Ep 1 Pedoman PMKP 2022
Ep 1 Pedoman PMKP 2022
DAFTAR ISI................................................................................................1
BAB I........................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................5
2. 1 KONDISI UMUM RSU PETUKANGAN........................................................5
2.1.1. Data Umum.......................................................................................................................5
2.1.2. Standar Pelayanan Minimal (SPM)................................................................................5
2.1.3. Kegiatan Pelayanan RS....................................................................................................6
2.2. KONDISI DAN PROYEKSI RSU PETUKANGAN KE DEPAN.............................7
BAB III......................................................................................................9
3.1 VISI DAN MISI.....................................................................................9
3.1.1. Visi dan Misi RSU Petukangan........................................................................................9
3.1.2. Tujuan Dan Sasaran.........................................................................................................9
3.2 STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN.....................................10
3.3 KEBIJAKAN DAN PROGRAM................................................................11
3.3.1 Kebijakan dan Program Bidang Kesehatan Kota Jakarta..........................................11
3.3.2 Kebijakan dan Program RSU Petukangan...................................................................11
BAB IV......................................................................................................13
4.1 PERKEMBANGAN RSU PETUKANGAN................................................13
4.2. STRUKTUR ORGANISASI.................................................................13
4.3. SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN.................................14
4.3.1. Susunan Kepegawaian....................................................................................................14
4.3.2. Sarana dan Prasarana....................................................................................................14
4.4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI.............................................................15
4.5. AKREDITASI RUMAH SAKIT.............................................................16
BAB V......................................................................................................17
BAB VI....................................................................................................19
6.1 Ketua Komite Mutu, Manajemen Risiko, Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum
Petukangan.............................................................................................19
6.2 Anggota Komite Mutu dan Manajemen Risiko............................................20
BAB VII...................................................................................................23
BAB VIII..................................................................................................27
BAB IX....................................................................................................29
1
9.1 Pengertian......................................................................................29
9.2 Tujuan..........................................................................................29
9.3 Kegiatan Orientasi............................................................................29
BAB X......................................................................................................30
10.1 Pengertian.......................................................................................................................30
10.2 Tujuan.............................................................................................................................30
10.3 Kegiatan Rapat...............................................................................................................30
BAB XI....................................................................................................32
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia perumahsakitan pada saat sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesat,
baik jumlah rumah sakit yang semakin bertambah banyak, peralatan kedokteran yang
digunakan rumah sakit/rumah sakit ibu dan anak semakin canggih, juga kualitas layanan
rumah sakit yang semakin tinggi dengan tarif bersaing. Hal ini memberikan kesempatan dan
kebebasan pasien untuk menentukan pilihan mereka terhadap rumah sakit yang akan mereka
manfaatkan, sehingga tentu saja rumah sakit yang memberikan layanan terbaik yang akan
mereka pilih.
Kebijakan Pemerintah pada sektor kesehatan pada saat ini juga semakin baik, terutama
kebijakan bahwa seluruh rumah sakit harus terakreditasi dimana ada penekanan bahwa
seluruh layanan rumah sakit harus berfokus pada pasien. Oleh karenanya rumah sakit dituntut
untuk meningkatkan mutu layanan untuk memenuhi kebijakan tersebut. Di samping itu
perubahan faktor lingkungan yang dinamis dari waktu ke waktu mengharuskan rumah sakit
melakukan penyesuaian untuk menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi, seperti tingkat
pendidikan masyarakat yang makin baik sehingga mereka makin kritis terhadap mutu layanan
rumah sakit, tingkat sosialekonomi yang makin baik juga menyebabkan mereka akan memilih
rumah sakit dengan mutu layanan terbaik. Akibatnya rumah sakit dituntut untuk memberikan
mutu layanan terbaiknya agar bisa memenangkan persaingan serta memenuhi kebutuhan
pasien sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Untuk itu perlu
ditingkatkan upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya yang terjangkau. Selain itu dengan semakin
meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan
orientasi dalam masyarakat-pun mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut
pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pelayanan
kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan.mutu pelayanan rumah
sakit maka fungsi pelayanan Rumah Sakit Umum Petukangan secara bertahap perlu terus
ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan kepada pasien,
keluarga maupun masyarakat.
3
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Petukangan dapat
seperti yang diharapkan, maka dibentuk suatu struktur di Rumah Sakit yang bertugas
mengelola Program Peningkatan Mutu Rumah Sakit Umum Petukangan yang berada
langsung di bawah direktur rumah sakit. Komite Peningkatan Mutu Rumah Sakit Umum
Petukangan bertugas dalam merencanakan dan mengkoordinir seluruh program kegiatan
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Dalam rangka kelancaran kegiatan dan
pengorganisasiannya maka perlu disusun Pedoman Pengorganisasian Komite Mutu dan
Manajemen Risiko Rumah Sakit Umum Petukangan. Dalam buku pedoman ini diuraikan
tentang gambaran umum Rumah Sakit Umum Petukangan dan secara khusus tata
pengorganisasian Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko Rumah Sakit Umum Petukangan.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM PETUKANGAN
a. Geografis
Letak RSU PETUKANGAN berada dipinggir jalan raya tepatnya di Jl.
Ciledug Raya No. 8A, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Letak rumah sakit sangat strategis selain di pinggir kota juga dekat dengan
pintu keluar Tol dengan pusat kota Jakarta.
b. Demografi
Wilayah cakupan rumah sakit meliputi beberapa kecamatan diwilayah
Kota Jakarta antara lain kecamatan Petukangan Selatan, Petukangan Utara
dan Kecamatan Ciledug.
5
(c) Sub Fungsi Kesehatan Lainnya terutama dalam hal penyebarluasan
informasi dan penyusunan program kesehatan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan adalah tolak ukur untuk
mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan rumah sakit yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Indikator keberhasilan
bidang kesehatan adalah ukuran besaran yang dinyatakan oleh presentasi atau
pernyataan lainnya yang menyatakan pencapaian keberhasilan.
6
Pelayanan dan Fasilitas Penunjang meliputi :
Pelayanan Operasi (OK)
Pelayanan Bersalin (VK)
Pelayanan Farmasi 24 Jam
Pelayanan Laboratorium Klinik 24 Jam
Pelayanan Radiologi (Rontgen) 24 Jam
Pelayanan Medical Check Up (MCU)
Pelayanan Jenazah
Pelayanan Ambulance 24 Jam
2.1.3.2. Sasaran Pelayanan
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap dan IGD selama
tahun 2021 sebanyak 6841 orang. Jumlah ini menunjukkan
peningkatan dari tahun 2020 sebanyak X% (Kebagian FO)
2.1.3.4. Hasil Pendapatan
Berdasarkan kondisi RSU Petukangan saat ini hal-hal yang dianggap penting adalah
kecenderungan peningkatan kinerja pelayanan, perubahan pangsa pasar, maka RSU
Petukangan dalam masa lima tahun kedepan diproyeksikan sebagai sebagai rumah
sakit yang mampu menyediakan pelayanan rujukan bagi masyarakat Kota Jakarta
dengan kriteria sebagai berikut :
(1). Mempunyai lokasi yang strategis sehingga dapat diakses oleh berbagai lapisan
masyarakat baik customer (pangsa pasar) maupun oleh provider (pelaksana
pelayanan)
7
(2). Memiliki lahan dan fisik bangunan yang sangat memadai
(3). Memiliki peralatan medis dan non medis yang memadai
(4). Memiliki sarana penunjang medis yang memadai
(5). Memiliki tenaga medis, keperawatan, keteknisan medis, dan administrasi dengan
jumlah yang memadai dengan kompetensi sesuai bidangnya
(6). Mampu melaksanakan pemantauan dan penjagaan mutu pelayanan kesehatan
dan pelayanan administrasi
(7). Mampu melaksanakan pengelolaan sumber daya dengan baik
8
BAB III
Tujuan :
Memberikan pelayanan yang maksimal serta berkesinambungan dengan mutu
yang terjamin Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil
guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
9
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan
pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
Sasaran :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan baik kualitas dan kuantitas sarana,
peralatan, sumber daya manusia di RSU Petukangan
2. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan di RSU Petukangan
10
- Sistem informasi belum terintegrasi pada seluruh bagian rumah sakit
- Belum ada strategi pemasaran yang jelas, tegas dan terencana dengan baik
- Budaya kerja yang belum optimal
11
3. Meningkatkan penyehatan lingkungan permukiman, air bersih, tempat-
tempat umum, industri, serta tempat pengelolaan makanan dan minuman
4. Meningkatkan perilaku hidup sehat
5. Menanggulangi dan mencegah penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif
Menurut target dalam mencapai tujuan maka RSU Petukangan dalam hal
tersebut diatas melaksanakan kebijakan-kebijakan yang terdiri :
a. Kebijakan Internal
1. Memperluas pangsa pasar dengan membuka program layanan yang
baru atau dengan mengembangkan jasa layanan yang utilisasinya tinggi
2. Optimalisasi kepasitas jenis layanan baik rawat jalan, rawat inap
maupun penunjang medis
3. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana
4. Peningkatan kompetensi tenaga medik, keperawatan, keteknisan medik
dan administrasi melalui peningkatan pendidikan formal, diklat internal
maupun eksternal
5. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui pemantauan, penjagaan
dan audit mutu yang salah satunya adalah melalui akreditasi
6. Peningkatan sistem pencatatan pelaporan dan informasi pelayanan
kesehatan dan aadministrasi disetiap unit pelayanan melalui normalisasi
SIMRS
7. Peningkatan program pemasaran aktif dengan memanfaatkan sistem
rujukan
b. Kebijakan Eksternal
1. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat, propinsi, dan kota
dalam upaya peningkatan mutu rumah sakit dan akreditasi
2. Peningkatan kemitraan dengan institusi pendidikan, perusahaan, dan
institusi pelayanan kesehatan lain.
12
BAB IV
TUGAS, STRUKTUR DAN FUNGSI RSU PETUKANGAN
Mendapatkan izin operasional dari Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor :
51/2.5/31/-1.77/2015 tanggal 20 Oktober 2015. Dan pada tanggal 02 September 2015
mendapatkan penetapan kelas rumah sakit dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI dengan
nomor : 2020 Tahun 2015.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT. Petukangan Medical Centre No.
002/SK/DIR/PMC/IX/15 Tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas dan Fungsi,
RS dipimpin oleh seorang direktur, yang mempunyai tugas memimpin, menyusun
kebijaksanaan pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai dengan Peraturan RSU Petukangan
Dalam menjalankan tugasnya Direktur RSU PETUKANGAN dibantu oleh :
13
5. Kabid Umum, dengan tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas dibidang bagian umum
Susunan organisasi dan pengisian jabatan yang berlaku saat ini ditetapkan pada Bulan
Januari Tahun 2022 berdasarkan Surat Keputusan Direktur
No.004/SK/DIR/RSUP/I/2019 dan secara lengkap dilampirkan dalam Renstra ini.
Jumlah pegawai RSU PETUKANGAN sampai tahun ini ada orang 118 orang
dengan berbagai macam latar belakang profesi seperti dokter umum, dokter
gigi, dokter spesialis, paramedis keperawatan/non keperawatan, tenaga
kesehatan lainnya serta tenaga non kesehatan. Berdasarkan jenisnya terdiri
dari 87 orang pegawai medis dan 47 orang pegawai penunjang dan non medis.
(Bagian SDM)
Tahun 2003 Luas bangunan awal RSU PETUKANGAN yang pada awalnya
hanya Klinik 24 jam berdiri diatas lahan 770 m2 dengan kapasitas tempat
tidur 25 tempat tidur. Setahun setelahnya dilakukan pengembangan bangunan
diatas lahan seluas 1800 m2 dengan kapasitas tempat tidur menjadi 52 tempat
tidur.
14
b. Sarana Fisik Bangunan
Instalasi rawat inap mengalami perkembangan dari tahun. Sejak tahun 2015
yang semula berjumlah 25 tempat tidur sampai sekarang kapasitas tempat
tidur sudah mencapai 52 mulai dari Kelas I, II, III, VIP. Tahun 2022.
(Bagian umum)
15
4.4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(2) Fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan medik, penunjang medik dan non medik
b. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan serta upaya rujukan
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan teknis
ketatausahaan
16
diberikan. Manfaat akreditasi dapat dirasakan oleh rumah sakit, pemerintah, perusahaan
asuransi, masyarakat, pemilik dan petugas atau pelaksana di rumah sakit.
Akreditasi rumah sakit direncanakan 12 (dua belas) standar pelayanan yang akan
dijalankan meliputi standar pelayanan administrasi dan manajemen, Pelayanan Medik,
Keperawatan, Rekam Medik, Gawat Darurat, Laboratorium, Radiologi, Infeksi
Nosokomial, Kamar Operasi, Perinatal Resiko Tinggi, Farmasi dan K3.
RSU PETUKANGAN saat ini terus mempersiapkan diri baik fisik bangunan,
sarana dan prasarana, peralatan dan kelengkapan untuk dapat terakreditasi sesuai
dengan ketentuan dengan dukungan baik dari internal rumah sakit maupun eksternal
rumah sakit.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
Program Peningkatan Mutu Rumah Sakit Umum Petukangan dikelola oleh Komite Mutu,
Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien yang berada langsung di bawah Direktur Rumah
Sakit Umum Petukangan .
Komite Mutu, Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Petukangan
bertugas dalam merencanakan dan mengkoordinir seluruh program kegiatan peningkatan
mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Petukangan melalui upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit Umum Petukangan .
Struktur organisasi Komite Mutu, Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Umum Petukangan terdiri dari Ketua Komite, serta Unsur – unsur dari Sub Komite Mutu dari
Komite Medis, Unsur Keselamatan Pasien, Unsur PPI dan Unsur K3 RS.
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE MUTU, MANAJEMEN RISIKO DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM PETUKANGAN
17
STRUKTUR ORGANISASI PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT UMUM PETUKANGAN
18
BAB VI
URAIAN TUGAS
19
Struktur organisasi Komite Mutu, Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien terdiri dari
Ketua Komite, dan anggota yang terdiri dari unsur–unsur Sub Komite Mutu Profesi (Komite
Medis), Bidang Mutu Keperawatan (Komite Keperawatan), Sub Komite Manajemen Risiko,
Sub Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
6.1 Ketua Komite Mutu, Manajemen Risiko, Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Umum Petukangan
Pengertian Jabatan
Seorang profesional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat memimpin dalam
menjalankan pelaksanaan Program Peningkatan, Manajemen Risiko dan Keselamatan
Pasien Rumah Sakit Umum Petukangan.
Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan formal: Dokter/ S1 Tenaga kesehatan;
b. Pendidikan non formal/ pelatihan: pelatihan PMKP, PPI, manajemen risiko, patient
safety;
c. Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat bersosialisasi dengan baik dan
profesional;
d. Mempunyai integritas dan loyalitas yang tinggi.
Tanggung Jawab
a. Ketua Komite Mutu, Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien bertanggung jawab
kepada Direktur Rumah Sakit Umum Petukangan;
b. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab seluruhnya terhadap
pelaksanaan program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum
Petukangan .
Tugas Pokok
Mengkoordinasi semua pelaksanaan kegiatan program Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Umum Petukangan.
Uraian Tugas
20
c. Mengumpulkan data indikator pelayanan baik dari Komite Mutu, Manajemen Risiko,
dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Petukangan maupun dari unit kerja
terkait;
d. Menganalisa data indikator mutu pelayanan baik indikator mutu klinis Rumah Sakit
Umum Petukangan maupun indikator mutu manajerial Rumah Sakit Umum
Petukangan serta indikator keselamatan pasien;
e. Mengevaluasi pelaksanaan 5 (lima) area prioritas yang sudah ditetapkan oleh Direktur
Rumah Sakit Umum Petukangan dengan fokus utama pada penggunaan PPK, clinical
pathway dan atau protokol klinis;
f. Melaksanakan analisis terhadap data yang dikumpulkan dan diubah menjadi
informasi;
g. Melakukan validasi data Komite Mutu dan Manajemen Risiko Rumah Sakit Umum
Petukangan secara internal dan dilakukan secara periodik;
h. Menyebarkan informasi tentang peningkatan mutu secara regular melalui papan
pengumuman, bulletin atau rapat staf;
i. Meningkatkan pengetahuan anggota dengan memberikan pelatihan terhadap staf yang
ikut serta dalam program peningkatan mutuRumah Sakit Umum Petukangan.
Wewenang
a. Menyusun Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit Umum Petukangan;
b. Membuat Standar Prosedur Operasional Peningkatan Mutu Rumah Sakit Umum
Petukangan;
c. Memberikan penilaian kinerja anggota Komite Mutu, Manajemen Risikodan
Keselamatan PasienRumah Sakit Umum Petukangan.
Hasil Kerja
a. Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit Umum Petukangan;
b. Standar Prosedur Operasional Peningkatan Mutu Rumah Sakit Umum Petukangan;
c. Laporan Program Komite Mutu, Manajemen Risiko, dan Keselamatan Pasien Rumah
Sakit Umum Petukangan.
21
Anggota Komite Mutu berasal dari unsur – unsur yaitu Sub komite Mutu Profesi, Bidang
Mutu Keperawatan, Komite Keselamatan Pasien, Unsur dari Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi serta unsur K3 RS.
Pengertian Jabatan
Seorang dari Sub Komite diberi tugas oleh Direktur dalam mengidentifikasi dan
mengumpulkan indikator mutu pelayanan RS baik dari Komite Mutu maupun unsur/ unit
kerja terkait dan memfollow-up pelaksanaan dan penerapan program kerja Komite Mutu di
masing – masing unsur/ unit kerja.
Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan formal: berijazah S1 atau D3 atau persamaannya dalam bidangnya masing –
masing;
b. Pendidikan non formal/ pelatihan: PPI, mutu pelayanan, patient safety, K3;
c. Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat bersosialisasi dengan baik dan
professional;
d. Berbadan sehat jasmani dan rohani.
Tanggung Jawab
Anggota Komite Mutu dan Manajemen Risiko secara administratif bertanggung jawab
kepada Ketua Komite Mutu dan Manajemen Risikoterhadap pelaksanaan program
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di setiap unsur/ unit kerja masing–masing.
Tugas Pokok
Membantu pelaksanaan semua kegiatan program Peningkatan Mutu di unsur/ unit kerjanya
masing–masing.
Uraian Tugas
a. Mengidentifikasi indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien Rumah Sakit
Umum Petukangan yang ada di unsur/ unit kerjanya masing–masing;
b. Melaporkan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien Rumah Sakit Umum
Petukangan yang ada di unsur/ unit kerjanya masing–masing;
c. Melakukan survei pelaksanaan program kerja Komite Mutu di unsur/ unit kerjanya
masing–masing;
d. Memberikan pertimbangan/ saran kepada Ketua Komite Mutudalam perencanaan,
pengembangan program dan pelaksanaannya.
Wewenang
22
Berdiri sacara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan masukan mengenai
peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Umum Petukangan di setiap
unsur/ unit kerjanya masing–masing.
Hasil Kerja
a. Identifikasi indikator mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Umum Petukangan
setiap unsur/ unit kerjanya;
b. Pelaksanaan program kerja Komite Mutu di masing-masing unsur/ unit kerja terkait;
c. Penerapan pedoman upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Petukangan ;.
d. Penerapan Standar Prosedur Operasional PMKP;
e. Laporan evaluasi kerja.
23
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Keuangan Laboratorium
Radiologi
Keperawatan
Instalasi Farmasi
Marketing, Diklat
Instalasi Gizi
Bid Umum
Rekam Medis
Kepegawaian
Perina
24
dan HRD kerja dengan Marketing, Diklat dan HRD terkait dengan
pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan (angka
kepuasan pelanggan) dan evaluasi kontrak kerja dengan
Perusahaan/asuransi;
b. Komite/Panitia Mutu dan Manajemen Risiko memiliki
hubungan kerja dengan Marketing, Diklat dan HRD terkait
dengan program kegiatan seminar dan workshopPeningkatan
Mutu, serta TOT inhouse training tentang Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien.
Bidang Umum dan Komite Mutu dan Manajemen Risiko memiliki hubungan kerja
Kepegawaian dengan Bidang Umum&HRD terkait dengan penilaian kinerja
karyawan (pimpinan RS, tenaga profesi dan staf) dan pemberian
materi tentang Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien pada
saat orientasi karyawan baru.
Laboratorium Komite/Panitia Mutu dan Manajemen Risiko memiliki hubungan
kerja dengan Laboratorium terkait pencatatan dan pelaporan
indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian
sensus harian).
Radiologi Komite Mutu dan Manajemen Risiko memiliki hubungan kerja
dengan Radiologi terkait pencatatan dan pelaporan indikator
mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus
harian).
25
pelayanan dan keselamatan pasien (ketepatan pemberian diet).
Perinatologi Komite Mutu dan Manajemen Risiko memiliki hubungan kerja
dengan Perinatologi terkait pencatatan dan pelaporan indikator
mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
IGD Komite Mutu dan Manajemen Risiko memiliki hubungan kerja
dengan UGD terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu
pelayanan dan keselamatan pasien (response time).
Instalasi Rawat Jalan Komite Mutu dan Manajemen Risiko memiliki hubungan kerja
dengan IRJ terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu
pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Instalasi Rawat Inap Komite Mutu dan Manajemen Risiko memiliki hubungan kerja
dengan IRNA terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu
pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Kamar Operasi Komite Mutu dan Manajemen Risiko memiliki hubungan kerja
dengan Kamar Bedah/operasi terkait pencatatan dan pelaporan
indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (kejadian
kematian di meja operasi).
Komite Medis (Sub Komite Mutu dan Manajemen Risiko memiliki hubungan kerja
komite mutu profesi) dengan Sub komite mutu profesi (Komite Medis) terkait dengan
penilaian kinerja profesi medis; penyusunan, pelaporan serta
monitoring dan evaluasi PPK, clinical pathway dan atau protokol
klinis.
Komite PPI Komite Mutu dan Manajemen Risiko memiliki hubungan kerja
dengan Komite PPI terkait dengan pencatatan dan pelaporan
indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pencegahan
dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Umum Petukangan ).
Tim K3RS Komite Mutu dan Manajemen Risiko memiliki hubungan kerja
dengan Tim K3RS terkait dengan pencatatan dan pelaporan
indikator mutu manajerial, serta penyusunan program manajemen
risiko serta pencegahan terjadinya kecelakaan di Rumah Sakit
Umum Petukangan .
26
27
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
JUMLAH
No. Jabatan PENDIDIKAN SERTIFIKASI
KEBUTUHAN
1. Ketua Komite Mutu Dokter Spesialis/ a. Pelatihan PMKP 1
Dokter Umum b. Pelatihan Patient
Safety
c. Pelatihan
Manajemen
Resiko
d. Pelatihan PPI
2. Sekretaris Komite Dr/S1/D3 Kesehatan a. Pelatihan PMKP 1
Mutu dan e. Pelatihan Patient
Manajemen Risiko Safety
b. Pelatihan
Manajemen
Risiko
c. Pelatihan PPI
3. Sub Komite Mutu a. Pelatihan PMKP
Profesi: b.Pelatihan Patient
a. Ketua Dokter Spesialis Safety 1
b. Sekretaris Dokter Spesialis c. Pelatihan 1
Manajemen
Risiko
d.Pel.PPI
4. Unsur KKPRS: a. Pelatihan PMKP
a. Ketua Dr/S1/D3 b. Pelatihan Patient 1
Kesehatan Safety
b. Sekretaris D3 Kesehatan c. Pelatihan 1
Manajemen
Risiko
28
d. Pelatihan PPI
5. Unsur PPIRS: a. Pelatihan PMKP
a. Ketua b. Pelatihan Patient 1
b. Koordinator IPCN D3 Kesehatan Safety 1
c. Pelatihan
Manajemen
Risiko
d. Pelatihan PPI
6. Unsur K3RS: a. Pelatihan PMKP
a. Ketua b.Pelatihan Patient 1
b. Sekretaris Safety 1
c. Pelatihan
Manajemen
Risiko
d.Pelatihan PPI
29
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
9.1 Pengertian
Kegiatan orientasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengenalan dan pemahaman
mengenai situasi dan kondisi lingkungan tertentu beserta sistem kerjanya. Orientasi ini
diberikan kepada seluruh karyawan baru di Rumah Sakit Umum Petukangan. Keseluruhan
informasi tentang Komite Mutu, Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien beserta
program kerjanya diberikan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan.
9.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar dapat mengenal dan memahami Komite Mutu, Manajemen Risiko dan
Keselamatan Pasien serta upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
di Rumah Sakit Umum Petukangan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami fungsi, struktur organisasi dan tata hubungan kerja
Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Umum
Petukangan
b. Mengetahui dan memahami program upaya peningkatan mutu pelayanan di
Rumah Sakit Umum Petukangan
c. Turut berperan serta aktif dalam kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan di
Rumah Sakit Umum Petukangan
d. Mengembangkan tanggung jawab pribadi dan rasa memiliki Rumah Sakit Umum
Petukangan.
30
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
10.1 Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu. Pertemuan dipimpin oleh Ketua Komite Mutu, Manajemen Risiko dan
Keselamatan Pasien dihadiri oleh wakil ketua, dan anggota Komite/Panitia Mutu dan
Manajemen Risiko. Hasil pertemuan ditulis oleh notulen rapat dan peserta yang hadir
wajib mengisi daftar hadir yang disediakan. Hasil dari pertemuan ditindaklanjuti dan
evaluasi dilakukan pada pertemuan berikutnya.
10.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Komite Mutu dan Manajemen
Risiko dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Petukangan .
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program kerja Komite
Mutu, Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum
Petukangan
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
program kerja Komite Mutu, Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien guna
peningkatan mutu pelayanan dan Keselamatan pasien Rumah Sakit Umum
Petukangan .
31
2. Rapat Insidental
Rapat insidental adalah rapat yang sifatnya insidental dan diadakan oleh Komite Mutu,
Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan yang mungkin timbul secara insidental di pelayanan yang berhubungan
dengan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Umum Petukangan .
32
BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan suatu sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program kerja Komite Mutu, Manajemen Risiko
dan Keselamatan Pasien.
B. Jenis Laporan
Laporan yang dibuat oleh Komite Mutu, Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Umum Petukangan meliputi :
1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah laporan yang dibuat oleh Panitia/PMKP (Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien) Rumah Sakit Umum Petukangan dalam bentuk tertulis setiap
bulannya dan diserahkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Petukangan, berisi
laporan hasil kegiatan dan program kerja PMKP.
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah laporan yang dibuat oleh Komite Mutu, Manajemen Risiko
dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Petukangan dalam bentuk tertulis setiap
tahun sekali dan diserahkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Petukangan, berisi
laporan hasil kegiatan dan program kerja Komite Mutu, Manajemen Risiko dan
Keselamatan Pasien.
3. Laporan Insidental
Laporan insidental adalah laporan yang dibuat Komite Mutu, Manajemen Risiko dan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Petukangan dalam bentuk tertulis bila ada
hal – hal atau permasalahan tertentu yang perlu disampaikan kepada Direktur Rumah
Sakit Umum Petukangan yang bersifat insidental.
33