Anda di halaman 1dari 2

Harun ar-rasyid

Harun Ar-Rasyid adalah khalifah kelima dari Kekhalifahan Bani Abbasiyah di


Bagdad. Ia memerintah selama 23 tahun, yakni dari tahun 789 hingga 803. Di bawah
kekuasannya, Dinasti Abbasiyah mencapai kejayaannya. Ketika Khalifah Harun Ar-Rasyid
memerintah, Bani Abbasiyah menguasai daerah-daerah di Laut Tengah hingga India. Selain
itu, di antara khalifah terkenal pada masa Dinasti Abbasiyah, yang menjadikan Bagdad
sebagai Kota 1001 Malam adalah Harun Ar-Rasyid.

Masa Muda

Harun Ar-Rasyid lahir di Ray, sekarang Provinsi Teheran, pada 766. Ia adalah putra
Al-Mahdi, khalifah ketiga Dinasti Abbasiyah. Sedangkan ibunya adalah al-Khayzuran,
seorang mantan budak dari Yaman yang tangguh dan berpengaruh pada kekuasaan Al-Mahdi.
Masa muda Harun digunakan untuk belajar mengenai banyak hal, mulai dari sejarah,
geografi, retorika, musik, sastra, ekonomi, ilmu agama, hadis, dan Al Quran. Ia juga belajar
ilmu bela diri, seperti memainkan pedang, memanah, dan belajar strategi perang. Harun pun
pernah ditugaskan sebagai tentara melawan Kekaisaran Romawi Timur dengan target
menguasai Konstantinopel. Prestasi Harun Ar-Rasyid di militer membuat namanya semakin
meroket dan populer. Usai menyelesaikan tugas militer inilah, ia baru mendapat julukan Ar-
Rasyid, yang berarti "Pembimbing yang Benar".

Menjadi khalifah

Sebelum diangkat menjadi khalifah Abbasiyah, Harun Ar-Rasyid diberi tugas untuk
memimpin Provinsi Suriah hingga Azerbaijan. Sedangkan Dinasti Abbasiyah berada di
bawah pimpinan Khalifah Al-Hadi, hingga meninggal pada 786. Harun Ar-Rasyid menjadi
khalifah pada tahun 786 pada tanggal 15 September, ketika usianya masih 20 tahun. Setelah
naik takhta, Khalifah Harun Ar-Rasyid mengangkat beberapa menteri yang cakap dan sesuai
bidangnya untuk membantu jalannya pemerintahan. Pada masanya inilah, ia memindahkan
Istana ke Raqqa, di dekat Efrat, yang ia tinggali selama kurang lebih 12 tahun.

Kepemimpinan Harun Ar-Rasyid


Semasa kepemimpinannya, banyak kegiatan penerjemahan kitab-kitab berbahasa
asing ke dalam bahasa Arab. Kegiatan penerjemahan tersebut membuat Kota Bagdad menjadi
pusat perkembangan ilmu pengetahuan. Ia juga membangun perpustakaan negara yang
digunakan sebagai pusat keilmuan dan pendidikan Abbasiyah. Khalifah Harun Ar-Rasyid
mendirikan pusat riset dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dinamakan Baitul Hikmah
di Bagdad. Pembangunan berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit, masjid, perguruan
tinggi, sekolah, dan fasilitas lainnya, juga gencar dilakukan. Sistem administrasi negara
konon sangat rapi dan mampu memakmurkan rakyat Abbasiyah. Bahkan pada saat itu
menjadi sulit mencari orang yang akan diberikan zakat, infak, dan sedekah.

Harun Ar-Rasyid wafat

Pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid, Dinasti Abbasiyah pernah terjadi gejolak
akibat pemberontakan besar yang dipimpin oleh Rafi Ibn al-Laith di Samarkand.
Pemberontakan tersebut memaksa Khalifah Harun Ar-Rasyid mengungsi ke Khurasan.
Runtuhnya Daulah Abbasiyah Ini merupakan pertama kalinya sang khalifah meninggalkan
ibu kota pemerintahan untuk memburu pemberontak. Dalam perburuannya, Khalifah Harun
Ar-Rasyid jatuh sakit hingga akhirnya meninggal pada tahun 809. Khalifah Harun Ar-Rasyid
meninggal pada usia 43 tahun di Desa Sanabad di Tus, dan kemudian dimakamkan di Dar al-
Imarah.

Pada masa pemerintahannya dia:

 Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat.

 Membangun kota Baghdad yang terletak di antara sungai eufrat dan tigris dengan
bangunan-bangunan megah.

 Membangun tempat-tempat peribadatan.

 Membangun sarana pendidikan, kesenian, kesehatan, dan perdagangan.

 Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai


perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian.
 Membangun majelis Al-Muzakarah, yakni lembaga pengkajian masalah-masalah
keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, masjid-masjid, dan istana. Pada
masanya Ia memiliki seorang kadi (penasihat kerajaan) yang sangat cerdas yang
dikenal dengan nama Abu Nawas menurut cerita rakyat irak ia suka menantang abu
nawas dengan hal yang aneh kepada Abu Nawas bahkan di salah satu cerita rakyat ia
pernah disuruh memindahkan istananya.

Anda mungkin juga menyukai