Aplikasi Termodinamika 1 - Kel 5
Aplikasi Termodinamika 1 - Kel 5
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH:
KELAS 3B
SINGARAJA
2022/2023
A. Aplikasi Hukum Termodinamika I Pada Proses Fisis
Dalam Hukum Termodinamika I ini akan mengalami 4 proses, yakni:
1. Proses Isotermal (Suhu Tetap)
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika, dimana terjadi perubahan-
perubahan di dalam sistem tersebut. Proses termodinamika yang berlangsung terutama
dalam suhu konstan itulah yang disebut dengan proses isotermal. Berhubung prosesnya
berlangsung dalam suhu konstan, maka tidak terjadi perubahan energi dalam. Proses
isotermal ini dapat dibuktikan dalam kegiatan sehari-hari, misalnya popcorn di dalam
panci. mengacu pada Hukum Termodinamika I, maka kalor yang diberikan akan sama
dengan usaha yang dilakukan oleh sistem (Q = W). Perlu diketahui bahwa proses ini
juga dapat diberlakukan dengan Hukum Boyle, yakni menjadi:
Pada proses isotermal ini tidak akan terjadi perubahan energi dalam ∆U=O. Sementara
usahanya tetap dapat dihitung dari luas daerah yang ada di bawah kurva, dengan rumus:
Panasnya reaksi atau entalpi reaksi (ΔH) adalah perubahan entalpi reaksi kimia
yang terjadi pada tekanan konstan (Anne Marie Helmenstine, 2014). Karena entalpi berasal
dari tekanan, volume, dan energi internal, yang semuanya merupakan fungsi keadaan,
entalpi juga merupakan fungsi keadaan (Rachel Martin, 2014).ΔH, atau perubahan entalpi
muncul sebagai satuan ukuran untuk menghitung perubahan energi suatu sistem ketika
menjadi terlalu sulit untuk menemukan ΔU, atau perubahan energi internal suatu sistem,
secara bersamaan mengukur jumlah panas dan pekerjaan dipertukarkan. Diberikan tekanan
konstan, perubahan entalpi sama dengan panas dan dapat diukur sebagai ΔH = q.Notasi
ΔHº atau ΔHºr kemudian muncul untuk menjelaskan suhu dan tekanan yang tepat dari
panas reaksi ΔH.Entalpi standar reaksi dilambangkan dengan ΔHº atau ΔHºrxn dan dapat
mengasumsikan nilai positif dan negatif. Satuan untuk ΔHº adalah kilojoule per mol, atau
kj / mol.
Proses dan cara menghitung perubahan entalpi atau entalpi reaksi (△H)(△H), yakni selisih
antara entalpi produk dan entalpi reaktanPengertian umum untuk kalorimeter adalah alat
yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau
reaksi kimia.Dengan mengukur perubahan suhu di dalam kalorimeter kita dapat
menentukan jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan oleh larutan serta perangkat
kalorimeter itu sendiri dengan persamaan atau rumus sbb:
q=m×c×ΔTq=m×c×ΔT
qk=C×ΔTqk=C×ΔT
sehingga qtotal dapat dituliskan
qtotal = qreaksi+qk
= mcΔT+CΔT
= ΔT(mc+C)
𝑞𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
△H= 𝑛
Keterangan :
Kalor atau entalpi reaksi dapat ditentukan berdasarkan data entalpi pembentukan standar
zat pereaksi dan produknya.Dalam hal ini, zat pereaksi dianggap terurai lebih dulu menjadi
unsur-unsurnya kemudian unsur-unsur ini bereaksi membentuk zat produk.Hal ini sesuai
dengan penerapan Hukum Hess, seperti digambarkan pada reaksi antara NaOH dan HCl
berikut:
1 1
NaOH→Na+2 𝑂2 +2 𝐻2 ∆𝐻 =−ΔHf NaOH
1 1
HCl→2 𝐻2 + 2 𝐶𝑙2ΔH=−ΔHf HCl
1
𝐻2 + 𝑂2 → 𝐻2𝑂
2
Pada langkah pertama, terjadi pemutusan ikatan H-H dan O-O dengan nilai entalpi
positif:
1
𝐻2 + 𝑂2 → 2𝐻 + 𝑂,
2
1
𝛥𝐻 = (𝐻 − 𝐻) + ( 𝑂 − 𝑂)
2
Kemudian pada langkah berikutnya, terjadi pelepasan energi pada pembentukan ikatan H-
O-H:
2𝐻 + 𝑂 → 𝐻 − 𝑂 − 𝐻, 𝛥𝐻 = −(2𝑂 − 𝐻)
Sehingga secara umum penentuan entalpi reaksi melalui energi ikat adalah: