Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA TIM TB

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA


Jl. KH. Hasan Basri Sulaiman No. 20 Kota Pangkalpinang
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan ridho-Nya penyusunan Program kerja TIM TB pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Rona
telahselesai.

Program kerja TIM TB merupakan panduan kerja bagi seluruh staf atau personil
rumah sakit baik di bidang manajemen maupun bidang fungsional dalam memberikan
pelayanan kepada pasien TB khususnya dalam rangka membantu program pemerintah
dalam penanggulangan penyakit Tuberkulosis di Indonesia.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah meluangkan waktu dan fikirannya untuk mendukung dan berperan serta dalam
penyusunan Program kerja TIM TB dari awal sampai terbitnya panduan ini. Semoga menjadi
amal dan kebaikan bagi kita semua.

Pangkalpinang, 06 Juli 2022

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………….. 1
II. LATAR BELAKANG ………………………………………………………………. 1
III. TUJUAN ……………………………………………………………………...……. 2
IV. KEGIATAN POKOK DAN RENCANA KEGIATAN ……………………...…….. 2
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ……………………………………...…... 2
VI. SASARAN KEGIATAN …………………………………………………………… 3
VII. JADWAL PELAKSAAN KEGIATAN …………………………………………….. 3
VIII. EVALUASI PELAKSAAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN …………...…….. 4
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 4
…………………

3
PROGRAM KERJA TIM TB
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA

I. PENDAHULUAN
TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
microbacterium tubercolosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat
juga mengenai organ lainnya. TB disebarkan melalui droplet pernafasan transmisi
pernafasan yang timbul akibat kontak erat dengan individu yang terinfeksi. Kontak
dengan pasien yang telah terbukti memiliki kuman TB dalam sputumnya memiliki risiko
25 % untuk tertular TB. Sekali batuk dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika
bersin dapat menyebarkan sekitar 4.500 – 1.000.000 kuman yang terkandung dalam
percikan dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama
beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab. Dalam
pemberantasan penyakit TB, langkah-langkah sebagai acuan pemegang program
adalah penjaringan TB pada pasien yang batuk lebih dari 2 minggu dengan
pemeriksaan dahak yang dilakukan dengan mengunakan alat tes cepat molekuler
atau TCM yang dilanjutkan dengan pengobatan, pelacakan pasien mangkir minum
obat dan penyuluhan dimasyarakat dengan cara perorangan maupun kelompok.

Kegiatan program kerja Penanggulangan TB di RSIA Rona diharapkan menjadi


satu kegiatan yang kolaboratif dan terintegrasi antar jejaring eksternal TB yaitu RS dan
unit pelayanan kesehatan lain, antara jejaring internal yaitu seluruh unit pelayanan di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Rona.

II. LATAR BELAKANG

Salah satu Strategi Nasional Program Penanggulangan TB untuk meningkatkan


akses layanan TB yang bermutu dengan prinsip desentralisasi pada kabupaten/kota
melalui jejaring layanan TB pemerintah dan swasta/district public private mix (DPPM).
Studi inventori 2017 menyebutkan masih terdapat missing cases (underreporting dan
unreached) TB di fasilitas layanan kesehatan seperti DPM/klinik, RS dan puskesmas.
Oleh karenaitu strategi PPM diharapkanmenjadifaktorpenentuuntukmengurangiangka
missing cases dan meningkatkan notifikasi kasus.

Salah satu permasalahan yang ada terkait TB adalah masih banyak kasus TB
yang belum terlaporkan di Rumah Sakit. Sehingga diperlukan penyisiran kasus TB di RS
agar penemuan kasus dapat terlaporkan sehingga meningkatkan penemuan kasus TB.
Berbagai kegiatan diperlukan komit mendari berbagai stake holder untuk meningkatkan
kegiatan kolaborasi layanan antar unit pelayanan, mengurangi terjadinya keterlambatan
diagnosis TB (delayed-diagnosis) dan kasus TB yang tidak terlaporkan (undereporting),

1
pembentukan Tim TB yang melibatkansemua unit pelayanan yang ada di rumah sakit,
serta memastikan kasus TB dilaporkan secara berkala melalui system informasi program
tuberkulosis.

RSIA Rona Kota Pangkalpinang merupakan salah satu oorganisasi pemberijasa


pelayanan Kesehatan terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara
professional sesuai dengan standard pelayanan yang telah ditentukan. Mengacu pada
visi dan misi, maka perlu disusun suatu rencana kerja, sehingga kegiatan
penanggulangan TB menjadi lebih sistematis dan terorganisisr. Program kerja ini
menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kasus terduga TB di RSIA
Rona dalam periode satu tahun.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat Kesehatan
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kualitas pelayanan TB,
b. Meningkatkan kualitas petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien,
c. Meningkatkan fasilitas rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada pasien,
d. Melakukan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan penemuan terduga TB.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok pada program kerja TB mencakup kegiatan sebagai berikut:
1. Rapat berkala tim TB.
2. Penyuluhan kesehatan tentang TB Paru.
3. Penemuan kasus terduga TB.
4. Pelaksanaan imunisasi BCG.
5. Pelaporan kasus terduga TB.
6. Pelaporan imunisasi BCG.

V.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Rapat berkala tim TB.
a. Rapat berkala 3 bulanan dilakukan dengan cara rapat dengan Ketua dan anggota
tim TB.
b. Rapat berkala 6 bulanan dilakukan dengan cara rapat Tim TB dengan melibatkan
Kepala Bidang Pelayanan, Kepala Bidang Keperawatan dan Direktur RSIA Rona.
2. Penyuluhan kesehatan tentang TB Paru

2
Dilakukan dengan cara melakukan penyuluhan tentang TB melalui penyuluhan
individu/kelompok dan media leaflet.
3. Penemuan kasus terduga TB
Dilakukan dengan melakukan skrining TB pasien terduga TB.
4. Pelaksanaan imunisasi BCG
Dilakukan imunisasi BCG pada bayi 1 bulan setiap hari sabtu di ruangan imunisasi
Rumah Sakit Ibu dan Anak Rona Pangkalpinang.
5. Pelaporan kasus terduga TB
Dilakukan pelaporan kasus terduga TB melalui aplikasi SITB (Sistim Informasi
Tuberkulosis).
6. Pelaporan imunisasi BCG
Dilakukan pelaporan imunisasi BCG dengan perolehan data dari petugas imunisasi
kemudian data di kirim ke Puskesmas dalam wilayan kerja (Puskesmas Taman Sari).

VI.SASARAN KEGIATAN
NO JENIS KEGIATAN SASARAN KEGIATAN
1 a. Pembentukan Tim TB RSIA Rona 1 x (Bulan Juli)
b. Membuat Panduan Penanggulangan TB RSIA
Rona
c. Membuat Program Kerja Tim TB RSIA Rona
2 Rapat berkala tim TB Setiap 3 dan 6 bulan
3 Penyuluhan kesehatan kelompok Setiap 2 bulan
4 Penemuan kasus terduga TB Setiap bulan
5 Pelaksanaan imunisasi BCG pada bayi Setiap bulan
6 Pelaporan kasus terduga TB Setiap ada penemuan kasus
7 Pelaporan imunisasi BCG Setiap 1 bulan

VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


NO JENIS KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 a. Pembentukan Tim TB x
b. MembuatPanduan
Penanggulangan TB
c. Membuat Program
Kerja
2 Rapat berkala tim TB x x
(3 bulanan)

3
3 Rapat berkala tim TB x
(6 bulanan)
4 Penyuluhan kesehatan x x x
5 Penemuan kasus terduga x x x x x x
TB
6 Pelaksanaan imunisasi x x x x x x
BCG pada bayi
7 Pelaporan kasus terduga x x x x x x
TB
8 Pelaporan imunisasi BCG x x x x x x

VIII.EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN


Kegiatan TB dievaluasi tiap 3 bulan untuk menilai pelaksanaan kegiatan. Setiap
6 bulan sekali membuat pelaporan kegiatan kepada Direktur Rumah Sakit. Hasil
evaluasi digunakan sebagai dasar untuk rencana tindak lanjut dan merencanakan
program kerja tahun selanjutnya.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN


1 Rapat berkala tim TB
Bukti dan dokumentasi rapat.
2 Penyuluhan kesehatan
Bukti dan dokumentasi penyuluhan
3 Penemuan kasus terduga TB
Bukti dan dokumentasi skrining
4 Pelaksanaan imunisasi BCG pada bayi
Bukti data nama bayi yang melakukan imunisasi BCG
5 Pelaporan kasus terduga TB
Bukti dan dokumentasi mengingput data melalui SITB
6 Pelaporan imunisasi BCG
Bukti data nama bayi yang melakukan imunisasi BCG

Mengetahui, Pangkalpinang, 04 Juli 2022


Direktur RSIA Rona Ketua Tim TB

dr. Restu Novianti, MMKes dr. Puspa Nazer


4

Anda mungkin juga menyukai