Anda di halaman 1dari 16

JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441

LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA KELAS III-A SEMESTER II
SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

LULUK WAHYUNING OKFITASARI


SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYA

ABSTRAK

Berdasarkan hasil observasi di Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya
kebanyakan suasana pembelajaran masih monoton dan aktivitas siswa kurang. Sehingga hasil
belajar yang diperoleh siswa sangat rendah yaitu baru mencapai skor 52. Hal ini dapat dilihat dari
rata-rata ulangan yang telah dilaksanakan di Kelas III-A Semester II . Padahal SDN Simomulyo
IV/101 Surabaya telah menetapkan KKM yaitu 70. Hal inilah yang mendorong penulis perlu
mengadakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan judul
“Penggunaan Model Pembelajaran Open-Ended Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Pokok Bahasan Mengenal Pecahan Pada Siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101
Surabaya Tahun Pelajaran 2021/2022“Penerapan Model Pembelajaran Open-Ended dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika Pokok Bahasan Mengenal Pecahan pada siswa Kelas III-A
Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya. Dari data perolehan hasil belajar dapat dilihat
bahwa nilai rata-rata post test siswa pada siklus II adalah 83. Terdapat 26 siswa (93%) yang telah
tuntas belajar karena mendapat nilai diatas standar ketuntasan. Dan 2 siswa (7%) belum tuntas
karena masih dibawah nilai standart ketuntasan. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan yang
sangat tinggi dari hasil pra tindakan yang hanya 51, meningkat pada siklus I dengan rata-rata 66 dan
meningkat lagi pada siklus II dengan rata-rata 83 dengan kreteria ketuntasan sangat baik yaitu 70%.
Berarti hasil belajar meningkat dari mulai siklus I hingga siklus II berhasil. Penerapan Model
Pembelajaran Open-Ended dapat meningkatkan aktivitas belajar Matematika siswa Kelas III-A
Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya. Hal ini dilihat dari prosentase kenaikan nilai
Matematika siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya. Pada pra siklus
aktivitas siswa mencapai 40%, siklus I mencapai 58% dan siklus II mencapai 88%. Jadi berdasarkan
penilaian proses tersebut pada siklus II pembelajaran sudah mencapai tujuan pembelajaran.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dari siklus II ini telah berhasil karena
sudah melebihi target KKM sebesar 70, maka penelitian ini dikatakan berhasil meningkatkan
aktivitas belajar Matematika siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya.

Kata-kata Kunci : Model Pembelajaran Open-Ended, Hasil Belajar


Matematika Pokok Bahasan Mengenal Pecahan

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah salah satu dasar penguasaan ilmu dan teknologi, baik aspek
terapannya maupun aspek penalarannya. Penguasaan matematika harus lebih mengarah pada
pemahaman matematika yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada dua hal yang
mendukung arah penguasaan matematika untuk anak didik sekarang ini, yaitu: (1) Matematika
diperlukan sebagai alat bantu untuk memahami terjadinya peristiwa-peristiwa alam dan sosial,

233
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

(2) Matematika telah memiliki semua kegiatan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari
maupun keperluan profesional ( Abdullah, 2008).
Berdasarkan hasil observasi di Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101
Surabaya kebanyakan suasana pembelajaran masih monoton dan aktivitas siswa kurang. Untuk
itu, diperlukan suatu upaya yang dapat meningkatkan efektivitas belajar siswa. Penelitian ini
dilakukan di Kelas III-A Semester II karena memiliki karakteristik hasil belajar pada Materi
Mengenal Pecahan masih rendah. Dari hasil pengamatan proses pembelajaran di SDN
Simomulyo IV/101 Surabaya, ternyata belum sepenuhnya melibatkan fisik dan mental siswa.
Dalam proses pembelajaran terkesan siswa kurang aktif dan guru dalam proses pembelajaran
kurang memantapkan penggunaan metode yang telah dipelajari dan jarang sekali menggunakan
media. Sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa sangat rendah yaitu baru mencapai skor 52.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata ulangan yang telah dilaksanakan di Kelas III-A Semester II.
Padahal SDN Simomulyo IV/101 Surabaya telah menetapkan KKM yaitu 70, dari hasil tersebut
menandakan siswa kurang memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan menggunakan Model
Pembelajaran Open-Ended. Kelebihan dari Model Pembelajaran Open-Ended adalah siswa
dilibatkan untuk turut berpikir sehingga emosi siswa dapat terlibat langsung dalam proses
pembelajaran, meningkatkan keterampilan siswa melalui suatu kegiatan, dapat mengamati suatu
proses/kejadian dengan sendirinya, sehingga akan memperkaya pengalaman dan meningkatkan
serta meningkatkan serta membangkitkan rasa ingin tahu. Siswa akan lebih memahami sesuatu
yang bersifat abstrak dan lebih mampu mengingat dalam jangka waktu yang relatif lebih lama.
Hal inilah yang mendorong penulis perlu mengadakan penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Open-Ended
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Mengenal Pecahan Pada Siswa
Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya Tahun Pelajaran 2021/2022“
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hal-hal tersebut, identifikasi masalah yang dapat ditetapkan adalah
sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa masih rendah.
2. Guru kurang kreatif.
3. Belum adanya media pembelajaran sehingga siswa kurang menyukai pelajaran matematika.
4. Metode pembelajaran masih berpusat pada guru.
5. Siswa tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
6. Siswa ramai saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas pada saat materi
pelajaran Matematika.
7. Masih banyaknya siswa yang belum mencapai KKM.
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101
Surabaya Tahun Pelajaran 2021/2022.
2. Pokok bahasan yang disampaikan adalah muatan pelajaran Matematika tentang Mengenal
Pecahan.
3. Penelitian ini menggunakan Model Pembelajaran Open-Ended.
D. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah penerapan Model Pembelajaran Open-Ended dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika Pokok Bahasan Mengenal Pecahan pada siswa Kelas III-A Semester II SDN
Simomulyo IV/101 Surabaya Tahun Pelajaran 2021/2022?

234
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

2. Apakah penerapan Model Pembelajaran Open-Ended dapat meningkatkan aktivitas belajar


Matematika Pokok Bahasan Mengenal Pecahan pada siswa Kelas III-A Semester II SDN
Simomulyo IV/101 Surabaya Tahun Pelajaran 2021/2022?
E. Spesifikasi Variabel
Dalam penelitian ini, variabel dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat:
1. Variabel bebas atau independent variable, adalah variabel yang menyebabkan pengaruh
terhadap variabel lain. Dalam hal ini variabel bebasnya adalah Model Pembelajaran Open-
Ended.
2. Variabel Terikat, adalah sejumlah faktor yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika Pokok Bahasan Mengenal
Pecahan.
F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo
IV/101 Surabaya setelah mengikuti pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran
Open-Ended.
2. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa Kelas III-A Semester II SDN
Simomulyo IV/101 Surabaya dalam pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran
Open-Ended.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis :
1. Manfaat Teoritis
Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga dalam upaya
mengembangkan konsep pembelajaran atau strategi belajar mengajar dalam muatan
pelajaran Matematika.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa Kelas III-A Semester II di SDN Simomulyo IV/101 Surabaya, akan
terdorong untuk meningkatkan hasil belajar dalam Matematika melalui penerapan Model
Pembelajaran Open-Ended.
b. Bagi guru pengajar Matematika Kelas III-A Semester II dapat meningkatkan
profesionalnya dalam pengelolaan proses pembelajaran dengan bahan pelajarannya.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi
kepala sekolah, untuk mengambil kebijakan yang tepat dalam kegiatan pengajaran
dengan memanfaatkan model pembelajaran, guna menciptakan kondisi pembelajaran
yang kondusif, efektif dan efesien bagi para guru-guru di Sekolah Dasar.
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Model Pembelajaran Open-Ended
Model pembelajaran open-ended sama dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu
suatu model pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalah
kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Shimada (1997:1) model pembelajaran open-
ended adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki
metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu. model pembelajaran open-ended dapat
memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan/ pengalaman menemukan,
mengenali, dan memecahkan masalah dengan beberapa teknik
Problem Open-Ended tidak mudah dikembangkan oleh siswa dengan beragam
kemampuan. Melalui penelitian di Jepang ditemukan beberapa hal yang menjadi acuan dalam
mengkreasi problem tersebut diantaranya: 1) Sajikan permasalahan melalui situasi fisik yang
nyata 2) Soal-soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan

235
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

hubungan dan sifat- sifat dari variabel dalam persoalan itu. 3) Sajikan bentuk- bentuk atau
bangun- bangun geometri. 4) Sajikan urutan bilangan atau tabel sehingga siswa dapat
menemukan aturan matematika. 5) Berikan beberapa contoh konkrit dalam beberapa kategori
6) Berikan beberapa latihan serupa sehingga siswa dapat mengeneralisasi dari pekerjaanya
Mengembangkan Rencana Pembelajaran Setelah guru mengknstruksi dengan baik, tiga
hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran sebelum problem itu ditampilkan di kelas
adalah : · Apakah problem itu kaya dengan konsep- konsep matematika dan berharga? Problem
harus mendorong siswa untuk berpikir dari berbagai sudut pandang.
Apakah level matematika dari problem itu cocok untuk siswa? Pada saat siswa
menyelesaikan problem Open- ended, mereka harus menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang telah mereka punyai · Apakah problem itu mengundang perkembangan
konsep matematika lebih lanjut ? Problem harus memiliki keterkaitan atau dihubungkan dengan
konsep- konsep matematika yang lebih tinggi sehingga dapat memacu siswa untuk berpikir
tingkat tinggi Setelah kita memformulasi problem mengikuti kriteria yang dikemukakan,
langkah selanjutnya adalah mengembangkan rencana pembelajaran yang baik. Tahapnya adalah
sebagai berikut: Tuliskan respon siswa yang diharapkan Siswa diharapkan merespon problem
open- ended dengan berbagai cara. Oleh karena itu guru harus menulis daftar antisipasi respon
siswa terhadap problem. Tujuan dari problem itu harus jelas
langkah-langkah pembelajaran dalam model pembelajaran OpenEnded Problems adalah
sebagai berikut :
1. Persiapan
Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru harus membuat Program Satuan
Pelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat pertanyaan OpenEnded
Problems.
2. Pelaksanaan, terdiri :
▪ Pendahuluan, yaitu Siswa menyimak guru yang memberikan motivasi bahwa yang akan
dipelajari berkaitan atau bermanfaat bagi kehidupan sehari hari sehingga siswa semangat
dalam belajar. Kemudian siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru supaya guru
dapat mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai konsep konsep yang akan dipelajari.
• b. Kegiatan inti, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan langkah langkah sebagai berikut :
1. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari lima orang tiap kelompok;
2. Siswa mendapatkan pertanyaan openended problems mengenai perhitungan statistik dan
perhitugan matematis;
3. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya masingmasing mengenai penyelesaian dari
pertanyaan openended problems yang telah diberikan oleh guru;
4. Setiap kelompok siswa melalui perwakilannya, mengemukakan pendapat atau solusi
yang ditawarkan kelompoknya secara bergantian;
5. Siswa atau kelompok kemudian menganalisis jawabanjawaban yang telah dikemukakan,
mana yang benar dan mana yang lebih efektif.
• Kegiatan Akhir, yaitu siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari, dan kemudian
kesimpulan tersebut disempurnakan oleh guru;
3. Evaluasi
Setelah berakhirnya KBM, siswa mendapatkan tugas perorangan atau ulangan harian
yang berisi pertanyaan Open Ended Problems yang merupakan evaluasi yang diberikan oleh
guru
B. Pengertian Matematika
“Matematika adalah (1) studi pola dan hubungan (study of patterns and relationships)
dengan demikian masing-masing topik itu akan saling berjalinan satu dengan yang lain yang

236
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

membentuknya, (2). Cara berpikir (way of thinking) yaitu memberikan strategi untuk mengatur,
menganalisis dan mensintesa data atau semua yang ditemui dalam masalah sehari-hari, (3). Suatu
seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan dan konsistensi internal, dan (4) sebagai bahasa
(a language) dipergunakan secara hati-hati dan didefinisikan dalam term dan symbol yang akan
meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi akan sains, keadaan kehidupan riil, dan
matematika itu sendiri, serta (5) sebagai alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang dalam
menghadapi kehidupan sehari-hari. Sedangkan mengenai pengertian matematika sekolah.”
(Reyt.,et al, 2008 :4 )
Berdasarkan paparan tersebut di atas jelas terlihat bahwa konsep pembelajaran
matematika harus diberikan sesuai dengan tingkat itelektual siswa. Hal ini didasarkan pada
pemberian konsep harus tahap demi tahap guna untuk menyesuaikan taraf kemampuan
intelektual siswa. Maka dari itu guru dituntut untuk menciptakan suasana pembelajaran yang
sesuai dengan acuan yang berlaku sehingga proses pembelajaran khususnya pemblajaram
matematika dijadikan suatu muatan pelajaran yang tidak dianggap sulit oleh siswa. Dengan kata
lain guru harus membangun konsep yang dapat menggugah siswa agar bisa menguatkan metode
penerapan pembelajaran guna untuk menciptakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran
yang menyenangkan dan tidak sulit untuk dipelajari.
Menurut Herman Hudojo (2003: 123) matematika merupakan suatu ilmu yang
berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan huungan-
hubungan diantara hal-hal itu. Untuk dapat memahami struktur-struktur serta hubngan-hubungan
tentu saja diperlukan pemahaman tentang konsep-konsep yang terdapat di dalam matematika itu.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah
suatu ilmu yang berhubungan tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang abstrak serta
hubungan diantara hal-hal tersebut.
C. Pembelajaran Matematika di SD
Heruman (2008) menyatakan dalam pembelajaran matematika SD, diharapkan terjadi
reinvention (penemuan kembali). Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara
penyelesaian secara informal dalam pembelajaran di kelas. Selanjut Heruman menambahkan
bahwa dalam pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar
siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Sehingga diharapkan pembelajaran yang
terjadi merupakan pembelajaran menjadi lebih bermakna (meaningful), siswa tidak hanya belajar
untuk mengetahui sesuatu (learning to know about), tetapi juga belajar melakukan (learning to
do), belajar menjiwai (learning to be), dan belajar bagaimana seharusnya belajar (learning to
learn), serta bagaimana bersosialisasi dengan sesama teman (learning to live together).
Siswa Sekolah Dasar (SD) berada pada umur yang berkisar antara usia 7 hingga 12
tahun, pada tahap ini siswa masih berpikir pada fase operasional konkret. Kemampuan yang
tampak dalam fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-
kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret (Heruman, 2008).
D. Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri
siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 2009: 39). Dari pendapat ini faktor yang
dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang
dikemukakan oleh Clark (2001: 21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan siswa. Demikian
juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan sekitar siswa yang paling dominan
mempengaruhi siswa berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002: 39).

237
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor
dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa
yakni lingkungan.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perubahan tingkah laku
yang diperoleh sebagai hasil dari belajar adalah sebagai berikut :
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
2. Maksudnya adalah bahwa individu yang menyadari dan merasakan telah terjadi adanya
perubahan yang terjadi pada dirinya.
3. Perubahan yang terjadi relative lama. Perubahan yang terjadi akibat belajar atau hasil belajar
yang bersifat menetap atau permanen, m aksudnya adalah bahwa tingkah laku yang terjadi
setelah belajar akan bersifat menetap.
4. Perubahan yang terjadi mencakup seluruh aspek tingkah laku.
5. Perubahan yang diperoleh individu dari hasil belajar adalah meliputi perubahan keseluruhan
tingkah laku baik dalam sikap kebiasaan, keterampilan dan pengetahuan.
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini mengacu kepada model Kemmis dan Tagart terdiri dari empat
tahap, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi.
Diagram alir desain penelitian ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Refleksi Perencanaan
SIKLUS I

Observasi Tindakan

Revisi
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II

Observasi Tindakan

Gambar 3.1
Siklus penelitian tindakan kelas adaptasi dari (Kemmis, 2005)
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat untuk melaksanakan penelitian ini adalah SDN Simomulyo IV/101 Surabaya.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Semester I Tahun Pelajaran 2021/2022.
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2022.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101
Surabaya berjumlah 28 siswa.

238
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

D. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan
seluruh alat indera. (Arikunto, 2006: 133)
2. Dokumentasi yaitu mendokumentasikan seluruh data hasil penelitian dalam instrument
pengumpulan data yang berbentuk sajian deskriptif dengan tabel (Nasution dalam Aini, 2008:
123).
3. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok (Arikunto, 2006: 127).
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Teknik Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dilaksanakannya tindakan. Dibawah ini tabel
pengamatan aktivitas siswa pada penelitian tindakan kelas.
3.1 Tabel Penilaian Aktivitas Belajar Siswa
Kerjasama Keaktifan Pros
Skor
No. Nama JML enta Ket
1 2 3 4 1 2 3 4 Max
se
1

Berdasarkan tabel di atas kriteria penilaian sebagai berikut:


Nilai Proses = Perolehan Skor Siswa x 100
Skor Tertinggi
2. Teknik Dokumentasi
Dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi melihat daftar perolehan nilai
sebagai tolok ukur keberhasilan siswa.
3. Teknik Tes
Teknik tes digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif. Tes formatif yang
digunakan adalah berbentuk esai dengan berjumlah 10 soal. Tiap soal benar mendapat nilai 10.
Jadi untuk 10 soal benar mendapat nilai maksimal 100, dengan rumus sebagai berikut:
Skor = 10 x 10 = 100
F. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa dan direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-
masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; (1)tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan,
(3) tahap evalasi/observasi, dan (4) tahap refleksi.
Rencana Penelitian Tindakan Kelas Siklus I
Tahap Perencanaan
Hal-hal yang perlu disampaikan adalah; (1) menyusun persiapan mengajar sesuai dengan pokok
bahasan yang disajikan dalam setiap pertemuan, (2) menyiapkan media sesuai dengan pokok
bahasan, (3) menentukan metode mengajar, dan (4) menyiapkan alat penelitian.
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, penelitian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan. Struktur waktu diatur sebagai berikut; apersepsi 5 menit, kegiatan inti 45 menit,
evaluasi 20 menit, dan tindak lanjut 5 menit. Maka waktu keseluruhan menjadi 75 menit yang
dilaksanakan pada satu kali pertemuan.
Tahap Observasi

239
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

Pada setiap akhir pertemuan/akhir siklus dilakukan evaluasi dengan pemberian tes akhir untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
Tahap Refleksi
Refleksi ini dilakukan untuk mengkaji hasil tindakan pada siklus I mengenai hasil belajar
Matematika. Hasil kajian tindakan siklus I selanjutnya untuk dipikirkan serta ditetapkan
beberapa alternatif tindakan baru yang diduga lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar
matematika. Tindakan ini ditetapkan menjadi tindakan baru pada siklus II.
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
Rencana Penelitian
Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu; 1) menyusun
persiapan mengajar sesuai dengan pokok bahasan yang disajikan yaitu Mengenal Pecahan, 2)
menyiapkan media sesuai dengan pokok bahasan muatan pelajaran Matematika yang diajarkan,
3) menentukan metode mengajar, dan 4) menyiapkan alat penelitian.
Tindakan
Penelitian melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan jadwal dan merencanakan alokasi
waktu seperti; apersepsi 5 menit, kegiatan inti 45 menit, evaluasi 20 menit, dan tindak lanjut 5
menit. Maka keseluruhan waktu menjadi 75 menit yang dilaksanakan pada satu kali pertemuan.
Langkah-langkah pembelajaran dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan Model
Pembelajaran Open-Ended adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru harus membuat Program Satuan
Pelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat pertanyaan OpenEnded
Problems.
2. Pelaksanaan, terdiri :
▪ Pendahuluan, yaitu Siswa menyimak guru yang memberikan motivasi bahwa yang akan
dipelajari berkaitan atau bermanfaat bagi kehidupan sehari hari sehingga siswa semangat
dalam belajar. Kemudian siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru supaya guru
dapat mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai konsep konsep yang akan dipelajari.
• Kegiatan inti, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan langkah langkah sebagai berikut :
1. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari lima orang tiap kelompok;
2. Siswa mendapatkan pertanyaan openended problems mengenai perhitungan statistik dan
perhitugan matematis;
3. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya masingmasing mengenai penyelesaian dari
pertanyaan openended problems yang telah diberikan oleh guru;
4. Setiap kelompok siswa melalui perwakilannya, mengemukakan pendapat atau solusi
yang ditawarkan kelompoknya secara bergantian;
5. Siswa atau kelompok kemudian menganalisis jawabanjawaban yang telah dikemukakan,
mana yang benar dan mana yang lebih efektif.
• Kegiatan Akhir, yaitu siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari, dan kemudian
kesimpulan tersebut disempurnakan oleh guru;
Observasi
Pada setiap akhir pertemuan/akhir siklus dilakukan evaluasi pembelajaran dengan pemberian tes
akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Refleksi
Penelitian hasil observasi atau evaluasi penellitian tindakan kelas pada siklus II mendapat hasil
yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan
pelajaran Matematika Pokok Bahasan Mengenal Pecahan.

240
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

G. Teknik Analisis Data


Analisa data yang digunakan adalah dengan menggunakan tabel hasil belajar menulis
siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya melalui pendekatan
kontekstual dengan Model Pembelajaran Open-Ended.
Analisis data merupakan proses menyeleksi, menyederhanakan, mengorganisasikan data
secara sistematis dan rasional sesuai dengan tujuan penelitian. Lalu dideskripsikan dalam bentuk
tabel yang diinterpretasikan (pengambilan makna) dalam bentuk naratif (uraian) dan dilakukan
penyimpulan. Pada dasarnya analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1) paparan data;
2) pengolahan data; 3) penyimpulan data.
Pemberian skor dan pengolahan skor hasil penelitian dilakukan untuk menghindari unsur
subjektif dalam penilaian pelaksanaan tindakan, maka guru bersama peneliti membuat rambu-
rambu penskoran sebagai berikut:
1. Aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran
Untuk menghitung keaktifan peserta didik secara keseluruhan dari indikator dan
berdasarkan deskriptornya yang nampak digunakan rumus :

Skorperolehan
N= x 100
Skormaksimal

Keterangan :
N : Nilai yang diperoleh guru atau siswa
Skor perolehan : Skor yang diperoleh dari sejumlah indikator yang
muncul/nampak dalam observasi
Skor maksimal : Jumlah skor keseluruhan dari indikator yang
ditetapkan
2. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
Pemberian skor terhadap hasil belajar Matematika peserta didik digunakan rambu-
rambu atau penilaian hasil belajar.
Seperti yang telah dipaparkan oleh Arikunto (2003: 236) untuk menghitung tingkat
keberhasilan peserta didik dapat digunakan rumus:

N = Jumlah skor peserta didik pada semua aspek x 100


Jumlah skor maksimal seluruh indikator

Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan penggunaan metode demonstrasi


dapat diamati pada skor rata-rata hasil tes awal (pretes) peserta didik dan skor rata-rata tes akhir.

HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Pra Survey
Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, peneliti mengumpulkan data
dan informasi tentang subjek penelitian. Data-data yang dikumpulkan antara lain daftar nama
siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya, daftar nilai Matematika siswa
Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya.

241
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

Dari pengumpulan data daftar nilai semester siswa Kelas III-A Semester II SDN
Simomulyo IV/101 Surabaya, diperoleh dari 15 siswa, baru 2 siswa atau 9% mencapai
ketuntasan belajar (mendapat nilai 60 ke atas). Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 20 –
80 dengan nilai rata-rata 50. Perolehan nilai rata-rata siswa tersebut jauh dari KKM hasil belajar
yang telah ditentukan oleh guru kelas Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101
Surabaya sebesar 70.
B. Deskripsi dan Interpretasi Hasil Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, disepakati bahwa siklus kedua perlu dilaksanakan.
Siklus kedua akan dilaksanakan di ruang Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101
Surabaya. Peneliti melakukan hal-hal antara lain: (1) Guru lebih memperhatikan dan mendekati
kelompok yang memerlukan bimbingan dalam belajar; (2) Guru memberi bimbingan kelompok;
(3) Guru memandu siswa melaksanakan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Open-
Ended; (4) Guru mengingatkan siswa saja yang perlu disiapkan.
2. Pelaksanaan
Seperti yang telah direncanakan, tindakan siklus I dilaksanakan di ruang Kelas III-A
Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya. Pertemuan berlangsung 2x35 menit.
Dalam pelaksanaan siklus I ini, guru melakukan perbaikan pra siklus. Kegiatan
perbaikan yang dilakukan antara lain, sebelum pelaksanaan proses pembelajaran guru
mengingatkan siswa alat dan bahan apa saja yang perlu disiapkan. Dari kegiatan perbaikan ini
diharapkan dapat memperbaiki siklus I dan dapat mencapai tujuan penelitian.
3. Observasi
Sama dengan pelaksanaan observasi pada siklus I, pelaksanaan observasi dilaksanakan
ketika proses pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Open-Ended.
Pada siklus I ini kebanyakan siswa telah aktif dalam mengikuti pelaksanaan
pembelajaran. Namun, masih ada beberapa anak yang terlihat murung dan malas. Hal ini
dikarenakan guru tidak pernah memberi penguatan sama sekali pada siswa, akibatnya siswa
kurang bersemangat.
Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai, kemudian siswa berdiskusi untuk menarik
kesimpulan. Ketika siswa berdiskusi, guru mengamati bagaimana keaktifan siswa dalam
mengutarakan pendapat. Ada salah satu kelompok yang anggotanya terlihat tidak aktif dan
kurang semangat.
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa masalah yang dihadapi guru dalam pra
siklus telah dapat diperbaiki pada siklus I ini. Namun dalam siklus I ini, dari hasil observasi,
guru menemukan masalah baru yang muncul yaitu: guru kurang memberi penguatan untuk
siswa, sehingga siswa kurang bersemangat. Hasil observasi ini akan dianalisis untuk
menentukan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan peneliti.
4. Analisis/Refleksi
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru telah melaksanakan perbaikan dari pra
siklus, siswa sudah mengalami kemajuan dan pelaksanaan pun telah berjalan baik. Namun guru
menemukan masalah baru dalam pelaksanaan siklus I, yaitu:
a. Siswa kurang bersemangat karena guru tidak pernah memberi penguatan untuk siswa.
b. Siswa merasa minder dan takut ketika meminta bantuan dari guru.
Berikut ini tabel hasil belajar siklus I siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo
IV/101 Surabaya.
Tabel 4.1 Perolehan Hasil Belajar Matematika Siklus I
No Nama Perolehan Nilai Ketuntasan

242
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

1 A Fakhrur Razi 70 Tuntas


2 Adinda Dwi 50 Tidak Tuntas
3 Afnaz Reza 30 Tidak Tuntas
4 Agung Budi H 50 Tidak Tuntas
5 Alanis Maryam 60 Tidak Tuntas
6 Bunga Azzahra 70 Tuntas
7 Citra Novitasari 40 Tidak Tuntas
8 Daffa Abdullah 80 Tuntas
9 Desiana H 90 Tuntas
10 Desi Iswahyuni 50 Tidak Tuntas
11 Fahreza Budiharjo 50 Tidak Tuntas
12 Gelyta Kirana 80 Tuntas
13 Geovany A 40 Tidak Tuntas
14 Hakezha Azzam 70 Tuntas
15 Jambon Danu 90 Tuntas
16 Janova Teguh 50 Tidak Tuntas
17 Ken Lokeshvari 30 Tidak Tuntas
18 Liyana Zahirah 50 Tidak Tuntas
19 Maulidatul S 60 Tidak Tuntas
20 M Nur Gangsar 50 Tidak Tuntas
21 M Hilmi P 90 Tuntas
22 Nadhifa F 80 Tuntas
23 Nadya Alisha 90 Tuntas
24 Nefasa Azarin 80 Tuntas
25 Rasya G 90 Tuntas
26 Restu Alief 80 Tuntas
27 Revano P 90 Tuntas
28 Sabrina Cahya 80 Tuntas
Nilai Total 1840 15
Rata-Rata 66 53%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas adalah 66. Terdapat 15 siswa
(53%) telah mencapai ketuntasan belajar individu, dan sebanyak 13 siswa (46) belum mencapai
ketuntasan belajar individu yang telah ditetapkan yaitu 70. Sedangkan ketuntasan belajar kelas
minimal 70% juga belum tercapai.
Dengan begitu banyaknya siswa yang tidak tuntas belajar perlu dicermati penyebab
yang terjadi yang menjadi penyebab sulitnya siswa memahami materi yang disampaikan oleh
guru.
4.2 Tabel Penilaian motivasi Siswa Siklus I
Kerjasama Keaktifan Skor
No. Nama JML Ket
1 2 3 4 1 2 3 4 Max
1 A Fakhrur 3 3 8 TA
2 Adinda Dwi 2 2 8 TA
3 Afnaz Reza 3 4 7 8 A
4 Agung Budi 3 4 7 8 A
5 Alanis M 1 1 8 TA
6 Bunga A 2 1 3 8 TA
243
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

7 Citra N 3 3 6 8 A
8 Daffa A 1 3 4 8 TA
9 Desiana H 1 2 3 8 TA
10 Desi I 2 1 3 8 TA
11 Fahreza B 2 2 4 8 TA
12 Gelyta K 4 3 7 8 A
13 Geovany A 4 4 8 TA
14 Hakezha A 4 4 8 8 A
15 Jambon D 3 3 6 8 A
16 Janova T 3 4 7 8 A
17 Ken L 3 4 7 8 A
18 Liyana Z 1 1 8 TA
19 Maulidatul 2 1 3 8 TA
20 M Nur G 3 3 6 8 A
21 M Hilmi P 3 4 7 8 A
22 Nadhifa F 3 4 7 8 A
23 Nadya A 1 1 8 TA
24 Nefasa A 2 1 3 8 TA
25 Rasya G 3 3 6 8 A
26 Restu Alief 3 4 7 8 A
27 Revano P 3 4 7 8 A
28 Sabrina C 1 1 8 TA
JUMLAH 131 14
RATA-RATA 58 50%

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hasil pengamatan keaktivan pada siklus I
yang ternyata masih sangat banyak anak didik yang belum bisa melaksanakan Penjumlahan
dengan benar. Aktivitas belajar siswa yang diperoleh masih sangat rendah yaitu 58. Dilihat dari
standar ketuntasan yang dipakai guru untuk melaksanakan penelitian terdapat 14 (50%) peserta
didik yang tidak aktif dan hanya 14 (50%) peserta didik aktif.
Jadi berdasarkan penilaian proses tersebut pada siklus I proses pembelajaran belum
mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil dari refleksi siklus I maka dapat disimpulkan bahwa tujuan yang ingin dicapai
peneliti belum berhasil. Sehingga peneliti mengambil langkah untuk melaksanakan siklus II.
Siklus II
1. Persiapan / Perencanaan Tindakan II
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka peneliti akan melaksanakan siklus II. Langkah
peneliti paling awal adalah menyiapkan Rencana Pembelajaran Matematika Kelas III-A
Semester II . Guru menyiapkan lembar kegiatan untuk melaksanakan pembelajaran siklus II,
tidak lupa guru menyiapkan soal evaluasi dan lembar observasi untuk pengamatan proses
pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan
Berdasarkan rencana peneliti dengan berbagai pertimbangan, siklus II ini dilaksanakan
di ruang Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya. Pelaksanaan siklus II
dilaksanakan pada jadwal terstruktur dalam waktu 2x35 menit.

244
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

Dalam pelaksanaan Siklus II ini guru sering memberi penguatan bagi siswanya sebagai
perbaikan dari siklus I, sehingga siswa merasa senang dan bersemangat dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran muatan pelajaran matematika.
3. Observasi
Kegiatan observasi pada siklus II ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Dalam pelaksanaan siklus II ini telah mulai tempat keberhasilan dari kegiatan
penelitian. Siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa terlihat antusias, senang, dan
bersemangat dalam proses pembelajaran. Hasil observasi aka dianalisis oleh peneliti untuk
menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh peneliti.
4. Analisis dan Refleksi
Dari kegiatan observasi yang dilakukan guru, telah tampak keberhasilan dari
penelitian. Dalam pelaksanaan persiapan alat dan bahan, siswa telah menyiapkannya dengan
baik. Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran siswa telah melaksanakan pembelajaran sesuai
langkah-langkah dalam lembar kegiatan dan siswa telah bisa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Siswa telah aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Siswa tampak senang dan
bersemangat dalam melaksanakan proses pembelajaran Matematika dengan Model
Pembelajaran Open-Ended pada materi Matematika Pokok Bahasan Mengenal Pecahan pada
siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya.
Berikut ini tabel hasil belajar Matematika Pokok Bahasan Mengenal Pecahan Dengan
Pengembangan Model Pembelajaran Open-Ended siklus II siswa Kelas III-A Semester II SDN
Simomulyo IV/101 Surabaya.
Tabel 4.3
Perolehan Hasil Belajar Matematika Siklus II
No Nama Post Tes Ketuntasan
1 A Fakhrur Razi 100 Tuntas
2 Adinda Dwi 90 Tuntas
3 Afnaz Reza 40 Tidak Tuntas
4 Agung Budi H 90 Tuntas
5 Alanis Maryam 70 Tuntas
6 Bunga Azzahra 70 Tuntas
7 Citra Novitasari 100 Tuntas
8 Daffa Abdullah 80 Tuntas
9 Desiana H 90 Tuntas
10 Desi Iswahyuni 100 Tuntas
11 Fahreza Budiharjo 60 Tidak Tuntas
12 Gelyta Kirana 80 Tuntas
13 Geovany A 90 Tuntas
14 Hakezha Azzam 100 Tuntas
15 Jambon Danu 70 Tuntas
16 Janova Teguh 90 Tuntas
17 Ken Lokeshvari 70 Tuntas
18 Liyana Zahirah 70 Tuntas
19 Maulidatul S 100 Tuntas
20 M Nur Gangsar 80 Tuntas
21 M Hilmi P 90 Tuntas
22 Nadhifa F 100 Tuntas
23 Nadya Alisha 90 Tuntas

245
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

24 Nefasa Azarin 70 Tuntas


25 Rasya G 70 Tuntas
26 Restu Alief 100 Tuntas
27 Revano P 80 Tuntas
28 Sabrina Cahya 90 Tuntas
Nilai Total 2330 26
Rata-Rata 83 93%

Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas adalah 83 sudah diatas KKM.
Terdapat 26 siswa (93%) yang telah tuntas belajar, dan 2 siswa (7%) belum tuntas karena masih
dibawah standar ketuntasan dan perlu diberikan program remedi.
Tabel 4.4 Penilaian Observasi Siswa Siklus II
Kerjasama Keaktifan
No. Nama JML Skor Max Ket
1 2 3 4 1 2 3 4
1 A Fakhrur 3 4 7 8 A
2 Adinda Dwi 3 4 7 8 A
3 Afnaz Reza 3 4 7 8 A
4 Agung Budi 3 4 7 8 A
5 Alanis M 3 4 7 8 A
6 Bunga A 3 4 7 8 A
7 Citra N 3 4 7 8 A
8 Daffa A 3 4 7 8 A
9 Desiana H 3 4 7 8 A
10 Desi I 3 4 7 8 A
11 Fahreza B 3 4 7 8 A
12 Gelyta K 4 3 7 8 A
13 Geovany A 3 4 7 8 TA
14 Hakezha 4 4 8 8 A
15 Jambon D 3 3 6 8 A
16 Janova T 3 4 7 8 A
17 Ken L 3 4 7 8 A
18 Liyana Z 3 4 7 8 A
19 Maulidatul 3 4 7 8 A
20 M Nur G 3 4 7 8 A
21 M Hilmi P 3 4 7 8 A
22 Nadhifa F 3 4 7 8 A
23 Nadya A 3 4 7 8 A
24 Nefasa A 3 4 7 8 A
25 Rasya G 3 4 7 8 A
26 Restu Alief 3 4 7 8 A
27 Revano P 3 4 7 8 A
28 Sabrina C 3 4 7 8 A
JUMLAH 196 27
RATA-RATA 88 96%

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hasil pengamatan keaktivan pada siklus II
terlihat bahwa anak didik yang sudah bisa melaksanakan demonstrasi dengan benar. Hasil
246
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan demonstrasi yang diperoleh sangat bagus yaitu 70
Dilihat dari standar ketuntasan yang dipakai guru untuk melaksanakan penelitian sudah 27 siswa
aktiv dalam kegiatan Penjumlahan (96%).
Karena hasil belajar pada siklus II sudah melebihi target KKM sebesar 70, maka
penelitian ini dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar Matematika siswa Kelas III-A
Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya.
Dari data tersebut bisa dilihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan Model
Pembelajaran Open-Ended sangat membantu siswa dalam belajar. Sehingga pada akhirnya
tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh guru dapat tercapai dengan hasil maksimal.
Berdasarkan uraian di atas, tujuan dari penelitian ini telah tercapai yaitu 88 siswa
mendapat nilai minimal 70 (Prestasi belajar Matematika siswa meningkat). Maka peneliti
menghentikan siklus sampai siklus II ini, karena menganggap tujuannya telah tercapai.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Secara keseluruhan hasil perbaikan pembelajaran dari pra siklus, siklus I dan siklus II
menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Dari data siatas dapat dilihat rata-rata kelas mengalami peningkatan yang sangat tinggi
dari hasil pra tindakan (sebelum penerapan metode demonstrasi) yang hanya 51, meningkat
pada siklus I dengan rata-rata 66, dan meningkat lagi pada siklus II dengan rata-rata 83 dengan
kreteria ketuntasan sangat baik yaitu 70%.
Dari penilaian aktifitas belajar siswa secara klasikal pada pelaksanaan pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Mengenal Pecahan menggunakan Model Pembelajaran Open-
Ended dapat diketahui bahwa rata-rata kelas yang diperoleh adalah 82 dengan kualitas cukup
baik. Ini berarti siswa masih kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Dari data perolehan hasil belajar dapat dilihat bahwa nilai rata-rata post test siswa pada
siklus II adalah 83. Terdapat 26 siswa (93%) yang telah tuntas belajar karena mendapat nilai
diatas standar ketuntasan. Dan 2 siswa (7%) belum tuntas karena masih dibawah nilai standart
ketuntasan . Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan yang sangat tinggi dari hasil pra
tindakan yang hanya 51, meningkat pada siklus I dengan rata-rata 66 dan meningkat lagi pada
siklus II dengan rata-rata 83 dengan kreteria ketuntasan sangat baik yaitu 70 %. Berarti prestasi
belajar meningkat dari mulai siklus I hingga siklus II berhasil dengan baik.
Dari data diatas dapat dilihat aktivitas siswa pada pra siklus hanya mencapai 40.
Kemudian pada siklus I meningkat menjadi 58. Dan data aktivitas siklus II didapatkan siswa
yang memiliki aktivitas tinggi mencapai 88. Berdasarkan hasil analisis tujuan belajar siswa
persentasenya antara 70%-100%, dan di bawah kisaran 70% dinyatakan tidak tuntas. Jadi
berdasarkan penilaian proses tersebut pada siklus II proses pembelajaran sudah mencapai tujuan
pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dari siklus II ini
telah berhasil.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus
dengan menerapkan Model Pembelajaran Open-Ended dalam pembelajaran Matematika pada
siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya, dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penerapan Model Pembelajaran Open-Ended dapat meningkatkan hasil belajar Matematika
Pokok Bahasan Mengenal Pecahan pada siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo
IV/101 Surabaya. Dari data perolehan hasil belajar dapat dilihat bahwa nilai rata-rata post
test siswa pada siklus II adalah 83. Terdapat 26 siswa (93%) yang telah tuntas belajar karena
mendapat nilai diatas standar ketuntasan. Dan 2 siswa (7%) belum tuntas karena masih

247
JURNAL PENDIDIKAN ISSN : 2808-8441
LULUK WAHYUNING OKFITASARI: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENGENAL PECAHAN PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II SDN SIMOMULYO IV/101 SURABAYATAHUN PELAJARAN 2021/2022

dibawah nilai standart ketuntasan. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan yang sangat
tinggi dari hasil pra tindakan yang hanya 51, meningkat pada siklus I dengan rata-rata 66
dan meningkat lagi pada siklus II dengan rata-rata 83 dengan kreteria ketuntasan sangat baik
yaitu 70%. Berarti hasil belajar meningkat dari mulai siklus I hingga siklus II berhasil.
2. Penerapan Model Pembelajaran Open-Ended dapat meningkatkan aktivitas belajar
Matematika siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya. Hal ini
dilihat dari prosentase kenaikan nilai Matematika siswa Kelas III-A Semester II SDN
Simomulyo IV/101 Surabaya. Pada pra siklus aktivitas siswa mencapai 40%, siklus I
mencapai 58% dan siklus II mencapai 88%. Jadi berdasarkan penilaian proses tersebut pada
siklus II pembelajaran sudah mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas dari siklus II ini telah berhasil karena sudah melebihi target
KKM sebesar 70, maka penelitian ini dikatakan berhasil meningkatkan aktivitas belajar
Matematika siswa Kelas III-A Semester II SDN Simomulyo IV/101 Surabaya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan penutup skripsi ini, antara lain:
1. Bagi guru
Hendaknya mempersiapkan secara cermat perangkat pendukung pembelajaran dan fasilitas
belajar yang diperlukan, karena sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pembelajaran
yang pada akhirnya berpengaruh pada proses dan hasil belajar Matematika siswa..
2. Bagi siswa
Hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran, selalu mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan guru dan meningkatkan usaha belajar sehingga dapat memperoleh prestasi yang
diharapkan.
3. Bagi sekolah
Hendaknya mengupayakan pengadaan berbagai media pembelajaran Matematika untuk kelas
rendah, baik bantuan maupun swadaya sekolah, sehingga lebih menunjang dalam penanaman
konsep-konsep Matematika secara lebih nyata sekaligus meningkatkan aktivitas belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.


Abdurahman. 2007. Quantum teaching. Bandung: Kaifa.
Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bidang Dikmenum Kanwil Dikbud Propinsi
Jawa Timur.
Conny R Semiawan. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan:
Rineka Cipta
Heruman. 2008. Harap's communication games. Australia: Thomas Nelson and Son Ltd.
Herman Hudojo. 2003. The importance of English. Washington: English Teaching Forum.
Kemmis. 1995. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama
Clark. 2001. Kurilculum berbasis kompetensi: Konsep, karakteristik, dan implementasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Rey Et Al. 1998. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Sudjana. 2004. Cooperative Learning: Theory, Research, and practice. (2nd ed). Boston:Allyn
and Boston.
Soejadi. 1999. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rosdakarya.

248

Anda mungkin juga menyukai