Anda di halaman 1dari 8

KETIDAKADILAN HUKUM BAGI RAKYAT KECIL DI INDONESIA

(Legal injustice for small people in Indonesia)

Fitriyah

Email : fitriyah.iyah74@gmail.com

ABSTRAK

Hukum adalah kumpulan aturan, perundang-undangan, atau hukum kebiasaan, dimana


suatu negara atau masyarakat mengakuinya sebagai sesuatu yang mempunyai kekuatan mengikat
terhadap warganya, definisi hukum dari Oxford English Dictionary (Henry Campabel Black,
Op.cit., 1991:614). Ketidakadilan dalam penegakan hukum di Indonesia merupakan salah satu
permasalahan yang sudah sejak lama ada dan semakin merajalela setiap tahun nya. Banyak kasus
pidana yang terjadi dikalangan masyarakat kecil dimana vonis yang diberikan tidak sesuai dengan
tindakan yang dilakukan, apalagi mempertimbangkan adanya peredaan di penegakan pidana pada
masyarakat atas yang cenderung berbelit. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode
kuantitatif yaitu dengan menggunakan kuisioner melalui gform.

Kata kunci : Hukum, Ketidakadilan hukum, Masyarakat kecil


PENDAHULUAN

Hukum adalah kumpulan aturan, perundang-undangan, atau hukum kebiasaan, dimana


suatu negara atau masyarakat mengakuinya sebagai sesuatu yang mempunyai kekuatan mengikat
terhadap warganya, definisi hukum dari Oxford English Dictionary (Henry Campabel Black,
Op.cit., 1991:614).

Tujuan dibuatnya artikel ini, tiada lain yaitu untuk menyelesaikan permasalahan yang
terjadi pada otoritas penegak hukum yang ada di negara ini, dan kami sebagai mahasiswa
bermaksud untuk memberikan suatu solusi dengan tujuan utama, ialah pemahaman yang kita dapat
dari artikel ini digunakan dan di lakukan dalam keseharian kita, dan meciptakan sebuah
kesejahteraan yang akan dirasakan oleh semua masyarakat kita.

Rumusan masalah yang akan dikaji dalam penulisan artikel ini yaitu : Apa yang dimaksud
dengan ketidakadilan hukum?, Apa yang kita rasakan dari suatu penegakan hukum yang tidak
sama rata?, Bagaimana ketidakadilan hukum mempengaruhi pola hidup masyarakat kecil?

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. menurut Sugiyono (2018:15)


penelitian kuantitatif adalah Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang ditetapkan sebelumnya. Penelitian kuantitatif merupakan sebuah metode
pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk kuesioner. Kuisioner adalah suatu pertanyaan-
pertanyaan yang disediakan oleh peneliti yang kemudian disebarluaskan kepada responden.
Jawaban dari responden memungkinkan peneliti untuk dapat menyimpulkan.
PEMBAHASAN

No. Pertanyaan Kategori Jumlah Presentase


(%)
1. Apakah anda mengetahui apa itu hukum?
Ya 20 100%
Tidak 0 0%

2. Menurut anda hukum yang ada di


Indonesia sudah adil bagi masyarakat Sudah 0 0%
kecil? Belum 20 100%

3. Apakah ketidakadilan hukum sangat


berpengaruh bagi kehidupan masyarakat Ya 18 90%
kecil? Tidak 2 10%

4. Apakah anda merasakan dampak dari


ketidakadilan hukum? Ya 12 60%
Tidak 8 40%

Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa 20 responden mengetahui apa itu hukum, 20
responden mengatakan bahwa hukum di Indonesia belum adil bagi masyarakat kecil, 18 responden
mengatakan bahwa hukum sangat berpengaruh bagi masyarakat keci, 2 responden mengatakan
hukum tidak berpengaruh bagi masyarakat kecil, 12 responden mengatakan sudah merasakan
dampak dari ketidakadilan hukum, dan 8 responden mengatakan belum merasakan dampak dari
ketidakadilan hukum.

Hukum adalah kumpulan aturan, perundang-undangan, atau hukum kebiasaan, dimana


suatu negara atau masyarakat mengakuinya sebagai sesuatu yang mempunyai kekuatan mengikat
terhadap warganya, definisi hukum dari Oxford English Dictionary (Henry Campabel Black,
Op.cit., 1991:614).

Hukum adalah himpunan petunjuk hidup, perintah, dan larangan-larangan yang mengatur
tata tertib dalam suatu masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang
bersangkutan. Oleh karna itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan kerugian
kepada masyarakat, maka diperlukan tindakan oleh pemerintah atau penguasa untuk menegakkan
hukum tersebut, E. Utrecht&Muh. Saleh Djindang, 1983:42).
Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk cukup banyak di Asia. Selain itu
negara Indonesia juga dikenal sebagai negara hukum. Hukum yang dicita-citakan adalah hukum
yang merata dan adil bagi seluruh warga negara Indonesia. Pada kenyataannya, banyak kasus kasus
mengenai ketidakadilan hukum dan mirisnya paling sering terjadi pada masyarakat menengah ke
bawah. Kasus ketidakadilan hukum pada masyarakat menengah ke bawah menimbulkan istilah
“Hukum: Tumpul ke atas, tajam ke bawah”.

Ir. Soekarno pernah menggagas negara “Gotong Royong”, semua kasus ketidakadilan
hukum yang terjadi di Indonesia (khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah) dapat
diminimalisir jika seluruh warga Indonesia memahami, menghayati serta mewujudkan “gotong
Royong” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan hanya pejabat, pemerintah, presiden,
tapi semua warga negara Indonesia bergotong royong mewujudkan kesejahteraan bersama.
Soekarno memimpikan “Indonesia bagi semua”, maka semua warga harus merasa sebagai orang
Indonesia dan membangun Indonesia yang sama. Inilah yang menjadi harapan banga Indonesia
dan harus selalu tertanam dalam hati masing-masing warga negara Indonesia.

Tujuan hukum sudah banyak para ahli hukum membahasnya, namun inti dari pendapat
para ahli tersebut bisa disimpulkan sebagai berikut : pertama, tujuan hukum yang sebenarnya
adalah menghendaki adanya keseimbangan kepentingan, ketertiban, keadilan ketentraman
kebahagiaan, damai sejahtera setiap manusia; kedua, dengan demikian jelas bahwa yang di miliki
oleh hukum adalah agar kepentingan setiap orang, baik secara individual maupun kelompok tidak
diganggu oleh orang lain atau kelompok lain yang menonjolkan kepentingan pribadinya atau
kepentingan kelompoknya; ketiga, inti tujuan hukum adalah agar tercipta kebenaran dan keadilan
dalam kehidupan masyarakat.

Hukum di Indonesia menggunakan Pancasila sebagai landasannya. Terutama pancasila


sila ke-dua dan ke-lima yang berbunyi “ kemanusiaan yang adil dan beradab” dan “keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”. dapat diartikan dalam sila-sila tersebut bahwa keadilan harus
dijunjung tinggi dalam segala aspek terutama untuk hukum. Keadilan hukum juga diatur dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 28 I yang berbunyi “setiap
orang berhak atas pengakuan jaminan, perundangan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum”.

Pasal tersebut menjelaskan tentang hak asasi manusia dalam bidang hukum bahwa manusia
berhak atas keadilan dan perlakuan yang sama. Pada kenyataannya hukum di Indonesia jauh dari
kata adil. Sering terjadi ketimpangan hukum yang melibatkan rakyat kecil dan rakyat kaya. Rakyat
kecil yang mempunyai kelemahan ekonomi, jika mereka tersandung kasus hukum maka akan
menjadi beban bagi mereka dan keluarga mereka, dikarenakan siapa nantinya yang akan
menafkahi keluarga mereka dan bila terkena denda berupa uang bagaimana mereka membayar
denda tersebut.
Tetapi berbeda dengan rakyat kaya mereka lebih leluasa dalam memonopoli hukum,
dengan membayar uang kebebasan pun dapat dibeli dengan mudah, keringanan hukum dapat
diterima. Hal tersebut terjadi karena implementasi Pancasila didalam hukum belum tercapai,
terutama dalam sila ke-2 dan sila ke-5. Kemudian ditambah masyarakat yang belum sadar hukum,
serta rendahnya tingkat pendidikan bagi rakyat kecil mengenai hukum.
PENUTUP

Keadilan hukum diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 Pasal 28 I yang berbunyi “setiap orang berhak atas pengakuan jaminan, perundangan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum”. Di Indonesia masih
banyak rakyat kaya yang memanfaatkan uangnya untuk memanipulasi hukum sehingga bisa kapan
saja dan seenaknya menjatuhkan hukuman atau memindahkan hukuman kepada rakyat kecil
membuat seolah rakyat kecil yang bersalah.

Agar keadilan hukum bisa ditegakkan dengan adil di Indonesia, para aparat hukum beserta
jajarannya harus bersikap bijak sesuai dengan kenyataan dan tidak mudah termanipulasi karna
sejumlah uang. Dan rakyat kecil pun harus berani berbicara menyampaikan pendapatnya jika
mendapatkan ketidakadilan hukum.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, R. P. T., & Wibowo, T. U. S. H. (2021, July 21). CIVIC VALUES DAN COVID –
19: TANTANGAN DAN RESPONS KEWARGANEGARAAN DI MASA PANDEMI.
https://doi.org/10.31219/osf.io/rmhj2

Imaculata, M. G. (2018). Ketidakadilan Hukum Di Indonesia Bagi Masyarakat Menengah Ke


Bawah Ditinjau Dari Konsep Negara Aristoteles Dan Negara Gotong Royong.

https://osf.io/5349e

Prof. Dr. Drs. Manan, H. Abdul SH., S.IP., M,Hum. (2018). Dinamika Politik Hukum Di
Indonesia. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai