Anda di halaman 1dari 3

Tugas Wajib 3

Nama : Zulkaidah
Nim : 042865913
1. Sebutkan dan jelaskan pilihan-pilihan strategik perencanaan sdm

Jawaban :

a. Pertama, perusahaan atau organisasi dapat menjadi proaktif atau reaktif


dalam perencanaan sdm-nya, yaitu dia dapat memutuskan apakah akan
melakukan antisipasi terhadap kebutuhan secara hati-hati dan melakukan
perencanaan secara sistematis dalam memenuhi kebutuhannya lebih lanjut
atau sebaliknya secara sederhana dia hanya akan bereaksi terhadap
kebutuhan-kebutuhan mereka yang muncul.
b. Kedua, perusahaan atau organisasi dapat memilih fokus perencanaan sdm
yang tebih sempit atau lebih luas. Jika perusahaan/organisasi memilih fokus
perencanaan yang lebih sempit maka dia hanya melakukan perencanaan
pada satu atau dua bidang/area sdm tertentu, seperti pada rekrutmen atau
seleksi saja. Sebaliknya, jika memilih pada fokus yang lebih luas maka dapat
melakukan perencanaan pada seluruh area sdm termasuk bidang pelatihan,
pemberian penghargaan, dan seterusnya.
c. Ketiga, pilihan strategi perencanaan sdm menyangkut formalitas
perencanaan. Perusahaan atau organisasi misalnya, dapat memilih
perencanaan yang lebih informal di dalam perencanaan sebagian besar
kepala manajer dan staf bagian sdm atau sebaliknya, dapat pula memilih
perencanaan formal yang dinyatakan secara jelas tertulis dan didukung
olehdokumen dan data. Komputerisasi dalam sistem informasi sdm misalnya,
merupakan salah satu cara membantu formalisasi proses perencanaan.
d. Pilihan keempat melibatkan tingkat keterikatan perencanaan sdm dengan
perencanaan strategik organisasi. Perencanaan dapat tidak terikat erat
dengan rencana strategik perusahaan, atau dapat pula tereintegrasi penuh
dengan rencana strategik perusahaan integrasi rencana strategik dengan
manajemen sdm strategik dapat berlangsung dengan baik melalui integrasi
secara penuh keduanya tersebut melalui perencanaan sdm strategik.
e. Akhirnya, pilihan kelima strategi perencanaan sdm melibatkan fleksibilitas,
yaitu kemampuan perencanaan dalam mengantisipasi dan menghadapi
kontingensi sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, organisasi tidak
menyukai tingkat ketidakpastian yang tinggi. Mereka berusaha mengurangi
tingkat ketidakpastian tersebut melalui perencanaan yang mencakup
peramalan (forecasting) dan prediksi terhadap kemungkinan kondisi dan
kejadian di masa mendatang. Untuk itulah perlu adanya fleksibilitas dan
adaptabilitas.

2. Sebutkan, jelaskan, berikan contoh untuk masing-masing poin kriteria


kompensasi efektif!

Jawaban : tujuh kriteria agar suatu kompensasi efektif, yaitu kompensasi harus

a. Layak = kompensasi harus memenuhi persyaratan pemerintah, serikat


pekerja, dan manajer.
b. Adil = minimum menurut setiap orang harus dibayar secara adil sesuai
dengan usaha, kemampuan, dan keahlian mereka.
c. Seimbang = upah, tunjangan dan penghargaan lain harus memberikan suatu
paket penghargaan total yang masuk akal.
d. Efektif = upah tidak boleh berlebihan, sesuai dengan kesanggupan
organisasi untuk membayarnya.
e. Aman = upah harus cukup membantu karyawan merasa aman dan
membantunya untuk memuaskan kebutuhan dasarnya.
f. Memberikan insentif = upah harus dapat memotivasi keefektifan dan
produktivitas kerja.
g. Mudah dipahami oleh karyawan = karyawan harus paham terhadap sistem
pengupahan dan menganggap sistem tersebut masuk akal baik bagi
perusahaan maupun bagi din mereka sendiri.

3. Uraikan dan berikan contoh apa yang saudara pahami terkait proses penilaian
kinerja!

Jawaban :

Proses untuk menilai kinerja secara umum dapat dibedakan secara formal
maupun informal. Penilaian dan umpan balik kerja secara informal adalah ketika
supervisor memberi tahu dan berkomentar terhadap kinerja. Sedangkan
penilaian kinerja dan umpan balik yang dilakukan secara formal yaitu pengkajian
kinerja tahunan yang terstruktur, di mana supervisor menilai setiap kinerja
karyawan dengan menggunakan prosedur penilaian resmi.

Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan mungkin gagal memberikan pelatihan


untuk penilai yang cukup, atau perusahaan-perusahaan tersebut mungkin
menggunakan kriteria penilaian yang terlalu subjektif dan tidak memiliki
keterkaitan dengan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai