x1,5 mm2 dan NYY 3x1,5 mm2.
4) Penghantar Quadruplex
Kabel yang berisi empat buah penghantar yang dapat mengalirkan 4 buah
aliran sekaligus, misalkan 3 buah fasa dan netral atau 3 buah fasa dan
grounding. Penghantar Quadruplex ada yang berupa penghantar pejal,
berlilit, ataupun serabut. Kabel ini berupa empat buah penghantar dengan
masing-masing penghantar dipisahkan dengan isolasi dan diikat menjadi
satu menggunakan selubung. Contoh dari penghantar jenis ini adalah NYM
4x1,5 mm2 dan NYMHY 4x1,5 mm2.
1) Kabel NYA
Jenis penghantar berinti tunggal dengan lapisan bahan isolasi PVC satu
lapis, kabel jenis ini adalah jenis kabel yang paling sering digunakan pada
instalasi listrik rumah. Kode warna isolasi kabel ini ada yang merah, kuning,
biru, dan hitam sesuai dengan persyaratan umum instalasi listrik (PUIL).
Kelemahan dari kabel jenis ini adalah mudah cacat karena lapisan isolasinya
yang hanya satu lapis, tidak tahan air, dan mudah digigit tikus. Agar aman,
ketika memakai kabel ini kita bisa memasukan kabel jenis NYA ini di dalam
pipa jenis PVC atau saluran tersebut untuk menghindari gigitan tikus dan
apabila mengelupas tidak akan langsung tersentuh dengan orang disekitarnya.
Gambar 1.8 Kabel NYA
(https://skemaku.com/mari-mengenal-jenis-jenis-kabel-listrik-
beserta-kegunaannya/)
2) Kabel NYM
Jenis penghantar yang memiliki inti lebih dari satu, biasanya digunakan
pada instalasi gedung atau bangunan yang tertanam pada dinding. Juumlah
inti dari kabel jenis NYM ini adalah 2,3, dan 4 dengan masing-masing inti
dipisahkan dengan isolasi kemudian keempatnya diikat menjadi satu dengan
selubung isolasi PVC. Karena lapisan isolasinya yang lebih banyak dari kabel
jenis NYA maka kabel jenis NYM ini kebih aman untuk digunakan sebagai
bahan instalasi pada gedung atau bangunan.
3) Kabel NYY
4) Kabel NYAF
Kabel jenis ini banyak digunakan untuk instalasi rumah tangga kelas kecil,
kabel ini tidak direkomendasikan untuk instalasi rumah atau gedung di atas
900 watt. Kabel NYMHY terdiri dari beberapa kabel inti serabut yang dilapisi
dengan isolasi PVC.
6) Kabel NYFGbY
8) Kabel NYAF
9) Kabel NYMHY/NYYHY
Kabel jenis ini banyak digunakan untuk instalasi rumah tangga kelas kecil,
kabel ini tidak direkomendasikan untuk instalasi rumah atau gedung di atas
900 watt. Kabel NYMHY terdiri dari beberapa kabel inti serabut yang dilapisi
dengan isolasi PVC.
1) Kotak kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal)
yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alatalat
listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
2) Kotak kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC
yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC
yang berfungsi sebagai ground. Kotak kontak jenis ini biasanya digunakan
untuk daya yang lebih besar.
SPST : Single Pole Single Throw, yaitu Saklar ON/OFF yang paling
sederhana dengan hanya memiliki 2 Terminal. Contohnya Saklar Listrik
ON/OFF pada lampu.
SP6T : Single Pole Six Throw, yaitu saklar yang memilki 7 Terminal
yang pada umumnya berfungsi sebagai Saklar pemilih. Jenis Saklar ini banyak
ditemui dalam Rangkaian Adaptor yang dapat memilih berbagai Tegangan
Output, misalnya pilihan output 1,5V, 3V, 4,5V, 6V, 9V dan 12V.
Macam-Macam Saklar pada pengendali ( instalasi tenaga ) dan
elektronik:
2) Saklar Toggle
4) Saklar Mekanik
Saklar ini digunakan untuk mendeteksi perubahan aliran cairan atau gas di
dalam pipa, tersedia untuk berbagai viskositas. Pada saat cairan dalam pipa
tidak ada aliran, maka kontak tuas/piston tidak bergerak karena tekanan
disebelah kanan dan kiri tuas sama. Namun pada saat ada aliran, maka
tuas/piston akan bergerak dan kontak akan berubah sehingga dapat
menyambung atau memutusklan rangkaian.
Saklar level atau float switch, merupakan saklar diskret yang digunakan
untuk mengontrol level permukaan cairan di dalam tangki. Posisi level cairan
dalam tangki digunakan untuk men-trigger perubahan kontak saklar. Posisi
level switch ada yang horizontal dan ada yang vertikal.
7) Temperature Switch
Permukaan luar maupun dalam pipa instalasi harus licin dan rata, dan
dilindungi dengan baik terhadap karat (ayat 730 D3 sub b). Jadi bagian luar
maupun dalam pipa baja harus dicat dengan meni. Pipa instalasi PVC memiliki
antara lain sifat-sifat berikut ini:
Menurut ayat 730 D3 sub c, pada ujung bebas dari pipa instalasi baja harus
dipasang selubung masuk (tule) yang berbentuk baik, tahan lama dan cocok
ukurannya
Pipa instalasi yang tidak ditanam dengan sempurna, harus dipasang secara
baik dengan menggunakan alat penopang atau klem yang cocok. Jarak antara
alat-alat penopang itu tidak boleh melebihi satu meter (ayat 730 F9).
Menurut ayat 730 F8, khusus untuk pipa baja dengan kampuh terbuka atau
kampuh terlipat berlaku:
e. Benda bantu
Pada saluran yang panjang harus dipasang cukup banyak kotak tarik. Jarak
antara dua kotak tarik ditentukan oleh panjang pegas tarik yang digunakan
untuk menarik kabelnya ke dalam pipa. Panjang pegas tarik yang dapat dibeli
ialah 10 meter atau 20 meter.
Menurut ayat 730 F6, antara dua kotak tarik tidak boleh ada lebih dari empat
benda bengkok atau lebih dari 20 meter pipa lurus. Benda bengkok S ringan,
juga disebut bayonet, dihitung sebagai satu benda bengkok.
Kalau tidak perlu, dalam kotak tarik kabelnya tidak boleh dipotong
untuk kemudian disambung lagi.
Untuk pemasangan pipa PVC, sok dan benda bengkok jarang digunakan.
Belokan-belokan yang diperlukan dibuat pada pipanya sendiri. Dengan
demikian tidak ada kemungkinan terlepasnya suatu benda bengkok pada
waktu kabelnya ditarik kedalam pipa.
Untuk membuat cabang pada instalasi pipa harus digunakan kotak
cabang, misalnya kotak-T atau kotak cabang empat. Kotak-kotak cabang ini,
dan juga kotak-kotak tarik, harus mudah dicapai, jadi misalnya tidak boleh
diletakkan di belakang lapisan dinding yang sulit dilepas.
Dengan satu lasdop tidak boleh disambung lebih dari lima kawat.
Jumlah sambungan dalam kotak sambung, yaitu kotak tarik atau kotak cabang,
harus dibatasi supaya kotaknya masih dapat ditutup dengan baik.
1) kotak normal;
2) kotak sentral;
3) kotak banula;
4) kotak rangkaian ganda.
1) Kotak Normal
2) Kotak Sentral
b) kotak beton
Kotak beton digunakan dalam lantai beton. Lubang-lubang pemasukkan kotak
ini tidak mendatar , tetapi miring. Maksudnya supaya lubang yang harus
dibuat dalam lantai beton bisa sekecil mungkin.
Biasanya kotak-kotak ini dan pipa-pipa instalasinya diikat pada rangka besi
beton. Sebelum dimulai dengan pengecoran beton, letak kotak-kontaknya
harus diteliti lebih dahulu dengan cermat.
b) Kotak Universal
Untuk membatasi jumlah jenis yang harus digunakan, dapat dipakai kotak
universal (seperti gambar di bawah). Kotak ini memiliki sampai 16 lubang.
Pada lubang-lubang itu dapat dipasang cerat-cerat lurus atau miring seperti
dapat dilihat pada gambar. dengan demikian dapat dibentuk jenis-jenis kotak
sentral yang telah dibahas
Sistem dengan kotak sentral yang juga menggunakan kotak sambung jenis
lain, dinamakan sistem kotak sentral yang dimodifikasi.
c) Kotak Banula
Instalasi dengan kotak banula selalu dipasang tampak, jadi tidak ditanam.
Kotak ini banyak digunakan di rumah-rumah sakit, di gedung-gedung sekolah
dan di gedung-gedung lain, di mana terdapat lorong-lorong panjang. Pipa-pipa
dan kotak-kotak sambungnya dipasang sepanjang lorong dan diletakkan pada
dinding dekat langit-langit itu sendiri. Dari situ dibuat cabang-cabang ke
semua sakelar, kotak-kontak dinding dan lampu. Apabila dipasang dengan
cermat dan lurus, dan diberi warna yang serasi, saluran-saluran sepanjang
lorong itu akan tampak cukup rapi.
Sistem saluran lantai ini dapat sekaligus digunakan untuk saluran telepon
dan saluran arus lemah lain.
g. Jenis-jenis Pengaman
a) Standar SPLN 108 / SLI 175, bila digunakan oleh pemakai umum (instalasi
perumahan - kapasitas pemutusan rendah) dan IEC 60947-2, bila
digunakan oleh ahlinya (aplikasi industri - kapasitas pemutusan tinggi).
b) Kapasitas pemutusan suatu pemutus tenaga harus lebih besar dari arus
hubung singkat pada titik instalasi, dimana pemutus tenaga tersebut
dipasang. Pada diagram garis suatu sistem, disarankan untuk juga
menyebutkan besar kapasitas pemutusan disamping arus pengenal
pemutus tenaga yang digunakan.
c) Arus Pengenal pemutus tenaga harus disesuaikan dengan besarnya arus
beban yang dilewatkan kabel dan lebih kecil dari arus yang diijinkan pada
kabel.
d) Tegangan operasional pengenal pemutus tenaga harus lebih besar atau
sama dengan tegangan sistem.
e) Frekuensi sistem
f) Aplikasi beban tipe kabel yang diamankan, tembaga atau alumunium.
2) MCCB
Adalah pemutus sirkit tegangan menengah, dalam memilih circuit
breaker ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu :
Karakteristik sistem
a) Sistem tegangan operasional dari circuit breaker harus lebih besar atau
minimum sama dengan tegangan sistem.
b) Frekuensi sistem dari circuit breaker harus sesuai dengan frekuensi
sistem.
c) Arus pengenal circuit breaker harus disesuaikan dengan besarnya arus
beban yang dilewatkan oleh kabel, dan harus lebih kecil dari arus ambang
yang diijinkan lewat pada kabel
d) .Kapasitas pemutusan dari circuit breaker harus paling sedikit sama
dengan arus hubung singkat prospektif yang mungkin akan terjadi pada
suatu titik instalasi dimana circuit breaker tersebut dipasang.
e) Jumlah pole dari circuit breaker sangat tergantung kepada sistem
pembumian dari sistem.
a) Perbedaan total dari dua circuit breakaer yang ditempatkan secara seri.
b) Perbedaan sebagian hanya dijamin sampai tingkat tertentu.
c) Arus gangguan tertentu.
Earth Leakaque Circuit Breaker atau alat pengaman arus bocor tanah
atau disebut saklar pengaman arus sisa (SPAS) yang bekerja dengan sistim
differential, saklar ini memiliki sebuah transformator arus dengan inti
berbentuk gelang, inti ini melingkari semua hantaran suplay ke mesin atau
peralatan yang diamankan termasuk hantaran netral, ini berlaku untuk semua
sambungan satu-phasa, sambungan tiga-phasa tanpa netral maupun
sambungan tiga-phasa dengan netral.
5) Surge Arreste
h. Panel PHB
PHB memiliki banyak arti dalam bahasa Indonesia yaitu panel hubung
bagi, papan hubungan bagi, selain itu biasanya disebut juga
dengan perangkat hubung bagi.
Pada umumnya PHB yang digunakan pada industri atau bangunan-bangunan
yang memerlukan suplai daya yang cukup besar memerlukan panel yang
berbentuk lemari (cubicle).
Jika konsumen hanya berupa rumah tinggal yang sederhana panel hubung
bagi yang digunakan dapat menggunakan pengaman
berupa sekring atau MCB dengan batas yang sesuai dan standar.
Gambar 1.32 PHB dengan pengaman berupa sekring batu untuk instalasi
rumah degan tegangan rendah
Untuk PHB sistem tegangan menegah, terdiri dari tiga cubicle yaitu satu
cubicle incoming dan cubicle outgoing.
i. Jenis-jenis PHB
1) Ditinjau dari sisi tegangan operasinya maka PHB dapat di bagi menjadi:
a) PHB tegangan rendah
b) PHB tegangan menengah
c) PHB tegangan tinggi
2) Ditinjau dari sisi tempat pemasangannya maka PHB dapat di bagi
menjadi:
a) Pasangan dalam
b) Pasangan luar
3) Ditinjau dari sisi susunan/tingkatannya di bagi menjadi:
a) Main panel
b) Main sub panel
c) Distribusi panel
4) .Ditinjau dari sisi sususnanya/tingkatannya di bagi menjadi :
a) Panel penerangan
b) Panel tenaga
c) Panel kontrol
5) Berdasarkan bentuknya, PHB terdiri dari tiga macam, yaitu :
a) Bentuk lemari
b) Bentuk kotak
c) Bentuk meja
6) Berdasarkan perkembangan teknologi, PHB dibagi 2 macam, yaitu:
a) Konvensional
b) Modern (berbasis PLC atau yang lainnya)