Anda di halaman 1dari 48

Penyuntingan Mekanis

Disampaikan dalam Kegiatan Knowledge Sharing Editing Penyusunan Buku Ilmiah Populer,
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Kementan.
Rabu, 28 Desember 2022

Muhammad Fadly Suhendra


Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI)
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Gaya Selingkung
Penyuntingan Mekanis
Gaya Selingkung
Panduan penulisan-penerbitan yang diterapkan dalam suatu lingkungan yang khas,
perusahaan, organisasi, lembaga/instansi, atau komunitas/kelompok tertentu.

Penerbit menetapkan:
1. Ejaan (misalnya organisation atau organization, ejaan Inggris atau Amerika)
2. Tata bahasa - secara umum tata bahasa aktif ("kami melakukan hal ini") mungkin
lebih disukai daripada tata bahasa pasif ("hal berikut ini dilakukan oleh penulis”).
3. Pemformatan terbitan, layout dan desain termasuk gambar dan tabel.
Panduan yang sangat berguna untuk menetapkan gaya selingkung (ejaan, tata bahasa,
dll.) dapat ditemukan Pedoman EYD, dan bahasa Inggris di situs Oxford University Press:
www.oup.co.uk/academic/authors/AuthorGuidelinesMain/HouseStyle
Pedoman Gaya Penerbitan
Pemformatan Terbitan: Ketentuan Buku Ilmiah
__________________________________ __________________________________
Perka LIPI No.04/E/2012 tentang Pedoman Operasional Penilaian Angka
Karya Tulis Ilmiah (KTI) Kredit Kenaikan Jabatan Akademik/Pangkat
Perka LIPI No. 20/2019 tentang Dosen,
Juknis Peneliti DIKTI, 2019

1. Buku/Bagian dari Buku 1. Buku referensi


2. Buku Bunga Rampai 2. Monograf
3. Buku Ajar 3. Book chapter
4. Jurnal Ilmiah 4. Buku Ajar
5. Prosiding 5. Jurnal Ilmiah
6. Buku Orasi 6. Prosiding
7. Buku Ilmiah Populer
8. Buku Pegangan/ Pedoman/Panduan

Bunga Rampai adalah terbitan dalam bentuk buku baik Book Chapter adalah hasil penelitian atau hasil
cetak dan/atau elektronik yang terbagi dalam beberapa pemikiran dalam buku yang dipublikasikan dan
bagian terpisah, dan secara substansi bisa dipisahkan. berisi berbagai tulisan dari berbagai penulis.
PUBLIKASI BUKU

1. Sebuah karya tulis yang diterbitkan tidak berkala;


2. Dapat direvisi dan diterbitkan ulang;
3. Setiap revisi dianggap sebagai edisi baru dari buku yang sama;
4. Tersedia untuk publik;
5. Memiliki sampul yang khas (khusus);
6. Mengandung bahan bacaan utama;
7. Setiap bab ditulis oleh penulis yang sama, baik penulis tunggal maupun tim.
8. Jika setiap bab ditulis oleh penulis yang berbeda dengan bahasan substansi yang
terpisah maka masuk dalam kategori bunga rampai (edited book/edited volume).

*Sumber: American Psychological Association (APA), The Chicago Manual of Style (CMS), dan Publikasi Perpustakaan Universitas Groningen.
Jenis dan Karakteristik Publikasi Ilmiah

Tinjauan umum Bahasan mendalam Hasil terkini

Buku Pegangan
Bab bagian dari buku
(textbook)
(Book Chapter)

Buku Ajar
(textbook)
Monografi Artikel Jurnal

Buku umum/populer
(trade book)

Prosiding
Kamus
(reference book)

*Sumber: Publikasi Perpustakaan Universitas Groningen; Pedoman Publikasi Ilmiah, Dikti (2017).
PUBLIKASI BUKU ILMIAH (scholarly book)

1. Buku Monografi
Contoh dalam daftar rujukan/pustaka
Hutari, F. (2021). Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal: Kumpulan Esai Seni,
Budaya, dan Sejarah Indonesi. Yogyakarta: INSISTPress

2. Bab bagian dari buku Bunga Rampai (Book Chapter in Edited book/edited
volume)
Contoh dalam daftar rujukan/pustaka
Harahap, N. (2021). Dari Pendhalungan ke Angkola Mandailing. Dalam Retno
Widyani (Ed). Bumiku Indonesia: Bunga Rampai Kearifan Lokal.
Jakarta: LIPI Press

*Sumber: American Psychological Association (APA), The Chicago Manual of Style (CMS), dan Publikasi Perpustakaan Universitas Groningen.
Penyuntingan?
Substantive Editing Mechanical Editing

Berfokus pada naskah secara Berfokus pada memastikan teks jelas,


keseluruhan, namun bukan detail ringkas, dan bebas kesalahan. Itu
kecil. Pada tahap ini mungkin dipastikan di akhir proses penyuntingan.
menyarankan perubahan besar pada Dalam praktiknya mangacu pada
naskah, termasuk struktur dan isinya. panduan gaya selingkung.

Visual Editing Proofreading

Berfokus pada berbagai elemen Berfokus pada menghilangkan


visual, seperti font (ukuran, leading, kesalahan ejaan, kesalahan tata
spacing, dan kerning). Ilustrasi bahasa dan tanda baca, inkonsistensi,
naskah, seperti gambar, diagram, kesalahan pemformatan hasil desain,
skema, dan tabel. Melakukan retouch dll.
dan layout atau pendesainan.
Penyuntingan Mekanis (Copyediting)

Apakah copyediting?

Dari Society of Freelance Editors and Proofreaders (SFEP):

"Copyediting mengambil bahan mentah ('copy': apa saja mulai dari novel sampai
halaman web) dan membuatnya siap untuk dipublikasikan sebagai buku, artikel,
situs web, siaran, menu, selebaran, permainan, atau bahkan tee-shirt.

Tujuan copyediting adalah untuk memastikan bahwa apa pun yang muncul di publik
sudah akurat, mudah diikuti, sesuai dengan tujuan, dan bebas dari kesalahan,
kelalaian, inkonsistensi, serta pengulangan.

Proses ini menghapus kesalahan yang memalukan, ambiguitas dan anomali, memberi
tahu klien tentang kemungkinan masalah hukum, dan menganalisis struktur dokumen
untuk typesetter/desainer. "
Pengeditan Substantif (The Big Picture Editing)

 Melihat “gambaran besar“ naskah, tidak Pengembangan naskah sebelum masuk ke tahap
fokus pada detail, seperti mengoreksi ejaan, selanjutnya (copyediting, layout, dan proofreading).
tanda baca, dan tata bahasa. Hal-hal yang umumnya diperlukan:
 Menangani keseluruhan konten, organisasi, a. Memberikan umpan balik
dan gaya naskah. b. Memastikan naskah cocok untuk audiens yang dituju
 Mengembangkan naskah, namun ada juga c. Merestrukturisasi naskah
naskah yang hanya memerlukan tinjauan d. Mengidentifikasi konten
(review). e. Menghapus atau perbaiki inkonsistensi
 Memahami apa yang penulis sampaikan f. Membantu menyusun narasi dan karakter yang
dan membantu mereka melakukan seefektif koheren.
mungkin.
Pengeditan Mekanis (The Small Details Editing)
 Naskah yang tidak memerlukan penyuntingan Umumnya “penyuntingan mekanis" berfokus
substantif, dapat langsung dilakukan pada:
penyuntingan secara mendetail. a. Memeriksa semua teks agar jelas dan ringkas
hingga tingkat yang sesuai untuk pembaca
 Penyuntingan pada tahap ini selalu bertujuan sasaran.
untuk “memoles” naskah dengan tujuan b. Memastikan kosakata sesuai dan
menyempurnakan tulisan. menyempurnakan pilihan kata.
c. Mengidentifikasi inkonsistensi dalam gaya
 Jika secara keseluruhan konten dan struktur atau format penulisan.
naskah masih perlu “disentuh” maka harus d. Mengoreksi ejaan, tata bahasa, penggunaan
dikembalikan ke tahap sebelumnya, yaitu huruf kapital, dan tanda baca.
penyuntingan substantif. e. Menerapkan gaya selingkung sesuai dengan
panduan yang ditentukan penerbit.
Copyediting Vs. Proofreading

Keduanya bertujuan membantu Copyediting Proofreading


penulis mengekspresikan
pemikiran mereka dengan jelas Penyuntingan Pengoreksi (proofreader)
berfokus pada berfokus mencari
dan koheren. kesalahan ejaan, tanda
mengoreksi
baca yang salah/keliru,
masalah pada inti
 Proofreading adalah penulisan, seperti
inkonsistensi (tekstual
pemeriksaan naskah pada dan numerik), tata letak
konstruksi kalimat desain teks, gambar,
tingkat permukaan. dan kejelasan tabel, dan penggunaan
bahasa. warna dll.
 Pemeriksaan terakhir yang
dilakukan pada naskah.
Copyediting (1)

Copyediting memastikan teks: Ada beberapa tingkat Penyuntingan


 Jelas mekanis:
 Konsisten 1. Paling sedikit: memeriksa kesalahan
 Tidak ambigu ejaan, memeriksa kutipan teks
 Terorganisir dengan baik terhadap referensi, tabel dan gambar,
 Mudah dimengerti susunan/urutan bab dan sub-subbab,
dll.
Penyuntingan mekanis tidak:
2. Paling banyak: mengevaluasi dan
 Menulis ulang sebagian besar makalah
menulis ulang artikel untuk
memperbaikinya, sesuai yang
diperlukan.
Penyuntingan Mekanis (3)

Mengapa perlu melakukan penyuntingan?


Penulis umumnya spesialis-subjek, dan tidak dapat diandalkan juga untuk
memperhatikan tata bahasa dan detail non-ilmiah lainnya.
1. Referensi tidak lengkap, tidak akurat (misalnya tidak mencantumkan
nomor halaman artikel)
2. Inkonsistensi di seluruh bagian naskah (misalnya menggunakan
"co-ordinated" dan juga "coordinated”, atau mencampurkan ejaan
Amerika dan Inggris)
3. Tidak mengikuti gaya penulisan (mis., anatomi naskah, penulisan referensi)
4. Elemen yang hilang (misalnya angka, tabel, judul, dll.)
Alur Kerja
1. Copyeditor biasanya menyunting naskah dalam file Word 6. Periksa dan bandingkan tabel dan gambar dengan kutipan
yang dikirimkan penulis. teks, memastikan mereka memiliki judul (yang secara akurat
mewakili tabel/gambar) dan dipastikan cocok dengan
2. Standar waktu penyuntingan mekanis bervariasi, tergantung kutipan teks.
pada kerumitan konten (misalnya, teks matematika versus
teks bebas; jumlah referensi). Naskah yang ditulis dengan 7. Pastikan kepatuhan pada gaya penerbit (ejaan, dan level
buruk membutuhkan penulisan ulang total versus penulisan heading yang digunakan)
yang jelas.
8. Pastikan konsistensi (misalnya dalam unit pengukuran)
3. Copyeditor menandai teks dan mengidentifikasi (a) level
heading, (b) di mana angka/tabel harus dimasukkan, (c) apa 9. Periksa kelengkapan salinan (misalnya memiliki judul, rincian
yang harus dicetak tebal/miring. Jika diperlukan, copyeditor lengkap penulis, tidak ada bagian yang jelas hilang, dll.)
mengidentifikasi elemen-elemen yang berbeda dari teks. 10. Periksa gaya referensi - sangat penting untuk patuh dan
4. Copyeditor juga mengidentifikasi masalah dan pertanyaan, konsisten pada gaya selingkung. Inkonsistensi terlihat
yang akan diteruskan ke penulis dan membuat saran ceroboh, dan juga menyulitkan sistem otomatis untuk
perbaikan, misalnya "Gambar ini tidak jelas, apakah Anda menyisipkan tautan hypertext untuk versi online.
memiliki versi yang lebih baik?” dan “bagian ini sepertinya 11. Periksa referensi yang dikutip dalam teks terhadap daftar
bukan di sini, seharusnya hal itu berada di bagian XXX? referensi (misalnya teks mengutip "Ugwu 2012" tetapi dalam
5. Membaca teks - terutama memeriksa bahwa teks masuk akal daftar referensi tahunnya adalah 2010. Jadi, penulis harus
(mudah untuk melewatkan sebuah kata, atau salah mengeja ditanya apakah salah satunya salah, atau jika kutipan teks
kata - misalnya "berapa" dan bukan "betapa"). mengacu pada referensi yang berbeda).
7 Aspek Penyuntingan Naskah

1. Keterbacaan dan Kejelahan


Lingkup kerja seorang (Readability & Legibility)
Editor sangat luas, bukan 2. Konsistensi
sekadar memperbaiki 3. Kebahasaan
bahasa.
4. Kejelasan dan Gaya Bahasa
Ketujuh aspek ini menjadi
5. Ketelitian Data dan Fakta
patokan dasar dalam
menangani sebuah naskah. 6. Kelegalan dan Kepatutan
7. Ketepatan Rincian Produksi
A. Keterbacaan dan kejelahan (1)

Keterbacaan Kejelahan
(Readability) (Legibility)
• penggunaan huruf • ukuran publikasi
• ukuran huruf • penggunaan warna
• jarak antarhuruf (Tracking/kerning) • batas margin
• spasi antarkata (wordspacing) • bentuk paragraf
• jarak antarbaris (leading) • penampilan visual/grafis
(gambar/ilustrasi/tabel/bagan).
A. Keterbacaan dan kejelahan (2)
A. Keterbacaan dan kejelahan (3)
A. Keterbacaan dan Kejelahan (4)
Left Justify
A. Keterbacaan dan Kejelahan (5)

KAPAN TERAKHIR KALI ANDA Kapan terakhir kali Anda menginjak


MENGINJAK PASAR TRADISIONAL? pasar tradisional? Apa yang
APA YANG TERBAYANG OLEH ANDA terbayang oleh Anda jika
JIKA MEMBANDINGKANNYA membandingkannya dengan
DENGAN SUPERMARKET ATAU supermarket atau model hypermart?
MODEL HYPERMART? DI PASAR Di pasar tradisional, Anda dapat
TRADISIONAL, ANDA DAPAT menyaksikan pemandangan yang
MENYAKSIKAN PEMANDANGAN lebih hidup. Tawar-menawar, sayur-
YANG LEBIH HIDUP. TAWAR- mayur segar, dan terampilnya para
MENAWAR, SAYUR-MAYUR SEGAR, penjual daging ataupun ikan segar
DAN TERAMPILNYA PARA PENJUAL memotong-motong dagangannya itu.
DAGING ATAUPUN IKAN SEGAR Lebih dari itu, mata-telinga-
MEMOTONG-MOTONG penciuman anda pun bekerja.
DAGANGANNYA ITU. LEBIH DARI
ITU, MATA-TELINGA-PENCIUMAN
ANDA PUN BEKERJA.
B. Konsistensi (1)

1. Penyajian naskah (sistematika


dan format)
2. Penggunaan kata/istilah
3. Tanda baca
4. Desain penataan unsur grafis dan
ilustrasi
Anatomi Buku: Kelengkapan dan Sistematika
Buku Monografi Buku Bunga Rampai (Edited Book )
A. Bahan Awal (Preliminaries)
1. Halaman Judul
Bahan Awal (Preliminaries)
2. Halaman Judul Lengkap 1. Halaman Judul
3. Halaman KDT (imprint/jejak) 2. Halaman Judul Lengkap
4. Nama Penulis 3. Halaman KDT (imprint/jejak)
5. Nama Editor (opsional) 4. Nama Editor
6. Daftar isi (lengkap, berisi judul dengan sub-sub babnya) 5. Daftar isi (hanya judul artikel dan nama penulis)
7. Prakata 6. Prakata
8. Kata Pengatar 7. Kata Pengatar

B. Bahan Isi (Text Matter) Bahan Isi (Text Matter)


1. Pendahuluan, dapat terdiri atas beberapa Subbab dan Sub-subbab. 1. Bab (1) Pendahuluan/Prolog
2. Bagian I
3. Bab I, Bab II, Bab III, Dapat terdiri atas beberapa Subbab dan Sub-
2. Bab (2) dan seterusnya Book chapter
3. Bab (Akhir/ Penutup)
subbab.
4. Nama Penulis dicantumkan di setiap artikel, diletakan di
4. Bagian II bawah judul
5. Bab IV, Bab V, Bab VI, Dapat terdiri atas beberapa Subbab dan Sub- 5. Setiap bab diakhiri dengan daftar rujukan/pustaka
subbab.
6. Bab Penutup
Bahan Akhir (Postliminaries)
C. Bahan Akhir (Postliminaries) 1. Lampiran
1. Daftar Pustaka 2. Glosari
2. Lampiran 3. Indeks
3. Glosari 4. Biografi Penulis
4. Indeks
5. Biografi Penulis
Konsistensi penulisan kata, istilah, tanda baca, dan sitasi

Konsistensi dalam penggunaan


Konsistensi dalam penulisan kata, nama, atau istilah Hektar  Ha  hektare  ha
tanda baca
20 persen 20% Coklat  cokelat
1970 - 1980 salah
Centre center sumatra  sumatera
1970-1980 salah
Cina China samudra  samudera
1970 – 1980 salah
Al-Quran al-Quran Al Quran Alquran memroses  memproses
1970 — 1980 salah
Umar bin Umar bin Umar ibnul Iptek  iptek
Khattab Khaththab Khattab 1970–1980 Benar
rida ridha ridho

Konsistensi dalam Penulisan Rujukan (CMS, APA, MLA, Vancouver dll.)


Contoh:
(Rifai, 1995) atau (Rifai 1995)
Daftar Pustaka
CMS: Rifai, Mien A. 1995. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan: Karya Ilmiah Indonesia. Jakarta: UGM Press.
APA: Rifai, M. A. (1995). Pegangan gaya penulisan, penyuntingan dan penerbitan: karya ilmiah Indonesia. Jakarta: UGM Press.
Konsistensi penulisan kata, istilah, tanda baca, dan sitasi

Penggunaan penulisan tanda hubung dash (-), en dash (–), em dash (—).
Tanda hubung (-) digunakan untuk kata anak-anak, terus-menerus
ulang, pemenggalan kata, dan kata terikat. …. mau-
pun
Sosio-ekonomi; sosio-kultural
Tanda en dash (–) digunakan untuk Jakarta–Bandung
mengganti frasa “sampai ke” dan “sampai 3 Januari–4 Februari 2011
dengan” dan ditulis serangkai tanpa spasi. 5–10 tahun
Rp2.500,00–Rp4.000,00
Hlm. 16–26
20°C–25°C
(kecuali untuk angka minus: -20°C sampai
dengan -25°C)
Tanda em dash/tanda sekang (—) Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan
digunakan untuk sisipan keterangan (kata kini juga pembelahan atom—telah mengubah
atau kalimat) sehingga kalimat semakin konsepsi kita tentang alam semesta.
jelas dan ditulis serangkai tanpa spasi. Ridwan sulit memercayai hal itu—sesuatu hal yang
menurutnya mustahil dilakukan.
Konsistensi penulisan kata, istilah, tanda baca, dan sitasi

Tertulis Seharusnya
Perang Dunia Ke-III Perang Dunia III
di PN kan dan men DO kan di-PN-kan dan men-DO-kan
Jakarta, 15 Pebruari 2020 Jakarta, 15 Februari 2020
Rp. 15.000,- perbuah Rp15.000,- per buah
se Asia Afrika dan se Amerika Latin se-Asia Afrika dan se-Amerika Latin
15 s/d 18 Oktober 2004 15 s.d. 18 Oktober 2004
15–18 Oktober 2004
aspek kwalitas dan kwantitas aspek kualitas dan kuantitas
tahun 90an tahun 90-an
Hadisumarso SE. MM. Hadisumarso, S.E., M.M.
kordinator koordinator
Konsistensi (1)

Sumber dari internet


tidak mencantumkan
link URL-nya, tetapi
tetap dengan tata cara
penulisan kutipan
yang benar, sesuai
dengan Style APA atau
CMS dll.
Konsistensi (2)

Daftar Pustaka:
Website
(https://www.tifafoundation.org/masalah-Papua-bukan-hanya-
ekonomi-butuh-dialog
C. Tata Bahasa atau Kebahasaan (1)
Tata
Pilihan Kata Tanda Baca Tata Bentuk Paragraf
Kalimat

Titik, koma,
Kata Baku dan Kata deduktif,
tanda tanya, Kalimat rancu
Nonbaku berimbuhan induktif, naratif
tanda seru

Sinonim, Tanda hubung,


Kalimat
hiponim, tanda Kata serapan Kepaduan
ambigu
homonim sengkang, dsb.

Kalimat
Kata serapan
pleonastis

Kata & Frasa


bahasa slank penghubung
antar-kalimat
C. Tata Bahasa atau Kebahasaan (2)

Alur Kesalahan Tulisan

Kesalahan tik
C. Tata Bahasa atau Kebahasaan (3)

Pemilihan kata dalam implementasi


sebuah kalimat: pas
dan tepat sasaran. realisasi

masif

proyeksi

asumsi

signifikan

utuh, kuat, kukuh, murni


C. Tata Bahasa atau Kebahasaan (4)
Tertulis Seharusnya
Perang Dunia Ke-III Perang Dunia III
di PN kan dan men DO kan di-PN-kan dan men-DO-kan
Jakarta, 15 Pebruari 2020 Jakarta, 15 Februari 2020
Rp. 15.000,- perbuah Rp15.000,- per buah
se Asia Afrika dan se Amerika Latin se-Asia Afrika dan se-Amerika Latin
15 s/d 18 Oktober 2004 15 s.d. 18 Oktober 2004
15–18 Oktober 2004
aspek kwalitas dan kwantitas aspek kualitas dan kuantitas
tahun 90an tahun 90-an
Hadisumarso SE. MM. Hadisumarso, S.E., M.M.
kordinator koordinator
C. Tata Bahasa atau Kebahasaan (5)
Penggunaan penulisan tanda hubung dash (-), en dash (–), em dash (—).
Tanda hubung (-) digunakan untuk kata anak-anak, terus-menerus
ulang, pemenggalan kata, dan kata terikat. …. mau-
pun
Sosio-ekonomi; sosio-kultural
Tanda en dash (–) digunakan untuk Jakarta–Bandung
mengganti frasa “sampai ke” dan “sampai 3 Januari–4 Februari 2011
dengan” dan ditulis serangkai tanpa spasi. 5–10 tahun
Rp2.500,00–Rp4.000,00
Hlm. 16–26
20°C–25°C
(kecuali untuk angka minus: -20°C sampai
dengan -25°C)
Tanda em dash/tanda sekang (—) Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan
digunakan untuk sisipan keterangan (kata kini juga pembelahan atom—telah mengubah
atau kalimat) sehingga kalimat semakin konsepsi kita tentang alam semesta.
jelas dan ditulis serangkai tanpa spasi. Ridwan sulit memercayai hal itu—sesuatu hal yang
menurutnya mustahil dilakukan.
D. Kejelasan Gaya Bahasa (1)

Penyajian naskah yang ditampilkan penulis harus


mampu dan mudah dipahami oleh pembaca.
 penerapan sebuah gaya penulisan
(style) yang dilakukan penulis,
 bernuansa sastra / menggunakan majas,
 bahasa resmi dan bahasa tidak resmi.
D. Kejelasan Gaya Bahasa (2)
 Arahan Kebijakan Pengembangan Budi Daya Ikan pada Karamba Jaring Apung di Danau Toba
Berbasis Kajian Limnologis.
 Karakteristik Limnologis Danau Toba dan Mitigasi Ancaman Lingkungan dari Pengembangan
Karamba Apung
 Danau Toba: Mitigasi Ancaman Limnologis Karakteristik Karambah Jaring Apung

 Implementasi Metrologi Tegangan Listrik di Laboratorium Metrologi Nasional Puslit KIM-LIPI


 Metrologi Tegangan Listrik: Ketertelusuran dan Implementasi

 Kontribusi Perbankan Syariah dalam Mendukung Pembiayaan Usaha Menengah-Besar


 Perbankan Syariah: Kontribusi dalam Pembiayaan Usaha Menengah-Besar
D. Kejelasan Gaya Bahasa (3)

Sisa tanaman dikembalikan tanah, juga Sisa tanaman seperti daun, seresah, dan kulit
ditambahkan pupuk kandang dan buah dikembalikan ke tanah, juga dapat
mulsa/kompos untuk tanaman bila ditambahkan pupuk kandang dan kompos.
memungkinkan. Hindari penggunaan Hindari penggunaan insektisida, herbisida,
tanah terpapar insektisida, herbisida, dan fungisida yang berlebihan. Agen
dan fungisida. Agen pestisida tersebut pestisida tersebut adalah racun dan
adalah racun, dan seringnya seringnya menghasilkan residu berdampak
menghasilkan residu panjang yang panjang yang dapat menghancurkan
menghancurkan kehidupan tanah dan kehidupan serta melemahkan sistem biologi
melemahkan seluruh sistem. dalam tanah.
D. Kejelasan Gaya Bahasa (4)

Dalam merangkum semua yang perlu Apa yang perlu dilakukan pemerintah
dilakukan pemerintah seperti tersebut hendaknya dirangkum dalam suatu

diatas dalam suatu kebijakan sehingga kebijakan. Dalam hal ini perencanaan

perencanaan tenaga kerja harus bisa tenaga kerja harus mengandung informasi

memberikan informasi dan data yang dan data yang tepat. Dengan demikian,
data dan informasi tersebut dapat
tepat agar bisa diformulasikan dalam
diformulasikan ke dalam kebijakan dan
kebijakan dan program pemerintah
program pemerintah, khususnya bidang
khususnya bidang ketenagakerjaan.
ketenagakerjaan.
D. Kejelasan Gaya Bahasa (5)
Indikator umum untuk faktor penyebab Dalam metode tersebut dijelaskan indikator
termasuk perubahan ekonomi, sosial dan umum, termasuk perubahan ekonomi,
demografi dalam masyarakat seperti sosial dan demografi dalam masyarakat—
misalnya perubahan pola produksi dan misalnya perubahan pola produksi dan
konsumsi dan gaya hidup masyarakat. konsumsi serta gaya hidup masyarakat.
Bersamaan dengan analisis resiko Dilengkapi pula dengan analisis risiko
pengambilan airtanah di daerah Jakarta, pengambilan air tanah di Jakarta sebagai
sebagai daerah luahan, resiko penurunan daerah luahan, risiko penurunan kualitas
kualitas air, saran pengelolaan cekungan air, dan saran pengelolaan cekungan air
air tanah diberikan. tanah.
D. Kejelasan Gaya Bahasa (6)

Integrasi GMT dengan ternak Pada akhir kegiatan, integrasi GMT


diharapkan pada akhir kegiatan dengan ternak diharapkan menjadi suatu
merupakan suatu model usaha model UMKM pedesaan yang mampu
pedesaan dengan UMKM yang mandiri dan berkecukupan dengan
mampu mandiri dan berkecukupan mengoptimalkan pemanfaatan sumber
dalam meningkatkan pendapatan daya yang dimiliki. Dengan demikian,
dengan mengoptimalkan dapat meningkatkan pendapatan dan
pemanfaatan sumber daya yang menyejahterakan mitra IPTEKDALIPI.
dimiliki sehingga pada akhirnya
dapat menyejahterakan mitra
IPTEKDALIPI.
D. Kejelasan Gaya Bahasa (7)
Sebelum: Sesudah:
Pakan organisme akuatik (ikan dan udang) menurut invensi ini Pakan organisme akuatik (ikan dan udang) menurut invensi ini
berupa pakan spesifik larva udang dengan formulasi bahan- adalah berupa pakan spesifik larva udang.
bahan yang digunakan terdiri dari susu skim, telur bebek, Formulasi bahan-bahan yang digunakan terdiri atas susu skim,
tepung terigu, daging cumi-cumi, daging ikan tongkol, bawang telur bebek, tepung terigu, daging cumi-cumi, daging ikan tongkol,
putih, tepung tapioka dengan proses pembuatan: bahan-bahan bawang putih, dan tepung tapioka.
dicampur dan dihaluskan hingga merata dimasukkan ke dalam Proses pembuatan dilakukan dengan cara mencampur dan
suatu wadah berupa loyang dan dikukus selama waktu tertentu menghaluskan bahan-bahan hingga merata, kemudian dimasukkan
sehingga menghasilkan suatu pasta kemudian mencetak pasta ke dalam suatu wadah berupa loyang dan dikukus selama
yang sudah dikukus dan didinginkan dengan menggunakan beberapa waktu tertentu, hasilnya akan berupa pasta.
saringan teh dan ditampung di dalam suatu wadah yang berisi Setelah itu, pasta didinginkan lalu dicetak menggunakan saringan
air bersih, membuang air bagian atas endapan, menambahkan teh. Hasil cetakan ditampung ke dalam suatu wadah yang berisi air
kembali air bersih, mengayak pakan hasil cetakan, dengan bersih, kemudian buang air bagian atas endapan, lalu tambahkan
saringan santan sesuai dengan ukuran pakan yang diinginkan. kembali air bersih.
Ukuran pakan dapat dicetak sesuai ukuran larva dengan tingkat Selanjutnya, ayak pakan hasil cetakan dengan saringan santan
umur yang berbeda serta memiliki warna terang, sehingga sesuai dengan ukuran pakan yang diinginkan. Pakan dapat dicetak
mudah mengontrol ketika pakan sedang dimakan larva dan sesuai dengan ukuran larva dan tingkat umur yang berbeda serta
mudah pula mengontrol bila terjadi kelebihan pemberian pakan. memiliki warna terang.
Dengan demikian, mudah untuk mengontrol ketika pakan sedang
dimakan larva dan mudah pula mengontrol bila terjadi kelebihan
pemberian pakan.
E. Ketelitian Data dan Fakta (1)
a. Berhubungan dengan pemaparan yang harus sesuai Rumus Kutipan Visual

