YAYASAN PUTRA KYAI HAJI SHALAHUDDIN BERKAH MANDIRI
PONDOK PESANTREN ULUMUDDIN
JL. Sekar Kemuning No. 24/517 Rt 04 RW 03 Kelurahan Karya Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon
PENILAIAN IMTIHAN PONDOK
TAHUN PELAJARAN 2022/ 2023
Mata Pelajaran : Fathul Qorib Nama santri : ..................................
Hari/Tanggal : Kelas : wustho/Ulya ( banin/banat )
Waktu : Nama Ustadz : …………………......
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !!!
1. Jelaskan 4 pembagian Air dalam bab thoharoh ? 2. Jelaskan perbedaan air sedikit dan air yang banyak dan bagaimana hukum kedua air tersebut jika kemasukan najis ? 3. Jelaskan tata cara menyamak kulit binatang / bangkai ? 4. Jelaskan definisi dari bangkai, dan apa hukumnya sesuatu yang terpotong dari binatang yang masih hidup ? 5. Bagaimana hukum menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak, dan apa hukumnya menambal wadah dengan tambalan dari emas dan perak ? Nama: Masfufah Fadhilah Ropandi Kelas: Alif Banat Kitab Adabul Muttaalim JAWABAN ! 1. KH Hadratusysyaikh KH. M Hasyim Asy’ari (Jombang) KH Asy’ari (Jombang) Syekh Abu Sarwan Syekh Abdul Wahid Syekh Abdul Halim Syekh Abdurrohman (Pangeran Samhud Bagda) Syekh Abdul Halim (Pangeran Benawa) Syekh Abdurrohman / Jaka Tingkir (Sultan Pajang) Sunan Giri (Raden Ainul Yaqin) Maulana Ishaq 2. Allah akan mengangkat derajat para ‘ulama (orang yang ahli dalam bidang keilmuan), sebab mereka sanggup memadukanantara ilmu pengetahuan dan pengamalannya. Ujung dari sebuah ilmu adalah pengamalan, karena pengamalanitu adalah buah dari ilmu itu sendiri, fungsi dari pada umur dan bekal untuk akherat nanti. Barang siapa yang memperoleh ilmu, maka ia akan bahagia. Barang siapa yang tidak memperolehnya, maka ia termasuk golongan orang–orang yang merugi. Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam laki-laki danperempuan. Orang yang mencari ilmu itu akan dimintakan ampun oleh setiap sesuatu yang ada dimuka bumi ini sampai ikan-ikan yang berada di lautan. 3. Pertama,Harus mensucikan hatinya dari setiap sesuatu yang mempunyai unsur menipu, kotor, penuh rasa dendam, hasud, keyakinan yang tidak baik, dan budi pekerti yang tidak baik. Kedua, Harus memperbaiki niat dalam mencari ilmu, dengan tujuan untuk mencari ridha Allah SWT, serta mampu mengamalkannya, menghidupkan syari’at, untuk menerangi hati, menghiasi batin dan mendekatakn diri kepada Allah SWT. Ketiga, Harus berusaha sesegera mungkin memperoleh ilmu diwaktu masih belia dan memanfaatkan sisa umurnya.Jangan sampai tertipu dengan menunda-nunda belajar dan terlalu banyak berangan-angan, karena setiap jam akan melewati umurnya yang tidak mungkin diganti ataupun ditukar. 4. Pertama, Berangan-berangan, berfikir yang mendalam kemudian melakukan shalat istikharah, kepada siapa ia harus mengambil ilmu dan mencari bagusnya budi pekerti darinya. Kedua, Bersungguh-sungguh dalam mencari seorang guru, ia termasuk orang yang mempunyai perhatian khusus terhadap ilmu syari’at dan termasuk orang-orang yang dipercaya oleh para guru-guru pada zamanya. Ketiga, Menurut terhadap gurunya dalam segala hal dan tidak keluar dari nasehat-nasehat dan aturan-aturannya. 5. Satu, Hendaknya pelajarmemulai pelajaran dengan pelajaran-pelajaran yang sifatnya fardlu ‘ain, sehingga pada langkah pertama ini ia cukup menghasilkan empat ilmu pengetahuan Dua, Setelah santri mempelajari ilmu-ilmu yang bersifat fardlu ‘ain maka hendaklah dalam langkah selanjutnya ia mempelajari ilmu-ilmu yang berkatan dengan kitab Allah (tafsir Al Qur’an) sehingga ia mempunyai keyakinan dan i’tiqad yang sangat kuat Tiga, sejak awal pelajar harus bisa menahan diri dan tidak terjebak dalam pembahasan mengenai hal-hal yang masih terdapat perbedaan pandangan, tidak ada persamaan persepsi di antara para ulama’ (khilafiah ) secara mutlak baik yang berhubungan dengan pemikiran- pemikiran ataiu yang bersumber dari Tuhan, karena apabila hal itu masih dilakukan oleh pelajar maka sudah barang tentu akan membuat hatinya bingung, dan membuat akal fikiran tidak tenang. 6. Cukup baik karena sangat mudah untuk memahaminya. Dan kita harus bisa mengamalkannya sebisa mungkin. 7. Ikhlas dan mencari yang haq serta melepaskan diri dari nafsu di saat berbeda pendapat. Juga menghindari sikap show (ingin tampil) dan membela diri dan nafsu. Mengembalikan perkara yang diperselisihkan kepada Kitab Al-Qur'an dan Sunnah. Karena Allah Subhaanahu wa Ta'ala telah berfirman yang artinya: "Dan jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Kitab) dan Rasul". (An-Nisa: 59). Menjaga lisan, perilaku, sopan santun dan tidak boleh saling menyakiti sesama manusia, dan bernaik sangka itu semua penting bagi kehidupan sehari-hari.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita