Anda di halaman 1dari 3

Pada suatu Hari, hiduplah seorang anak bernama edo. Seorang anak yang patuh kepada ibunya.

Saat itu ibunda edo yang sedang terserang penyakit malaria, memanggil edo dengan perlahan.

Ibu : Anakku Edo..... mama sakit. Bisa gak? tolong belikan mama obat ke rumah sakit?

Edo: oh iya ma, edo belikan dulu ya. Mama baik-baik di sini.

Ibu: terima kasih nak.

Karena jarak rumah edo ke rumah sakit cukup jauh, membuat edo menempuh perjalanan selama
dua jam. Melewati jalan setapak dan hutan sendirian.

Setibanya ia di rumah sakit, edo menghampiri suster dan hendak membeli obat untuk ibunya.

Edo: Permisi suster, saya mau beli obat malaria untuk ibu saya.

Suster: oh iya dek, siapa nama ibunya?

Edo: Ibu susi.

Suster: baik dek. Saya siapkan dulu ya. Silahkan ambil nomor antrian dan menunggu sebentar ya.

Edo: baik suster.

Tidak begitu lama edo menunggu, lalu terdengar suara suster memanggil nama ibunya.

Suster: atas nama ibu Susi,. Silahkan di ambil obatnya.

Edo: iya, saya suster.

Lalu berdirilah edo dan bergegas mengambil obat yang ada di atas meja suster. Dan segera
meninggalkan ruangan itu untuk segera menemui ibunya di rumah.

Sesaat setelah edo meninggalkan ruangan itu, berkatalah seorang suster kepada yang lain.

Suster 1: anak kecil tadi kemana?

Suster 2: sudah pulang lah.

Suster 1: terus dia ambil obat yang mana? Yang di atas meja itu?

Suster 2: iya, kenapa?

Suster 1: (kaget) dalam nama yesus!

Keesokan harinya, di rumah sakit terjadi kegaduhan. Terlihat dua orang suster sedang bercengkrama
dengan raut wajah ketakutan.

Lalu datanglah seseorang bernama Dr. Maxwell. Dengan heran dia bertanya kepada dua orang
suster tadi.
Dr. Maxwell: ada apa ini? Kenapa kalian seperti ketakutan?

Suster 1: maafkan kami dok, kemarin ada seorang anak ingin membeli obat malaria untuk ibunya.
Tapi dia salah membawa obat, dan kami juga terlambat menyadarinya.

Dr. Maxwell: Obat apa yang dia bawa?

Suster 2: handsanitazier dok.

Dr. Maxwell: darah Yesus! Ibunya bisa meninggal kalau minum itu.

Suster 2: itulah dok, kami takut sekali.

Dr. Maxwell: ya Tuhaaaannn.. ini cobaan bagi kita semua. Kita harus berdoa memohon pertolongan
Tuhan.

Lalu berdoalah mereka memohon pertolongan Tuhan atas apa yang terjadi.

Tidak lama setelah mereka selesai berdoa, lalu datanglah edo yang sedang menangis tersedu-sedu.
Air mata edo berlinang dan nafas sesenggukan, membuat para suster semakin panik dan ketakutan

Dr. Maxwell: dek, kami minta maaf tentang ibumu. Kami benar-benar tidak sengaja akan hal itu.

Suster 1: iya dek, kami sama sekali tidak sengaja.

Lalu raut wajah edo berubah, dia terlihat heran dan berkata:

Edo: maksudnya gimana dok?

Dr. Maxwell: maafkan kami, obat yang kamu ambil kemarin bukan obat malaria. Itu obat cuci
tangan!

Suster 2: iya dek, maafkan kami. Gara-gara kami ibu kamu bisa sakit makin parah.

Edo terdiam... lalu berkata.

Edo: obatnya jatuh di jalan.

(dokter & suster saling menatap kebingungan)

Dr. Maxwell: apa itu benar dek? Terus kenapa kamu menangis?

Edo : saya takut di marahi dok, obat itu jatuh dan tumpah di jalan. Dan saya gak punya uang lagi
untuk menggantinya. Saya takut dok.

Seketika itu berubahlah raut wajah dokter dan para suster. Terlihat sebuah sukacita dan rasa syukur
di hati mereka.

Anda mungkin juga menyukai