Anda di halaman 1dari 18

1

MODUL
CASED BASED LEARNING
“REAKSI ASAM - BASA

Disusun Oleh :

Janatun Na’imah, S.Si., M.Si.


AM. Muslihin, S.Farm., M.Si.

D3 FARMASI, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


SI FARMASI, UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG
Dalam
Program Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022

e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022


2

MODUL
PENGEMBANGAN PRODUK SEDIAAN OBAT LIKUIDA DI INDUSTRI

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


Mahasiswa mampu menganalisis tata nama senyawa berdasarkan aturan kimia, teori asam basa
serta konsentrasi larutan (C3)

Sub-CPMK
1. Mahasiswa mampu menjelaskan teori asam dan basa secara mandiri/berkelompok dan
bertanggung jawab
2. Mahasiswa mampu mengkategorikan jenis-jenis reaksi asam dan basa secara
mandiri/berkelompok dan bertanggung jawab

A. Pendahuluan
Rasa asam yang terdapat pada berbagai makanan dan buah-buahan disebabkan karena
adanya asam-asam. Asam sitrat (H3C6H5O7), asam oksalat (H2C2O4), dan askorbat (HC6H7O6) yang
juga dikenal sebagai vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran tertentu seperti
tomat. Asam tartrat selain terdapat pada buah anggur juga digunakan sebagai bubuk
pengembang pada pembuatan roti. Asam-asam dan basa-basa tidak hanya penting pada reaksi
yang dilakukan di laboratorium, tetapi juga pada proses-proses yang terjadi di sekeliling kita,
dari proses-proses industri sampai ke lingkungan maupun proses yang terjadi pada sistem
biologi.
Sebagai contoh, kimia dari tubuh kita diatur oleh asam dan basa. Asam laktat suatu produk
dari metabolisme glukosa dapat dibentuk dalam otot selama latihan. Asam karbonat dan ion
bikarbonat merupakan buffer untuk reaksi-reaksi biokimia. Sejumlah besar kimia dipahami
melalui reaksi asam – basa. Karena pentingnya asam dan basa dalam kehidupan kita seharihari,
maka perlu dipelajari sifat-sifatnya dan juga reaksi-reaksinya.

B. MATERI
B.1 Konsep Asam Basa
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin
acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa
digunakan dalam pembuatan sabun. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya
asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Asam secara
umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat member
proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat
(digunakan dalam baterai atau aki mobil). Ciri-ciri asam diantaranya rasanya asam, dapat
mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, mempunyai pH (derajat keasaman)
kurang dari 7, dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit), dengan logam
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
3

tertentu dapat mengahasilkan gas hidrogen dan bersifat korosif atau merusak bahan-bahan
benda-benda yang dikenainya. Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam
kehidupan seharihari. Para ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring.
Basa dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak atau minyak, sehingga
menjadi larut. Basa memiliki ciri-ciri seperti pahit dan licin, mempunyai pH lebih dari 7,
mengubah warna lakmus merah menjadi biru, dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan
elektrolit), dapat menetralkan sifat asam dan bersifat kausatik atau dapat merusak kulit.

A.1.1 Asam Basa Arhenius


Konsep yang cukup memuaskan tentang asam dan basa, serta yang tetap diterima hingga
sekarang, dikemukakan oleh Arrhenius pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, asam adalah zat-
zat yang dalam air melepaskan ion hidronium (H3O+) sedangkan basa melepaskan ion
hidroksida (OH-). Misalnya, bila suatu molekul polar seperti asam klorida (HCl) dilarutkan
dalam air, daerah bermuatan negatif pada molekul air menarik daerah bermuatan positif dari
molekul HCl. H+ akan terpisah dari molekul yang polar dan akan terbentuk ion hidronium, H3O+
(Gambar 1). Demikian juga bila NH3 dilarutkan dalam air, zat ini akan menghasilkan ion
hidroksida (Gambar 2).

Gambar 1. Reaksi HCl dengan H2O yang membentuk ion hidronium

Contoh senyawa lain yang termasuk senyawa asam, yaitu asam nitrat, asam sulfat dan
asam fosfat. setiap molekul yang hanya dapat memberikan satu ion H3O+ disebut asam
monoprotik, sedangkan yang dapat memberikan dua ion H3O+ disebut asam diprotik, dan tiga
ion H3O+ disebut asam triprotik. Atau dapat dikatakan setiap molekul yang dapat memberikan
lebih dari satu ion H3O+disebut asam poliprotik.

Asam nitrat dalam air :


Asam sulfat dalam air :
Asam fosfat dalam air :

Gambar 2. Reaksi NH3 dengan H2O yang membentuk ion hidroksida


A.1.2 Asam Basa Bronsted-Lowry
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
4

Konsep baru tentang sifat asam dan basa disarankan oleh J.N Bronsted dan T. Lowry pada
1923. Asam Bronsted – Lowry didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat memberikan/donor
proton dan basa Bronsted - Lowry adalah suatu zat yang dapat menerima/aseptor proton. Basa
konjugasi dari suatu asam adalah spesi yang ada bila satu proton diambil dari suatu asam.

Asam dapat berupa molekul-molekul netral, seperti asam nitrat, maupun sebagai kation
atau anion :

Sebaliknya, asam konjugasi dihasilkan dari penambahan proton pada suatu basa Bronsted -
Lowry. Basa dapat berupa molekul-molekul netral, seperti amonia, maupun sebagai kation atau
anion :

Asam dan basa Bronsted - Lowry merupakan konsep pasangan asam-basa, yang
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
5

didefinisikan sebagai suatu asam dengan basa konjugasinya atau suatu basa dengan asam
konjugasinya. Setiap asam Bronsted - Lowry mempunyai basa konjugasi dan setiap basa
Bronsted - Lowry mempunyai asam konjugasi. Misalnya ion klorida (Cl -) adalah basa konjugasi
yang dibentuk dari asam HCl, dan H2O adalah basa konjugasi dari asam H3O+.
Reaksi asam – basa Bronsted – Lowry berlangsung melalui pembentukan basa dan asam
konjugasinya.

Asam-asam seperti HF, HCl, dan CH3COOH (asam asetat) semua dapat memberikan satu proton
dan disebut asam monoprotik. Asam-asam lain yang dapat memberikan dua atau lebih proton
disebut asam-asam poliprotik, misalnya H2SO4 dan H3PO4. Seperti halnya asam-asam yang dapat
memberikan lebih dari satu proton, basa-basa poliprotik dapat menerima lebih dari satu proton.
Anion dari asam-asam poliprotik adalah basa-basa poliprotik misalnya
. Contoh sifat ini digambarkan oleh ion karbonat :

A.1.3 Asam Basa Lewis


Teori sifat asam-basa yang diusulkan oleh Bronsted dan Lowry dapat digunakan dalam
larutan air dengan baik. Namun, teori yang lebih umum, dikembangkan oleh G.N. Lewis pada
1930. Teorinya didasarkan pada pemakaian bersama pasangan elektron antara asam dan basa,
bukan perpindahan proton seperti ide Bronsted – Lowry. Suatu asam Lewis adalah suatu zat
yang dapat menerima pasangan elektron dari atom lain untuk membentuk ikatan baru, dan basa
Lewis adalah zat yang dapat mendonasikan pasangan elektron pada atom lain, untuk
membentuk ikatan baru. Ini berarti bahwa reaksi asam-basa menurut Lewis dapat terjadi bila
terdapat satu molekul (atau ion) yang dapat memberikan satu pasang elektron dan satu molekul
(atau ion) yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.

Hasil yang diperoleh disebut sebagai kompleks atau aduct asam-basa dan ikatan kimia
yang terbentuk disebut sebagai ikatan kovalen koordinat. Contoh reaksi asam-basa Lewis yang
sederhana adalah pembentukan ion hidronium, H3O+ dari ion H+ dan air. Ion H+ tidak
mempunyai elektron valensi sedangkan molekul air mempunyai 2 pasang elektron bebas,
sehingga satu pasang elektron dapat digunakan bersama antara H+ dan air, dan membentuk
ikatan O-H.

Interaksi yang sama juga terjadi antara H+ dengan basa ammonium untuk membentuk ion
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
6

ammonium.

B.2 PROSES IONISASI ASAM DAN BASA


Autoionisasi Air
Air merupakan suatu pelarut yang unik. Salah satu sifatnya yang spesial adalah
kemampuannya berperan baik sebagai suatu asam atau basa. Air berfungsi sebagai suatu basa
dalam reaksinya dengan asam seperti HCl dan CH3COOH, dan berfungsi sebagai asam dalam
reaksinya dengan basa, seperti NH3. Air merupakan elektrolit yang sangat lemah dan karena itu
merupakan penghantar listrik yang buruk serta mengalami ionisasi sedikit.
Ion-ion terhidrasi dalam air akibat atraksi antara ion dan molekul air yang polar. Karena
itu ion-ion dalam larutan air dituliskan sebagai Na+ (aq) dan Cl- (aq) kecuali ion hidrogen, H+,
yang sering dituliskan sebagai H 3O+ (aq) yang menggambarkan ion hidrogen terhidrat dalam
larutan air dan disebut ion hidronium. Pada kenyataannya dua molekul air dapat berinteraksi
satu sama lain untuk menghasilkan ion hidronium dan ion hidroksida melalui transfer proton
dari satu molekul air 48 ke molekul air lainnya. Reaksi autoionisasi air menghasilkan
konsentrasi ion-ion H3O+ dan OH- yang sangat rendah walaupun dalam air murni. Autoionisasi
air ini menjadi landasan konsep sifat asam basa dalam air.

B.3 pH LARUTAN ASAM DAN BASA


B.3.1 ASAM DAN BASA KUAT
Asam-asam dalam Tabel 1 disusun berdasarkan turunnya kemampuan untuk mendonasi
proton. Ion hidronium (H3O+) merupakan asam paling kuat yang dapat ada dalam air, tetapi
beberapa asam pada Tabel 1 lebih tinggi dari H3O+. Hal ini dikarenakan asam-asam kuat seperti
HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4 dan HClO4 (Tabel 1) reaksinya dengan air terionisasi sempurna
menghasilkan H3O+ dan basa konjugasinya.

Jadi molekul-molekul H2SO4 tidak ada dalam air, yang ada hanya H 3O+ dan HSO4- karena H3O+
merupakan spesi asam terkuat yang dapat ada dalam larutan.

e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022


7

Asam yang dapat mengionisasi 100% dalam larutan air disebut asam kuat. Karena asam-
asam kuat diubah sempurna menjadi H3O+ dan anionnya yang sesuai dalam air, kekuatan
asamnya dianggap sama dengan H3O+. Kalau tidak ada asam yang lebih kuat dari H3O+ dalam air,
maka tidak ada basa yang lebih kuat dari OH - dalam larutan air. Asam klorida (HCl), asam nitrat
(HNO3), asam perklorat (HClO4) dan asam sulfat (H2SO4) semua adalah elektrolit kuat, karena itu
merupakan asam kuat. Asam-asam ini dianggap terionisasi sempurna dalam air. Basa-basa kuat
relatif lebih sedikit jumlahnya. Sebagian besar basa kuat yang larut dalam air adalah hidroksida
dari logam alkali (golongan IA) dan logam-logam alkali tanah yang lebih berat (golongan IIA),
seperti NaOH, KOH, dan Ca(OH)2. Senyawa-senyawa ini terdissosiasi sempurna menjadi ion-
ionnya dalam larutan air. Jadi, larutan 0,30 M NaOH terdiri dari 0,30 M Na + (aq) dan 0,30 M OH-
(aq), tidak terdapat NaOH yang tidak terdissosiasi. Meskipun semua hidroksida dari logam alkali
(golongan IA) adalah elektrolit kuat, namun Li(OH), Rb(OH), dan Cs(OH) tidak biasa digunakan
di laboratorium. Hidroksida dari logam-logam alkali tanah yang lebih berat seperti Ca(OH) 2,
Sr(OH)2, dan Ba(OH)2 juga merupakan elektrolit kuat, namun hidroksida-hidroksida tersebut
mempunyai kelarutan yang terbatas.
Larutan basa kuat juga dihasilkan dari reaksi zat-zat tertentu dengan air membentuk OH -
(aq). Umumnya adalah senyawa-senyawa yang mengandung ion oksida. Oksida logam ionik
terutama Na2O dan CaO sering digunakan di industri bila memerlukan basa kuat. Ion oksida
merupakan basa Bronsted - Lowry yang sangat kuat dalam larutan. Karena kuatnya, ion oksida
tersebut tidak terdapat dalam air karena bereaksi secara sempurna dengan air menghasilkan
ion hidroksida.

Jadi, apabila oksida-oksida seperti Li2O, Na2O, dilarutkan dalam air, hanya akan terdapat kation
dan ion hidroksida seperti persamaan di bawah ini :

Sebaliknya, larutan amonia dan ion karbonat hanya menghasilkan konsentrasi ion OH- dalam
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
8

jumlah yang sangat sedikit dan dikelompokkan sebagai basa Bronsted – Lowry lemah.

Konsentrasi OH- yang dihasilkan jauh lebih kecil dari konsentrasi basa awal.

B.3.2 ASAM DAN BASA LEMAH


Kekuatan relatif asam dan basa secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tetapan
kesetimbangan. Untuk asam lemah HA misalnya dapat dituliskan :

Ka menunjukkan tetapan kesetimbangan asam lemah dalam air. Makin kuat asamnya, makin
tinggi [H3O+] dalam kesetimbangan dimana nilai Ka semakin besar. Untuk kelarutan HA dan HB
dengan konsentrasi awal yang sama, nilai Ka yang lebih kecil memberikan persen disosiasi yang
lebih kecil. Dengan cara yang sama dapat dituliskan pernyataan kesetimbangan dari basa lemah
B dalam air dengan nilai Kb yang kurang dari 1.

Tetapan kesetimbangan untuk asam (Ka) dan untuk basa (Kb) terdapat pada Tabel 1. Hal-hal
penting yang berhubungan dengan Tabel 1 tersebut adalah:
 Daftar asam-asam terdapat di sebelah kiri dan basa konjugasinya terdapat di kanan
 Nilai K yang tinggi menunjukkan produk sangat disukai, sebaliknya nilai K yang kecil
menunjukkan reaktan lebih disukai
 Asam-asam yang paling kuat pada kiri atas juga mempunyai nilai Ka terbesar. Nilai Ka
menurun dengan menurunnya kekuatan asam
 Basa-basa terkuat terdapat di kanan bawah, dengan nilai Kb tertinggi. Menurun ke bawah,
nilai Kb menjadi lebih besar dan kekuatan sebagai basa meningkat
 Makin lemah asamnya, makin kuat basa konjugasinya. Jadi, makin kecil nilai Ka, makin besar
nilai Kb.
 Nilai Ka merupakan suatu cara untuk mengelompokkan asam-asam dan basa-basa
konjugasi.

e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022


9

 Beberapa asam lemah:


o Molekul-molekul netral sebagai asam, ada yang bersifat sebagai asam-asam Bronsted -
Lowry kuat, tetapi sebagian besar sebagai asam lemah.
o Kation sebagai asam-asam lemah. Ion-ion amonium (NH4+) dan hidrat ion-ion logam,
menghasilkan larutannya dalam air yang bersifat asam.

o Anion-anion sebagai asam-asam Bronsted lemah (Tabel 1). Anion dihidrogen fosfat
misalnya, H2PO4-, asam dalam bubuk pengembang :

Fungsinya adalah menyediakan ion hidrogen untuk menghasilkan CO2 dari soda kue
(NaHCO3).

 Beberapa basa lemah:


o Molekul-molekul netral sebagai basa.
Amonia (NH3) merupakan basa lemah yang umumnya paling dikenal, menghasilkan ion
hidroksida dalam jumlah yang sangat kecil, bila menerima proton dari air.

Senyawa ini merupakan anggota dari kelompok senyawa-senyawa amina yang paling
sederhana. Dengan menggantikan atom H dari NH 3, misalnya gugus metil (CH3)
diperoleh berbagai basa dengan kekuatan berbeda :

o Anion-anion dari basa lemah Telah diketahui anion-anion berperan sebagai basa
Bronsted – Lowry dalam larutan air. Misalnya CN- , merupakan basa konjugasi dari asam
lemah HCN, menghasilkan konsentrasi ion hidroksida dalam air yang dapat diukur.

Ion sianida merupakan basa yang lebih lemah dari ion hidrosikda, dan kesetimbangan
diprediksi ke arah kanan. Dari Tabel, CN- merupakan basa dengan kekuatan sedang di
antara dua basa yang sudah dikenal, NH3 dan CO3 2- , sehingga ion CN- jelas reaksinya
dengan air menghasilkan larutan yang sedikit basa. Secara umum, basa konjugasi dari
suatu asam lemah menghasilkan larutan dalam air yang bersifat basa.
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
10

 Tetapan Kesetimbangan Air (Kw)


Air merupakan elektrolit sangat lemah dan terionisasi menurut kesetimbangan berikut:

Dari persamaan diatas, di dapat tetapan kesetimbangan air.

atau
Konsentrasi H2O dianggap tetap, karena konsentrasi H2O sangat besar dibandingkan dengan
banyaknya H2O yang terionisasi, sehingga

Harga Kw pada berbagai suhu dapat dilihat pada Tabel 2.


Tabel 2. Harga Kw pada berbagai suhu

Dari Tabel 2, harga Kw pada suhu 25 0C untuk larutan encer adalah 1,00 x 10-14. Karena
produk [H+][OH-] konstan, konsentrasi ion hidrogen dalam larutan encer dapat dihitung dari
ion hidroksida dan sebaliknya.

Contoh Soal 1.
Hitung konsentrasi ion hidronium dari larutan yang mempunyai konsentrasi ion hidroksida
4,30 x 10-3 M.
Penyelesaian:

Ion hidrogen (ion hidronium) dan ion hidroksida ada dalam setiap larutan encer.
Larutan bersifat basa bila konsentrasi ion hidroksida lebih besar dari konsentrasi ion
hidronium, netral berarti kedua konsentrasi sama, dan asam bila konsentrasi ion hidronium
lebih besar dari ion hidroksida.
larutan asam
larutan netral
larutan basa

 pH dan pOH
Skala/tingkat keasaman suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H + dalam
larutan. Makin besar konsentrasi ion H+ makin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi
ion H+ sangat kecil, sehingga untuk menyederhanakan penulisan, seorang kimiawan dari
Denmark bernama Sorrensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
11

H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika
diungkapkan dengan persamaan:
pH = -log [H+]
Analog dengan pH, konsentrasi ion OH - juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu
pOH.

Selain itu, pH yang merupakan konsentrasi ion hidronium dalam larutan ditunjukkan
dengan skala secara matematis dengan nomor 0 sampai 14. Skala pH merupakan suatu cara
yang tepat untuk menggambarkan konsentrasi ion-ion hidrogen dalam larutan yang bersifat
asam, dan konsentrasi ion-ion hidroksida dalam larutan basa.
Contoh Soal :
a. Hitung pH suatu larutan yang mempunyai konsentrasi ion hidronium 6,1 x 10-6 M
b. Hitung konsentrasi ion hidronium dari suatu larutan yang mempunyai pH = 7,121
Penyelesaian :
a. pH = -log [H3O+]
= - log (6,1 x 10-6)
= 5,21
b. [H3O+] = 7,57 x 10-8 M

Di laboratorium, pengukuran pH larutan diukur dengan pH meter. Meskipun kurang


akurat, indikator asam-basa dapat digunakan untuk mengukur pH. Indikator ini adalah suatu
zat yang berwarna, baik dalam bentuk asam maupun bentuk basanya. Kedua bentuk
mempunyai warna yang berbeda, jadi warna dalam asam dan dalam basa berbeda. Beberapa
jenis indikator asam-basa dan daerah pH kerjanya ditampilkan pada Gambar 3. Jika diketahui
pada pH berapa indikator tersebut berubah warna, maka kita dapat menentukan apakah
larutan yang diuji mempunyai pH yang lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai tersebut.
Lakmus misalnya, berubah warna di sekitar pH 7.
Skala pH dari 0 sampai 14 ditunjukkan dalam Gambar 4. Skala ini terbagi menjadi tiga
daerah untuk beberapa larutan dengan pH yang berbeda. Bila larutan mempunyai pH tepat
sama dengan 7, larutan tersebut dikatakan netral. Bila tidak, mungkin bersifat asam atau
basa.

e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022


12

Gambar 3. Jenis indicator asam-basa dan daerah pH kerjanya

Gambar 4. Warna indicator universal pada berbagai macam bahan

Berdasarkan Gambar 4, pH kurang dari 7 larutan bersifat asam, sama dengan 7 larutan
netral, dan lebih besar dari 7 larutan basa. Sehingga kita dapat menuliskan hubungan sebagai
berikut.

Untuk mengetahui hubungan antara pH dengan pOH, perhatikan uraian berikut.

Jika kedua ruas persamaan ini diambil harga negatif logaritmanya, maka :

dengan p = -log, maka pKw = pH + pOH

Contoh Soal :
Hitung pH larutan NaOH bila konsentrasi ion OH- = 4,5 x 10-3

e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022


13

Penyelesaian :

B.4 LARUTAN BUFFER


Secara umum larutan buffer memerlukan 2 spesi dalam larutan Buffer untuk dapat
menahan perubahan pH akibat penambahan asam atau basa, yaitu spesi asam yang dapat
bereaksi dengan ion OH- yang ditambahkan, dan spesi lainnya adalah basa yang dapat bereaksi
dengan ion H3O+ yang ditambahkan. Persyaratan tambahan adalah asam dan basa tidak bereaksi
satu sama lain. Ini berarti Buffer terdiri dari pasangan asam-basa konjugasi yang dapat dibuat
dari:
1. Asam lemah dan basa konjugasinya (misalnya asam asetat dan ion asetat, HA dan A-)
2. Basa lemah dan asam konjugasinya (misalnya ammonia dan ion ammonia , B dan BH+)
Hal yang penting lagi adalah buffer terdiri dari komponen asam (HA) dan basa (A-) dengan
konsentrasi yang tinggi. Penambahan sejumlah kecil ion H 3O+ atau OH-, akan menyebabkan
sejumlah kecil komponen buffer yang satu berubah menjadi yang lain dan mengakibatkan
perubahan konsentrasi relatif dari kedua komponen. Penambahan H 3O+ akan bereaksi dengan
A- dan penambahan OH- akan bereaksi dengan HA. Namun, selama penambahan H3O+ dan OH-
jauh lebih kecil dari jumlah HA dan A- yang sudah ada, penambahan ion-ion tersebut mempunyai
efek yang kecil terhadap pH karena ion-ion tersebut akan bereaksi dengan salah satu komponen
buffer.
Suatu larutan jika ditambah asam akan turun pH-nya. Sebaliknya akan naik pH-nya jika
ditambah basa. Suatu larutan akan berubah pH-nya (asam/basa) jika ditambah air, karena
konsntrasi asam/ basanya akan mengecil. Ada larutan bila ditambah sedikit asam, basa atau air
tidak mengubah pH secara berarti -> Lart Buffer (penyangga).
B.4.1 Cara membuat larutan Buffer
 Campuran asam lemah denghan garamnya (yang berasal dari asam lemah tersebut
dan basa kuat), contoh:
HNO2 dengan NaNO2
CH3COOH dengan CH3COOK
 Campuran basa lemah dengan garamnya (yang berasal dari asam kuat dan basa
lemah tersebut), contoh:
NH4OH dan NH4Cl
N2H5OH dan N2H5NO3
 Larutan dapat mempertahankan pH karena mengandung ion garam, kesetimbangan
asam lemah, dan kesetimbangana air, yang membentuk suatu sistem:

e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022


14

B.4.2 Buffer dalam Organisme


Dalam organisme terdapat berbagai macam cairan; seperti air sel, darah dan
kelenjar. Cairan in berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan pelarut reaksi biokimia
di dalamnya. Tiap reaksi dipercepat oleh enzim tertentu, dan tiap enzim bekerja efektif
pada pH tertentu (optimum). Karena itu cairan dalam organisme mengandung sistem
buffer untuk mempertahankan pH-nya. Sistem, buffernya asam lemah dengan basa
konjugasinya.
Dalam darah manusia normal mempunyai pH = 7,35-7,45 yang dipertahankan oleh
tiga sistem buffer, yaitu: buffer karbonat, hemoglobin dan oksihemoglobin. Sedangkan
dalam sel terdapat buffer fosfat.
a) Buffer karbonat, adalah pasangan karbonat (H2CO3) dengan pasangan konyugasi
bikarbonat (HCO3-)

Kesetimbangan bergeser ke kanan jika diberi H+, dan akan bergeser ke kiri bila diberi
OH-. Karena H+ + OH- -> H2O hasil pergeseran itu menyebabkan H+ relatif tetap
b) Buffer hemoglobin, adalah pasangan hemoglobin (bersifat asam, HHb) dengan ion
hemoglobin (Hb- sebagai basa konyugasi)

c) Buffer oksihemoglobin, adalah pasangan HHb dengan ion oksihemoglobin (HbO2-)

d) Buffer fosfat, adalah kesetimbangan antara asam H 2PO4- dengan basa konyugasinya
HPO42-

B.4.3 Kemampuan Buffer


Suatu buffer dapat mempertahankan pH larutan dalam daerah pH tertentu. Dalam
membuat buffer perlu diperhatikan perbandingan Ca dan Cg atau Cb dan Cg. Perbandingan
tidak terlalu besar atau terlalu kecil, karena akan mengganggu pergeseran ksetimbangan.
Contoh: buffer CH3COOH dengan CH3COO-

Jika Ca terlalu kecil maka pergeseran ke kanan akan cepat terganggu (berhenti),
sebaliknya jika Cg kecil pergeseran ke kiri akan mudah berhenti. Keterbatasan Ca/Cg dan
Cb/Cg ini mengakibatkan buffer mempunyai daerah pH tertentu, yang secara umum
ketentuannya adalah:
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
15

1. Buffer asam lemah-garamnya untuk daerah pH > 7


2. Buffer basa lemah-garamnya untuk daerah pH< 7

B.4.4 Keseimbangan Asam Basa Dalam tubuh


• Didalam tubuh gas CO2 dapat berereksi dengan air membentuk asam karbonat,
disamping itu asam dapat berasal dari proses metabolisme.
• Asam ada yang mudah terurai dalam tubuh, misalnya H2CO3 dan ada yang tidak dapat
terurai, misalnya asam laktat
• Keseimbangan asam basa dalam tubuh perlu dijaga, karena adanya perubahan ion
Hidrogen atau pH sedikit saja dari nilai normal dapat menyebabkan gangguan
kesetimbangan dalam tubuh dan dapat menyebabkan kematian.
Keseimbangan Asam Basa dalam tubuh tergantung pada konsentrasi ion H+
Konsentrasi ion Hidrogen cairan ekstraseluler dalam keadaan normal = 4 x 10-8 M pH = 7,4
(pH normal darah arteri = 7,4).

B.4.5 Gangguan Keseimbangan asam Basa

 Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik, salah satu penyebabnya karena ketidak
seimbangan dalam pembentukan dan pembuangan asam basa oleh ginjal
 Asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh kelainan
pada pernafasan
 Bila (H+) > (H+) normal dan pH < pHnormal disebut Asidosis
 Bila (H+) < (H+) normal dan pH > pHnormal disebut Alkalosis.
 Batas pH yang masih dapat ditanggulangi oleh tubuh adalah 7 – 8.
 Bila pH < 7 dan > 8 dapat menyebabkan kematian.

Tubuh menggunakan 3 sistem untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa yaitu:


1. Sistem Penyangga (Buffer)
o Mencegah perubahan ion Hidrogen secara berlebihan
o Dapat bekerja beberapa detik untuk mencegah perubahan ion Hidrogen
2. Sistem pernafasan
o Mengatur perlepasan gas CO2 melalui pernafasan
o Mengatur H2CO3 dalam tubuh
o Memerlukan waktu beberapa menit Jika (H +) berubah, pusat pernapasan
segera terangsang untuk mengubah kecepatan pengeluaran gas CO2 dari cairan
tubuh, sehingga (H+) kembali normal, memerlukan waktu 3 sampai 12 menit
3. Ginjal
o Mengatur kelebihan asam atau basa
o Bekerja beberapa jam sampai beberapa hari

e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022


16

C. Tautan Video yang digunakan


Di halaman spada

D. Rencana Tugas dan rubrik Diskusi


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
Fakultas Kesehatan
Program Studi D3 Farmasi
RENCANA TUGAS MAHASISWA
MATA
Kimia Dasar
KULIAH
KODE 1911051306 sks 2 SEMESTER 1
DOSEN Janatun Na’imah, S.Si., M.Si.
PENGAMPU A.M. Muslihin, S.Farm., M.Si.
BENTUK TUGAS WAKTU PENGERJAAN TUGAS
Kasus kekuatan senyawa asam basa 1 hari
JUDUL TUGAS
Kekuatan senyawa Asam Basa
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu menjelaskan teori asam basa secara mandiri dan bertanggungjawab
DISKRIPSI TUGAS
Mahasiswa melakukan diskusi melalui forum spada dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi
materi yang diberikan.
Jika diketahui nilai Ka beberapa asam berikut ini :

Tentukan :
a. Asam yang paling kuat dan yang paling lemah
b. Urutan kekuatan asam dari yang paling lemah ke yang paling kuat
METODE PENGERJAAN TUGAS
1. Mahasiswa dibentuk kelompok
2. Satu kelompok terdiri dari 8-10 mahasiswa dengan kriteria : 1 orang sebagai notulen, 1
orang sebagai pemimpin diskusi, dan lainnya sebagai anggota
3. Mahasiswa melakukan diskusi melalui forum yang disediakan dispada
4. Mahasiswa menuliskan kesimpulan di akhir diskusi
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
Bentuk tugas :
Jika diketahui nilai Ka beberapa asam berikut ini :

Tentukan :
a. Asam yang paling kuat dan yang paling lemah

e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022


17

b. Urutan kekuatan asam dari yang paling lemah ke yang paling kuat
Format tugas :
1. Diskusi masing-masing mahasiswa minimal 3 balasan pada spada
2. Waktu diskusi dilakukan selama 40 menit
3. Kesimpulan wajib dicantumkan di akhir diskusi
4. Penggunaan bahasa dan kalimat yang baik dan benar
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
Indikator penilaian (individu)
1. Jumlah diskusi di spada (20%)
2. Pengetahuan mahasiswa saat diskusi (40%)
3. Penggunaan bahasa dan kalimat yang baik dan benar (10%)
Indikator penilaian (kelompok)
4. Kesimpulan (30%)
JADWAL PELAKSANAAN
Minggu ke 4
LAIN-LAIN
Bobot penilaian ini adalah 3% dari total bobot nilai CPMK 2
DAFTAR RUJUKAN
1. Brady, J.E. (2005). Kimia Universitas: Asas dan struktur. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara.
2. Chang, Raymond. (2005). Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 1 Edisi ketiga. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
3. Jurnal BerISSN

Inisial Sebutan Nilai Indikator Kinerja


A Sangat 85- Individu :
Memuaskan 100  Jumlah balasan mahasiswa memenuhi minimal 3 balasan
dalam forum berupa penjelasan diskusi
 Semua post menunjukkan pengetahuan yang sesuai dan
berkesinambungan dengan diskusi sebelumnya
 Penggunaan bahasa dan kalimat mudah dibaca dan sesuai EYD
Kelompok :
Kesimpulan menjawab hasil diskusi dengan tepat
B Memuaskan 71-84 Individu :
 Jumlah balasan mahasiswa memenuhi 2 balasan dalam
forum berupa penjelasan diskusi
 75% post menunjukkan pengetahuan yang sesuai dan
berkesinambungan dengan diskusi sebelumnya
 Penggunaan bahasa dan kalimat agak mudah dibaca dan
sesuai EYD
Kelompok :
 Kesimpulan menjawab hasil diskusi

e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022


18

C Cukup 55-70 Individu :


Memuaskan  Jumlah balasan mahasiswa memenuhi 1 balasan dalam
forum berupa penjelasan diskusi
 1 post menunjukkan pengetahuan yang sesuai dan
berkesinambungan dengan diskusi sebelumnya
 Penggunaan bahasa dan kalimat sukar dibaca tetapi masih
sesuai EYD
Kelompok :
 Kesimpulan menjawab 50 %hasil diskusi
D Kurang <54 Individu :
Memuaskan  Mahasiswa tidak membalas sama sekali dalam forum
diskusi
 Tidak ada post yang menunjukkan pengetahuan yang
sesuai dan berkesinambungan dengan diskusi sebelumnya
 Penggunaan bahasa dan kalimat tidak bisa dibaca dan tidak
sesuai EYD
Kelompok :
 Kesimpulan tidak menjawab hasil diskusi

e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022

Anda mungkin juga menyukai