Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk kesopanan


bahasa dalam percakapan di kelas. Interaksi antara siswa dan guru. Pendekatan yang digunakan
deskriptif kualitatif. Kegiatan penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu
metode keterlibatan bebas berkompeten, dan catatan.

Data dari penelitian ini adalah ekspresi bahasa dalam bentuk kata dan kalimat dari
penuturnya. Sumber data penelitian ini menggunakan sumber data lisan berupa peristiwa tutur
antar penutur, yaitu antara siswa dengan gurunya.

Bahasa kesantunan untuk berinteraksi dengan guru dalam pembelajaran di kelas sangat
dominan pada tiga ragam tuturan, yaitu 1) permintaan; 2) aplikasi; dan 3) mengharapkan.
Bertanya adalah tindak tutur kesantunan direktif yang bertujuan mengharapkan mitra tutur
diberikan sesuatu seperti yang diminta oleh penutur.

BAHAN DAN METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini mampu
menangkap nuansa makna yang kaya berdasarkan konteks linguistik dan sosial. Jenis penelitian
ini juga mampu menangkap kebenaran faktual dan empiris yang terkandung dalam objek
penelitian.

Sasaran penelitian adalah guru dan siswa di SDS. Islam AL-Maksum, Kecamatan Hamparan
Perak. Penentuan subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purpose sampling
karena berkaitan erat dengan faktor kontekstual. Yakni pemilihan data lisan berupa peristiwa
komunikasi, baik berupa kata, frase, maupun kalimat yang membentuk wacana lisan sesuai
dengan objek kajian berdasarkan latar belakang situasi di lingkungan sekolah.

Data penelitian berupa ungkapan bahasa berupa kata dan kalimat penutur. Sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data lisan berupa peristiwa tindak tutur
antar penutur yaitu guru dan siswa di SDS. Islam AL-Maksum, Kecamatan Hamparan Perak.
Sumber data lisan itu alami. Alamiah adalah penggunaan atau peristiwa bahasa yang terjadi
atau berlangsung secara alami dan alami, tanpa dibuat-buat oleh penutur dalam
komunikasinya.

PEMBAHASAN DAN HASIL

Menurut Yule (Yule, 1996, p. 106) kesantunan adalah suatu sistem hubungan
interpersonal yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi oleh interaksi manusia dengan
meminimalkan potensi konflik dan konfrontasi yang melekat pada semua interaksi manusia.

Lebih lanjut ia juga menyatakan bahwa kesantunan diartikan sebagai suatu strategi
(atau rangkaian strategi) yang digunakan oleh penutur untuk mencapai berbagai tujuan, seperti
meningkatkan atau memelihara hubungan yang harmonis. Sedangkan menurut Weydt (1983
dalam Trosborg 1995: 24) kesantunan dapat dikatakan sebagai mekanisme pragmatik di mana
berbagai struktur (termasuk fitur non-verbal dan prosodik) bekerja sama sesuai dengan maksud
pembicara untuk mencapai komunikasi yang lancar. Dengan demikian, kesantunan dapat
ditentukan dari bentuk linguistik yang digunakan, konteks tuturan, hubungan antara pembicara
dan pendengar. (Yula, 1996)

KESIMPULAN

Saat berinteraksi dengan guru dalam pembelajaran di kelas, sangat dominan


diwujudkan melalui tiga modus tuturan, yaitu: 1) permintaan; (2) aplikasi; dan 3) harapan.
Bertanya adalah tindak kesantunan direktif yang bertujuan mengharapkan mitra tutur untuk
diberikan sesuatu seperti yang diminta oleh penutur.

Kesopanan berbahasa adalah tata cara atau perilaku berbahasa yang ditentukan dan
disepakati bersama oleh masyarakat tutur tertentu dengan memperhatikan kaidah-kaidah agar
komunikasi berjalan lancar. Penggunaan bahasa dalam peristiwa tutur sebagai tindakan dengan
tujuan pribadi pelaku tutur. Tujuan tersebut berupa niat pribadi pelaku tuturan.

Pelaksanaan penelitian ini diketahui dapat membentuk kesantunan berbahasa siswa,


sehingga dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam menginternalisasikan nilai-nilai kesantunan
kepada siswa. Dengan demikian siswa akan lebih memahami dalam berbicara sesuai konteks
dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai