DISUSUN OLEH
B. PERTIMBANGAN ANESTESI
1. DEFINISI ANESTESI
Anestesi dan reanimasi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tatalaksana
untuk mematikan rasa. Rasa nyeri, rasa tidak nyaman pasien, dan rasa lain yang tidak
diharapkan.
Menurut Pramono (2015), anestesi adalah hilangnya seluruh modalitas dari sensasi yang
meliputi sensasi sakit/nyeri, rabaan, suhu, posisi/proprioseptif, sedangkan analgesia yaitu
hilangnya sensai sakit/nyeri, tetapi modalitas yang lain masih tetap ada. Anestesi umum atau
general anesthesia mempunyai tujuan agar dapat menghilangkan nyeri, membuat tidak sadar,
dan menyebabkan amnesia yang bersifat reversible dan dapat diprediksi. Anestesi umum
disebut juga sebagai narkose atau bius. Anestesi umum juga menyebabkan amnesia yang
bersifat anterograd, yaitu hilangnya ingatan saat dilakukan pembiusan dan operasi sehingga saat
pasien sudah sadar, pasien tidak mengingat peristiwa pembedahan/pembiusan yang baru saja
dilakukan.
Istilah yang digunakan para ahli saraf dengan maksud untuk menyatakan bahwa terjadi
kehilangan rasa secara patologis pada bagian tubuh tertentu, atau bagian tubuh yang dikehendaki
(Boulton, 2012).
2. JENIS ANESTESI
a. General Anestesi
Anestesi adalah hilangnya seluruh modalitas dari sensasi yang meliputi sensasi
sakit/nyeri, rabaan, suhu, posisi/propioseptif. General anesthesia atau anestesi umum
adalah tindakan yang bertujuan untuk menghilangkan nyeri, membuat tidak sadar, dan
menyebabkan amnesia yang bersifat reversibel dan dapat diprediksi. Tiga pilar anestesi
umum atau yang disebut trias anestesi meliputi hipnotik atau sedative, yaitu membuat
pasien tertidur atau mengantuk/tenang, analgesia atau tidak merasakan sakit, dan
relaksasi otot yaitu kelumpuhan otot skelet (Pramono, 2017).
b. Regional Anestesi
Merupakan salah satu teknik anestesi umum yang dilakukan dengan jalan memberikan kombinasi
obat anestesi inhalasi yang berupa gas dan atau cairan yangmudah menguap melalui alat/ mesin
anestesi langsung ke udara inspirasi
c. Anestesi imbang
Pada Kasus Asuhan Kepenataan Anestesi Tindakan Operasi ORIF CLAVICULA dengan
General Anestesi dilakukan dengan pemasangan ETT (Endotracheal Tube). Intubasi Trakhea
adalah tindakan memasukkan pipa trakhea kedalam trakhea melalui rima glotis, sehingga
ujung distalnya berada kira-kira dipertengahan trakhea antara pita suara dan bifurkasio
trakhea
Ukuran ETT
Untuk intubasi oral panjang pipa yang masuk 20 – 23 cm. Pada anak-anak dipakai rumus
(Latief, 2007):
Diameter (mm) = 4 + Umur/4 = tube diameter (mm) Rumus lain: (umur + 2)/2
Pipa endotrakheal terbuat dari karet atau plastik. Untuk operasi tertentu misalnya di
daerah kepala dan leher dibutuhkan pipa yang tidak bisa ditekuk yang mempunyai spiral
nilon atau besi (Non Kinking). Untuk mencegah kebocoran jalan nafas, kebanyakan pipa
endotrakheal mempunyai balon (cuff) pada ujung distalnya. Pipa tanpa balon biasanya
digunakan pada anak-anak karena bagian tersempit jalan nafas adalah daerah rawan
krikoid. Pada orang dewasa biasa dipakai pipa dengan balon karena bagian tersempit
adalah trachea.
4. RUMATAN ANESTESI
Berdasarkan status fisik pasien pra anestesi, ASA (The American Society of
Anesthesiologists) membuat klasifikasi yang membagi pasien ke dalam 5 kelompok atau
kategori sebagai berikut :
d) ASA IV : Pasien penyakit bedah dengan penyakit sistemik berat yang secaara
langsung mengancem kehidupannya
e) ASA V : Pasien penyakit bedah disertai dengan penyakit sistemik berat yang sudah
tidak mungkin ditolong lagi, dioperasi ataupun tidak dalam 24 jam pasien akan
meninggal.
Klasifikasi ASA juga dipakai pada pembedahan darurat (CITO) dengan mencantumkan
tanda darurat (E = Emergency), misalnya ASA I E atau ASA III E.
5. RESIKO
Meski dapat memberikan bantuan pernapasan pada pasien, intubasi endotrakeal juga
memiliki risiko, yaitu:
Pendarahan dan cedera pada batang tenggorokan, mulut, lidah, gigi, dan pita suara
Penumpukan cairan di jaringan dan organ
Pneumonia aspirasi
Sakit tenggorokan
Suara menjadi serak
Erosi atau pengikisan jaringan lunak di saluran napas
Ketergantungan pada ventilator, sehingga pasien tidak dapat bernapas normal dan
membutuhan trakeostomi
Robekan di rongga dada yang menyebabkan paru-paru tidak berfungsi
Reaksi alergi terhadap obat bius yang digunakan
6. WEB OF CAUTION (WOC)
Sumber : https://id.scribd.com/doc/116141834/Woc-Cf-Clavicula
C. TINJAUAN TEORI ASKAN PEMBEDAHAN KHUSUS
1. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan tahap yang sistematis dalam pengumpulan data tentang
individu, keluarga, dan kelompok (Carpenito dan Moyet, 2007 dalam Haryanto 2008).
a. Data Subjektif
Data yang didapatkan dari pasien
b. Data Objektif
Data yang yang didapatkan dari observasi petugas kesehatan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan resiko cidera tidak terjadi
Kriteria hasil:
Intervensi :
7) Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa menit sebelum
berdiri.
faktor risiko : faktor mekanik (misalnya tekanan), immobilitas fisik, kelembaban kulit,
tulang menonjol berhubungan dengan dengan perubahan pigmentasi, perubahan sirkulasi,
perubahan turgor (elastisitas kulit)
Kriteria hasil:
2) Melaporkan adanya gangguan sensasi atau nyeri pada daerah kulit yang mengalami
gangguan
4) Mampu melindungi kulit dan mempertahan kan kelembaban kulit dan perawatan
alami
Intervensi :
6) Lakukan masase dengan mengoleskan minyak atau lotion pada derah yang tertekan.
7) Gunakan pengkajian risiko untuk memonitor faktor risiko pasien (skala Braden)
Kriteria hasil:
Intervensi :
Pemantauan Respirasi
f. Koping individu tidak efektif (ansietas) berhubungan dengan krisissituasional
Kriteria hasil :
1) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang.
2) Mengkaji situasi terbaru dengan akuratmendemonstrasikan ketrampilan
pemecahan masalah.
Intervensi :
g. Risiko Syok Hipovolemik berhubungan dengan Perdarahan
Kriteria Hasil :
1) Tanda – tanda vital pasien dalam batas normal
2) Perdarahan terkontrol
3) Nadi dalam batas yang diharapkan (N : 70-88 x/menit)
4) Irama jantung dalam batas yang diharapkan (Reguler)
5) Frekuensi nafas dalam batas yang diharapkan (RR : 16-24x/menit)
6) Nilai Hb normal
Intervensi :
1) Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dankekuatan nad, frekuensi napas, TD,
MAP)
2) Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
3) Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit,CRT)
4) Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
5) Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS (deformity/deformitas,
open wound/luka terbuka, tendemess/nyeri tekan,swelling/bengkak)
6) Pertahankan jalan napas paten
7) Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen>94%
8) Pasang jalur IV Pasang kateter urine untuk menilai produksiurine
9) Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung
10) Kolaborasi pemberlan infus cairan, kristalold 1 – 2 L padadewasa
20 mL/kgBBpada anak
11) Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu:
4. EVALUASI
Evaluasi adalah membandingkan secara sistematik dan terencana tentang kesehatan pasien
dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan kenyataan yang ada pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/116141834/Woc-Cf-Clavicula
http://eprints.ums.ac.id/21989/1/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7726/9/Lampiran%20-%20lampiran.pdf
Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma. (2015). Nanda nic-noc aplikasi jilid 1. Jakarta: Mediaction Brunner
and Suddarth. (2010). Buku Ajar Bedah, Ed. 6, EGC, Jakarta
Black & Hawks. (2014). Keperawatan medical bedah. Indonesia: Cv . Pentasada Media Edukasi. Brunner
& Suddarth. (2015). Buku ajar keperwatan medical bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC Boulton, T B. (2012).
Anestesiologi Edisi 10. Jakarta : EGC
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2194/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3563/4/Chapter2.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2194/3/BAB%20II.pdf
LAPORAN KASUS
DISUSUN OLEH :
KESEHATAN
7) Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Tidak
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? Tidak
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? Tidak
8) Riwayat pengobatan/konsumsi obat
- Obat yang pernah dikonsumsi: Paracematol
- Obat yang sedang dikonsumsi: Tidak ada
9) Riwayat Alergi : Tidak
10) Kebiasaan
Merokok : Tidak
Alkohol : Tidak
Kopi/teh/soda :
Ya ,teh dan kopi ( 1x
sehari )
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0 : Mandiri, 1 : Alat bantu, 2 : Dibantu orang lain, 3 : Dibantu orang lain dan
alat, 4 : Tergantung total
b) Istirahat dan
Tidur Sebelum
sakit