Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOLOGI

MATERI GENETIK

Kelompok : 3
Anggota :
Muhammad Fadil Arifanto
Rashif Syafaatur Rahman
Muhammad Naufal Raihan
Hudzaifah Zaidan Bastaman
Kelas : XII MIPA 9
SMA Negeri 1 Kota Bekasi
Jl. KH. Agus Salim Nomor 181, Bekasi
Tahun Ajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan bersama ke hadirat Allah SWT. Atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul ‘Materi Genetika’ ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini membahas materi Materi Genetika secara menyeluruh.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Biologi kelas XI
MIPA 8. Makalah ini juga diharapkan dapat membantu dan mendukung siswa
dalam proses pembelajaran agar kelak mampu memahami serta menguasai
materi ini dengan mudah.
Kami selaku siswa menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan makalah kami dalam waktu yang akan datang.

Bekasi, Januari 2019

Kelompok 3
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Mahkluk hidup yang bereproduksi terus menerus

TUJUAN PENULISAN
1.
PEMBAHASAN

Struktur Kromosom

Kromosom dapat terbentuk ketika protein dan DNA berikatan satu dengan yang lainnya.
Berikut ini adalah struktur kromosom beserta fungsinya.

 Kromatid
Kromatid adalah bagian dari kromosom yeng berupa lengan yang saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya. Yang mengikat kedua kromatid disebut Sentromer.

 Sentromer 
Sentromer adalah pengikat dua kromatid kembar . Sentromer merupakan daerah yang
mengerut pada saat proses mitosis dan meiosis.

 Kromomer
Kromomer adalah penebalan yang terjadi pada kromonema.

 Kinektokor
Didalam sentromer terdapat mikrotubulus yang teediri dari struktur benang-benang
halus. Pada sentromer terdapat kinektokor, kinektokor adalah struktur yang menjadi
tempat meleka mikrotubulus.

 Satelit
Satelit adalah bagian dari kromosom yang berbentuk bulat yang terletak di ujung
kromati. Satelit yang terdapat dalam kromosom bukan termasuk satelit luar angkasa
akan tetapi satelit yang merupakan bagian dari kromosom.

 Telomer
Telomer adalah bagian paling ujung yeng terdapat dalam kromosom. Fungsi telomer
adalah menjaga stabilitas bagian kromosom dan menjaga DNA supaya tidak terurai.
Ukuran dan bentuk kromosom

Ukuran kromosom bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Panjang kromosom
berkisar antara 0,2-50µ, diameternya antara 0,2-20µ, misalnya kromosom manusia
mempunyai panjang sampai 6µ. Pada umumnya makhluk dengan jumlah sedikit memiliki
kromosom dengan ukuran lebih besar dari kepunyaan makhluk dengan jumlah kromosom
lebih banyak.Kromosom yang terdapat dalam sebuah sel tidak pernah sama ukurannya. Pada
umumnya tumbuh-tumbuhan. Mempunyai kromosom lebih besar dari pada hewan.
Berdasarkan letak sentromer dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk kromosom, yaitu
(gambar 1-1)
 Metasentris, apabila sentromer terletak median ( kira-kira di tengah kromosom),
sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan sama panjang dan memepunyai
bentuk seperti huruf V.
 Submetasentris, apabila sentromer terletak sumedian (kearah salah satu ujung
kromosom), sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan tak sama panjang dan
mempunyai bentuk seperti huruf J
 Akrosentris, apabila sentromer terletak subterminal (di dekat ujung kromosom),
sehingga kromosom tidak membengkok melainkantetap lurus seperti batang. Satu
lengan kromosom sangat pendek, sedang lengan lainnya sangat panjang.
 Telosentris, apabila sentromer terletak di ujung kromosom sehingga kromosom hanya
terdiri dari sebuah lengan saja dan berbentuk lurus seperti batang. Kromosom manusia
tidak ada yang telosentris.
 Sentromer berfungsi sebagai tempat berpegangnya benang plasma dari gelendong inti
(“spindle”) pada stadium anafase dari pembelahan inti

Jumlah Kromosom
Dalam setiap organisme terdapat jumlah kromosom yang bervariasi. Jumlah kromosom
haploid yang terdapat pada berbagai organisme dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini.
DNA

DNA adalah suatu asam nukleat yang menyimpan semua informasi biologis yang unik dari
setiap makhluk hidup dan beberapa virus.

DNA merupakan singkatan dari deoxyribonucleic acid atau dalam Bahasa Indonesia disebut
juga asam deoksiribonukleat Struktur kimianya berupa makromolekul kompleks yang terdiri
dari 3 macam molekul yaitu :

 Gula pentosa (deoksiribosa)


 Asam fosfat
 Basa nitrogen.

Peran utama dari molekul DNA yaitu penyimpanan jangka panjang informasi. DNA sering
dibandingkan dengan satu set cetak biru, resep, atau kode, karena berisi instruksi yang
dibutuhkan untuk membangun komponen lain dari sel, seperti protein dan molekul RNA.

DNA berasal dari tiga kata utama yaitu

 Deoxyribo
Arti kata deoxyribo yaitu gula yang kehilangan atom oksigennya
 Nucleid Acid (Asam Nukleat)
arti kata asam nukleat yaiu molekul yang mengandung informasi genetik.

Molekul-molekul DNA di tubuh kita tersusun pada paket-paket yang disebut kromosom.
Setiap manusia mempunyai 23 pasang kromosom. Satu dari 23 pasang kromosom itu, disebut
kromosom seks, berbeda pada pria dan wanita. Wanita mempunyai dua kromosom X, laki-
laki memiliki kromosom X dan Y. Tiap organisme memiliki jumlah kromosom yang berbeda.
Misalnya lalat hanya 4 pasang.

Manusia mempunyai sekitar 25.000 gen. Gen ini yang menentukan warna rambut, jenis
rambut, warna kulit, warna mata, dll. Misalnya, seseorang mempunyai rambut hitam keriting
karena gen-gen yang diwarisi dari orangtuanya menginstruksikan sel-sel folikel rambut untuk
membentuk rambut hitam dan keriting.

Sifat-Sifat DNA

DNA merupakan sebuah polimer yang terdiri atas satuan-satuan berulang yang disebut juga
nukleotida. Tiap-tiap nukleotida terdiri dari tiga komponen utama yaitu :

 Gugus fosfat
 Gula deoksiribosa
 Basa nitrogen (nukleobasa)

Pada DNA, nukleobasa yang ditemukan adalah

 Adenina (A)
 Guanina (G)
 Sitosina (C)
 Timina (T)

Nukleobasa yang terhubung dengan gugus gula disebut sebagai nukleosida, dan nukleosida
yang terhubung dengan satu ataupun lebih gugus fosfat disebut sebagai nukleotida. Polimer
yang terdiri dari nukleotida yang saling terhubung menjadi satu rantai disebut sebagai
polinukleotida. Hingga DNA termasuk pula ke dalam polinukleotida.
Fungsi DNA

Fungsi DNA secara umum yaitu untuk menyimpan dan menentukan karakteristik biologis
pada mahkluk hidup yang sesuai dengan pengaturan koneksi pada molekul yang sangat
spesifik.

DNA juga berfungsi untuk keperluan sintesis biologis guna menciptaan protein seluler dan
pembentukan molekul RNA

Fungsi lainnya yaitu:

 Sebagai pembawa informasi genetik DNA.


 Membuat protein
 Mempunyai peran dalam menduplikasi diri dan dalam pewarisan sifat.
 Kode untuk pengaktifan protein dan penonaktifan gen.
 Sebagai ekspresi informasi genetik.
 Pengarah sintesis RNA pada sebuah proses kimia atau transkripsi.

Struktur DNA

Secara umum, ciri-ciri struktur DNA yaitu heliks ganda, tersusun dari basa nitrogen Adenin,
Guanin, Timin dan Sitosin dan merupakan polimer dari monomer nukleotida.

