Anda di halaman 1dari 2

INFORMASI TENTANG KEGIATAN INOVASI DI PUSKESMAS

NamaPuskesmas : UPTD PUSKESMAS KIAJARAN wETAN

1. Nama Inovasi: “ MAREKI ”

2. Tahapan Inovasi:

1. Setelah terjadi 2 kematian Ibu dan 5 kematian bayi pada pada tahun 2018, maka
Puskesmas perlu menindak lanjuti kasus tersebut.
2. Awal tahun 2019 diadakan diskusi lintas program dalam acara Lokakarya
Bulanan Puskesmas yaitu program KIA yang terdiri dari Kepala puskesmas,
dokter, Bidkor, semua bidan Puskesmas Kiajaran Wetan dan program lainnya
yang terkait. Diantaranya Program Gizi, Program Imunisasi, Promkes dan
program lainnya.
3. Dari hasil Loka karya bulanan, menghasilkan wacana untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi dengan membentuk inovasi “ MAREKI “ ( Ma Resiko
Tinggi Kiajaran Wetan ).Dimana sasaran utamanya adalah semua ibu hamil
yang ada di wilayah Puskesmas Kiajaran Wetan, terutama Ibu hamil dengan
Resiko Tinggi.
4. Diskusi Lintas Sektoral. Yaitu dalam acara Loka Karya Tiga bulanan, dengan
mengundang jajaran Muspika, Dinas Instansi yang terkait, semua kuwu dan
Ketua Tim Penggerak PKK kecamatan dan Desa serta menghadirkan Tomas
dan Toga serta para kader kesehatan. Puskesmas mensosialisasikan Inovasi
MAREKI dengan mengajak lintas sektoral untuk bersama sama menurunkan
angka kematian ibu dan bayi.

3. Inisiator Inovasi Daerah : H. KASNAWI, SKM,.MM.

a. Jenis Inovasi :NonDigital

4. Bentuk Inovasi Daerah : PELAYANAN PUBLIK

5. Urusan Inovasi Daerah : BIDANG KESEHATAN

6. Waktu Uji Coba :.

7. Waktu Implementasi Inovasi Daerah : Bulan Maret 2019

8. Rancang Bangun dan Pokok Perubahan yang dilakukan :


Sebelum ada inovasi, pemeriksaan ibu hamil dilakukan di Puskesmas dan di
Posyandu sehingga tidak mendapatkan pelayanan yang optimal ( Kurangnya
mendapatkan pelayanan ANC terpadu ).
Akan tetapi setelah ada inovasi, pelayanan ibu hamil dioptimalkan pelayanan di
puskesmas dengan kolaborasi dengn program lainnya.. Pemeriksaan dilakukan oleh
Bidan, dokter dan perawat serta tenaga kesehatan lainnya seperti Laboratorium, gizi
dan lain lain.
Sebulan sekali semua ibu hamil yang resiko tinggi diundang ke Puskesmas untuk
menghadiri pertemuan Mareki. Intinya dalam pertemuan Mareki itu, semua Ibu
hamil Resti diberikan pelayanan pemeriksaan dan penyuluhan terpadu serta
persiapan dalam menghhadapi persalinan.
9. Tujuan Inovasi Daerah:
Menurukan angka kematian Ibu dan bayi.

10. Manfaat yang diperoleh :


Manfa’at bagi masyarakat adalah mendapatkan pelayanan yang optimal.
Terjalinnya komunikasi Nakes dan ibu hamil, Masyarakat lebih mengerti tentang
kesehatan ibu hamil.

11. Hasil Inovasi :Setelah ada inovasi MAREKI angka kematian ibu dan bayi menurun.

12. Anggaran : untuk tahun 2021

Satu kali pertemuan 30 bumil resti dan 5 Nakes jumlahnya 35 orang.


Snack 35 orang x Rp. 40.000,- = Rp. 1.400.000,-
Makan minum 35 orang x Rp. 15.000,- = Rp. 525.000,--

Jumlah Rp. 1.925..000,-

Dalam 1 tahun (12 bulan) Rp. 23.100.000,-

Anda mungkin juga menyukai