Anda di halaman 1dari 74

Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT


INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI
KELAS VIII-5 SMP NEGERI 1 CIAMPEA KABUPATEN
BOGOR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Di susun Oleh:
KUNTI RETNO ASIH, S.Pd.
NIP. 197104051998022002

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR


SMP NEGERI 1 CIAMPEA
JL. LETNAN SUKARNA NO.66 KEC.CIAMPEA
KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya PTK : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT


INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INGGRIS DI KELAS VIII-5 SMP NEGERI
1 CIAMPEA KABUPATEN BOGOR TAHUN
PELAJARAN 2017/2018.
Disusun Oleh : KUNTI RETNO ASIH, S.Pd.
NIP. 197104051998022002
Dibuat Pada Tahun : 2018

Laporan PTK ini telah diperiksa dan disetujui di Bogor


Pada 8 Februari 2018

Menyetujui dan Mengesahkan:


Kepala SMP Negeri 1 Ciampea,

Dra. Hj. TRI RAHAYU, M.Pd


NIP. 196511281990032004

i
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kunti Retno Asih, S.Pd.
NIP : 197104051998022002
Pangkat/Golongan : Pembina/ IV.a
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Ciampea
Alamat : SMP Negeri 1 Ciampea
Jl. Letnan Sukarna No.66 Kec. Ciampea
Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat
Judul Karya PTK : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT
INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INGGRIS DI KELAS VIII-5 SMP NEGERI
1 CIAMPEA KABUPATEN BOGOR TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
Dengan ini menyatakan:
1. Penulisan karya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini ASLI berdasarkan hasil
penelitian dan pemikiran saya sendiri.
2. Jika terdapat orang lain, saya akan mencantumkan sumber yang jelas.
3. Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang
berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Mengetahui: Bogor, 8 Februari 2018


Kepala SMPN 1 Ciampea, Hormat Saya,

Dra. Hj. TRI RAHAYU, M. Pd KUNTI RETNO ASIH, S.PD


NIP. 196511281990032004 NIP. 197104051998022002

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT


Yang Maha Pengasih atas semua berkat, nikmat dan tak lupa shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya. Berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan
PTK ini yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Explicit instruction
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaranbahasa Inggris ” di
Kelas VIII-5 SMP Negeri I Ciampea Kabupaten Bogor Semester Genap Tahun
Pelajaran 2017/2018.
Untuk itu izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya Pelaksanaan PTK ini berjalan lancar berkat karunia Allah SWT
dan dukungan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini disampaikan terima
kasih kepada:
1. Dra. Hj. TRI RAHAYU, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri I
Ciampea.
2. Bapak/Ibu Guru SMP Negeri I Ciampea yang telah mendukung penulis dalam
penyusunan PTK ini.
3. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan secara moril ataupun
materil.
4. Seluruh siswa – siswi SMP Negeri I Ciampea terutama siswa kelas VIII-5
5. Semua pihak yang telah membantu penulisan PTK ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga PTK ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Sangat disadari
bahwa karya PTK ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik
dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang sangat diharapkan.
Atas bantuan, do’a dan amal kebaikan yang sangat berarti yang telah
diberikan kepada penulis, semoga mendapatkan imbalan pahala dari Allah SWT,
dan semoga kita semua selalu ada dalam lindungan-Nya. Amin.
Ciampea, 8 Februari 2018
Penulis,

iii
ABSTRAK

KUNTI RETNO ASIH,S.Pd. Penerapan Model Pembelajaran Explicit


Instruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Inggris di kelas VIII-5 SMP Negeri I Ciampea Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran
2017/2018. Penelitian ini dengan desain dan model Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Dilaksanakan secara kolaboratif dan dua siklus. Tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar pada mata
pelajaranBahasa Inggris siswa kelas VIII-5 melalui penerapan model
pembelajaran Explicit Instruction. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-5
SMP Negeri I Ciampea Kabupaten Bogor sebanyak 34 siswa dengan komposisi
laki-laki 16 siswa dan perempuan 18 siswa. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018. Hasil penelitian menunjukan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada pelaksanaan pembelajaran siklus I
memperoleh nilai 79,40 dan ketuntasan hasil belajar 61,76 %, sedangkan siklus
II pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 90,60 dan ketuntasan hasil belajar
88,24 %, artinya penelitian berhasil. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Explicit Instruction dapat
memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas VIII-5 di SMP Negeri I Ciampea
Kabupaten Bogor Semester Genap tahun pelajaran 2017/2018 berhasil. Selain
itu, dapat meningkatkan partisipasi aktif, kerjasama dan bertanggungjawab siswa.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Explicit Instruction, Bahasa Inggris.

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i


SURAT PERNYATAAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 3
1.5 Pembatasan Penelitian ............................................................................ 3
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 5
2.1 MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUNTION ............... 5
2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ................................. 5
2.1.2 Pengertian EXPLICIT INSTRUCTION ......................................... 7
2.1.3 Tujuan Pembelajaran EXPLICIT INSTRUCTION ...................... 7
2.2 HASIL BELAJAR ............................................................................... 8
2.2.1 Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 8
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 10
2.3 SHORT MESSAGE .............................................................................. 10
2.3.1 Materi Short Message ................................................................... 10
2.4. PENELITIAN YANG RELEVAN ................................................... 14
2.5. KERANGKA PENELITIAN............................................................ 14
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 15
3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 15
3.2. Lokasi ,Subjek dan Waktu Penelitian ............................................ 15
3.3 ProsedurPenelitian ............................................................................. 16
3.3.1 Prosedur Penelitian Pra Siklus ................................................... 17
3.3.2 Prosedur Penelitian Pada Siklus I............................................... 18
3.3.3 Prosedur Penelitian Siklus II ..................................................... 20
3.4 Pengumpulan Data ............................................................................. 21
3.5 Instrument Penelitian ......................................................................... 21
3.6 Tekhnik Analisa Data......................................................................... 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 24
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 24
4.2. Pembahasan ....................................................................................... 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 61
5.1. Simpulan ............................................................................................. 61
5.2. Saran ................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 63

v
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Dan Kegiatan PTK .................................................................. 15


Tabel 4.1 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus ...................... 25
Tabel 4.2 Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 .................. 40
Tabel 4.3 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................... 41
Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................. 55
Tabel 4.5 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II .................................. 56
Tabel 4.6 Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Siklus I dan II .............................. 59

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Tes Awal Pra Siklus ............................ 26
Gambar 4.2 Diagram lingkaran ( Pie Chart ) Ketuntasan Hasil Belajar Tes Awal
Pra Siklus ....................................................................................... 26
Gambar 4.3 Diagram Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....... 40
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I......................... 41
Gambar 4.5 Diagram Lingkaran (Pie chrat) Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I 42
Gambar 4.6 Diagram Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...................... 55
Gambar 4.7 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................... 56
Gambar 4.8 Diagram Lingkaran (Pie chrat) Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II 57

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1
1. SILABUS SIKLUS I DAN II
2 .RPP SIKLUS I DAN II
3. MATERI AJAR SIKLUS I DAN II
4. LKS SIKLUS I DAN II
5. LEMBAR EVALUASI SIKLUS I DAN II
Lampiran 2
1. DAFTAR NILAI KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PRA SIKLUS,
SIKLUS I DAN SIKLUS II
2. INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
DAN SIKLUS II
Lampiran 3
1. Daftar Siswa Kelas VIII-5
2. DAFTAR HADIR SISWA KELAS VIII-5 PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN II
Lampiran 4
Dokumentasi PTK PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN II

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.
Pendidikan erat kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar, karena perubahan
tingkah laku yang merupakan hasil belajar biasanya melalui sebuah proses yang
disebut dengan proses pembelajaran. Proses tersebut harus diharapkan pada suatu
sistem yang baik dengan memilih model pembelajaran yang sesuai agar dapat
menentukan keberhasilan siswa.
Pada saat proses belajar mengajar berlangsung di kelas, akan terjadi
hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang beraneka ragam, dan itu akan
mengakibatkan terbatasnya waktu guru untuk mengontrol bagaimana pengaruh
tingkah lakunya terhadap prestasi belajar siswa. Selama pelajaran berlangsung
guru sulit menentukan tingkah laku mana yang berpengaruh positif terhadap
prestasi belajar siswa, misalnya gaya mengajar mana yang memberi kesan positif
pada diri siswa selama ini, strategi mana yang dapat membantu kejelasan konsep
selama ini, metode dan model pembelajaran mana yang tepat untuk dipakai
dalam menyajikan suatu pembelajaran sehingga dapat membantu mengaktifkan
siswa dalam belajar.
Kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran berpengaruh
terhadap hasil belajar atau ketuntasan minimalnya (KKM). Keaktifan siswa
rendah justru disebabkan oleh pembelajaran yang belum bervariasi. Dengan
menggunakan model pembelajaran yang bervariasi bisa meningkatkan keaktifan
belajar siswa dikelas.
Selama proses pembelajaran berlangsung selalu menemukan masalah-
masalah yang terjadi di dalam kelas, permasalahan yang sering dihadapi yaitu
siswa kurang aktif dan menguasai dalam pembelajaran bahasa Inggris selain itu
juga siswa menganggap mata pelajaran Bahasa Inggris sangat sulit karena selama
ini pelajaran Bahasa Inggris dianggap sebagai pelajaran yang banyak hanya
mementingkan hafalan semata dan menimbulkan rasa bosan, sehingga
menyebabkan rendahnya minat belajar bahasa Inggris siswa disekolah.

1
Oleh karena itu, diperlukan penelitian tindakan kelas dengan penerapan
model pembelajaran Explicit Instruction yang dapat meningkatkan nilai kognitif,
afektif dan psikomotor siswa di dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang
ditandai dengan keaktifan siswa yang meningkat, sehingga ketuntasan belajar
dapat tercapai. Sesuai dengan tuntutan profesional pendidik berupaya mencari
solusi permasalahannya dengan penerapan Model Pembelajaran Explicit
Instruction.
Model Pembelajaran Explicit Instruction merupakan model pembelajaran
dengan meragakan atau mengajarkan secara langsung kepada siswa pada suatu
proses situasi, atau benda tertentu yang sedang di pelajari baik sebenarnya
ataupun tiruan yang sering di sertai dengan penjelasan lisan. Model Pembelajaran
Explicit Instruction proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih
berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan
sempurna, juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang
dipraktikkan selama kegiatan berlangsung.
Akhirnya Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas
dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Bahasa Inggris Di Kelas
VIII-5 SMP Negeri I Ciampea Kabupaten Bogor Semester Genap Tahun
Pelajaran 2017 / 2018.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan bahwa masalah
penelitian adalah :
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Explicit Instruction dapat
memperbaiki proses pembelajaran Explicit Instruction dikelas VIII-5 SMP
Negeri I Ciampea Kabupaten Bogor Semester Genap Tahun Pelajaran 2017 /
2018 ?
2. Apakah penerapan model pembelajaran Explicit Instruction dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris di
kelas VIII-5 SMP Negeri I Ciampea Kabupaten Bogor Semester Genap
Tahun Pelajaran 2017 / 2018?

2
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Untuk memperbaiki proses pembelajaran Bahasa Inggris dikelas VIII-5 SMP
Negeri I Ciampea Kabupaten Bogor Semester Genap Tahun Pelajaran
2017/2018.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris
di kelas VIII-5 SMP Negeri I Ciampea Kabupaten Bogor Semester Genap
Tahun Pelajaran 2017/2018.

1.4.Manfaat Penelitian
Adapun maksud diadakannya penelitian ini diharapkan dapat bagi:
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan pemahaman masing-masing siswa dalam pembelajaran
Materi pokok Short Message .
b. Meningkatkan minat dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran Bahasa
Inggris .
c. Meningkatkan hasil belajar Siswa pada materi short message .
d. Memberikan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan.
2. Bagi Guru Bahasa Inggris
a. Sebagai upaya mengembangkan kreativitas dalam hal memilih model dan
strategi pembelajaran.
b. Mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
c. Memberikan pengalaman baru dalam hal kegiatan belajar mengajar.
3. Bagi Lembaga/Sekolah
a. Dapat dijadikan sebagai tolak ukur proses dan hasil belajar sekolah pada
umumnya.
b. Dapat digunakan untuk meningkatkan mutu para pendidik dan siswa.

1.5.Pembatasan Penelitian
Batasan penelitian dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) ini adalah
sebagai berikut :
1.5.1 Meningkatkan Hasil Belajar hasil Pada Materi pokok short message.

3
Yang dimaksud dengan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Short Message dalam penelitian ini adalah suatu usaha untuk
meningkatkan hasil belajar siswa agar lebih baik dari sebelumnya .
1.5.2 Model pembelajaran Explicit Instruction
Model pembelajaran Explicit Instruction suatu cara mengajar di
mana dalam pembelajaran tersebut dirancang masalah-masalah yang
menuntut siswa mendapat pengetahuan yang penting, membuat mereka
mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri
serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Model Pembelajaran Kooperatif


2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang
berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama
dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Konsep dasar pembelajaran kooperatif, Pada dasarnya manusia
mempunyai perbedaan, dengan perbedaan itu manusia saling asah, asih,
asuh ( saling mencerdaskan ). Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan
saling menciptakan interaksi yang asah, asih, asuh sehingga tercipta
masyarakat belajar ( learning community ). Siswa tidak hanya terpaku
belajar pada guru, tetapi dengan sesama siswa juga. Pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja
mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari
ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan
permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat.
PERBEDAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN
PEMBELAJARAN TRADISIONAL
Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional

Guru sering membiarkan adanya


Adanya saling ketergantungan positif,
siswa yang mendominasi kelompok
saling membantu dan saling memberikan
atau menggantungkan diri pada
motivai sehingga ada interaksi promotif.
kelompok.

Adanya akuntabilitas individual yang Akuntabilitas individual sering


mengukur penguasaan materi pelajaran diabaikan sehingga tugas- tugas
tiap anggota kelompok. Kelompok diberi sering diborong oleh salah seorang
umpan balik tentang hasil belajar para anggota kelompok, sedangkan
anggotanya sehingga dapat saling anggota kelompok lainnya hanya
mengetahui siapa yang memerlukan ‘enak-enak saja’ diatas keberhasilan
bantuan dan siapa yang dapat temannya yang dianggap ‘

5
memberikan bantuan. pemborong’.

Kelompok belajar heterogen, baik dalam


kemampuan akademik, jenis kelamin,
ras, etnik, dsb sehingga dapat saling Kelompok belajar biasanya
mengetahui siapa yang memerlukan homogen
bantuan dan siapa yang dapat
memberikan bantuan.

Pemimpin kelompok sering


Pimpinan kelompok dipilih secara
ditentukan oleh guru atau kelompok
demokratis atau bergilir untuk
dibiarkan untuk memilih
memberikan pengalaman memimpin
pemimpinnya dengan cara masing-
bagi para anggota kelompok.
masing.

Ketrampilan social yang diperlukan


dalam kerja gotong royong seperti
kepemimpinan, kemampuan berkomu Ketrampilan sosial sering tidak
nikasi, mempercayai orang lain dan diajarkan secara langsung.
mengelola konflik secara langsung
diajarkan.

Pada saat belajar kooperatif sedang


berlangsung, guru terus melakukan Pemantauan melalui observasi dan
pemantauan melalui observasi dan intervensi sering dilakukan oleh
melakukan intervensi jika terjadi guru pada saat belajarkelompok
masalah dalam kerja sama antar anggota sedang berlangsung.
kelompok.

Guru memperhatikan secara langsung Guru sering tidak memperhatikan


proses kelompok yang terjadi dalam proses kelompok yang terjadi dalam
kelompok – kelompok belajar. kelompok – kelompok belajar.

Penekanan tidak hanya pada


penyelesaian tugas tetapi juga hubungan Penekanan sering hanya pada
interpersonal (hubungan antar pribadi penyelesaian tugas.
yang saling menghargai).

6
2.1.2. Pengertian Explicit Instruction
Seiring dengan perkembangan zaman maka berkembang pula
pemikiran mengenai teknik-teknik dalam usaha memajukan pendidikan.
Salah satu diantaranya dengan berkembangnya model-model
pembelajaran, diantaranya adalah model pembelajaran Explicit
Instruction. Model pembelajaran berkembang atas dasar pertimbangan
bahwa dalam pembelajaran harus berpusat kepada siswa, tidak lagi hanya
kepada guru. Pembelajaran explicit instruction merupakan suatu model
pembelajaran dengan menggunakan sistem pengajaran secara langsung.
Untuk mengetahui lebih jelas apa sebenarnya pembelajaran explicit
instruction itu maka akan dibahas beberapa definisi model pembelajaran
explicit instruction dari beberapa ahli. Pendapat Suprijono (2015:130),
Fathurohman (2015:167), Shoimin (2014:76) dan Trianto (2014:94)
bahwa model pembelajaran Explicit Instruction adalah metode
pembelajaran langsung yang khusus dirancang untuk mengembangkan
cara belajar peserta didik tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan
deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.
Pendapat lain dikemukakan oleh Huda (2014:186) Explicit
Instruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus
menunjang proses belajar siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
Explicit Instruction atau pengajaran langsung adalah pendekatan yang
dirancang untuk menunjang proses belajar dan mengajar sehingga
membantu siswa dalam mempelajari dan menguasai keterampilan dasar
untuk membantu siswa dalam memperoleh informasi selangkah demi
selangkah.
2.1.3. Tujuan Pembelajaran Explicit Instruction
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala
kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan
dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan

7
untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Perilaku ini dapat
berupa fakta yang konkret serta dapat dilihat dan fakta yang tersamar.
2.1.4. Peranan Guru dalam Pembelajaran Explicit Instruction
Beberapa peranan guru dalam pembelajaran sebagai berikut:
a. Merencanakan pelajaran sedemikian rupa sehingga pelajaran itu
terpusat pada masalah-masalah yang tepat untuk diselidiki para siswa.
b. Menyajikan materi pelajaran yang diperlukan sebagai dasar bagi para
Siswa untuk memecahkan masalah. Sudah seharusnya materi pelajaran
itu dapat mengarah pada pemecahan masalah yang aktif dan belajar
penemuan, misalnya dengan menggunakan fakta-fakta yang ada
disekitar lingkungan berada.

2.2. Hasil Belajar


2.2.1 Pengertian Hasil Belajar
Belajar memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-
hari untuk memperoleh pengetahuan, namun belajar bukan hanya sekedar
mengumpulkan pengetahuan. Belajar juga merupakan proses mental yang
terjadi dalam diri seseorang sehingga menyebabkan munculnya
perubahan perilaku. Hasil belajar bisa juga diartikan sebagai hasil yang
didapatkan seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar (Susanto,
2013:5).
Hal ini didukung oleh Hamalik (2007:30) yang berpendapat bahwa
pengertian hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku peserta didik
setelah mengikuti rangkaian pembelajaran atau pelatihan, perubahan yang
terjadi dapat diamati melalui beberapa aspek berikut :
1) Pengetahuan, 2) Pengertian, 3) Kebiasaan, 4) Keterampilan, 5)
Apresiasi, 6) Emosional, 7) Hubungan sosial, 8) Jasmani, 9) Etis atau
Budi pekerti, 10) Sikap.
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Mustopa (2008:102) hasil
belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya aspek
potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan

8
oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat
secara framentaris atau terpisah, tetapi secara komprehensif.
Selanjutnya Adurrahman dalam Jihad dan Haris (2013:14)
menjelaskan lebih lanjut bahwa pengertian hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar, bisa
dilihat dari perubahan yang terjadi dalam diri pembelajar. Belajar itu
sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Pendapat Suprijono (2009:1) mengatakan bahwa pengertian hasil
belajar adalah suatu hasil perubahan pada aspek kognitif, aspek afektif,
dan aspek psikomotor yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami
kegiatan pembelajaran serta penilaian.
Pendapat lainnya diutarakan oleh Anitah (2007:2.19) bahwa hasil
belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan
dalam belajar. Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahan tingkah
laku atau perolehan yang baru dari siswa yang bersifat menetap,
fungsional, positif, dan disadari.
Pendapat yang berbeda dari Sukmadinata (2007:102) bahwa hasil
belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan
potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.
Soedijarto (2007:49) berpendapat bahwa hasil belajar adalah tingkat
yang dilihat secara fragmentaris atau terpisah, tetapi secara komprehensif.
Penguasaan yang dicapai oleh pelajar yang mengikuti program belajar
mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Sedangkan Sudjana (2009:22) berpendapat bahwa pengertian hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.
Definisi hasil belajar Dimyati dan Mudjiono (2015:4) merupakan dari
hasil suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru,
tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar.

9
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disintesiskan bahwa pengertian
hasil belajar merupakan hasil yang didapatkan peserta didik setelah
melalui proses pembelajaran dan perubahan perilaku.
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di sekolah merupakan salah satu
ukuran terhadap penguasaan materi pelajaran yang disampaikan. Peran gu
rudalam menyampaikan materi pelajaran dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yang dicapai siswa dipengaruhi
oleh dua faktor utama,yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang
datang dari luar diri siswa,terutama kamampuan yang dimilikinya. Faktor
kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar
siswa yang dicapai.Di samping faktor kemampuan yang dimiliki oleh
siswa, juga ada faktor lain seperti:mengatasi belajar, ketekunan, sosial
ekonomi, faktor fisik dan psikis. Adapun pengaruh dari dalam diri siswa,
merupakan hal yang logis dan wajar ,sebab hakekat perbuatan belajar
adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya,
siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan
berprestasi serta harus mengerahkan segala daya dan upaya untuk
mencapainya. Sungguh pun demikian, hasil yang dapat diraih masih juga
bergantung dari lingkungan, artinya ada faktor-faktor yang berada di luar
dirinya yang dapat menentukan dan mempengaruhi hasil belajar yang
dicapai. Salah satu lingkungan pelajaran yang dominan mempengaruhi.

2.3. Materi Short Message


MATERI AJAR SIKLUS I DAN II PERTEMUAN I DAN II
SATUAN PENDIDIKAN : SMP NEGERI I CIAMPEA
KELAS / SEMESTER : VIII-5 / GENAP
MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS
MATERI : SHORT MESSAGE
ALOKASI WAKTU : 2 JP ( 4 X PERTEMUAN )

10
11
12
13
2.4. PENELITIAN YANG RELEVAN
Berdasarkan hasil penelitian dari Rati Oktarina (2017) Mahasiswa Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction
Terhadap Hasil Belajar Siswa. Hal ini dapat terlihat dari rata – rata hasil belajar
siswa pada sebelum menggunakan model pembelajaran explicit instruction
sebesar 75% dan sesudah menggunakan model pembelajaran explicit instruction
meningkat menjadi 87%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran explicit instruction dapat meningkatkan hasil belajar pada
siswa yang menjadi acuan dari penelitian ini. Dalam penelitian tersebut di
sebutkan hasil akhirnya adalah bahwa terdapat peningkatan hasil belajar setelah
di terapkannya model pembelajaran discovery learning.

2.5. KERANGKA PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kerangka penelitian sebagai
berikut :

Permasalahan: Tindakan : Tujuan :

Rendahnya hasil Diterapkan model Meningkatkan


belajar siswa pembelajaran hasil belajar siswa
kelas VIII-5 explicit instruction kelas VIII-5 SMP
SMP Negeri 1 pada materi short Negeri I Ciampea
Ciampea message untuk Kabupaten Bogor.
Kabupaten meningkatkan
hasil belajar siswa.
Bogor.

14
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian tindakan
kelas yang merujuk pada proses pelaksanaannya dikemukakan oleh Kemmis dan
Taggart yang meliputi rancangan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan
(acting), pengamatan (observasing), dan refleksi (reflecting). Apabila hasil
belajar pada siklus pertama belum tercapai, maka akan dilakukan perbaikan-
perbaikan pada siklus selanjutnya hingga ketuntasan hasil belajar siswa
mencapai nilai KKM yang telah ditentukan.

3.2 Lokasi , Subjek, dan Waktu Penelitian


3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di SMP Negeri 1 Ciampea Kabupaten
Bogor. Jalan Letnan Sukarna no. 66 Ciampea Kabupaten Bogor 16620.
3.2.2 Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah Peserta didik Kelas SMP Negeri 1
Ciampea Kabupaten Bogor , sejumlah 34 siswa terdiri dari 16 laki-laki
dan 18 perempuan. (Terlampir)
3.2.3. Waktu dan Kegiatan Penelitian
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 7 Januari 2018 sampai
dengan 8 Maret 2018, dengan perincian kegiatan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Waktu dan Kegiatan Penelitian
WAKTU KEGIATAN
7 Januari 2018 Pelaksanaan pembelajaran Materi short
message.
9 Januari 2018 Pelaksanaan pra siklus
17 Januari 2018 Pelaksanaan siklus I pertemuan ke 1
23 Januari 2018 Pelaksanaan siklus I pertemuan ke 2
5 Februari 2018 Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 1

15
8 Februari 2018 Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 2
12 Februari s.d.8 Maret Menyusun laporan hasil penelitian
2019 tindakan kelas

3.3 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari dua tahapan sebagai berikut :
1. Tahapan pertama
a. Prasiklus/Refleksi awal
1) Menyusun format prapenelitian untuk pengumpulan data obyektif
sekolah (akademik dan non akademik).
2) Mengumpulkan data obyektif sekolah dengan menggunakan format
prapenelitian.
3) Menganalisis data obyektif sekolah, terutama data kegiatan
pembelajaran di kelas sekaligus menemukan masalah nyata yang akan
segera dipecahkan melalui tindakan reflektif.
4) Memilih atau menetapkan materi ajar .
5) Menyusun kisi-kisi soal dan instrumen soal (tes) yang akan diuji
cobakan (tes reflekssi awal) sesuai materi ajar.
2. Tahapan kedua
a. Penelitian Tindakan Kelas
Siklus 1
b. Perencanaan Tindakan (Planning)
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai
dengan kurikulum yang berlaku .
2) Menyusun bahan ajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku .
3) Menyusun lembar kerja siswa (LKS).
4) Membuat media atau alat pembelajaran.
5) Menyusun kisi-kisi soal
6) Menyusun instrumen penilaian perbaikan proses pembelajaran.
c. Pelaksanaan Tindakan (acting)
1) Melaksanakan pembelajaran (tindakan reflektif atau TR) sesuai
dengan RPP 1 dan melaksanakan penilaian hasil belajar (PHB).

16
2) Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
d. Observasi (observasing)
1) Pada saat berlangsung TR, kolaborator melakukan penilaian
perbaikan proses pembelajaran terhadap guru atau peneliti dengan
menggunakan instrumen penilaian proses pembelajaran .
2) Pada saat bersamaan TR, observasi (merangkap kolabolator)
mengamati kegiatan belajar kelompok siswa.
e. Refleksi (Reflecting)
1) Menganalisis data aspek perbaikan proses pembelajaran.
2) Mengevaluasi hasil analisis data ketiga aspek, dan
merekomendasikan apakah sudah berhasil atau belum, atau perbaikan
dilanjutkan pada siklus berikutnya, siklus II dan seterusnya (langkah-
langkahnya sama dengan siklus I).
3.3.1 Prosedur Penelitian Pra Siklus
Sebelum dilaksanakan siklus I maka peneliti terlebih dahulu
melakukan tahap pra siklus. Pada tahap ini, peneliti yang sekaligus sebagai
guru bahasa Inggris belum menerapkan model pembelajaran explicit
instruction dalam pembelajaran Materi pokok short message di kelas,
tetapi peneliti masih menggunakan metode konvensional yaitu metode
yang hanya menerangkan dan menjelaskan isi materi kemudian menyuruh
siswa mempraktekkanya. Untuk lebih jelasnya, pada tahap pra siklus
tahapan-tahapan yang dilalui adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Dalam hal ini peneliti berperan sebagai observer yang tugasnya
adalah mengklasifikasi permasalahan bagaimana meningkatkan
prestasi belajar siswa pada materi pokok short message. Peneliti
merumuskan hipotesis tindakan. Sehingga hipotesis tindakan yang
dirumuskan bersifat tentatif yang menetapkan dan merumuskan
rancangan yang didalamnya meliputi :
1) Menetapkan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Inggris yang
akan diterapkan dengan metode konvensinal.

17
2) Menyusun rancangan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan
3) Menyusun instrumen penelitian (Silabus, RPP, Penilaian dan
LKS)
4) Menyusun rencana pengelolaan data
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1) Peneliti melakukan pembelajaran untuk melaksanakan desain
pembelajaran Materi pokok short message dengan menggunakan
metode pembelajaran konvensional.
2) Peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang dalam hal ini
adalah sebagai subjek penelitian, yaitu dengan pengamatan secara
sistematis tehadap kegiatan yang dilakukan dikelas. Kegiatan
pengamatan dilakukan komprehensif dengan memanfaatkan alat
perekam dan pedoman pengamatan.
c. Refleksi
Peneliti merefleksikan hasil tindakan dan pengamatan yang
telah dilakukan. Yakni meliputi : analisis, sintesis, pemaknaan
,penjelasan, dan penyimpulan data dan informasi yang berhasil
dikumpulkan. Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat efektifitas
metode pembelajaran yang di terapkan dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi pokok short message dan kemudian
menganalisa pemasalahan yang muncul di lapangan yang selanjutnya
di pakai sebagai dasar untuk melakukan perencanaan pembelajaran
yang akan digunakan pada siklus ke I.
3.3.2 Prosedur Penelitian Siklus I
Setiap siklus dilaksanakan dengan urutan kegiatan yang hampir sama
hanya saja siklus berikutnya mempunyai unsur penyempurnaan dari
kekurangan pada siklus sebelumnya. Adapun urutan tindakan yang
dilakukan sebagai berikut:

18
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun
kegiatan yang akan dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai
berikut :
1. Peneliti mempersiapkan sumber media belajar dan alat-alat
peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran explicit instruction dalam
materi short message.
2. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang sesuai dengan model pembelajaran short message. serta
soal untuk Tes Akhir dan juga cara penilaian dalam
pembelajaran.
3. Menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu short message.
4. Menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi dan
tujuan pembelajaran. Mengaplikasikan model pembelajaran
explicit instruction Menyampaikan kompetensi/tujuan
pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa dengan
tujuan agar siswa tertarik sehingga memusatkan perhatian siswa.
Mempresentasikan atau mendemonstrasikan materi pelajaran
berupa keterampilan maupun pengetahuan. Merencanakan dan
memberikan latihan terbimbing kepada siswa. Mengecek
pemahaman siswa, guru mengetahui apakah siswa telah berhasil
melakukan tugas dengan baik melalui memberikan umpan balik.
Memberikan kesempatan siswa untuk latihan lanjut atau latihan
mandiri. .
5. Menyiapkan lembar tes formatif siklus I untuk mengetahui hasil
prestasi belajar Peserta didik setelah diterapkannya model
pembelajaran explicit instruction.
6. Membuat lembar observasi terhadap pendidik dan aktivitas
Peserta didik selama pelaksanaan proses pembelajaran di kelas
7. Melakukan evaluasi bersama-sama mengenai pelaksanaan

19
tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan selama 2 x 40 menit
Pelaksanaan siklus I dengan dua kali pertemuan berdasarkan RPP
(terlampir).
c. Pengamatan
Pengamatan di lakukan oleh guru bahasa yang disini berperan
sebagai peneliti dan dibantu oleh tim dua orang guru bahasa Inggris
sebagai tim observer dan kolaborator. Dengan menggunakan lembar
pengamatan untuk mengamati hasil belajar siswa pada materi pokok
short message melalui model pembelajaran explicit instruction .
d. Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti mengevaluasi hasil tindakan yang
telah dilaksanakan pada tahap siklus I, kemudian bila perlu merevisi
tindakan sebelumnya untuk dilaksanakan pada tahap berikutnya.
3.3.3 Prosedur Penelitian Pada Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merumuskan dan mempersiapkan: rencana
jadwal pelaksanaan tindakan, rencana pelaksanaan pembelajaran,
materi/bahan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan, lembar tugas
Peserta didik, lembar penilaian hasil belajar, instrumen lembar
observasi, dan mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam
rangka analisis data.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan selama 2 x 40 menit (2 x
pertemuan). Pelaksanaan siklus II berdasarkan RPP terlampir.
Pelaksanaan tindakan pada dasarnya disesuaikan dengan setting
tindakan yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini
dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada pola dan
tahapan pembelajaran dengan tehnik pengamatan objek secara langsung
sesuai dengan RPP terlampir

20
c. Pengamatan
Saat proses pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan
terhadap perilaku siswa. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sikap
dan siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi short message
melalui model pembelajaran explicit instruction. Pelaksanaan
pengamatan mulai awal pembelajaran ketika guru melakukan apersepsi
sampai akhir pembelajaran. (format pengamatan terlampir).
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis semua data atau
informasi yang dikumpulkan dari penelitian tindakan yang
dilaksanakan, sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya tindakan
yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan.

3.4. Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini tidak terlepas dari teknik pengumpulan data yang
akan digunakan, karena penelitian ini merupakan suatu usaha yang sengaja
direncanakan. Dan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya maka perlu teknik pengumpulan data melalui
dokumentasi, observasi dan interview. Adapun penggunaan teknik dokumentasi
dilaksanakan dengan pertimbangan : sebagai alat yang tepat dan cepat untuk
mencatat hasil observasi dan inteview dapat mengetahui langsung keadaan yang
sesuai dengan siswa.

3.5 Instrumen Penelitian


Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Pedoman Observasi
Observasi adalah metode untuk menyelidiki subyek yang diteliti, maka
peneliti dapat mengadakan penelitian secara langsung atau tidak langsung
terhadap gejala subyek yang diteliti.
2. Silabus

21
Silabus yang digunakan adalah silabus yang sesuai dengan kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang berlaku di SMP Negeri 1 Ciampea Kabupaten Bogor
( Terlampir )
3. Rencana Pelaksaaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat sebanyak tatap muka yang akan
dilaksanakan. Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan
dipersiapkan terlampir.
4. Penilaian
Penilaian dilaksanakan pada saat pembelajaran (penilaian proses) dan di
akhir pembelajaran (penilaian hasil). Penilaian proses dilaksanakan guna
memperoleh nilai terhadap proses kerja Peserta didik. Dalam kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction
penilaian tidak hanya pada hasil tetapi pada proses juga.
5. Dokumentasi
Yang dimaksud dengan dokumentasi ialah barang bukti yang berbentuk
tulisan maupun cetakan dan mempunyai hubungan dengan permasalahan
yang diselidiki. Karena itu dokumentasi merupakan suatu metode untuk
memindahkan dan mencatat kembali data yang sudah ada sebelumnya.
Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengambil gambar
(foto) terlampir.

3.6 Teknik Analisa Data


Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui pemahaman yang dicapai Peserta didik juga untuk memperoleh
respon Peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas Peserta didik
selama proses pembelajaran.
Untuk mengalisis prestasi belajar Peserta didik setelah proses belajar
mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara melakukan observasi

22
terhadap hasil prestasi belajar Peserta didik pada materi pokok short message
baik selama atau sesudah pembelajaran berlangsung.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran bahasa Inggris
di kelas VIII-5 SMP Negeri 1 Ciampea Kabupaten Bogor adalah 74 dan standar
ketuntasan klasikal yang diinginkan dalam penelitian ini sebesar 85%.

23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Penelitian Pra Siklus
Hasil dari Penelitian dimulai melaksanakan kegiatan penelitian yang
pertama pada tanggal 9 Januari 2018 dengan mengadakan pembelajaran
Materi pokok short message dengan metode yang biasa di lakukan yaitu
metode konvensional (ceramah kemudian praktek). Kegiatan pra siklus ini
bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hasil belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa inggris materi pokok short message sebelum di terapkan
model pembelajaran Explicit Instruction .
4.1.1.1 Tahap Perencanaan Pra Siklus
1) Membuat instrument penelitian yang terdiri dari lembar
observasi hasil belajar Peserta siswa terhadap
2) Membuat pedoman wawancara, dan penilaian hasil belajar.
3) Membuat RPP
4.1.1.2 Pelaksanaan pra siklus
Kegiatan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 9 Januari
September 2018 dengan menggunakan metode yang biasa di
lakukan yaitu metode konvensional (ceramah ) dalam pembelajaran
Materi pokok short message. Kegiatan pra siklus ini dilaksanakan
dengan alokasi waktu 2 X 40 JP (Jam Pelajaran) atau satu kali
pertemuan. Adapun pelaksanaan dari kegiatan pra siklus dimulai
dengan dengan kegiatan awal, selanjutnya kegiatan inti dan terakhir
kegiatan penutup.
 Kegiatan Awal
 Pengucapan sapaan salam
 Doa bersama
 Absensi kehadiran siswa di dalam kelas
 Kegiatan Inti
 Guru memberikan penjelasan tentang short message
- Definition short message

24
- Purpose short message
- Examples short message
 Guru menugaskan Peserta didik agar mengerjakan latihan
soal.
 Kegiatan Penutup
 Guru menilai hasil tugas Peserta didik
 Salam penutup
4.1.1.3 Pengamatan pra siklus
Pada kegiatan observasi awal ini bertujuan untuk mengetahui
kondisi dalam kelas dan hasil prestasi belajar siswa pada Materi
pokok short message. Kemudian dari hasil tindakan pra siklus serta
pengamatan langsung dalam kegiatan pembelajaran menunjukkan
bahwa rata-rata hasil prestasi belajar siswa pada materi pokok short
message pada siswa kelas VIII-5 masih belum memenuhi standar
KKM yang ditentukan sekolah yaitu nilai 74. Dari pelaksanaan tes
awal maka diperoleh ketuntasan hasil tes awal yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Tabel 4.1 Data Ketuntasan Hasil Nilai Belajar Pra Siklus
Ketuntasan Hasil Belajar Jumlah Siswa Persentase
Tuntas 12 35, 29 %
Belum Tuntas 22 64, 71 %
Jumlah 34 100 %

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa ketuntasan


sebesar 35,29 % (12 siswa) masih jauh dari indikator keberhasilan
belajar minimal 74 dari jumlah siswa yang mencapai KKM = 74
atau 64,71%(22 siswa) belum tuntas. Berdasarkan data tersebut
dapat dibuatkan gambar 4.1 ketuntasan hasil belajar seperti
dibawah ini :

25
35
30
25 22
Keterangan
20 Tuntas
15 12
10 Belum Tuntas
5
0
Tuntas Belum Tuntas

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Tes Awal Pra Siklus


Berdasarkan gambar 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa
ketuntasan tes awal pra siklus pada mata pelajaran Ibahasa Inggris
sebanyak 12 siswa atau 35,29 % yang sudah mencapai KKM yaitu
74. Sedangkan 22 siswa atau 64,71% yang belum mencapai
ketuntasan nilai KKM mata bahasa Inggris.Data ketuntasan hasil
belajar siswa pra siklus sebagai berikut:

KETUNTASAN HASIL BELAJAR


Belum Tuntas,
64.71%

Tuntas,
35.29%

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran (Piechart) Ketuntasan Hasil Belajar siswa


Siklus I.
Berdasarkan diagram lingkaran (Piechart) di atas, dapat
diketahui bahwa persentase siswa yang sudah tuntas mencapai
KKM = 74 sebesar 35,29% atau 12 siswa, sedangkan persentase
siswa yang belum tuntas mencapai KKM = 74 sebesar 64,71% atau
22 siswa.

26
4.1.3.4 Refleksi pra siklus
Berdasarkan hasil dari kegiatan pra siklus diatas diperoleh
kesimpulan bahwa pembelajaran yang bersifat konvensional
dengan menggunakan ceramah kurang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi short message..
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I
4.1.2.1. Perencanaan siklus I
Pada perencanaan tindakan pertama ini peneliti menerapkan
model pembelajaran explicit instruction dengan maksud membantu
siswa yang memiliki kemampuan secara heterogen dalam
memahami mata pelajaran bahasa Inggris pada materi pokok
short message .
Siklus ini memfokuskan pada pembahasan tentang materi
short message , dengan alokasi waktu 2X40 menit yaitu 2 JP.
Adapun perencanaan dalam siklus ini sebagai berikut:
1. Peneliti mempersiapkan sumber media belajar dan alat-alat
peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran explicit instruction dalam
materi pembelajaran Materi pokok short message.
2. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang sesuai dengan model pembelajaran explicit instruction
serta soal untuk Tes Akhir dan juga cara penilaian dalam
pembelajaran
3. Menyiapakan materi yang akan diajarkan yaitu Materi pokok
short message Menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan
materi dan tujuan pembelajaran
4. Mengaplikasikan model pembelajaran explicit instruction
Menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan
memberikan motivasi kepada siswa dengan tujuan agar siswa
tertarik sehingga memusatkan perhatian siswa.
Mempresentasikan atau mendemonstrasikan materi pelajaran
berupa keterampilan maupun pengetahuan. Merencanakan dan

27
memberikan latihan terbimbing kepada siswa. Mengecek
pemahaman siswa, guru mengetahui apakah siswa telah
berhasil melakukan tugas dengan baik melalui memberikan
umpan balik. Memberikan kesempatan siswa untuk latihan
lanjut atau latihan mandiri. .
5. Menyiapkan lembar tes formatif siklus I untuk mengetahui
hasil prestasi belajar Peserta didik setelah diterapkannya model
pembelajaran explicit instruction
6. Membuat lembar observasi terhadap pendidik dan aktivitas
siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran di kelas
7. Melakukan evaluasi bersama-sama mengenai pelaksanaan
tindakan
4.1.2.2 Pelaksanan siklus I
Pelaksanaan siklus I memberikan pembelajaran Materi pokok
short message melalui model pembelajaran explicit instruction
yaitu bentuk pembelajaran yang diawali dengan sebuah masalah
dengan menggunakan instruktur sebagai pelatihan metakognitif dan
diakhiri dengan penyajian dan analisis kerja Peserta didik,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil pembelajaran,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan
dievaluasi oleh guru. Selanjutnya guru dan Peserta didik
mengadakan evaluasi secara bersama-sama tentang kegiatan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan pada 17 Januari 2018
dan 23 Januari 2018 dengan alokasi waktu masing-masing
pertemuan 2X40 menit yaitu 2 JP. Adapun perincian pelaksanakan
tindakan ini sebagai berikut:

28
1) SIKLUS I PERTEMUAN Ke 1 dan 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )
SIKLUS I PERTEMUAN I DAN II

