Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KRISTEN PROTESTAN

Tugas Agama Kristen

Oleh :

Boy Sandy Purba

Kelas : IX-6

SMP NEGERI 1 KOTA TEBING TINGGI


Sejarah Kelahiran Gerakan Gereja Protestan

Kristen Protestan atau biasa disebut dengan Kristen saja adalah sebuah denominasi

yang lahir akibat perpecahan di dalam tubuh gereja Katolik. Protestan berbagai sejarah dan

akar budaya yang sama dengan Katolik Roma maupun Ortodoks, yakni sama-sama berasal

dari pengajaran Yesus Kristus dan para rasul.

Sejarah Kelahiran Gerakan Gereja Protestan awalnya adalah sebuah Gereja Purba

yang hadir setelah Yesus naik ke sorga dan dipimpin langsung oleh para murid dari rasul-

rasul. Gereja ini berkembang pesat dan akhirnya tersebar ke seluruh Asia Kecil, Afrika Utara

dan Roma. Kaisar Teodosius I akhirnya mengumumkan bahwa Kristen menjadi agama

negara untuk seluruh wilayah kekaisaran Romawi.

Seiring dengan berkembangnya kerajaan Romawi, Kristen menyebar dan menjadi

agama dominan di Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara selain Zoroaster, Yahudi dan

kepercayaan lokal.

Ketika kekaisaran pecah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur, mulai terjadi

friksi antara gereja yang ada di Roma dengan Konstantinopel. Ketika Romawi Barat jatuh ke
tangan suku-suku Jermanik yang pagan / pengikut Arianisme, Romawi Timur tetap bertahan

untuk jangka waktu yang cukup lama. Kekristenan Barat muncul bersamaan dengan

bangkitnya Kekaisaran Romawi Suci yang menguasai hampir seluruh Eropa. Paus bertahta di

Roma bukan hanya mengurusi agama namun juga sosial, pendidikan dan bahkan politik.

Kristen Ortodoks mengalami hambatan dan penurunan setelah Turki Binzantium jatuh

ke tangan Muslim. Banyak terjadi konversi agama di kalangan penduduk Timur Tengah.

Negara-negara Eropa, khususnya Balkan dan Eropa Timur berhasil menahan serangan

Utsmani yang berambisi untuk menguasai Eropa.

Kaum muslim kalah dalam perang di semenanjung Iberia. Spanyol dan beberapa

wilayah di Portugal yang tadinya dikuasai kaum Kristen Visigoth berubah menjadi wilayah

jajahan Umayyah. Namun aksi heroik Kaisar Charles Martel yang berhasil mengusir

Umayyah dan membuat Spanyol serta seluruh Hispania kembali berada di bawah pengaruh

Katolik Roma dan bahkan menjadi negara dengan basis Katolik yang kuat.

Keberhasilan Charles Martel ini menjadi penting karena tidak hanya mengusir orang

Moor / Umayyah dari Hispania serta Perancis dan membuat pergerakan Islam untuk

menguasai Eropa terhenti, tetapi juga berhasil mempersatukan Barat. Ia mengalahkan suku-

suku Jermanik dan melindungi Roma dari ancaman Raja Lombardia. Anaknya, Charlemagne

akhirnya melanjutkan kesuksesan ayahnya yang gemilang dan mendirikan Kekaisaran

Romawi Suci.

Di dalam Kekaisaran Romawi Suci, Paus memiliki wewenang yang luar biasa. Gereja Katolik

menjadi bagian tak terpisahkan dari negara dan pemerintahan. Hal ini memberikan

kesempatan bagi Katolik Roma untuk terus berkembang. Paus dan gereja Katolik melakukan

berbagai hal yang dianggap adalah sebuah kejahatan bahkan kejijikan bagi sebagian orang.
Para raja dan pangeran Jerman mulai tidak menyukai Paus yang begitu sewenang-wenang

dalam menjalankan kekuasaannya.

Para Paus dan gereja Katolik juga jatuh ke dalam godaan korupsi, perzinahan dan

penyelewengan kekuasaan. Semua itu mengakibatkan munculnya gerakan puritan di berbagai

wilayah untuk memurnikan kembali ajaran Kristen. Dua dari semua gerakan itu yang paling

menonjol adalah kaum Waldenesis pimpinan Peter Waldo dari Perancis serta para pengikut

Jan Hus dari Ceko. Namun tantangan terbesar bagi Katolik Roma justru hadir dari dalam diri

seorang rahib Jerman bernama Martin Luther.

Martin Luther tidak setuju dengan aktivitas Indulgensi, dimana Paus mengirim orang-

orang untuk menjual surat pengampunan dosa kepada mereka yang sudi menyumbang uang

bagi program Kepausan Roma.

Martin Luther adalah tokoh utama gerakan reformasi dan akhirnya menjadi pemicu

berdirinya agama Kristen yang terpisah dari Katolik Roma.

Pada 31 Oktober 1517 di Universitas Wittenberg, Martin Luther memakukan 95

tesisnya yang menelanjangi kebobrokan gereja Katolik. Hal itu menandai sebuah gerakan

reformasi Kristen. Sejak itu Protestan lahir sebagai salah satu dari aliran dalam tubuh Gereja

Kristen. Kepausan mulai melakukan tindakan tegas, seperti pemanggilan dan pengucilan.

Beruntung Luther mendapatkan simpati dari para Pangeran Jerman. Ia mendapatkan

perlindungan yang cukup. Akhirnya gereja Lutheran berkembang pesat di Jerman. Di

Belanda dan Swiss, para pengikut Yohanes Calvin menyerukan hal yang sama dengan

Luther. Mereka melakukan reformasi gereja dan mendirikan aliran Calvinis.

Selain Lutheran dan Calvinis, Protestan juga kaya akan denominasi lainnya, seperti

Babtis, Metodis, Anababtis, dan Anglikan. Pada awal kelahiran agama Kristen Protestan
ditandai dengan perang sengit melawan para pendukung Katolik Roma. Aksi persekusi

merebak di Spanyol dan Perancis, juga Italia dan Bahkan Belanda. Sesama Protestan juga

sering bertikai, khususnya di Swiss dimana Calvin mencoba mendirikan negara teokrasi

Kristen.

Para puritan Jerman, Belanda dan Inggris akhirnya menyabung nyawa berlayar ke

Dunia Baru. Di sana mereka mendirikan koloni-koloni, mengembangkan sikap kerja keras

serta toleransi. Kelak, para koloni inilah yang akhirnya menjadi salah satu tulang punggung

bagi berdirinya Amerika Serikat sebagai negara maju dan terkuat di dunia.

Inti Pengajaran Kristen Protestan Kristen bisa dideskripsikan sebagai mereka yang berada di

luar kepausan dan bukan merupakan anggota persekutuan Gereja Ortodoks.

Anda mungkin juga menyukai