Anda di halaman 1dari 11

IDENTITAS

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Fase :

Materi : Berbicara & Berbicara Formal

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian berbicara;
2. Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat menjadi pembicara yang baik;
3. Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan berbicara dalam situasi formal dan berbicara
dalam situasi nonformal;
4. Mahasiswa mampu menunjukkan kemampuan berbicara dalam situasi formal.
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pertemuan 1 (2 JP)
Materi Pokok: Hakikat Berbicara

Tujuan:
1. Menjelaskan : Hakikat Berbicara

2. Membuat kesimpulan tentang Hakikat Berbicara .


Model Pembelajaran: Discovery Learning

Langkah-langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Dosen menjelaskan bahwa pengertian tentang Hakikat Berbicara diperlukan
untuk pembelajaran selanjutnya yaitu tentang Berbicara Formal.
2) Dosen menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan
cara observasi atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
3) Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang yang beranggotakan tidak lebih dari 4
orang dengan memperhatikan penyebaran kemampuan Bahasa Indonesia atau
gender.

b. Kegiatan Inti
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Untuk memberi stimulasi (rangsangan), dosen memberikan Lembar Aktivitas
Mahasiswa(LAM) Nomor dan Mahasiswa diminta mengamati dan mencermati
masalah pada bagian kegiatan inti nomor 01 dan 02.
2) Mahasiswa menyelesaikan LK 01 terlebih dahulu yaitu tentang Hakikat
Berbicara.

3) Setelah itu diharapkan mahasiswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang


relevan atau diberikan pertanyaan pancingan, misalnya “Permasalahan apa
yang diamati dan konsep apa yang digunakan untuk menyelesaikannya?”
Jawabannya (disimpan oleh dosen) permasalahan terkait pertumbuhan dan
konsep yang digunakan adalah hakikat berbicara.
Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
4) memberikan permasalahan (probem statatement)untuk didiskusikan di setiap
kelompok.
a) Apa pengertian berbicara

b) Bagaimana syarat-syarat menjadi pembicara yang baik.

c) Diharapkan permasalahan point 3a. dapat segera dijawab benar dan untuk
permasalahan point 3b. dijawab paling tidak sebagai jawaban dugaan.

Data Collection (Pengumpulan Data)


5) Untuk menyelesaikan masalah pada point 3b, Dosen mengarahkan mahasiswa
untuk mencatat data (data collection), yaitu

Data Processing (Pengolahan Data)


6) Jika diperlukan, Dosen dapat membimbing mahasiswa dalam pengolahan data
(data processing) serta menentukan

Verifikasi (Pembuktian)
7) Mahasiswa memeriksa hasil jawabannya

8) Dengan bantuan modul ajar mahasiswa

Generalization (Menarik Kesimpulan)


9) Mahasiswa per kelompok menyampaikan kesimpulan.Kesimpulan yang
disampaikan diharapkan menyatakan bahwa pemasalahan

Aktivitas kelas menyelesaikan soal-soal


10) Menyimak materi tentang Hakikat Berbicara. Kemudian mahasiswa
menyelesaikan soal-soal Latihan 1 dan Dosen memberi bimbingan.
11) Menyimak materi tentang peran Syarat – syarat menjadi pembicara yang baik,
Kemudian peserta didik menyelesaikan soal-soal Latihan 2 dan dosen memberi
bimbingan.
c. Penutup
1) Membuat simpulan dan refleksi terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
3) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah Berbicara Formal.

2. Pertemuan 2 (4 JP)
Materi Pokok : Berbicara Formal.
Tujuan:
1. Memahami Berbicara Formal.
2. Membuat kesimpulan tentang Berbicara Formal
Model Pembelajaran : Discovery Learning Langkah-
Langkah Pembelajaran:
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Untuk memberi stimulasi (rangsangan), Dosen memberikan Lembar Aktivitas
Mahasiswa(LAM) Nomor 03 dan peserta didik diminta untuk menjelaskan Berbicara
Formal.

Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)


2) Dosen memberikan permasalahan (problem statement) untuk didiskusikan di setiap
kelompok.
a) Bagaimana Berbicara Formal?

b) Bagaimana kemampuan berbicara dalam situasi formal?

c) Diharapkan permasalahan point 3a. dapat segera dijawab benar dan untuk
permasalahan point 3b. dijawab paling tidak sebagai jawaban dugaan.

Data Collection (Pengumpulan Data)


3) Dosen mengarahkan mahasiswa agar dalam pengisian pada nomor/baris yang sama
mencatat/memperhatikan pola yang nampak.

Data Processing (Pengolahan Data)


4) Jika diperlukan, Dosen dapat membimbing peserta didik dalam menentukan
Berbicara Formal..

Verifikasi (Pembuktian)
5) Mahasiswa memeriksa kebenaran.

Generalization (Menarik Kesimpulan)


6) Mahasiswa per kelompok menyampaikan kesimpulan tentang Berbicara Formal..
Aktivitas kelas menyelesaikan soal-soal
7) Menyimak materi tentang Berbicara Formal.. Kemudian Mahasiswa menyelesaikan
soal-soal Latihan 3 dan Dosen memberi bimbingan.

c. Penutup
1) Membuat simpulan dan refleksi terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
3) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah Hakikat Menulis.

C. ASESMEN
Teknik asesmen : Tes tulis dan Unjuk Kerja

Jenis Asesmen : Formatif dan Sumatif

Instrumen : Bahan-bahan untuk mengembangkan instrument terlampir

LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS MAHASISWA (LAM)

LEMBAR AKTIVITAS MAHASISWA


Nomor 01

Materi : Hakikat Berbicara

Kompetensi yang diharapkan tercapai:


1. Mahasiswa Mampu menjelaskan hakikat berbicara.
2. Membuat kesimpulan tentang Hakikat Berbicara

Lakukan aktivitas berikut secara runtut.

A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis.

B. Kegiatan Inti
1) Jelaskan pengertian berbicara secara umum!
2) Sebutkan berbagai tujuan berbicara yang Anda ketahui dan berikan contohnya
3) Jelaskan perbedaan berbicara dalam situasi nonformal dengan berbicara
dalam situasi formal
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
LEMBAR AKTIVITAS MAHASISWA
NO. 02

Materi : Berbicara Formal

Kompetensi yang diharapkan tercapai:


1. Memahami perbedaan berbicara dalam situasi formal dan berbicara dalam situasi nonformal;

2. Mampu menunjukkan kemampuan berbicara dalam situas formal

Lakukan aktivitas berikut secara runtut.

A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis.

B. Kegiatan Inti
Buatlah naskah pidato dengan menggunakan bahasa yang baik dan
benar! Kemudian naskah tersebut Anda bawakan dalam sebuah simulasi
pidato! Terapkanlah pemahaman Anda tentang faktor-faktor penentu
keberhasilan berbicara di atas.
C. Kegiatan Akhir
Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah
dilakukan.
Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.

B. Soal Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang benar.

1) Berbicara dapat diartikan sebagai kegiatan ....


A. berbahasa yang dilakukan manusia
B. menuangkan gagasan dengan menggunakan media bahasa tulis
C. menuangkan gagasan dengan menggunakan media bahasa lisan
D. menangkap ide atau gagasan yang disampaikan secara lisan

2) Berbicara dapat dikatakan sebagai ekspresi diri. Artinya ....


A. orang mengungkapkan perasaannya dengan berbicara
B. ketika berbicara orang melibatkan kerja sama alat-alat ucap untuk menghasilkan bunyi bahasa
C. berbicara terkait dengan ruang dan waktu
D. ketika berbicara orang harus mengolah lambang-lambang bahasa menjadi ujaran yang bermakna
3) Berbicara dapat dikatakan sebagai keterampilan yang bersifat produktif.Artinya ....
A. orang mengungkapkan perasaannya dengan berbicara
B. ketika berbicara orang melibatkan kerja sama alat-alat ucap untuk menghasilkan bunyi bahasa
C. berbicara terkait dengan ruang dan waktu
D. ketika berbicara orang harus mengolah lambang-lambang bahasa
menjadi ujaran yang bermakna

4) Seseorang yang berbicara dengan orang lain ketika menunggu di ruang


tunggu rumah sakit merupakan kegiatan berbicara yang bertujuan
untuk ....
A. memberi informasi
B. menghibur
C. mengisi waktu luang
D. mencapai tujuan

5) Contoh tujuan berbicara untuk menghibur adalah ....


A. seorang guru yang memberi penjelasan kepada siswanya
B. seorang ahli pemasaran yang memasarkan barang dagangannya
C. seorang dokter yang memberi petunjuk kepada pasiennya
D. seorang pelawak yang menjalankan tugasnya di hadapan masyarakat

6) Seorang dokter yang memberi petunjuk kepada pasiennya merupakan


contoh kegiatan berbicara yang bertujuan untuk ....
A. memberi informasi
B. mengekspresikan diri
C. mengisi waktu luang
D. mencapai tujuan

7) Dasar pemilahan jenis kegiatan berbicara menjadi berbicara nonformal


dengan berbicara formal adalah ....
A. tempat berbicara itu berlangsung
B. siapa lawan bicara
C. situasi ketika melakukan kegiatan berbicara
D. tujuan yang ingin dicapai melalui berbicara

8) Letak perbedaan antara berbicara nonformal dengan berbicara formal adalah ....
A. tempat berbicara
B. orang yang berbicara
C. situasi berbicara
D. aturan berbicara

9) Menurut Kridalaksana, aspek-aspek yang termasuk ke dalam konteks adalah ....


A. aspek fisik, psikis, sosial, dan aspek waktu
B. aspek fisik, psikis, dan aspek sosial
C. aspek psikis, sosial, dan aspek waktu
D. aspek fisik, psikis, dan aspek waktu

10) Berhubungan dengan tahapan-tahapan berbicara, kegiatan berbicara


nonformal adalah kegiatan berbicara yang ....
A. mewajibkan adanya persiapan atau perencanaan
B. tidak memerlukan adanya persiapan atau perencanaan
C. harus dilaksanakan pada waktu tertentu
D. harus dilaksanakan setelah dibuatkan perencanaan

C. Soal Uraian

Petunjuk: Jawablah dengan jelas, singkat dan benar.

1. …:

Latihan 2 Soal
Pilihan Ganda

1) Untuk menjadi pembicara yang baik, pembicara harus menguasai faktor


kebahasaan dan nonkebahasaan. Unsur yang tergolong ke dalam factor kebahasaan adalah ....
A. keberanian
B. intonasi
C. sikap
D. mimic

2) Unsur yang tergolong ke dalam faktor nonkebahasaan dalam kegiatan berbicara adalah ....
A. pilihan kata
B. intonasi
C. pelafalan fonem
D. mimic

3) Akibat yang akan timbul karena kesalahan pengucapan/pelafalan fonem adalah ....
A. pembicaraan menjadi menarik
B. komunikasi menjadi terganggu
C. pembicaraan menjadi terfokus
D. komunikasi menjadi terekspos

4) Selain dapat mengatasi demam panggung, keberanian dalam kegiatan


berbicara juga diperlukan dalam ....
A. menarik perhatian pendengar
B. mengemukakan dan mempertahankan pendapat
C. menolak pendapat para pendengar
D. menunjukkan kemampuan berbicara

5) Berikut ini adalah hal-hal yang menunjukkan bahwa pembicara tidak


lancar dalam berbicara, kecuali ....
A. pembicaraan sering terputus-putus
B. pembicaraan berjalan dengan lancar
C. terdengar bunyi-bunyi yang tidak bermakna
D. pembicaraan sering tampak ragu

6) Ia seorang yang sangat rapi, selalu menggunakan baju panjang tangan,


berdasi, dan sepatu yang selalu mengkilat karena disemir. Jika kalimat
tersebut diujarkan oleh seorang pembicara, terdengar ada kata/frase yang
kurang tepat sehingga mengganggu pemahaman pendengar. Frase yang
kurang tepat tersebut adalah ....
A. sangat rapi
B. panjang tangan
C. selalu mengkilat
D. karena disemir
7) Beberapa contoh kegiatan berbicara formal adalah ....
A. wawancara, diskusi, mewara
B. berbelanja, berbicara dalam arisan
C. bercakap-cakap, menasihati anak
D. memberi sambutan, memerankan drama

8) Menyusun kerangka pembicaraan dilakukan pada tahap ....


A. pembuka
B. persiapan
C. pelaksanaan
D. evaluasi

9) Untuk membantu menghasilkan penilaian yang lebih objektif, kegiatan


evaluasi dapat menggunakan alat berupa ....
A. audio dan video
B. audio saja
C. video saja
D. gambar

10) Wawancara dapat digunakan untuk beberapa keperluan sebagai berikut, kecuali ....
A. membujuk
B. mencari kerja
C. mengukur stres
D. menyampaikan pendapat
PENGERTIAN BERBICARA

Suhendar mengatakan, “Berbicara adalah proses


perubahan wujud pikiran/perasaan menjadi wujud ujaran.” (1992: 20). Ujaran
yang dimaksud adalah bunyi-bunyi bahasa yang bermakna

1. Berbicara Merupakan Ekspresi Diri : Kartapati mengatakan bahwa


berbicara merupakan ekspresi diri. Dengan berbicara seseorang dapat
menyatakan kepribadian dan pikirannya, berbicara dengan dunia luar, atau
hanya sekedar pelampiasan uneg-uneg (1981: 9)

2. Berbicara Merupakan Kemampuan Mental Motorik : Kemampuan mengaitkan gagasan


dengan bunyi-bunyi bahasa (kata dan
kalimat) secara tepat merupakan kemampuan yang mendukung keberhasilan
berbicara.

3. Berbicara Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu : Muljana


memberikan contoh betapa tempat pembicaraan dapat menentukan efek
makna. Topik-topik yang lazim dipercakapkan di rumah, tempat kerja, atau
tempat hiburan akan terasa kurang sopan bila dikemukakan di masjid
(2001:103).

4. Berbicara Merupakan Keterampilan Berbahasa yang Bersifat


Produktif : Produk yang dihasilkan oleh seorang pembicara berupa ide, gagasan,
atau buah pikiran. Ide, gagasan, atau pikiran seorang pembicara memiliki
hikmah atau dapat dimanfaatkan oleh penyimak
FAKTOR KEBAHASAAN

1. Pengucapan Fonem : Fonem dalam bahasa terdiri atas fonem vokal dan konsonan. Kesalahan
dalam pengucapan fonem baik vokal maupun konsonan akan mengganggu
kelancaran komunikasi antara pembicara dan pendengar.

2. Penerapan Intonasi : Intonasi adalah unsur bahasa yang tergolong ke dalam suprasegmental,
yaitu unsur bahasa yang dapat membedakan makna yang disebabkan oleh
tinggi rendah, tekanan, dan jeda atau persendian

3. Pilihan Kata : pilihan kata


yang salah ketika melakukan kegiatan berbicara pun akan menimbulkan
dampak yang sama yaitu, gangguan atau kekeliruan komunikasi

4. Penerapan Struktur Kalimat : Struktur kalimat berkaitan dengan susunan kata-kata yang sesuai
dengan
fungsi kata dalam kalimat. Kalimat yang tidak jelas salah satu fungsinya akan
mengganggu kelancaran komunikasi
FAKTOR NONKEBAHASAAN

1. Keberanian : Keberanian di sini menyangkut keberanian


dalam mengemukakan pendapat dan keberpihakan terhadap gagasan yang diyakini kebenarannya
2. Kelancaran : Kurangnya menguasai materi akan menyebabkan kebingungan
menentukan kata dan kalimat apa yang harus diungkapkan, sehingga kalimatkalimat
yang keluar banyak diselingi bunyi-bunyi yang tidak bermakna.
Nurgiantoro (1988: 261) mengungkapkan beberapa hal yang
menunjukkan ketidaklancaran berbicara, yaitu
a. pembicaraan selalu terhenti dan terputus-putus;
b. pembicaraan sangat lambat;
c. pembicaraan sering tampak ragu, dan kalimat yang diucapkan tidak lengkap;
d. pengelompokan kata kadang-kadang tidak tepat;
e. masih terdengar bunyi-bunyi yang tidak bermakna.

3. Kenyaringan Suara : Kenyaringan di sini tidak berarti keras, tetapi didasarkan


kepada apakah orang yang paling jauh dari pembicara dapat mendengar
dengan jelas suara pembicara.

4. Pandangan Mata : Pandangan mata sebaiknya diarahkan ke lawan bicara. Jika pembicaraan
ini dilakukan dengan melibat pendengar banyak (misalnya seminar, pidato,
ceramah), pandangan mata hendaknya secara teratur dan proporsional diarahkan ke segala arah.
5. Gerak-gerik dan Mimik : Gerakan tubuh dan mimik wajah sangat diperlukan dalam menunjang
keefektifan berbicara. Gerakan tubuh dan mimik ini digunakan dengan tujuan
mendukung dan memperjelas penjelasan verbalisme

6. Penalaran : Materi yang diungkapkan harus ditunjang data-data atau argumen-argumen yang
masuk akal. Begitu pun susunan kalimat yang diungkapkan harus logis. Jangan
sekali-kali mengungkapkan fakta yang tidak jelas sumbernya

7. Sikap yang Wajar : Pembicara sebaiknya menampilkan sikap yang wajar, tenang, dan tidak
kaku. Ketenangan sikap yang ditampilkan pada awal pembicaraan menjadi
modal berharga dalam membangun penampilan selanjutnya
TAHAP-TAHAP KEGIATAN BERBICARA

1. Persiapan Kegiatan Berbicara :

a. Penentuan tujuan : Sebelum kegiatan berbicara dilakukan, harus diperjelas dulu tujuan Anda
berbicara. Jangan sampai kegiatan berbicara dilakukan tanpa tujuan yang jelas.
b. Penguasaan topic : Maidar dan Mukti U.S. (1986: 3.9)
mengungkapkan beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai berikut.
1) Topik harus menarik; kemenarikan sebuah topik harus diukur dari sudut
pembicara dan pendengar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan
agar topik yang dipilih itu menarik, adalah:
a) berisi masalah yang menyangkut persoalan bersama;
b) berisi pemecahan masalah yang sedang dihadapi masyarakat;
c) tidak terlalu sulit atau terlalu mudah bagi daya tangkap pendengar;
d) bersifat aktual, sedang menjadi pembicaraan dalam waktu yang relevan;
e) mengandung nilai manfaat;
2) Topik tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu sempit.
3) Topik yang dipilih hendaklah belum banyak diketahui pendengar.
4) Topik yang dipilih juga hendaklah jangan yang tidak Anda ketahui dan
kurang didukung bahan dari sumber-sumber yang cukup.

c. Pengumpulan referensi : Banyak sumber informasi yang dapat dijadikan referensi atau
pendukung
kegiatan berbicara, misalnya media cetak, media elektronik, buku, dan internet.
d. Penyusunan kerangka :

kerangka yang dapat disusun seperti contoh berikut ini.

1) Mukadimah.
2) Pendahuluan.
3) Bila perlu, uraian-uraian pemikat (dapat berupa puisi, lagu, atau cerita anekdot).
4) Uraian pokok:
a) fungsi orang tua dalam keluarga,
b) jenis-jenis hubungan yang perlu dibangun dalam sebuah keluarga,
c) pentingnya membina hubungan harmonis dalam keluarga,
d) kiat-kiat yang dapat dilakukan orang tua dalam membangun hubungan harmonis.
5) Pertanyaan dan tanggapan.
6) Penutup.

e. Berlatih

2. Pelaksanaan Kegiatan Berbicara

a. pembuka
Pembuka berisi tentang pengantar sebelum masuk ke pembahasan
pokok. Dalam bagian ini biasa beriris tentang:
1) doa pembuka (jika kegiatan berbicara berkaitan dengan masalah keagamaan);
2) latar belakang masalah yang berkaitan dengan pembahasan;
3) tujuan pembahasan.
b. Pembahasan Pokok
Bagian ini merupakan inti dari pembicaraan. Bagian ini menuntut
banyak persiapan pembicara, karena di bagian inilah kemampuan
pembicara yang sesungguhnya dalam berbicara di uji. Bukan berarti
bagian lain tidak penting. Bagian lain pun sama menuntut keterampilan
khusus, tetapi pada bagian inilah seorang pembicara betul diuji
kemampuannya sebagai pembicara profesional.
c. Penutup
Bagian ini merupakan akhir dari seluruh kegiatan berbicara. Oleh karena
itu, hal-hal yang diungkapkan adalah simpulan dari seluruh uraian.

3. Evaluasi
CONTOH KEGIATAN BERBICARA FORMAL

1. Wawancara : Ada sepuluh tujuan wawancara menurut Tubbs dan Moss, yaitu mendapatkan
informasi, memberi
informasi, membujuk, memecahkan masalah, konsultasi, mencari kerja,
menerima keluhan, meninjau kinerja, memperbaiki atau memperingatkan, mengukur stres (2000:
41-42).

Anda mungkin juga menyukai