Anda di halaman 1dari 10

Kutipan

Kutipan

Prinsip- Hal-hal yang


Definisi Fungsi perlu
Jenis
prinsip
diperhatikan
Definisi

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan
seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah.
kutipan juga dapat diambil dalam bentuk lisan misal melalui media elektronika seperti
TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi
dalam sebuah karangan.
Fungsi
 Untuk menunjang fakta, konsep, gagasan.
 Untuk memberikan penjelasan tambahan.
 Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
 Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
 Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
 Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
 Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
 Meningkatkan estetika penulisan.
 Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang 
terkait dengan data pustaka.
Prinsip-Prinsip untuk Mengutip

 Tidak Mengadakan Perubahan

 Apabila Terdapat Kesalahan dalam Kutipan

 Menghilangkan Bagian dari Kutipan


Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengutip

 Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu

 Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan

 Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori

 Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung

 Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaintannya dengan sumber rujukan.


Jenis Kutipan

 Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah salinan yang sama dengan bentuk aslinya yang dikutip dalam hal
susunan kata dan tanda bacanya. Kutipan langsung tidak boleh lebih dari satu halaman.

 Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil isinya saja, seperti sauran,
ringkasan atau parafrase.
Kutipan isi atau parafrase yaitu kutipan yang hanya mengambil isi atau maksud dari kalimat-
kalimat dari kalimat-kalimat yang ditulis dalam buku sumber
Contoh

 Kutipan langsung
Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan
Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da
Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secarasibolisbereti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus
Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).
 Kutipan Tidak Langsung
Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20—21 dan 30) mengatakan, “Menurut
salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan
Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da
Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis berarti bahwa Sumedanglarang menjadi
penerus Kerajaan Sunda.”
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai