Oleh :
20.04.039
2022
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.A DENGAN DIAGNOSA
Oleh :
20.04.039
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karaya ilmiah akhir dengan judul “Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn.A Dengan
Karya ilmiah ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua (Derki
Mbatono dan Nurmiati) yang telah tulus ikhlas memberikan kasih sayang, cinta,
doa, perhatian, dukungan moral dan materil yang telah diberikan selama ini.
dan mengiringi perjalanan hidup penulis dengan dibarengi alunan doa yang tiada
waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta arahan kepada
penulis sehingga karya ilmiah akhir ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
iii
Tidak lupa penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-
Makassar.
2. Bapak Dr. Makkasau Plasay., M.Kes., M.EDM selaku ketua Sekolah Tinggi
Panakkukang Makassar.
4. Ibu Ns. Suriyani, M.Kep selaku ketua Program Studi Profesi Ners yang telah
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
iv
Kiranya karya ilmiah akhir ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi
Makassar, 2022
v
DAFTAR ISI
B.Tujuan ......................................................................................................................................5
1. Pengkajian .............................................................................................. 47
vi
2. Analisa Data............................................................................................ 67
A.Pengkajian ..........................................................................................................................855
A.Kesimpulan ...........................................................................................................................91
B.Saran ..................................................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan stabilan emosional
(Stuart, 2016). Gangguan jiwa adalah pola pikir atau psikologis yang
dan bukan sebagai akibat dari penyimpangan social atau konflik dengan
Berdasarkan data Nasional Indonesia pada tahun 2017 dengan risiko perilaku
kekerasan sekitar 0,8% atau dari 10.000 orang. Dari data tersebut dapat dilihat
tahun 2018, jumlah pasien dirawat sebanyak 13.292 orang dengan distribusi
deficit self care 1.548 (11,65%), harga diri rendah 1.318 (9,92%), mengalami
perilaku kekerasan 1.145 (8,61%), waham 451 (3,39%), gangguan fisik 336
(2,53%) dan yang mengalami percobaan bunuh diri sebanyak 5 orang (0,04%).
Tahun), 496 orang (15-24 Tahun), 1.346 orang (25-44 Tahun), 430 orang (45-
peningkatan jumlah rawat inap di RSKD Dadi Kota Makassar dengan rata-rata
dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain dan
Kartina 2020).
orang lain dan dapat merusak lingkungan sekitar. Tanda dan gejala risiko
fisiologis, perilaku dan sosial. Pada aspek fisik tekanan darah meningkat,
serta dapat mencederai diri sendiri maupun orang lain (Pardede, Siregar dan
Hulu 2020).
yang dianggap penting. Jika hal ini tidak terhenti, maka akan menyebabkan
perasaan harga diri rendah yang sulit untuk bergaul dengan orang lain (Untari
mengatup, wajah memerah, dan tegang, serta postur tubuh kaku. Verbal :
keras, kasar, ketus. Perilaku : menyerang orang lain, melukai diri sendiri atau
orang lain, merusak lingkungan, amuk atau agresif. Emosi : tidak adekuat,
tidak aman dan nyaman, merasa terganggu, dendam, jengkel, tidak berdaya,
4
seksual.
pemberian SP I cara fisik yaitu relaksasi tarik nafas dalam serta penyaluran
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Makassar.
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penulisan
1. Bagian Akademik
3. Bagi Pasien
4. Bagi Penulis
D. Sistematika Penulisan
A. Tinjauan Teori
1.1 Definisi
8
9
Rentang Respon
Adaptif Maladaptif
Kekerasan
Keterangan :
orang lain.
realistis/terhambat.
mengungkapkan perasaannya.
9
10
a. Faktor Predisposisi
10
11
b. Faktor Presipitasi
11
12
1.4 Etiologi
2011) :
a. Faktor Preedisposisi
1) Faktor psikologi
frustasi.
lingkungan.
2) Faktor Biologis
impuls agresif.
kekerasan.
b. Faktor Presipitasi
13
14
eksternal.
kata-kata kotor.
14
15
1.6 Patofisiologi
15
16
2011).
Perilaku Kekerasan/amuk
16
17
1.8 Penatalaksanaan
a. Farmakologi
b. Terapi Okupasi
17
18
optimal.
d. Terapi Somatik
18
19
2.1 Pengkajian
1. Identitas
tangal pengkajian.
2. Alasan masuk
3. Faktor Predisposisi
2018).
19
20
dari lingkungan.
20
21
memerah).
5. Psikososial
a. Genogram
b. Konsep diri
c. Identitas
tinggal.
21
22
d. Harga diri
lingkungan keluarga.
1. Peran diri
tidak berguna.
2. Ideal diri
6. Hubungan sosial
22
23
7. Spiritual
gangguan jiwa.
b. Kegiatan ibadah
ibadah.
8. Status mental
a. Penampilan.
c. Pembicaraan.
e. Aktivitas motorik
23
24
g. Alam perasaan
telah dilakukan.
h. Efek
j. Persepsi
k. Isi Pikir
saja.
24
25
l. Tingkat kesadaran
bingung.
m. Memori
n. Kemampuan penilaian
a. Makan
b. BAB/BAK
gangguan
c. Mandi
25
26
e. Berpakaian
tidur.
g. Penggunaan obat
minum obat.
h. Pemeliharaan kesehatan
26
27
merawat dirinya.
12. Pengetahuan
akibat dari putus obat dan fungsi Dari obat yang diminumnya.
27
28
lain
c. Isolasi social
28
28
28
29
29
30
dapat dilakukan
secara teratur.
SP 2 SP 2 Klien:
Setelah 1. Evaluasi tanda - Menilai kemajuan
pertemuan dan gejala dan
pasien : perilaku perkembangan
- Mampu kekerasan klien.
menyebutkan 2. Validasi: - Memberikan
kegiatan yang kemampuan pemahaman
sudah melakukan tarik tentang
dilakukan nafas dalam dan pentingnya
- Mampu pukul kasur dan penggunaan obat
memperagaka bantal pada gangguan
n cara 3. Tanyakan manfaat jiwa, akibat tidak
mengontrol melakukan latihan sesuai dengan
resiko perilaku dan menggunakan program, akibat
kekerasan cara fisik 1 dan 2. bila putus obat,
dengann patuh Beri pujian cara
minum obat 4. Latih cara menggunakan
dan prinsip 6 mengontrol resiko obat dengan
benar minum perilaku prinsip 6 benar
obat. kekerasan dengan dan motivasi rasa
obat (jelaskan 6 klien untuk
benar: benar mandiri dan
nama, benar jenis, menyadari
benar dosis, benar kebutuhannya
30
31
SP 3
Setelah SP 3 Klien: - Menilai kemajuan
pertemuan 1. Evaluasi tanda dan
pasien : dan gejala resiko perkembangan
- Mampu perilaku klien.
menyebutkan kekerasan - Dengan
kegiatan yang 2. Validasi : mengungkapkan
sudah kemampuan marah secara
dilakukan. pasien melakukan verbal klien
- Mampu tarik nafas dalam, mampu
memperagaka pukul kasur dan mengungkapkan
n cara bantal, jadwal marah secara
mengontrol minum obat. asertif sehingga
resiko perilaku 3. Tanyakan manfaat orang lain lebih
kekerasan melakukan latihan memahami
31
32
SP 4 SP 4 Klien:
Setelah 1. Evaluasi : tanda - Menilai
pertemuan dan gejala resiko kemampuan dan
pasien : perilaku perkembangan
32
33
33
34
spritual.
2 Halusinasi - Mengenali SP 1 SP 1 Klien
halusinasi yang Setelah…..kali 1. Identifikasi tanda - Dengan
dialami. pertemuan klien : dan gejala waham memberikan
- Klien dapat - Klien dapat 2. Bantu orientasi pemahaman
menyebutkan membina realita : panggila, tentang halusinasi
cara mengontrol hubungan orientasi waktu, pasien mampu
halusinasi. saling percaya. orang dan tempat. memahami:
- Mengikuti - Klien dapat 3. Diskusikan Masalah yang
program mengenal kebutuhan pasien dialaminya
pengobatan. halusinasinya. yang tidak Kapan
- Klien dapat terpenuhi. masalah
mengontrol 4. Bantu pasien timbul,
halusinasinya memenuhi menghindarka
dengan kebutuhannya n waktu dan
menghardik. secara realistis. situasi saat
5. Masukkan pada masalah
jadwal kegiatan muncul.
pemenuhan Pentingnya
kebutuhan masalah
halusinasi
untuk diatasi
karena
perasaan
tidak nyaman
saat
munculnya
halusinasi
dapat
34
35
menimbulkan
perilaku
maladaptif
yang sulit
untuk
dikontrol.
- Dengan
menghardik
halusinasi
memberi
kesempatan
pasien mengatasi
masalah dengan
reaksi penolakan
terhadap sensasi
palsu.
- Dengan peragaan
langsung dan
pasien
memperagakan
ulang
memungkinkan
cara menghardik
dilakukan dengan
benar.
- Dengan
penguatan positif
mendorong
pengulangan
35
36
perilaku yang
diharapkan.
SP 2 SP 2 Klien
Setelah beberapa 1. Evaluasi kegiatan - Menilai kemajuan
kali pertemuan pemenuhan dan
klien : kebutuhan pasien perkembangan
- Klien dapat dan beri pujian klien.
menjelaskan - Memberikan
tentang cara 2. Diskusikan pemahaman
minum obat kemampuan yang tentang
dengan prinsip dimiliki. pentingnya
6 benar. penggunaan obat
- Klien dapat 3. Latih kemampuan pada gangguan
mempraktekka yang dipilih, jiwa, akibat jika
n cara minum berikan pujian. penggunaan obat
obat dengan tidak sesui dengan
prinsip 6 4. Masukkan pada program, akibat
benar. jadwal bila putus obat,
pemenuhan cara mendapatkan
kebutuhan dan obat, cara
kegiatan yang meggunakan obat
telah dilatih dengan prinsip 6
benar.
- Memungkinkan
terapi obat
terlaksana lebih
epektif guna
mendukung
36
37
proses perawatan
dan penyembuhan
klien.
SP 3 SP 3 Klien
setelah …….kali 1. Evaluasi kegiatan - Menilai kemajuan
pertemuan klien: pemenuah dan
- Klien dapat kebutuhan pasien, perkembangan
menjelaskan kegiatan yang klien.
cara dilakukan pasien, - Dengan bercakap-
mengatasi dan beri pujian. cakap
halusinasi mengalihkan
dengan 2. Jelaskan tentang pokus perhatian
bercakap- obat yang dan
cakap dengan diminum ( 6 benar menghindarkan
orang lain. : jenis, guna, saat klien
- Klien dapat dosis, frekuensi, merasakan
mempraktekka cara, kontinuitas sensasi palsu.
n cara minum obat dan - Memungkinkan
mengatasi tanyakan manfaat klien melakukan
halusinasi yang dirasakan kegiatan dengann
dengan pasien). teratur.
bercakap- 3. Masukkan pada
cakap jadwal
pemenuhan
kebutuhan,
kegiatan yang
telah dilatih dan
obat benar dosis.
37
38
SP 4 SP 4 Klien :
setelah ……kali 1. Evaluasi kegiatan - Menilai kemajuan
pertemuan klien : pemenuhan dan
- Klien dapat pasien, kegiatan perkembangan
menyebutkan yang telah dilatih klien.
tindakan yang dan minum obat. - Dengan aktivitas
biasa Berikan pujian terjadwal
dilakukan memberikan
untuk 2. Diskusikan kesibukan yang
mengendalika kebutuhan lain menyita waktu dan
n dan cara perhatian
halusinasinya. pemenuhannya. menghindarkan
- Klien dapat 3. Diskusikan klien merasakan
menyebutkan kemampuan yang sensasi palsu.
cara baru dimiliki dan Memberikan
mengontrol memilih yang pemahaman
halusinasi. akan dilatih. pentingnya
- Klien dapat mencegah
memilih cara 4. Masukkan pada munculnya
mengatasi jadwal halusinasi
38
39
39
40
40
41
- Dengan belajar
berkenalan
menimbulkan
motivasi klien
untuk
berintekrasi
dengan orang
lain.
- Memberikan rasa
tanggung jawab
pada pasien
untuk
melaksanakan
kegiatan dengan
teratur.
SP 2 SP 2
setelah…..kali - Mengevaluasi - Menilai kemajuan
pertemuan klien : jadwal kegiatan dan
- Mampu harian pasien. perkembangan
berintekrasi - Latihan pasien.
dengan orang Berinteraksi - Memberikan
lain secara Secara Bertahap kesempatan
bertahap : (Pasien dengan 2 motivasi klien
berkenalan orang lain), untuk mau
dengan 2-3 latihan bercakap- melakukan
orang. cakap saat interaksi secara
melakukan 2 bertahap dan
kegiatan harian. nerinteraksi saat
- Menganjurkan melakukan
41
42
pasien kegiatan.
memasukkan
kedalam jadwal
kegiatan harian.
- Sebagai dasar
SP 3 SP 3 bagi perawat
setelah….kali - Mengevaluasi untuk menilai
pertemuan klien : jadwal kegiatan perkembangan
- Mampu harian pasien klien dalam
menyebutkan - Latihan mengenal cara
kegiatan yang Berinteraksi berintekrasi.
telah sudah Secara Bertahap - Memberikan
dilakukan (Pasien dengan 4- motivasi klien
- Mampu 5 orang ), latihan untuk berintekrasi
berintekrasi bercakap-cakap dan mendapatkan
dengan orang saat melakukan 2 respon yang
lain : kegiatan harian positif.
berkenalan baru. - Memberikan
dengan 4-5 - Menganjurkan motivasi dan rasa
orang dan pasien tanggung jawab
berbicara memasukkan pada pasien untuk
sambil kedalam jadwal melaksanakan
melakukan 4 kegiatan harian. kegiatan
kegiatan berkenalan
harian. dengan teratur.
42
43
- Menilai
SP 4 SP 4 perkembangan
setelah …..kali - Evaluasi dan kemampuan
pertemuan klien : kemampuan pasien.
- Mampu berinteraksi. - Memberikan
menyebutkan - Latih cara bicara motivasi klien
kegiatan yang saat melakukan untuk berintekrasi
sudah kegiatan sosial. dan mendapatkan
dilakukan. - Melatih respon yang
- Mampu berkenalan positif.
berintekrasi dengan >5 orang. - Memberikan
dengan orang - Menganjurkan motivasi dan rasa
lain : pasien tanggung jawab
berkenalan memasukkan pada pasien untuk
dengan > 5 kedalam jadwal melaksanakan
orang dan kegiatan harian. kegiatan
bersosialisasi. berkenalan
dengan teratur.
43
45
2.4 Implementasi
dengan kondisi klien pada saat ini. Hubungan saling percaya antara
tindakan keperawatan.
45
46
kemarahan.
2.5 Evaluasi
telah dilaksanakan.
di laksanakan.
46
47
masalah masih tetap atau muncul masalah baru atau ada data yang
keluarga.
B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Inisial : Tn.A
Umur : 53 Tahun
b. Alasan Masuk
rumah, serta pasien sering marah dengan orang lain jika ada
47
48
c. Faktor Predisposisi
Ya √ Tidak
2. Pengobatan sebelumnya.
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
Jelaskan :
48
49
Ya Tidak √
49
50
meninggal.
d. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital:
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36℃
P : 20x/menit.
2. Keluhan fisik : Ya
e. Psikososial
1. Genogram
?
G1
? ? ?
G2 53 43
? ?
G3
Keterangan :
53
Laki-laki : Kawin : Pasien :
Komentar:
51
52
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
b. Identitas diri
c. Peran diri
keadaannya sekarang.
d. Ideal diri
e. Harga diri
52
53
3. Hubungan Sosial
53
54
4. Spiritual
b. Kegiatan ibadah
waktu.
f. Status Mental
1. Penampilan
54
55
2. Pembicaraan
memulai
berbicara.
3. Aktivitas Motorik:
55
56
4. Alam perasaaan
5. Afek
sesuai
56
57
Curiga
7. Persepsi
mendengar suara-suara.
57
58
8. Proses Pikir
Pengulangan/persevarasi
9. Isi Pikir
dengan sesuatu.
10. Waham
58
59
selingkuh
12. Memori
59
60
10.
60
61
1. Makan
2. BAB/BAK
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
√
61
62
√
Pengaturan keuangan Ya tidak
Belanja Ya tidak
Transportasi Ya tidak
Lain-lain Ya tidak
dan bangun 06.00 Wita. Pada siang hari setelah makan siang
perawat.
h. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
lambat/berlebih
63
64
Lainnya Lainnya
64
65
√ Koping √ obat-obatan
65
66
k. Aspek Medik
Terapi medis :
antipsikotik.
66
67
2. Analisa Data
Data Masalah
Faktor resiko :
- Pasien mengatakan “saya merasa
marah jika ada orang yang
mengejek dan membuat saya Resiko perilaku
jengkel” kekerasan
- Curiga pada orang lain
- Berencana bunuh diri
- Klien marah marah tanpa sebab
- Riwayat atau ancaman kekerasan
terhadap diri sendiri atau orang
lain
3. Daftar Masalah
67
68
4. Diagnosa Keperawatan
68
69
DIAGNOSA RASIONAL
TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
Resiko perilaku Pasien mampu: Setelah dilakukan SP1P 1. Dengan pasien mampu
kekerasan 1. Pasien dapat 1x pertemuan 1. Mengidentifikasi penyebab mengenali tanda dan resiko
Factor resiko: mengidentifikasi pasien dapat resiko perilaku kekerasan perilaku kekerasan diharapkan
- Riwayat atau penyebab resiko menyebutkan: 2. Mengidentifikasi tanda dan pasien dapat melakukan teknik
ancaman perilaku kekerasan 1. Verbalisasi gejala resiko perilaku latihan napas dalam dan
kekerasan 2. Pasien dapat ancaman kekerasan memukul kasur dan bantal untuk
terhadap diri mengidentifikasi kepada orang 3. Mengidentifikasi resiko mengontrol resiko perilaku
sendiri atau tanda-tanda resiko lain menurun perilaku kekerasan kekerasan
orang lain perilaku kekerasan 2. Verbalisasi 4. Mengidentifikasi akibat 2. Dengan menjelaskan cara-cara
atau 3. Pasien dapat umpatan resiko perilaku kekerasan mengontrol resiko perilaku
destruksi menyebutkan jenis menurun 5. Menyebutkan cara kekerasan pasien lebih dapat
property resiko perilaku 3. Perilaku mengoontrol resiko perilaku terarah dalam melakukannya.
orang lain kekerasan yang menyerang kekerasan 3. Dengan melatih pasien
pernah dilakukannya menurun 6. Membantu pasien mengontrol resiko perilaku
4. Pasien dapat 4. Perilaku melukai mempraktekkan latihan kekerasan dapat memutus
menyebutkan akibat diri sendiri atau cara mengontrol resiko akibat resiko perilaku
dari resiko perilaku orang lain perilaku kekerasan fisik kekerasan.
kekerasan yang menurun dengan cara fisik 1 (latihan 4. Dengan memasukkan kegiatan
dilakukannya 5. Perilaku amuk napas dalam) dan 2 pasien diharapkan dapat
5. Pasien dapat menurun (memukul kasur). mengurangi datangnya resiko
menyebutkan cara 6. Bicara ketus 7. Menganjurkan pasien perilaku kekerasan dan melatih
mencegah/mengontrol menurun memasukkan kedalam pasien.
69
70
70
71
71
72
72
73
Resiko Perilaku Keluarga mampu : Setelah 3-4 kali pertemuan diharapkan SP1K
Kekerasan 1. Mengenal masalah resiko keluarga mampu : 1. Diskusikan masalah yang
perilaku kekerasan dan 1. Mengarahkan , merawat dan dirasakan keluarga dalam
masalah yang dirasakan melatih pasien dalam mengontrol merawat pasien resiko perilaku
dalam merawat pasien resiko perilaku kekerasan kekerasan
2. Mengenal tanda gejala 2. Jelaskan pengertian resiko
kekambuhan yang perilaku kekerasan, tanda dan
memerlukan rujukan segera gejala resiko perilaku kekerasan,
kefasilitas kesehatan jenis resiko perilaku kekerasan
3. Merawat pasien resiko serta proses terjadinya resiko
perilaku kekerasan dengan perilaku kekerasan
baik 3. Jelaskan cara latihan mengontrol
4. Menciptakan suasana resiko perilaku kekerasan
keluarga dan lingkungan SP2K
untuk mengontrol resiko 1. Evaluasi kegiatan keluarga
perilaku kekerasan dalam merawat/melatih pasien
5. Memanfaatkan fasilitas dengan cara mengontrol
pelayanan kesehtan untuk 2. Jelaskan keluarga cara 6 benar
follow up pasien secara minum obat
teratur SP3K
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam merawat/membantu
pasien mengontrol, minum obat
teratur
2. Jelaskan cara bercakap-cakap
73
74
74
75
75
76
76
77
Jumat SP2P S:
02 Juli 2021 - Pasien mengatakan
13.00 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan sudah mampu
mengontrol resiko perilaku mengontrol resiko
kekerasan. Berikan pujian perilaku kekerasan
Hasil : - Pasien mengatakan
Pasien mampu melakukan meminum obatnya
SP1P yaitu dengan cara secara teratur
13.15 latihan tarik nafas dalam dan O:
memukul kasur dan bantal - Pasien tampak mampu
mengontrol resiko
2. Melatih cara mengontrol resiko perilaku kekerasan
perilaku kekerasan dengan dengan meminum obat
minum obat 6 benar.
Hasil : - Pasien tampak sudah
Pasien sudah mengkomsumsi mengkonsumsi obat
obatnya yang sudah diambil di dengan jenis obat
rumah sakit. Trihexyphenidyl HCL
tablet 2 mg, Haloperidol
13.20 3. Menjelaskan 6 benar : Jenis 5 mg 3x1, dan
obat, guna, dosis, frekuensi, Chlorpromazime 100 mg
cara, kontinuitas minum obat 2x1
Hasil :
Pasien mengatakan obatnya A : Resiko perilaku kekerasan
ada 3 macam yaitu (+)
Trihexyphenidyl HCL tablet 2
mg, Haloperidol 5 mg 3x1, dan P :
Chlorpromazime 100 mg 2x1. 1.Evaluasi Sp2 cara
Pasien meminum obat secara memukul bantal dan kasur
teratur.
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
Sabtu SP3K S:
03 Juli 2021 Keluarga pasien
1. Mengevaluasi kegiatan mengatakan mengerti
11.30 keluarga dalam dengan penjelasan yang
merawat/membantu cara disampaikan
mengontrol, minum obat secara O:
teratur Keluarga tampak mengerti
Hasil : cara bercakap-cakap yang
Keluarga mampu dilakukan jika resiko perilau
memperagakkan dan kekerasan pada pasien
melakukan cara mengontrol muncul
resiko perilaku kekerasan A:
Keluarga pasien mampu
11.40 2. Menjelaskan cara bercakap- merawat pasien secara
cakap dalam mengontrol resiko mandiri, sebagian masalah
perilaku kekerasan teratasi
Hasil : P:
Keluarga pasien mengetahui 1. Evaluasi SP1,2,3K cara
dan mampu mengontrol resiko
82
83
83
84
84
BAB III
A. Pengkajian
barang keluar rumah, serta pasien sering marah dengan orang lain jika
85
86
mencederai secara fisik, emosional, dan atau seksual pada diri sendiri
mata melotot, wajah pasien nampak merah, Pasien juga sering melempar
tindakan berisiko yang dapat mencederai diri sendiri, orang lain dan
dan gejala yaitu,Fisik : muka merah dan tegang, mata melotot atau
melempar atau memukul benda pada orang lain, menyerang orang lain
atau melukai diri sendiri, merusak lingkungan, amuk atau agresif, Emosi :
tidak peduli dan kasar, dan Sosial : menarik diri, penolakan, ejekan,
sindiran.
B. Tahap perencanaan
kekerasan. Pada tahap ini antara tinjauan teoritis dan tinjaun kasus
kekerasan
88
pernah dilakukannya
yang dilakukannya
perilaku kekerasan
Pada studi kasus Tn. A penetapan tujuan dan kriteria hasil hasil
C. Tahap implementasi
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara tarik napas dan pukul kasur
89
untuk minum obat secara teratur, dan pada pertemuan ketiga yaitu
kegiatan harian
D. Tahap Evaluasi
cara pergi ke poli jiwa unuk mendapatkan obat dan meminum obat
secara teratur
lain
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengatakan pasien akan marah jika ada orang lain yang mengejek
teratur dan berbicara secara baik-baik jika ingin meminta sesuatu atau
91
92
B. Saran
2. Bagi pendidikan
pasien skizofrenia
4. Bagi masyarakat
Madhani, Anggit, dan Irna Kartina. 2020. “Asuhan Keperawatan Jiwa Pada
Pardede, Jek Amidos, Laura Mariati Siregar, dan Efendi Putra Hulu. 2020.
Untari, Silvia Nilam, dan Irna Kartina. 2020. “Asuhan Keperawatan Jiwa Pada
Widiasari, Nadya. 2021. “Intervensi Terapi Murottal Dan Terapi Dzikir Pada
94
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Alaudin
Makassar.
L
N
RIWAYAT HIDUP