dengan data dan fakta sebenarnya, kontekstual, • Rumus • Ayat Suci • Gambar
• Dalil • Hadits • Ilustrasi
ataupun bersifat mutakhir. • Postulat • Quote • Foto
• Definisi • Infografik
b. Jika di dalam naskah menyebutkan data dan fakta • UU/Peraturan

penduduk Indonesia, hendaknya editor meyakinkan


bahwa penulis sudah menggunakan data dan fakta
yang valid dan terbaru.
c. Begitupun dalam penyuntingan karya fiksi, seperti
cerpen dan novel, data dan fakta yang mendukung
cerita harus sesuai dengan keadaan sebenarnya
meskipun di satu sisi, fiksi hanya sebuah khayalan.
E. Ketelitian Data dan Fakta (2)

Nama Tanggal Angka

• Penulis • Kelahiran • Urutan


• Tokoh • Peristiwa • Jumlah
• Spesies • Peringatan • Operasi
• Geografis • Kegiatan/Acara Matematika
• Judul
• Media
• Peristiwa

Operasi Tertib Pusat  Opstibpus  Opstipus


Peristiwa 27 Juli 1996  Peristiwa 26 Juli 1997
F. Legalitas dan Kepatutan

a. Berhubungan dengan bahan-bahan yang mungkin melanggar hak cipta


seseorang ataupun bahan-bahan yang mungkin menimbulkan kontroversi
karena bersinggungan dengan isu SARA, gender, pencemaran nama baik
(fitnah), terorisme, hoaks, ataupun pornografi.

a. Editor harus awas terhadap aspek ini karena menyangkut keselamatan


banyak orang, termasuk penerbitnya.
G. Ketepatan Rincian Produksi
a. Editor harus memiliki wawasan tentang produksi buku mulai dari pracetak
hingga pascacetak. Estimasi waktu penyelesaian pekerjaan. Sadar Tenggat
waktu (deadline).

b. Penetapan format atau spesifikasi terbitan, seperti kelengkapan dan


sistematika buku, ukuran dan jenis kertas, warna, kualitas, serta estetika dan
efisiensi penentuan ukuran publikasi.

c. Berhubungan dengan ketepatan waktu dan kejelian editor dalam membuat


estimasi ketebalan naskah, ukuran yang tepat dan pas sesuai dengan
penggunaan, jenis kertas, hingga penjilidan.
Keterampilan yang diperlukan dan alur kerja

1. Perhatian terhadap detail dan kemampuan untuk


mengingat serta menerapkan gaya dan kaidah.
2. Kemampuan berbahasa (atau bahasa lainnya yang
relevan) yang baik.
3. Keterampilan kritis untuk mengenali
kesalahan/masalah dan inkonsistensi.
4. Kemampuan untuk mengatur prioritas dan
memenuhi tenggat waktu.
5. Keterampilan komunikasi yang baik untuk
berurusan dengan penulis ketika ada pertanyaan
yang perlu diselesaikan.
Manfaatnya?

 meningkatkan kualitas konten dan menambah nilai.


 menguntungkan pembaca, membuat artikel lebih
mudah dibaca dan dipahami.
 menguntungkan penulis, membuat karya mereka
lebih "halus" dan berwibawa.
 menguntungkan penerbit – terlihat lebih profesional.

Siapa yang melakukan?


 Dilakukan oleh spesialis non-subjek.
 Orang-orang yang terampil membaca dan memperbaiki tata
bahasa, memperhatikan inkonsistensi dan memastikan
kelengkapan sebuah naskah.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai