Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PROMKES

BENTUK PENDEKATAN ATAU TEKNIK DALAM MELAKUKAN


PENYULUHAN KELOMPOK

Dosen pengampuh : Nur Aini Abdurrahman Ali,SKM.,M.Kes

Disusun oleh :

Nama : Andi Arjuna Sakti(21281070)

Kelas : lllB

Matkul : Promosi kesehatan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

Fakultas:

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN


MASYARAKAT

Prodi:

KESEHATAN MASYARAKAT

2022
1.Bola Salju (Snow Balling)

Secara bahasa snowballing terdiri dari dua kata, yaitu snow “salju” dan ball “bola” yang
artinya snowball “bola saju”. Dinamakan metode snow balling dikarenakan dalam
pembelajaran, peserta didik melakukan tugas individu kemudian berpasangan. Dari pasangan
tersebut kemudian mencari pasangan yang lain sehingga semakin lama anggota kelompok
semakin besar bagai bola salju yang menggelinding. Metode ini digunakan untuk
mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari peserta didik secara bertingkat. Dimulai dari
kelompok yang lebih kecil berangsur-angsur kepada kelompok yang lebih besar sehingga
pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh peserta
didik secara kelompok. Menurut Hisyam Zaini, dkk., strategi ini digunakan untuk
mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan
kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban
yang telah disepakati oleh peserta didik secara berkelompok. Strategi ini akan berjalan
dengan baik jika materi yang dipelajari menuntut pemikiran yang mendalam atau yang
menuntut peserta didik untuk berfikir analisis bahkan mungkin sintesis.

Kelebihannya:
a.       Dalam metode ini peserta didik melakukan aktivitas membaca dan pencarian informasi
b.      Penggunaan metode snowballing mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik. Karena melalui metode diskusi model
snowballing terjadi interaksi peserta didik dengan pengajar, sehingga proses belajar
mengajar berjalan efektif dan respon peserta didik dalam memecahkan masalah baik
yang diajukan peserta didik ataupun oleh pengajar sangat nampak ketika belajar dengan
metode snowballing.
c.       Peserta didik terlihat aktif menjawab pertanyaan serta mempertanyakan kembali
masalah yang dibahasnya sedetail mungkin
Kekurangannya:
a.       Materi-materi yang bersifat faktual, yang jawabannya sudah ada di dalam buku teks
mungkin tidak tepat diajarkan dengan strategi ini.
b.      Kelas jelas lebih riuh, ramai, dan agak kacau-balau pada kegiatan pembelajarannya
dibandingkan dengan kelas yang kegiatan belajarnya konvensional saja.
Kelompok dibagi dalam pasang-pasangan (1 pasang 2 orang) dan kemudian dilontarkan suatu
pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung
menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencari kesimpulannya.
Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan
pasangan lainnya dan demikian seterusnya hingga akhirnya akan terjadi diskusi seluruh
anggota kelompok.

2.Teknik buzz(Kelompok Kecil)

Teknik kelompok buzz digunakan dalam kegiatan belajar yang bersifat pemecahan
masalah yang di dalam nya mengandung bagian-bagian khusus sebuah masalah. biasa nya
teknik ini dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok kecil, kelompok-kelompok kecil ini
diminta untuk melakukan diskusi dalam waktu singkat setiap kelompok diberi sebuah
masalah, dan kelompok diminta untuk mencari penyelesaian masalah. Di dalam kelompok
tidak ada yang namanya ketua, yang diperlukan adalah pelapor (juru bicara) untuk
melaporkan hasil diskusi di dalam kelompok besar.
Teknik ini cocok digunakan pada saat, peserta didik dalam sebuah kelompok terlalu
banyak sehingga setiap orang tidak mempunyai kesempatan berpartisisapi. (Sumber : Metode
dan teknik pembelajaran partisipatif, Prof. H. Sudjana S., S.Pd., M.Ed, PhD.)
Kelebihannya:
a.       Mendorong peserta yang malu-malu
b.      Menciptakan suasana yang menyenangkan
c.       Memungkinkan pembagian tugas kepemimpinan
d.      Menghemat waktu
e.       Memupuk kepemimpinan
f.       Memungkinkan pengumpulan pendapat
g.      Dapat dipakai bersama metode lainnya.
h.      Memberi variasi
Kekurangannya:
a. Kemungkinan terjadi kelompok yang terdiri dari orang yang tidak tahu apa-apa
b. Dapat memboroskan waktu, terutama bila terjadi hal-hal yang bersifat negative
c.       Perlu belajar apabila ingin memperoleh hasil yang maksimal
d.      Kemungkinan mendapatkan pemimpin yang lemah
e.       Laporan hasil diskusi kemungkinan tidak tersusun dengan baik
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang kemudian diberi suatu
permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok
mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil dari tiap kelompok didiskusikan kembali
dan dicari kesimpulannya.
3.Bermain peran/role play

Adalah memerankan suatu situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan
latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh
kelompok.
Kelebihannya:
a.       Dapat menarik perhatian peserta
b.      Dapat dipahami pada kelompok besar maupun kecil
c.       Dapat lebih membantu peserta untuk menganalisa situasi
d.      Menambah rasa percaya diri (self confidence) pada peserta tersebut.
e.       Membatu peserta dalam menyelami suatu permasalahan.
f.       Membantu peserta untuk mendapatkan pengalamanyang ada pada pikiran orang lain.
g.      Membangkitkan minat peserta untuk memecahkan masalah.
Kekurangannya:
a.       Banyak peserta yang tidak dapat memerankan sesuatu
b.      Terbatas hanya kepada beberapa situasi saja.
c.       Kemungkinan masalah disatukan dengan pemerannya.
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu
untuk memainkan perannya, misalnya sebagai dokter puskesmas, sebagai perawat atau bidan
dan sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau anggota masyarakat.
Mereka memperagakan, misalnya bagaimana interaksi atau berkomunikasi sehari-hari dalam
melaksanakan tugas.

4.Permainan Simulasi

Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura – pura atau berbuat seakan –
akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai cara penyajian pengalaman
belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami suatu konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu.
Kelebihannya:
a.      Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi
dunia kerja.
b.     Simulasi dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi
kesempatan untuk memainkan peran sesuai dengan topik yang disimulasikan.
c.     Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
d.     Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi
berbagai situasi sosial yang problematis.
e.      Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.
Kekurangannya:
a.       Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan
kenyataan di lapangan.
b.      Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga
tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
c.       Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam
melakukan simulasi
Metode ini merupakan gabungan antara bermain peran dengan diskusi kelompok. Pesan-
pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli.
Cara memainkan persis seperti bermain monopoli dengan menggunakan dadu, gaco (petunjuk
arah). Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi berperan sebagai narasumber

5.Ceramah
Ceramah merupakan suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian
atau pesan secara lisasn kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang
kesehatan.

Kelebihannya:
a.       Benyak yang akan dapat mendengarkan atau memperoleh pengetahuan di bidang
kesehatan.
b.      Dapat diterima oleh sasaran yang tidak dapat membaca dan menulis.
c.       Kegiatan mudah untuk dilaksanakan.
d.      Mudah dalam mempersiapkannya.
e.       Mudah dalam mengorganisasinya.
Kekurangannya:
a.       Tidak dapat memberikan kesempatan kepada sasaran untuk berpartisipasi secara pro
aktif (sasaran bersifat pasif)
b.      Lebih cepat membosankan jika ceramah yang disampaikan kurang menarik sasaran
c.       Pesan yang disampaikan mudah untuk dilupakan oleh sasaran
d.      Hanya diberikan satu kali saja.
e.       Seringkali menimbullkan pengertian lain apabila sasaran kurang memperhatikan.

6.Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan


pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk
memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan
alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.

Anda mungkin juga menyukai