Disusun oleh :
ARI MUHAMAD RIPALDI
19.107
Disusun oleh :
ARI MUMAHAD RPALDI
19.107
1. Karya Tulis ilmiah ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapat gelar akademik, baik di Akademi Keperawatan RS. Dustira
maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ilmiah ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya
sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan
masukkan / Dewan penguji.
3. Dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya atau pendapat yang
telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan
jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengaraang dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini. Maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karna karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Cimahi,…...................2022
Yang membuat pernyataan
ARI M RIPALDI
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karna berkat
petunjuk dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yangberjudul “PENERAPAN TERAPI NAFAS DALAM UNTUK
MENGENDALIKAN PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
DENGAN HIPERTENSI” Proses penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis
banyak mendapat bantuan baik bersifat bimbingan maupun dukungan. Pada
kesempatan ini penulis banyak mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak
yang telah membantu dalam membuat proposal studi kasus ini diantaranya :
AriMRipaldi
ii
DAFTAR ISI
iii
5. Evaluasi....................................................................................................................26
B.Tindakan Keperawatan Terapi Nafas Dalam................................................26
a. Pengertian Terapi Nafas Dalam................................................................................26
b. Manfaat Terapi Nafas Dalam...................................................................................28
c. Tujuan Terapi Nafas Dalam.....................................................................................29
d. Manfaat terapi relaksasi nafas dalam........................................................................29
e. Prosedur Terapi Nafas Dalam...................................................................................29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................33
1. Jenis Desain............................................................................................................33
2. Subjek Studi Kasus................................................................................................33
3. Fokus studi..............................................................................................................35
4. Definisi operasional................................................................................................35
5. Metode pengumpulan data....................................................................................35
6. Lokasi studi kasus..................................................................................................37
7. Analisa data dan penyajian data...........................................................................37
8.Etika studi kasus.....................................................................................................37
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN..................................40
A. Hasil Studi Kasus..................................................................................................40
B. PEMBAHASAN.....................................................................................................71
C. KETERBATASAN................................................................................................74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................75
A. KESIMPULAN......................................................................................................75
B. REKOMENDASI..................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................75
iv
Daftar Gambar
v
Daftar Tabel
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), 45-54 tahun (45,3%), dan 55-
hipertensi. Hal ini disebabkan karena tidak adanya gejala yang pasti bagi
jumlah penderita hipertensi ialah salah satu masalah kesehatan yang cukup
1
2
kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri ketika darah tersebut
sering terjadi pada kelompok usia dewasa yang berumur >25 tahun yaitu
(dalam kurun waktu yang lama) yang bisa menyebabkan kesakitan pada
>140/90 mmHg. Tekanan darah apabila tidak diobati sejak dini, maka
atau tidak nya hipertensi maka diperlukan setidaknya tiga kali pengukuran
tekanan darah pada waktu yang berbeda jika dalam tiga kali pengukuran
hipertensi .
tekanan darah tinggi atau bisa disebut hipertensi dikenal sebagai silent
darah bisa terjadi oleh beberapa faktor, yaitu: jantung memompa lebih kuat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri, darah pada
setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari
darah meningkat.
obat anti hipertensi. Penggunaan obat anti hipertensi dalam jangka panjang
dalam. Selain itu relaksasi nafas dalam bisa mengurangi intesitas nyeri,
yang dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks dan tenang. (Datu et al.,
2021)
keperawatan.
suasana memiliki satu sama lain pada anggota keluarga untuk memenuhi
Berdasarkan hasil riset dari kota Cimahi sampai saat ini angka prevalensi
sebesar 73% dari jumlah sasaran penderita hipertensi usia > 15 tahun.
1.408 orang jadi untuk total keseluruhan yang menderita hipertensi adalah
tahun laki – laki 83 orang perempuan 225 orang, usia 55 – 59 tahun laki –
laki 11 orang perempuan 155 orang, usia 60 – 69 tahun laki – laki 213
orang perempuan 565 orang, usia ≥ 70 tahun laki – laki 264 orang
2.Rumusan Masalah
3.Tujuan Penelitian
A.Tujuan Umum
B.Tujuan Khusus
Hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan bahan referensi lebih lanjut
Terapi relaksasi nafas dalam lanjutan sehingga klien dan keluarga mampu
TINJAUAN PUSTAKA
1.Pengkajian
ray dan lain sebagainya. Selain itu didukung juga dengan data pengkajian
pendidikan, dan data komposisi keluarga yang meliputi nama atau inisial,
jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, suku bangsa, agama, serta riwayat
perubahan tekanan darah, detak jantung dan pernafasan yang lebih cepat.
(Nuraini, 2015)
9
10
a)Data Umum
telepon.
2) Komposisi keluarga
pekerjaan .
3) Genogram
4) Tipe keluarga
5) Suku Bangsa
perlu dikaji dari keluarga adalah asal suku bangsa keluarga dan
6) Agama
halmengenai kesehatan.
12
bulan.
terhadap penderita.
masalah.
terpenuhi.
atau keturunan.
d) Fungsi keluarga
yang sangat penting bagi penyembuhan medis pada salah satu anggota
keluarga yaitu :
15
yaitu:
keperawatan .
yang sakit.
untuk kesehatan.
e) Pengkajian lingkungan
17
A. Karakteristik Rumah
tersebut adalah :
g) Penatalaksaan Hipertensi
b) Penatalaksaan farmakologi
19
h) Klasifikasi hipertensi
berikut:
yaitu:
b) Jenis kelamin dan usia : Laki-laki 35-50 tahun dan wanita pasca
2.Hipertensi sekunder
20
Sistolik Diastolik
b) Penglihatan kabur
21
d) Sulit tidur
menjadi:
yang lengkap terdiri dari kondisi klien secara spesifik mulai dari
dilakukan dengan :
1) Keadaan umum
140/90mmHg.
2) Sistem kardiovaskuler
cordis, serta terasa atau tidaknya denyut jantung klien. Pada klien
3) Sistem persyarafan
23
2. Perumusan diagnosis
a. Analisa data
SDKI.
(PPNI, 2017)
mengenal masalah.
mengambil keputusan.
merawat keluaga
1. SIFAT MASALAH
Aktual 3
Potensial 2 1
Resiko 1
2. KEMUNGKINAN
MASALAH DAPAT
DIUBAH
Mudah 2 2
Sebagaian 1
Tidak dapat 0
3. POTENSIAL MASALAH
UNTUK DICEGAH
Tinggi 3
25
Cukup 2 1
Rendah 1
4. MENONJOLNYA
MASALAH
ditangani
perlu ditangani
Score x bobot
Angka tertinggi
skor tertinggi.
3. Intervensi keperawatan
4. Implementasi keperawatan
26
keluarga.
5. Evaluasi
objektif dari klien yang dapat diidentifikasi oleh penulis yaitu hasil
analisa data, setelah melihat respon yang diberikan dari klien, P yaitu
dalam(Rismayanthi, 2015)
teknik nafas dalam, dalam ruangan yang nyaman dengan aliran oksigen
yang lancar melalui ventilasi terbuka atau ruangan terbuka yang tenang
kali dalam waktu 10 -15 menit apabila sudah dilakukan terapi nafas
dalam 1 sehari yaitu sebelum terapi nafas dalam dan sesudah teknik
nafas dalam teknik nafas dalam dilakukan pagi hari jam 09.00 s.d
selesai.(Rismayanthi, 2015)
Menurut (Juwita & Efriza, 2018) manfaat dari teknik terapi nafas
tujuan dari teknik relaksasi napas dalam pada klien hipertensi yaitu
pertukaran gas yang terjadi serta dapat mengurangi tingkat stres fisik
pernafasan
memberikan efek yang penting bagi tubuh, efek tersebut antara lainnya
sebagai berikut:
Letakan kaki terpisah satu sama lain dengan jadi jari kaki agak
gantungkan lengan pada sisi atau letakan pada lengan dan kursi
berikut :
31
pusatkan pada daerah nyeri yang dirasa gambar 2 2 Terapi nafas dalam
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Desain
hipertensi. Subjek studi kasus ini ber fokus pada klien yang memiliki
a) Kriteria inklusi
b) Kriteria eklusi
90mmHg.
3. Fokus studi
Fokus studi yang dijadikan titik acuan pada studi kasus ini, yaitu:
hipertensi.
4. Definisi operasional
Fokus studi yang akan dijadikan titik acuan studi kasus tersebut yaitu:
diantaranya:
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
kasus.
penelitian
hipertensi.
yaitu pada yanggal 25-28 mei 2022 di rumah keluarga Bpk P dengan
Agar studi kasus benar dapat dapat terdjadi dan penulis tidak
Confidentiality (Kerahasiaan)
klien dan harus dijaga tentang privasi klien masalah dll, Segala
observasi hasil.
40
BAB IV
1. Data Umum
Nama : Bpk P
Umur : 47
Agama : Islam
No telp : 0895701275713
b. Komposisi keluarga
c. Genogram
Gambar 4 1 Genogram Keluarga Bpk S
c. Tipe Keluarga
d. Suku Bangsa
keluarga nya.
pendidikan
lingkungannya.
pengajian.
dan Ibu S dimana tahap keluarga ini bisa di bilang sebagai tahap
anaknya.
riwayat kesehatan dari orang tuanya dan istrinya Ibu S anak ke 3 dari 3
nya Ibu S memiliki adik dan kaka, kaka nya Ibu S 1 orang memiliki
4. Pengkajian Lingkungan
a. Karasterik Rumah
rumah Bpk P cukup bersih dan penataan barang barang sudah terlihat
46
rapih, Rumah keluarga Bpk P terdiri 1 lantai lantai bawah dan 2 kamar
mandi dengan WC sepi tank dan sumber air berasal dari PDAM, ruang
tamu yang berfungsi juga sebagai ruang keluarga, 1 dapur, Lantai atas
WC
Kamar 1 Kamar 2
5. Struktur Keluarga
Keluarga Bpk P tinggal satu rumah bersama istri dan kedua anaknya.
dan anak pertama berangkat sekolah dan anak kedua masih TK.
melanggarnya.
c. Struktur Peran
Peran Bpk P sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah bagi keluarga
nya mendidik anak dan melingungi keluarga, Ibu S sebagai ibu rumah
Bpk P memiliki nilai dan norma yang berlaku di keuluarga nya yaitu
nilai yang sesuai dengan agama yang dianut dan norma yang berlaku
6. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
dengan baik setiap ada waktu luang mereka sering berkumpul bersama
b. Fungsi Sosialisasi
penting dan harus di syukuri karena sakit dan kesehatan itu mahal.
Saat dikaji terdapat masalah kesehatan pada Ibu S dimana kini Ibu S
Tindakan yang dilakukan kaluarga Bpk P pada saat pada saat Ibu
penyakit hipertensi.
kesehatan di masyarakat
d. Fungsi Reproduksi
e. Fungsi Ekonomi
kesehatan BPJS.
51
waktu yang lama, yaitu masalah yang dialami oleh Ibu P mengenai
mengatasi masalah apa pun itu mau di keluarga atau di luar rumah
CRT<2 detik
7 Pernafasan Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung
simetris mukosa simetris mukosa simetris mukosa simetris mukosa
hidung lembab, hidung lembab , hidung lembab , hidung lembab ,
kebersihan kebersihan kebersihan kebersihan
hidung,tidak hidung,tidak hidung,tidak hidung,tidak
terdapat sekret terdapat sekret terdapat sekret terdapat sekret
pada saat di pada saat di pada saat di pada saat di
palpasi tidak palpasi tidak palpasi tidak palpasi tidak
terdapat nyeri terdapat nyeri terdapat nyeri terdapat nyeri
tekan pada tekan pada tekan pada tekan pada
sinus, sinus, sinus, sinus,
pergerakan dada pergerakan dada pergerakan dada pergerakan dada
kanan dan kiri kanan dan kiri kanan dan kiri kanan dan kiri
simetris, simetris, simetris, simetris,
pernafasan pernafasan pernafasan pernafasan
reguler suara reguler suara reguler suara reguler suara
nafas bersih nafas bersih nafas bersih nafas bersih
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
wheezing dan wheezing dan wheezing dan wheezing dan
ronchi ronchi ronchi ronchi,
8 Pencernaan Mulut simetris Mulut simetris Mulut simetris Mulut simetris
dan bersih, dan bersih, dan bersih, dan bersih,
jumlah gigi jumlah gigi jumlah gigi jumlah gigi
lengkap bentuk lengkap bentuk lengkap masih belum lengkap
perut datar, perut datar, gigi susu, ada beberapa
bising usus bising usus bentuk perut gigi yang belum
8x/menit, tidak 8x/menit, tidak datar, bising tumbuhbentuk
terdapat terdapat usus 8x/menit, perut datar,
pembesaran hati pembesaran hati tidak terdapat bising usus
tidak terdapat tidak terdapat pembesaran hati 8x/menit, tidak
nyeri tekan nyeri tekan tidak terdapat terdapat
nyeri tekan pembesaran hati
tidak terdapat
nyeri tekan
9 Perkemihan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
54
9. Harapan Keluarga
B. Diagnosa Keperawatan
c. Menyebabutkan c. Penyebab
Kognitif c. Diskusikan dengan keluarga
penyebab hipertensi 1. Asupan garam tinggi tentang penyebab hipertensi
2. Faktor genetik
3. Stress psikologis
4. Kurang olah raga
59
5. Kebiasaan hiduptidak baik
seperti meroko dan alkohol
6. Penyembatan pembuluh
darah
d. Menyebutkan d. Komplikasi
komplikasi pada 1. Penyakit komplikasi organ- d. Diskusikan keluarga tentang
Kognitif penyakit komplikasi pada klien
hipertensi organ lain nya
2. Gagal jantung hipertensi
3. Stroke
4. Kerusakan pada ginjal
2. Setelah 4 x pertemuanya
keluarga mampu memberikan
perawatan meliputi :
a. Dampak dari penyakit hipertensi jika
a. Menjelaskan cara a. Diskusikan dengan keluarga
tidak dilakukan maka akan
perawatan hipertensi dampak apabila hipertensi
mengebabkan penyakit komplikasi
meliputi : tidak dilakukan pengobatan
Kognitif seperti jantung, stroke
1. Diet hipertensi
2. Pengelolaan stress
3. Olahraga
4. Kontrol pengobatan
secara teratus
b. Menyebutkan
alternatif tindakan b. Alternatif tindakan yaitu berobat ke b. Berikan kesempatan untuk
Kognitif fasilitas kesehatan menanyakan hal yang tidak
dipahami tentang hipertensi
60
3. Setelah 4 hari pertemuan
keluarga dapat melakukan
perawatan pada anggota
keluarga yang sakit :
a. Menjelaskan cara a. Cara diet untuk klien penyakit a. Diskusikan cara diet dengan
merawat keluarga hipertensi yaitu dengan cara diet rendah cara diet rendah garam
dengan hipertensi diet garam dengan memberikan diet rendah -Berikan kesempatan
rendah garam Kognitif garam itu memberikan makanan rendah keluarga untuk
garam guna menghilangkan retensi menanyakan tentang
garam/air diet rendah garam
b. Melakukan teknik
relaksasi nafas dalam b. . Terapi relaksasi nafas dalam dapat
mengurangi intesitas nyeri, a. Mendemotrasikan
meningkatkan ventilasi paru, dan cara melakui terapi
meningkatkan oksigen dalam darah, dan nafas dalam
Afektif dapat menyehatkan jantung, b. Berikan kesempatan
menghilangkan stress sehingga untuk bertanya
menurunkan tekanan darah pada mengenai hal yang
hipertensi cara melakukan terapi nafas tidak dipahami
dalam yaitu : tentang terapi nafas
1. Lakukan kebersihan tangan dalam
6langkah c. Berikan pujian atas
2. Tempatkan pasien tenang dan keberhasilan klien
nyaman, ciptakan lingkungan melakukan terapi
61
tenang tanpa gangguan dengan nafas dalam
pencahayaan dan suhu ruangan
nyaman
3. Anjurkan rileks dan nyama
4. Latih melakukan relaksasi
nafas dalam :
a) Anjurkan tutup mata dan
kosentrasi
b) Ajarkan melakukan
inspirasi dengan
menhirup udaramelalu
hidung secara perlahan
c) Ajarkan melakukan
ekspresi dengan
menghembuskan udara
dengan cara mulut
menghebuskan secara
perlahan
d) Demonstrasikan menarik
nafas dalam selama 4
detik, menahan nafas
selama 2 detik dan
hembuskan nafas selama
8 detik
5. Monitor dan catat di lembar
observasi sebelum TD dan
sesudah terapi nafas dalam
monitor respon klien selama
dilakukan prosedur
c. Mengukur tekanan
62
darah klien secara
c. Mengontrol tekanan rutin selama prosedut
darah terapi nafas dalam
Afektif berlangsung
63
d. Mendiskusikan dengan keluarga d. Ibu S dan keluarga mengerti
mengenai cara pencegahan/ tentang cara pencegahan dan
penanganan hipertensi penanganan hipertensi yaitu
dengan mengurangi konsumsi
garam berlebih, mengurangi
stress, olahraga.
64
relaksasi nafas dalam melakukan terapi relaksasi
nafas dalam
c. Mengukur tekanan darah setelah c. Didapatkan hasil TD :
09.30 relaksasi nafas dalam 140/85mmHg
3 Jumat 27 Mei 09.00 a. Mengukur tekanan darah sebelum a. Didapatkan hasil TD : Adi
2022 terapi relaksasi nafas dalam 138/90mmHg
b. Mendomonstrasikan terapi nafas
dalam b. Ibu S dapat melakukan terapi
09.30 c. Mengukur tekanan darah sesudah nafas dalam
terapi relaksasi nafas dalam c. Didapatkan hasil
TD :130/85mmHg
65
- Ibu S dan keluarga mengatakan sudah memahami tentang cara merawat
penderita hipertensi
- Ibu A mengatakan masih mengkonsumsi makanan yang asin-asin sehari-
harinya
O:
- Ibu S dan keluarga tampak kooperatif dan antusias saat sedang dilakukan
penyuluhan tentang hipertensi
- TD : 148/97 mmHg
- N : 84 x/menit
- RR : 19x/menit
S : 35,5ºC
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi dilanjutkan
Tindakan relaksasi nafas dalam
2 Kamis 26 mei S : Ibu S melakukan terapi relaksasi nafas dalam Adi
2022 O:
- TD : 140/85 mmHg
- N : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
- S : 36,2ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Interfensi dilanjutkan
- Observasi TTV
Tindakan terapi relaksasi nafas dalam
3 Jumat 27 mei S : Ibu S melakukan terapi nafas dalam Adi
2022 O:
- TD : 130/85 mmHg
- N : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
S : 35,ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Interfensi dilanjutkan
66
- Observasi TTV
Tindakan terapi relaksasi nafas dalam
4 Sabtu 28 mei S : Ibu S melakukan terapi nafas dalam Adi
2022 O:
- TD : 140/90mmHg
- N :79 x menit
- RR : 22 x menit
S : 35,ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di berhentikan dan diharapkan klien bisa terapi secara mandiri
67
71
B. PEMBAHASAN
Tengah selama 4 hari mulai tanggal 25 sampai 28 mei 2022. Penulis berusaha
berbagai masalah dan kebutuhan klien teratasi tidak ada kendala atau
Pada hasil pengkajian hasil studi kasus pada Ibu S dengan penyakit
pengalaman terapi nafas dalam termasuk klien belum mengetahui tentang cara
kali dalam satu hari dengan kurung waktu durasi 30 menit dilakukan selama 4
hari. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Anggraini 2020) dalam
waktu 4 hari dengan satu kali pertemuan dikenakan waktu 30 menit dengan
teratur.
72
terapi relaksasi nafas dalam setiap harinya. Terapi relaksasi nafas dalam
sebagai salah satu bentuk latihan nafas dalam pada klien hipertensi dengan
mengenal masalah.
mengambil keputusani
berlangsung
73
Tekanan darah pada Ibu S sebelum terapi nafas dalam memiliki tekanan
darah sistolik dengan nilai 151 mmHg dan diastolik di angka 99 mmHg yang
nafas dalam menurun kan tekanan darah siastolik 148 mmHg dan diastolic 97
mmHg. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan (Juwita & Efriza,
2018), pengaruh terapi nafas dalam pada tekanan darah menampakan adanya
reduksi tekanan darah setelah terapi nafas dalam yakni terjadi rentang
penurunan tekanan darah diastolik klien hipertensi sesudah dan sebelum terapi
nafas dalam berada dalam rentang nilai sistolik 5,138 mmHg dan diastolik
maupun terapi yang di berikan oleh penulis hasil menunjukan keluarga sudah
memahami cara melakukan terapi relaksasi nafas dalam .Secara umum studi
kasus yang dilakukan kepada Ibu S dengan hipertensi berhasil dilakukan. Hal
74
C. KETERBATASAN
penyakit dan suka ikut ngobrol sehingga penulis tidak fokus saat
masih suka makan asin dan makanan yang berpengaruh pada penderita
menyelesaikannya.
75
BAB V
A. KESIMPULAN
untuk menurunkan tekanan darah pada penyakit hipertensi pada klien Ibu S
selama 4 hari terhitung mulai pada tanggal 25-28 Mei 2022, ditemukan
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
Penulis mendapatkan data senjang antara teori dan dengan hasil yang di
Berdasarkan hal diatas diagnosa yang di angkat oleh penulis adalah Nyeri
3. Perencanaan
setiap tindakan.
4. Implementasi
77
5. Evaluasi
B. REKOMENDASI
4 hari terhitung mulai pada tanggal 25-28 Mei 2022, maka dalam kesempatan
Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam
rutin.
3. Bagi Keluarga
Ainurrafiq, A., Risnah, R., & Ulfa Azhar, M. (2019). Terapi Non Farmakologi
dalam Pengendalian Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi: Systematic
Review. MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The
Indonesian Journal of Health Promotion, 2(3), 192–199.
https://doi.org/10.31934/mppki.v2i3.806
Datu, M. S., Nurkayatun, D., Rahmawati, L. N., Wiwin, N. W., Studi, P., Ners, P.,
Keperawatan, F., Muhammadiyah, U., Timur, K., & Samarinda, K. (2021).
Efektifitas Iteknik Irelaksasi Inafas Idalam Iterhadap Itekanan Darah Ipada
Ipenderita Ihipertensi Di Kelurahan Sungai Pinang Samarinda. Prosiding
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat:Peduli Masyarakat, 1,
123–126.
Fernalia, Priyanti, W., Effendi, S., & Amita, D. (2017). Pengaruh Relaksasi Nafas
Dalam Terhadap Skala Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu. Malahayati Nursing, 1, 25–
34. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33024/manuju.v1i1.833
Juwita, L., & Efriza, E. (2018). Pengaruh Nafas Dalam Terhadap Tekanan Darah
Pada Pasien Hipertensi. Real in Nursing Journal, 1(2), 51.
https://doi.org/10.32883/rnj.v1i2.263
Lany Lingga, phD. (2012). Buku Bebas Hipertensi Dari Obat (1st ed.). PT
ArgoMedia Pustaka.
Tim Pokja Pedoman SPO DPP PPNI. (2021). Pedoman Standar Prosedur
Operasional Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat.
Ulfatussa’adah, F., Nufus, H., & Romli, L. Y. (2017). Management Nutrisi Pada
Penderita Hipertensi. Jurnal Borneo Cendekia, 3(2), 40–46.