DID
DIT SETIA
ADI
H
H24061586
6
DE
EPARTEM
MEN MAN
NAJEMEN
N
FAKULT
TAS EKON
NOMI DA
AN MANA
AJEMEN
INS
STITUT PERTANIA
AN BOGO
OR
2010
RINGKASAN
SKRIPSI
SARJANA EKONOMI
Oleh
DIDIT SETIADI
H24061586
DEPARTEMEN MANAJEMEN
2010
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Brand Image
pada Lembaga Kursus Bahasa Inggris ILP (International Language
Programs) Cabang Bogor
NIM : H24061586
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Mengetahui
Ketua Departemen,
Tanggal Lulus:
RIWAYAT HIDUP
Lahir sebagai anak ketiga dari pasangan Suchyar dan Tenny Ali pada
tanggal 9 Juli 1988 di Bekasi. Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SDN
Setia Darma 06, SLTPN 1 Tambun dan SMAN 2 Bekasi. Tahun 2006 penulis
lulus dari SMAN 2 Bekasi kemudian penulis melanjutkan kuliah di Institut
Pertanian Bogor melalui jalur USMI pada Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen sebagai Mayor dengan Minor Ilmu Konsumen.
Selama masa perkuliahan penulis pernah melaksanakan kegiatan magang
di PT Elite Advertising pada bulan Juli 2008. Penulis juga pernah menjadi petugas
sensus penduduk 2010 di wilayah Kecamatan Bogor Barat, tepatnya di Kelurahan
Loji dan dilakukan pada bulan Mei 2010. Selain itu, penulis juga bekerja sebagai
part-timer private English Teacher pada tahun 2009 hingga saat ini.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Brand Image pada
Lembaga Kursus Bahasa Inggris ILP (International Language Programs) Cabang
Bogor. Skripsi ini diajukan guna melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
Skripsi ini membahas mengenai pengaruh bauran pemasaran jasa (produk,
harga, tempat, iklan, proses, lingkungan fisik, dan karyawan staff) terhadap brand
image (citra merek). Skripsi ini juga menganalisis bauran pemasaran jasa di ILP
Bogor.
Penulis menyadari skripsi ini masih adanya kekurangan dalam skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari berbagai pihak. Penulis juga memohon maaf atas segala kekurangan yang
terdapat pada skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amien.
Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup penulis, terutama
dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi
tidak terlepas dari bantuan, motivasi, doa dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
2. R. Dikky Indrawan, SP, MM yang sudah meluangkan waktunya untuk
menuntun dan memberikan saya pencerahan selama pengerjaan skripsi
3. Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM atas
kesediaannya untuk meluangkan waktu menjadi dosen penguji.
4. Dr. Ir. Jono Munandar, MSc selaku Ketua Departemen Manajemen, FEM
IPB.
5. Seluruh staf pengajar dan karyawan Departemen Manajemen, FEM IPB.
6. Manajemen ILP Bogor yang telah memberikan bantuan-bantuan kepada
penulis selama melakukan penelitian
7. Ibunda tercinta, Abah, Aat, Yana keluarga paling tangguh yang pernah saya
miliki. Terima kasih untuk kasih sayang dan pengorbanan, serta kesabarannya
selama ini. Maaf baru ini yang bisa Ananda berikan untuk kalian semua.
8. Andi, Sasa, Martono, Rahdy, Yuda, Ferdy, Faiz, Doni, terima kasih sudah
jadi sahabat terbaik. Terima kasih untuk kebersamaan dalam suka maupun
duka, tawa, canda serta bahagia yang telah menggoreskan kenangan yang tak
akan terlupa.
9. Teman-teman satu bimbingan (Jihan, Ranti, Galih, Rauf, Adit, Bule) yang
memberikan dukungan dan semangat selama penulisan skripsi ini.
10. Khusus untuk Nessia dan Ibu Euis, terima kasih karena telah membantu saya
dalam penyusunan skripsi saya.
11. Teman-teman manajemen 43 yang telah memberikan banyak cerita indah
yang semakin memperkaya kisah hidup saya.
vii
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
1.4. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 6
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
ix
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 32
4.1. Kondisi Umum ILP .................................................................................... 32
4.1.1. ILP Cabang Bogor ........................................................................ 32
4.1.2. Visi dan Misi ILP Bogor ............................................................... 32
4.1.3. Struktur Organisasi ........................................................................ 33
4.2. Bauran Pemasaran Jasa ILP Bogor ........................................................... 35
4.2.1. Produk ........................................................................................... 35
4.2.2. Harga ............................................................................................. 36
4.2.3. Tempat .......................................................................................... 37
4.2.4. Promosi ......................................................................................... 38
4.2.5. People ............................................................................................ 38
4.2.6. Lingkungan Fisik .......................................................................... 39
4.2.7. Proses ............................................................................................ 39
4.3 Profil Responden ...................................................................................... 39
4.3.1. Demografi ..................................................................................... 40
4.3.2. Pengalaman Konsumen ................................................................. 41
4.4. Analisis Konfirmatori Faktor ..................................................................... 44
4.4.1. Analisis Konfirmatori Faktor Eksogen ......................................... 44
4.4.2. Analisis Konfirmatori Faktor Endogen ......................................... 51
4.5.Uji Reliabilitas Indikator .......................................................................... 52
4.6.Uji Kesesuaian Model .............................................................................. 52
4.7.Pengaruh Produk, Harga, Tempat, Iklan, Proses, Lingkungan Fisik,
Karyawan dan Staf Terhadap Brand Image ………………………………… 55
4.7.1. Peubah Laten Eksogen Produk ...................................................... 59
4.7.2. Peubah Laten Eksogen Harga ........................................................ 61
4.7.3. Peubah Laten Eksogen Tempat ...................................................... 61
4.7.4. Peubah Laten Eksogen Iklan .......................................................... 62
4.7.5. Peubah Laten Eksogen Proses ........................................................ 63
4.7.6. Peubah Laten Eksogen Lingkungan Fisik ...................................... 65
4.7.7. Peubah Laten Eksogen Karyawan dan Staf ................................... 66
4.7.8. Peubah Laten Endogen Brand Image ............................................. 65
4.8. Implikasi Manajerial ............................................................................... 68
4.8.1. Pengelompokan Implikasi dan Rekomendasi Manajerial .............. 75
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR TABEL
No Halaman
1. Daftar Nama – Nama Lembaga Kursus Bahasa Inggris di Bogor …………... 2
2. Kerangka Kerja Boom dan Bitner ………………………………….………. 11
3. Daftar Biaya Kursus untuk Setiap Jenis Program di ILP Bogor (1term) ....... 37
4. Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin dan Usia Konsumen …………..……. 40
5. Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan dan Jenis Pekerjaan Konsumen . 41
6. Hasil Uji CFA Eksogen Tahap 1 …………………………………………. 45
7. Hasil Uji CFA Eksogen Tahap 2 ……………………………………..……. 47
8. Hasil Uji CFA Eksogen Tahap 3 …………………………………………. 48
9. Hasil Uji CFA Eksogen Tahap 4 …………………………………………. 49
10. Hasil Uji CFA Eksogen Tahap 5 …………………………………………. 50
11. Hasil Uji Kecocokan CFA Endogen ………….………………………..…. 51
12. Hasil Uji Kecocokan Tahap Awal …………………………………….….. 52
13. Tahapan Modifikasi Indeks Kovarians Pada SEM …………………………… 53
14. Hasil Uji Kesesuaian Tahap Akhir ………………………………….……. 54
15. Nilai Muatan Faktor dari Elemen Bauran Pemasaran Jasa ………………. 55
16. Nilai Muatan Faktor dan T- Value …………………………………….…. 57
17. Nilai Total Pengaruh Langsung Variabel Terukur dan Peringkatnya …… 58
18. Nilai Faktor Muatan dan T-Value Peubah Laten Endogen Brand image ... 67
19. Pengelompokan Rekomendasi Implikasi Manajerial …………………….. 75
xi
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Grafik Jumlah Siswa Baru yang Mendaftar di ILP Bogor .............................. 3
2. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 21
3. Model SEM .................................................................................................... 26
4. Struktur Organisasi ILP Bogor tahun 2010 ................................................... 34
5. Peta Lokasi ILP Bogor ................................................................................. 37
6. Diagram Frekuensi Lamanya Kursus Konsumen di ILP Bogor .................. 41
7. Diagram Frekuensi Jumlah Pengeluaran Konsumen .................................... 42
8. Diagram Frekuensi Tingkat Level yang Sedang Dijalani Konsumen ........... 42
9. Diagram Frekuensi Sumber Dana Konsumem .............................................. 43
10. Diagram Frekuensi Aspek Terpenting dari Tempat Kursus Bahasa Inggris
Menurut Konsumen ....................................................................................... 44
11. Model SEM Hasil Uji CFA Eksogen Tahap 1 ............................................. 45
12. Model SEM Hasil Uji CFA Eksogen Tahap 2 ............................................. 46
13. Model SEM Hasil Uji CFA Eksogen Tahap 3 ............................................. 47
14. Model SEM Hasil Uji CFA Eksogen Tahap 4 ............................................. 48
15. Model SEM Hasil Uji CFA Eksogen Tahap 5 ............................................. 51
16. Model SEM Hasil Uji CFA Endogen .......................................................... 51
17. Model SEM Hasil Uji Kesesuaian Tahap Awal ........................................... 53
18. Model SEM Hasil Uji Kesesuaian Tahap Akhir .......................................... 54
19. Model SEM untuk T-Value .......................................................................... 57
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Kuesioner Penelitian ...................................................................................... 84
2. Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 88
3. Perhitungan Uji Reliabilitas Alat Ukur .......................................................... 95
4. Syntax Lisrel Uji CFA Eksogen Tahap Akhir ............................................... 96
5. Output Lisrel Uji CFA Eksogen Tahap Akhir ............................................... 97
6. Syntax Lisrel Hasil Uji CFA Endogen ........................................................ 102
7. Output Lisrel Hasil Uji Kesesuaian CFA Endogen ..................................... 102
8. Syntax Model SEM Hasil Uji Kesesuaian Tahap Akhir ………………… 105
9. Output Hasil Uji Kesesuaian Model Sem Tahap Akhir ..……..………....... 105
xiii
1
I. PENDAHULUAN
1
R Priyoko Prayitnoadi.2007. Bahasa Inggris, Sebuah Kebutuhan atau
Keterpaksaan?.http://cetak.bangkapos.com/opini/read/59.html. accessed at 1 April 2010
2
1200
1000
800
600
400
200
0
2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
menentukan sejauh mana tingkat persaingan di antara produk – produk dan merek
– merek lembaga kursus bahasa Inggris yang bersaing, pemasar tentunya akan
memerlukan suatu cara atau alat tertentu untuk menunjukkan bagaimana produk –
produk dan merek – merek bersaing pada tingkatan tertentu dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen pada segmen yang dituju.3
Pada dasarnya merek adalah sebuah alat yang memudahkan konsumen
untuk mengenali produk yang diinginkannya. Selain itu, bagi konsumen merek
menjadi sangat penting karena mampu membuat keterikatan dengan produk
menjadi lebih konsisten dan stabil serta mampu menciptakan komunikasi
interaksi. Saat konsumen menyukai dan menginginkan ataupun mempunyai
keterikatan yang tinggi, mereka akan mulai mencari dan menanyakan mereknya
kemudian membelinya. Sebagai salah satu intangible asset, brand image harus
terus menerus dikelola dengan baik.
Pada akhirnya jelaslah bahwa mengetahui bagaimana pengaruh bauran
pemasaran jasa yang ditetapkan terhadap posisi brand image dari lembaga
pendidikan ILP adalah sangat penting untuk menentukan bagaimana suatu
perusahaan memposisikan diri serta menyediakan alternatif strategi agar dapat
mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengembangkan jasa yang akan
ditawarkan kemudian.
1.2 Perumusan Masalah
Pada saat ini, industri jasa lembaga pendidikan bahasa Inggris telah
menyediakan fasilitas – fasilitas yang bermacam – macam dengan jenis dan harga
yang bervariasi yang kemudian mengharuskan konsumen untuk lebih cerdas dan
teliti dalam memilih lembaga lembaga pendidikan bahasa Inggris yang
dibutuhkannya. Oleh karena itu, juga akan berimplikasi pada pihak peyedia
industri jasa lembaga pendidikan bahasa Inggris tersebut untuk menentukan suatu
strategi yang membuat para konsumen tertarik untuk mengkonsumsi. Para
penyedia jasa tersebut haruslah menyusun strategi yang tepat untuk
mengembangkan brand image mereka masing – masing dengan memperhatikan
elemen – elemen bauran pemasaran jasa yang ada.
3
Rangkuti, 2002
5
Dalam pemasaran, produk mempunyai arti yang luas, yaitu suatu kesatuan
yang ditawarkan pada pasar baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Produk
yang berwujud biasa disebut barang (goods) dan produk yang tidak berwujud
biasa disebut jasa (service). Seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Armstrong
(2002) jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan kepada pihak
lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu. Proses produksinya mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk
fisik.
2.2 Karakteristik Jasa
tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan selalu ada
dan mantap karena menghasilkan jasa di muka dengan mudah.
2.3 Lembaga Kursus
4
Direktorat Pembinaan Kursus & Kelembagaan.2010. http://infokursus.net/perijinan.php. accessed
at 7 April 2010
9
Kata brand (merek) dalam bahasa Inggris berasal dari kata ‘brandr’ dalam
bahasa Old Norse, Norwegia kuno, dan ‘brant’ dari bahasa Jerman. Semuanya
mempunyai arti yang sama, yaitu menandai dengan besi panas. Menurut UU
Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda yang berupa
gambar, nama, kata, huruf - huruf, angka – angka, susunan warna, atau kombinasi
dari unsur – unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa. Berdasarkan definisi ini, secara teknis
apabila seorang pemasar membuat nama, logo, atau simbol baru untuk sebuah
produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah merek.
