“Konseling Pada Kelompok Usia Dewasa Dengan HIV/AIDS”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Keperawatan HIV/AIDS
STUDI KASUS
Nn. Rahma adalah seorang wanita berusia 18 tahun yang
didiagnosis positif HIV sejak 2 bulan lalu dan saat ini sedang menjalani terapi ARV. Sejak 3 minggu terakhir Nn rahma mengeluh tidak nafsu makan dan sering merasa mual dan muntah sehingga berat badan nya semakin turun. Ibu Tuti merasa sangat khawatir dengan kondisi anaknya saat ini sehingga memutuskan untuk melakukan konseling mengenai pengaturan diet dan pengolahan makanan yang tepat pada pasien dengan HIV/AIDS. SCRIPT ROLEPLAY
Peran pemain roleplay
Perawat : “ Selamat pagi, perkenalkan saya perawat Risa yang bertugas pada pagi hari ini. Dengan ibu dan mbak siapa ini kalau boleh tahu?” Rahma : “ Selamat pagi, nama saya Rahma ners.” Tuti : “ Saya Tuti ners, ibunya Rahma.” Perawat :” Baik mbak rahma dan ibu Tuti, Apakah ada yg bisa saya bantu? ” Tuti :” Jadi begini ners, beberapa minggu terakhir ini saya amati ko anak saya ini jadi semakin kurus dan berat badannya juga menurun ners”. Perawat :” Baik, apakah saat ini mbak rahma sedang menjalani terapi ARV?” Rahma : “ Iya ners, saya sudah mejalani terapi sejak sekitar 2 bulan lalu”. Perawat : “ Baik, utuk makannya setiap harinya seperti apa, apakah menjadi kurang nafsu makan?” Rahma :” Iya betuk ners, saya kurang nafsu makan dan sering merasa mual dan muntah, makanya porsi makan saya jadi sedikit ners.” Perawat : “Baik, bagaimana jika selama 30 menit kedepan kita berdiskusi terkait keluhan dan permasalahan yang dialami mbak Rahma sehingga mbak Rahma dan ibu Tuti dapat menemukan solusi terbaik. Apakah dari mbak Rahma dan Ibu Tuti bersedia?” Rahma : “ Iya ners saya bersedia” Tuti : “ Iya ners boleh” Perawat : “ Baik, terimakasih. Untuk keluhannya ini mucul sejak kapan ya mbak Rahma?” Rahma : “ Mungkin sudah hampir 3 minggu ya ners”. Perawat : “ Baik, jadi sejak 3 minggu lalu mulai mengalami penurunan nafsu makan, kadang merasa mual dan muntah sehingga berat badannya semakin menurun. Apakah mbak Rahma juga sering mengalami sariawan?” Rahma : “ Tidak ners” Perawat : “ Selama dirumah apa yang sudah mbak Rahma lakukan terkait hal tersebut?” Rahma : “ Saya belum melakukan apa-apa ners, karena saya tidak tahu harus bagaimana.” Tuti : “ Apa hal ini dapat membahayakan anak saya ya ners?” Perawat : “ Jadi begini bu. Penurunan berat badan ini memang sering terjadi pada pasien-pasien HIV yg bisa disebabkan karena penurunan nafsu makan, demam, diare, kesulitan makan akibat sariawan, mual dan muntah serta juga bisa karena efek pengobatan. Namun pemenuhan nutrisi sangat penting peranannya khususnya pada penderita HIV yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Dengan mempertahankan status gizi yang baik dapat membantu membangun dan memelihara sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan tubuh untuk melawan infeksi. Rahma :” Kalau begitu saya harus bagaimana ya ners?” Perawat : “ Baik jadi untuk memastikan mbak Rahma mendapatkan nutrisi yang cukup, yang penting adalah makan dengan porsi yang lebih kecil agar perut bisa menyerap makanan dan lebih sering sepanjang hari. Jadi meskipun tidak nafsu makan dan merasa mual, mbak Rahma tetap perlu makan walaupun porsinya sedikit namun makannya harus lebih sering.” Rahma :” Iya baik ners, saya paham.” Perawat : “ Kemudian, makan makanan yang beragam dan teksturnya lembut sehingga lebih mudah untuk dicerna. Makanan yang beragam ini merupakan makanan yang “seimbang” misalnya yang terdiri dari kacang-kacangan, makanan hewani, bahan pokok bertepung (beras, kentang, jagung), buah-buahan dan sayuran. Mengkonsumsi berbagai makanan yang mengandung protein, karbohidrat, mineral dan vitamin penting untuk menjaga kebaikan status gizi untuk membantu melawan penyakit. Baik sampai disini apakah ada yang ingin ditanyakan baik dari mbak Rahma maupun ibu Tuti?” Tuti :” Saya ingin bertanya ners, apakah ada yang perlu saya perhatikan atau mungkin perlu saya hindari ketika menyiapkan makanan untuk anak saya ners?” Perawat :” Pertanyaan yang sangat bagus bu. Sebagaimana yang sudah saya jelaskan bahwa pada pasien HIV lebih rentan mengalami infeksi karena sistem kekebalan tubuh mereka memiliki sudah melemah. Oleh karena itu pengolahan, penyimpanan serta kehigienisan makanan dan air perlu diperhatikan.” Air ▪ Pastikan air bersih! Rebus air untuk minimal 5 - 10 menit untuk membunuh kuman. ▪ Simpan air dalam wadah dengan sebuah tutup. ▪ Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyentuh makanan. Produk Hewani ▪ Masak semua produk hewani (daging, ayam, babi, ikan, dan telur) dengan harga tinggi suhu sampai benar-benar matang. ▪ Jangan makan telur atau daging setengah matang yang masih memiliki jus merah. ▪ Cuci peralatan dengan seksama dan permukaan tempat Anda meletakkan mentah makanan, terutama daging, sebelum Anda menangani makanan lain. ▪ Tutupi daging, unggas, atau ikan dengan tutup atau kain dan pisahkan dari makanan lain yang harus dihindari kontaminasi. Buah-buahan dan sayur-sayuran ▪ Gunakan air bersih untuk mencuci secara menyeluruh semua buah dan sayuran yang akan menjadi dimakan mentah untuk menghindari kontaminasi. ▪ Jika tidak mungkin untuk mencuci buah dan sayuran dengan benar, buang kulitnya untuk menghindari kontaminasi. ▪ Buang bagian buah yang memar dan sayuran untuk menghilangkan jamur dan bakteri yang sedang tumbuh. Penyimpanan dan Penanganan Makanan Umum ▪ Pastikan area tempat menyiapkan dan memakan makanan bebas lalat. ▪ Tutupi makanan yang tidak dimakan untuk dihindari kontaminasi. ▪ Cek tanggal kadaluarga makanan ▪ Simpan makanan yang dimasak paling lama untuk satu hari dan panaskan kembali sebelum dimakan. ▪ Jika memiliki lemari es, masukkan semua sisa makanan di lemari es. Perawat : “ Baik apakah bu Tuti sudah paham atau mungkin ada yang ingin ditanyakan kembali?” Tuti : “ Ya ners sudah paham.” Perawat :” Baik kalau begitu apakah dari mbak Rahma atau bu Tuti bisa menjelaskan kembali secara singkat apa yang kita diskusikan hari ini?” Rahma : “ Meskipun saya tidak nafsu makan saya harus tetap makan walau dengan porsi sedikit namun sering, kemudian makan makanan yang bergizi dan seimbang, serta pengolahan dan kehigienisan makanan dan minuman juga sangat penting untuk diperhatikan.” Perawat :” Iya, bagus sekali sepertinya mbak Rahma sudah paham ya. Baik karena sudah tidak ada yang ingin ditanyakan lagi untuk konsultasi hari ini kita cukupkan saja ya. ini ada leaflet mengenai apa yang telah kita diskusikan tadi mungkin bisa dibawa dan dibaca-baca lagi dirumah nanti. Apabila dari mbak Rahma ada keluhan lainnya atau ada yang ingin dikonsultasikan silakan datang lagi kemari, kami akan berusaha membatu. Terima kasih atas kesediaan waktunya semoga mbak Rahma bisa lekas membaik. ” Rahma : “ Baik, trimkasih ners. Selamat Pagi” Tuti : “ Terimakasih Ners.”