Anda di halaman 1dari 1

Di atas anggapan dan asumsi budaya Mandailing yang inefesien dan inefektif itu,

penulis masih melihat adanya ruang dan waktu yang luas untuk merevitalisasi kebudayaan
lokal itu. Dalam skala yang lebih besar dan pembiayaan yang lebih besar pula, upaya yang
dapat dilakukan untuk merevitalisasi budaya Mandailing tersebut adalah melalui
penyelenggaraan festival-festival kebudayaan Mandailing, melembagakan budaya, bahasa,
aksara Mandailing melalu mata pelajaran di sekolah dasar dan lanjutan yang sifatnya muatan
lokal.
Siriaon
Secara etimologi “siriaoan” berasal dari kata “ria” atau yang bermakna bahagia, riang
atau pamer sehingga makna utuh dari konsep tersebut secara bebas diterjemahkan sebagai
acara yang bersifat suka cita (happiness). Acara seperti ini tentunya banyak dikenal dalam
budaya bangsa lain di Indonesia dan juga dunia, namun tidak secara spesifik
mengkategorisasikan acara tersebut dalam sebuah konsep yang khusus.
Dalam budaya Barat dimana yang hampir semua bangsa merujuknya saat ini, acara-
acara “siriaon” ini dapat dipersamakan dengan kegiatan-kegiatan yang lazim disebut sebagai
pesta (party). Mengikuti logika itu, dalam budaya Barat tersebut kita mengenal beberapa acara
pesta antara lain: wedding party, birthday party, farewell party, tomato party….dan seterusnya.
Dalam kebudayaan Mandailing, acara siriaon yang sering diselenggarakan antara lain
adalah: Pabuat Boru atau memberangkatkan anak gadis untuk menikah, Mangoban Boru atau
membawa anak gadis untuk menikah, Mamebatkon Boru atau menyelenggarakan pesta atau
kunjungan ke rumah perempuan, Mamebatkon Danak atau menyelenggarakan pesta atas
kelahiran anak dan membawanya berkunjung ke rumah keluarga besar ibunya, “Mangido
Doah” atau meminta doa (kenduri) dan sebagainya.

Siluluton
Secara etimologi “siluluton ” berasal dari kata “lulut” atau yang bermakna sedih atau
menyakitkan sehingga makna utuh dari konsep tersebut secara bebas diterjemahkan sebagai
acara adat yang dilakukan akibat adanya kemalangan, mara bahaya atau kesedihan.
Dalam kebudayaan Mandailing acara “siluluton” yang diselenggarakan secara adat
antara lain: Mambulungi/hamalangan atau acara menyelenggarakan mayat, marsirang atau
bercerai dan mardame atau berdamai.

Siulahon

Anda mungkin juga menyukai