Anda di halaman 1dari 2

Membentuk karakter anak dengan JUS ( Jum’at Sehat )

Oleh : Irna Istiyana,S.Pd.

Dalam Kurikulum Merdeka yang sedang digalakkan oleh Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset dan Teknologi salah satu aspek yang menjadi perhatian khusus
adalah pembentukan karakter anak. Di dalam implementasinya di satuan pendidik
kadang belum membuat suatu gerakkan yang dapat menimbulkan dan menumbuhkan
karakter anak. Anak jaman sekarang sudah banyak kecanduan dengan gadget yang
memberikan banyak hiburan dan game yang bisa menghipnotis anak untuk berlama –
lama bermain dengan gadget.

Penggunaan gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi


perkembangan sosial dan emosional anak. Dampak buruk penggunaan gadget pada
anak antara lain anak menjadi pribadi tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri,
perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, dan ancaman cyberbullying.

Oleh karena itu setiap satuan Pendidikan di haruskan memberikan Pendidikan karakter
pada anak agar memiliki kepribadian sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Salah satu
caranya adalah penerapan budaya positif.

Budaya positif yang tercakup dalam pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah


watak/karakter yang merupakan pencerminan dari diri siswa, kodrat yang mereka miliki
dari lahir yang mereka bawa dan bisa dijadikan budaya positif di sekolah

Pengembangan budaya positif dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak


untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur serta akhlak
mulia.

Salah satu yang saya terapkan dalam sekolah adalah membiasakan Budaya Positif
JUS ( Jum’at Sehat ). Setiap hari jumat anak – anak menggunakan seragam olah raga
untuk melakukan aktivitas senam, jalan sehat atau kegiatan olah raga lain sesuai
dengan jadwal yang sudah ditentukan. Setelah kegiatan olah raga ini selesai anak –
anak sebelumnya sudah di beritahu untuk membawa makanan sehat yang
mengandung karbohidrat,protein,sayur, dan buah untuk dimakan Bersama di
sekolahan, kemudian setelah anak - anak makan bersama dilanjutkan kegiatan
kebersihan lingkungan sekitar sekolah.
Soekidjo Notoadmojo (1993: 62) berpendapat bahwa perilaku hidup sehat pada
dasarnya adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang terkait
dengan makanan, kebersihan diri, kebersihan lingkungan, kebiasaan terhadap sakit dan
penyakit dan keseimbangan antara kerja, istirahat, dan olahraga.

Dalam praktiknya anak – anak di ajak untuk dapat menerapkan hidup sehat dalam
kesehariannya, agar timbul karakter yang melekat pada anak saya juga membuat buku
kendai untuk anak yang berisi aktifitas olah raga yang dilakukan dirumah serta
makanan yang di sediakan setiap harinya yang bergizi, artinya tidak mewah namun
bergizi.

Makanan sehat adalah makanan yang kaya nutrisi mengandung zat gizi makro
(karbohidrat, protein, dan lemak sehat) serta zat gizi mikro (vitamin dan mineral), tetapi
tidak terlalu padat kalori alias tidak melebihi kebutuhan tubuh akan kalori harian. Makan
sehat bertujuan agar tubuh merasa nyaman, punya lebih banyak energi untuk
beraktivitas serta terhindar dari penyakit. Jika seseorang menyantap makanan yang
kaya nutrisi dengan benar dan seimbang, maka seseorang tidak har us melakukan diet
untuk mengurangi atau menambah berat badan, karna tubuh akan menyesuaikan diri
pada berat yang paling ideal. Semua itu dapat dicapai dengan mempelajari jenis-jenis
makanan sehat dan mengkonsumsinya dengan cara yang tepat (Oetoro, Parengkuam,
& Parengkuam, 2012).

Oleh : Irna Istiyana,S.Pd

Guru Mapel PJOK SD Negeri Cokro

Anda mungkin juga menyukai