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI I CIAMPEA


Mata Pelajaran : BAHASA INGGRIS
Kelas/ Semester : 8/2
Materi Pokok : SHORT MESSAGE
Alokasi Waktu : 2 JP

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 PENGETAHUAN KI 4 KETERAMPILAN
Memahami pengetahuan (faktual, Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konseptual, dan prosedural) konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
berdasarkan rasa ingin tahunya memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
seni, budaya terkait fenomena dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
kejadian tampak mata dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


INDIKATOR PENCAPAIAN
No KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan 3.12.1 Mengidentifikasi fungsi sosial
pesan
3.12 membandingkan fungsisosial, 3.12.2Mengidentifika sistruktur teks
strukturteks, dan unsur kebahasaan beberapa pesan singkat
teks khusus dalam bentuk pesan singkat 3.12.3Mengidentifikasi unsur
(SHORT MESSAGE ) dan pengumuman/ kebahasaan pesan singkat
pemberitahuan (notice), dengan memberi dan 3.12.15Menggunakan unsur
meminta informasi terkait kegiatan kebahasaanpesan singkat

29
sekolah, sesuai dengan konteks
penggunaannya
Kompetensi Keterampilan 4.12.1.1.Mengurutkan kalimat acak
4.12 teks pesan singkat (short message )dan menjadi pesan singkat lisan
pengumuman/pemberitahuan (notice) 4.12.1.4.Mengurutkan kalimat acak
4.12.1 menangkap makna secara menjadi pesan singkat lisan
kontekstual terkait dengan fungsisosial, 4.12.2.1 Melengkapi pesan singkat
struktur teks, dan unsure kebahasaan pesan dengan kata yang tepat
singkat (short message ) dan pengumuman/
pemberitahuan(notice) lisan dan tulis, sangat
pendek dan sederhana, terkait kegiatan
sekolah
4.12.2 menyusun teks khusus dalam bentuk
pesan singkat (short message ) dan
pengumuman/ pemberitahuan (notice), sangat
pendek dan sederhana, terkait kegiatan
sekolah, dengan memperhatikan fungsisosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan II
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model Explicit Instruction, peserta
didik dapat membandingkan fungsisosial, struktur, teks serta unsur-unsur kebahasaan
beberapa teks pesan singkat (short message ) dan terampil dalam menangkap makna
terkait fungsisosial, struktur teks dan unsur-unsur kebahasaan dengan penuh rasa ingin
tahu, kerjasama, aktif, dan tanggung jawab selama proses pembelajaran serta mampu
berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik secara berkelompok .
Fokus penguatan Karakter : Religius, tanggungjawab, aktif, dan kerjasama
D. Materi Pembelajaran
1. Materipembelajaranreguler
a. Fakta
 Kegiatan, kejadian, peristiwa, dan hal penting dalam pesan singkat

30
b. Konsep
 Menjelaskan struktur teks
 Menjelaskan unsur kebahasaan dalam pesan singkat
c. Meta kognitif
 Menganalisis fungsi sosial memberi informasi tindakan yang dilaksanakan
sesuai dengan yang diharapkan
 Menganalisis struktur teks dan unsur kebahasaan yang lazim di pakai
dalam pesan singkat
d. Prosedur
 Menyusun teks khusus dalam bentuk pesan singkat ( short message ),
sangat pendek dan sederhana, terkait kegiatan sekolah, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
2. Materi pembelajaran remedial
 Menuliskan bentuk pesan singkat (short message )
3. Materi pembelajaran pengayaan
 Menjelaskan pesan singkat (short message )

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Explicit Instruction
Metode : Diskusi, Tanya jawab, Penugasan, Presentasi

F. Media Pembelajaran
Media : Lembar kerja siswa
Alat : Kertas buffalo, spidolwarna, kertaslipat, kertasmanila, gunting,
lem
Sumber belajar
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Inggris, When English
rings the bell. Jakarta: Politeknik Negri Media Kreatif.
- Kamus Bahasa Inggris : Echols, John M. Dan Hassan Shadily.2007.AnEnglish –
Indonesian Dictionary.Jakarta:PT.GramediaPustakaUtama.
- Bahan dari berbagai sumber: Internet, majalah, koran, LembarKerjaSiswadsb.

31
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Kesatu dan kedua

Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
A. KegiatanPendahuluan
Orientasi - Guru mengucapkan salam dan bertegur sapa 5’
dengan peserta didik.
- Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan.
- Peserta didik bersama-sama menyanyikan lagu
Indonesia Raya (jika pembelajaran dimulai pada
jam pertama).
- Guru memeriksa kehadiran peserta didik

Apersepsi - Mengaitkan materi dengan pengalaman peserta didik 5’


atau dengan tema sebelumnya (pesan singkat yang
pernah mereka baca/ peristiwa diwaktu lampau)
- Mengajukan pertanyaan pendahuluan:
1. Have you ever written a short message in your life
in Indonesian or in English?
2. What do we need to write short message for?
3. Give me example when you think you need to write
a short message to your sister/brother?
Motivasi - Menginformasikan materi yang akan dipelajari 5’
- Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari
- Menyampaikan tujuan dan strategi pembelajaran
B. Kegiatan Inti
Stimulation 1. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok
(pemberian (masing-masing terdiri dari 5/6 orang). 7’
rangsangan) 2. Peserta didik mengamati dan menyimak kalimat
pesan singkat yang dibagikan guru
3. Peserta didik mendengarkan guru , membaca pesan
singkat dan menirukannya.

32
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
4. Peserta didik bersama guru melakukan tanyajawab
secara lisan terkait dengan informasi tertentu dari
pesan singkat yang dibagikan
5. Dengan bimbingan guru, mengidentifikasi
informasi tertentu terkait topik dan fungsi sosial
dari pesan singkat yang dibahas.
Problem 1. Peserta didik diberi kertas post it dengan 4 warna 8’
statement yang berbeda..
(identifikasi 2. Peserta didik membaca dan memahami kalimat
masalah) pesan singkat sekali lagi
3. Peserta didik bersama-sama dalam kelompok
memasukkan kalimat pesan singkat ke dalam waktu
yang benar
4. Guru melakukan penilaian sikap melalui observasi
saat peserta didik melakukan kegiatan dalam
kelompok.
Data collection 5. Peserta didik diskusik Kelompok
(Pengumpulan 6. Peserta didik mengumpulkan informasi yang 9’
Data) relevan dari isi teks untuk menentukan bagian-
bagian dari pesan singkat.
7. Peserta didik mencari dan mengumpulkan
informasi tentang bagian-bagian pesan singkat dari
bahan bacaan (buku teks pelajaran).
8. Peserta didik menentukan struktur pesan singkat
yang telah mereka baca.
9. Peserta didik mencari factual information dari
pesan singkat yang telah mereka baca.
Data Processing 10. Peserta didik bekerja kelompok
(Pengolahan 11. Peserta didik bersama –sama dalam kelompok 7’
Data) identifikasi tentang struktur teks , dan factual
information dari pesan singkat sebagai bahan
presentasi dengan cara:
- Menuliskan struktur teks sesuai dengan urutan

33
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
struktur pesans ingkat
- Menentukan salah satu anggota kelompok
untuk menjadi juru bicara (speaker) yang
bertugas mempreentasikan hasil kerja
kelompoknya.
- Berlatih mempresentasikan hasil kerja
kelompok
- Berlatih menjelaskan struktur teks dari pesan
singkat
12. Menempelkan hasil kerja kelompok di dinding
kelas.
Verification 13. Juru bicara tiap kelompok mempresentasikan hasil
(Pembuktian) kerja kepada pengunjung dari kelompok lain 10’
selama 3 menit.
14. Anggota kelompok lainnya yang bertugas sebagai
pengunjung, berkeliling, menyimak penjelasan dan
membandingkan isi dari pesan singkat.
15. Pengunjung dapat mengajukan pertanyaan,
membuat catatan, memberi masukan dan apresiasi
hasil kerja kelompok yang dikunjungi.
Generalization 16. Peserta didik dengan bimbingan guru,
(MenarikKesimpu menyimpulkan hasil observasi mereka dari seluruh 10’
lan) kelompok yang mereka kunjungi dengan
membandingkan:
- Struktur teks, dari beberapa teks pesan singkat
17. Guru memberikana presiasi terhadap hasil
pekerjaan dan penampilan peserta didik
18. Peserta didik menuliskan kembali hasil kesimpulan
dalam buku catatan masing-masing sebagai bahan
belajar.
19. Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan
terkait dan struktur teks pesansingkat dari lembar
soal yang disediakan oleh guru.

34
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
C. KegiatanPenutup
1. Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat 15’
resume tentang poin-poin penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Peserta didik menyampaikan kesulitan yang mereka
hadapi saat pembelajaran di dalam kelas.
3. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta
didik yang telah bekerjasama dengan baik dalam
kelompok.
4. Peserta didik diberi tugas mencari contoh pesan
singkat lain danmembacanya di rumah sebagai
tugas mandiri. Yang perempuan mencari teks pesan
singkat untuk saudara atau teman sedangkan yang
laki-laki mencari teks pesan singkat untuk orang
tua.
5. Guru menginformasikan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

H. Penilaian
a. Teknik penilaian
A. Penilaian Sikap : Observasi (Format lihat Lampiran)
B. Penilaian Pengetahuan : Testulis
C. Penilaian Keterampilan : Kinerja
b. Bentuk Penilaian
A. Observasi : Lembar Pengamatan Aktifitas Peserta Didik
B. Tes tertulis : Pilihan ganda, uraian
C. Unjuk Kerja : Lembar PenilaianPresentasi

c. Instrumen Penilaian (Lihat lampiran)


a. Kisi–kisi soal
b. Soal paper test
c. Rubrik Penilaian dan pedoman penskoran

35
d. Alat Penilaian : ( soal terlampir)

Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Pembelajaran Remidial
Siswa yang belum mencapai KKM diberi kegiatan remedial melalui tutor sebaya terkait teks
pesan singkat ( short message ).

Pembelajaran pengayaan
Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM diberi pengayaan dengan membuat teks pesan
singkat (short message ).

36
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Kerja (LK1)


Read the short message below!
1. Sweep the floor twice a day in the morning
2. You can play games, but make sure you do your homework first.
3. Turn off the lights befor you go to bed.

We will work in groups. We will identify the messages


according to the time he has to do the activities.
Make a short message.

37
Lampiran : Instrumen Penilaian sikap
Petunjuk Penilaian :
Berilah Tanda centang ( ) pada skor yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut : 1 =
Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik

PEDOMAN SKOR
NO. NAMA SISWA Tanggungjawab Kerjasama Aktif
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok A
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Subtotal
Total Akhir :
Keterangan :

KETERANGAN PENILAIAN :
TOTAL AKHIR x 100
SKOR
Pedoman Penilaian Perubahan Perilaku Siswa Siklus I
No Aspek Indikator/Kriteria Skor
1. Bertanggungjawab a. Siswa sangat bertanggung jawab dalam 4
proses pembelajaran.
b. Siswa sudah baik bertanggung jawab 3
dalam pembelajaran.
c. Siswa cukup bertanggung jawab dalam 2
proses pembelajaran.
d. Siswa kurang bertanggung jawab
dalam proses pembelajaran. 1
2. Kerjasama a. Siswa sangat bekerjasama dalam 4
proses pembelajaran.

38
b. Siswa sudah baik bekerjasama dalam
proses pembelajaran. 3
c. Siswa cukup bekerjasama dalam 2
proses pembelajaran.
d. Siswa kurang bekerjasama dalam 1
proses pembelajaran.
3. Aktif a. Siswa sangat aktif dalam proses 4
pembelajaran.
b. Siswa aktif dalam proses 3
pembelajaran.
c. Siswa cukup aktif dalam proses 2
pembelajaran.
d. Siswa kurang aktif dalam proses 1
pembelajaran.

4.1.2.3Pengamatan siklus I
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti
bertindak sebagai observer yang bertugas mengamati kegiatan
pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disusun
sebelum melaksanakan kegiatan penelitian. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa pada materi pokok
Short Message. Pada kegiatan belajar mengajar ini guru
menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction.
a. Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh kedua kolaborator
terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertemuan I,
diperoleh data hasil akhir penilaian pelaksanaan pembelajaran
siklus I yaitu sebagai berikut :

39
Tabel 4.2
“Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I”
Kolaborator Nilai Akhir Interpretasi
I 78.79 Baik
II 80 Baik
Jumlah 158.8 -
Rata-rata 79.40 Baik

Berdasarkan tabel 4.2 Data Hasil Penilaian Pelaksanaan


Pembelajaran Siklus I dapat dilihat kolaborator I memberikan nilai
78.79 dengan interpretasi baik dan kolaborator II memberikan nilai
80 dengan interpretasi baik juga, sehingga diperoleh nilai rata-rata
79.40 dengan interpretasi baik. Hasil penilaian pelaksanaan
pembelajaran siklus I dapat dilihat lebih jelas pada grafik di bawah
ini :

Series 1
100
78.79 80
80

60

40

20

0
Kolaborator I Kolaborator II

Kolaborator I Kolaborator II

Gambar 4.3 Diagram Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran


Siklus I
b. Data Hasil Nilai Belajar Siklus I
Untuk mengetahui ketercapaian nilai hasil belajar pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam secara klasikal dari tes
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :

40
Tabel 4.3 Data Ketuntasan Hasil Nilai Belajar Siklus I
Ketuntasan Hasil Jumlah Siswa Persentase (%)
Belajar
Tuntas 21 61,76 %
Belum Tuntas 13 38,24 %
Jumlah 34 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 34 siswa


yang mengikuti penilaian siklus I terdapat 13 siswa yang belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau sebesar 38,24%,
sedangkan siswa yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) sebanyak 21 siswa atau sebesar 61,76% . Nilai rata –rata yang
diperoleh pada penilaian siklus I yaitu 63. Nilai rata – rata tersebut
masih dibawah KKM, ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil
belajar secara klasikal masih belum mencapai indikator keberhasilan
penelitian minimal yaitu 85% dengan KKM sebesar 74. Data tersebut
dapat diperjelas dengan diagram histogram sebagai berikut ini :

35
30
25 21
Keterangan
20 Tuntas
15 13
10 Belum Tuntas
5
0
Tuntas Belum Tuntas

Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I


Pada gambar 4.4 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar mata
pelajaran bahasa Inggrispada siklus I yaitu sebanyak 13 siswa yang
belum tuntas mencapai nilai KKM, sedangkan 21 siswa yang sudah
mencapai KKM pada mata pelajaran bahasa Inggris.

41
KETUNTASAN HASIL BELAJAR

Belum
Tuntas,
Tuntas, 38.24%
61.76%

Gambar 4.5 Diagram Lingkaran (Piechart) Ketuntasan Hasil Belajar siswa


Siklus I.
Berdasarkan diagram lingkaran (Piechart) di atas, dapat
diketahui bahwa persentase siswa yang sudah tuntas mencapai
KKM = 74 sebesar 61.76% atau 21 siswa, sedangkan persentase
siswa yang belum tuntas mencapai KKM = 74 sebesar 38,24% atau
13 siswa.
4.1.2.4 Refleksi siklus I
Hasil dari refleksi pada siklus ke I ini adalah meskipun
masih terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam
pembelajaran Materi pokok short message dan belum mencapai
target , akan tetapi penerapan model pembelajaran explicit
instruction pada siklus I ini berjalan dengan cukup baik. Hal ini
terlihat pada hasil yang ditunjukkan oleh siswa dalam mengikuti
pembelajaran serta penguasaan materi. Berdasarkan hasil yang
menunjukkan belum tercapainya indikator keberhasilan penelitian
secara klasikal maka dilanjutkan dengan penelitian siklus II.
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II
4.1.3.1 Perencanaan siklus II
Adapun perencanaan dalam siklus II ini adalah sebagai
berikut:
1. Peneliti mempersiapkan sumber media belajar dan alat-alat
peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan

42
menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dalam
materi short message.
2. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang sesuai dengan model pembelajaran Explicit Instruction
serta soal untuk Tes Akhir dan juga cara penilaian dalam
pembelajaran.
3. Menyiapakan materi yang akan diajarkan yaitu short message.
4. Menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi dan
tujuan pembelajaran.
5. Mengaplikasikan model pembelajaran Explicit Instruction yaitu
menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan
memberikan motivasi kepada siswa dengan tujuan agar siswa
tertarik sehingga memusatkan perhatian siswa.
Mempresentasikan atau mendemonstrasikan materi pelajaran
berupa keterampilan maupun pengetahuan. Merencanakan dan
memberikan latihan terbimbing kepada siswa. Mengecek
pemahaman siswa, guru mengetahui apakah siswa telah berhasil
melakukan tugas dengan baik melalui memberikan umpan balik.
Memberikan kesempatan siswa untuk latihan lanjut atau latihan
mandiri.
6. Menyiapkan lembar tes formatif siklus 2 untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran explicit
instruction.
7. Membuat lembar observasi terhadap pendidik dan aktivitas
siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.
8. Melakukan evaluasi bersama-sama mengenai pelaksanaan
tindakan
4.1.3.2.Pelaksanan siklus II
Pelaksanaan siklus II sama dengan pelaksanaan pada siklus I
yaitu memberikan pembelajaran Materi pokok short message
melalui model pembelajaran explicit instruction yaitu bentuk
pembelajaran yang diawali dengan menyampaikan

43
kompetensi/tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi kepada
siswa dengan tujuan agar siswa tertarik sehingga memusatkan
perhatian siswa. Mempresentasikan atau mendemonstrasikan
materi pelajaran berupa keterampilan maupun pengetahuan.
Merencanakan dan memberikan latihan terbimbing kepada siswa.
Mengecek pemahaman siswa, guru mengetahui apakah siswa telah
berhasil melakukan tugas dengan baik melalui memberikan umpan
balik. Memberikan kesempatan siswa untuk latihan lanjut atau
latihan mandiri. Selanjutnya guru dan siswa mengadakan evaluasi
secara bersama-sama tentang kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan pada 5 Februari 2018
dan 8 Februari 2018 dengan alokasi waktu masing-masing
pertemuan 2 x 40 menit yaitu 2 JP. Adapun perincian pelaksanakan
tindakan ini sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )


SIKLUS II PERTEMUAN I DAN II

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI I CIAMPEA


Mata Pelajaran : BAHASA INGGRIS
Kelas/ Semester : VIII-5 /2
Materi Pokok : SHORT MESSAGE
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 X Pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 PENGETAHUAN KI 4 KETERAMPILAN
Memahami pengetahuan (faktual, Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual,dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, danmembuat)

44
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, danmengarang)
sesuaidengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan 3.12.1 Mengidentifikasi fungsi sosial
pesan
3.12 membandingkan fungsisosial, 3.12.2 Mengidentifikasi struktur teks
strukturteks, dan unsur kebahasaan beberapa pesan singkat
teks khusus dalam bentuk pesan singkat 3.12.3Mengidentifikasi unsur
(SHORT MESSAGE ) dan pengumuman/ kebahasaan pesan singkat
pemberitahuan (notice), dengan memberidan 3.12.15Menggunakan unsur
meminta informasi terkait kegiatan sekolah, kebahasaanpesan singkat
sesuai dengan konteks penggunaannya
KompetensiKeterampilan 4.12.1.1.Mengurutkan kalimat acak
4.12 teks pesan singkat (short message )dan menjadi pesan singkat lisan
pengumuman/pemberitahuan (notice) 4.12.1.4.Mengurutkan kalimat acak
4.12.1 menangkap makna secara menjadi pesan singkat lisan
kontekstual terkait dengan fungsisosial, 4.12.2.1 Melengkapi pesan singkat
struktur teks, dan unsure kebahasaan pesan dengan kata yang tepat
singkat (short message ) dan pengumuman/
pemberitahuan (notice) lisan dan tulis, sangat
pendek dan sederhana, terkait kegiatan
sekolah
4.12.2 menyusun teks khusus dalam bentuk
pesan singkat (short message ) dan
pengumuman/pemberitahuan (notice), sangat
pendek dan sederhana, terkait kegiatan
sekolah, dengan memperhatikan fungsisosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks

45
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan II
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model Explicit Instruction, peserta
didik dapat membandingkan fungsisosial, struktur, teks serta unsur-unsur kebahasaan
beberapa teks pesan singkat (short message) dan terampil dalam menangkap makna
terkait fungsisosial, struktur teks dan unsur-unsur kebahasaan dengan penuh rasa ingin
tahu, displin, percaya diri selama proses pembelajaran serta mampu berkomunikasi dan
bekerja sama dengan baik secara berkelompok .
Fokus penguatan Karakter: Religius, tanggungjawab, aktif, dan kerjasama
D. Materi Pembelajaran
1. Materipembelajaranreguler
a. Fakta
 Kegiatan, kejadian, peristiwa, dan hal pentingdalampesansingkat
b. Konsep
 Menjelaskan struktur teks
 Menjelaskan unsur kebahasaan dalam pesan singkat
c. Meta kognitif
 Menganalisis fungsi sosial memberi informasi tindakan yang dilaksanakan
sesuai dengan yang diharapkan
 Menganalisis struktur teks dan unsur kebahasaan yang lazim di pakai
dalam pesan singkat
d. Prosedur
 Menyusun teks khusus dalam bentuk pesan singkat ( short message ),
sangat pendek dan sederhana, terkait kegiatan sekolah, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
2. Materi pembelajaran remedial
 Menuliskan bentuk pesan singkat (short message )
3. Materi pembelajaran pengayaan
 Menjelaskan pesan singkat (short message )

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Explicit Instruction
Metode : Diskusi, Tanya jawab, Penugasan, Presentasi

46
F. Media Pembelajaran
Media : Lembar kerja siswa
Alat : Kertas buffalo, spidolwarna, kertaslipat, kertasmanila, gunting,
lem
Sumber belajar
- KementerianPendidikandanKebudayaan. 2013. Bahasa Inggris, When English
rings the bell. Jakarta: PoliteknikNegri Media Kreatif.
- KamusBahasaInggris:Echols,JohnM.danHassanShadily.2007.AnEnglish –
Indonesian Dictionary.Jakarta:PT.GramediaPustakaUtama.
- Bahandariberbagaisumber:Internet,majalah, koran, LembarKerjaSiswadsb.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Kesatu dan kedua

Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
D. KegiatanPendahuluan
Orientasi - Guru mengucapkan salam dan bertegur sapa 5’
dengan peserta didik.
- Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan.
- Peserta didik bersama-sama menyanyikan lagu
Indonesia Raya (jika pembelajaran dimulai pada
jam pertama).
- Guru memeriksa kehadiran peserta didik
Apersepsi - Mengaitkan materidengan pengalaman peserta didik 5’
atau dengan tema sebelumnya (pesan singkat yang
pernah mereka baca/ peristiwa diwaktu lampau)
- Mengajukan pertanyaan pendahuluan:
1. Have you ever written a short message in your
life in Indonesian or in English?
2. What do we need to write short message for?
3. Give me example when you think you need to
write a short message to your sister/brother?
Motivasi - Menginformasikan materi yang akandipelajari 5’
- Memberikan gambaran tentang manfaat

47
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
mempelajari materi yang akan dipelajari
- Menyampaikan tujuan dan strategi pembelajaran
E. Kegiatan Inti
Stimulation 1. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok
(pemberianrangsa (masing-masing terdiri dari 4 orang). 7’
ngan) 2. Peserta didik mengamati dan menyimak kalimat
pesan singkat yang dibagikan guru
3. Peserta didik mendengarkan guru , membaca pesan
singkat dan menirukannya.
4. Peserta didik bersama guru melakukan tanyajawab
secara lisan terkait dengan informasi tertentu dari
pesan singkat yang dibagikan
5. Dengan bimbingan guru, mengidentifikasi
informasi tertentu terkait topik dan fungsi sosial
dari pesan singkat yang dibahas.
Problem 1. Peserta didik diberi kertas post it dengan 4 warna 8’
statement yang berbeda.
(identifikasimasal 2. Peserta didik membaca dan memahami kalimat
ah) pesan singkat sekalilagi
3. Peserta didik bersama-sama dalam kelompok
memasukkan kalimat pesan singkat kedalam waktu
yang benar
4. Guru melakukan penilaian sikap melalui observasi
saat peserta didik melakukan kegiatan dalam
kelompok.
Data collection 1. Peserta didik diskusik Kelompok
(Pengumpulan 2. Peserta didik mengumpulkan informasi yang 9’
Data) relevan dari isi teks untuk menentukan bagian-
bagian dari pesan singkat.
3. Peserta didik mencari dan mengumpulkan
informasi tentang bagian-bagian pesan singkat dari
bahan bacaan (buku teks pelajaran).
4. Peserta didik menentukan struktur pesan singkat

48
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
yang telah mereka baca.
5. Peserta didik mencari factual information dari
pesan singkat yang telah mereka baca.
Data Processing 1. Peserta didik bekerja kelompok
(Pengolahan 2. Peserta didik bersama –sama dalam kelompok 7’
Data) identifikasi tentang struktur teks , dan factual
information dari pesan singkat sebagai bahan
presentasi dengan cara:
- Menuliskan struktur teks sesuai dengan urutan
struktur pesan singkat
- Menentukan salah satu anggota kelompok
untuk menjadi jurub icara (speaker) yang
bertugas mempreentasikan hasil kerja
kelompoknya.
- Berlatih mempresentasikan hasil kerja
kelompok
- Berlatih menjelaskan struktur teks dari pesan
singkat
3. Menempelkan hasil kerja kelompok di dinding
kelas.
Verification 1. Juru bicara tiap kelompok mempresentasikan hasil
(Pembuktian) kerja kepada pengunjung dari kelompok lain 10’
selama 3 menit.
2. Anggota kelompok lainnya yang bertugas sebagai
pengunjung, berkeliling, menyimak penjelasan dan
membandingkan isi dari pesan singkat.
3. Pengunjung dapat mengajukan pertanyaan,
membuat catatan, memberi masukan dan apresiasi
hasil kerja kelompok yang dikunjungi.
Generalization 1. Peserta didik dengan bimbingan guru,
(Menarik menyimpulkan hasil observasi mereka dari seluruh 10’
Kesimpulan) kelompok yang mereka kunjungi dengan
membandingkan:

49
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
- Struktur teks, dari beberapa teks pesan singkat
2. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil
pekerjaan dan penampilan peserta didik
3. Peserta didik menuliskan kembali hasil kesimpulan
dalam buku catatan masing-masing sebagai bahan
belajar.
4. Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan
terkait dan struktur teks pesansingkat dari lembar
soal yang disediakan oleh guru.

F. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat 15’
resume tentang poin-poin penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Peserta didik menyampaikan kesulitan yang mereka
hadapi saat pembelajaran di dalam kelas.
3. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta
didik yang telah bekerjasama dengan baik dalam
kelompok.
4. Peserta didik diberi tugas mencari contoh pesan
singkat lain dan membacanya di rumah sebagai
tugas mandiri. Yang perempuan mencari teks pesan
singkat untuk saudara atau teman sedangkan yang
laki-laki mencari teks pesan singkat untuk orang
tua.
5. Guru menginformasikan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

H. Penilaian
A. Teknik penilaian
A. penilaianSikap : Observasi (FormatlihatLampiran)
B. Penilaian Pengetahuan : Testulis

50
C. Penilaian keterampilan : Kinerja

b. BentukPenilaian
A. Observasi : Lembar pengamatan aktifitas peserta didik
B. Tes tertulis : Pilihan ganda, uraian
C. Unjuk Kerja : Lembar Penilaian Presentasi

c. Instrumen penilaian (Lihat lampiran)


a. Kisi–kisi soal
b. Soal paper test
c. Rubrik Penilaian dan pedoman penskoran

d. Alat Penilaian : ( soal terlampir)


Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
PembelajaranRemidial
Siswa yang belum mencapai KKM diberi kegiatan remedial melalui tutor sebaya terkait
teks pesan singkat ( short message ).

Pembelajaranpengayaan
Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM diberi pengayaan dengan membuat teks
pesan singkat (short message ).

51
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Kerja (LK1)


Read the short message below!
1. Always have breakfast before you go to school
2. Dry the towels on the line after you take a bath
3.Don’t make a mess. Put your dirty clothes in the basket

We will work in groups. We will identify the messages


according to the time he has to do the activities.
Make a short message.

52
Lampiran : Instrumen Penilaian sikap
Petunjuk Penilaian :
Berilah Tanda centang ( ) pada skor yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut : 1 =
Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik

PEDOMAN SKOR
Tanggungjawab Kerjasama Aktif
NO. NAMA SISWA
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok A
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Subtotal
Total Akhir :
Keterangan :

KETERANGAN PENILAIAN :
TOTAL AKHIR x 100
SKOR

53
Pedoman Penilaian Perubahan Perilaku Siswa Siklus I I
No Aspek Indikator/Kriteria Skor
1. Bertanggungjawab a. Siswa sangat bertanggung jawab 4
dalam proses pembelajaran.
b. Siswa sudah baik bertanggung jawab 3
dalam pembelajaran.
c. Siswa cukup bertanggung jawab 2
dalam proses pembelajaran.
d. Siswa kurang bertanggung jawab 1
dalam proses pembelajaran.
2. Kerjasama a. Siswa sangat bekerjasama dalam 4
proses pembelajaran.
b. Siswa sudah baik bekerjasama dalam 3
proses pembelajaran.
c. Siswa cukup bekerjasama dalam 2
proses pembelajaran.
d. Siswa kurang bekerjasama dalam 1
proses pembelajaran.
3. Aktif a. Siswa sangat aktif dalam proses 4
pembelajaran.
b. Siswa aktif dalam proses 3
pembelajaran.
c. Siswa cukup aktif dalam proses 2
pembelajaran.
d. Siswa kurang aktif dalam proses 1
pembelajaran.

54
4.1.3.3 Pengamatan siklus II
Data hasil pengamatan dari siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Kolaborator Nilai Akhir Interpretasi
I 89.69 Sangat Baik
II 91.51 Sangat Baik
Jumlah 181.2 -
Rata-rata 90.60 Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat kolaborator I memberikan
nilai 89.69 dengan interpretasi sangat baik dan kolaborator II
memberikan nilai 91.51 dengan interpretasi sangat baik juga, sehingga
diperoleh nilai rata-rata 90.60 dengan interpretasi sangat baik. Hasil
penilaian pelaksanaan pembelajaran siklus II dapat dilihat lebih jelas
pada grafik di bawah ini :

Series 1
100 89.69 91.51
80
60
40
20
0
Kolaborator I Kolaborator II

Kolaborator I Kolaborator II

Gambar 4.6 Diagram Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran


Siklus II
b. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
Untuk mengetahui ketercapaian nilai hasil belajar pada mata
pelajaran bahasa Inggrissecara klasikal dari tes siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut :

55
Tabel 4.5
Data Ketuntasan Hasil Penilaian Belajar Siklus II
Ketuntasan Hasil Belajar Jumlah Siswa Persentase (%)
Tuntas 30 88,24 %
Belum Tuntas 4 11,76 %
Jumlah 34 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan


hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan
dibandingkan dengan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I, dan
telah melebihi kriteria keberhasilan penelitian yaitu 85%, terdapat 30
siswa yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau
sebesar 88,24 % tuntas, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak
4 siswa atau sebesar 11,76 %. Nilai rata-rata yang diperoleh pada
penilaian siklus II juga telah melebihi KKM mata pelajaran bahasa
Inggris yaitu 74, ini menunjukan bahwa penelitian tindakan kelas ini
telah berhasil. Data tersebut dapat diperjelas dengan diagram
histogram berikut ini :
35 30
30
25
Keterangan
20
Tuntas
15
Belum Tuntas
10
4
5
0
Tuntas Belum Tuntas

Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II


Diagram histogram di atas menunjukan bahwa ketuntasan
hasil belajar mata pelajaran bahasa Inggris pada siklus II yaitu
sebanyak 30 siswa sudah mencapai nilai KKM, dan 4 siswa belum
mencapai KKM mata pelajaranbahasa Inggris. Berikut akan
ditampilkan diagram lingkaran (Piechart) hasil belajar bahasa Inggris
pada siklus II:

56
KETUNTASAN HASIL BELAJAR

Tuntas,
89.66%

Belum Tuntas,
10.35%

Gambar 4.7 Diagram Lingkaran (Piechart) Ketuntasan Hasil Belajar


siswa Siklus II.
Berdasarkan diagram lingkaran (Piechart) di atas, dapat diketahui
bahwa persentase siswa yang sudah tuntas mencapai KKM = 74
sebesar 88,24% atau 30 siswa, sedangkan persentase siswa yang
belum tuntas mencapai KKM = 74 sebesar 11,76 % atau 4 siswa.
Dari hasil pengamatan pada siklus II, hasil belajar siswa pada
materi pokok short message dengan model pembelajaran explicit
instruction telah meningkat kreatifitas belajarnya.
4.1.3.4 Refleksi siklus II
Penerapan model pembelajaran explicit instruction, guru lebih
berperan sebagai pembimbing dan fasilitator sehingga siswa belajar
berpikir dan memecahkan masalah mereka sendiri. Hal ini dibuktikan
dengan perolehan hasil nilai siswa yang mengalami peningkatan
dimulai dari pelaksanaan pra siklus, siklus I sampai pada siklus II.