Struktur DNA adalah heliks ganda yang tersusun dari dua utas polinukleotida yang saling
terhubung oleh ikatan hidrogen yang lemah. Ikatan hidrogen tersebut terbentuk antara dua
basa nitrogen, purin dan pirimidin, yang saling berpasangan.

Basa nitrogen terhubung ke suatu gula deoksiribosa pada rantai punggung DNA. Gula
deoksiribosa merupakan modifikasi dari gula ribosa, yaitu gula dengan 5 atom karbon,
dimana pada atom karbon nomor 2 kehilangan atom oksigennya.

Pada rantai pungung DNA, gula deoksiribosa terhubung dengan suatu gugus fosfat, tepatnya
pada atom karbon nomor 5 dari gula deoksiribosa, seperti pada gambar di bawah ini:
Komponen tersebut, yaitu basa nitrogen, gula deoksiribosa dan gugus fosfat membentuk
suatu molekul yang disebut dengan Nukleotida. Jika gugus fosfat dihilangkan, maka disebut
dengan nukleosida. Jadi, nukleotida yaitu gabungan antara nukleosida ditambah gugus fosfat.
Gabungan dari berbagai nukleotida akan membentuk suatu polimer yang disebut dengan
polinukleotida.

Polimer itu terbentuk akibat ikatan yang terjadi antara gugus fosfat pada satu nukleotida
dengan gula deoksiribosa pada nukleotida terdekatnya. Tepatnya terjadi antara gugus fosfat
dengan atom karbon nomor 3 pada gula deoksiribosa. Ikatan itu disebut dengan ikatan
fosfodiester.

RNA

Asam ribonukleat (ARN) atau ribonucleic acid (RNA) adalah molekul polimer yang terlibat
dalam berbagai peran biologis dalam mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen. RNA
dan DNA adalah asam nukleat, dan, bersama dengan protein dan karbohidrat, merupakan
empat makromolekul utama yang penting untuk semua bentuk kehidupan yang diketahui.
Seperti DNA, RNA dirakit sebagai rantai nukleotida, tetapi tidak seperti DNA, RNA lebih
sering ditemukan di alam sebagai untai tunggal yang melipat ke dirinya sendiri, daripada
untai ganda berpasangan.

Organisme seluler menggunakan RNA duta (dalam bahasa Inggris: messenger RNA, mRNA)
untuk menyampaikan informasi genetik (menggunakan huruf G, U, A, dan C untuk
menunjukkan basa nitrogen guanin, urasil, adenin, dan sitosin (dalam bahasa Inggris:
cytosine) yang mengarahkan sintesis protein spesifik. Banyak virus mengkodekan informasi
genetik mereka menggunakan genom RNA.

Fungsi RNA

Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi
sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika
virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang
kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru.
Namun, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan
protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup.

Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam
proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk ‘triplet’, tiga urutan basa N,
yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode
untuk berhenti), monomer yang menyusun protein.

Struktur RNA

Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari
sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan
satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus
fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.

RNA memiliki tiga jenis utama yaitu:

1. Transfer RNA (tRNA) 

RNA yang dibentuk dari dalam nukleus, tetapi menempatkan diri dalam sitoplasma. tRNA
merupakan RNA yang terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA.
tRNA mempunyai proporsi nukleosida yang lebih relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-
Ribonucleic acid) atau asam ribonukleat transfer adalah molekul yang menginterpretasikan
pesan genetik berupa serangkaian kodon yang disepanjang molekul mRNA dengan cara
mentransfer asam-asam amino ke ribosom dalam proses translasi. Tiap tRNA mengandung
suatu sekuen dengan tiga rangkaian basa pendek. Seluruh ujung 3′ tRNA mengandung sekuen
SSA yang berseberangan dengan sekuen antikodon. Suatu amino tertentu akan melekat pada
ujung 3 tRNA. Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya tRNA, yaitu dengan membawa
asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintetis protein, yaitu pengurutan asam
amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.
2. Ribosomal RNA (rRNA) 

rRNA merupakan ribosom yang mengandung protein dengan massa yang hampir mirip.
Molekulnya berupa pita tunggal, tak bercabang dan fleksibel. rRNA terdiri dari 80 persen
total RNA yang dalam sel dan pada sel-sel tidak memiliki inti sejati yang terdiri dari
beberapa tipe rRNA yaitu 23S rRNA, 16S rRNA, dan 5S rRNA.

