KELISTRIKAN DALAM TUBUH. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mekanika Dan Keelektromagnetan Yang Dibina Oleh Bapak Sutarman Dan Ibu Erni Yulianti
KELISTRIKAN DALAM TUBUH. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mekanika Dan Keelektromagnetan Yang Dibina Oleh Bapak Sutarman Dan Ibu Erni Yulianti
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Mekanika dan Keelektromagnetan
yang dibina oleh Bapak Sutarman dan Ibu Erni Yulianti
Oleh
Off A
1.1.Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa di gunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut.
Walaupun pemakaian praktis dari kelistrikan telah dikembangkan khususnya pada
abad keduapuluh, penelitian dibidang kelistrikan mempunyai sejarah yang
panjang. Pengamatan terhadap gaya listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman
Yunani kuno. Orang-orang Yunani telah mengamati bahwa setelah batu amper
digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu. Kata
listrik berasal dari bahasa Yunani untuk amper yaitu electron.
Selama periode hujan badai pada tahun 1786, Luigi Galvani menyentuh
otot tungkai seekor katak dengan menggunakan suatu metal, dan teramati bahwa
otot katak tersebut berkontraksi. Dari pengamatan tersebut, ia menyimpulkan
bahwa aliran listrik akibat badai tersebut merambat melalui saraf si katak sehingga
otot-ototnya berkontraksi. Sel saraf menghantarkan impuls dari satu bagian tubuh
ke bagian tubuh yang lain. Namun dengan mekanisme yang jauh berbeda dengan
hantaran aliran listrik pada suatu konduktor metal. Dalam rentang waktu yang
cukup lama, kita mengetahui implus dalam system saraf terdiri dari ion-ion yang
mengalir sepanjang sel-sel saraf lebih lambat dan kekuatannya lebih rendah
(konduksinya ada atau tidak sama sekali) dibandingkan konduksi pada metal.
Alessandro Volta meneliti fenomena ini dan, dalam prosesnya menemukan
baterai salah satu penemuan terpenting dalam sejarah fisika. Temuan tersebut
merupakan sumber arus listrik tetap yang pertama. Kelistrikan memegang peranan
penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek kelistrikan dan magnetis dalam
bidang kedokteran, yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia,
serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi untuk mengendalikan dan mengoperasikan
saraf, otot dan berbagai organ. Kerja otak pada dasarnya bersifat elektrik.
Tubuh manusia mengandung sistem kelistrikan. Mulai dari mekanisme
otak,jantung, ginjal, paru-paru, sistem pencernaan, sistem hormonal, otot-otot dan
berbagai jaringan lainnya. Semuanya bekerja berdasar sistem kelistrikan. Karena
itu kita bisa mengukur tegangan listrik di bagian tubuh mana pun yang kita mau.
Semuanya ada tegangan listriknya. Bahkan setiap sel di tubuh kita memiliki
tegangan antara -90 mvolt pada saat rileks sampai 40 mvott pada saat beraktifitas.
Tubuh kita boleh disebut sebagai sistem elektromagnetik. Sebab, kelistrikan
sangat erat kaitannya dengan kemagnetan. Otak kita memiliki medan kemagnetan.
Sebagaimana jantung ataupun bagian-bagian lain di tubuh kita.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana Kelistrikan pada syaraf terjadi ?
2. Bagaimana kelistrikan pada jantung terjadi ?
3. Apa saja jenis elektroda yang digunakan untuk mengukur kelistrikan dalam
tubuh ?
1.3.Tujuan
Adapun Tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk menjelaskan kelistrikan pada syaraf terjadi.
2. Untuk menjelaskan kelistrikan pada jantung terjadi.
3. Untuk menjelaskan jenis-jenis elektroda yang digunakan untuk mengukur
kelistrikan dalam tubuh
BAB II
ISI
2.1. Kelistrikan Pada Saraf
A. System Saraf dan Neuron
System saraf dibagi dalam 2 bagian yaitu:
1. Sistem saraf pusat
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah
serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis
disebut Saraf Affren, sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari
otak atau medulla spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar
disebut saraf Efferen.
2. Sistem saraf otonom
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung, usus dan
kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar. Otak
berhubungan langsung dengan medulla spinalis, keduanya diliputi cairan
serebrospinalis dan dilindungi tulang tengkorak serta tulang vertebralis (columna
vertebralis). Berat otak 1500g dan hanya 50g yang efektif.
B. Konsentrasi ion Dalam dan luar sel
Dari hasil penelitian diperoleh konsentrasi ion didalam dan diluar
membrane suatu akson terlihat pada gambar dibawah ini:
Melalui suatu percobaan dapat ditunjukan suatu model membrane
permeable terhadap larutan KCl.
2.3 Elektroda
Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda.
Kegunaan dari elektroda untuk memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron.
Bahan yang dipakai sebagai elektroda adalah perak dan tembaga, apabila sebuah
elektroda tembaga dan sebuah elektroda perak dicelupkan kedalam larutan
misalnya larutan elektrolit cairan tubuh, maka akan terjadi perbedaan potensial
antara kedua elektroda itu. Perbedaan potensial ini kira-kira sama dengan
perbedaan antara potensial kontak kedua logam tersebut, disebut potensial offset
elektroda.
Apabila sebuah elektroda tembaga dan elektroda perak ditempatkan
didalam bak berisi elektrolit akan terdapat perbedaan potensial sebesar 0,80-0,34=
0,46 V.
Pada tabel dibawah ini akan tampak perbedaan potensial kontak dan
beberapa macam logam yang diukur terhadap ion zat cair.
Macam-macam Bentuk Elektroda :
a. Elektroda Jarum (Mikro elektroda)
Berbentuk konsentrik (consentric electrode). Elektroda berbentuk jarum ini
digunakan untuk mengukur aktivitas motor unit tunggal. Elektroda ini terbuat
dari baja antikarat, walaupun bahan ini tidak memenuhi syarat namun telah
diusahakan sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat tekhnik yang tinggi.
b. Elektroda Mikropipet
Elektroda ini dibuat dari gelas. Cara pembuatannya ialah pipa gelas
dipanaskan kemudian ditarik cepat-cepat dan kemudian ujung gelas tersebut
dipotong. Diameter elektroda ini berukuran tidak lebih dari 0,5 µm.
10MΩ atau lebih tinggi. Kegunaan elektroda ini untuk mengukur potensial
3. Bentuk Batang
Merupakan elektroda yang dipakai sebagai reference pada waktu
perekaman EKG atau EEG.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Tegangan listrik pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti
listrik di rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion
yang terdapat dalam tubuh. Sistem saraf di dalam tubuh juga mempunyai listrik.
Kelistrikan dan kemagnetan didalam tubuh sangat berpengaruh pada sistem saraf
pusat dan sistem saraf ootonom. Kelistikan juga terdapat pada jantung. Hal ini
juga disebabkan oleh adanya perbedaan konsetrasi ion yang terdapat pada jantung
sehingga menimbulkan konduksi jantung. Listrik yang terdapat pada makhluk
hidup disebut biolistrik.
DAFTAR PUSTAKA