Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan
menerapkan metode pembelajaran demontrasi di kelas III SD Negeri
Nyalindung 2 Kecamatan Cugenang dimulai dari pra siklus, siklus I, dan
dilanjutkan siklus II. Oleh penulis dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penerapan metode pembelajaran demonstrasi dalam pembelajaran
matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas III SD
Negeri Nyalindung 2 Kecamatan Cugenang hal ini didukung
peningkatan hasil belajar yang meningkat secara signifikan dalam setiap
siklus nilai terendah dalam pra siklus adalah 50 ada 2 siswa 4,77 %
meningkat menjadi 1 siswa 2,38 % pada siklus I dan siklus II. Nilai
tertinggi di pra siklus adalah 100 ada 1 siswa 2,38 % meningkat menjadi
4 siswa 9,52 % pada siklus I, dan menjadi 8 siswa 19,06 % dalam siklus
II. Nilai rata-rata di pra siklus 66 meningkat di siklus I menjadi 72 dan
meningkat kembali di siklus II menjadi 79. Jumlah siswa yang tuntas
meningkat signifikan, di pra siklus yang tuntas 19 siswa 45,23 %,
meningkat di siklus I menjadi 29 siswa 69,05 %, dan di siklus II menjadi
37 siswa 88,1 %.

2. Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi meningkatkan minat


belajar peserta didik kelas III SD Negeri Nyalindung 2 Kecamatan
Cugenang.

3. Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi bermakna bagi peserta


didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

4. Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi dapat memotivasi peserta


didik sehingga mengurangi kebosanan.

35
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan diatas dari hasil penelitian perbaikan
pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi dalam
pembelajaran matematika, penulis menyampaikan saran dan tindak lanjut
sebagai berikut :
1. Disarankan kepada guru-guru agar dapat menerapkan metode
pembelajaran demonstrasi sebagai salah satu metode yang dapat
membantu guru dalam mengembangkan minat peserta didik dalam
pelajaran matematika sehingga di kelas tidak monoton.

2. Kepala Sekolah disarankan agar membuka ruang kepada guru untuk


bebas berkreasi dalam melakukan kegiatan profesinya dan
mengutamakan proses ketimbang hasil.

36

Anda mungkin juga menyukai