Pencemaran udara terjadi karena masuknya polutan ke atmosfer sehingga menurunkan kualitas
dan fungsi udara.
Standar pencemaran udara dapat ditentukan berdasarkan lima zat pencemar utama, yaitu karbon
monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), Ozon (O3), dan partikel debu.
Pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan, antara lain industri, transportasi,
perkantoran, dan perumahan.
Penyebab utama pencemaran udara adalah banyaknya gas buangan industri dan asap kendaraan
bermotor. Oleh karena itu, pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan daerah padat
industri.
Selain kegiatan industri dan transportasi, sumber pencemaran dapat disebabkan oleh berbagai
kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gas alam beracun, dan gunung meletus.
Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain (polutan) ke perairan
sehingga kualitas air menurun.
Air yang telah tercemar mengakibatkan air tidak dapat dimanfaatkan dan menjadi penyebab
timbulnya penyakit.
Pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan
limbah hasil tambang. Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran
air.
Pada umumnya, limbah industri mengandung limbah yang berbahaya dan beracun, seperti
merkuri atau raksa (Hg), timbal (Pb), krom (Cr), tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni).
Pencemaran Tanah
Penggunaan pestisida secara berlebihan juga merupakan sumber terjadinya pencemaran tanah.
Pada saat suatu zat berbahaya/beracun mencemari permukaan tanah, dapat menguap, tersapu air
hujan, dan atau masuk ke tanah.
Pencemaran yang masuk ke tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.
Pencemaran tanah berasal dari limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan.
Tanah yang mengandung sampah di atasnya akan menjadi tempat hidup berbagai bakteri
penyebab penyakit.