OZE FAJRI
OZE FAJRI
Proposal Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
Program Studi Kehutanan Jurusan Kehutanan
Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Disetujui Oleh :
Ir. Riana Anggraini, S.Hut., M.Si., IPM Jauhar Khabibi, S.Hut., M.Si
NIP. 19851022 201212 2 002 NIK. 201609131020
Diketahui Oleh :
Ketua Jurusan Kehutanan
Fakultas Pertanian Universitas Jambi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Umur
Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Terhadap Kualitas Minyak Atsiri
Kayu Manis” Proposal penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi tingkat sarjana di Program Studi Kehutanan Jurusan
Kehutaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir.
Riana Anggraini, S.Hut., M.Si., I.PM selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Jauhar Khabibi, S.Hut., M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat
untuk membantu penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis demi
menyempurnakan proposal penelitian ini. Semoga proposal ini dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat dan pihak-pihak yang memerlukan.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
ii
iii
iii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
I. PENDAHULUAN
1
ambil dari pohon kayu manis dapat menentukan kualitas minyak atsiri yang
dihasilkan. Namun tidak hanya umur pohon yang dapat menentukan kualitas
minyak atsiri tapi perbedaan ketinggian lokasi penanaman pohon kayu manis juga
menghasilkan kualitas minyak atsiri yang berbeda pula (Jailani et al., 2015).
Ada beberapa cara menghasilkan minyak atsiri dari daun kayu manis yaitu
dengan cara hidrodistilasi, steam distilasi mdan ekstraksi dengan hidrodistilasi.
Namun cara tersebut mempunyai kelemahan masing-masing jika dapat di
perhatikan dengan baik. Cara tersebut dapat membuat hasil minyak atsiri dari
daun kayu manis mengalami terdekomposisi, terdegradasi, dan dapat
menyebabkan sifat volatile hilang akibat terjadi pemanasan pada suhu tinggi.
Dengan menurunkan suhu operasi maka suhu titik didihnya akan turun sehingga
dapat menstabilkan daun kayu manis. Proses penurunan suhu titik didih dengan
cara melakukan penurunan tekanan. Tekanan menjadi 1 atm dan tekanan operasi
uap juga menjadi turun (Rusliawan et al., 2012).
2
1.5 Manfaat Penelitian
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
pengelompokan Class termasuk Magnoliopsida, pengelompokan Family
termasuk Lauraceae, pengelompokan Genus termasuk Cinnamomum, dan
pengelompokan berdasarkan Spesies termasuk Cinnamomum burmannii. Di
Indonesia terdapat wilayah tanaman kayu manis yang diberi nama
Cinnamomum cullilawan merupakan panggilan kayu manis di wilayah
Maluku. Dengan arti kulit lawang yang menghasilkan minyak atsiri atau
minyak lawang. Kulit batang mengandung dammar, lender dan minyak atsiri
yang mudah larut (Baguna dan Kaddas, 2021). 67,94% sinamaldehide, 7,86%
eugenol, 1,8-sineole 1,45%, 4,55% sinnamil asetat, 2,15% linalool merupakan
kandungan yang terdapat di dalam daun kayu manis yang dapat menghasilkan
minyak atsiri (Indriana et al., 2018).
5
atsiri antara lain Cinnamomum, Sassafras, ocetea, laurel dan litsea (Weiss,
1997).
6
ruang rendemen agar tidak terlalu sempt sehingga ruang menjadi longgar.
Selanjutnya dilakukan pemanasan ketel suling dengan menggunakan sumber
panas dari api yang panasnya stabil. Waktu destilasi dilakukan selama 4 jam
diukur mulai dari tetesan kondesat pertama (Yuliarto et al., 2012).
7
bagian dalam pohon kayu manis yang dipanen dari Dataran Tinggi Desa
Mekarsari, Pasir Jambu milik Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat menunjukkan adanya perbedaan
perolehan minyak atsiri kulit cabang terhadap umur pohon. Secara berurutan umur
pohon 5, 12 dan 20 tahun memiliki perolehan minyak atsiri sebesar 2,7%±0,12%,
3,2%±0,07%, 1,4%±0,04% dari berat kering kulit cabang bagian dalam. Pada
dosis 500 mg yaitu 2 ekor (10%), pada dosis 750 mg yaitu 24 ekor (20%) dan
dosis 1000 mg yaitu 6 ekor (30%).
8
III. METODE PENELITIAN
9
water dan steam distillation. Minyak atsiri yang diperoleh kemudian diberikan
tanda sesuai dengan bahan baku yang digunakan.
Saat pemasakan ketel ditutup agar uap air dan uap minyak atsiri yang
berasal dari daun serai wangi. Pada saat menguap tidak keluar dan selanjutnya
uap keduanya disalurkan melewati kondensor, selanjutnya kondensor akan
mengubah uap masakan tersebut menjadi zat cair berupa air dan minyak atsiri,
Setelah itu air dan minyak keluar maka minyak akan berada pada bagian atas
air, setelah proses penyulingan selesai, minyak yang didapat akan diambil
secara hati-hati sehingga air tidak tercampur kedalam tabung minyak atsiri
selanjutnya, dimasukkan kedalam botol agar tidak terjadi penguapan terhadap
minyaknya. Berikut alat yang digunakan untuk destilasi minyak atsiri daun
kayu manis yang dimiliki oleh KTH Karya Usaha, Kabupaten Kerinci.
10
3.6.2 Bau
- Khas kayu manis
- Bobot Jenis
Volume dan suhu yang sama antara perbandingan berat minyak
dengan berat air yang dihasilkan. Alat-alat yang diperlukan dalam bobot
jenis ini adalah neraca analitik yaitu sebagai alat ukur massa yang
mempunyai tingkat ketelitian 0,001 g, pikrometer yang mempunyai
kapasitas ukuran 5 ml dan 10 ml. Cara kerja dari bobot jenis adalah cuci
pikrometer dengan menggunakan etanol dan dietil eter, kemudian
keringkan pikrometer tersebut, diamkan pikrometer dalam lemari
timbangan kurang lebih 3 menit dan timbang massa pikrometer, isi
pikrometer dengan menggunakan air suling, kemudian beri penutup dan
keringkan pikrometer, kosongkan pikrometer kemudian cuci menggunakan
etanol dan dietil eter, isi pikrometer dengan minyak kemudian tutup
kembali lakukan langkah-langkah seperti diatas sampai tidak ada bahan
yang akan di isi lagi.
- Indeks Bias
Prinsip dari indeks bias adalah dengan melakukan pengukuran
secara langsung dari sudut bias minyak pada kondisi suhu yang tetap.
Bahan yang digunakan adalah air suling, alat yang digunakan adalah
refraktormeter. Adapun cara kerjanya adalah dengan di aliri air pada
refraktormeter agar suhu dapat terbaca, minyak harus mempunyai suhu
yang sama dengan suhu pengukuran sebelumnya, lakukan pembacaan bila
suhu sudah terlihat stabil.
- Putaran Optik
Prinsip putaran optik bekerja dengan menggunakan sudut
pengukuran bidang yang diberi sinar yang terpolarisasi kemudian
dilakukan perputaran oleh minyak yang memiliki ketebalan 10 cm pada
suhu tertentu. Bahan yang digunakan air suling dan alat yang digunakan
adalah polarimeter mepunyai tingkat ketelitian 0,5 mrad yang kemudian
berada di ruang gelap pada kondisi stabil, adapun sumber cahayanya
menggunakan lampu natrium, bisa juga alat lain yang menghasilkan sinar
11
monokromatik dengan panjang gelombang 589,3 nm ±0,3 nm, tabung
polarimeter yang berukuran 100 mm ± 0.05 mm, dan termometer
pengukur suhu.
- Kadar sinamaldehida
Kadar sinamaldehide dan penyusunnya adalah minyak daun kayu
manis kemudian dipisahkan dengan menggunakan kromatografi gas.
Bahan yang digunakan adalah bahan pembanding standar. Alat-alat
yang digunakan terbagi menjadi 4 yaitu instrumen kromatografi gas
lengkap yang terdiri dari tabung gas berisi gas nitrogen HP dengan
regulatornya, tabung gas dengan isi gas hidrogen beserta regulatornya,
tabung gas yang berisi gas udara beserta regulatornya, kedua ada
detektor ionisasi nyala, rekorder integrator, alat suntik memiliki
volume 1 mikroliter.
12
3.7 Diagram alir
1. Kadar Air
2. Rendaman
3. Bobot Jenis
4. Inddeks Bias
5. Warna
6. Bau
7. Kelarutan dalam Etanol
Analisis Data
13
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, A dan Jamilah M., 2021. Kajian Kualitas Minyak Kayu Manis
(Cinnamomum burmanii) Pada CV. AB Dan PT. XYZ Jawa Barat. Jurnal
Agricultural, Vol 4(1) : 65.
Ammar, G. A., 2017. Pengaruh Umur Pohon Terhadap Perolehan, Komposisi
Kimia dan Produktivitas Minyak Atsiri Dari Kulit Cabang Pohon Kayu
Manis. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Annisa, D, I., Rifin, A., dan Novianti, T., 2021. Analisis Permintaan Bubuk Kayu
Manis Indonesia Di Pasar Dunia. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI),
26(3) : 363-364.
Baguna, F, L., dan Kaddas, F., 2021. Analisis Rantai Nilai Dan Kontribusi
Pendapatan Terhadap Pemanfaatan HHBK Kayu Manis Di Pulau Tidore.
Jurnal Inovasi Penelitian, Vol 1(9) : 1788.
Effendi, V. P., dan Widjanarko, B., 2014. Distilasi Dan Karakterisasi Minyak
Atsiri Rimpang Teringau (Acorus calamus) Dengan Kajian Lama Waktu
Distilasi dan Rasio Bahan : Pelarut. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(2) :
1-2.
Fatimura, M., 2014. Tinjauan Teoritis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Operasi Pada Kolom Destilasi. Jurnal Media Teknik, 11(1) : 23.
Indriana, L. Pangkahila, W., dan Aman, I. G. M., 2018. Minyak Atsiri Kayu Manis
(Cinnamomum burmanii) Topikal Memiliki Efektivitas Yang Sama Dengan
Minoxidil Dalam Menambah Panjang Rambut Dan Ukuran Diameter
Folikel Rambut Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (rattus norvegicus).
Jurnal Indonesian journal of anti Aging Medicine, 2(1) : 14.
Jailani, A. Sulaeman, R., dan Sribudiani, E., 2015. Karakteristik Minyak Atsiri
Daun Kayu Manis (Cinnamomum burmanii (Ness dan Th.Ness). Jom
Faperta UR, 2(2) : 1-7.
Nurhayati, E., Haryono, S., dan Multasih, S., 2018. Analisis Pengembangan Pala,
Lawang, dan Kapulaga Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan
Indonesia, 19(2).
Qodri, U. L., 2020. Analisi Kuantitatif Minyak Atsiri Dari Serai (Cymbopogon
14
SP) Sebagai Aromaterapy. Jurnal Farmasi Tinctura, 1(2) :65-66.
Rafita, I. D., 2015. Pengaruh Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmanii)
Terhadap gambaran Histopatologi dan Kadar SGOT SGPT Hepar Tikus
Yang Di Induksi Parasetamol. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Rusliawan, A., Wijayanti, D. M., dan Pramudono, B., 2012. Inovasi Produksi
Minyak Kayu Manis Dengan menggunakan Teknik Hidrodistilasi Vakum.
Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 1(1) : 92-93.
Susanti, N., Gandidi, I. M., dan Susila, M. D., 2013. Potensi Produksi Minyak
Atsiri Dari Limbah Kulit Kayu Manis Pasca Panen. Jurnal FEMA, 1(2) :
45-46.
Weiss, E. A., 1997. Essential Oil Crop CAB. International, Victoria.
Yuliarto, F. T., Khasanah, L. U., dan Anindito, R. B. K., 2012. Pengaruh Ukuran
Bahan Dan Metode Destilasi (Destilasi air dan Destilasi Uap-Air)
Terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis. Jurnal Tekno Sains
Pangan, 1(1) : 13-14.
15
16
17