3. Mesengger RNA (mRNA) 

mRNA merupakan polinukleotida yang berbentuk pita tunggal linier dan disintetis oleh DNA
di dalam nukleus. mRNA berupa rantai tunggal yang relatif panjang. Panjang pendeknya
mRNA berhubungan dari panjang pendeknya rantai polipeptida yang disusun. Ururtan pada
rantai asam amino yang menyusun rantai polipeptida tersebut sesuai dengan urutan kodon
yang ada dalam molekul mRNA yang bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan
dalam pembentukan polipeptida. Setiap molekul membawa salinan urutan DNA, yang
ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai polipeptida atau lebih. Fungsi utama dari
mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di
sitoplasma. mRNA dibentuk jika diperlukan dan jika tugasnya telah selesai lalu dihancurkan
dalam plasma.

Perbedaan DNA dan RNA


1. Perbedaan RNA dan DNA terletak pada fungsi keduanya. Fungsi DNA lebih
kompleks, yaitu sebagai pengendali aktivitas genetis / faktor keturunan dan kegiatan
sintesis protein. Sedangkan RNA hanya sekedar berfungsi sebagai pengendali sintesis
protein saja.
2. Gugus gula yang menyusun DNA yaitu gugus Deoksirobosa, namun gugus gula yang
menyusun RNA yaitu Ribosa.
3. DNA ialah gugus asam amino rantai ganda, sedangkan RNA yaitu gugus asam amino
rantai pendek. Secara ukuran, bentuk DNA umumnya lebih panjang dengan bentuk
membulat, Sedangkan ukuran RNA lebih pendek bentuk bentuk yang lebih tipis.
4. Kadar RNA bisa berubah karena adanya aktivitas sintesis protein, sedangkan kadar
DNA bersifat statis karena tidak dipengaruhi aktivitas sintesis protein maupun
aktivitas genetis
5. Perbedaan DNA dan RNA juga terletak pada jenis basa nitrogen yang
dikandungnya. DNA mengandung 3 basa nitrogen antara lain Purin (adenin dan
guanin), Pirimidin (sitosin dan timin), dan gugus fosfat, sementara RNA mengandung
2 basa nitrogen yaitu Purin (adenin dan guanin) dan Pirimidin (sitosin dan urasil).
6. Letak DNA dan RNA berbeda. DNA umumnya bisa di temukan hanya pada inti sel,
sementara RNA bisa ditemukan pada beberapa organel sel.

Sintesis Protein 
Sintesis protein adalah proses untuk mengubah asam amino yang terdapat dalam linear
menjadi protein dalam tubuh. Pada proses ini memerlukan peran dari DNA & RNA serta
enzim. Hasil dari proses ini adalah sebuah protein yang telah diproses secara mekanik dan
kimiawi yang terdapat di dalam sel makhluk hidup.
Secara umum, proses sintesis protein terbagi menjadi 3 tahapan sebagai berikut :

1. Tahap Replikasi DNA

Pengertian dari replikasi adalah proses sintesis DNA baru yang terjadi di dalam nukleus sel.
Pada proses replikasi DNA ini membutuhkan bantuan dari enzim helikase yang bertugas
untuk melepaskan basa dan ikatan hidrogen yang terdapat pada rangkaian DNA. Pada saat
proses replikasi berlangsung, induk DNA akan membentuk anak DNA yang memiliki bentuk
yang sama dengan induknya, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa induk DNA
memiliki tugas untuk membentuk DNA baru.

2. Tahap Transkripsi
Tahap transkripsi adalah tahapan dimana DNA akan membentuk RNA dengan menguraikan
kode genetik yang berasal dari DNA. Pada tahap ini akan menghasilkan 3 jenis RNA, yaitu:

 mRNA
 tRNA
 rRNA

Tahap ini dapat berlangsung di dalam sitoplasma dengan diawali proses pembukaan rantai
ganda yang dimiliki oleh DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase.

Pata tahap ini terdapat rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense, sedangkan rantai
lain yang berasal dari pasangan DNA dinamakan rantai anti sense. Tahap transkripsi sendiri
terbagi atas 3 tahap, yaitu tahap inisiasi, elongasi dan terminasi.

 Tahap Inisiasi (Permulaan)

Pada saat proses replikasi terdapat daerah yang disebut sebagai pangkal replikasi, lalu pada
proses transkripsi juga dikenal nama promoter yang merupakan wilayah DNA yang
digunakan sebagai tempat melekatnya RNA polimerase untuk melakukan transkripsi.

 Tahap Pemanjangan

Ketika RNA polimerase suah membuka rantai ganda DNA, maka RNA tersebut akan
menyusun uraian nukleotida-nukleotida RNA dengan ketentuan arah 5′ ke 3′. Pada tahap ini,
RNA akan mengalami pemanjangan diri seiring dengan proses pembentukan pasangan DNA
dengan basa nitrogen.

 Tahap Akhir

Setelah tahap transkripsi selesai, rantai DNA akan menyatu kembali seperti semula, lalu RNA
polimerase akan lepas dari rantai DNA. RNA yang terlepas dari DNA tersebut kemudian
akan membentuk RNA m yang baru.
3. Tahap Translasi
Translasi adalah proses menerjemahkan kode kodon yang berasal dari RNA m untuk menjadi
asam amino yang nantinya akan membentuk protein. Masing-masing urutan dari basa
nitrogen yang berbeda nantinya akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda pula.
Proses translasi sendiri terbagi atas 3 tahap :

 Tahap Awal

Pada tahap awal translasi, unit kecil dari ribosom akan mengikat pada mRNA yang sudah
membawa kode genetik untuk asam amino yang akan dibuat, juga akan mengikat bagian
inisiator dari tRNA. Kemudian, molekul dari ribosom akan mengikat bersama 3 molekul
tersebut dan membentuk komplek inisiasi. Langkah selanjutnya adalah molekul dari tRNA
tersebut akan mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma ke ribosom dengan
bantuan enzim dan energi dari GTP.

 Tahap Pemanjangan

Setelah asam amino diaktifkan, maka akan dihubungkan lagi oleh ikatan peptida yang
membentuk polipeptida di ujung tRNA yang membawa asam amino.

Pada proses ini, rantai polipeptida akan memanjang, hal ini disebabkan oleh adanya
menambahan dari asam amino.

 Tahap Terminasi

Tahap akhir adalah ketika antikodon yang dibawa oleh tRNA bertemu dengan kodon UAA,
UGA dan UAG. Hal tersebut dikarenakan rantai polipeptida yang sudah terbentuk akan
dilepaskan dari ribosom dan diolah untuk menjadi protein yang fungsional.

 
Perbedaan Proses Sintesis Protein pada Sel Eukariotik dan Sel Prokariotik
                  

Sel Eukariotik                                        Sel Prokariotik

 Sintesis protein pada sel eukariotik, tahap transkripsi terjadi di dalam inti sel karena
terdapat membrane inti dan tahap translasi terjadi di sitoplasma proses transkripsi dan
translasi lebih rumit dibandingkan dengan sintesis protein yang terjadi pada sel prokariotik.
Sedangkan sintesis protein pada sel prokariotik, tahap transkripsi dan translasi terjadi di
sitoplasma karena pada sel prokariotik tidak memiliki membran inti. Proses translasi pada sel
prokariotik dapat terjadi pada saat proses transkripsi belum tuntas serta prosesnya lebih
simple daripada sintesis protein yang terjadi pada sel eukariotik.

Anda mungkin juga menyukai