Latar Belakang
Saat ini, plastik merupakan bagian terbesar dari sampah di lautan di seluruh dunia. Dengan berat
jenisnya yang khas, plastik merupakan penyusun sampah di lautan hingga 90% dari total sampah
secara keseluruhan, dengan rincian: pantai (3290%), air muka laut (86%), dan dasar laut (47-85%).
Plastik ditemukan di garis pantai mengapung di permukaan laut dan samudera, melayang dalam kolom
air serta menjadi limbah yang mendiami dasar lautan. Laju peningkatan jumlah limbah plastik pada
lingkungan perairan sekitar 100.000 partikel per m pada beberapa lingkungan pantai dan hingga
350.000 macam limbah plastik per km ditemukan di permukaan laut dunia. Saat plastik menjadi partikel
berukuran mikro dan nano memiliki potensi ancaman tambahan pada biota yang hidup di perairan
bebas. Ancaman langsung adalah ingesti seperti yang ditemukan pada ikan dan organisme filter feeder
Dari lima tahun terakhir kondisi pesisir pantai sulawesi barat sangat di dominasi dengan sampah plastik
kemasan yang di hasilkan oleh produsen dari berbagai perusahan, hasil survei beberapa produsen
yang menghasilkan microplastik seperti unilever,wingsfood,Indofood dan juga terdapat brand lokal.
Merujuk kepada UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah pada Ayat 18 dijelaskan bahwa
Produsen wajib mengelola kemasan dan/atau barang yang diproduksinya yang tidak dapat atau sulit
terurai oleh proses alam. Selain itu merujuk kepada PP 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga bahwa Produsen wajib melakukan
Melihat fenomena yang ada terkait sampah microplastik yang mencemari daerah pesisir khusus pada
daerah Sulawesi Barat maka di perlu adanya kerja-kerja lingkungan, WALHI SULAWESI BARAT
melalui kegiatan Brand Audit sampah plastik di Pantai Garassi Desa Nepo Kecamatan Wonomulyo
Kabupaten Polman Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan ini sebagai langkah untuk mengetahui produsen
mana saja yang banyak memberikan kontribusi sampah microplastic di daerah pesisir Khususnya
sulawesi barat dan menuntut pertanggung jawaban terhadap produsen yang banyak berkontribusi
menghasilkan sampah plastik yang banyak mencemari lingkungan khususnya pada daerah pesisir.
TUJUAN
Untuk mengetahui produsen yang banyak memberikan kontribusi mengenai hasil produksinya setelah
menjadi sampah yang mencemari daerah pesisir dan menuntut produsen sampah plastik untuk ikut
AGENDA
2. Peserta Umum seluruh anggota Walhi Sulawesi Barat 32 orang ( setiap lembaga di wakili 2 orang )
PENUTUP
Demikianlah Term Of Reference tentang kegiatan Brand Audit Sampah Plastik ini dibuat semoga dapat