Anda di halaman 1dari 4

1

Pribadi Senyum dalam Membentuk Watak Bangsa

Sejak Indonesia merdeka hingga sekarang keadaan bangsa ini mengalami


penurunan. Kehidupan warga negara setelah merdeka tidak jauh berbeda dengan
kehidupan sebelum merdeka dimana kemiskinan masih merajalela, pendidikan
yang tidak merata, kesejahteraan masyarakat yang masih minim jika dibandingkan
dengan negara lainnya. Misalnya Negara Malaysia yang merdeka (31 Agustus
1957) jauh sesudah negara Indonesia namun tingkat kesejahteraan warga
negaranya jauh lebih maju dari negara ini. Bahkan Negara Malaysia termasuk ke
dalam negara maju di dunia.

Keadaan Indonesia menurun drastis pada tahun 1997 dimana bangsa ini
mengalami krisis moneter yang berkembang menjadi krisis multidemensional
hingga terjadi krisis moral, krisis kepercayaan diri sehingga merasa malu untuk
menunjukkan kepada dunia tentang jati diri bangsa ini. Oleh karena itu dunia
menganggap bahwa Indonesia negara kacau , tidak aman sehingga perlu dihindari
dan masih banyak predikat mengerikan yang disandang oleh bangsa ini.

Perumpamaan Bangsa "Sebuah Pohon"

"Pohon" Penuh dengan krisis-krisis :


Politik Merusak citra
Ekonomi
Tidak kondusif
Moneter untuk
hukum
pembangunan
Kepercayaan maupun usaha
Moral
Dan sebagainya

Krisis "Identitas" Jati Diri

Gambar di atas adalah keadaan bangsa Indonesia yang digambarkan dengan


sebuah pohon kering karena berbagai krisis yang dialami. Mengapa hal ini bisa
terjadi?

Hal tersebut bisa terjadi karena kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia tidak
mengenali diri sendiri sehingga tidak mempunyai pegangan dalam bersikap dan
bertingkah laku. Khususnya dalam menghadapi globalisasi yang melanda dunia ini.
Keadaan ini dapat diibaratkan seperti sebuah perahu yang berlayar tanpa arah,
tidak mengetahui kemampuan dan sifat-sifat dari perhu ini. Sehingga tidak
memiliki gambaran bagaimana membawa perahu ini dalam mengarungi samudera
dan menerjang ombak.
2

Krisis-krisis di atas dipengaruhi oleh dua kondisi lingkungan yaitu:

 Lingkungan strategis eksternal (global)


 Lingkungan strategis Internal (Nasional)

Negara Indonesia sudah melangkah lebih baik dari sebelumnya. Berdasarkan


penilaian Transparacy International' Corruption Perception Index (CPI) pada
tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat 88 yang semula berada di peringkat
107. Hal ini dapat mengurangi predikat-predikat mengerikan yang disandang
Indonesia. Namun hal tersebut masih sangat kurang untuk mencapai tujuan bangsa
ini. Tujuan yang jelas tertulis di pembukaan UUD 1945 alenia IV, ... melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memjukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban duni yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial...", tujuan ini tidak akan berhasil tanpa keteladan.
Generasi saat ini mengharapkan tindakan yang efektif dari pemerintah, namun
ternyata prosesnya dinilai sangat lamban. Almarhum John F. Kennedy pernah
berkata, "Do not ask the country, what the country can do for you but ask
yourself, what you can do for the country." Kata-kata ini sangat tepat bagi
generasi muda Indonesia. Generasi Indonesia harus mampu menjadi teladan
dengan menyemai pribadi senyum pada diri sendiri.
Pribadi senyum adalah karakter berpikir positif, ramah, bersemangat dahsyat
untuk membelajarkan diri, tidak "telmi", softskills 1 tinggi. Pribadi ini dapat
membangun jati diri. Berikut sikap dasar yang disarankan oleh H. Soemarno
Soedarsono dalam membangun jati diri.
1. Jujur
adalah pribadi yang dapat menyatakan keadaan yang sebenarnya terjadi,
yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah, kemudian
menyatakan dengan segala ketulusan dan keikhlasan hati.
2. Terbuka
akan membuat pribadi seseorang terbuka dengan modal kejujuran.
3. Berani mengambil resiko
dengan modal jujur dan terbuka, pribadi seseorang akan berani mengambil
risiko bahwa memang apa yang telah dikatakan dan lakukan akan
mempunyai konsekuensi.

1
Softskills adalah keterampilan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri (intra-
personal skills) dan dalam berhubungan dengan orang lain (Inter-personal skills)
4. Memenuhi komitmen
ia akan menjadi seseorang yang menepati janji, memegang ucapannya, dan
dapat dipercaya serta diandalkan
3

5. Kemampuan berbagi
ia akan berbagi dalam apa yang dimilikinya, baik yang bersifat benda
maupun pengalaman, pengetahuan, kearifan, dan seterusnya.
Dengan mengembangkan kelima sikap dasar tersebut, generasi muda Indonesia
secara tidak langsung, mereka menyemai pribadi senyum untuk membentuk
karakter/watak bangsa. Watak bangsa merupakan akumulasi dari pribadi senyum
manusia Indonesia. Watak bangsa sangat dibutuhkan bangsa Indonesia untuk
membersihkan predika-predikat mengerikan yang disandang oleh bangsa ini.
Supaya pembentukan pribadi senyum dan membentuk watak berhasil, perlu suatu
pendekatan bottom up, pendekatan yang menggunakan jalur dari bawah ke atas
dan diawali dari diri sendiri, harus dirancang sabaik-baiknya.
Jadi penyemaian pribadi senyum dilakukan terhadap diri sendiri, setelah pribadi
Pola Pikir Membentuk Watak Secara Bottom Up

Membentuk Watak :

Bangsa
Masyarakat
Lingkungan
Keluarga
Menggunakan Pribadi
jalur dari
bawah ke atas Diawali dari
diri sendiri
diri sendiri sudah benar maka berlanjut memimpin orang lain. Dengan sistem ini
secara bertahap karakter bangsa akan muncul. Hal ini berati kesempatan Indonesia
untuk bebas dari belenggu masalah dapat terselesaikan dan tujuan bangsa ini
dapat terwujud.

Rangkuman
Krisis Indonesia dimulai pada tahun 1997 di bawah kepemimpinan presiden ke-2,
Presiden Soeharto, dari krisis moneter hingga krisis mutidimensional dan
dampaknya berlanjut hingga saat ini. Hal ini terjadi karena generasi muda saat ini
tidak mengenali jati diri sendiri. Untuk membebaskan bangsa Indonesia dari krisis-
krisis tersebut, generasi muda harus menemukan jati diri mereka dengan cara
menyemai pribadi senyum sehingga watak bangsa Indonesia bisa muncul.
Ada lima sikap dasar untuk membangun jati diri, kejujuran, terbuka, berani
mengambil risiko, memenuhi komitmen, dan kemampuan berbagi. Supaya berhasil
4

hal ini dilakukan pada diri sendiri. Secara bertahap jati diri generasi muda akan
nampak dan Indonesia akan menjadi negara yang sejahtera, aman, tenteram, dan
maju.

Rujukan Bacaan
Melisa Riska. "Daftar Negara Asia Paling Korup, Indonesia di Urutan Berapa?". 18
September2016.
http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/01/27/o1lupv383-
daftar-negara-asia-paling-korup-indonesia-ada-di-urutan-berapa/.
Soemarno Soedarsono. 2002."Character Building Membentuk Watak". Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Suhardjono. 2016. Rancangan Perkuliahan Metode Penilitan Sebagi Bagian dari MK
Bahasa Indonesia dan Metode Penelitian. Jurusan Teknik Pengairan
Fakultas UB.

Team LPPKB. "Bina Karakter Bangsa". 16 September 2016.


https://dunialppkb.wordpress.com/bina-karakter-bangsa/.

Undang-Undang Dasar 1945

Data diri penulis

Eka Juli Dwi Mulyawati, lahir di Blitar, 1 Juli 1997.


Anak kedua dari dua bersaudara. anak dari pasangan
suami istri Mulyanto (Ayah) dan Tri Windarti (Ibu).
Alamat asal RT 01 RW 03 Sutojayan, Blitar, Jawa
Timur. Alamat di Malang Jl. Sentaurus No 04 Dinoyo,
Lowokwaru, Malang. Pendidikan Taman kanak-kanak
di TK Al Hidayah Kedungbunder II selama 2 tahun.
Setelah itu melanjutkan pendidikan sekolah dasar di
SDN Sutojayan 01 dan lulus tahun 2010, Melanjutkan
pendidikan di SMPN 01 Sutojayan, lulus tahun 2013,
selanjutnya masuk di SMAN 01 Sutojayan tahun 2013 dan lulus tahun 2016.
Dan sekarang masih dalam proses studi jurusan Teknik Pengairan, Fakultas
Teknik, Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai