Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA DAN PROSES TERHADAP

KEPUTUSAN MENJADI NASABAH PADA KSPPS BMT PETA


CABANG JOMBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi (SE)

Disusun Oleh :

Yunias Rizki Agnes


9314.006.16

JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2020
A. Latar Belakang

Indonesia mengalami banyak sekali perkembangan salah satunya yaitu dalam

dunia ekonomi. Pemerintah Indonesia terus melakukan strategi-strategi yang berkaitan

dengan kemajuan perekonomian di Indonesia, salah satunya yaitu melalui lembaga

keuangan. Lembaga keuangan merupakan setiap badan usaha atau organisasi yang

bergerak di bidang keuangan meliputi kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana

kepada masyarakat.1

Lembaga keuangan terdiri dari lembaga keuangan makro dan lembaga keuangan

mikro. Hadirnya lembaga keuangan mikro di Indonesia khusus ditujukan untuk

memberikan jasa keuangan berupa simpanan dan pendanaan masyarakat ekonomi

menengah ke bawah. Selama ini, masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah seperti

pelaku UMKM sulit untuk mendapatkan akses pendanaan dari lembaga keuangan formal

(perbankan).

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan

mikro yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Baitul

Maal wat Tamwil (BMT) mulai hadir di Indonesia pasca berdirinya Bank Muamalat

Indonesia (BMI) pada tahun 1990. Operasional BMI pada waktu itu dirasa kurang dapat

menjangkau masyarakat menengah ke bawah, sehingga muncul gagasan untuk

mendirikan lembaga keuangan mikro dengan prinsip syariah seperti Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) dan BMT.2 Sejak saat itu lembaga keuangan mikro syariah mulai

berkembang pesat di Indonesia.

1
Faisal Afif, dkk, Strategi dan Operasional Bank (Bandung: PT ERESCO, 1996), 3.
2
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015),
317.

2
2

Pertumbuhan BMT dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hal ini

ditandai dengan semakin menjamurnya usaha BMT di tengah masyarakat. BMT hadir

sebagai solusi permasalahan yang timbul akibat turunnya kepercayaan masyarakat akan

perbankan. Sejak awal pendiriannya pada awal tahun 2000-an sampai tahun 2015 tercatat

ada sekitar 4.500 BMT di Indonesia yang melayani kurang lebih 3,7 juta anggota dengan

aset sebesar 16 trilliun yang dikelola sekitar 20 ribu orang. 3 Hal ini menunjukkan bahwa

esensi BMT yang terbilang baru di dunia keuangan dapat menarik kepercayaan

masyarakat terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Menurut data terakhir kementerian koperasi dan UMKM per Desember 2019 Jawa

Timur menjadi provinsi dengan persebaran koperasi terbanyak di Indonesia yaitu

sebanyak 21.757 koperasi yang aktif. Posisi kedua adalah provinsi Jawa Barat sebanyak

13.247 koperasi aktif, dan koperasi aktif terbanyak ketiga yaitu pada provinsi Jawa

Tengah sebanyak 13.164.4 Jombang sendiri merupakan salah satu kabupaten di Jawa

Timur yang terletak di tengah-tengah provinsi. Jombang berada pada jalur lintas utara dan

selatan pulau jawa yaitu jalur Surabaya-Madiun-Solo-Yogyakarta, jalur Surabaya-

Tulungagung dan jalur Malang-Tuban. Selain itu, Jombang juga dikenal dengan kota

santri karena banyaknya pendidikan berbasis Islam. Ada beberapa ulama besar yang

berasal dari Jombang salah satunya yaitu KH. Hasyim Asy’ari, KH. Bisri Syansuri, KH.

Ahab Hasbullah. Hingga mantan presiden RI ke 4 KH. Abduurrahman Wahid (Gus Dur)

juga berasal dari Jombang.5

KSPPS BMT PETA Cabang Jombang terletak di Jl. KH. Abdul Wahab Hasbullah

No. 216, Tambak rejo, Tambak Beras Jombang. Tambak Beras merupakan salah satu

wilayah pondok pesantren terbesar di Jombang yaitu pondok pesantren Bahrul Ulum.

3
https://sharianews.com/posts/menyongsong-perkembangan-bmt-di-indonesia, di akses pada 21 Juli 2020
Pukul 7:02.
4
http://www.depkop.go.id/uploads/laporan/1580298872_Data%20Koperasi%2031%20Desember%202019-
1.pdf, diakses pada 13 September 2020 pukul 18.31.
5
http://jombangbisa.blogspot.com/, diakses pada 14 September 2020 pukul 10.25.
3

Lokasi KSPPS BMT PETA berdekatan dengan dua koperasi syariah lain yaitu KSPPS

BMT UGT Sidogiri dan BMT Rizqona Ikabu. Dari ketiga BMT tersebut, KSPPS BMT

PETA cabang Jombang masih terbilang baru berdiri hal ini disebabkan KSPPS BMT

UGT Sidogiri didirikan pada tahun 2012. Sedangkan BMT Rizqona Ikabu didirikan pada

tahun 2014 oleh alumni Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang dan KSPPS BMT PETA

Cabang Jombang berdiri pada tahun 2015. Berikut perbandingan antara KSPPS BMT

UGT Sidogiri, BMT Rizqona Ikabu dan KSPPS BMT PETA.

Tabel 1
Perbandingan KSPPS BMT PETA, BMT Rizqona Ikabu, dan KSPPS BMT UGT
Sidogiri

Perbandingan KSPPS BMT UGT BMT Rizqona KSPPS BMT


Sidogiri Ikabu PETA
Product 17 produk: 9 produk: 8 produk:
(produk atau a. 8 produk a. 6 produk a. 4 produk
jasa yang simpanan dengan simpanan dengan simpanan dengan
ditawarkan) akad mudharabah akad wadiah akad wadiah yad
musytaroka serta akad dhamamah
b. 9 produk mudharabah b. 4 produk
pembiayaan b. 3 produk pembiayaan
pembiayaan
Price (harga) Setoran awal untuk Santri dapat Setoran awal
pembukaan menabung minimal pembukaan
tabungan paling Rp. 1500.-, tabungan:
sedikit Rp. 10.000.- sedangkan untuk a. Umum Rp.
dan selanjutnya guru dapat 20.000.-
nasabah dapat menabung minimal b. Santri yang ingin
menabung dengan Rp. 3000.- menabung
hanya Rp. 5.000.-, Simpanan dengan minimal Rp.
biaya administrasi akad mudharabah 5000.-
pembukaan setoran awalnya
rekening tabungan sebesar Rp.
sebesar Rp. 5.000.- 15.000.-/bulan
Place (tempat BMT UGT Sidogiri BMT Rizqona
KSPPS BMT
atau lokasi terletak di pinggir Ikabu berada di PETA berada di
lembaga) jalan area pasar legi gang pondok
lingkungan podnok
Jombang pesantren Bahrul
pesantren Bahrul
Ulum Tambakberas
Ulum Tambakberas
tepatnya di pinggir
jalan raya
Promotions Promosi dilakukan Promosi dilakukan Promosi dilakukan
(promosi yang melalui media melalui media melalui media
dilakukan periklanan, personal periklanan, periklanan,
4

lembaga) selling, promosi personal selling, personal selling,


penjualan, publisitas, digital marketing promosi penjualan,
digital marketing publisitas, digital
marketing
Physical BMT UGT Sidogiri BMT Rizqona BMT PETA
evidience memberikan layanan Ikabu memberikan memberikan
(fasilitas fisik) jemput bola serta layanan jemput layanan jemput
memberikan fasilitas bola serta bola serta
mobile UGT memberikan memberikan
Sidogiri fasilitas m-BMT fasilitas m-BMT
Rizqona PETA
People Rekrutmen Rekrutmen Rekrutmen
(sumber daya dilakukan dengan dilakukan tidak dilakukan dengan
manusia) cara konvensional hanya berdasarkan cara konvensional
melalui serangkaian pengetahuan hanya saja yang
tes dan tahap keilmuan, diutamakan adalah
interview. melainkan yang anggota jamaah
Rekrutmen hanya terpenting adalah pondok PETA
untuk calon pengetahuan Tulungagung
karyawan laki-laki mengenai agama
saja
Process Prosedur pembukaan Setiap pembukaan Pembukaan
(prosedur pada rekening tabungan rekening tabungan, rekening tabungan
lembaga) baru dapat dilakukan calon nasabah harus dapat dilakukan di:
di kantor BMT UGT datang langsung ke a. Kantor BMT
Sidogiri atau dapat kantor BMT PETA
melalui Account Rizqona Ikabu b. Admin jamaah
Officer (AO) pondok PETA
c. Melalui media
online
Sumber: Data observasi pada 17 Maret 2020

Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa terdapat beberapa perbedaan antara KSPPS

BMT PETA, KSPPS BMT UGT Sidogiri, dan BMT Rizqona Ikabu. KSPPS BMT UGT

Sidogiri terdiri dari 17 poduk yaitu 8 produk simpanan dengan akad mudharabah

musytarakah dan 9 produk pembiayaan. Produk dari BMT Rizqona Ikabu ada 9 produk

yang terdiri dari 6 produk simpanan dengan akad wadiah dan mudharabah serta 3 produk

pembiayaan. Sedangkan pada KSPPS BMT PETA ada 8 produk yang terdiri dari 4

produk simpanan dengan akad wadiah yad dhamamah dan 4 produk pembiayaan.

Harga untuk pembukaan rekening tabungan pada KSPPS BMT UGT Sidogiri

paling sedikit sebesar Rp. 10.000.- dan setoran selanjutnya dapat dilakukan dengan Rp.
5

5000.- Sedangkan biaya administrasi pembukaan rekening tabungan sebesar Rp. 5000.-

Pada BMT Rizqona Ikabu santri dapat menabung minimal Rp. 1500.- sedangkan guru

dapat menabung minimal Rp. 3000.- Setoran awal untuk simpanan dengan akad

mudharabah sebesar Rp. 15.000.- Pada KSPPS BMT PETA setoran awal untuk tabungan

umum Rp. 20.000. sedangkan setoran awal untuk tabungan santri Rp. 5000.-

Lokasi KSPPS BMT UGT Sidogiri berada di pinggir jalan area pasar legi

Jombang. BMT Rizqona Ikabu berada di gang pondok pesantren Bahrul Ulum

Tambakberas Jombang. Sedangkan KSPPS BMT PETA berada di lingkungan pondok

pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tepatnya di pinggir jalan raya.

KSPPS BMT UGT Sidogiri melakukan promosi melalui media periklanan,

personal selling, promosi penjualan, publisitas, digital marketing. Promosi yang

dilakukan BMT Rizqona Ikabu melalui media periklanan, personal selling dan digital

marketing. Pada KSPPS BMT PETA promosi dilakukan melalui media periklanan,

personal selling, promosi penjualan, publisitas, dan digital marketing.

Fasilitas fisik yang diberikan KSPPS BMT UGT Sidogiri berupa layanan jemput

bola serta fasilitas mobile UGT Sidogiri. Pada BMT Rizqona Ikabu juga memberikan

layanan jemput bola dan fasilitas m-BMT Rizqona. Begitu juga pada KSPPS BMT PETA

terdapat layanan jemput bola dan m-BMT PETA.

Sumber daya manusia pada KSPPS BMT UGT Sidogiri diperoleh dari proses

rekrutmen dengan cara konvensional melalui serangkaian tes dan wawancara. Rekrutmen

yang dilakukan KSPPS BMT UGT Sidogiri hanya dilakukan untuk calon pegawai laki-

laki saja. Pada BMT Rizqona Ikabu rekrutmen dilakukan tidak hanya berdasarkan

pengetahuan keilmuan, melainkan yang terpenting adalah pengetahuan mengenai agama.

Sedangkan pada KSPPS BMT PETA rekrutmen dilakukan dengan cara konvemsional

hanya saja yang diutamakan adalah anggota jamaah pondok PETA Tulungagung.
6

Prosedur pembukaan rekening tabungan baru dapat dilakukan di kantor BMT

UGT Sidogiri atau dapat melalui Account Officer (AO). Pada BMT Rizqona Ikabu setiap

pembukaan rekening tabungan calon nasabah harus datang langsung ke kantor BMT

Rizqona Ikabu. Sedangkan pada KSPPS BMT PETA pembukaan rekening tabungan

dapat dilakukan di kantor KSPPS BMT PETA, melalui admin jamaah pondok PETA, atau

dapat juga dilakukan secara online.

Berdasarkan perbandingan KSPPS BMT UGT Sidogiri, BMT Rizqona Ikabu dan

KSPPS BMT PETA, menunjukan bahwa KSPPS BMT PETA memiliki keunggulan dari

segi sumber daya manusia yang lebih mengutamakan anggota jamaah pondok peta untuk

menjadi bagian dari KSPPS BMT PETA. Nasabah juga memilih KSPPS BMT PETA

Cabang Jombang karena proses yang diberikan mudah. Nasabah yang tergabung dalam

jamaah pondok PETA tidak perlu datang ke kantor KSPPS BMT PETA saat melakukan

pembukaan rekening karena pembukaan rekening dapat dilakukan melalui admin jamaah

pondok PETA yang ada pada setiap daerah. Selain itu, pembukaan rekening juga dapat

melalui media online seperti grup whatsapp. Untuk selanjutnya, nasabah juga dapat

menabung melalui admin jamaah pondok PETA yang kemudian admin akan

menyampaikan ke kantor BMT PETA.

Eksistensi BMT pada saat ini tidak lepas dari upaya BMT untuk memasarkan

produk-produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangannya. Setiap lembaga keuangan

mempunyai strategi pemasaran yang berbeda untuk mempengaruhi konsumen

menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Pengelolaan strategi pemasaran yang

baik bertujuan untuk pencapaian target dan tujuan perusahaan (profit). Dalam suatu

pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan oleh organisasi

atau lembaga keuangan itu sendiri atau biasa disebut bauran pemasaran.
7

Definisi bauran pemasaran (marketing mix) menurut Kotler adalah upaya suatu

perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan menggunakan alat pemasaran dalam target

marketing.6 Bauran pemasaran bertujuan untuk mengelola strategi pemasaran agar dapat

meningkatkan penjualan serta mencapai tujuan akhir pengelolaan perusahaan yaitu

memperoleh profit.

Kotler dan Keller menyebutkan bahwa unsur marketing mix adalah 4P (prodct,

price, place, dan promotions).7 Jasa merupakan sesuatu yang sifatnya tidak berwujud,

oleh karena itu pelanggan akan senantiasa mencari sesuatu yang berwujud yang dapat

memberikan pemahaman atas jasa yang dikonsumsinya. Dalam pemasaran jasa, ada

beberapa unsur bauran pemasaran yang ditambahkan oleh beberapa ahli pemasaran

seperti Zheithaml dan Bitner yang menambahkan unsur orang atau sumber daya manusia

(people), proses (process), dan bukti fisik (physical evidience).8

People (sumber daya manusia) merupakan asset terpenting bagi perusahaan

khususnya perusahaan yang bergerak di bidang jasa hal ini karena sumber daya manusia

merupakan motor penggerak seluruh aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia dapat

didefinisikan sebagai modal dasar berdirinya suatu perusahaan. Hal ini disebabkan

sumber daya manusia merupakan pelaku yang merancang dan melaksanakan strategi-

strategi yang ditentukan oleh perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Dalam perusahaan yang menyediakan jasa, sikap dan tindakan seorang karyawan

dapat mempengaruhi citra perusahaan baik dalam hal penampilan, cara berpakaian

maupun cara melayani konsumen. Sebagai upaya untuk meningkat kualitas pelayanan

6
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen (Bandung: Alfabeta, 2005), 48.
7
M. Nur Rianto Al Arief, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta, 2012), 14.
8
Yevis Marty Oesman, Sukses Mengelola Marketing MIX, CRM, Customer Value, dan Customer
Dependency (Bandung: Alfabeta, 2010), 23.
8

terhadap konsumen, perusahaan harus memberikan pelatihan serta pengetahuan kepada

para karyawannya untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka.9

Selain sumber daya manusia, hal lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan

menggunakan jasa pada suatu lembaga keuangan yaitu proses atau mekanisme pada

lembaga keuangan tersebut. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa tentu berbeda

dengan perusahaan yang bergerak di bidang produksi, oleh karena itu strategi

pemasarannya pun berbeda. Jika pada perusahaan yang bergerak di bidang produksi hal

yang paling diutamakan adalah kualitas produk, maka lain halnya dengan perusahaan

yang bergerak di bidang jasa yang lebih menekankan pada layanan pelanggan.

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti BMT dituntut untuk lebih menekankan

pada kualitas pelayanan konsumen yang optimal.10

Proses merupakan prosedur, mekanisme dan alur aktivitas yang digunakan untuk

menyampaikan jasa.11 Dalam suatu perusahaan jasa, kualitas produk sangat bergantung

pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Proses menggambarkan bagaimana

suatu perusahaan terutama lembaga keuangan melakukan aktivitas usahanya untuk

memenuhi kebutuhan konsumen. Proses merupakan hal utama yang harus diperhatikan

oleh lembaga keuangan, karena proses berhubungan erat dengan keputusan pembelian

konsumen.

Tanggal 4 Juni 2020 penulis melakukan observasi pada lembaga keuangan syariah

KSPPS BMT PETA Cabang Jombang. Peneliti menggunakan bauran pemasaran sebagai

alat untuk mengetahui alasan nasabah menggunakan produk KSPPS BMT PETA. Adapun

hasil observasi terhadap 40 responden diperoleh data sebagai berikut:

9
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi (Jakarta: Salemba Empat, 2013),
98.
10
Ibid., 197.
11
Yevis Marty Oesman, Sukses Mengelola Marketing Mix, CRM, Customer Value, dan Customer
Dependency (Bandung: Alfabeta, 2010), 32.
9

Tabel 2
Alasan Menjadi Nasabah KSPPS BMT PETA Cabang Jombang

No. Marketing Mix 7P Hasil


1. Product (produk/jasa) 7
2. Price (harga) 3
3. Place (lokasi lembaga) 6
4. Promotions (promosi yang dilakukan) 1
5. Physical evidience (fasilitas fisik) 5
6. People (sumber daya manusia) 8
7. Process (mekanisme/prosedur) 10
Total 40
Sumber data: Data KSPPS BMT PETA (data diolah 4 Juni 2020)

Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa alasan nasabah memilih KSPPS BMT PETA

yang paling menonjol adalah karena faktor proses dan sumber daya manusia. Sebanyak

10 responden memilih KSPPS BMT PETA karena kemudahan proses yang diberikan. 8

responden memilih KSPPS BMT PETA karena faktor sumber daya manusia. Sedangkan

22 responden lainnya memilih unsur bauran pemasaran lain yaitu 7 responden memilih

produk, 3 responden memilih karena harga, 6 responden memilih karena faktor lokasi, 1

responden memilih karena promosi yang diberikan, serta 5 responden memilih karena

fasilitas fisik yang diberikan KSPPS BMT PETA Cabang Jombang.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai marketing mix yang ada pada KSPPS BMT PETA dan peneliti

tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Proses

Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada KSPPS BMT PETA Cabang

Jombang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka untuk penelitian lebih lanjut

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sumber daya manusia di KSPPS BMT PETA Cabang Jombang?

2. Bagaimana proses di KSPPS BMT PETA Cabang Jombang?


10

3. Bagaimana keputusan menjadi nasabah di KSPPS BMT PETA Cabang Jombang?

4. Bagaimana pengaruh sumber daya manusia terhadap keputusan menjadi nasabah di

KSPPS BMT PETA Cabang Jombang?

5. Bagaimana pengaruh proses terhadap keputusan menjadi nasabah di KSPPS BMT

PETA Cabang Jombang?

6. Bagaimana pengaruh sumber daya manusia dan proses terhadap keputusan menjadi

nasabah di KSPPS BMT PETA Cabang Jombang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sumber daya manusia yang ada di KSPPS BMT PETA Cabang

Jombang

2. Untuk mengetahui proses yang ada di KSPPS BMT PETA Cabang Jombang

3. Untuk mengetahui keputusan menjadi nasabah di KSPPS BMT PETA Cabang

Jombang

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sumber daya manusia terhadap keputusan

menjadi nasabah di KSPPS BMT PETA Cabang Jombang

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh proses terhadap keputusan menjadi

nasabah di KSPPS BMT PETA Cabang Jombang

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sumber daya manusia dan proses terhadap

keputusan menjadi nasabah di KSPPS BMT PETA Cabang Jombang


11

D. Telaah pustaka

1. Dian Yuliana Istiningrum12. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dian

Yuliana Istiningrum menggunakan analisa regresi sederhana menunjukkan bahwa

nilai koefisien determinasi atau R square sebesar 0,468 memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah yaitu sebesar 46,8%.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa dalam penelitian Dian dan yang

akan dilakukan peneliti sama-sama membahas mengenai keputusan menjadi nasabah.

Perbedaannya terletak pada variabel bebas Dian adalah promosi sedangkan yang akan

dilakukan peneliti yaitu sumber daya manusia dan proses.

2. Ria Amelia13. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Ria Amelia diperoleh hasil

reliabilitas diatas 0,60, Fhitung > Ftabel yaitu (6,307 > 3,092), dan determinasi r² sebesar

11,7% yang artinya keputusan nasabah menabung dipengaruhi oleh kualitas

pelayanan dan sumber daya manusia dan 88,3% dipengaruhi oleh faktor lain serta

bentuk kemudahan dalam mendapatkan produk dan jasa tersebut.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa terdapat persamaan antara

penelitian yang akan dilakukan penulis dengan penelitian terdahulu, yakni sama-sama

membahas mengenai pengaruh sumber daya manusia terhadap keputusan menjadi

nasabah atau menabung pada lembaga keuangan syariah. Sedangkan perbedaannya

Ria Amelia melakukan penelitian pada PT BPRS Carana Kiat Andalas Cabang

Padang Panjang penelitian yang akan dilakukan penulis terletak pada KSPPS BMT

PETA Cabang Jombang.

12
Dian Yuliana Istiningrum, Pengaruh promosi terhadap keputusan menjadi nasabah produk Modal Usaha
Barokah di BMT UGT Sidogiri Capem Mojo Kediri. Skripsi tidak diterbitkan. Kediri: Sekolah Tinggi Agama
Isslam Negeri (STAIN) Kediri, 2017.
13
Ria Amelia, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan SDM Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Pada PT
BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang. Skripsi diterbitkan. Batusangkar: Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Batusangkar, 2019.
12

3. Rizka Ulfa Baiti14. Penelitian yang dilakukan Rizka Ulfa Baiti menggunakan metode

penelitian kuantitatif dengan marketing mix 5P (product, place, promotions, people,

dan physical evidience) sebagai variabel terikat dan keputusan menjadi nasabah

sebagai variabel bebas. Dari hasil uji regresi liner berganda menunjukkan besaran

koefisien regresi variabel produk bertanda positif, artinya produk berbanding lurus

atau searah terhadap keputusan menjadi nasabah dan hasil uji t diketahui nilai ttest

menunjukkan nilai signifikan produk sebesar 0,018 dan kurang dari 0,05, artinya

produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah. Hasil uji t

pada variabel lokasi diketahui nilai ttest menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,025

dan kurang dari 0,05 yang artinya lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan

menjadi nasabah. Hasil uji t pada variabel promosi diketahui nilai ttest menunjukkan

nilai signifikan sebesar 0,044 dan kurang dari 0,05 yang artinya promosi berpengaruh

signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah. Begitu juga pada variabel

orang/pegawai menunjukkan pengaruh yang signifikan dilihat dari hasil uji t diketahui

nilai ttest menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,003 dan kurang dari 0,05. Sedangkan

hasil uji t pada variabel bukti fisik diketahui nilai t test menunjukkan nilai signifikan

sebesar 0,126 dan kurang dari 0,05 yang artinya promosi berpengaruh signifikan

terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan IB Muamalat di Bank Muamalat KCP

Salatiga.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa terdapat kesamaan antara penelitian

Rizka Ulfa Baiti dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, yaitu sama-sama

membahas mengenai marketing MIX dan keputusan menjadi nasabah. Bedanya

penelitian Rizka Ulfa Baiti menggunakan marketing MIX 5P, sedangkan penelitian

14
Rizka Ulfa Baiti, Pengaruh Marketing MIX Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Tabungan IB
Muamalat di Bank Muamalat KCP Salatiga. Skripsi diterbitkan. Salatiga: Intitut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga, 2016.
13

yang akan dilakukan peneliti menggunakan marketing MIX 7P dan dibatasi dengan

variabel sumber daya manusia dan proses sebagai variabel terikatnya.

E. Landasan Teori

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan seluruh individu yang terlibat langsung

maupun tidak langsung dengan aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia adalah

asset non materiil yang harus dikembangkan kualitasnya agar mampu mencapai

tujuan perusahaan di masa sekarang atau masa yang akan datang. Sumber daya

manusia pada perusahaan jasa merupakan faktor penentu kesuksesan pemasaran jasa.

Menurut Zeithaml dan Bitner yang dikutip oleh Ratih Hurriyati, people is all

human actors who pay in service delivery and thus influence the buyer’s perceptions

namely, the firm’s personnel, the customer and other customers in the service

environment.15 Menurutnya sumber daya manusia merupakan seluruh pelaku yang

mempunyai peranan dalam pelayanan jasa sehingga dengan demikian dapat

mempengaruhi persepsi pembeli yang meliputi personel perusahaan, pelanggan dan

pelanggan lainnya dalam lingkungan jasa.

Kualitas sumber daya manusia pada lembaga keuangan sangat berpengaruh

pada kualitas jasa keuangan yang diberikan. 16 Hal ini karena sumber daya manusia

sebagai penyedia jasa keuangan dapat menjadi bukti fisik yang dapat dilahat secara

langsung oleh nasabah maupun calon nasabah. Dalam perusahaan yang menyediakan

jasa, sikap dan tindakan seorang karyawan dapat mempengaruhi citra perusahaan baik

dalam hal penampilan, cara berpakaian maupun cara melayani konsumen.

Setiap karyawan di perusahaan jasa adalah seorang pemasar, oleh karena itu

pihak manajemen perusahaan perlu menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk

15
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen (Bandung: Alfabeta, 2010) 62.
16
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi (Jakarta: Salemba Empat, 2013),
97.
14

memberikan pembinaan dan pengendalian terhadap seluruh anggota perusahaan.

Karakteristik pegawai yang harus ada dalam suatu perusahaan jasa termasuk lembaga

keuangan yaitu setiap pegawai harus memiliki pengetahuan mengenai produk dan jasa

yang ditawarkan, memiliki keterampilan dan ketanggapan dalam memberikan

pelayanan, memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen (service quality),

berpenampilan menarik (tangibles).17

2. Proses

Proses merupakan gabungan dari seluruh aktivitas perusahaan yang umumnya

terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin lainnya pada saat

jasa disampaikan kepada pelanggan.18 Dalam suatu perusahaan jasa, kualitas produk

sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Proses

menggambarkan bagaimana suatu perusahaan terutama lembaga keuangan melakukan

aktivitas usahanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Proses pada perusahaan jasa merupakan faktor utama yang menentukan

keputusan pembelian masyarakat.19 Hal ini disebabkan pelanggan akan sering

merasakan prosedur penyerahan jasa. Menurut Rambat Lupiyoadi 20 proses dibedakan

menjadi dua cara yaitu kompleksitas (berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap

penyediaan jasa) dan keragaman (berhubungan dengan adanya perubahan dalam

langkah atau tahapan proses).

Strategi proses yang harus diterapkan dalam suatu perusahaan jasa agar dapat

meningkatkan kualitas jasa yang diberikan kepada konsumen yaitu urutan kegiatan

dalam pelayanan (kemudahan transaksi), kecepatan transaksi, ketelitian transaksi,

kebijakan dalam pelayanan (prinsip transaksi).21

17
Mulyadi Nasution, Perilaku Konsumen (Bandung: Alfabeta, 2013), 148-149.
18
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: Salemba Empat, 2013), 98.
19
Hurriyati, Bauran., 65.
20
Lupiyoadi, Manajemen., 98.
21
Nasution, Perilaku., 142-143.
15

3. Keputusan Menjadi Nasabah

Nasabah merupakan konsumen atau masyarakat yang membeli atau

menggunakan produk dan jasa lembaga keuangan.22 Nasabah menjadi penentu

keberhasilan maju tidaknya suatu lembaga keuangan hal ini disebabkan nasabah

merupakan konsumen yang dapat memberikan profit bagi suatu perusahaan termasuk

lembaga keuangan.

Pada dasarnya setiap calon nasabah memiliki karakteristik yang berbeda-beda

dalam mengambil keputusan untuk menggunakan produk dan jasa dari suatu lembaga

keuangan. Keputusan pembelian merupakan hasil akhir dari proses yang terjadi pada

perilaku konsumen. Berikut adalah tahapan dari proses keputusan pembelian

konsumen:23

Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku


kebutuhan informasi alternatif membeli pasca
pembelian
Gambar 1
Tahapan Keputusan Pembelian
Sumber: Philip Kotler dan Garry Amstrong 2000

Pengenalan kebutuhan muncul saat konsumen mulai menyadari adanya

masalah. Konsumen menyadari adanya perbedaan antara kondisi yang diinginkan

dengan kondisi yang sebenarnya terjadi.

Proses pencarian informasi dapat dilakukan melalui sumber-sumber internal

seperti keluarga, teman, kerabat dan lain sebagainya. Atau juga melalui sumber-

sumber eksternal seperti iklan, penyedia jasa, media massa dan lain-lain.

Evaluasi alternatif merupakan proses menyeleksi atau mengevaluasi satu dari

beberapa produk dan jasa yang sesuai dengan apa yang konsumen inginkan. Apabila

22
M Nur Riyanto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta, 2012), 112.
23
Nugro J. Setiadi, Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran
(Jakarta: Kencana, 2003), 16.
16

konsumen telah memutusskan untuk memilih suatu produk dan jasa melalui berbagai

pertimbangan, maka tahap selanjutnya adalah keputusan membeli. Keputusan

pembelian ini tidak selalu dengan membeli produk dan jasa, tetapi dapat juga dengan

tidak membeli.

Perilaku konsumen pasca melakukan pembelian merupakan satu hal yang

dinantikan oleh para penjual. Hal ini karena konsumen akan menentukan sikap untuk

terus menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan atau berpindah

kepada merk lain.

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang menggunakan data dan angka sebagai alat

untuk menemukan jawaban atas masalah yang ingin diteliti. 24 Untuk mengetahui

pengaruh variabel dependent terhadap variabel independent maka pendekatan

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausalitas. Penelitian

kausalita merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

variabel dimana perubahan satu variabel menyebabkan perubahan variabel lainnya

tanpa adanya kemungkinan akibat kebalikannya.25

2. Variabel Penelitian

a. Variabel independent

Variabel independent (variabel bebas) yaitu variabel stimulus atau variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab munculnya variabel lain.26 Adapun

variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

24
Deni Darmawan, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 37.
25
Rully Indrawan dan R. Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Campuran
untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), 51.
26
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 54.
17

1) Sumber daya manusia

Tabel 3
Indikator Penelitian Variabel X1

Variabel Indikator
Sumber daya manusia (X1) 1. Pengetahuan
2. Ketrampilan
3. Pelayanan
4. Penampilan27
Sumber: Zeithaml dan Bitner 2000

2) Proses

Tabel 4
Indikator Penelitian Variabel X2

Variabel Indikator
Proses (X2) 1. Kemudahan transaksi
2. Kecepatan transaksi
3. Ketelitian transaksi
4. Prinsip transaksi28
Sumber: Zeithaml dan Bitner 2000

b. Variabel dependent

Variabel dependent atau variabel tergantung/terikat adalah variabel yang

diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang timbul akibat adanya

variabel bebas.29 Adapun variabel dependent dalam penelitian ini adalah

keputusan menjadi nasabah di KSPPS BMT PETA Cabang Jombang.

Tabel 5
Indikator Penelitian Variabel Y

Variabel Indikator
Keputusan menjadi nasabah (Y) 1. Pengenalan kebutuhan
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
4. Keputusan membeli
5. Perilaku pasca pembelian
Sumber: Philip Kotler dan Garry Amstrong 2006

3. Populasi dan Sampel

27
Roni Andespa, dkk, “Pengaruh People, Process, dan Physical Evidience Terhadap Keputusan Menabung
di Bank Syariah”, Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Vol. 4, No. 1 (Januari-Juni, 2019), 59.
28
Andespa, dkk, “Pengaruh., 60.
29
Sarwono, Metode., 54.
18

a. Populasi

Populasi merupakan keselurahan subjek atau objek yang mempunyai

karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan

ditarik kesimpulan.30 Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh nasabah KSPPS

BMT PETA Cabang Jombang yang berjumlah 3990.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik simple random sampling. Yaitu teknik pengambilan

sampel yang memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi

untuk menjadi sampel tanpa memperhatikan karakteritik tertentu.31

Cara menentukan ukuran sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan

metode yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael sebagai berikut:32

λ ². N . P .Q
s= 2
d ( N −1 )+ λ ². P . Q

Dimana: 𝜆² dengan dk = 1, taraf kesalahan dapat 1%, 5%, 10%

P = Q = 0,05; d = 0,05; s = jumlah sampel

Dalam penelitian ini taraf kesalahan yang digunakan adalah 5% karena yang

sering digunakan dalam penelitian adalah 5%. Menurut tabel Isaac dan Michael

jumlah sampel yang digunakan dengan populasi 3990 yang kemudian dibulatkan

menjadi 4000 adalah sebanyak 320 responden (lihat lampiran).

4. Sumber Data

Sumber data merupakan subjek dari mana data dalam penelitian dapat

diperoleh.33 Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data

30
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2014), 297.
31
Darmawan, Metodologi., 146.
32
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2013), 69-70.
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997),
114.
19

primer. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti

dari subjek penelitiannya.34 Sumber data primer dapat diperoleh melalui observasi,

eksperimen, maupun kuesioner.

5. Metode Pengumpulan Data

Metode merupakan cara atau teknik yang dilakukan untuk memperoleh data

yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan

cara menyebarkan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada responden. Metode pengisian

kuesioner ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden.

Kemudian kuessioner tersebut akan dijawab oleh responden dengan memberikan

tanda centang pada jawaban yang dipilih responden. Angket disebarkan kepada

sampel dari anggota populasi yang telah ditentukan oleh peneliti.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang membantu peneliti

dalam mengumpulkan data.35 Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah

angket atau kuesioner, yaitu beberapa pertanyaan tertulis yang diberikan kepada

responden untuk memperoleh informasi atau data mengenai hal-hal yang ingin

diketahui peneliti.36 Angket diberikan kepada responden melalui google form yaitu

alat yang digunakan untuk memperoleh data yang ingin diketahui peneliti secara

online.

7. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu upaya untuk mengolah data dari narasumber

menggunakan statistik.37 Berikut adalah tahapan dalam analisis data yaitu:

34
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2008), 103.
35
Ibid., 177.
36
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996),
139.
37
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi (Yogyakarta: Pustaka baru press,
2015), 121.
20

a. Pemeriksaan data (editing)

Editing diperlukan untuk mengecek atau mengoreksi data yang masuk dari

responden.

b. Pembuatan kode (coding)

Coding merupakan proses memberikan tanda atau kode pada setiap jawaban

yang diberikan responden.

c. Pemberian skor (scoring)

Proses scoring berupa pemberian bobot nilai pada lembar jawaban angket tiap

responden, setiap skor/nilai dari unit pernyataan angket ditentukan sesuai dengan

peringkat pilihan yaitu pernyataan sangat setuju (SS) dengan bobot nilai: 5,

pernyataan setuju (S) dengan bobot nilai: 4, pernyataan kurang setuju (KS)

diberikan bobot nilai: 3, pernyataan tidak setuju (TS) diberikan bobot nilai: 2,

pernyataan sangat tidak setuju (STS) diberikan bobot nilai: 1.

d. Pembuatan tabel (tabulasi)

Tabulasi merupakan proses menggambarkan jawaban dari responden dengan

cara tertentu. Tabulasi dapat dilakukan secara manual atau dapat menggunakan

bantuan komputer.

e. Processing

1) Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana keabsahan atau

kebenaran suatu instrumen penelitian. Uji validitas dilakukan dengan

membandingkan hasil r hitung dan r tabel dimana degree of freedom (df) = n-2

dengan tingkat signifikansi 5%. Jika hasil r tabel < r hitung maka dapat
21

dikatakan valid, begitu juga sebaliknya.38 Uji validitas dilakukan dengan

teknik korelasi pearson product moment sebagai berikut:39

r = n ∑ xy−¿ ¿¿

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan kestabilan

dan konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan variabel yang ingin diteliti. Uji reliabilitas dapat dilakukan

secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Suatu konstruk dapat

dikatakan reliabel apabila nila Alpha > 0,60.40 Uji reliabilitas dapat dilakukan

dengan koefisien cronbachalfa sebagai berikut:41

∑ σ b²
r = ¿][1− ¿
σt ²

Dimana: r = koefisien reliability instrument (cronbachalfa), k = banyaknya

butir pertanyaan, ∑ σ b ² = total varians butir, σ t ² = total varians.

3) Uji normalitas

Uji normalitas merupakan suatu bentuk uji statistik untuk mengetahui

apakah data berdistribusi normal atau tidak normal. Data yang baik adalah

data yang berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan metode

Chi Kuadrat, Liliefors atau Kolmorogov Smirnov.42

4) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui hubungan linier antara

variabel bebas dalam model regresi ganda. Multikolinieritas dapat diketahui

dengan mencari nilai tolerance value atau VIF (variance inflation). Batas dari
38
Ibid., 108
39
Ibid.
40
V. Wiratna Sujarweni, Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian Mahasiswa dan Umum (Yogyakarta:
Global Media Informasi, 2007), 187.
41
Sujarweni, Metodologi., 110.
42
Purwanto, Statistika Untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 156.
22

tolerance value adalah 0,1 sehingga apabila nilai tolerance value di bawah 0,1

maka terjadi multikolinieritas. Sedangkan VIF merupakan kebalikan dari

tolerance value karena VIF = 1/tolerance value. Untuk nilai VIF batasnya

adalah 10.43

5) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi yaitu untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara

variabel pengganggu pada periode tertentu dengan periode sebelumnya. Untuk

menguji autokorelasi dapat dilakukan menggunakan pengujian kriteria Durbin

Watson yaitu apabila DW > 4-dL atau DW < dL artinya terdapat autokorelasi.

Tidak ada autokorelasi jika DW terletak antara dU dan 4-dU artinya.

Sedangkan uji autokorelasi dapat dikatakan tidak menghasilkan kesimpulan

yang pasti apabila DW terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4-

dL.44

6) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Model regresi yang baik apabila varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya tetap atau disebut homoskedastisitas. Uji

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatterplot.

Heteroskedastisitas terjadi apabila terdapat titik-titik yang membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, menyebar kemudian menyempit).

Sebaliknya, jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.45

43
Ulber Silalahi, Metodologi Analisis Data dan Interpretasi Hasil (Bandung: PT Refika Aditama, 2018),
59.
44
Duwi Priyatno, Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS (Yogyakarta: C.V ANDI, 2012), 93-94.
45
Silalahi, Metodologi., 59-60.
23

7) Analisis Korelasi Pearson

Analisis korelasi pearson product moment digunakan untuk mengetahui

kekuatan hubungan atau derajat hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Untuk mengetahui kuatnya hubungan antara dua variabel

independent secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependent

menggunakan rumus sebagai berikut:46

Ryx₁x₂=
√ ryx ₁²+ ryx₂²−2 ryx₁ ryx ₂rx ₁ x ₂
1−rx ₁ x ₂²

Dimana: Ryx₁x₂ = korelasi ganda (multiple correlation), ryx₁ = Korelasi

product moment antara X1 dengan Y, ryx₂ = Korelasi product moment antara

X2 dengan Y, rx₁x₂ = Korelasi product moment antara X1 dengan X2

8) Analisis Regressi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh

sumber daya manusia (X1) dan proses (X2) terhadap keputusan menjadi

nasabah (Y). Untuk mengetahui pengaruh variabel X1, X2, terhadap Y

menggunakan persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Di mana: Y = variabel terikat (keputusan menjadi nasabah), a = konstanta, b =

koefisien regresi, X1 = variabel bebas (sumber daya manusia), X2 = variabel

bebas (proses)

9) Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara

bersama sama terhadap variabel terikat. Tahapan dalam pengujian ini yaitu:

a) Menetukan hipotesis

46
Sugiyono, Statistika., 233.
24

Ha = variabel sumber daya manusia dan proses berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah KSPPS BMT PETA

Cabang Jombang.

