Anda di halaman 1dari 3

SOMBONG

Suatu hari ada seorang siswa bernama Lusi. Dia pergi ke sekolah menggunakan sepeda motornya
sendiri. Ia terus memarkir sepedanya di tempat parkir sepeda. Lusi adalah anak yang cantik dan
kaya. Namun sayangnya ia memiliki sifat buruk yang suka menyombongkan kekayaannya.

Lusi masuk ke kelasnya dan temannya yang melihat itu berbisik “Hei Lusi, datang, Lusi datang”. Lusi
datang dan menyapa temannya “Selamat pagi teman-teman, lihatlah perhiasanku yang indah. Kamu
pasti tidak memilikinya.”

“Ini yang saya beli di Surabaya di M O L MOL. Kamu pasti tidak pernah ke sana kan.” Kata Lusi sambil
memamerkan perhiasannya.

Yanti yang sudah lelah kemudian menjawab perkataan Lusi, “Ya, aku tidak pernah kesana, kamu saja
yang pernah ke sana, apa tadi namanya rek?”. Ratmi, Sulis, dan Eka mengikuti ucapan Yanti “M O L
MOL”

Lusi mengikuti kata-kata temannya, “Hmm, cek kompaknya, teman temanku, begitu saja bersama
sama.” Ratmi dengan wajah sedih menjawab Lusi, “Yaiyalah,kami kan teman akrab”

“Ya sudah, kalau begitu aku mau mengerjakan pekerjaan rumah,” jawab Lusi.

Sulis mengajak temannya yang lain untuk duduk di depan kelas “Ya sudah, kalau begitu kita ke luar
saja” Dan yang lain “ikut” kata Eka “ayo ayo ayo”

Di luar kelas, Eka, Sulis, Ratmi, Yanti duduk di bangku depan kelas. Kemudian mereka merasa
bahwa Lusi sombong.

Eka yang sudah marah sama Lusi akhirnya bilang sama temannya, “Hei Lusi, tadi sombong banget
ya.”

“Ya, begitu aja dipamerin,” kata Sulis kepada Eka.

Ratmi yang telah kesal dengan Lusi akhirnya berkata “Aku malas sekali, aku tidak mau berteman
dengan Lusi”

Tidak ada yang menyadari bahwa Lusi mendengarkan semua yang dikatakan temannya.

Yanti menanggapi perkataan Ratmi dengan hati yang dongkol, “Iya habis ini tidak mau berteman
dengan Lusi lagi.”

Eka menambahkan kata-kata Ratmi, “Iya semuanya dipamerkan.”

Awalnya, Lusi akan pergi ke luar kelas dan pergi ke temannya, tetapi dia berakhir di kelas karena
kata-kata teman-temannya menyakitinya.

Pak Yadi berjalan menuju kelas membuat para siswa berhamburan masuk ke dalam kelas.

Sulis yang melihat Pak Yadi datang ke sampingnya “Eh-eh Pak Yadi datang Pak Yadi datang”

Mereka berempat masuk ke kelas dan pelajaran matematika dimulai oleh Pak Yadi

“Assalamualaikum, bagaimana kabarmu hari ini?”

“Waalaikumsalam, alhamdulillah baik pak” para siswa menjawab ucapan pak Yadi.

Beberapa dari mereka mulai mengatakan bahwa Lusi tidak memperhatikan pelajaran yang
dijelaskan di papan tulis karena memikirkan apa yang dikatakan temannya.

“apakah aku dari dulu sombong ya........tapi kalau dipikir pikir aku selama ini beli barang sedikit aku
pamerkan, beli barang aku sombongan.....kalau terus begini aku bakalan bisa ga punya teman...jadi
aku biar punya temen aku harus bisa merubah sikap ku ” pikir Lusi.

Pak Yadi yang menyadari Lusi dari tadi melamun, sambil memukul meja dan memarahi Lusi, “Lus,
saya lihat lihat, kamu dari tadi melamun, tidak memperhatikan papan.”

Lusi kemudian meminta maaf kepada Pak Yadi “Maaf pak”

Setelah itu bel pulang berbunyi dan Pak Yadi menutup pelajaran “Cukup pelajaran hari ini salam.”

“waalaikumsalam” para siswa lalu meninggalkan kelas.

Karena ucapan temannya kemarin, akhirnya lusi menyadari kesalahannya. Dirinya sudah
memantapkan hatinya mau minta maaf kepada teman temannya.

Lusi datang ke kelas lebih awal dari temannya, sehingga “oke, aku harus minta maaf ke teman
teman”

Teman teman Lusi datang dan mnaruh tasnya, lalu Lusi menyapa temannya “selamat pagi temanku”

Yanti menjawab “selamat pagi juga"

Lusi lalu berkata “Oh ya rek, aku mau meminta maaf kepada kalian”

Eka bingung dan menjawab "minta maaf apa?"

Lusi mulai menjelaskan kepada temannya “sepertinya aku sudah sombong pada kalian, aku banyak
pamer. Jadi aku ingin minta maaf kepada kalian semua. Aku sadar saya salah, jadi aku meminta
kalian untuk memaafkan aku, supaya kita tetap berteman”

Yanti merasa kasihan kepada lusi dan menjawab "ya Lus, aku maafkan kita juga pernah ngomongin
kamu di belakang.”

Ratmi berkata kepada temannya “oke , sekarang kita tidak ada masalah lagi, kita harus jadi teman
selamanya."

Lusi dengan semangat menjawab “oke, teman selamanya”


Akhirnya mereka berlima yaitu Lusi, Sulis, Yanti, Ratmi dan Eka menjadi teman baik dan kini Lusi dan
temannya pergi ke kantin.

Dari cerita Lusi, kita bisa mengambil pelajaran supaya tidak sombong, karena sombong itu perilaku
yang buruk dan bisa menyebabkan dijauhi teman teman.

Anda mungkin juga menyukai