Anda di halaman 1dari 2

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

KELOMPOK 10

ANGGOTA :
1. BERTRAND HARDANANTA 2111070191
2. ANIEDHEA LISSUDA AYU KUSUMA MARTHA 2111070196
3. VINA YUNIAR 2111070222
4. RANI MAHARSI KHAIRUNNISA 2111070224

Problem 9-69 RELATIONSHIP BETWEEN ETHICS IN GOLF AND BUSINESS


– (dr Atkinson et.al)

Refer to “Does Cheating at Golf lead to Cheating in Business? In the In Practice


box (diatas).

Discuss reasons why individuals might feel justified in cheating at golf and
whether individuals who cheat at golf are likely also to cheat in business.

1. Alasan individu merasa tidak bersalah atas perlakuan curang dalam


permainan golf adalah:
Jawab :
a. Melihat pesaing mereka melakukan tindakan kecurangan yang sama.
b. Dalam permainan golf pemain tidak bisa membedakan siapa yang curang
dan siapa yang jujur.
c. Pemain merasa jika golf hanyalah permainan biasa, tidak ada kaitannya
dengan karakter seseorang apalagi dengan bisnis.
d. Melindungi reputasi karena Menipu adalah salah satu cara mudah untuk
memastikan reputasi mereka tetap utuh dan murni saat mereka bermain.
e. Mayoritas menganggap tidak ada yang salah dengan hal tersebut.

2. Apakah individu yang curang di golf cenderung juga curang dalam bisnis?
Jawab :
Seperti yang diketahui bahwa dalam permainan golf, pemain
mencatat skor sendiri sekaligus menjadi wasit dalam permainan tersebut
yang secara tidak langsung menguji integritas para pemain di dalamnya.
Permainan ini juga menguji apakah pemain akan berani bertindak curang,
karena sebuah kecurangan besar dimulai dari keberanian dalam
melakukan kecurangan yang kecil. Hal ini juga didukung dengan adanya
sebuah studi yang mengambil sampel berupa para eksekutif bisnis yang
juga bermain golf.
Pada awal tahun 2004, Sal F. Marino, ketua emeritus Penton
Media Inc, menulis artikel di Industry Week tentang bagaimana mereka
yang curang dalam golf lebih mungkin juga curang dalam bisnis. Dalam
artikel tersebut, dia mengutip sebuah studi yang melibatkan lebih dari 400
eksekutif bisnis. Ditanya apakah mereka curang di golf, 55% mengaku
melakukannya. Lebih dari sepertiga dari penipu mengaku mengatakan
mereka juga berbohong dalam praktek bisnis mereka.
“Bagi saya, ini menimbulkan isu yang lebih luas: kepedulian publik
terhadap kredibilitas bisnis. Saya melihat keprihatinan ini hanya sebagai
bagian dari masalah yang jauh lebih besar: masalah moralitas dan
standar nilai saat ini,”
Wong, D. (2022, July 28). Golf cheaters - a beautiful game turned ugly.
Deemples Golf. Retrieved November 21, 2022, from
https://deemples.com/blog/golf-cheaters-a-beautiful-game-turned-ugly

Anda mungkin juga menyukai