Oleh :
Kelas : IX-6
Kristen Protestan atau biasa disebut dengan Kristen saja adalah sebuah denominasi
yang lahir akibat perpecahan di dalam tubuh gereja Katolik. Protestan berbagai sejarah dan
akar budaya yang sama dengan Katolik Roma maupun Ortodoks, yakni sama-sama berasal
Sejarah Kelahiran Gerakan Gereja Protestan awalnya adalah sebuah Gereja Purba
yang hadir setelah Yesus naik ke sorga dan dipimpin langsung oleh para murid dari rasul-
rasul. Gereja ini berkembang pesat dan akhirnya tersebar ke seluruh Asia Kecil, Afrika Utara
dan Roma. Kaisar Teodosius I akhirnya mengumumkan bahwa Kristen menjadi agama
agama dominan di Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara selain Zoroaster, Yahudi dan
kepercayaan lokal.
Ketika kekaisaran pecah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur, mulai terjadi
friksi antara gereja yang ada di Roma dengan Konstantinopel. Ketika Romawi Barat jatuh ke
tangan suku-suku Jermanik yang pagan / pengikut Arianisme, Romawi Timur tetap bertahan
untuk jangka waktu yang cukup lama. Kekristenan Barat muncul bersamaan dengan
bangkitnya Kekaisaran Romawi Suci yang menguasai hampir seluruh Eropa. Paus bertahta di
Roma bukan hanya mengurusi agama namun juga sosial, pendidikan dan bahkan politik.
Kristen Ortodoks mengalami hambatan dan penurunan setelah Turki Binzantium jatuh
ke tangan Muslim. Banyak terjadi konversi agama di kalangan penduduk Timur Tengah.
Negara-negara Eropa, khususnya Balkan dan Eropa Timur berhasil menahan serangan
Kaum muslim kalah dalam perang di semenanjung Iberia. Spanyol dan beberapa
wilayah di Portugal yang tadinya dikuasai kaum Kristen Visigoth berubah menjadi wilayah
jajahan Umayyah. Namun aksi heroik Kaisar Charles Martel yang berhasil mengusir
Umayyah dan membuat Spanyol serta seluruh Hispania kembali berada di bawah pengaruh
Katolik Roma dan bahkan menjadi negara dengan basis Katolik yang kuat.
Keberhasilan Charles Martel ini menjadi penting karena tidak hanya mengusir orang
Moor / Umayyah dari Hispania serta Perancis dan membuat pergerakan Islam untuk
menguasai Eropa terhenti, tetapi juga berhasil mempersatukan Barat. Ia mengalahkan suku-
suku Jermanik dan melindungi Roma dari ancaman Raja Lombardia. Anaknya, Charlemagne
Romawi Suci.
Di dalam Kekaisaran Romawi Suci, Paus memiliki wewenang yang luar biasa. Gereja Katolik
menjadi bagian tak terpisahkan dari negara dan pemerintahan. Hal ini memberikan
kesempatan bagi Katolik Roma untuk terus berkembang. Paus dan gereja Katolik melakukan
berbagai hal yang dianggap adalah sebuah kejahatan bahkan kejijikan bagi sebagian orang.
Para raja dan pangeran Jerman mulai tidak menyukai Paus yang begitu sewenang-wenang
Para Paus dan gereja Katolik juga jatuh ke dalam godaan korupsi, perzinahan dan
wilayah untuk memurnikan kembali ajaran Kristen. Dua dari semua gerakan itu yang paling
menonjol adalah kaum Waldenesis pimpinan Peter Waldo dari Perancis serta para pengikut
Jan Hus dari Ceko. Namun tantangan terbesar bagi Katolik Roma justru hadir dari dalam diri
Martin Luther tidak setuju dengan aktivitas Indulgensi, dimana Paus mengirim orang-
orang untuk menjual surat pengampunan dosa kepada mereka yang sudi menyumbang uang
Martin Luther adalah tokoh utama gerakan reformasi dan akhirnya menjadi pemicu
tesisnya yang menelanjangi kebobrokan gereja Katolik. Hal itu menandai sebuah gerakan
reformasi Kristen. Sejak itu Protestan lahir sebagai salah satu dari aliran dalam tubuh Gereja
Kristen. Kepausan mulai melakukan tindakan tegas, seperti pemanggilan dan pengucilan.
Belanda dan Swiss, para pengikut Yohanes Calvin menyerukan hal yang sama dengan
Selain Lutheran dan Calvinis, Protestan juga kaya akan denominasi lainnya, seperti
Babtis, Metodis, Anababtis, dan Anglikan. Pada awal kelahiran agama Kristen Protestan
ditandai dengan perang sengit melawan para pendukung Katolik Roma. Aksi persekusi
merebak di Spanyol dan Perancis, juga Italia dan Bahkan Belanda. Sesama Protestan juga
sering bertikai, khususnya di Swiss dimana Calvin mencoba mendirikan negara teokrasi
Kristen.
Para puritan Jerman, Belanda dan Inggris akhirnya menyabung nyawa berlayar ke
Dunia Baru. Di sana mereka mendirikan koloni-koloni, mengembangkan sikap kerja keras
serta toleransi. Kelak, para koloni inilah yang akhirnya menjadi salah satu tulang punggung
bagi berdirinya Amerika Serikat sebagai negara maju dan terkuat di dunia.
Inti Pengajaran Kristen Protestan Kristen bisa dideskripsikan sebagai mereka yang berada di