Merek menjadi pembeda suatu produk lainnya di berbagai komoditas,
sekaligus menegaskan persepsi kualitasnya. Tak heranlah, Stephen King, CEO
WPP Group yang bermarkas di London, mengatakan produk adalah barang yang
dihasilkan pabrik, sementara merek adalah sesuatu yang dicari pembeli. Sesuatu
itu bukan sekedar barang, melainkan juga persepsi akan kualitas dan gengsi yang
diraih (Majalah SWA Sembada no. 15/21 Juli – 3 Agustus 2005, Hal. 45 tahun
2005). Pengertian merek menurut Aaker (1996) dalam Durianto et al.,. (2004a),
adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap,
atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang
penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu.
Konsumen cenderung untuk melihat produk-produk dari perspektif secara
keseluruhan, yang kemudian menghubungkan dengan nama merek , semua atribut
dan kepuasan yang dialami oleh pembelian serta penggunaan produk (Murphy,
1990; Ambler, 1996). Dengan demikian, evaluasi konsumen terhadap atribut
merek yang berbeda dapat dikondisikan oleh kesan mereka secara keseluruhan
tentang merek dievaluasi.
2.4.1 Citra Merek (Brand image)
pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra
mental. Supaya citra berfungsi dengan baik, maka harus disampaikan melalui
setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek.
Menurut Tjptono (2005), citra merek adalah deskripsi tentang asosiasi dan
keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Citra merek (asosiasi merek)
adalah pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya
dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing,
selebriti dan lain – lain. Kesan – kesan yang terkait dengan merek akan semakin
meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam
mengkonsumsi suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek
tersebut dalam strategi komunikasi. Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi,
biasanya terangkai dalam berbagai bentuk yang bermanfaat.
Menurut Keller, asosiasi merek adalah kutub informasional yang
berhubungan dengan kutub merek yang ada di memori konsumen dan
mengandung makna dari merek untuk konsumen tertentu. Ia juga menyatakan
bahwa brand asosiasi terdiri dari tiga kategori yaitu, atribut, manfaat, dan sikap.
Atribut merupakan segala bentuk yang ada pada suatu produk/jasa, baik itu
product related maupun non-product related. Product related adalah berhubungan
dengan komposisi fisik dari produk tersebut atau rincian dari suatu jasa tertentu.
Sedangkan non-product related berhubungan dengan faktor eksternal yang
mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan, seperti informasi
harga, kemasan, dan kegunaan.
Manfaat adalah hal – hal yang berhubungan dengan persepsi dari
konsumen mengenai nilai yang melekat pada produk / jasa tersebut. Park et al.,
(1986), mengkategorikan manfaat – manfaat tersebut menjadi tiga, yaitu :
1. Manfaat Fungsional, yaitu yang berhubungan dengan harapan konsumen
untuk memuaskan konsumsi dari suatu kebutuhan. Manfaat ini
memberikan suatu kepuasan terhadap suatu motivasi dasar (kebutuhan
dasar), seperti menyelesaikan masalah atau menghindari masalah. Menurut
Keller (2003, 2008), manfaat ini berhubungan dengan kebutuhan fisik dan
kebutuhan keamanan.
11
Lanjutan Tabel 2
People Staf, pelatihan, penampilan, perilaku interpersonal, attitude,
keterlibatan, kontak dengan pelanggan
Physical Lingkungan, furnishing, warna, tata letak, tingkat kebisingan,
Evidence bukti nyata
Process Kebijakan prosedur, mekanisasi, kecermatan karyawan,
keterlibatan pelanggan, alur dari aktivitas
suatu jasa. Begitu pula yang diungkapkan oleh Zeithamel (2000), ia menyatakan
bahwa setiap aksi yang dilakukan oleh karywan akan memberikan pengaruh
perspsi mengenai perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa tersebut. Hal
ini sangatlah penting, peran dari karyawan, terutama dalam mengatasi masalah
selama pemberian pelayanan suatu jasa tertentu secara terus menerus dan juga
untuk jenis jasa yang memiliki kontak tinggi dengan konsumen. Sesuai yang
diungkapkan oleh Rafael et al., (1997), bahwa karyawan memakai pakaian
tertentu (pakaian formal) untuk menunjukkan fakta bahwa mereka memiliki
sikap profesional dan memiliki tanggung jawab terhadap perannya sebagai
karyawan pada suatu organisasi tertentu. Di lain pihak, pakaian yang digunakan
juga mengindikasikan bahwa pakaian tersebut menandakan mereka adalah
bekerja pada suatu instansi tertentu. Selain itu, menurut Klassen et al., (1996),
konsumen juga menggunakan penampilan dari seorang karyawan untuk
mencirikan dan memperoleh informasi bahwa karyawan tersebut memakai
indentitas dari tempat / instansi. Menurut Gronroos (1984), tingkah laku dan
sikap dari personel atau karyawan akan mempengaruhi proses pemrosesan kesan
terhadap kinerja dari suatu jasa. Sebagai contoh ketika hal yang tidak diinginkan
terjadi, karyawan akan dengan sigap untuk meminta maaf, menawarkan sebuah
kompensasi atas apa yang terjadi, atau menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi.
Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan jasa dimana penyedia
jasa dan pelanggan berinteraksi. Bukti fisik dalam kerangka kerja Boom dan
Bitner mengacu pada lingkungan di mana layanan ini disampaikan dan setiap
barang berwujud yang memfasilitasi kinerja dan layanan komunikasi. Bukti fisik
penting karena pelanggan menggunakan petunjuk yang nyata untuk menilai
kualitas layanan yang diberikan. Menurut Langeard (1981), jasa memiliki
karakteristik intangible yaitu tidak berwujud, oleh karena itu, konsumen akan
mencari suatu bukti tangible yang akan dapat mereka rasakan di tempat jasa itu
diberikan. Bukti fisik ini dapat berupa desain dalam suatu lingkungan, dekorasi,
tanda – tanda, yang kemudian akan membangun suatu image dari suatu
perusahaan jasa tersebut yang akan mempengaruhi harapan dari konsumen
(Baker, 1977). Selanjutnya, pada saat mengevaluasi suatu proses, elemen dari
bukti fisik seperti tingkat kebisingan, wewangian ruangan, warna, tekstur,
15
perabotan, peralatan, akan dapat mempengaruhi kesan kinerja dari jasa yang
diberikan.
Prosedur, mekanisme dan aliran aktivitas dimana layanan tersebut
diperoleh disebut sebagai proses dalam kerangka 7Ps Boom dan Bitner. Karena
itu, harus dipastikan bahwa pelanggan memahami proses memperoleh layanan
dan bahwa antrian dan waktu pengiriman yang diterima pelanggan. Menurut
Lovelock dan Wright (1999), ada suatu titik dimana pelanggan bertemu dengan
karyawan dari suatu perusahaan jasa atau mereka melayani diri sendiri yang
implikasinya akan dapat mempengaruhi persepsi kualitas layanan yang ada di
benak pelanggan. Menurut Mayer dkk (2003), proses akan membuat suatu
perseptual yang ada dalam diri konsumen. Perseptual tersebut yaitu citra merek,
mood, serta resiko yang dirasakan. Menurut Berry (1983 dan 1995) bahwa
menarik, mempertahankan dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan akan
membangun hubungan yang saling memuaskan untuk jangka panjang dengan
mereka, dengan harapan akan adanya peningkatan pendapatan dan dapat
mempertahankan preferensi mereka dalam jangka waktu yang panjang pula dan
kemudian akan membentuk hubungan yang saling menguntungkan.
Tujuh P bauran pemasaran dapat digunakan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan pemasarannya. Masing –
masing unsur bauran pemasaran ini berinteraksi satu sama lain dan merek harus
dikembangkan, sehingga dapat saling mendukung dan berinteraksi.
2.6 Penelitian Terdahulu
penampilan, tingkat harga dan pelayanan operasi memiliki efek positif pada
ekuitas merek jasa. Hasilnya menunjukkan pentingnya pendekatan strategis untuk
membangun merek jasa, dengan mendirikan ekuitas merek jasa menjadi tujuan
jangka panjang. Kontribusi utama dari penelitian ini berasal dari hasil penelitian
tentang pengaruh bauran pemasaran yang berbeda elemen pada ekuitas merek
layanan, dan pentingnya pendekatan strategis untuk membangun dan mengelola
merek layanan.
Amalia (2005) melakukan Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap
Mutu Layanan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris International Language
Progam (ILP). Dari penelitiannya diperoleh bahwa proses pengenalan masalah
yang menyatakan adanya kebutuhan untuk memilki kemampuan berbahasa
Inggris karena diperlukan dalam pekerjaan atau pelajaran. Pencarian informasi
yang paling dominan berasal dari teman atau keluarga. Evaluasi terhadap
alternatif dilakukan berdasarkan prioritas dari atribut – atribut kualitas jasa yang
dimiliki oleh lembaga kursus tersebut. Pemilihan terhadap ILP Bogor sebagai
tempat kursus bahasa Inggris karena mutu pengajarannya. Proses terakhir adalah
pembelian dan konsumsi. Mayoritas responden menyatakan telah mengikuti
kursus selama 3-5 periode level program dan memutuskan untuk kursus kembali
di ILP Bogor. Hasil Importance and Performance Analysis menunjukkan bahwa
atribut – atribut yang berada di kuadran A pada diagram kartesius adalah materi
buku belajar yang lengkap dan mudah dipahami, fasilitas WC, musholla, kantin,
dan parkir yang memadai, kesesuaian pelayanan dengan janji yang ditawarkan,
kejelasan dan ketepatan waktu studi siswa, dan staf ILP cepat tanggap terhadap
keluhan pelanggan. Atribut kualitas jasa yang memiliki tingkat kepentingan
tertinggi adalah atribut kemampuan staf pengajar dalam menyampaikan materi
dengan jelas. Atribut kinerja tertinggi adalah atribut kemampuan staf pengajar
untuk menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas.
Tingkat kepuasan secara keseluruhan terhadap kualitas jasa ILP Bogor sudah
tinggi yaitu sebesar 70,635%.
Rahman (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Citra Merek
(Brand image) dalam Pengambilan Keputusan Fruit Tea di Kota Sukabumi.
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis kekuatan citra merek fruit tea
17
yang relatif terhadap merek lain (pesaing), menganalisis variabel – variabel yang
menjadi dasar konsumen dalam melakukan pembelian fruit dan menganalisis
hubungan antara citra produk dengan keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian fruit tea. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
Multidimensional Scalling. Hasil yang didapatkan dari perhitungan citra merek
bahwa merek fresh tea merupakan pesaing utama fruit tea. Urutan citra merek
yang dimiliki fruit tea dari citra terkuat hingga terlemah adalah campuran teh yang
bervariasi, merek yang terkenal, kemudahan mendapatkan, bentuk atau desain
kemasan yang menarik, rasa teh yang nikmat, aroma wangi, tanpa pengawet,
produk dingin, minuman menyehatkan isi atau volume yang banyak, harga yang
murah dan terakhir adalah atribut warna teh yang pekat. Secara keseluruhan dapat
diambil dari penelitian ini yaitu bahwa citra merek yang dimiliki fruit tea memang
mampu mempengaruhi keputusan pembelian produk.
2.7 Hipotesis
Hipotesis 1
H0 : Produk tidak berpengaruh positif terhadap Brand image
H1 : Produk berpengaruh positif terhadap Brand image
Hipotesis 2
H0 : Harga tidak berpengaruh positif terhadap Brand Image
H1 : Harga berpengaruh positif terhadap Brand Image
18
Tingkat harga yang lebih mahal sering dianggap sebagai kualitas lebih
tinggi, sehingga mereka kurang rentan terhadap pemotongan harga oleh kompetisi
dibandingkan merek-merek murah (Blattberg dan Wisniewski, 1989; Dodds et
al.,., 1991; Kamakura dan Russel, 1993). Harga yang lebih tinggi memiliki
dampak positif terhadap ekuitas merek, dengan kualitas merek yang dirasakan
melayani sebagai variabel mediator (Yoo et al.,., 2000). Oleh karena itu, semakin
tinggi harga sebuah merek jasa, semakin positif citra merek.
Hipotesis 3
H0 : Tempat tidak berpengaruh positif terhadap Brand image
H1 : Tempat berpengaruh positif terhadap Brand image
Menurut Rao and Monroe (1989) keadaan tempat yang memiliki image yang baik
akan menarik perhatian, kontak, dan jumlah kunjungan dari konsumen potensial.
Sebagai tambahan tempat yang seperti ini akan memberikan kepuasan konsumen
dan menstimulasi secara aktif dan positif terhadap komunikasi word of mouth di
antara konsumen.
Hipotesis 4
H0 : Iklan tidak berpengaruh positif terhadap Brand image
H1 : Iklan berpengaruh positif terhadap Brand image
Hipotesis 5
H0 : Proses tidak berpengaruh positif terhadap Brand image
19
Hipotesis 6
H0 : Lingkungan Fisik tidak berpengaruh positif terhadap Brand image
H1 : Lingkungan Fisik berpengaruh positif terhadap Brand image
Hipotesis 7
H0 : Karyawan dan Staf tidak berpengaruh positif terhadap Brand image
H1 : Karyawan dan Staf berpengaruh positif terhadap Brand image
Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap
penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama /
simbol / merek Hal ini dilakukan agar konsumen dapat membedakan setiap
lembaga kursus bahasa Inggris yang ada. Dengan keadaan seperti ini, merek dari
setiap lembaga tersebut akan terus berkembang yang kemudian akan terjadi
persaingan antar merek. ILP Bogor tentu saja akan ikut bersaing dengan lembaga
kursus bahasa Inggris yang ada di Bogor. Dengan adanya persaingan yang ada
dibutuhkan suatu pengkajian mengenai pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap
brand image. Nilai pengaruh ini diolah dengan bantuan metode Structural
Equation Modeling (SEM). Setelah nilai pengaruh diperoleh maka dapat diberikan
rekomendasi kepada ILP Bogor yang selanjutnya akan berguna untuk penyusunan
strategi yang tepat. Berikut ini adalah penyajian kerangka pemikiran yang berasal
dari alur pemikiran tersebut :
Pemberian Merek
Persaingan antar
Merek
ILP Bogor
Structural Equation
Modeling
Hasil Rekomendasi
Data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang menggunakan skala yang diperoleh dengan survei
dan observasi melalui hasil penyebaran kuesioner dan wawancara secara langsung
dengan pihak konsumen dan pihak ILP Bogor mengenai elemen – elemen bauran
pemasaran jasa di ILP Bogor. Data sekunder diperoleh dari literatur yang dimiliki
perusahaan, perpustakaan, dan tulisan – tulisan yang berkaitan dengan topik yang
dibahas. Kuesioner yang diberikan kepada responden berisikan pertanyaan
tertutup dan terbuka. Pertanyaan tertutup berupa pertanyaan yang alternatif
jawabannya telah disediakan, sehingga responden hanya memilih salah satu
alternatif jawaban yang menurutnya paling sesuai. Pertanyaan terbuka pada
kuesioner adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan kepada responden
untuk menjawab.
23
6 ∑ d2i
rs 1 ................................ (1)
n n2 1
n = jumlah responden
∑R X R Y
r ................. (2)
∑R X ² ∑R Y ²
∑ S
α 1 .................................... (3)
S
1. Kurang dari 0,20 : hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan
2. 0.20 - 0,40 : hubungan yang kecil (tidak erat)
25
Alpha Cronbach sebesar 0,733. Citra Merek dibentuk dari 3 variabel (H1, H2,
H3). Dari seluruh variabel yang diujikan, seluruhnya adalah valid dan reliabel
dengan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,835.
3.2.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data
a. Variabel Penelitian
staf. Skala Likert adalah skala yang dapat memperlihatkan tanggapan konsumen
terhadap suatu produk. Pada penelitian ini, jumlah skala Likert yang digunakan
adalah 5 skala.
c. Analisis Deskriptif
Menurut Sofyan dan Heri (2008), konsep utama SEM (Structural Equation
Modelling) adalah meminimalkan perbedaan antara sample covariance matrix dan
implied covariance matrix. Sample covariance matrix adalah matriks konvarians
yang diperoleh dari perhitungan data asli yang ada, sedangkan implied covariance
matriks adalah matriks kovarians yang dihitung berdasarkan estimasi model yang
dibuat.
Secara umum, ada lima tahap dalam prosedur SEM (Sofyan dan Heri,
2008), yaitu :
1. Spesifikasi Model
Pada tahap ini, pertama - tama peneliti mengungkapkan sebuah konsep
permasalahan penelitian. Permasalahan penelitian merupakan sebuah
pernyataan atau dugaan hipotesis terhadap suatu masalah. Kedua
mendefinisikan variabel – variabel yang akan terlibat dalam penelitian dan
mengkategorikannya sebagai variabel eksogen dan variabel endogen.
Ketiga, menentukan metode pengukuran untuk variabel tersebut, apakah
bisa diukur secara langsung atau membutuhkan variabel manifest.
Langkah keempat adalah mendefinisikan hubungan kausal struktural antar
variabel (variabel eksogen dan endogen). Langkah kelima adalah langkah
opsional, yaitu membuat diagram jalur hubungan antar konstrak laten dan
antar konstrak laten beserta indikator – indikatornya untuk memperoleh
visualisasi hubungan antar variabel.
29
2. Identifikasi Model
Ada tiga jenis identifikasi model, yaitu under-identified model, just-
identified model, dan over-identified model. Under-identified model
adalah suatu identifikasi model dimana model yang dispesifikasikan tidak
mempunyai penyelesaian yang unik dan jumlah parameter yang diestimasi
lebih besar daripada jumlah data. Just-identified model adalah identifikasi
model dimana jumlah parameter yang akan diestimasi sama dengan jumlah
data dan hanya mempunyai penyelesaian tunggal dalam persamaan
tersebut. Over-identified model adalah identifikasi model dimana jumlah
parameter yang diestimasi lebih kecil dari jumlah data dan dilakukan
melalui proses iterasi hingga dicapai nilai konvergensi yang stabil.
3. Estimasi Model
Ada beberapa metode untuk mengestimasi parameter – parameter yang
didefinisikan, yaitu maximum likelihood (ML), generalized least square
(GLS), instrument variable (IS), two stage least square (2SLS), unweight
least square (ULS), generally weight least square (WLS), dan diagonally
least square (DWLS). Ada dua metode pendekatan yang digunakan dalam
pembentukan model SEM ini, yaitu one step approach dan two step
approach. One step approach adalah bahwa estimasi atau pengujian model
( baik pengukuran model atau model structural) dilakukan sekaligus secara
menyeluruh. Model hubungan antara konstrak dan indikatornya serta
hubungan antar konstrak diestimasi secara simultan. Di sisi lain, two step
approach dilakukan pengujian terhadap pengukuran model sehingga
mencapai uji kelayakan model yang baik, kemudian setelah mendapatkan
pengukuran model yang baik, setiap konstrak dihubungkan untuk diuji
secara struktural.
4. Uji Kecocokan Model
Evaluasi suatu model fit pada Structural Equation Modeling merupakan
suatu masalah yang masih belum terpecahkan dan sangat sulit. Bollen dan
Long (1993), MacCallim (1990), Mulai et al., (1989) dan Steiger (1990)
memberikan suatu pandangan dan rekomendasi yang sangat berbeda
mengenai indikator – indikator model fit. Secara keseluruhan, goodness of
30
fit dari suatu model dapat dinilai dengan kriteria sebagai berikut : nilai chi-
square rendah, nilai p-value ≥ 0.05, RMSEA ≤ 0.08, GFI ≥ 0.90, AGFI ≥
0.90, dan CFI ≥ 0.95.
5. Respesifikasi Model
Apabila model yang dihipotesiskan belum mencapai model yang fit, maka
peneliti bisa melakukan respesifikasi model untuk mencapai nilai fit yang
baik. Oleh karena itu, pendekatan teori yang benar sangat dibutuhkan
ketika melakukan respesifikasi model ini.
Model persamaan struktural terdiri atas persamaan pengukuran dan
persamaan struktural. Hubungan antar variabel indikator dengan variabel latennya
merupakan persamaan pengukuran, sedangkan hubungan antara variabel laten
dikenal sebagai persamaan struktural.
Terdapat dua masalah mendasar dan penting yang harus diperhatikan pada
penelitian sosial dan keperilakuan. Masalah yang pertama berhubungan dengan
masalah pengukuran yaitu validitas dan reliabilitas dari instrument pengukuran.
Masalah yang kedua adalah berhubungan dengan hubungan antara variabel –
variabel.
Model pengukuran adalah suatu permodelan pengukuran dimensi –
dimensi yang membentuk suatu faktor. Hal ini lah yang dinamakan analisis faktor
tapi bersifat konfirmatori. Analisis konfirmatori dimaksudkan bahwa variabel –
variabel amatan tersebut benar mendefinisikan konstrak laten. Jadi pada metode
SEM perlu dilakukan analisis konfirmatori faktor.
Setelah melakukan analisis konfirmatori faktor dilakukan perhitungan
reliabilitas indikator. Uji reliabilitas ini, menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
yang dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan pengukuran
kembali pada subyek yang sama. Uji reliabilitas konstruk dalam SEM untuk
membuktikan bahwa konstruk atau indikator tersebut membangun
(mengkonstruk) variabel. Uji reliabilitas dapat diperoleh melalui rumus (Hair, et
al.,1998) sebagai berikut :
∑
∑ ∑
……. (1)
31
Keterangan :
1. Standardize loading diperoleh dari standardize loading untuk tiap indikator
yang diperoleh dari LISREL 8.50
2. Σεj adalah measrument error (kesalahan pengukuran) dari tiap indikator.
Measrument error dapat diperoleh dari 1 – (reliabilitas indikator)2. Tingkat
reliabilitas yang dapat diterima adalah ≥ 0,70
32
Salah satu waralaba ILP berada di Kota Bogor yang hak dan waralabanya
dibeli oleh Ade Dwi Retno Tobing pada Maret 2000. ILP Bogor terletak di Jl.
Jendral Sudirman No.3 Bogor. Letaknya sangat strategis karena dilalui oleh
angkutan umum dari berbagai jurusan.
ILP Bogor merupakan outlet ke – 15 dari outlet – outlet yang telah berdiri.
Pada awal berdirinya, periode pertama tahun 2000, ILP Bogor memiliki 331
siswa. Dan empat tahun kemudian, yaitu periode pertama di tahun 2004 ILP
Bogor telah memiliki 745 siswa.
4.1.2. Visi dan Misi ILP Bogor
Visi merupakan pandangan ke depan yang akan menjadi arah dan tujuan
dari sebuah perusahaan. Sejak berdiri, ILP sudah memiliki visi yang jelas, yaitu
menyediakan pendidikan bahasa dengan kualitas lebih tinggi untuk mendukung
pembangunan di Indonesia dan masyarakatnya, menyumbangkan pengetahuan
dan berbagi pengalaman di bidang pendidikan bahasa. Bagi karyawan ILP,
memberikan kesempatan berkarir setinggi mungkin dan mengembangkan diri
33
6. Front Office
Mengelola data siswa (administrasi siswa)
7. Back Office
Mengatur bagian HRD dan Marketing
8. Accounting dan Administration
Melakukan pembukuan dari setiap transaksi
9. Security
Menjamin keamanan dalam kegiatan belajar dan mengajar
10. General Maintenance (Office Boy)
Memelihara sarana dan prasarana.
Managing Director
Teacher
- Probationers
- Junior Teacher
- Regular Teacher
- Senior Teacher
(Office Boy)
T
Tabel 3. Daaftar Biaya Kursus
K Program - Proggram di ILP
P Bogor (1 term)
t
Jenis Prog
gram Harga
a Harrga Bertahap
Tunai Pembaya
aran Pembay
yaran
(1) (2))
Biaya Pendaftaran
P & Tes Penempattan 65.000
0 - -
* ILP Kids
K
- Greeen Adventuree 725.000
0 575.00
00 200.0
000
- Red 1-6 675.000
0 525.00
00 200.0
000
* Youn
ng Adult’s Cou
urses (YAC) 800.000
0 675.00
00 200.0
000
* Geneeral English (G
GE)
- Fouundation, Basic 1-4, Intermediate 1-4 800.000
0 675.00
00 200.0
000
- PIE
ES, AES, FCE, CA
AE 825.000
0 700.00
00 200.0
000
* Talkiing English 650.000
0 - -
* ILP Prediction
P Tesst for the TOEF
FL 120.000
0 - -
* ILP
P Preparation Course for the 1.150.00
00 - -
TOEFL
4
4.2.3 Tempaat
ILP cabang
c Bogor terletak di
d Jalan Jendderal Sudirm
man No. 3 Boogor. Letak
i merupakan letak yanng sangat strrategis dan memiliki
ini m akssesibilitas tinnggi karena
d
dilalui mum dari bberbagai juruusan. Gambaar 3 berikut ini adalah
oleh angkutan um
p lokasi ILP
peta I Bogor.
G
Gambar 5. Peta
P Lokasi ILP
I Bogor
38
4.2.4 Promosi
Dalam rangka promosi, ILP melakukan kunjungan ke perusahaan –
perusahaan untuk menawarkan program – program yang sesuai untuk para pekerja
dan pebisnis, menyebarkan brosur ketika pembagian rapor anak sekolah yang
dilakukan untuk menawarkan program – program yang sesuai dengan usia
sekolah, serta hadir dalam seminar – seminar dengan target pasar umum dan
mahasiswa. Selain itu, ILP melakukan promosi melalui media cetak dan
elektronik, seperti radio dan internet.
Bentuk kerjasama yang telah dilakukan ILP dengan instansi lainnya yaitu
dalam bentuk pengadaan pelatihan bahasa Inggris bagi karyawan bertempat di
perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan – perusahaan yang sejak tahun 2001
bekerja sama dengan ILP, yaitu seperti PT Indocement (2004), Novotel (2004-
2005), PT Sumiden Serasi Wire Products (2009), PT Hutama Prima(2010), PT
Yongjin (2010), dan BP2TP (2010). Selain itu, ILP cabang Bogor ini juga bekerja
sama dengan berbagai sekolah dalam rangka mengadakan tes prediksi TOEFL.
Sekolah – sekolah tersebut di antaranya adalah SMA Dwi Warna (2006), SMP 1
Bogor (2010), serta SMP SMA Al Kahfi Bogor (2010).
4.2.5 People (Karyawan dan Staf)
Saat ini ILP memiliki SDM sebanyak 31 orang yang terdiri dari managing
director (1 orang), principal (1 orang), manajer officer (1 orang), manajer
accounting (1 orang), front office (3 orang), back office (2 orang), security (1
orang), office boy (4 orang), dan tenaga pengajar lulusan S1 (17 orang dengan 3
orang full-time teacher dan 14 part-time teacher).
Proses rekrutmen pengajar melalui beberapa tahap, yaitu seleksi surat
lamaran, tes secara tertulis, wawancara sebanyak dua kali, demo teaching. Setelah
calon pengajar lulus semua tahap, maka dilakukan pembinaan dengan mengirim
calon pengajar ke pusat untuk mengikuti training selama satu bulan. Kemudian
melaksanakan tes kembali untuk menentukan apakah calon pengajar tersebut
mampu mengajar atau tidak.
Sistem penggajian bagi tenaga pengajar berbeda bagi tenaga pengajar yang
full time dan part time. Tenaga pengajar full time memperoleh gaji tetap per bulan
39
Lingkungan fisik yang ada di ILP Bogor yaitu ruangan ber-AC, materi up
to date, gedung tingkat 4, kapasitas ruangan maksimal 20 orang, tersedia fasilitas
cd/tape player, laptop, dvd rom, infocus, buku materi belajar, majalah, musholla,
kantin, tempat parkir, dan kotak saran.
4.2.7 Proses
Dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, ILP Bogor berupaya
untuk memberikan yang terbaik dengan menggunakan metode pengajaran yang
paling mutakhir, materi pelajaran yang komunikatif dan student-centered, dengan
silabus yang baku sesuai dengan perkembangan semua tingkat dan kurikulum
berdasarkan orientasi jangka waktu pemberlakuan. Menciptakan suasana kelas
yang bersahabat dengan rata – rata jumlah siswa setiap kelasnya adalah 14 sampai
dengan 18 siswa. Serta menyediakan fasilitas belajar yang lengkap, termasuk
ruang ber-AC dan fasilitas radio tape.
Calon siswa harus mengikuti beberapa tahapan mulai dari pendaftaran
sampai dengan tes, yang terdiri dari pemberian informasi - seperti penjelasan
mengenai program - program, biaya kursus dan jadwal belajar, pendaftaran,
menentukan jadwal (ujian penempatan), melakukan ujian penempatan,
mengumpulkan hasil tes, menjalani proses belajar, melakukan final test (tes
kelulusan), dan pembagian rapor hasil kelulusan.
4.3 Profil Responden
kursus di ILP Bogor. Berikut ini adalah analisis karakteristik responden yang
disajikan dalam bentuk diagram dan persentase.
4.3.1 Demografi
Pria 40 12 0 1 53
Jenis Kelamin
adalaah belum beekerja, dan hhanya sebannyak 1 orangg (0,8%) yaang bekerja
sebaggai pegawai swasta.
Tabel 5. n dan Jenis Pekerjaan
5 Tabulasi Silang antaara Tingkat Pendidikan
Konsumeen
Jenis Pekerjaaan T
Total
Pelaja
ar Mahasiswaa Belum Bekeerja Pegawaii Swasta
SMA 72 0 0 0 7
72
(60%
%) (60%)
Tingkat Pendidikan
Dipl. 0 12 2 0 13
(10%) (1,7%)) (111,7%)
S1 0 28 4 0 3
32
(23,3%)) (3,3%)) (266,7%)
P
Pasca 0 1 0 1 2
(0,8%) (0,88%) (1,,7%)
Tottal 72 41 6 1 1
120
%)
(60% (34,2%)) (5%) (0,88%) (1000%)
4
4.3.2 Pengalaman Konsumen
1. Frekuuensi Konsu
umen Berdassarkan Lamaa Kursus dann
Berd
dasarkan pen
nyebaran kuuesioner kon
nsumen di ILP Bogor mayoritas
telah
h kursus sellama lebih dari 4 term
m atau lebiih dari 1 taahun yaitu
sebannyak 70 orang siswa (588,3%). Sedaangkan sebannyak 25 oranng (20,8%)
sudahh kursus sellama 2 term
m, sebanyak 20 orang (116,7%) selam
ma 3 term,
dan yang
y kursus selama 5 terrm hanya sebbanyak 5 oraang (4,2%).
L
Lama Ku
ursus
21% 2 term
17% 3 term
58%
4 term
> 4 term
4%
2. Frekuuensi Konsu
umen berdasarkan Pengeeluaran Rata – Rata per Bulan
B
Konssumen yang kursus di IL
LP Bogor , mayoritas adalah memiliki jumlah
peng
geluaran anttara 300.0000 hingga 8000.000 yaituu sebanyakk 93 orang
(77,55%). Kemuudian sebannyak 25 orang
o (20,8%
%) memiliki jumlah
peng
geluaran sebbesar 800.0000 – 1.500.000 dan murid
m ILP Bogor
B yang
mem
miliki jumlahh pengeluaraan sebesar kuurang dari 300.000 dan yang lebih
dari 1.500.000 addalah masingg – masing sebanyak
s 1 oorang (0,8%)).
Jumlah Penggeluaran
n
1%
1
1%
< 30
00rb
21%
300 ‐ 800 rb
77% 800 ‐ 1,5 juta
> 1.5
5 juta
Tingkatt Level yang sedang
Dijalaani
Basic
Talking 7%
English
2
23%
TOEFL Intermediate
12% 48%
PIES
10%
Gam
mbar 8. Diagrram Frekuennsi Tingkat Level
L yang ssedang Dijallani
Konssumen
43
Berd
dasarkan levvel yang ssedang dijaalani oleh responden, diperoleh
perseentase paling
g banyak addalah respon
nden yang sedang
s menjjalani level
Interrmediate sebbanyak 48%
%, sedangkaan yang seedang menjaalani level
Talking English sebanyak 23%, level TOEFL
T sebannyak 12%, untuk
u level
S sebanyak 10%,
PIES 1 sedanggkan yang paling kecil aadalah respoonden yang
sedanng menjalanni level Basiic, yaitu 7%..
4. Frekuuensi Konsuumen Berdassarkan Asal Sumber Danna untuk Biaaya Kursus
di IL
LP
Sumbber dana ressponden untuuk membayaar biaya ILP ini hampir seluruhnya
s
adalaah berasal daari orang tuaa / wali (99%
%). Sedangkaan yang mem
mbayar
deng
gan biaya sen
ndiri adalah sebanyak 1%
%.
SSumber D
Dana
Orang Tua / wali Biaya Sendiri
1%
99%
Gam
mbar 9. Diagrram Frekuennsi Sumber Dana
D Konsuumen
5. Frekuuensi Aspeek Terpentiing dari Lembaga Kuursus Bahasa Inggris
Menuurut Konsummen
Dari penelitian ini,
i ditanyakkan pula keepada muridd ILP Bogorr mengenai
aspekk yang paaling pentinng dari Leembaga Kuursus Bahassa Inggris.
Mayoritas murid menyatakkan bahwa aspek terppenting darii Lembaga
Kurssus Bahasa Inggris
I adalaah kualitas pengajar.
p M
Murid yang menyatakan
m
hal tersebut
t adaalah sebanyyak 58 oran
ng atau sebesar 48%. Sedangkan
sebannyak 18 oraang (15%) m
menyatakan metode
m penggajaran adalaah penting,
sebannyak 17 oraang (14%) m
menyatakan lokasi yangg terpentingg, 12 orang
(10%
%) yang men
nyatakan matteri up to daate adalah yaang terpentin
ng, 8 orang
(7%)) menyatakaan bahwa biaaya kursus yang
y terjanggkau adalah penting, 6
orangg (5%) yangg menyatakaan bahwa keenyamanan ttempat adalaah penting,
44
dan hanya
h 1 oraang (1%) yanng menyatakkan bahwa iiklan / prom
mosi adalah
aspekk yang terpeenting dari suuatu Lembagga Kursus Bahasa Inggriis.
Aspe
ek Terpe
enting daari Temp
pat
Kursus B
K Bahasa Inggris
M
Materi Biaya
Lokasi Promo
osi/iklan
K
Kenyamanan be
elajar Pengajar
M
Metode Pengaj aran
15% 10%
7
7%
14%
48
8%
1%
5%
Batas kritikal untuk muatan faktor standar menurut Igbaria et al., (1997) adalah
lebih dari atau sama dengan 0.05 tetapi jika muatan faktor standar masih ≥ 0.30
maka variabel yang terkait bisa dipertimbangkan untuk tidak dihapuskan dari
model persamaan struktural, sedangkan nilai t memiliki batas kritikal ≥ 1.96.
Karena variabel A1, F2, F4, G2 memiliki nilai muatan di bawah 0,30 maka
variabel tersebut dapat dihapuskan dari model. Berikut adalah model setelah
variabel A1, F2, F4, G2 dihapus:
Pada langkah 2 uji CFA diperoleh penurunan nilai Chi-Square sebesar 212.16
dengan probabilitas error (p-value) 0.0 yang lebih kecil dari level signifikan
sebesar 0.05, maka CFA tersebut belum fit sehingga perlu dilakukan kembali
penghapusan variabel yang kurang dari 0.30 (variabel F5 dan G5). Berikut adalah
tabel hasil pengujian goodness of fit untuk langkah kedua uji CFA :
47
Dari model yang ditunjukkan pada langkah kedua uji CFA, variabel F5 dan G5
memiliki nilai muatan di bawah 0.30 maka variabel F5 dan G5 dapat dihapuskan
dari model. Berikut adalah model setelah variabel F5 dan G5 dihapus:
Pada langkah 3 uji CFA diperoleh penurunan nilai Chi-Square menjadi 167.52
dengan probabilitas error (p-value) 0,0 yang lebih kecil dari level signifikan
sebesar 0.05, maka CFA tersebut belum fit sehingga perlu dilakukan
Modifikasi Indeks (MI). Berikut adalah hasil goodness of fit test dari langkah
ketiga uji CFA :
Tabel 8. Hasil Uji Kecocokan CFA Eksogen Tahap 3
Kriteria Hasil Penelitian Nilai Kritis Kesimpulan
Degree of Freedom 99 Positif Positif
Chi-square (X2) 167.52 Rendah Tinggi
P-value 0.0 ≥0.05 Tidak signifikan
RMSEA 0.076 ≤0.08 Model fit
GFI 0.86 ≥0.90 Model cukup fit
AGFI 0.78 ≥0.90 Model cukup fit
CFI 0.90 ≥0.95 Model cukup fit
Karena muatan faktor dari seluruh variabel sudah lebih dari 0.30 maka
tidak dilakukan kembali penghapusan variabel. Langkah selanjutnya adalah
melakukan modifikasi indeks.
Modifikasi Indeks covarians antar eror indikator dipilih MI yang paling besar
diantara modifikasi lainnya yang harus dilakukan, karena dengan MI yang
paling besar diharapkan terjadi penurunan nilai Chi Square yang cukup
berarti dan kenaikan probabilitas error yang cukup berarti pula sampai model
tersebut fit. MI kovarians terbesar yang dilakukan yaitu antara (D1 ⎜ ⎝ B2)
sebesar 36.3, Gambar CFA eksogen setelah dilakukan MI dapat dilihat pada
Gambar 14. Hasil evaluasi Goodness of Fit Index (uji kalayakan) selengkapnya
dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Hasil Uji Kecocokan CFA Eksogen Tahap 4
Kriteria Hasil Penelitian Nilai Kritis Kesimpulan
Degree of Freedom 98 Positif Positif
Chi-square (X2) 126.30 Rendah Tinggi
P-value 0.029 ≥0.05 Tidak signifikan
RMSEA 0.049 ≤0.08 Model cukup fit
GFI 0.89 ≥0.90 Model cukup fit
AGFI 0.83 ≥0.90 Model cukup fit
CFI 0.95 ≥0.95 Model fit
baik, sehingga dapat dikatakan CFA tersebut sudah fit dan terbentuk
unidimensionalitas.
Gambar model di bawah ini merupakan path diagram dari hasil analisis
konfirmatori faktor endogen. Variabel H2 memiliki error variance negatif,
sehingga perlu dilakukannya pembebasan error variance untuk variabel H2
tersebut. Model yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Gambar 17. Model SEM Hasil Uji Kesesuaian Model Tahap Awal
Tabel 12 menunjukkan bahwa 7 kriteria yang digunakan untuk menilai layak tidaknya
suatu model, seluruh kriteria dapat dipenuhi kecuali untuk P-value, dengan
demikian perlu dilakukan modifikasi indeks terhadap model. Berikut adalah tahapan
modifikasi indeks kovarians :
Tabel 13. Tahapan Modifikasi Indeks Kovarians Pada SEM
No MI Nilai MI Chi Square Prob Eror Keterangan
1 Sebelum - 247.01 0.0000 Belum fit
2 D1⎜ ⎝ B2 34.8 205.86 0,00037 Belum fit
3 C2⎜ ⎝ H3 27.4 176.32 0,0023 Belum fit
4 C1⎜ ⎝ H3 9.9 170.59 0,040 Belum fit
5 D2⎜ ⎝ B2 9.4 166.20 0,058 Sudah fit
Tabel 14. Hasil Pengujian Tahap Akhir Pengaruh Produk, Harga, Tempat,
Iklan, Proses, Lingkungan Fisik, Karyawan dan Staf Terhadap
Brand image
tersebut sudah dapat dikatakan bahwa model SEM secara keseluruhan sudah
fit (ada kesesuaian antara model dan data). Berikut ini adalah rangkuman hasil
kontribusi (muatan faktor dari hasil pengujian model SEM tahap akhir :
Tabel 15. Nilai Muatan Faktor dari Setiap Elemen Bauran Pemasaran Jasa
Hasil Uji Kesesuaian Tahap Akhir
Produk 42%
Harga - 18%
Tempat 55%
Iklan 3%
Proses 19%
Sebagai salah satu faktor yang penting bagi perusahaan, brand image
dapat mengindikasikan bahwa baik buruknya kinerja sebuah perusahaan terhadap
merek yang mereka miliki, namun brand image merupakan faktor yang sulit
untuk diukur karena itu disebut dengan istilah ‘laten’. Meskipun begitu, brand
image tidaklah muncul dengan sendirinya, terdapat beberapa faktor lain yang
mempengaruhinya secara langsung ataupun secara tidak langsung. Oleh karena
itu, untuk mendapatkan ukuran mengenai brand image dapat dilakukan
pendekatan dengan melakukan pengukuran terhadap faktor – faktor lain yang
mempengaruhinya dan dapat diukur. Faktor – faktor tersebut dikenal dengan
istilah peubah indikator (Suharja dan Suwarno,2003).
Pada penelitian pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap brand image
ILP Bogor ini, model yang dikembangkan berdasarkan penelitian oleh Rajh terdiri
dari 7 peubah laten eksogen yaitu produk, harga, tempat, iklan, proses, lingkungan
fisik, dan karyawan dan staf. Dari masing – masing peubah laten eksogen tersebut
56
disusun oleh berbagai komponen yang disebut sebagai peubah indikator eksogen.
Peubah indikator yang ada pada model ini adalah peubah indikator yang telah
melalui beberapa uji kecocokan model. Produk memiliki peubah laten indikator
yang terdiri dari nama merek (A2), jaminan (A3), serta fasilitas belajar (A4).
Sedangkan harga memiliki peubah laten indikator yaitu tingkat harga (B1) dan
diskon / potongan harga (B2). Untuk tempat terdiri dari lokasi (C1), dan akses
(C2). Proses terdiri dari prosedur (E1), keterlibatan (E2), dan urutan aktivitas
yang tepat waktu (E3). Lingkungan fisik terdiri dari tata ruang dan parkiran (F1)
dan tata letak perabotan dan peralatan (F3). Untuk peubah laten eksogen
karyawan dan staf terdiri dari penampilan karyawan (G1), sikap karyawan ketika
sedang melayani (G3), dan kemampuan staf pengajar (G4).
Sementara itu, peubah laten endogen dari model ini yaitu brand image
(citra merek). Brand image memiliki peubah indikator endogen yaitu tempat
kursus yang memberikan manfaat simbolik (H1), tempat kursus yang memberikan
manfaat eksperensial (H2), tempat kursus yang memberikan manfaat fungsional.
Setelah melakukan pengujian estimasi model dan uji kecocokan dari
model tersebut, dilakukan pula uji T dengan tingkat signifikansi α = 0.05 (t-tabel
= 1.96), untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara peubah indikator
dengan peubah laten maupun antar peubah laten. Hasil menunjukkan bahwa
seluruh peubah laten eksogen seluruhnya signifikan (t-tabel ≥ 0.05) kecuali untuk
peubah laten eksogen iklan. Peubah laten eksogen iklan yang tidak signifikan
menunjukkan bahwa peubah ini tidak berpengaruh secara signifikan dalam
pembentukan brand image. Peubah laten eksogen iklan tidak akan dihilangkan
dari model, karena komponen iklan tetap memberikan kontribusi untuk
membentuk model persamaan struktur yang baik. Sedangkan untuk seluruh
peubah indikator pada model (A2, A3, A4, B1, B2, C1, C2, D1, D2, E1, E2, E3,
F1, F3, G1, G3, G4) mempunyai koefisien penduga parameter yang signifikan.
Berikut ini adalah gambar model persamaan struktural untuk uji T-value, model ini
menunjukkan peubah – peubah yang signifikan dalam penelitian ini.
57
Rangkuman hasil estimatsi faktor muatan (loading faktor) dan nilai T pada hasil
output LISREL 8.50 dapat dilihat pada Tabel 15. Nilai faktor muatan (loading
faktor) setiap peubah merupakan koefisien yang menunjukkan seberapa besar
tingkat kontribusi relatif dari atribut – atribut (peubah terukur) tersebut dalam
membentuk setiap dimensi brand image (peubah laten lainnya).
Tabel 16. Nilai Muatan Faktor dan T-Value
Komponen Simbol Faktor Muatan T – Value
Produk A2 0.51 9.38
A3 0.56 11.46
A4 0.39 7.36
Harga B1 0.70 11.04
B2 0.94 16.09
58
Lanjutan Tabel 17
Tempat C1 0.55 x 0.57 0.3135 1
C2 0.55 x 0.40 0.22 4
Iklan D1 0.03 x 0.66 0.0198 12
D2 0.03 x 0.65 0.0195 13
Proses E1 0.19 x 0.36 0.0684 11
E2 0.19 x 0.57 0.1083 9
E3 0.19 x 0.54 0.1026 10
Lingkungan F1 -0.25 x 0.69 -0.1725 17
Fisik F3 -0.25 x 0.37 -0.0925 14
Karyawan G1 0.25 x 0.63 0.1575 7
dan Staf G3 0.25 x 0.48 0.12 8
G4 0.25 x 0.93 0.2325 3
Jaminan yang diberikan oleh ILP adalah agar siswa yang belajar di ILP
memiliki keyakinan bahwa setelah belajar di ILP , mereka akan bisa memahami
bahasa Inggris lebih baik serta mampu berbicara bahasa Inggris lebih baik dari
sebelumnya.
Pada penelitian ini jaminan yang diberikan oleh ILP memiliki nilai
pengaruh langsung sebesar 0.2352 atau 23.52% terhadap brand image. Dari
seluruh peubah yang diukur, jaminan menempati posisi kedua. Hal ini
membuktikan bahwa jaminan yang diberikan oleh ILP memberikan kontribusi
atau pengaruh yang positif terhadap terbentuknya brand image.
4.7.1.3 Peubah Terukur Eksogen Fasilitas Belajar (A4)
peranan penting. Lokasi juga merupakan salah satu kriteria yang digunakan oleh
konsumen dalam mengadopsi ataupun mengganti keputusan.
Hipotesis mengenai tempat yang diajukan pada penilitian ini yaitu
keputusan pemilihan tempat memiliki pengaruh pengaruh positif terhadap brand
image. Hasil penelitian ini membuktikan hipotesis tersebut. Nilai pengaruh
peubah laten tempat ini bernilai 55%. Nilai ini merupakan pengaruh yang paling
besar dibandingkan peubah laten lainnya. Dengan kata lain letak tempat dari ILP
Bogor ini sudah sangat tepat dan berpengaruh positif terhadap peningkatan brand
image.
4.8.3.1 Peubah Terukur Eksogen Lokasi (C1)
Lokasi dari ILP Bogor ini berada di Jalan Jenderal Sudirman No. 3,
Bogor. Lokasi tersebut sangatlah strategis bagi para murid – murid ILP karena
letaknya berdekatan dengan rumah, kos, sekolah, mall ataupun kantor.
Hasil penelitian menyatakan bahwa lokasi ILP Bogor memiliki pengaruh
langsung sebesar 31.35% terhadap brand image. Jadi keputusan mengenai lokasi
dari ILP Bogor sudah tepat karena keputusan lokasi ini memiliki urutan pertama
dari 17 peubah lain yang diukur. Peubah terukur lokasi ini bernilai signifikan
sehingga peubah ini mampu mengukur brand image.
4.7.3.2 Peubah Terukur Eksogen Akses Tempat (C2)
Akses juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
pengembangan brand image. Akses tempat dari ILP Bogor ini sangatlah baik.
ILP Bogor terletak dekat dengan BTM, Botani Square, dan beberapa sekolah
SD, SMP atau SMA hanya dengan naik satu kali angkutan umum.
Dari hasil penelitian menyatakan bahwa sebesar 22% peubah akses
tempat ini berpengaruh langsung terhadap brand image. Peubah terukur akses
tempat ini menempati urutan keempat dari 17 peubah yang diukur dan
berpengaruh postif signifikan terhadap brand image.
4.7.4 Peubah Laten Eksogen Iklan
Pada penelitian ini, iklan bernilai tidak signifikan akan tetapi peubah iklan
ini tidak dihapuskan dari struktur karena peubah iklan ini memiliki kontribusi
dalam pembentukan struktur untuk penelitian ini. Peubah iklan ini berpengaruh
63
Iklan non media dapat disebut juga below the line advertising (Amalia
dalam Bisnis Indonesia, 2008). Salah satu karakteristik dari iklan non media ini
adalah target audiens yang terbatas. Hal ini berbeda sekali dengan iklan media
yang dapat menjangkau audiens dimanapun berada. Selain itu , iklan non media
ini memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau
berinteraksi, bahkan langsung membeli. Contoh iklan non media ini adalah Event,
Sponsorship, Sampling, Point-of-Sale (POS) Materials, Consumer Promotion,
Trade Promotion, dll.
Sementara itu untuk pengaruh iklan non media dari ILP Bogor memiliki
pengaruh positif sebesar 1.95% terhadap brand image. Seperti peubah iklan
media, peubah iklan non media bernilai tidak signifikan. Nilai peubah non media
ini bernilai lebih kecil daripada iklan media. Hal ini mengindikasikan bahwa ILP
Bogor harus dapat lebih meningkatkan iklan pada berbagai media tetapi tentu saja
dengan tidak melupakan peran dari iklan non media.
4.7.5 Peubah Laten Eksogen Proses
Mengelola proses dalam jasa memiliki makna yang sangat khusus dalam
industri jasa. Memberikan pelayanan yang efisien akan menciptakan pengalaman
64
yang unik bagi pelanggan suatu jasa, yang kemudian akan membuat konsumen
menyukai dalam menggunakan jasa tersebut. Oleh karena itu, proses yang terjadi
di ILP Bogor haruslah diperhatikan karena dapat membentuk citra tertentu seperti
citra merek, mood, serta resiko yang dirasakan.
Dari hasil penelitian, peubah laten proses bernilai signifikan sehingga
dapat mengukur pengaruhnya terhadap brand image. Peubah laten proses
berpengaruh positif yaitu sebesar 19% terhadap pembentukan brand image. Oleh
karena itu, perhatian terhadap proses harus lah senantiasa diperhatikan.
4.7.5.1 Peubah Terukur Eksogen Prosedur (E1)
parkiran ini memiliki pengaruh negatif terhadap brand image yaitu 17.25%.
4.7.6.2 Peubah Terukur Eksogen Tata Letak Perabotan dan Peralatan (F3)
Hasil penelitian menunjukkan hal yang serupa dengan teori dan hipotesis
yang diajukan, yaitu karyawan dan staf memiliki hubungan yang positif
terhadap brand image. Peubah terukur karyawan dan staf memiliki hubungan
yang signifikan terhadap brand image dengan nilai 25%. Nilai ini merupakan
nilai terbesar kedua dari 7 komponen bauran pemasaran jasa. Penting adanya
bagi pengelola jasa lembaga kursus ILP Bogor memberikan perhatian khusus
dalam mengembangkan sumber daya manusianya.
4.7.7.1 Peubah Terukur Eksogen Penampilan Karyawan (G1)
Pengajar adalah salah satu unsur dari karyawan dan staf yang sangat
penting dalam penciptaan brand image. Peran dari pengajar merupakan salah
satu hal yang sangat vital dalam lembaga kursus bahasa Inggris. Para murid
akan memiliki kontak yang sangat tinggi dengan para staf pengajar. Oleh karena
itu, proses penyeleksian staf pengajar di ILP haruslah menjadi salah satu
pertimbangan utama.
Dari hasil penelitian, peubah kemampuan staf pengajar memiliki
pengaruh positif langsung sebesar 23.25% terhadap brand image. Nilai tersebut
merupakan nilai tertinggi ketiga dari 17 peubah terukur yang diteliti. Tentunya
dengan nilai yang signifikan, hasil penelitian ini sesuai dengan teori dan
hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
4.7.8 Peubah Laten Endogen Brand image
Peubah laten endogen brand image (citra merek) memiliki tiga peubah
terukur yaitu H1 (memberikan manfaat simbolik), H2 (memberikan manfaat
eksperensial), H3 (memberikan manfaat fungsional). Berikut ini adalah tabel
yang menyatakan faktor muatan dan t-value peubah terukur pembentuk brand
image.
Tabel 18. Nilai Faktor Muatan dan T-Value dari Peubah Laten Endogen
Brand image
Simbol Peubah Terukur Endogen Brand image Faktor T – Value
Muatan
H1 Memberikan manfaat simbolik 0.47 8.53
H2 Memberikan manfaat eksperensial 0.63 15.43
H3 Memberikan manfaat fungsional 0.44 7.69
Pada tabel 18 di atas , terlihat bahwa seluruh peubah terukur yang diteliti
memiliki t-value lebih dari 1.96. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh peubah
terukur tersebut berkontribusi secara signifikan dalam mengukur brand image
68
1. Produk
Produk – produk yang ditawarkan oleh ILP merupakan produk – produk
intangible (tidak berwujud). Produk – produk ini diwakili oleh berbagai
macam program kursus yang memiliki tujuan berbeda – beda dan
tingkatan yang berbeda – beda pula. Variabel terukur yang dianalisis
dalam penelitian ini adalah nama merek, jaminan, dan fasilitas belajar.
Ketiga variabel ini merupakan tiga aspek krusial yang harus
dipertahankan ataupun dikembangkan oleh pihak ILP. Hasil penelitian
menunjukkan pengaruh sebesar 42% terhadap brand image untuk
indikator laten produk ini. Pengaruh sebesar 42% ini merupakan
persentase yang menempati posisi kedua dari 7 elemen bauran
pemasaran yang diteliti. Dari hasil perhitungan ini, pihak ILP harus
benar – benar menjaga kualitas dari produk yang diberikan kepada murid
– murid yang ada di ILP.
Untuk tiga variabel terukur yang harus menjadi prioritas untuk aspek
produk yaitu yang pertama adalah jaminan, yang memiliki pengaruh
langsung sebesar 23,52% terhadap brand image. Pada saat ini, pihak ILP
belum menerapkan jaminan mengenai produk – produk yang ada di ILP.
Oleh karena itu, pihak ILP harus dapat meyakinkan kepada calon
konsumen ataupun konsumen tetap bahwa produk – produk yang
ditawarkan di ILP memiliki kualitas yang prima dan dapat membantu
mereka dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Langkah
konkret yang dapat ditempuh, yaitu menampilkan susunan kata – kata
pada iklan media atau non media mengenai jaminan yang akan didapat
apabila kursus di ILP serta persuasi yang lugas oleh pegawai ILP ketika
ada calon konsumen yang datang atau yang melalui telepon.
Kemudian prioritas kedua adalah nama merek. Nama merek yang telah
berkembang ini memiliki pengaruh langsung sebesar 21,42% terhadap
brand image. Nama merek ini penting adanya, karena hal ini merupakan
ciri khas yang dimiliki oleh ILP yang ada di benak konsumen. Langkah
yang dapat ditempuh yaitu dengan menampilkan tampilan yang menarik
dari setiap iklan yang menampilkan merek ILP. Dan iklan tersebut harus
70
tersebut. Oleh karena itu, penting adanya bagi pihak pembuat kebijakan
di ILP Bogor memikirkan hal – hal secara strategis mengenai manajemen
lingkungan fisik yang ada di ILP.
Langkah – langkah yang dapat dilakukan adalah menjadikan ruangan
kelas menjadi tempat yang nyaman dan berbeda dengan sekolah formal
dengan menata interior dari ruangan kelas tersebut, merawat secara
berkala fasilitas – fasilitas fisik yang ada di dalam gedung maupun di
luar gedung ILP, membersihkan debu – debu dan sampah – sampah yang
ada di dalam ataupun di luar ILP, mengganti barang – barang yang sudah
tidak layak pakai, mempersiapkan segala fasilitas, seperti menyalakan
AC, merapihkan bangku, menyemprotkan penyegar ruangan sebelum
proses belajar mengajar dilakukan, menyediakan ruang tunggu yang
lebih luas, serta menyediakan parkiran yang sesuai dengan kebutuhan.
7. Karyawan dan Staf Pengajar
Peubah terukur karyawan dan staf memiliki hubungan yang signifikan
terhadap brand image dengan nilai 25%. Nilai ini merupakan nilai
terbesar kedua dari 7 komponen bauran pemasaran jasa. Hal ini sangat
penting karena persepsi dari konsumen mengenai kualitas pelayanan
akan dipengaruhi oleh pendapat konsumen mengenai kinerja dari para
karyawannya. Fakta mengatakan bahwa, seluruh 5 dimensi dari kualitas
jasa (reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles) akan
dapat dipengaruhi secara langsung oleh karyawan yang memberikan jasa
/ pelayanan.
Reliability, hal ini berhubungan bagaimana jasa bisa diberikan kepada
konsumen. Dimensi ini sangat lah berhubungan dengan bagian front-
liners (resepsionis) yang mengontrol semua permasalahan yang ada.
Ketika ada kegagalan atau kesalahpahaman terjadi, karyawan harus
membuat suatu keadaan menjadi lebih terkontrol dan menentukan
judgement yang tepat untuk mengembalikan keadaan seperti semula.
Responsiveness, frontliners secara langsung akan mempengaruhi
persepsi konsumen mengenai apakah frontliners itu memiliki keinginan
untuk merespon segala pertanyaan yang ada. Frontliners sebaiknya
75
Lanjutan Tabel 19
Tempat Tempat memiliki • Mempertahankan eksistensi ILP
pengaruh positif dan pada lokasi saat ini
signifikan terhadap • Menampilkan suasana dan kesan
citra merek sebesar kebersihan, kerapihan, dan
55% keindahan di sekeliling ILP
Bogor
Iklan Iklan memiliki • Membagikan brosur secara
pengaruh positif dan berkala
tidak signifikan • Membuat animasi – animasi
terhadap citra merek menarik pada iklan media
sebesar 3% ataupun non – media
• Mengadakan program
sponsorship di sekolah atau
universitas
• Mengadakan temu langsung
dengan para calon konsumen
• Mengadakan lomba – lomba
bahasa Inggris, tes TOEFL
gratis (atau berdiskon)
• Memberikan reward kepada
murid – murid yang telah kursus
di ILP Bogor selama 1 – 2 tahun
• Memasang iklan di majalah
dinding di outlet ILP
• Iklan di media cetak seperti
majalah – majalah bisnis yang
dapat meyakinkan konsumen
dari suatu instansi tertentu
• Menggunakan tagline iklan yang
menarik dan khas
• Meningkatkan intensitas dalam
melakukan iklan.
Proses Proses memiliki • Penggunaan metode
pengaruh positif dan pembelajaran yang mutakhir dan
signifikan terhadap kreatif yang dapat menstimulasi
citra merek sebesar dan mendorong murid – murid
19% ILP Bogor untuk lebih terlibat
pada saat belajar di kelas
• Membuat suatu absen hadir dan
pulang dari pengajar agar
kehadiran para pengajar dapat
dipantau terus menerus
77
Lanjutan Tabel 19
• Penggunaan metode
pembelajaran yang mutakhir dan
kreatif yang dapat menstimulasi
dan mendorong murid – murid
ILP Bogor untuk lebih terlibat
pada saat belajar di kelas
• Membuat suatu absen hadir dan
pulang dari pengajar agar
kehadiran para pengajar dapat
dipantau terus menerus
• Memberikan kuesioner evaluasi
terhadap proses belajar dan
keseluruhan proses yang ada di
ILP Bogor kepada murid –
murid yang kursus di ILP Bogor
• Memberikan standard operation
procedure kepada para karyawan
dan staf pengajar di ILP Bogor
beserta waktu yang diperlukan
untuk setiap proses yang
berlangsung dan mengadakan
evaluasi secara berkala
mengenai kendala – kendala
yang sering terjadi
Lingkungan Fisik Lingkungan fisik • Memberikan sentuhan khusus
memiliki pengaruh pada interior ruangan kelas
negatif dan signifikan sehingga tidak terkesan seperti
terhadap citra merek sedang berada di sekolah formal.
sebesar 25% • Merawat secara berkala fasilitas
– fasilitas fisik yang ada
• Membersihkan debu – debu dan
sampah – sampah
• Menyemprotkan pengharum /
penyegar ruangan sesaat
sebelum jam pelajaran di mulai
• Merapihkan bangku – bangku
yang ada di kelas sebelum jam
pelajaran di mulai
• Mengganti barang – barang
yang sudah tidak layak pakai
• Menyediakan ruang tunggu yang
lebih luas
• Menyediakan tempat parkiran
sesuai dengan kebutuhan
78
Lanjutan Tabel 19
Karyawan dan Karyawan dan staf • Melatih setiap frontliner agar
Staf Pengajar pengajar memiliki dapat mengontrol semua
pengaruh positif dan permasalahan dan cara
signifikan terhadap menangani masalah yang datang
citra merek sebesar secara tiba – tiba
25% • Merespon seluruh pertanyaan
yang ada dengan antusias dan
ramah walaupun pertanyaan
yang diajukan bersifat sederhan
• Tetap memberikan persuasi dan
keyakinan kepada setiap calon
konsumen
• Karyawan harus dapat belajar
bagaimana memperhatikan,
mendengarkan, beradaptasi,
serta fleksibel dalam
memberikan jasa / layanan yang
dibutuhkan oleh konsumen
• Penampilan karyawan haruslah
selalu rapih dan sopan
79
1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bauran pemasaran jasa di ILP
Bogor, yaitu :
1. Produk yang ditawarkan adalah General English dengan harga Rp
800.000,00 – Rp 825.000,00, Bussiness English Training, Young Adult’s
Course dengan harga Rp 800.000,00, ILP Kids dengan harga Rp
675.000,00 – Rp 725.000,00, TOEFL (Test of English Foreign Language)
dengan harga Rp 1.150.000,00, ILP Prediction Test for the TOEFL dengan
Rp 120.000, 00 , dan Talking English dengan harga Rp 650.000,00. Lokasi
ILP cabang Bogor yaitu terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 3 Bogor
yang dilalui berbagai angkutan umum serta dekat dengan sekolah,
perkantoran, dan mal. ILP melakukan promosi dengan melakukan
kunjungan ke perusahaan – perusahaan untuk menawarkan program –
program yang sesuai untuk para pekerja dan pebisnis, penyebaran brosur
dan billboard, serta hadir dalam seminar – seminar dengan target pasar
umum dan mahasiswa, promosi melalui media cetak dan elektronik,
seperti radio dan internet. Saat ini ILP memiliki sumber daya manusia
sebanyak 31 orang . Lingkungan fisik di ILP Bogor yaitu ruangan ber-AC,
materi up to date, gedung tingkat 4, kapasitas ruangan maksimal 20 orang,
tersedia fasilitas cd/tape player, laptop, dvd rom, infocus, buku materi
belajar, majalah, musholla, kantin, tempat parkir, kotak saran. Proses yang
dilalui yaitu siswa harus mengikuti beberapa tahapan mulai dari
pendaftaran, belajar di kelas sampai dengan tes di setiap level.
2. Dari hasil penelusuran dengan menggunakan Structural Equation
Modeling, didapatkan hasil bahwa pengaruh elemen bauran pemasaran
jasa terhadap brand image (citra merek) ILP Bogor terbesar yaitu
pengaruh tempat yang memiliki nilai pengaruh positif sebesar 55%. Posisi
kedua adalah bauran pemasaran jasa produk yaitu dengan nilai pengaruh
positif sebesar 42% terhadap brand image. Selanjutnya yaitu karyawan
80
dan staf pengajar dengan nilai pengaruh positif sebesar 25% terhadap
brand image. Kemudian proses yang memiliki pengaruh positif senilai
19% terhadap brand image. Promosi Iklan memiliki pengaruh sebesar 3%
terhadap brand image ILP Bogor. Sedangkan untuk nilai pengaruh harga
dan lingkungan fisik bernilai pengaruh yang negatif terhadap brand image.
Harga memiliki pengaruh yang negatif yaitu sebesar 18% terhadap brand
image serta lingkungan fisik dengan nilai negatif 25% terhadap brand
image. Berdasarkan nilai faktor muatan, peubah terukur H2 (memberikan
manfaat eksperensial) memberikan kontribusi yang paling besar yaitu
sebesar 0.63 atau 63%. Dan pada urutan kedua ketiga adalah peubah
manfaat simbolik sebesar 47% dan manfaat fungsional yang bernilai
44%.
2. Saran
Saran yang dapat diajukan setelah penelitian ini dilakukan adalah pihak
ILP Bogor agar dapat mempertahankan strategi tempat, tidak menetapkan tingkat
harga yang lebih mahal dan diskon yang berlebihan (sering dan besar),
menambahkan jaminan mengenai kualitas yang ada di ILP Bogor, meningkatkan
intensitas dalam beriklan pada media dan non media, menggunakan metode
pembelajaran yang dapat menstimulasi dan mendorong murid – murid untuk lebih
terlibat di kelas, memberikan sentuhan khusus pada tata ruang, peralatan dan
perabotan sehingga tidak terkesan seperti sedang berada di sekolah formal, tetap
memberikan pelatihan secara berkala kepada karyawan dan staf serta
mengevaluasinya secara rutin.
81
Daftar Pustaka
Aaker, David A dan Erich Joachimsthaler. Brand Leadership. New York : The
Free Press, 2000.
Amalia, N. 2005. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Mutu Layanan
Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris International Language Program
(ILP) Bogor. Skripsi. Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Blattberg, R.C., Wisniewski, K., (1989), “Price-Induced Patterns of
Competition”, Marketing Science, 8(4):291-309.
Brown, S.W., Swartz, T.A., (1989), “A Gap Analysis of Professional Service
Quality“, Journal of Marketing, 53(2):92-98.
De Chernatony, L., Segal-Horn, S., (2003), “The criteria for successful services
brands“, European Journal of Marketing, 37(7/8):1095-1118.
Dodds, W.B., Monroe, K.B., Grewal, D., (1991),“Effects of Price, Brand, and
Store Information on Buyers’ Product Evaluation“, Journal of Marketing
Research, 28(3):307-319.
Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Lie Joko Budiman. 2004/ Brand Equity Ten.
Strategi Memimpin Pasar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.
Durianto, Darmadi. Sugiarto, dan Tony Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan
Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Farquhar, P., (1990), “Managing Brand Equity“, Journal of Advertising Research,
30(4):RC7-RC12
Engel, et al. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid I. Edisi keenam. Binarupa Aksara,
Jakarta.
Farquhar, Peter H., Julia Y.Han, and Yuji Ijiri. 1991, “Recognizing and
Measuring Brand Assets,” Marketing Science Institute Working Paper
Series, Report No. 91-119. Cambridge, MA : Marketing Science Institute.
Grönroos, C., (1994), “From Scientific Management to Service Management: A
Management Perspective for the Age of Service Competition“,
International Journal of Service Industry Management, 5(1):5-20.
Harrell, G.D, Hutt, M.D., Anderson, J.C., (1980), “Path Analysis of Buyer
Behavior Under Conditions of Crowding“, Journal of Marketing Research,
17(1):45-51.
Hill, D.J., Gandhi, N., (1992), “Services Advertising: A Framework to Its
Effectiveness“, Journal of Services Marketing, 6(4):63-76.
82
Mahasin, Aswab. 2007. Analisis Brand Equity Minuman Sirup dan Implikasinya
dalam Kegiatan Pemasaran. Skripsi. Departemen Ilmu – Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
McDonald, M.H.B., de Chernatony, L., Herris, F., (2001), “Corporate Marketing
and Service Brands: Moving Beyond the Fast-Moving Consumer Goods
Model“, European Journal of Marketing, 35(3-4):345-346.
Rafiq, Mohammed, Ahmed, Pervaiz K. 1995. “Using the 7Ps as a generic
marketing mix: An exploratory survey of UK and European marketing
academics”, Marketing Intelligence & Planning. Bradford. Vol. 13, Iss. 9;
pg. 4, 12 pgs.
Rahman, I. 2007. Analisis Citra Merek (Brand Image) dalam Pengambilan
Keputusan Fruit Tea di Kota Sukabumi. Skripsi. Departemen Ilmu – Ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Rajh, E, dudana o.d. 2005. “The Effects of Marketing Mix Elements on Service
Brand Equity”. Journal of Izvoni Znanstveni rad.
Rangkuti, Freddy. 2004. Flexible Marketing. Teknik agar Tetap Tumbuh dalam
Situasi Bisnis yang Bergejolak dan Analisis Kasus. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Rangkuti, Freddy.2004. The Power of Brands Teknik Mengelola Brand Equity
dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
83
Rao, Akshay R., Monroe, Kent B. JMR, Journal of Marketing Research. Chicago:
Aug 1989. Vol. 26, Iss. 3; p. 351.
Simamora, Bilson. 2003. Aura Merek. 7 Langkah Membangun Merek Yang Kuat,
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.
-----, 2004 Riset Pemasaran. Falsafah, Teori, dan Aplikasi, Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Temporal, Paul dan KC Lee. HI-Tech HI-Touch Branding. Jakarta : PT Salemba
Emban Patria, 2002.
Tilley, C., (1999), “Built-in Branding: How to Engineer a Leadership Brand“,
Journal of Marketing Management, 15(1-3):181-191.
Tjiptono, F. 1997. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Tseng, M.M., Qinhai, M., Su, C.J., (1999), “Mapping Customers Service
Experience for Operations Improvement”, Business Process Management
Journal, 5(1):50-59.
Upah, G.D., Fulton, J.N., (1985), “Situation Creation in Services Marketing“, u
Czepiel, J., Solomon, M., Surprenant, C., (eds.), The Service Encounter,
(Lexington: Lexington Books), pp.255-264.
Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
84
KUESIONER PENELITIAN
Selamat pagi/siang/sore , sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas partisipasi saudara dalam
membantu mengisi kuisioner ini dengan baik dan benar. Kuesioner ini digunakan sebagai bahan
untuk penyusunan skripsi mengenai : ANALISIS PENGARUH BAURAN
PEMASARAN JASA TERHADAP BRAND IMAGE PADA LEMBAGA
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS ILP (INTERNATIONAL LANGUAGE
PROGRAMS) CABANG BOGOR
Oleh
Didit Setiadi
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Petunjuk : Isilah/ berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih dan pada tempat yang
anda sediakan.
Bagian I Screening
Lanjutan Lampiran 1
2. Saat ini anda berada pada level :
a. foundation b. Basic c. intermediate d. PIES e. AES
f. FCE g. CAE h. TP i. TE
3. Menurut anda, apa aspek yang paling penting dari lembaga kursus bahasa Inggris?
a. Materi yang up to date
b. Biaya kursus yang terjangkau
c. Lokasi yang strategis
d. Iklan/ promosinya
e. Tempat yang nyaman
f. Pengajar yang berkualitas
g. Metode Pengajaran
4. Siapa yang membiayai kursus anda di ILP:
a. orang tua / wali
b. perusahaan
c. sendiri
d. pihak lainnya
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada jawaban yang paling sesuai menurut anda
Produk
No Pernyataan SS S BS TS STS
A1 program pendidikan bahasa Inggris
yang ada di ILP berkualitas
A2 ILP adalah nama merek yang bagus
serta mudah diingat
A3 semua jasa yang diberikan oleh ILP
dapat menjamin bahwa murid ILP
dapat berbahasa Inggris dengan baik
A4 fasilitas belajar di ILP sudah
lengkap
Harga
No Pernyataan SS S BS TS STS
B1 Biaya kursus bahasa Inggris di ILP
sudah sesuai dengan kualitas yang
diberikan
B2 ILP sering memberikan Diskon dan
penawaran khusus
Citra tempat
No Pernyataan SS S BS TS STS
C1 Lokasi ILP sudah strategis
C2 Lokasi ILP mudah di akses
86
Lanjutan Lampiran 1
Intensitas Iklan
No Pernyataan SS S BS TS STS
D1 D11 - Saya sering melihat iklan ILP di TV
D12 - Saya sering mendengar iklan ILP di
Radio
D13 - Saya sering melihat iklan ILP di iklan
media cetak
D14 - Saya sering melihat iklan ILP di
Billboard (papan reklame)
D2 D21 - ILP sering mengadakan tes TOEFL
secara gratis
D22 - ILP mengadakan promosi dengan
menjadi sponsor kegiatan tertentu
D23 - ILP sering mengadakan event/ kegiatan
menarik
Proses
No Pernyataan SS S BS TS STS
E1 Prosedur pengajaran di ILP sudah baik
E2 Keterlibatan murid dalam pelajaran di kelas
sangat diutamakan
E3 Urutan aktivitas proses pelayanan selama
kursus telah tepat waktu
Lingkungan Fisik
No Pernyataan SS S BS TS STS
F1 F11 - Tata ruang ILP secara
keseluruhan sudah baik
F12 – tempat menunggu di ILP
sudah nyaman
F13 – parkiran untuk kendaraan
yang luas
F14 – toilet di ILP selalu bersih dan
terawatt
F2 F21 – pencahayaan ketika sedang
belajar di kelas sudah baik
F22 – pengharum ruangan selalu
disemprotkan ketika pelajaran akan
dimulai
F23 – tata letak tempat duduk dan
meja selalu rapih ketika pelajaran
akan dimulai
Lanjutan Lampiran 1
F3 Perabotan serta peralatan di ILP
selalu tertata rapih dan teratur
F4 Tingkat kebisingan ketika belajar
sangat rendah
F5 Toilet di ILP selalu bersih dan
terawatt
No Pernyataan SS S BS TS STS
G1 Penampilan karyawan ILP sudah
baik dan rapih
G2 Karyawan ILP dapat merespon
dengan cepat dan tepat ketika ada
pertanyaan dan keluhan
G3 Karyawan ILP memiliki sikap yang
baik
G4 Kemampuan Staf pengajar di ILP
sudah berkualitas
G5 Karyawan ILP memiliki perhatian
tinggi apabila ada pertanyaan dan
keluhan
Citra Merek
No Pernyataan SS S BS TS STS
H1 ILP merupaka tempat kursus yang
lebih terkenal dibandingkan tempat
kursus lainnya
H2 ILP memberikan pelayanan yang
menyenangkan dan menarik
H3 ILP sangat memberikan manfaat
88
Correlations
A1 A2 A3 A4 Jumlah
A1 Pearson Correlation 1 .478** .494** .337* .645**
Sig. (1-tailed) .004 .003 .034 .000
N 30 30 30 30 30
** ** **
A2 Pearson Correlation .478 1 .760 .617 .890**
Sig. (1-tailed) .004 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
A3 Pearson Correlation .494** .760** 1 .663** .910**
Sig. (1-tailed) .003 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
A4 Pearson Correlation .337* .617** .663** 1 .814**
Sig. (1-tailed) .034 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Jumlah Pearson Correlation .645** .890** .910** .814** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.838 4
HARGA
Correlations
B1 B2 jumlah
B1 Pearson Correlation 1 .877** .967**
Sig. (1-tailed) .000 .000
N 30 30 30
B2 Pearson Correlation .877** 1 .971**
Sig. (1-tailed) .000 .000
N 30 30 30
Jumlah Pearson Correlation .967** .971** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000
N 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.934 2
89
Lanjutan Lampiran 2
TEMPAT
Correlations
C1 C2 Jumlah
**
C1 Pearson Correlation 1 .587 .870**
Sig. (1-tailed) .000 .000
N 30 30 30
C2 Pearson Correlation .587** 1 .910**
Sig. (1-tailed) .000 .000
N 30 30 30
Jumlah Pearson Correlation .870** .910** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000
N 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.733 2
Iklan tahap 1
Correlations
D11 D12 D13 D14 D21 D22 D23 Jumlah
** * ** *
D11 Pearson Correlation 1 .500 .406 -.014 .551 .415 .292 .562**
Sig. (2-tailed) .005 .026 .943 .002 .023 .118 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
D12 Pearson Correlation .500 1 .671 .125 .896 .665 .642 .842**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .509 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D13 Pearson Correlation .406* .671** 1 .203 .667** .936** .899** .927**
Sig. (2-tailed) .026 .000 .283 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D14 Pearson Correlation -.014 .125 .203 1 .157 .054 .050 .278
Sig. (2-tailed) .943 .509 .283 .408 .775 .795 .136
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D21 Pearson Correlation .551** .896** .667** .157 1 .698** .646** .862**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .408 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D22 Pearson Correlation .415* .665** .936** .054 .698** 1 .939** .915**
Sig. (2-tailed) .023 .000 .000 .775 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D23 Pearson Correlation .292 .642** .899** .050 .646** .939** 1 .875**
Sig. (2-tailed) .118 .000 .000 .795 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Jumlah Pearson Correlation .562** .842** .927** .278 .862** .915** .875** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .136 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
90
Correlations
D11 D12 D13 D14 D21 D22 D23 Jumlah
D11 Pearson Correlation 1 .500** .406* -.014 .551** .415* .292 .562**
Sig. (2-tailed) .005 .026 .943 .002 .023 .118 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D12 Pearson Correlation .500** 1 .671** .125 .896** .665** .642** .842**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .509 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D13 Pearson Correlation .406* .671** 1 .203 .667** .936** .899** .927**
Sig. (2-tailed) .026 .000 .283 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D14 Pearson Correlation -.014 .125 .203 1 .157 .054 .050 .278
Sig. (2-tailed) .943 .509 .283 .408 .775 .795 .136
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D21 Pearson Correlation .551** .896** .667** .157 1 .698** .646** .862**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .408 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
D22 Pearson Correlation .415* .665** .936** .054 .698** 1 .939** .915**
Sig. (2-tailed) .023 .000 .000 .775 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
D23 Pearson Correlation .292 .642 .899 .050 .646 .939 1 .875**
Sig. (2-tailed) .118 .000 .000 .795 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Jumlah Pearson Correlation .562** .842** .927** .278 .862** .915** .875** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .136 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.882 7
Iklan Tahan 2
Correlations
D11 D12 D13 D21 D22 D23 JUMLAH
D11 Pearson Correlation 1 .500** .406* .551** .415* .292 .584**
Sig. (2-tailed) .005 .026 .002 .023 .118 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
D12 Pearson Correlation .500** 1 .671** .896** .665** .642** .849**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
D13 Pearson Correlation .406* .671** 1 .667** .936** .899** .924**
Sig. (2-tailed) .026 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
D21 Pearson Correlation .551** .896** .667** 1 .698** .646** .864**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
91
Lanjutan Lampiran 2
D22 Pearson Correlation .415* .665** .936** .698** 1 .939** .937**
Sig. (2-tailed) .023 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
D23 Pearson Correlation .292 .642** .899** .646** .939** 1 .896**
Sig. (2-tailed) .118 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
JUMLAH Pearson Correlation .584** .849** .924** .864** .937** .896** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.922 6
PROSES
Correlations
E1 E2 E3 jumlah
E1 Pearson Correlation 1 .416* .412* .641**
Sig. (2-tailed) .022 .024 .000
N 30 30 30 30
E2 Pearson Correlation .416* 1 .971** .958**
Sig. (2-tailed) .022 .000 .000
N 30 30 30 30
E3 Pearson Correlation .412* .971** 1 .957**
Sig. (2-tailed) .024 .000 .000
N 30 30 30 30
** ** **
Jumlah Pearson Correlation .641 .958 .957 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.832 3
92
Lanjutan Lampiran 2
Lingkungan Fisik tahap 1
Correlations
F11 F12 F13 F21 F22 F23 F24 F25 F3 F4 F5 JUMLAH
** * * * *
F11 Pearson Correlation 1 .769 .449 .163 .398 .116 .204 .010 .449 .451 .284 .699**
Sig. (2-tailed) .000 .013 .388 .029 .543 .278 .959 .013 .012 .129 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F12 Pearson Correlation .769** 1 .411* .275 .347 .371* .452* -.083 .411* .602** .406* .800**
Sig. (2-tailed) .000 .024 .142 .060 .043 .012 .661 .024 .000 .026 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F13 Pearson Correlation .449* .411* 1 .022 .355 .213 .166 .298 1.000** .462* .463* .801**
Sig. (2-tailed) .013 .024 .907 .054 .259 .381 .110 .000 .010 .010 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F21 Pearson Correlation .163 .275 .022 1 .266 .356 .443* .247 .022 -.046 -.254 .312
Sig. (2-tailed) .388 .142 .907 .155 .054 .014 .189 .907 .808 .176 .093
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F22 Pearson Correlation .398* .347 .355 .266 1 .189 .189 .213 .355 .064 -.036 .538**
Sig. (2-tailed) .029 .060 .054 .155 .318 .317 .258 .054 .738 .852 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* **
F23 Pearson Correlation .116 .371 .213 .356 .189 1 .695 .306 .213 -.119 -.237 .424*
Sig. (2-tailed) .543 .043 .259 .054 .318 .000 .100 .259 .531 .207 .019
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F24 Pearson Correlation .204 .452* .166 .443* .189 .695** 1 .218 .166 -.010 -.174 .459*
Sig. (2-tailed) .278 .012 .381 .014 .317 .000 .248 .381 .957 .358 .011
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F25 Pearson Correlation .010 -.083 .298 .247 .213 .306 .218 1 .298 -.168 -.109 .282
Sig. (2-tailed) .959 .661 .110 .189 .258 .100 .248 .110 .375 .565 .131
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * ** * *
F3 Pearson Correlation .449 .411 1.000 .022 .355 .213 .166 .298 1 .462 .463 .801**
Sig. (2-tailed) .013 .024 .000 .907 .054 .259 .381 .110 .010 .010 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F4 Pearson Correlation .451* .602** .462* -.046 .064 -.119 -.010 -.168 .462* 1 .789** .625**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .010 .808 .738 .531 .957 .375 .010 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F5 Pearson Correlation .284 .406* .463* -.254 -.036 -.237 -.174 -.109 .463* .789** 1 .493**
Sig. (2-tailed) .129 .026 .010 .176 .852 .207 .358 .565 .010 .000 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
JUMLAH Pearson Correlation .699** .800** .801** .312 .538** .424* .459* .282 .801** .625** .493** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .093 .002 .019 .011 .131 .000 .000 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.801 11
93
Lanjutan Lampiran 2
Lingkungan Fisik tahap 2
Correlations
F11 F12 F13 F22 F23 F24 F3 F4 F5 JUMLAH
F11 Pearson Correlation 1 .769** .449* .398* .116 .204 .449* .451* .284 .717**
Sig. (2-tailed) .000 .013 .029 .543 .278 .013 .012 .129 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F12 Pearson Correlation .769** 1 .411* .347 .371* .452* .411* .602** .406* .820**
Sig. (2-tailed) .000 .024 .060 .043 .012 .024 .000 .026 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F13 Pearson Correlation .449* .411* 1 .355 .213 .166 1.000** .462* .463* .809**
Sig. (2-tailed) .013 .024 .054 .259 .381 .000 .010 .010 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F22 Pearson Correlation .398* .347 .355 1 .189 .189 .355 .064 -.036 .513**
Sig. (2-tailed) .029 .060 .054 .318 .317 .054 .738 .852 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F23 Pearson Correlation .116 .371* .213 .189 1 .695** .213 -.119 -.237 .374*
Sig. (2-tailed) .543 .043 .259 .318 .000 .259 .531 .207 .042
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F24 Pearson Correlation .204 .452* .166 .189 .695** 1 .166 -.010 -.174 .410*
Sig. (2-tailed) .278 .012 .381 .317 .000 .381 .957 .358 .024
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F3 Pearson Correlation .449* .411* 1.000** .355 .213 .166 1 .462* .463* .809**
Sig. (2-tailed) .013 .024 .000 .054 .259 .381 .010 .010 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F4 Pearson Correlation .451* .602** .462* .064 -.119 -.010 .462* 1 .789** .681**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .010 .738 .531 .957 .010 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
F5 Pearson Correlation .284 .406* .463* -.036 -.237 -.174 .463* .789** 1 .559**
Sig. (2-tailed) .129 .026 .010 .852 .207 .358 .010 .000 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
JUMLAH Pearson Correlation .717** .820** .809** .513** .374* .410* .809** .681** .559** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004 .042 .024 .000 .000 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.813 9
PEOPLE
Correlations
G1 G2 G3 G4 G5 JUMLAH
G1 Pearson Correlation 1 .418* .439* .737** .218 .821**
Sig. (2-tailed) .022 .015 .000 .248 .000
N 30 30 30 30 30 30
94
Lanjutan Lampiran 2
G2 Pearson Correlation .418* 1 .422* .335 .757** .711**
Sig. (2-tailed) .022 .020 .070 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
G3 Pearson Correlation .439* .422* 1 .350 .317 .701**
Sig. (2-tailed) .015 .020 .058 .088 .000
N 30 30 30 30 30 30
G4 Pearson Correlation .737** .335 .350 1 .375* .809**
Sig. (2-tailed) .000 .070 .058 .041 .000
N 30 30 30 30 30 30
G5 Pearson Correlation .218 .757** .317 .375* 1 .626**
Sig. (2-tailed) .248 .000 .088 .041 .000
N 30 30 30 30 30 30
JUMLAH Pearson Correlation .821** .711** .701** .809** .626** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.778 5
CITRA MEREK
Correlations
H1 H2 H3 JUMLAH
H1 Pearson Correlation 1 .634** .495** .804**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .000
N 30 30 30 30
H2 Pearson Correlation .634** 1 .801** .923**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
H3 Pearson Correlation .495** .801** 1 .890**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .000
N 30 30 30 30
JUMLAH Pearson Correlation .804** .923** .890** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.835 3
95
10.01
0.9675
10.01 3.3629
Karena nilai reliabilitas konstruk eksogen sebesar 0.9675 ≥ 0,70 maka dapat
dikatakan bahwa variabel - variabel tersebut sudah reliabel.
96
1.57
0.7711
1.57 0.7314
Karena nilai reliabilitas konstruk eksogen sebesar 0.7711 ≥ 0,70 maka dapat
dikatakan bahwa variabel - variabel tersebut sudah reliabel.
Iterations = 250
Method of Estimation: MAXIMUM LIKELIHOOD
End of Problem
97
DATE: 8/10/2010
TIME: 9:41
L I S R E L 8.50
BY
CFA EKSOGEN
Raw Data from file 'D:\a\DATA.psf'
Latent Variables PRODUK HARGA TEMPAT IKLAN PROSES LINGFIS PEOPLE
Relationships
A2-A4 = PRODUK
B1-B2 = HARGA
C1-C2 = TEMPAT
D1-D2 = IKLAN
E1-E3 = PROSES
F1 F3 = LINGFIS
G1 G3-G4= PEOPLE
Iterations = 250
Method of Estimation: MAXIMUM LIKELIHOOD
End of Problem
Lanjutan Lampiran 5
CFA EKSOGEN
Covariance Matrix
A2 A3 A4 B1 B2 C1
-------- -------- -------- -------- -------- --------
A2 0.45
A3 0.29 0.42
A4 0.17 0.22 0.39
B1 0.06 0.03 -0.02 0.74
B2 0.03 0.03 0.02 0.65 0.86
C1 0.05 0.08 0.07 0.13 0.16 0.51
C2 0.08 0.11 0.02 0.07 0.07 0.24
D1 0.11 0.06 0.02 0.20 0.16 0.13
D2 0.10 0.09 0.07 0.18 0.34 0.10
E1 0.13 0.10 0.13 0.09 0.10 0.06
E2 0.01 -0.03 0.05 0.13 0.11 0.06
E3 0.08 0.02 0.06 0.20 0.16 0.07
F1 0.26 0.29 0.22 0.04 0.04 0.09
F3 0.09 0.15 0.18 0.03 0.02 0.06
G1 0.07 0.03 0.04 0.15 0.10 0.05
G3 0.07 0.11 0.07 0.16 0.13 0.07
G4 0.05 0.02 0.04 0.15 0.15 0.19
Covariance Matrix
C2 D1 D2 E1 E2 E3
-------- -------- -------- -------- -------- --------
C2 0.50
D1 0.04 0.55
D2 0.04 0.43 0.65
E1 0.03 0.13 0.15 0.32
E2 0.01 0.09 0.04 0.20 0.39
E3 0.05 0.12 0.07 0.18 0.31 0.48
F1 0.09 0.10 0.11 0.11 0.01 0.06
F3 -0.02 0.13 0.09 0.05 0.03 0.08
G1 0.04 0.10 0.07 0.07 0.10 0.09
G3 0.09 0.14 0.12 0.14 0.14 0.12
G4 0.10 0.11 0.12 0.13 0.14 0.11
Covariance Matrix
F1 F3 G1 G3 G4
-------- -------- -------- -------- --------
F1 0.38
F3 0.25 0.67
G1 0.04 -0.02 0.87
G3 0.10 0.06 0.31 0.79
G4 0.03 0.04 0.59 0.44 1.01
CFA EKSOGEN
Number of Iterations = 27
Lanjutan Lampiran 5
Measurement Equations
B2 = 0.92*HARGA,, R² = 1.00
(0.058)
15.86
Lanjutan Lampiran 5
F3 = 0.36*LINGFIS, Errorvar.= 0.54 , R² = 0.20
(0.077) (0.073)
4.71 7.37
Lanjutan Lampiran 5
Correlation Matrix of Independent Variables
PEOPLE
--------
PEOPLE 1.00
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 97
Minimum Fit Function Chi-square = 133.88 (P = 0.0078)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-square = 121.18 (P = 0.049)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 24.18
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.15 ; 56.36)
L I S R E L 8.50
BY
CFA ENDOGEN
Raw Data from file 'D:\a\DATA.psf'
Latent Variables CITRA
H1-H3 = CITRA
set error variance of H2 equal to free
Relationships
Path Diagram
Iterations = 250
Method of Estimation: maximum likelihood
End of Problem
Lanjutan Lampiran 7
CFA ENDOGEN
Covariance Matrix
H1 H2 H3
-------- -------- --------
H1 0.46
H2 0.29 0.40
H3 0.18 0.28 0.49
CFA ENDOGEN
Number of Iterations = 5
Measurement Equations
H2 = 0.63*CITRA,, R² = 1.00
(0.041)
15.43
CITRA
--------
1.00
Degrees of Freedom = 1
Minimum Fit Function Chi-square = 0.66 (P = 0.42)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-square = 0.66 (P = 0.42)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 6.02)
Lanjutan Lampiran 7
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.092
90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.092 ; 0.14)
ECVI for Saturated Model = 0.10
ECVI for Independence Model = 1.20
L I S R E L 8.50
BY
Lanjutan Lampiran 9
Covariance Matrix
H1 H2 H3 A2 A3 A4
-------- -------- -------- -------- -------- --------
H1 0.46
H2 0.29 0.40
H3 0.18 0.28 0.49
A2 0.13 0.15 0.11 0.45
A3 0.11 0.14 0.11 0.29 0.42
A4 0.11 0.13 0.08 0.17 0.22 0.39
B1 0.05 0.04 0.08 0.06 0.03 -0.02
B2 0.06 0.05 0.09 0.03 0.03 0.02
C1 0.14 0.25 0.27 0.05 0.08 0.07
C2 0.09 0.20 0.33 0.08 0.11 0.02
D1 0.08 0.11 0.07 0.11 0.06 0.02
D2 0.09 0.11 0.07 0.10 0.09 0.07
E1 0.18 0.16 0.07 0.13 0.10 0.13
E2 0.11 0.12 0.06 0.01 -0.03 0.05
E3 0.11 0.12 0.08 0.08 0.02 0.06
F1 0.06 0.10 0.10 0.26 0.29 0.22
F3 0.03 0.06 -- 0.09 0.15 0.18
G1 0.09 0.18 0.12 0.07 0.03 0.04
G3 0.17 0.18 0.20 0.07 0.11 0.07
G4 0.20 0.30 0.16 0.05 0.02 0.04
Covariance Matrix
B1 B2 C1 C2 D1 D2
-------- -------- -------- -------- -------- --------
B1 0.74
107
Lanjutan Lampiran 9
B2 0.65 0.86
C1 0.13 0.16 0.51
C2 0.07 0.07 0.24 0.50
D1 0.20 0.16 0.13 0.04 0.55
D2 0.18 0.34 0.10 0.04 0.43 0.65
E1 0.09 0.10 0.06 0.03 0.13 0.15
E2 0.13 0.11 0.06 0.01 0.09 0.04
E3 0.20 0.16 0.07 0.05 0.12 0.07
F1 0.04 0.04 0.09 0.09 0.10 0.11
F3 0.03 0.02 0.06 -0.02 0.13 0.09
G1 0.15 0.10 0.05 0.04 0.10 0.07
G3 0.16 0.13 0.07 0.09 0.14 0.12
G4 0.15 0.15 0.19 0.10 0.11 0.12
Covariance Matrix
E1 E2 E3 F1 F3 G1
-------- -------- -------- -------- -------- --------
E1 0.32
E2 0.20 0.39
E3 0.18 0.31 0.48
F1 0.11 0.01 0.06 0.38
F3 0.05 0.03 0.08 0.25 0.67
G1 0.07 0.10 0.09 0.04 -0.02 0.87
G3 0.14 0.14 0.12 0.10 0.06 0.31
G4 0.13 0.14 0.11 0.03 0.04 0.59
Covariance Matrix
G3 G4
-------- --------
G3 0.79
G4 0.44 1.01
Number of Iterations = 34
Measurement Equations
Lanjutan Lampiran 9
A2 = 0.51*PRODUK, Errorvar.= 0.19 , R² = 0.57
(0.054) (0.029)
9.38 6.56
A3 = 0.56*PRODUK, Errorvar.= 0.10 , R² = 0.76
(0.049) (0.021)
11.46 4.70
B2 = 0.94*HARGA,, R² = 1.00
(0.058)
16.09
Lanjutan Lampiran 9
G1 = 0.63*PEOPLE, Errorvar.= 0.47 , R² = 0.46
(0.084) (0.077)
7.56 6.11
Structural Equations
R² = 0.68
Lanjutan Lampiran 9
IKLAN 0.21 0.40 0.27 1.00
(0.10) (0.11) (0.10)
2.06 3.79 2.57
PEOPLE
--------
PEOPLE 1.00
LINGFIS PEOPLE
-------- --------
LINGFIS 1.00
PEOPLE 0.07 1.00
Lanjutan Lampiran 9
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.062)
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.74