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN


Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan empat aspek yang
diteliti pada tiap siklusnya yaitu kualitas pelaksanaan pembelajaran, perubahan
perilaku siswa yang nampak, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa
Inggris dengan materi short message.
1. Pembahasan Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Siklus II

57
Penelitian siklus I dilaksanakan langsung pada dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Januari 2018 dan
pertemuan kedua pada hari Selasa tanggal 23 Januari 2018. Penelitian Siklus
II, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 6 Februari 2018
dan pertemuan kedua pada hari Kamis tanggal 8 Februari 2018 di SMP
Negeri I Ciampea Kabupaten Bogor dengan menggunakan model
pembelajaran explicit Instruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dengan materi pokok short message pada kelas VIII-5 semester genap tahun
2017/2018.
2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran siklus I pada materi pokok short
message diperoleh hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan nilai
rata-rata 79.4 termasuk dalam kualifikasi baik dan terjadi peningkatan pada
siklus II dengan nilai rata-rata 90.60 dengan interprestasi sangat baik. Hasil
tersebut dipengaruhi oleh beberapa kegiatan pembelajaran yang terus
diperbaiki sesuai dengan catatan refleksi pada siklus I.
3. Ketuntasan Hasil Belajar
Ketuntasan hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus I
guru dan siswa belum maksimal. Hal ini berdampak kepada masih banyak
siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 74. Hasil belajar tersebut di
nilai dari ketuntasan siswa yang hanya mencapai 61,76 % atau sebanyak 21
siswa yang sudah mencapai KKM sedangkan yang belum mencapai KKM 13
siswa atau sebanyak 38,24 %. Maka penelitian tindakan kelas dengan model
explicit instruction pada siswa kelas VIII-5 SMP Negeri I Ciampea
Kabupaten Bogor perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya yaitu siklus II.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti melakukan
tindakan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I. Pada
siklus II hasil penelitian pembelajaran dikelas yang dilakukan oleh
kolaborator dalam proses penilaian pelaksanaan pembelajaran siklus II
mengalami peningkatan. Pada siklus II Hasil yang diperoleh siswa yang
belum tuntas memperoleh nilai di bawah KKM 74 mencapai 11,76 % atau
sebanyak 4 siswa dan yang sudah mencapai KKM 30 siswa atau sebanyak

58
88,24 %. Rata-rata mengalami peningkatan 26,48 % .Dan sudah melampui
indikator pencapaian sebesar 85 % berinterpretasi sangat baik.
Ketuntasan hasil belajar dapat dibuktikan dengan proses pelaksanaan
pembelajaran yang diperoleh setiap siklusnya yang telah dicapai oleh siswa
sebagai umpan balik dari kegiatan proses belajar mengajar serta tidak lepas
dengan adanya model pembelajaran Explicit Instruction yang lebih berpusat
pada siswa dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Daryanto dan Rahardjo (2012:27)
mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan pada siswa setelah
mengalami proses pembelajaran pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
4. Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II
Untuk mengetahui peningkatan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II,
maka dibuatkan data rekapitulasi hasil penelitian seperti tampak pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.6 Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Siklus I dan Siklus II
Hasil Siklus
Aspek yang Indikator
I II Keterangan
diteliti keberhasilan
Nilai Makna Nilai Makna
Perbaikan Proses79.40 Baik 90.60 Sangat 81 Meningkat
Pembelajaran Baik 11,2 %
Ketuntasan 61, 76 Cukup 88,24 Sangat 85 Meningkat
Hasil Baik 26,48 %
Pembelajaran

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa semua aspek yang diteliti


mengalami peningkatan. Pada siklus I penilaian pelaksanaan pembelajaran
mencapai nilai 79.40 dengan kategori baik. Pada siklus II dilakukan
perbaikan pembelajaran sehingga nilai pelaksanaan pembelajaran meningkat
menjadi 90.60 dalam kategori sangat baik. Dan mengalami peningkatan
sebesar 11, 2% .
Aspek penelitian yang lainnya juga mengalami peningkatan yaitu hasil
belajar siswa. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIII-5 SMP

59
Negeri I Ciampea Kabupaten Bogor secara klasikal hanya mencapai 62.07,
kemudian mengalami peningkatan sebanyak 27.58 pada siklus II menjadi
89.65, maka penelitian selesai dilaksanakan pada siklus II karena penelitian
sudah berhasil.

60
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada BAB IV yang telah
dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran
Explicit Instruction dapat memperbaiki proses pembelajaran dan peningkatan
hasil belajar mata pelajaran bahasa Inggris tentang materi pokok short message
siswa kelas VIII-5 SMP Negeri I Ciampea Kabupaten Bogor Semester Genap
Tahun Pelajaran 2017/2018.
Simpulan di atas sesuai dengan hasil penelitian sebagai berikut :
a. Perbaikan proses pembelajaran
Peningkatan kualitas pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I
memperoleh nilai sebesar 79.4 termasuk dalam kategori B dengan
interprestasi baik dan pada siklus II meningkat menjadi 90.60 termasuk
dalam kategori A dengan interprestasi sangat baik dan sudah melampaui
indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 85 %.
b. Ketuntasan hasil belajar siswa
Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh sebesar 61,76 %
atau sebanyak 21 siswa yang sudah tuntas sedangkan yang belum tuntas
sebesar 38,24 % atau sebanyak 13 siswa sehingga dinyatakan belum
berhasil dan belum mencapai kriteria ketuntasan yang ditentukan 85%. Pada
siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh dengan jumlah
siswa yang tuntas sebanyak 30 siswa atau dengan presentase sebesar 88,24 %
dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau sebesar 11,76 % Ketuntasan
hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar
26,48 % dan nilai rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan
sebanyak 3.45 dari siklus I sebesar 63 ke siklus II meningkat menjadi 66.45
sehingga pada siklus II ini dapat dinyatakan berhasil dan sudah melampaui di
atas kriteria ketuntasan minimal 85%.

61
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, dapat diajukan saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Setelah peneliti mendapatkan nilai perbaikan pembelajaran pada tiap
siklus dengan mengoptimalkan penerapan model Explicit Instruction pada
mata pelajaranbahasa Inggris. Pada proses pembelajaran sebaiknya siswa
lebih aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada saat
penerapan model Explicit Instruction. Menggunakan berbagai model
pembelajaran alternatif yang kreatif, menarik dan bervariasi untuk
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat menarik
perhatian sehingga siswa termotivasi untuk lebih giat belajar, serta
memperbaiki hasil proses belajar siswa antara lain dengan penerapan model
pembelajaran Explicit Instruction.
2. Bagi Siswa
Dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan diharapkan bagi
siswa dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, serta lebih bersemangat
dan lebih aktif dalam proses pembelajaran di dalam kelas dan lebih
mengembangkan kemampuannya pada saat pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar. Siswa dapat berinteraksi dalam kerja kelompok
seperti bekerjasama, tanggungjawab dan aktif pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
3. Bagi Kepala Sekolah
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris hendaknya
Kepala sekolah dapat melengkapi sarana dan prasarana yang bisa membantu
guru dalam mengembangkan kemampuan dan kualitas pembelajaran terutama
dalam proses pembelajaran bahasa Inggris tidak lagi menjadi pembelajaran
yang membosankan.
4.Bagi Peneliti lain
Bagi peneliti lain atau selanjutnya yang akan menerapkan model
pembelajaran Explicit Instruction, maka disarankan agar melakukan kegiatan
pembelajaran yang lebih kreatif, agar siswa lebih mudah memahami
pelajaran yang akan diterima dan diharapkan peneliti membuat suatu model

62
ataupun media sesuai dengan model Explicit Instruction dimana terdapat
langkah pada saat proses pembelajaran untuk mendemonstrasikan suatu
media yang menarik pada materi yang akan dipelajari sehingga mampu
menciptakan suasana yang menyenangkan dan aktif pada siswa, serta
penguasaan kelas dan penambahan motivasi pada saat pembelajaran untuk
meningkatkan rasa semangat siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat.

63
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta: Bumi Aksara.

Daryanto dan Rahardjo Muljo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:


Gava Media.

Dimyati dan Mudjiono. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:


Ar Ruzz Media.

Hamalik, Oemar. 2002. Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan Kompetensi.


Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2011. Standar Kompetensi dan Kompetensi


Standar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: BSNP Kementrian
Pendidikan Nasional.

Kemmis & Mc. Taggart. 2009, The Action Research Planner, Geelong: Dekain
University.

Oktarina, Rati. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction


Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA di
Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah Cempaka Palembang. Skripsi,
Palembang: UIN Raden Fatah.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Samatowa, Usman. 2011. Pembelajaran IPA di sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.

Shoimin. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:


Ar-Ruzz Media.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit
PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi


Pendidik dan Keilmuan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

64
Tim Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. 2011. Pedoman Penilaian Hasil Belajar
dan Kalender Pendidikan Di Sekolah Dasar. Jakarta: KTSP.

Wasih, Djojosoediro. 2009. IPA Di buat Asyik Untuk Sekolah Dasar. Jakarta:
Amaltedelta Selaras.

Winataputra, Udin S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas


Terbuka.

Dimyati ,dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta dan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Enjah Takari. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. PT Genesindo.

Nasution. S (2006). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta :


Rineka Cipta.

65

Anda mungkin juga menyukai