H0 = variabel sumber daya manusia dan proses tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah KSPPS BMT PETA

Cabang Jombang.

b) Lefel of signification α = 0,05

c) Menentukan F hitung

d) Menentukan F tabel

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, a=5%, df

df pembilang k-1= 3-1= 2 dan penyebut n-k

e) Kriteria dan aturan pengujian

H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel

H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel

f) Membandingkan F hitung dengan F tabel

H0 dapat diterima atau ditolak diketahui dari hasil perbandingan antara

Fhitung dengan Ftabel. 47

10) Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independent

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent. Pengujian

hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dua pihak yaitu suatu

uji hipotesis yang mempunyai dua daerah penolakan H0 di kanan dan di kiri.

Pada uji dua pihak, hipotesis nol (H0) menggunakan sama dengan (=) sebagai

tanda. Sedangkan tidak sama dengan (≠) digunakan untuk hipotesis alternatif

(Ha).
47
Damondar Gurajati, Dasar- Dasar Ekonometrika (Jakarta: Erlangga, 2006), 193.
25

Ketentuan uji dua pihak yaitu jika harga thitung berada pada daerah

penerimaan H0 atau berada diantara harga t tabel, maka H0 diterima dan Ha

ditolak. Jadi, jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima.48

11) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.49 Perhitungan

koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan

variabel X (sumber daya manusia dan proses) dalam menjelaskan variabel Y

(keputusan menjadi nasabah). Kriteria pengujian R2 = 0, yang berarti variabel

independent sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependent.

Apabila R2 semakin mendekati angka 1, yang berarti mendekati 100% maka

dapat diketahui bahwa variabel independent berpengaruh kuat terhadap

variabel dependent. Rumus koefisien determinasi (R2) yaitu:50

R2 = r2 × 100%

Dimana: R2 = koefisien determinasi, r2 = nilai koefisen korelasi

DAFTAR PUSTAKA

Afif, Faisal. dkk. Strategi dan Operasional Bank. Bandung: PT ERESCO, 1996.

Al Arief, M. Nur Rianto. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta.

48
Sugiyono, Statistika., 97.
49
Dwi Prayitno, Mandiri Belajar SPSS (Yogykarta:Mediakom, 2008), 79.
50
Nila Kesumawati, dkk, Pengantar Statistika Penelitian (Depok: PT Rajagrafindo Perada, 2017), 109.
26

Amelia, Ria. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan SDM Terhadap Keputusan Nasabah
Menabung Pada PT BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang. Skripsi
diterbitkan. Batusangkar: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, 2019.

Andespa, Roni. dkk, “Pengaruh People, Process, dan Physical Evidience Terhadap Keputusan
Menabung di Bank Syariah”. Jurnal Kajian Ekonomi Islam. Volume 4. Nomor 1.
Januari-Juni, 2019.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka


Cipta, 1997.

Baiti, Rizka Ulfa. Pengaruh Marketing MIX Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah
Tabungan IB Muamalat di Bank Muamalat KCP Salatiga. Skripsi diterbitkan.
Salatiga: Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, 2016.

Darmawan, Deni. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2014.

Gurajati, Damondar. Dasar- Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga, 2006.

http://jombangbisa.blogspot.com/. Di akses pada 14 September 2020 pukul 10.25.

http://www.depkop.go.id/uploads/laporan/1580298872_Data%20Koperasi
%2031%20Desember%202019-1.pdf. Di akses pada 13 September 2020 pukul 18.31.

https://sharianews.com/posts/menyongsong-perkembangan-bmt-di-indonesia. Di akses pada


21 Juli 2020 Pukul 7:02.

Hurriyati, Ratih. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta, 2005.

Indrawan, Rully dan R. Poppy Yaniawati. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung: PT Refika
Aditama, 2014.

Istiningrum, Dian Yuliana. Pengaruh promosi terhadap keputusan menjadi nasabah produk
Modal Usaha Barokah di BMT UGT Sidogiri Capem Mojo Kediri. Skripsi tidak
diterbitkan. Kediri: Sekolah Tinggi Agama Isslam Negeri (STAIN) Kediri, 2017.

Kesumawati, Nila. dkk, Pengantar Statistika Penelitian. Depok: PT Rajagrafindo Perada,


2017.

Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi. Jakarta: Salemba


Empat, 2013.

Mardani. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. Jakarta: Prenadamedia


Group, 2015.

Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: PT


Rajagrafindo Persada, 2008.
27

Nasution, Mulyadi. Perilaku Konsumen. Bandung: Alfabeta, 2013.

Oesman, Yevis Marty. Sukses Mengelola Marketing MIX, CRM, Customer Value, dan
Customer Dependency. Bandung: Alfabeta, 2010.

Prayitno, Dwi. Mandiri Belajar SPSS. Yogykarta:Mediakom, 2008.

Priyatno, Duwi. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: C.V ANDI,
2012.

Purwanto. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2006).

Setiadi, Nugroho J. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2003.

Silalahi, Ulber. Metodologi Analisis Data dan Interpretasi Hasil. Bandung: PT Refika
Aditama, 2018.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2014.

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2013.

Sujarweni, V. Wiratna. Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian Mahasiswa dan Umum.
Yogyakarta: Global Media Informasi, 2007.

Sujarweni, V. Wiratna. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka baru
press, 2015.

Anda mungkin juga menyukai