Anda di halaman 1dari 29

Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

Kabupaten Padang Pariaman

Bagian ini akan menjelaskan mengenai KOnsep dan Strategi dalam kegiatan Perencanaan Peningkatan
Kualitas Perumahan dan Permukiman Kumuh Kabupaten Padang Pariaman.

5.1. DASAR PERTIMBANGAN KEBIJAKAN


Dasar pertimbangan untuk mementukan kebijakan terkait permukiman bebas
kumuh, ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan, antara lain:

1. Kondisi Eksisting Permukiman di Kawasan Perencanaan.

2. Kebijakan dan Strategi terkait Permukiman di Kabupaten Padang


Pariaman.

3. Arahan Pengembangan Wilayah secara umum.

4. Target kawasan bebas kumuh.

Untuk lebih jelasnya mengenai pertimbangan perumusan kebijakan permukiman bebas


kumuh dapat dijelaskan Secara digramatis dapat dilihat pada bagai di bawah ini:

LAPORAN ANTARA

Bab V - 1
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

Kondisi Eksisting
Permukiman di Kawasan
Simpang Indah Tanjuang
Medan

Kebijakan dan Strategi Arahan Pengembangan


Kebijakan
Terkait Perumahan dan Wialyah kabupaten
Peningkatan
Pemukiman Kabupaten Padang Pariaman secara
Kualitas
Padang Pariaman umum
Perumahan Kumuh

Target Bebas Kumuh

100-0-100

Gambar 5.1. Aspek Yang Diperhatikan Dalam Perumusan Kebijakan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Kawasan Simpang Indah Tanjuang Medan

Aspek tersebut dan memiliki pada resume kajian kebijakan yang telah dilakukan
pada bab 2 kajian kebijakan permukiman kumuh di Kabupaten Padang Pariaman
maka dirumuskanlah kebijakan penanganan Kawasan permukiman kumuh Kabupaten
Padang Pariaman adalah sebagai berikut:

LAPORAN ANTARA

Bab V - 2
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

Peningkatan kualitas
Penanganan Kawasan permukiman kumuh
Kumuh Secara melalui Perencanaan
Komprehensif sebagai Peningkatan Kualitas
perwujudan target Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
100-0-100 Kabupaten Padang
Pariaman

Peningkatan Kapasitas dan


Pengembangan Sumber
Kerjasama Kelembagaan
Pembiayaan dalam
dalam hal pencegahan dan
peningkatan kualitas
peningkatan kualitas
pemukiman kumuh
permukiman

Gambar 5.2. Kebijakan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kabupaten


Padang Pariaman

5.2. STRATEGI PENANGANAN KAWASAN KUMUH


KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Strategi pembangunan Rencana Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan


Permukiman Kumuh di Simpang Indah Tanjuang Medan Kabupaten Padang Pariaman
disusun dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut yaitu:

1. Strategi terkait kebijakan dari dokumen terkait sebelumnya

2. Kebutuhan Penanganan Isu strategis terkait

LAPORAN ANTARA

Bab V - 3
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

3. Kebijakan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh

Secara diagramatis aspek yang harus diperhatikan dalam perumusan strategi


penanganan kawasan permukiman kumuh di Simpang Indah Tanjuang Medan
Kabupaten Padang Pariaman adalah sebagai berikut:

Gambar 5.3. Aspek Yang Harus Diperhatikan Dalam Perumusan Strategi Penanganan
Kawasan Permukiman Kumuh Kawasan Simpang Indah Tanjuang Medan Kabupaten
Padang Pariaman

Rumusan Konsep Kebutuhan Kawasan Simpang Indah Tanjuang Medan yang telah
dijabarkan pada bab sebelumnya, kemudian sebagai turunannya di uraikan Konsep dan
Strategi Penangan kawasan berdasarkan hasil analisa tingkat kekumuhan yang
kemudian selesaikan pada tahun 2025 sebagai rencana menengah Kabupaten Padang
Pariaman. Untuk lebih jelas terkait Konsep dan Strategi penanganan kawasan
permukiman kumuh Kawasan Simpang Indah Tanjuang Medan dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:

LAPORAN ANTARA

Bab V - 4
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

Tabel V.1. Rumusan Konsep Kebutuhan Penanganan, Konsep dan Strategi Penanganan Kawasan Kumuh Simpang
Indah Tanjuang Medan
ASPEK YANG KONSEP/POLA PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
PERMASALAHAN
DIAMATI PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
26% bangunan tidak memiliki Pengawasan dan Peremajaan Pemeriksaan Berkala Kelaikan Perbaikan kualitas hunian
keteraturan bangunan dimana Pengendalian Fungsi dan Pendampingan dan Pengaturan bentuk dan orientasi
bangunan berdempetan dan tidak Pelayanan Informasi bangunan
jelas orientasi masing-masing
bangunan
BANGUNAN GEDUNG rata-rata kepadatan bangunan 14 Pemberdayaan Peremajaan Pendampingan dan Pelayanan Perbaikan bangunan hunian dan
unit/ha Masyarakat Informasi pertegas peraturan terkait KDB dan
KLB Bangunan
30 % bangunan tidak memenuhi Pengawasan dan Peremajaan Pemeriksaan Berkala Kelaikan Perbaikan dan rekonstruksi bangunan
persyaratan teknis bangunan Pengendalian Fungsi dan Pendampingan dan hunian tidak layak huni
Pelayanan Informasi
87% area tidak terlayani oleh jalan Pemberdayaan Peremajaan Pendampingan dan Pelayanan Peningkatan Kualitas Jalan
lingkungan Masyarakat Informasi Lingkungan
JALAN LINGKUNGAN
87% kualitas permukaan jalan Pengawasan dan Peremajaan Pemeriksaan Berkala Kelaikan Peningkatan Kualitas Jalan
buruk/ tanah Pengendalian Fungsi Lingkungan
93% penduduk tidak dapat Pemberdayaan Peremajaan Pemeriksaan Berkala Terhadap Peningkatan Jaringan Pipa Distribusi
mengakses air minum yang aman Masyarakat Kualitas Sumber Air Minum dan Penambahan Jumlah SR
AIR MINUM
1% popluasi tidak terpenuhi Pemberdayaan Peremajaan Pemeriksaan Berkala Terhadap Peningkatan Jaringan Pipa Distribusi
kebutuhan air minum minimalnya Masyarakat Kualitas Sumber Air Minum dan Penambahan Jumlah SR
DRAINASE 10% area terjadi genangan Pengawasan dan Peremajaan Pemeriksaan Berkala Kelaikan Perbaikan pola aliran drainase
Pengendalian Fungsi
97% area tidak memiliki saluran Pemberdayaan Pemugaran Pendampingan dan Pelayanan Perbaikan dan Pembangunan drainase
drainase lingkungan Masyarakat Informasi lingkungan
86% drainase lingkungan tidak Pengawasan dan Pemugaran Pemeriksaan Berkala Kelaikan Perbaikan dan Pembangunan drainase
terhubung dengan hirarki diatasnya Pengendalian Fungsi lingkungan
96% area memiliki saluran drainase Pemberdayaan Peremajaan Pemeriksaan Berkala Kelaikan Perbaikan dan Pembangunan drainase
yang kotor dan berbau Masyarakat Fungsi lingkungan
89% kualitas konstruksi drainase Pengawasan dan Pemugaran Pemeriksaan Berkala Kelaikan Perbaikan dan Pembangunan drainase
buruk Pengendalian Fungsi

LAPORAN ANTARA Bab V - 5


Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

ASPEK YANG KONSEP/POLA PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN


PERMASALAHAN
DIAMATI PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
lingkungan

47% area memiliki sistim air limbah Pemberdayaan Pemugaran Pendampingan dan Pelayanan Pemasangan Jaringan Pipa Air
yang tidak sesuai standar teknis Masyarakat Informasi Teknis Tangki Septik Limbah Domestik dan Pemasangan
sesuai Standar Tangki Septik/Biofilter Komunal di 4
Lokasi dan Sumur Resapan
AIR LIMBAH
47% area memiliki sarpras air Pengawasan dan Pemugaran Pendampingan dan Pelayanan Pemasangan Jaringan Pipa Air
limbah tidak sesuai standar teknis Pengendalian Informasi Teknis Tangki Septik Limbah Domestik dan Pemasangan
sesuai Standar Tangki Septik/Biofilter Komunal di 4
Lokasi dan Sumur Resapan
100% area memiliki sarpras Pengawasan dan Pemugaran Pemeriksaan Berkala Kelaikan Penyediaan sarana persampahan dan
pengelolaan persampahan yang Pengendalian Fungsi pembentukan lembaga pengelolaan
tidak memenuhi persyaratan teknis sampah (Bank Sampah)
100% area memiliki sistim Pengawasan dan Pemugaran Pemeriksaan Berkala Kelaikan Penyediaan sarana persampahan
PERSAMPAHAN
persampahan tidak sesuai standar Pengendalian Fungsi lingkungan
100% area memiliki sarpras Pemberdayaan Pemugaran Pemeriksaan Berkala Kelaikan Penyediaan sarana persampahan dan
persampahan yang tidak terpelihara Masyarakat Fungsi pembentukan lembaga pengelolaan
persampahan kawasan (Bank Sampah)
100% area tidak memiliki prasarana Pemberdayaan Pemugaran Pendampingan dan Pelayanan  Penyediaan prasarana proteksi
proteksi kebakaran Masyarakat Informasi kebakaran tingkat lingkungan
 pembentukan lembaga
penanggulangan kebakaran
PROTEKSI lingkungan
KEBAKARAN  pembangunan jalan lingkungan
yang dapat diakses oleh mobil
pemadam kebakaran.
100% area tidak memiliki sarana Pengawasan dan Pemugaran Pemeriksaan Berkala Kelaikan Penyediaan sarana proteksi kebakaran
proteksi kebakaran Pengendalian Fungsi tingkat lingkungan.
Sumber : Hasil Analisa Konsultan Tahun 2020

LAPORAN ANTARA Bab V - 6


Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

LAPORAN ANTARA Bab V - 7


Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

POLA PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH

Sesuai dengan UU No. 1 Tahun 2011, pola-pola penanganan pencegahan dan


peningkatan kualitas. Pola pencegahan kawasan permukiman kumuh dilakukan dengan:

1. Pengawasan dan Pengendalian

2. Pemberdayaan Masyarakat

Pola peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh dilakukan melalui:

a. Pemugaran;

b. Peremajaan; atau

c. Pemukiman kembali.

Gambar 5.4. Konsep Dasar Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh

Sesuai dengan UU No. 1 Tahun 2011 pasal 97, pola-pola penanganan peningkatan
kualitas terhadap permukiman kumuh dilakukan melalui:

a. Pemugaran;

LAPORAN ANTARA

Bab V - 8
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

b. Peremajaan; atau

c. Pemukiman kembali.

Pola-pola pengelolaan penanganan dilanjutkan melalui pengelolaan untuk


mempertahankan tingkat kualitas perumahan dan permukiman.

5.2.1 Pola-pola Penanganan

A. Pemugaran

Pengertian

Pemugaran dilakukan untuk perbaikan dan/atau pembangunan kembali, perumahan


kumuh dan permukiman kumuh menjadi perumahan dan permukiman yang layak
huni, yang meliputi perbaikan dan/atau pembangunan bangunan rumah,
prasarana, sarana, dan utilitas umum yang ada didalamnya, sehingga
memenuhi norma dan standar teknis yang berlaku.

Pemugaran perumahan dan permukiman kumuh merupakan kegiatan perbaikan tanpa


perombakan mendasar, serta bersifat parsial dan dilakukan terhadap perumahan
kumuh dan permukiman kumuh yang berdiri di atas lahan yang dalam RTRW
diperuntukkan bagi permukiman.

Penerapan

Pemugaran perumahan kumuh dan permukiman kumuh diterapkan berdasarkan


tingkat perbaikan dan/atau pembangunan kembali yang dibutuhkan.Kebutuhan
perbaikan dan/atau pembangunan kembali perumahan kumuh dan permukiman
kumuh ditetapkan oleh pemerintah daerah bersama- sama masyarakat.Pemugaran
perumahan kumuh dan permukiman kumuh dapat dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau oleh masyarakat secara swadaya tergantung dari berat/
ringannya perbaikan yang harus dilakukan serta berdasarkan pertimbangan lain.

Kegiatan pemugaran yang dilakukan pemerintah daerah diselenggarakan oleh dinas/


instansi yang berwenang seperti Dinas Perumahan, Dinas Pekerjaan Umum dan dinas
terkait lainnya.

Pelaksanaan kegiatan pemugaran dengan swadaya masyarakat, wajib difasilitasi


oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.

LAPORAN ANTARA

Bab V - 9
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

Karakteristik Penanganan

Pada bentuk penanganan ini umumnya yang tidak terlihat terlalu banyak perubahan
mendasar, selain dari peningkatan bentuk pelayanan dan kondisi fisik prasarana, sarana
dan bangunan tempat tinggal.

Jenis-jenis Penanganan Pemugaran

Revitalitasi Kawasan Permukiman Merupakan jenis penanganan untuk


meningkatkan vitalitas kawasan
permukiman melalui peningkatan
kualitas lingkungan, tanpa menimbulkan
perubahan yang berarti dari struktur
fisik kawasan permukiman tersebut.
Kegiatan ini bertujuan memperbaiki
dan mendorong ekonomi kawasan
dengan cara memanfaatkan berbagai
sarana dan prasarana eksisting yang
ada, meningkatkan kualitas serta
kemampuan dari prasarana dan sarana
melalui program perbaikan dan
peningkatan tanpa melakukan
pembongkaran berarti.

Pada kegiatan ini dilakukan pula


pengadaan prasarana dan sarana baru
diperlukan tanpa merubah struktur yang
ada dan memanfaatkan bangunan
eksisiting secara maksimal.

Rehabilitasi (Perbaikan) Merupakan jenis penanganan yang


bertujuan untuk mengembalikan kondisi
komponen fisik kawasan permukiman
yang telah mengalami kemunduran
kondisi atau degradasi, sehingga dapat
berfungsi kembali secara semula,
misalnya perbaikan prasarana jalan,
LAPORAN ANTARA

Bab V - 10
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

saluran air bersih, drainase, dan lain-lain.

Renovasi Merupakan jenis penanganan dengan


melakukan perubahan sebagian atau
beberapa bagian dari komponen
permukiman (prasarana dan sarana)
dengan tujuan komponen tersebut masih
dapat beradaptasi dan menampung fungsi
baru. Bentuk umumnya adalah
peningkatan kemampuan dan kualitas
dari komponen tersebut sesuai dengan
persyaratan baru.

Yang termasuk renovasi adalah :

 Penyesuaian organisasi ruang


(pemanfaatan ruang) dan peningkatan
system prasarana/ utilitas dan
menyesuaikan arah bangunan

 Ukuran bangunan (penyesuaian


bangunan) agar sesuai dengan tuntutan
kebutuhan penanganan

 Orientasi ruang.

Rekonstruksi Merupakan jenis penanganan yang


bertujuan mengembalikan kondisi
(kualitas dan fungsi) dan peningkatan
komponen permukiman ke dalam kondisi
asal, baik persyaratan maupun
penggunaannnya. Dalam hal ini tidak
ada kekawatiran terhadap konsekuensi
yang timbul karena perubahan ukuran dan
bentuk komponen.

Preservasi (Pemeliharaan dan Merupakan jenis penanganan yang


pengendalian) dilakukan dengan tujuan untuk
LAPORAN ANTARA

Bab V - 11
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

memelihara komponen-komponen
permukiman yang masih berfungsi dengan
baik dan mencegah dari proses kerusakan.

Sebagai fungsi pengendalian, maka


preservasi dapat dilakukan dengan
penegasan melalui aturan-aturan
pemanfaatan ruang dan bangunan (KDB,
KLB, GSB, GSJ, IMB, dan lain-
lain). Sifat penanganan ini cenderung
lebih ke arah pencegahan timbulnya
permukiman kumuh, sehingga seringkali
upaya ini dilakukan bersamaan dengan
restorasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi.

Peran Perilaku

Didasari pada sifat penanganannya yang tidak terlalu banyak membutuhkan perubahan
infrastruktur secara mendasar, maka peran pelaku di luar masyarakat dalam hal ini
pemerintah daerah dalam program relatif lebih besar dibandingkan dengan peran pelaku
masyarakat.

B. Peremajaan

Pengertian

Peremajaan perumahan kumuh dan permukiman kumuh dilakukan untuk mewujudkan


kondisi rumah, perumahan, permukiman, dan lingkungan hunian yang lebih baik
guna melindungi keselamatan dan keamanan penghuni dan masyarakat sekitar.
Peremajaan dengan cara pembangunan kembali perumahan dan permukiman melalui
penataan secara menyeluruh meliputi rumah dan prasarana, sarana, dan utilitas
umum perumahan dan permukiman. Pelaksanaan peremajaan harus dilakukan dengan
terlebih dahulu menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat terdampak dengan
memenuhi norma dan standar teknis yang berlaku.

LAPORAN ANTARA

Bab V - 12
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

Peremajaan dilakukan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan


kewenangannya dengan melibatkan peran masyarakat dan diterapkan terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berdiri di atas lahan yang dalam
RTRW diperuntukkan bagi permukiman.

Penerapan

Peremajaan diterapkan pada permukiman kumuh yang secara struktur ruang, ekonomi
dan perilaku tidak dapat dipertahankan lagi, sehingga tidak dapat ditangani hanya
dengan perbaikan dan peningkatan fisik.

Kondisi buruk secara struktur dapat mendorong terciptanya pemanfaatan ruang yang
tidak efisien dan optimal sesuai dengan fungsi yang ditetapkan.

Permukiman kumuh yang mendapatkan penanganan ini umumnya ditandai dengan :

 Tidak adanya kejelasan baik pola/struktur prasarana lingkungan

 Tidak ada kejelasan kesesuaian pola pemanfaatan ruang

 Struktur ekonomi memiliki kondisi yang sangat buruk karena tidak


ditunjang dengan kemampuan pengembangan ekonomi kawasan permukiman

 Tidak dapat beradaptasi dengan kawasan sekitar

Secara keseluruhan kondisi kawasan tidak mencerminkan pemanfaatan fungsi yang


maksimal sesuai dengan potensi lahannya.

Karakteristik Penanganan

Bentuk penanganan ini umumnya dilakukan dengan perubahan yang


mendasar. Untuk itu penanganan ini mempunyai konsekuensi merubah pola
pemanfaatan ruang, baik secara komposisi, komponen, besaran maupun fungsinya.

Hal ini mengarahkan pada pola-pola pengadaan baru yang lebih menonjol dari pada
peningkatan dan perbaikan kualitas.

Jenis-jenis Penanganan

Renewal (Peremajaan) Merupakan jenis penanganan yang


LAPORAN ANTARA

Bab V - 13
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

bersifat menyeluruh dengan melakukan


pembongkaran sebagian atau seluruh
komponen permukiman, kemudian
merubah secara struktural dan
membangun kembali di lahan yang
sama.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan


nilai pemanfaatan lahan optimal sesuai
dengan potensi lahan, dan
diharapkan dapat memberikan nilai
tambah secara ekonomi dan vitalitas
baru.

Konsekuensi bentuk teknis pada


penanganan ini, adalah

 Konsolidasi tanah

 Land re-adjusment

 Land sharing, kombinasi pemanfaatan


lahan permukiman dengan Komersial

Karakteristik permukiman kumuh yang


ditangani, adalah :

 Tata letak secara keseluruhan


tidak memungkinkan untuk
dikembangkan dan tidak sesuai
lagi untuk menampung jenis
kegiatan baru

 Aksesibilitas yang buruk, ruang


kurang dan tidak dapt diperluas
lagi, organisasi ruang serta

LAPORAN ANTARA

Bab V - 14
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

hubungan fungsional yang buruk

 Kondisi bangunan sangat buruk dan


tidak layak pakai, karena
ketidakmampuan lagi melayani
fungsi dengan baik.

Redevelopment Merupakan upaya penataan kembali


suatu perrmukiman kumuh dengan
terlebih dahulu melakukan
pembongkaran sarana dan
prasarana pada sebagian atau seluruh
kawasan yang telah dinyatakan
tidak dapat lagi dipertahankan
kehadirannya.

Perubahan secara struktural dan


peruntukan lahan serta ketentuan-
ketentuan pembangunan lainnya
yang mengatur pembangunan baru
(KLB, KDB, GSB, dan lain-lain)
biasanya terjadi.

Restorasi Merupakan jenis penanganan untuk


mengembalikan kondisi suatu
permukiman kumuh pada kondisi
asal sesuai dengan persyaratan yang
benar, menghilangkan tambahan atau
komponen yang timbul kemudian
mengadakan kembali unsur-unsur
permukiman yang telah hilang tanpa
menambah unsur-unsur baru.

Peran Pelaku

LAPORAN ANTARA

Bab V - 15
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

Didasari pada sifat penanganannya, maka peran masyarakat sangat besar dalam
mengambil keputusan, terutama dalam penentuan jenis komponen program;
sedangkan peran Pemerintah, pemerintah daerah, dan pelaku lain (swasta) akan lebih
banyak dalam dalam mendukung program.

C. Pemukiman Kembali

Pengertian

Pemukiman kembali dilakukan untuk mewujudkan kondisi rumah, perumahan, dan


permukiman yang lebih baik guna melindungi keselamatan dan keamanan
penghuni dan masyarakat. Pemukiman kembali dilakukan dengan memindahkan
masyarakat terkena dampak dari lokasi yang tidak mungkin dibangun kembali karena
tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan/atau rawan bencana serta dapat
menimbulkan bahaya bagi barang ataupun orang.

Penerapan

Penanganan ini diterapkan pada permukiman :

 Secara lokasi berada pada lahan ilegal

 Tidak memiliki potensi pemanfaatan yang lebih baik dari fungsi yang ditetapkan

 Secara lingkungan memberikan dampak negatif yang lebih besar


apabila tetap dipertahankan

Termasuk dalam penanganan ini adalah permukiman yang secara teknologi


tidak mampu mendukung penyelesaian masalah. Beberapa kondisi yang memenuhi
persyaratan penanganan ini, antara lain :

 Lokasi yang berada diatas tanah negara dengan peruntukan non permukiman
(bantaran sungai, lahan penghijauan, dan lain-lain)

 Permukiman kumuh yang berada pada lokasi dimana secara fisik


lingkungan sangat berbahaya sebagai tempat bermukim dan tidak dapat
ditanggulangi secara teknis (di atas lahan rawan bencana alam/geologi)

Yakni perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang terletak di:

LAPORAN ANTARA

Bab V - 16
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

 Bantaran sungai;

 Sepanjang rel kereta api;

 dibawah SUTET; dan

 Tidak sesuai peruntukannya dengan rencana tata ruang.

Pemukiman kembali dilakukan dengan memindahkan masyarakat terdampak ke


lokasi yang sesuai dengan rencana tata ruang bagi peruntukan permukiman.
Lokasi yang akan ditentukan sebagai tempat untuk pemukiman kembali ditetapkan
oleh pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat.

Kegiatan pemukiman kembali dilakukan untuk mewujudkan kondisi rumah,


perumahan, permukiman, dan lingkungan hunian yang lebih baik guna melindungi
keselamatan dan keamanan penghuni dan masyarakat. Pelaksanaan pemukiman
kembali adalah memindahkan masyarakat yang tinggal di perumahan tidak layak
huni, tidak mungkin dibangun kembali dan/atau rawan bencana, ke lokasi
perumahan lain yang layak huni;

Pelaksanaan pemukiman kembali wajib diselenggarakan oleh Pemerintah,


pemerintah provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/kota.

Karakteristik Penanganan

Bentuk penanganan ini umumnya dilakukan dengan cara:

 Perubahan total dikaitkan dengan pengembalian fungsinya kepada fungsi awal

 Dilakukan dengan pemindahan permukiman pada areal yang baru (lokasi lain)

 Tidak diarahkan pada pendukungan untuk pengadaan atau peningkatan


fasilitas dan prasarana pendukungnya.

Peran Pelaku

Didasari pada sifat penanganannya, maka peran masyarakat sangat besar dalam proses
pengambilan keputusan, terutama dalam proses penentuan kebijakan seperti
pengalokasian baru, ganti rugi, dan lain-lain, walaupun pada posisi ilegal.

Peran pelaku pemerintah adalah :

LAPORAN ANTARA

Bab V - 17
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

 Menentukan alternatif penyelesaian masalah pemukiman kembali

 Pengadaan terhadap konsekuensi

 Kompensasi penanganan (lokasi tujuan pemindahan)

Peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh harus dilakukan


sesuai dengan hasil penilaian berbagai aspek kekumuhan (tingkat kekumuhan,
pertimbangan lain dan legalitas lahan.). Peningkatan kualitas kawasan
permukimankumuh untuk berbagai aspek kekumuhan akan berbeda- beda pendekatan
penanganannya, dimana secara hirarki peningkatan kualitas kawasan
permukimankumuh paling rendah adalah pemugaran dan paling tinggi adalah
permukiman kembali.

Ketentuan penanganan fisik diatur sesuai dengan faktor permasalahan kekumuhan


setiap lokasi yang teridentifikasi. Beberapa faktor permasalahan kekumuhan suatu
lokasi yaitu :

 Aspek bangunan dan lingkungan;

 Aspek jalan lingkungan;

 Aspek drainase lingkungan;

 Sistem penyediaan air minum;

 Sistem pengelolaan air limbah;

 Sistem pengelolaan persampahan.

Pola-pola penanganan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan


permukiman kumuh direncanakan dengan mempertimbangkan :

1. Klasifikasi Kekumuhan dan Status Legalitas Lahan Pertimbangan pola


penanganan berdasarkan klasifikasi kekumuhan dan status legalitas lahan
diatur dengan ketentuan :

o Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan berat dengan


status lahan legal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah
peremajaan;

o Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan berat dengan


LAPORAN ANTARA

Bab V - 18
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

status lahan ilegal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah


pemukiman kembal ;

o Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan sedang dengan


status lahan legal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah
peremajaan;

o Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan sedang dengan


status lahan ilegal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah
pemukiman kembali;

o Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan ringan dengan


status lahan legal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah
pemugaran;

o Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan ringan dengan


status lahan ilegal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah
pemukiman kembali;

2. Tipologi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

Pertimbangan pola penanganan perumahan kumuh dan permukiman


kumuh berdasarkan tipologi diatur dengan ketentuan :

o Dalam hal lokasi termasuk dalam tipologi perumahan kumuh dan


permukiman kumuh diatas air, maka penanganan yang dilakukan
harus memperhatikan karakteristik daya guna, daya dukung, daya
rusak air serta kelestarian air;

o Dalam hal lokasi termasuk dalam tipologi perumahan kumuh dan


permukiman kumuh di tepi air, maka penanganan yang dilakukan
harus memperhatikan karakteristik daya dukung tanah tepi air,
pasang surut air serta kelestarian air dan tanah;

o Dalam hal lokasi termasuk dalam tipologi perumahan kumuh


dan permukiman kumuh didataran, maka penanganan yang
dilakukan harus memperhatikan karakteristik daya dukung tanah,
jenis tanah serta kelestarian tanah;

o Dalam hal lokasi termasuk dalam tipologi perumahan kumuh


dan permukiman kumuh diperbukitan, maka penanganan
LAPORAN ANTARA

Bab V - 19
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

yang dilakukan harus memperhatikan karakteristik


kelerengan, daya dukung tanah, jenis tanah serta kelestarian tanah;

o Dalam hal lokasi termasuk dalam tipologi perumahan kumuh


dan permukiman kumuh dikawasan rawan bencana, maka
penanganan yang dilakukan harus memperhatikan karakteristik
kebencanaan, daya dukung tanah, jenis tanah serta kelestarian
tanah;

5.2.2 Pola Penanganan Terhadap Aspek Bangunan Gedung Dan Infrastruktur

Pola-pola penanganan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan


permukiman kumuh direncanakan dengan mempertimbangkan :
1. Klasifikasi Kekumuhan dan Status Legalitas Lahan
Pertimbangan pola penanganan berdasarkan klasifikasi kekumuhan dan status
legalitas lahan diatur dengan ketentuan :
 Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan berat dengan status lahan
legal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah peremajaan;
 Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan berat dengan status lahan
ilegal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah pemukiman kembal ;
 Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan sedang dengan status
lahan legal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah peremajaan;
 Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan sedang dengan status
lahan ilegal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah pemukiman
kembali;
 Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan ringan dengan status
lahan legal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah pemugaran;
 Dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan ringan dengan status lahan
ilegal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah pemukiman kembali;
No Klasifikasi Kumuh Status Tanah
Legal Ilegal
1 Kumuh Berat Peremajaan Permukiman Kembali
2 Kumuh sedang Peremajaan Permukiman Kembali
3 Kumuh Ringan Pemugaran Permukiman Kembali

2. Tipologi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh


Pertimbangan pola penanganan perumahan kumuh dan permukiman
LAPORAN ANTARA

Bab V - 20
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

kumuh berdasarkan tipologi diatur dengan ketentuan :


 Dalam hal lokasi termasuk dalam tipologi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh diatas air, maka penanganan yang dilakukan harus
memperhatikan karakteristik daya guna, daya dukung, daya rusak air serta
kelestarian air;
 Dalam hal lokasi termasuk dalam tipologi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh di tepi air, maka penanganan yang dilakukan harus
memperhatikan karakteristik daya dukung tanah tepi air, pasang surut air
serta kelestarian air dan tanah;
 Dalam hal lokasi termasuk dalam tipologi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh didataran, maka penanganan yang dilakukan harus
memperhatikan karakteristik daya dukung tanah, jenis tanah serta
kelestarian tanah;
 Dalam hal lokasi termasuk dalam tipologi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh diperbukitan, maka penanganan yang dilakukan
harus memperhatikan karakteristik kelerengan, daya dukung tanah, jenis
tanah serta kelestarian tanah;
 Dalam hal lokasi termasuk dalam tipologi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh dikawasan rawan bencana, maka penanganan yang
dilakukan harus memperhatikan karakteristik kebencanaan, daya dukung
tanah, jenis tanah serta kelestarian tanah;

Pola penanganan terhadap aspek bangunan gedung dan infrastruktur pendukungnya


berdasarkan tipologi perumahan kumuh dan permukiman kumuh dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

LAPORAN ANTARA

Bab V - 21
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

Tabel V.2. Pola Penanganan Aspek Bangunan Gedung Dan Infrastruktur Pendukung
Tipologi
Bangunan dan Jalan Penyediaan Air Pengelolaan Air Pengelolaan
Permukiman Drainase Kebakaran
Lingkungan Lingkungan Minum Limbah Persampahan
Kumuh
Perumahan kumuh Penanganan fisik Jalan lingkungan I Sistem drainase SPAM Bukan Sarana pembuangan  Pemilahan :  Prasarana
dan permukiman bangunan dan dan II lokal dapat Perpipaan awal Skala individu proteksi
kumuh di dataran lingkungan dengan  Perkerasan dilengkapi  Individual  MCK Umum dan skala kebakaran
rendah tetap menggunak an lentur (aspal) dengan pompa  Penampungan  Kloset Rumah komunal lingkungan
langgam arsitektur dan dan rumah Air Hujan Tangga  Pengumpulan  Sarana
lokal perkerasan pompa (PAH) Menggunakan proteksi
kaku (beton) Bahan  Saringan Rumah Unit pengelolaan gerobak/motor kebakaran
sesuai dengan material Tangga setempat(SPAL- S)  Pengangkutan lingkungan
karakteristik saluran (SARUT)  Unit Biofilter : Armroll Truck/
lokal adalah  Destilator Surya  Ketentuan Compactor
 Pondasi di atas  Pada tekstur Atap Kaca penempatan Truck/ Trailer
tanah tanah keras (DSAK) unit pengolahan Truck
adalah saluran  Sumur Dangkal didalam tanah  Pengolahan
tanah  Komunal  Unit TPS 3 R (skala
 Pada tekstur  Sumur Dangkal pengangkuta n : kawasan)
tanah yang  Sumur Dalam Lumpur tinja dari
sangat jelek  Penampunga cubluk/tangki
(gamb ut) septik/biofilt er
 Air Hujan (PAH)
adalah saluran diangkut dengan
 Pelayanan
perkuatan sarana
 Terminal Air
pengangkutan
 IPAS SPAM
Perpipaan
Unit pengelolaan
 (IPA)
terpusat (SPAL- T)
Konvensional,
 Sistem
IPA saringan
perpipaan yang
pasir lambat
terhubung
 Air baku air
dengan IPAL
hujan : IPA dan IPLT
Konvensional, perkotaan atau
IPA saringan

LAPORAN ANTARA Bab V - 22


Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

Tipologi
Bangunan dan Jalan Penyediaan Air Pengelolaan Air Pengelolaan
Permukiman Drainase Kebakaran
Lingkungan Lingkungan Minum Limbah Persampahan
Kumuh
pasir lambat Sistem
 Air baku air perpipaan yang
tanah : sumur terhubung
dangkal dan dengan IPAL
sumur dalam perkotaan/IP AL
 Unit Distribusi : komunal,
Sistem jaringan sementara untuk
pipa dalam lumpur tinja dari
tanah bangunan
 Unit Pelayanan : pelengkap
Sambungan diangkut
rumah dan dengan truk
hidran umum tinja ke IPLT
 Ketentuan
pengembang an
jaringan
perpipaan didalam
tanah/diatas air
Sumber : Rapermen PU tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kualitas Terhadap Permukiman Kumuh Perkotaan

LAPORAN ANTARA Bab V - 23


Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

LAPORAN ANTARA Bab V - 24


Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

5.3. KONSEP POLA PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN


KUMUH KAWASAN SIMPANG INDAH TANJUANG MEDAN
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Pendekatan dalam merumuskan strategi Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh Dan Permukiman Kawasan Simpang Indah Tanjuang Medan didasarkan atas
komponen kebijakan, identifikasi profil sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
skema Pendekatan dalam Perumusan Strategi Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh
Dan Permukiman Kawasan Simpang Indah Tanjuang Medan

Pengembangan
Permukiman Baru
Permukiman
STRATEGI
Peningkatan PENANGANAN
Komponen Kebijakan Kualitas Kawasan KAWASAN
Peningkatan Kualitas Permukiman PERENCANAAN
Permukiman kumuh
Sistem Jaringan Air Minum

Infrastruktur Sistem Jaringan Limbah


Permukiman
Drainase dan Jalan Lingkungan

Persampahan

TIPOLOGI KAWASAN
KUMUH SIMPANG INDAH
TANJUANG MEDAN

Fakta –fakta Terkait Permukiman dan Infrastruktur


Kawasan

Isu Strategis, Potensi dan Permasalahan STRATEGI PEMBANGUNAN


Permukiman Kawasan PERMUKIMAN DAN
Analisis Kebutuhan Pembangunan dan INFRASTRUKTUR KUMUH
Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur KAWASAN
Kawasan

Konsepsi Pembangunan Permukiman dan


Infrastruktur Kawasan

Gambar 5.5. Skema Pendekatan dalam Perumusan Strategi Pembangunan


Permukiman dan Infrastruktur Kawasan Kumuh
LAPORAN ANTARA

Bab V - 25
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

Adapun pola penanganan kawasan kumuh Simpang Indah Tanjuang Medan


dengan tingkat kekumuhan SEDANG dan Status Lahan LEGAL adalah Kombinasi
Peremajaan dan Pemugaran.

Tabel V.3. Kebutuhan Penanganan Kawasan


Kumuh Simpang Indah Tanjuang
Medan
ASPEK YANG KEBUTUHAN PENANGANAN
DIAMATI PENCEGAHAN PENINGKATAN
Penegakan aturan perizinan dan sosialisasi
mengenai aturan dan ketentuan teknis Perbaikan kondisi orientasi bangunan
bangunan
BANGUNAN Sosialisasi dan edukasi aturan bangunan Pengendalian dan pembatasan perkembangan
GEDUNG dan lingkungan permukiman
Rehabilitasi bangunan sesuai standar lingkungan
Sosialisasi dan edukasi aturan bangunan
perumahan sehat dan rekonstruski bangunan tidak
dan lingkungan sehat
layak huni
JALAN -- Pembangunan jalan baru
LINGKUNGAN Pengawasan dan pengendalian Peningkatan kualitas jalan lingkungan
Peningkatan kapasitas dan kualitas sumber air
--
minum
AIR MINUM
Peningkatan kapasitas dan kualitas air minum
--
untuk sambungan rumah
-- Pengurangan area yang terkena genangan
-- Pembangunan saluran drainase baru
Pengawasan dan pengendalian Penataan sistim drainase yang bersifat hirarkis
DRAINASE sosialisasi dan edukasi pelibatan
Pembersihan saluran drainase dan peningkatan
masyarakat dalam pemeliharaan fungsi
perawatan berkala
drainase
Pengawasan dan pengendalian Perbaikan konstruksi saluran drainase
Fasilitasi peningkatan sarana pengelolaan limbah
Sosialisasi dan edukasi aturan bangunan
secara individual dan komunal berbasis
dan lingkungan sehat
masyarakat
AIR LIMBAH
Fasilitasi peningkatan sarana pengelolaan limbah
Sosialisasi dan edukasi aturan bangunan
secara individual dan komunal berbasis
dan lingkungan sehat
masyarakat
Sosialisasi dan edukasi aturan pembuangan Peningkatan sarpras pengelolaan persampahan
sampah dan lingkungan sehat sesuai persyaratan teknis
Sosialisasi dan edukasi aturan bangunan Peningkatan sistim pengelolaan persampahan
PERSAMPAHAN
dan lingkungan sehat sesuai standar
Pembuatan bank sampah yang dikelola langsung
Pengawasan dan pengendalian
oleh masyarakat
Sosialisasi dan edukasi aturan bangunan
Peningkatan prasarana proteksi kebakaran
PROTEKSI dan lingkungan yang aman
KEBAKARAN Sosialisasi dan edukasi aturan bangunan
Peningkatan sarana proteksi kebakaran
dan lingkungan yang aman
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2020

LAPORAN ANTARA

Bab V - 26
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

LAPORAN ANTARA

Bab V - 27
Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

LAPORAN ANTARA Bab V - 28


Perencanaan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Padang Pariaman

FORMAT PENULISAN

5.1. DASAR PERTIMBANGAN KEBIJAKAN.................................................................................1

5.2. STRATEGI PENANGANAN KAWASAN KUMUH Kabupaten Padang Pariaman...................3

5.2.1 Pola-pola Penanganan...........................................................................................8

5.2.2 Pola Penanganan Terhadap Aspek Bangunan Gedung Dan Infrastruktur...............19

5.3. KONSEP POLA PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH KAWASAN SIMPANG


INDAH TANJUANG MEDAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN..................................................23

Tabel V.1. Rumusan Konsep Kebutuhan Penanganan, Konsep dan Strategi


Penanganan Kawasan Kumuh Simpang Indah Tanjuang Medan.......................5

Tabel V.2. Pola Penanganan Aspek Bangunan Gedung Dan Infrastruktur Pendukung
21

Tabel V.3. Kebutuhan Penanganan Kawasan Kumuh Simpang Indah Tanjuang


Medan 24

Gambar 5.1. Aspek Yang Diperhatikan Dalam Perumusan Kebijakan


Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Kawasan
Simpang Indah Tanjuang Medan..........................................................................2

Gambar 5.2. Kebijakan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh


Kabupaten Padang Pariaman.........................................................................3

Gambar 5.3. Aspek Yang Harus Diperhatikan Dalam Perumusan Strategi


Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Kawasan Simpang Indah
Tanjuang Medan Kabupaten Padang Pariaman....................................................4

Gambar 5.4. Konsep Dasar Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh....7

Gambar 5.5. Skema Pendekatan dalam Perumusan Strategi


Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Kawasan Kumuh............23

LAPORAN ANTARA

Bab V - 29

Anda mungkin juga menyukai