Anda di halaman 1dari 2

Belajar Menyenangkan dengan Picture to Picture

Oleh : Zaenal Abidin,S.Pd.SD

Guru Kelas V SD Negeri Cokro

Menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I
pasal (1) : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Bloom
dalam (Suparman, 2012:133) bahwa tujuan pedidikan itu diklasifikasikan menjadi tiga kawasan,
yaitu kawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimana di dalam suatu proses pembelajaran
pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa.

Proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik apabila terjadi interaksi antara guru dengan
siswa. Di dalam suatu proses pembelajaran seorang guru harus kreatif yaitu dengan
menggunakan suatu metode yang tepat dalam suatu pembelajaran agar pembelajaran itu dapat
bermakna dan siswa tidak akan merasa jenuh di dalam kelas. Metode ceramah yang sering
digunakan oleh guru di dalam proses pembelajaran tidak mungkin tidak digunakan dalam
pembelajaran. Tetapi porsi yang digunakan seharusnya tidak digunakan dari awal pembelajaran
sampai akhir pembelajaran.

Ini terjadi pada kelas penulis dimana pembelajaran di kelas 5 mata pelajaran IPA Materi
perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam belum
sesuai dengan harapan, oleh sebab itu penulis menerapkan metode picture to picture pada
pembelajaran yang dilakukan.

Hal ini mengingat hasil belajar siswa kurang karena dari 26 siswa hanya 10 yang tuntas dalam
pebelajaran sedangkan 16 belum tuntas. Ada beberapa masalah yang berhasil penulis kumpulkan
antara lain : Guru juga jarang sekali menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga masih banyak siswa yang asyik main sendiri saat diterangkan dan ada
juga yang mengantuk, Pembelajaran kurang bermakna sehingga menjadikan siswa kesulitan
memahami konsep materi, oleh karena itu hasil belajar siswa masih banyak yang rendah.

Melihat hal tersebut guru menggunkan metode dan cara yang berbeda pada materi perubahan
yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dengan picture to
picture, jadi guru menyiapkan berbaga gambar tentang sumber daya alam dan pemanfaatannya
bagi kehidupan

Penulis membagi siswa dalam berbagai kelompok untuk membahas sumber daya alam
berdasarkan hasil tambang, air, hewan dan tumbuhan, kemudian masing – masing kelompok
membuat rangkuman tentang sumberdaya alm yang ada pada gambar dan pemanfaatannya
terhadap manusia.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugasnya kemudian setiap kelompok


mempresentasikan hasilnya di depan kelas secara bergantian. Di sela sela presentasi penulis
membimbing dan memberikan masukan serta penguatan materi. Jika semua kelompok sudah
melakukan presentasi guru menyimpulkan masteri Bersama dengan siswa.

Ternyata dari penerapan tersebut hasil belajar siswa mengalami kenaikan yang sangat segnifikan
selain itu juga keaktifan anak meningkat. Pemahaman terhadap materi juga semakin tinggi.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sudijono (2011: 50) bahwa
“Pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami
sesuatu dan setelah itu diketahui dan di ingat”. Pada dasarnya pemahaman merupakan salah satu
bentuk hasil belajar.

enurut Mulyono,( Kurniati, 2009: 12 ) keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala
sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik.
Keaktifan siswa yaitu,suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif

Anda mungkin juga menyukai