Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan ridho-Nya penyusunan Program kerja TIM TB pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Rona
telahselesai.
Program kerja TIM TB merupakan panduan kerja bagi seluruh staf atau personil
rumah sakit baik di bidang manajemen maupun bidang fungsional dalam memberikan
pelayanan kepada pasien TB khususnya dalam rangka membantu program pemerintah
dalam penanggulangan penyakit Tuberkulosis di Indonesia.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah meluangkan waktu dan fikirannya untuk mendukung dan berperan serta dalam
penyusunan Program kerja TIM TB dari awal sampai terbitnya panduan ini. Semoga menjadi
amal dan kebaikan bagi kita semua.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………….. 1
II. LATAR BELAKANG ………………………………………………………………. 1
III. TUJUAN ……………………………………………………………………...……. 2
IV. KEGIATAN POKOK DAN RENCANA KEGIATAN ……………………...…….. 2
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ……………………………………...…... 2
VI. SASARAN KEGIATAN …………………………………………………………… 3
VII. JADWAL PELAKSAAN KEGIATAN …………………………………………….. 3
VIII. EVALUASI PELAKSAAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN …………...…….. 4
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 4
…………………
3
PROGRAM KERJA TIM TB
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA
I. PENDAHULUAN
TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
microbacterium tubercolosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat
juga mengenai organ lainnya. TB disebarkan melalui droplet pernafasan transmisi
pernafasan yang timbul akibat kontak erat dengan individu yang terinfeksi. Kontak
dengan pasien yang telah terbukti memiliki kuman TB dalam sputumnya memiliki risiko
25 % untuk tertular TB. Sekali batuk dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika
bersin dapat menyebarkan sekitar 4.500 – 1.000.000 kuman yang terkandung dalam
percikan dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama
beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab. Dalam
pemberantasan penyakit TB, langkah-langkah sebagai acuan pemegang program
adalah penjaringan TB pada pasien yang batuk lebih dari 2 minggu dengan
pemeriksaan dahak yang dilakukan dengan mengunakan alat tes cepat molekuler
atau TCM yang dilanjutkan dengan pengobatan, pelacakan pasien mangkir minum
obat dan penyuluhan dimasyarakat dengan cara perorangan maupun kelompok.
Salah satu permasalahan yang ada terkait TB adalah masih banyak kasus TB
yang belum terlaporkan di Rumah Sakit. Sehingga diperlukan penyisiran kasus TB di RS
agar penemuan kasus dapat terlaporkan sehingga meningkatkan penemuan kasus TB.
Berbagai kegiatan diperlukan komit mendari berbagai stake holder untuk meningkatkan
kegiatan kolaborasi layanan antar unit pelayanan, mengurangi terjadinya keterlambatan
diagnosis TB (delayed-diagnosis) dan kasus TB yang tidak terlaporkan (undereporting),
1
pembentukan Tim TB yang melibatkansemua unit pelayanan yang ada di rumah sakit,
serta memastikan kasus TB dilaporkan secara berkala melalui system informasi program
tuberkulosis.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat Kesehatan
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kualitas pelayanan TB,
b. Meningkatkan kualitas petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien,
c. Meningkatkan fasilitas rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada pasien,
d. Melakukan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan penemuan terduga TB.
2
Dilakukan dengan cara melakukan penyuluhan tentang TB melalui penyuluhan
individu/kelompok dan media leaflet.
3. Penemuan kasus terduga TB
Dilakukan dengan melakukan skrining TB pasien terduga TB.
4. Pelaksanaan imunisasi BCG
Dilakukan imunisasi BCG pada bayi 1 bulan setiap hari sabtu di ruangan imunisasi
Rumah Sakit Ibu dan Anak Rona Pangkalpinang.
5. Pelaporan kasus terduga TB
Dilakukan pelaporan kasus terduga TB melalui aplikasi SITB (Sistim Informasi
Tuberkulosis).
6. Pelaporan imunisasi BCG
Dilakukan pelaporan imunisasi BCG dengan perolehan data dari petugas imunisasi
kemudian data di kirim ke Puskesmas dalam wilayan kerja (Puskesmas Taman Sari).
VI.SASARAN KEGIATAN
NO JENIS KEGIATAN SASARAN KEGIATAN
1 a. Pembentukan Tim TB RSIA Rona 1 x (Bulan Juli)
b. Membuat Panduan Penanggulangan TB RSIA
Rona
c. Membuat Program Kerja Tim TB RSIA Rona
2 Rapat berkala tim TB Setiap 3 dan 6 bulan
3 Penyuluhan kesehatan kelompok Setiap 2 bulan
4 Penemuan kasus terduga TB Setiap bulan
5 Pelaksanaan imunisasi BCG pada bayi Setiap bulan
6 Pelaporan kasus terduga TB Setiap ada penemuan kasus
7 Pelaporan imunisasi BCG Setiap 1 bulan
1 a. Pembentukan Tim TB x
b. MembuatPanduan
Penanggulangan TB
c. Membuat Program
Kerja
2 Rapat berkala tim TB x x
(3 bulanan)
3
3 Rapat berkala tim TB x
(6 bulanan)
4 Penyuluhan kesehatan x x x
5 Penemuan kasus terduga x x x x x x
TB
6 Pelaksanaan imunisasi x x x x x x
BCG pada bayi
7 Pelaporan kasus terduga x x x x x x
TB
8 Pelaporan imunisasi BCG x x x x x x