Anda di halaman 1dari 28

Online Marketplace

● Definisi Marketplace
Marketplace adalah platform yang menjadi perantara antara penjual dan
pembeli di internet. Jadi, website marketplace bertindak sebagai pihak ketiga dalam
transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran.
Dengan kata lain, bisa dibilang marketplace adalah department store versi online.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka belanja digital
terbesar, hal ini juga berpengaruh pada tingginya angka penggunaan dan kunjungan
marketplace. Menurut laporan riset “The State of E-commerce App Marketing 2021”
yang dilakukan oleh AppsFlyer sebuah perusahaan pelacakan aplikasi, Indonesia
berada di urutan nomor tiga setelah Brazil dan India. Hal ini juga dipengaruhi oleh
kenaikan jumlah pemasangan aplikasi di ponsel android naik sebesar 70 persen pada
periode Januari 2020 hingga Juli 2021. Terlebih pandemi Covid-19 telah mengubah
perilaku masyarakat dan memaksa konsumen mengadopsi cara berbelanja baru,
sehingga marketer e-commerce juga harus turut ikut beradaptasi.

● Jenis Online Marketplace


Pada umumnya terdapat dua jenis kerja sama di situs marketplace Indonesia,
yaitu marketplace murni dan konsinyasi. Berikut penjelasan detailnya:

1. Marketplace Murni
Kerjasama marketplace murni adalah ketika situs marketplace hanya
menyediakan lapak untuk berjualan dan fasilitas pembayaran. Penjual
berkewajiban untuk menyediakan deskripsi dan foto produk secara mandiri.
Selain itu, penjual juga dapat menerima penawaran harga dari pembeli.
Setelah mendapatkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli
bisa mengirimkan sejumlah uang ke rekening yang disediakan marketplace.
Contoh marketplace Indonesia yang populer di dengan jenis
kerjasama pertama adalah Tokopedia, Bukalapak, Elevenia, Blanja, dan
BliBli. Beberapa contoh marketplace dari luar negeri yang populer di
Indonesia adalah Shopee (Singapura), Lazada (Singapura), JD.ID (Tiongkok),
Amazon (Amerika Serikat), dan Rakuten (Jepang).

2. Marketplace Konsinyasi
Jenis kerjasama yang kedua adalah konsinyasi atau istilah mudahnya
adalah titip barang. Jika penjual melakukan kerjasama konsinyasi dengan situs
marketplace, ia hanya perlu menyediakan produk dan detail informasi ke
pihak marketplace. Salah satu contoh marketplace yang menyediakan
kerjasama konsinyasi adalah Zalora. Contoh marketplace lain yang
menggunakan jenis kerjasama ini adalah Berrybenka.
Pihak situs marketplace akan mengurus penjualan dari foto produk,
gudang, pengiriman barang, hingga fasilitas pembayaran. Berbeda dari jenis
kerjasama sebelumnya, di jenis kerjasama ini pembeli tidak bisa melakukan
penawaran harga karena alur semua transaksi ditangani oleh situs
marketplace.
Perbedaan mendasarnya terletak pada tanggung jawab penjual dan
alur transaksinya. Alur transaksi di marketplace terjadi langsung antara
penjual dan pembeli, sedangkan kerjasama konsinyasi semua alur transaksi
langsung ditangani situs marketplace.

● Manfaat Online Marketplace


1. Sebagai tempat dimana para pembeli berkumpul
Marketplace bisa kita manfaatkan sebagai salah satu tempat dimana
para pembeli berkumpul. Tak hanya di satu kota saja, akan tetapi berbagai
pembeli dari seluruh kota di Indonesia bisa menjangkaunya. Dengan begitu,
hal ini sangat menguntungkan bagi mereka seorang penjual yang ingin
mendapatkan pembeli dengan lebih mudah. Dengan memanfaatkan
marketplace, maka pembeli akan lebih mudah mengetahui toko kita. Hal ini
berarti, bagi mereka yang berposisi sebagai pedagang atau penjual tidak perlu
kesusahan lagi mencari calon pembeli.

2. Sebagai penghubung antara pembeli dengan penjual


Pembeli akan lebih mudah mendapatkan penjual dengan cara
mengakses marketplace yang ada. Dengan begitu, kebutuhan para pembeli
pun bisa cepat didapatkan meski hanya melakukan transaksi secara online.
Tak hanya itu, manfaat yang satu ini juga cukup jelas menguntungkan dari sisi
penjual. Hanya dengan memasang produk yang dijual, maka penjual hanya
perlu menunggu dan melayani pembeli karena secara langsung marketplace
sudah menghubungkannya.

3. Sebagai relasi antar pedagang dengan pedagang lain


Marketplace juga bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan relasi
antar satu pedagang dengan pedagang lainya. Dengan begitu, bagi kita
seorang pedagang yang ingin bertukar pikiran dengan pedagang lain baik itu
mengenai produk atau hal lainnya, bisa dengan mudah terhubung. Tak hanya
itu, apabila kita sebagai sesama pedagang ingin melakukan hubungan
kerjasama maka juga akan mendapatkan keuntungan lebih satu sama lainnya.
4. Sebagai salah satu sarana promosi tanpa adanya pungutan biaya
Marketplace merupakan salah satu platform jual beli yang bisa kita
manfaatkan sebagai sarana promosi secara gratis. Kita tidak perlu pungutan
biaya lainnya untuk mempromosikan setiap produk yang ingin dipasarkan.
Dengan begitu, kita bisa lebih menghemat biaya saat ingin memulai usaha.
Selain itu, juga tetap bisa leluasa untuk mempromosikan produk meski tidak
dipungut biaya. Alhasil, kita akan mendapatkan keuntungan yang maksimal
apabila tidak ada potongan biaya saat ingin melakukan promosi.

● Kelebihan dan Kekurangan Online Marketplace


a. Kelebihan
1) Bisa Berjualan dengan Modal Minimalis
Kehadiran marketplace membuat siapa saja bisa berjualan
walaupun modalnya sedikit. Mulai dari mendaftar hingga
berjualan, kita tidak perlu mengeluarkan uang. Fitur-fitur yang
ada dalam platform tersebut juga bisa diakses secara gratis.
Modal yang diperlukan hanya untuk menyediakan produk yang
dijual saja. Sehingga modal yang diperlukan tidak banyak.

2) Mudah Digunakan
Ketika berjualan di marketplace, kita hanya mendaftar atau
membuat akun, unggah foto produk, dan melengkapi keterangan
yang diperlukan. Secara umum, langkah-langkahnya sangat
mudah karena sistem telah disediakan oleh pengelola platform
tersebut.

3) Barang yang Dijual Tidak Terbatas


Adanya marketplace membuat kita bisa menemukan barang
apapun, mulai dari pakaian, sepatu, tas, perlengkapan rumah,
perlengkapan sekolah, produk elektronik, dan lain sebagainya.
Hal ini sangat menguntungkan untuk penjual atau pembeli. Bagi
penjual, marketplace menjadi tempat terbaik untuk berjualan
produk apapun. Sementara bagi pembeli, platform jual beli
online ini mempermudah siapa saja untuk mendapatkan produk
yang dicarinya.

4) Promosi Mudah
Promosi di marketplace diketahui lebih mudah karena dibantu
oleh pihak marketplace. Sebagai penyedia tempat berjualan,
platform tersebut tentu ingin menarik traffic serta menjual
produk sebanyak mungkin. Sehingga, secara tidak langsung
platform tersebut akan ikut mempromosikan produk yang kita
jual dengan gratis. Namun apabila kita ingin menjangkau lebih
banyak pengguna platform tersebut, kita bisa menggunakan fitur
premium yang disediakan marketplace tersebut.

5) Tidak Perlu Khawatir Kehilangan Konsumen


Jika berjualan online di marketplace, maka kita tidak perlu
khawatir akan kehilangan konsumen. Pasalnya, setiap harinya
platform tersebut dikunjungi banyak orang. Berdasarkan laporan
dari Webretailer, Shopee menjadi platform jual beli yang
mendapat pengunjung terbanyak di Asia Tenggara selama 2021.

6) Tingkat Kepercayaan Besar


Kelebihan lain dari marketplace yaitu bisa meningkatkan kepercayaan
pembeli. Ketika kita berjualan di marketplace, umumnya pembeli tidak
merasa takut tertipu. Hal ini dikarenakan uang yang dibayarkan baru
akan dilepas kepada penjual setelah barang diterima pembeli.

7) Dapat Memantau Perkembangan Bisnis dengan Mudah


Marketplace umumnya dilengkapi dengan fitur insight yang
mempermudah penjual untuk memantau perkembangan
usahanya. Di fitur tersebut biasanya terdapat data pengunjung,
interaksi di toko, jumlah pembeli, dan beberapa data penting
lainnya. Data-data tersebut dapat dimanfaatkan untuk
melakukan evaluasi dan pengembangan usaha.

b. Kekurangan
1) Persaingan Ketat
Persyaratan untuk berjualan di marketplace sangat mudah
membuat banyak orang berbondong-bondong membuat toko di
marketplace. Hal ini ternyata membuat persaingan antar penjual
semakin ketat. Maka dari itu, jika ingin berjualan di marketplace,
pastikan telah menyiapkan strategi marketing yang tepat.

2) Kondisi Pasar yang Sporadis


Kekurangan lain dari marketplace yaitu kondisi pasar yang
sporadis. Jika kita berjualan di marketplace global dengan
berbagai produk yang ditawarkan, maka kemungkinan produk
kita ditemukan konsumen relatif sulit. Maka dari itu, diperlukan
kata kunci yang bisa mengantarkan konsumen untuk
menemukan produk yang Anda jual.

3) Tidak Memiliki Peluang Branding


Branding menjadi hal penting dalam mengembangkan usaha.
Namun perlu diketahui bahwa saat kita berjualan di marketplace,
kita tidak sedang membangun brand dari usaha online tersebut.
Hal ini dikarenakan pembeli sering kali hanya mengingat nama
marketplace-nya saja dan tidak mengingat nama brand yang
dibeli.

● Perbedaan Online Marketplace dan E-commerce


Marketplace adalah layanan yang diberikan dari pihak ketiga sebagai
perantara, antara penjual dan pembeli. Semua penjual dapat menjual produknya di
marketplace. Konsep platform ini sama halnya dengan pasar. Hanya saja, semua
transaksi dilakukan secara online. Sedangkan, e-commerce adalah salah satu tempat
penjualan barang secara online yang menggunakan website. Dalam platform ini, kita
tidak akan menemukan toko online bahkan kompetitor lain. Dengan kata lain,
platform tersebut dibuat secara eksklusif hanya dikelola oleh brand atau merek itu
sendiri. Jadi, tidak ada pihak ketiga yang ikut campur di dalamnya.
Berikut merupakan perbedaan antara marketplace dan e-commerce:
1. Persaingan
Pemilik e-commerce atau website store tersebut tidak memiliki
pesaing. Pengunjung yang datang, bisa dipastikan tertarik dengan produk
yang ditawarkan. Justru, kompetitor di sini terjadi dengan sesama
e-commerce lainnya. Sedangkan marketplace, memiliki persaingan lebih keras
daripada e-commerce. Sebab, banyak toko berbeda yang menawarkan
produk dengan kualitas dan kuantitas yang sama dalam satu platform.

2. Media Komunikasi
Media komunikasi menjadi salah satu pendukung paling penting dari
kesuksesan penjualan. Hal ini agar para penjual bisa menjalin komunikasi
dengan para pelanggan. Akan sangat mudah bagi e-commerce untuk
berkomunikasi. Banyak fitur komunikasi yang bisa digunakan pembeli, seperti
halnya fitur message dalam website, hingga tersedia tautan Whatsapp, Line,
atau Telegram.
Sementara, penjual di marketplace tidak bisa melakukan hal tersebut.
Semua media komunikasi hanya bisa melalui fitur yang sudah disiapkan oleh
marketplace itu sendiri. Hal ini agar tidak ada kesepakatan antara pembeli
dan penjual yang melakukan transaksi di luar marketplace.

3. Faktor Teknis dan Efektivitas Biaya


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, e-commerce adalah
website store yang dibuat khusus untuk brand atau merek itu sendiri. Tidak
semua orang memiliki pengetahuan dan mampu mengelola e-commerce
dengan baik. Sehingga diperlukan staf ahli di bidang website developer. Tidak
heran, jika pembuatan e-commerce membutuhkan biaya yang cukup besar.
Apalagi jika kamu tidak memiliki keahlian dibidang tersebut.
Apabila tidak memiliki modal untuk membuat e-commerce,
marketplace bisa menjadi pilihan alternatif. Dengan mudah, kamu bisa
membuat tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun, alias gratis.
Marketplace menyediakan platform untuk memposting segala sesuatu yang
berhubungan dengan toko online. Mulai dari upload produk, deskripsi, stok
barang, cara pemesanan hingga pembayaran. Semua telah disediakan oleh
pihak ketiga.

4. Jenis Produk yang Dijual


Untuk e-commerce karena website yang dibuat khusus, maka yang
dijual hanyalah produk milik brand atau merek tersebut. Meskipun
mengeluarkan berbagai macam jenis produk, nama merek tetap sama.
E-commerce akan lebih cocok dan tepat, jika produk yang dijualkan unik dan
eksklusif.
Sedangkan di marketplace, jenis produk yang dijualkan dari berbagai
macam brand. Artinya, platform ini menyediakan banyak toko yang menjual
berbagai macam produk, brand, hingga jasa. Artinya, satu toko boleh menjual
produk apa pun dan dari merek apa saja. Pemilik toko online tidak harus
memiliki produk sendiri. Sehingga, cocok digunakan untuk menjual produk
yang sudah umum di pasaran.

5. Marketing dan Traffic


Inilah yang paling membedakan antara penjualan di e-commerce dan
marketplace. Kedua platform tersebut memiliki banyak perbedaan di strategi
marketing. Memiliki modal yang cukup, pastinya e-commerce memiliki tim
ahli di bagian marketing. Tidak heran, apabila promosi pada platform ini
memiliki potensi marketing yang lebih baik dan tidak terbatas. Jika strategi
marketing dilakukan dengan benar maka trafik penjualan pun akan jauh lebih
besar. Selain itu, pemilik toko online juga bisa menentukan luasan jangkauan.
Sehingga, tidak akan kehilangan leads.
Sementara, untuk marketplace penjual tidak perlu memikirkan
tentang marketing. Sebagai penyedia, pihak ketiga lah yang akan menarik
trafik dan menjual produk di dalam platform sebanyak mungkin. Oleh karena
itu, penjual tidak harus mengeluarkan uang untuk melakukan promosi.
Sayangnya, meskipun trafik yang melihat produk akan tinggi. Tetapi, bukan
berarti mereka akan membeli bahkan menjadi pelanggan kita. Jikapun
mereka jadi membeli, belum tentu nantinya mereka akan menjangkau toko
kita lagi.

6. Jumlah Penjualan
Dari poin sebelumnya, tentu sudah sangat jelas bahwa e-commerce
punya brand itu sendiri, artinya siapa pun yang mengunjungi website tersebut
tertarik dengan produk yang dijualkan. Tidak heran, margin yang diperoleh di
e-commerce jauh lebih tinggi.
Namun, berbeda dengan marketplace. Setinggi apapun traffic yang
mengunjungi marketplace tersebut, belum tentu mereka akan mengunjungi
toko online kita. Kenapa bisa begitu? Hal ini karena banyaknya penjual yang
menjualkan barang atau jasa dalam satu tempat. Sehingga, tidak heran jika
persaingan akan jauh lebih sengit.
7. Pengumpulan Data

Data adalah salah satu hal yang paling penting dari berbisnis. Dengan
data yang jelas, maka kita bisa memantau traffic penjualan toko kita. Semua
data tersebut pasti akan sangat berguna kedepannya. Apalagi jika nanti ingin
membuat produk baru atau bahkan brand baru.
Dari hal ini, e-commerce memiliki pengumpulan data yang lebih
lengkap dibandingkan marketplace. Semua data pengunjung website akan
bisa dianalisis dan dan diketahui. Berbeda dengan marketplace yang semua
data pengguna dikelola oleh pihak marketplace.

● Contoh Online Marketplace Terbesar di Indonesia


Persaingan marketplace di Indonesia kini semakin ketat. Banyak sekali
kompetitor-kompetitor baru dan lama yang bersaing untuk merebut konsumen
Indonesia. Berikut merupakan lima besar marketplace yang semuanya termasuk
dalam jenis marketplace murni karena jangkauan pasarnya lebih banyak dan
beragam:

1. Tokopedia
Urutan pertama marketplace paling terpopuler di Indonesia diduduki
oleh aplikasi marketplace dalam negeri, Tokopedia. Tokopedia berhasil
mengumpulkan jumlah pengunjung sebanyak 147,8 juta orang pada kuartal 2,
2022. Terjadi peningkatan sebanyak 9,4 persen dibandingkan kuartal
sebelumnya yaitu sebanyak 135,1 juta kunjungan.
Kenaikan angka ini juga dipengaruhi oleh beberapa strategi marketing.
William Tanuwijaya mengungkapkan bahwa dipilihnya bintang-bintang
populer dari Korea seperti BTS dan Blackpink sangat berpengaruh dalam
mendongkrak penggunaan aplikasi ini. Ditambah Tokopedia juga
mengeluarkan berbagai program yang menguntungkan penjual (merchant)
dan pembeli (buyer).

2. Shopee

Urutan kedua datang dari pesaing terberat Tokopedia, yaitu Shopee.


Perusahaan teknologi asal singapura ini harus turun menuju posisi kedua
setelah mengalami kemenangan berturut-turut sejak kuartal IV 2019 hingga
kuartal IV 2020. Shopee memperoleh kunjungan sebanyak 127 juta atau turun
sebanyak 0,3% dari kuartal sebelumnya yaitu 127,4 juta.
Namun begitu, Shopee masih menjadi pilihan yang sangat
diperhitungkan dalam berbelanja online. Berdasarkan survey, pengunjung
banyak memilih Shopee karena harganya yang terjangkau dan memiliki
banyak promo yang bisa digunakan. Beberapa kategori populer di Shopee
antara lain produk kecantikan, peralatan rumah tangga, dan fashion muslim.

3. Bukalapak

Urutan ketiga kembali diduduki oleh aplikasi marketplace dari dalam


negeri, Bukalapak. Perusahaan yang berdiri pada 2010 ini lebih berfokus pada
penjualan produk UMKM di Indonesia. Meskipun tidak sepopuler Tokopedia
dan Shopee, Bukalapak bisa kamu perhitungkan sebagai platform dalam
menjual produkmu.
Sejak 2017 bukalapak memiliki program Mitra Bukalapak untuk
mendigitalisasi warung di seluruh Indonesia. Berdasarkan data dari riset
Nielsen yang dilakukan pada Juni 2022 terhadap 3.000 warung dan kios pulsa,
ditemukan bahwa di antara 14 kota di Indonesia, 14,8 persen penetrasi O2O
dipimpin oleh Mitra Bukalapak dengan penetrasi 42 persen. Bukalapak juga
terus menggandeng berbagai pihak dari swasta maupun pemerintahan untuk
semakin meningkatkan dampak bagi mitra melalui kerja sama strategis.

4. Lazada
Posisi selanjutnya diduduki oleh marketplace milik perusahaan
Alibaba Group, Lazada Indonesia. Hingga Juli 2022, Lazada Indonesia
mengalami pertumbuhan seller lokal sebesar 2,4 kali lipat dibandingkan
Maret 2020 saat awal pandemi. Ini berarti Lazada masih memiliki peminat
dan terus tumbuh. Untuk semakin meningkatkan bisnis sellernya, Lazada juga
mengadakan program untuk pebisnis online yang bergabung di marketplace
nya. Program-program tersebut adalah Mulai di Laz, Bisa Naik Kelas, Program
Pendaftaran Seller dengan Tiga Langkah Mudah.

5. Blibli

Posisi kelima ada anak perusahaan milik Djarum, Blibli.com. Dengan


perolehan pengunjung sebanyak 18,4 juta orang, blibli masih eksis di dunia
marketplace Indonesia. Marketplace yang pernah menjadi sponsor PBSI ini
juga banyak mengeluarkan program dan promosi untuk mengundang pembeli
dan seller.
Setiap online marketplace memiliki karakteristiknya masing-masing dimana
karakteristik tersebut meliputi reputasi, perbandingan harga, variasi produk, layanan
logistik, hingga karakteristik pengguna. Karakteristik tersebut secara tidak langsung
menunjukkan bahwa setiap marketplace memiliki keunggulan dan target
penggunanya

● Langkah-Langkah Membuka Toko di Shopee


1. Mendaftar Akun Shopee
Caranya membuat akun tidak sulit. Pertama, buka situs resmi Shopee
dengan menggunakan laptop, komputer, atau dengan menggunakan aplikasi
Shopee di smartphone. Unduh aplikasinya melalui Google Play Store atau
Apple App Store. Berikutnya, klik "Daftar" untuk membuat akun dan mengisi
seluruh data yang dibutuhkan dengan benar.
Lengkapi proses pendaftaran Penjual dengan mengisi informasi yang
diperlukan.
2. Membuka dan Mengatur Toko
Selesai mendaftar, Anda dapat memilih menu “Jual” yang berada di
sisi kiri atas. Apabila menggunakan smartphone opsi ini bertuliskan “Saya”
yang berada di kanan bawah. Kemudian klik “Mulai Jual” yang berada di kiri
atas. Selanjutnya, Anda akan dialihkan ke fitur Shopee Seller Center yang
menjadi pusat mengelola toko. Kemudian, pilih menu “Pengaturan Toko” dan
lengkapi profil toko anda mulai dari nama, deskripsi, logo, foto profil, banner,
dan klik “Simpan”.

3. Mengatur Alamat Toko dan Pilih Jasa Pengiriman


Setelah melengkapi seluruh informasi toko, Anda dapat mengisi alamat toko
dengan cara pilih menu “Alamat Saya”, kemudian klik opsi “Tambah Alamat
Baru”. Isikan seluruh rincian alamat toko dan klik “Simpan”. Selain mengisi
alamat toko, Anda juga diminta untuk memilih jasa pengiriman yang akan
digunakan saat ada konsumen membeli produk Anda. Pilih menu “Jasa
Kirimku” untuk mengatur ekspedisi yang akan Anda gunakan. Di sana sudah
tersedia beberapa opsi jasa pengiriman yang bisa Anda pilih. Kemudian klik
“Toggle” yang ada di jasa kirim tersebut sampai warnanya berubah menjadi
hijau.

4. Mengatur Rekening Bank


Tahapan berikutnya yang harus Anda lakukan saat membuat toko
belanja online di Shopee adalah mengatur rekening bank yang akan Anda
gunakan saat transaksi. Caranya, pilih menu “Kartu/Rekening Bank” dan
masukkan password dari akun yang telah Anda buat sebelumnya. Apabila
sudah menambah rekening bank, kemudian pilih menu “Tambah Rekening
Bank” dan isikan form yang ada lalu klik “Lanjut”.
5. Memulai Jualan
Toko Anda kini sudah siap untuk berjualan. Anda dapat memilih kotak
yang berada di samping nama akun kemudian klik menu “Produk Saya”. Anda
juga perlu menambahkan produk dengan cara pilih “Tambah Produk Baru”.
Lanjutkan dengan mengisi nama produk dan kategori yang sesuai, misalnya
Pakaian Laki-laki > Atasan > Kemeja, kemudian klik “Lanjut”.
6. Menambahkan Rincian Produk
Selain menambahkan kategori produk, Anda juga harus
menambahkan rincian dari produk yang akan dijual. Rincian yang biasanya
diperlukan seperti deskripsi produk, merek, bahan, ukuran, dan beberapa
informasi produk lainnya yang dibutuhkan calon pembeli. Selanjutnya,
masukkan jumlah atau stok dari barang yang Anda jual dan harga dari produk
tersebut. Kemudian, lanjutkan dengan mengunggah foto produk. Pilih foto
terbaik karena konsumen akan melihat apakah produk Anda bagus atau tidak
dari foto tersebut. Tambahkan juga rincian seperti berat produk, ukuran
paket, dan ongkos kirimnya.
7. Toko Telah Siap dan Lakukan Promosi
Setelah semuanya selesai klik "Simpan dan Tampilkan". Anda juga
dapat melakukan promosi produk dengan cara copy link atau pilih opsi share,
kemudian bagikan ke media sosial lain yang Anda miliki. Promosi sangat
diperlukan agar pembeli lebih mengenal dan mengetahui produk yang dijual.
Shopee juga telah memberikan fitur promosi yang bisa Anda manfaatkan
dengan sebaik-baiknya. Jangan lupa juga untuk ikut program-program Shopee
seperti flash sale, bebas ongkir, cashback, diskon, dan program lainnya yang
bisa meningkatkan penjualan Anda.
● Langkah-Langkah Membuka Toko di Tokopedia
1) Panduan Buat Akun Pembeli Tokopedia
Sebelum buka toko di Tokopedia, kamu harus punya akun pembeli
terlebih dahulu. Sebelumnya, pastikan kamu sudah men-download aplikasi
Tokopedia di Google PlayStore atau AppStore. Setelah membuka aplikasi
Tokopedia, klik Menu Utama (tiga garis) di bagian pojok kanan atas, lalu klik
Daftar untuk membuat akun pembeli.
1. Masukkan nomor ponsel atau email yang ingin kamu gunakan. Klik
‘Daftar’.
2. Pilih Metode Verifikasi yang tertera.
3. Kamu akan dikirimkan kode verifikasi atau OTP (One Time Password).
Masukan kode verifikasi tersebut untuk mengaktifkan akun
pembelimu. Ingat ya, kode OTP sifatnya rahasia. Jangan berikan kode
ini ke siapapun termasuk yang mengaku sebagai pihak Tokopedia.
4. Masukkan kode OTP yang sudah dikirimkan Tokopedia.
5. Apabila kamu mendaftar dengan email, maka kamu akan diminta
untuk menulis nama dan juga password Tokopedia kamu, sementara
jika kamu mendaftar dengan nomor telepon, kamu hanya akan
diminta memasukkan nama lengkap. Tuliskan nama lengkapmu sesuai
KTP agar nantinya memudahkanmu melakukan penarikan saldo atau
dana ke rekening pribadi. Klik ‘Lanjut’.
6. Selamat! Akun pembelimu sudah jadi!

2) Panduan Buka Toko di Tokopedia


1. Buka aplikasi Tokopedia, klik ‘Menu utama’
2. Lalu klik ‘Mau mulai berbisnis? Buka Toko Gratis’
3. Kamu akan diarahkan ke halaman buka toko. Klik ‘Buka Toko Gratis’.
4. Tulis nama tokomu. Nama toko tidak bisa diubah ya. Pastikan kamu
sudah menyiapkan nama toko yang sesuai. Setelah isi nama tokomu,
isi domain toko. Domain toko ini nantinya akan berfungsi sebagai link
tokomu di Tokopedia.
5. Masukkan alamat toko yang benar dan lengkap. Alamat ini akan
digunakan oleh kurir untuk mengambil barang dari tokomu. Lengkapi
nama jalan, nomor bangunan, nomor RT dan RW, kecamatan, hingga
kode pos. Klik ‘Simpan’.
6. Selamat! Tokomu sudah jadi deh!
References

Apa Itu Marketplace? Berikut adalah Pengertian, Contoh & Jenisnya! (n.d.).
Niagahoster. Retrieved May 22, 2022, from
https://www.niagahoster.co.id/blog/marketplace-adalah/
AppsFlyer: Pengguna Aplikasi e-Commerce Indonesia Terbesar Ketiga di Dunia. (2021,
October 13). Ekonomi Bisnis.com. Retrieved May 22, 2022, from
https://ekonomi.bisnis.com/read/20211013/12/1454172/appsflyer-pengguna-
aplikasi-e-commerce-indonesia-terbesar-ketiga-di-dunia
Cara Buka Toko di Tokopedia, Mudah dan Gratis. (n.d.). Tokopedia Seller. Retrieved
May 23, 2022, from https://seller.tokopedia.com/edu/cara-buka-toko/
Daftar Situs Marketplace Terbaik di Indonesia 2022. (2022, March 21). IDCloudHost.
Retrieved May 22, 2022, from
https://idcloudhost.com/marketplace-terbaik-2022/
Ketahui Perbedaan Marketplace dan Ecommerce. (2022, January 29). Kredit Pintar.
Retrieved May 22, 2022, from
https://www.kreditpintar.com/education/perbedaan-marketplace-dan-ecomm
erce
Mengenal Apa itu Marketplace : Manfaat, Fungsi, Kelebihan, dan Cara Daftarnya.
(2020, August 17). IDCloudHost. Retrieved May 22, 2022, from
https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-marketplace-manfaat-fungsi-kelebi
han-dan-cara-daftarnya/
Mulai Berjualan di Shopee | Pusat Edukasi Penjual Shopee Indonesia. (2022, March
29). Shopee Seller Centre. Retrieved May 23, 2022, from
https://seller.shopee.co.id/edu/article/464
Ragam Kelebihan dan Kekurangan Berjualan Melalui Marketplace - Nasional
Katadata.co.id. (2022, March 23). Katadata. Retrieved May 24, 2022, from
https://katadata.co.id/agung/berita/623ae39bcbb92/ragam-kelebihan-dan-ke
kurangan-berjualan-melalui-marketplace
7 Cara Buka Toko di Shopee Mudah, Cepat, dan Menguntungkan - E-commerce
Katadata.co.id. (2021, June 30). Katadata. Retrieved May 23, 2022, from
https://katadata.co.id/muchamadnafi/digital/60d72e15d5a31/7-cara-buka-tok
o-di-shopee-mudah-cepat-dan-menguntungkan
10 Daftar Marketplace Terbesar dan Terpopuler di Indonesia Tahun 2022. (2021,
November 1). Komerce. Retrieved May 22, 2022, from
https://komerce.id/blog/marketplace-terpopuler-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai