2022 - PDK Modul Pembelajaran - Reaksi Asam Basa
2022 - PDK Modul Pembelajaran - Reaksi Asam Basa
MODUL
CASED BASED LEARNING
“REAKSI ASAM - BASA
Disusun Oleh :
MODUL
PENGEMBANGAN PRODUK SEDIAAN OBAT LIKUIDA DI INDUSTRI
Sub-CPMK
1. Mahasiswa mampu menjelaskan teori asam dan basa secara mandiri/berkelompok dan
bertanggung jawab
2. Mahasiswa mampu mengkategorikan jenis-jenis reaksi asam dan basa secara
mandiri/berkelompok dan bertanggung jawab
A. Pendahuluan
Rasa asam yang terdapat pada berbagai makanan dan buah-buahan disebabkan karena
adanya asam-asam. Asam sitrat (H3C6H5O7), asam oksalat (H2C2O4), dan askorbat (HC6H7O6) yang
juga dikenal sebagai vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran tertentu seperti
tomat. Asam tartrat selain terdapat pada buah anggur juga digunakan sebagai bubuk
pengembang pada pembuatan roti. Asam-asam dan basa-basa tidak hanya penting pada reaksi
yang dilakukan di laboratorium, tetapi juga pada proses-proses yang terjadi di sekeliling kita,
dari proses-proses industri sampai ke lingkungan maupun proses yang terjadi pada sistem
biologi.
Sebagai contoh, kimia dari tubuh kita diatur oleh asam dan basa. Asam laktat suatu produk
dari metabolisme glukosa dapat dibentuk dalam otot selama latihan. Asam karbonat dan ion
bikarbonat merupakan buffer untuk reaksi-reaksi biokimia. Sejumlah besar kimia dipahami
melalui reaksi asam – basa. Karena pentingnya asam dan basa dalam kehidupan kita seharihari,
maka perlu dipelajari sifat-sifatnya dan juga reaksi-reaksinya.
B. MATERI
B.1 Konsep Asam Basa
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin
acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa
digunakan dalam pembuatan sabun. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya
asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Asam secara
umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat member
proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat
(digunakan dalam baterai atau aki mobil). Ciri-ciri asam diantaranya rasanya asam, dapat
mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, mempunyai pH (derajat keasaman)
kurang dari 7, dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit), dengan logam
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
3
tertentu dapat mengahasilkan gas hidrogen dan bersifat korosif atau merusak bahan-bahan
benda-benda yang dikenainya. Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam
kehidupan seharihari. Para ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring.
Basa dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak atau minyak, sehingga
menjadi larut. Basa memiliki ciri-ciri seperti pahit dan licin, mempunyai pH lebih dari 7,
mengubah warna lakmus merah menjadi biru, dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan
elektrolit), dapat menetralkan sifat asam dan bersifat kausatik atau dapat merusak kulit.
Contoh senyawa lain yang termasuk senyawa asam, yaitu asam nitrat, asam sulfat dan
asam fosfat. setiap molekul yang hanya dapat memberikan satu ion H3O+ disebut asam
monoprotik, sedangkan yang dapat memberikan dua ion H3O+ disebut asam diprotik, dan tiga
ion H3O+ disebut asam triprotik. Atau dapat dikatakan setiap molekul yang dapat memberikan
lebih dari satu ion H3O+disebut asam poliprotik.
Konsep baru tentang sifat asam dan basa disarankan oleh J.N Bronsted dan T. Lowry pada
1923. Asam Bronsted – Lowry didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat memberikan/donor
proton dan basa Bronsted - Lowry adalah suatu zat yang dapat menerima/aseptor proton. Basa
konjugasi dari suatu asam adalah spesi yang ada bila satu proton diambil dari suatu asam.
Asam dapat berupa molekul-molekul netral, seperti asam nitrat, maupun sebagai kation
atau anion :
Sebaliknya, asam konjugasi dihasilkan dari penambahan proton pada suatu basa Bronsted -
Lowry. Basa dapat berupa molekul-molekul netral, seperti amonia, maupun sebagai kation atau
anion :
Asam dan basa Bronsted - Lowry merupakan konsep pasangan asam-basa, yang
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
5
didefinisikan sebagai suatu asam dengan basa konjugasinya atau suatu basa dengan asam
konjugasinya. Setiap asam Bronsted - Lowry mempunyai basa konjugasi dan setiap basa
Bronsted - Lowry mempunyai asam konjugasi. Misalnya ion klorida (Cl -) adalah basa konjugasi
yang dibentuk dari asam HCl, dan H2O adalah basa konjugasi dari asam H3O+.
Reaksi asam – basa Bronsted – Lowry berlangsung melalui pembentukan basa dan asam
konjugasinya.
Asam-asam seperti HF, HCl, dan CH3COOH (asam asetat) semua dapat memberikan satu proton
dan disebut asam monoprotik. Asam-asam lain yang dapat memberikan dua atau lebih proton
disebut asam-asam poliprotik, misalnya H2SO4 dan H3PO4. Seperti halnya asam-asam yang dapat
memberikan lebih dari satu proton, basa-basa poliprotik dapat menerima lebih dari satu proton.
Anion dari asam-asam poliprotik adalah basa-basa poliprotik misalnya
. Contoh sifat ini digambarkan oleh ion karbonat :
Hasil yang diperoleh disebut sebagai kompleks atau aduct asam-basa dan ikatan kimia
yang terbentuk disebut sebagai ikatan kovalen koordinat. Contoh reaksi asam-basa Lewis yang
sederhana adalah pembentukan ion hidronium, H3O+ dari ion H+ dan air. Ion H+ tidak
mempunyai elektron valensi sedangkan molekul air mempunyai 2 pasang elektron bebas,
sehingga satu pasang elektron dapat digunakan bersama antara H+ dan air, dan membentuk
ikatan O-H.
Interaksi yang sama juga terjadi antara H+ dengan basa ammonium untuk membentuk ion
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
6
ammonium.
Jadi molekul-molekul H2SO4 tidak ada dalam air, yang ada hanya H 3O+ dan HSO4- karena H3O+
merupakan spesi asam terkuat yang dapat ada dalam larutan.
Asam yang dapat mengionisasi 100% dalam larutan air disebut asam kuat. Karena asam-
asam kuat diubah sempurna menjadi H3O+ dan anionnya yang sesuai dalam air, kekuatan
asamnya dianggap sama dengan H3O+. Kalau tidak ada asam yang lebih kuat dari H3O+ dalam air,
maka tidak ada basa yang lebih kuat dari OH - dalam larutan air. Asam klorida (HCl), asam nitrat
(HNO3), asam perklorat (HClO4) dan asam sulfat (H2SO4) semua adalah elektrolit kuat, karena itu
merupakan asam kuat. Asam-asam ini dianggap terionisasi sempurna dalam air. Basa-basa kuat
relatif lebih sedikit jumlahnya. Sebagian besar basa kuat yang larut dalam air adalah hidroksida
dari logam alkali (golongan IA) dan logam-logam alkali tanah yang lebih berat (golongan IIA),
seperti NaOH, KOH, dan Ca(OH)2. Senyawa-senyawa ini terdissosiasi sempurna menjadi ion-
ionnya dalam larutan air. Jadi, larutan 0,30 M NaOH terdiri dari 0,30 M Na + (aq) dan 0,30 M OH-
(aq), tidak terdapat NaOH yang tidak terdissosiasi. Meskipun semua hidroksida dari logam alkali
(golongan IA) adalah elektrolit kuat, namun Li(OH), Rb(OH), dan Cs(OH) tidak biasa digunakan
di laboratorium. Hidroksida dari logam-logam alkali tanah yang lebih berat seperti Ca(OH) 2,
Sr(OH)2, dan Ba(OH)2 juga merupakan elektrolit kuat, namun hidroksida-hidroksida tersebut
mempunyai kelarutan yang terbatas.
Larutan basa kuat juga dihasilkan dari reaksi zat-zat tertentu dengan air membentuk OH -
(aq). Umumnya adalah senyawa-senyawa yang mengandung ion oksida. Oksida logam ionik
terutama Na2O dan CaO sering digunakan di industri bila memerlukan basa kuat. Ion oksida
merupakan basa Bronsted - Lowry yang sangat kuat dalam larutan. Karena kuatnya, ion oksida
tersebut tidak terdapat dalam air karena bereaksi secara sempurna dengan air menghasilkan
ion hidroksida.
Jadi, apabila oksida-oksida seperti Li2O, Na2O, dilarutkan dalam air, hanya akan terdapat kation
dan ion hidroksida seperti persamaan di bawah ini :
Sebaliknya, larutan amonia dan ion karbonat hanya menghasilkan konsentrasi ion OH- dalam
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
8
jumlah yang sangat sedikit dan dikelompokkan sebagai basa Bronsted – Lowry lemah.
Konsentrasi OH- yang dihasilkan jauh lebih kecil dari konsentrasi basa awal.
Ka menunjukkan tetapan kesetimbangan asam lemah dalam air. Makin kuat asamnya, makin
tinggi [H3O+] dalam kesetimbangan dimana nilai Ka semakin besar. Untuk kelarutan HA dan HB
dengan konsentrasi awal yang sama, nilai Ka yang lebih kecil memberikan persen disosiasi yang
lebih kecil. Dengan cara yang sama dapat dituliskan pernyataan kesetimbangan dari basa lemah
B dalam air dengan nilai Kb yang kurang dari 1.
Tetapan kesetimbangan untuk asam (Ka) dan untuk basa (Kb) terdapat pada Tabel 1. Hal-hal
penting yang berhubungan dengan Tabel 1 tersebut adalah:
Daftar asam-asam terdapat di sebelah kiri dan basa konjugasinya terdapat di kanan
Nilai K yang tinggi menunjukkan produk sangat disukai, sebaliknya nilai K yang kecil
menunjukkan reaktan lebih disukai
Asam-asam yang paling kuat pada kiri atas juga mempunyai nilai Ka terbesar. Nilai Ka
menurun dengan menurunnya kekuatan asam
Basa-basa terkuat terdapat di kanan bawah, dengan nilai Kb tertinggi. Menurun ke bawah,
nilai Kb menjadi lebih besar dan kekuatan sebagai basa meningkat
Makin lemah asamnya, makin kuat basa konjugasinya. Jadi, makin kecil nilai Ka, makin besar
nilai Kb.
Nilai Ka merupakan suatu cara untuk mengelompokkan asam-asam dan basa-basa
konjugasi.
o Anion-anion sebagai asam-asam Bronsted lemah (Tabel 1). Anion dihidrogen fosfat
misalnya, H2PO4-, asam dalam bubuk pengembang :
Fungsinya adalah menyediakan ion hidrogen untuk menghasilkan CO2 dari soda kue
(NaHCO3).
Senyawa ini merupakan anggota dari kelompok senyawa-senyawa amina yang paling
sederhana. Dengan menggantikan atom H dari NH 3, misalnya gugus metil (CH3)
diperoleh berbagai basa dengan kekuatan berbeda :
o Anion-anion dari basa lemah Telah diketahui anion-anion berperan sebagai basa
Bronsted – Lowry dalam larutan air. Misalnya CN- , merupakan basa konjugasi dari asam
lemah HCN, menghasilkan konsentrasi ion hidroksida dalam air yang dapat diukur.
Ion sianida merupakan basa yang lebih lemah dari ion hidrosikda, dan kesetimbangan
diprediksi ke arah kanan. Dari Tabel, CN- merupakan basa dengan kekuatan sedang di
antara dua basa yang sudah dikenal, NH3 dan CO3 2- , sehingga ion CN- jelas reaksinya
dengan air menghasilkan larutan yang sedikit basa. Secara umum, basa konjugasi dari
suatu asam lemah menghasilkan larutan dalam air yang bersifat basa.
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
10
atau
Konsentrasi H2O dianggap tetap, karena konsentrasi H2O sangat besar dibandingkan dengan
banyaknya H2O yang terionisasi, sehingga
Dari Tabel 2, harga Kw pada suhu 25 0C untuk larutan encer adalah 1,00 x 10-14. Karena
produk [H+][OH-] konstan, konsentrasi ion hidrogen dalam larutan encer dapat dihitung dari
ion hidroksida dan sebaliknya.
Contoh Soal 1.
Hitung konsentrasi ion hidronium dari larutan yang mempunyai konsentrasi ion hidroksida
4,30 x 10-3 M.
Penyelesaian:
Ion hidrogen (ion hidronium) dan ion hidroksida ada dalam setiap larutan encer.
Larutan bersifat basa bila konsentrasi ion hidroksida lebih besar dari konsentrasi ion
hidronium, netral berarti kedua konsentrasi sama, dan asam bila konsentrasi ion hidronium
lebih besar dari ion hidroksida.
larutan asam
larutan netral
larutan basa
pH dan pOH
Skala/tingkat keasaman suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H + dalam
larutan. Makin besar konsentrasi ion H+ makin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi
ion H+ sangat kecil, sehingga untuk menyederhanakan penulisan, seorang kimiawan dari
Denmark bernama Sorrensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
11
H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika
diungkapkan dengan persamaan:
pH = -log [H+]
Analog dengan pH, konsentrasi ion OH - juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu
pOH.
Selain itu, pH yang merupakan konsentrasi ion hidronium dalam larutan ditunjukkan
dengan skala secara matematis dengan nomor 0 sampai 14. Skala pH merupakan suatu cara
yang tepat untuk menggambarkan konsentrasi ion-ion hidrogen dalam larutan yang bersifat
asam, dan konsentrasi ion-ion hidroksida dalam larutan basa.
Contoh Soal :
a. Hitung pH suatu larutan yang mempunyai konsentrasi ion hidronium 6,1 x 10-6 M
b. Hitung konsentrasi ion hidronium dari suatu larutan yang mempunyai pH = 7,121
Penyelesaian :
a. pH = -log [H3O+]
= - log (6,1 x 10-6)
= 5,21
b. [H3O+] = 7,57 x 10-8 M
Berdasarkan Gambar 4, pH kurang dari 7 larutan bersifat asam, sama dengan 7 larutan
netral, dan lebih besar dari 7 larutan basa. Sehingga kita dapat menuliskan hubungan sebagai
berikut.
Jika kedua ruas persamaan ini diambil harga negatif logaritmanya, maka :
Contoh Soal :
Hitung pH larutan NaOH bila konsentrasi ion OH- = 4,5 x 10-3
Penyelesaian :
Kesetimbangan bergeser ke kanan jika diberi H+, dan akan bergeser ke kiri bila diberi
OH-. Karena H+ + OH- -> H2O hasil pergeseran itu menyebabkan H+ relatif tetap
b) Buffer hemoglobin, adalah pasangan hemoglobin (bersifat asam, HHb) dengan ion
hemoglobin (Hb- sebagai basa konyugasi)
d) Buffer fosfat, adalah kesetimbangan antara asam H 2PO4- dengan basa konyugasinya
HPO42-
Jika Ca terlalu kecil maka pergeseran ke kanan akan cepat terganggu (berhenti),
sebaliknya jika Cg kecil pergeseran ke kiri akan mudah berhenti. Keterbatasan Ca/Cg dan
Cb/Cg ini mengakibatkan buffer mempunyai daerah pH tertentu, yang secara umum
ketentuannya adalah:
e-modul Hibah Pembelajaran Daring Kolaboratif 2022
15
Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik, salah satu penyebabnya karena ketidak
seimbangan dalam pembentukan dan pembuangan asam basa oleh ginjal
Asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh kelainan
pada pernafasan
Bila (H+) > (H+) normal dan pH < pHnormal disebut Asidosis
Bila (H+) < (H+) normal dan pH > pHnormal disebut Alkalosis.
Batas pH yang masih dapat ditanggulangi oleh tubuh adalah 7 – 8.
Bila pH < 7 dan > 8 dapat menyebabkan kematian.
Tentukan :
a. Asam yang paling kuat dan yang paling lemah
b. Urutan kekuatan asam dari yang paling lemah ke yang paling kuat
METODE PENGERJAAN TUGAS
1. Mahasiswa dibentuk kelompok
2. Satu kelompok terdiri dari 8-10 mahasiswa dengan kriteria : 1 orang sebagai notulen, 1
orang sebagai pemimpin diskusi, dan lainnya sebagai anggota
3. Mahasiswa melakukan diskusi melalui forum yang disediakan dispada
4. Mahasiswa menuliskan kesimpulan di akhir diskusi
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
Bentuk tugas :
Jika diketahui nilai Ka beberapa asam berikut ini :
Tentukan :
a. Asam yang paling kuat dan yang paling lemah
b. Urutan kekuatan asam dari yang paling lemah ke yang paling kuat
Format tugas :
1. Diskusi masing-masing mahasiswa minimal 3 balasan pada spada
2. Waktu diskusi dilakukan selama 40 menit
3. Kesimpulan wajib dicantumkan di akhir diskusi
4. Penggunaan bahasa dan kalimat yang baik dan benar
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
Indikator penilaian (individu)
1. Jumlah diskusi di spada (20%)
2. Pengetahuan mahasiswa saat diskusi (40%)
3. Penggunaan bahasa dan kalimat yang baik dan benar (10%)
Indikator penilaian (kelompok)
4. Kesimpulan (30%)
JADWAL PELAKSANAAN
Minggu ke 4
LAIN-LAIN
Bobot penilaian ini adalah 3% dari total bobot nilai CPMK 2
DAFTAR RUJUKAN
1. Brady, J.E. (2005). Kimia Universitas: Asas dan struktur. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara.
2. Chang, Raymond. (2005). Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 1 Edisi ketiga. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
3. Jurnal BerISSN