“PAKE PENITI”
PENAPISAN KEHAMILAN UNTUK MENDETEKSI IBU
HAMIL RESTI
OLEH :
TIM ADMINISTRASI MANAJEMEN (ADMEN)
A. Ringkasan Inovasi
Tujuan utama dari inovasi ini yakni sebuah kegiatan guna mempercepat
penurunan stunting di Kota Bengkulu, selain itu inovasi ini juga diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu dan anak. Kegiatan ini berfokus pada
pendampingan Ibu Hamil Resti dari sebelum hamil sampai dengan membantu
komplikasi kehamilan, yang kebanyakan kematian ini bisa dicegah. Ratio kematian
maternal di seluruh dunia diperkirakan mencapai 390 per 100.000 kelahiran hidup..
kematian ibu dengan rasio 542 per 100.000 kelahiran hidup. Kemudian diikuti oleh
979 (15,9%) (pneumonia) dan diare 746 (12,1%) (diare) masih menjadi masalah
utama yang meyebabkan kematian pada bayi. Penyebab kematian lain di antaranya
adalah kelainan saluran cerna 181 (2,9 %), kelainan saraf 83 (1,3%), malaria 18
(0,3%), tetanus 7 (0,1%), dan lainnya 4,137 (67,3%). (Kemenkes RI, 2020).
Kecamatan Muara Bangkahulu. Tahun 2019, terdata 42 orang ibu hamil resiko
tinggi dengan 38 orang ibu hamil mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK).
Tahun 2020, terjadi kenaikan bumil resti menjadi 42 orang ibu hamil dan tahun
2021 terjadi penurunan ibu hamil resiko tinggi sebanyak 39 orang ibu hamil resiko
tinggi. Melihat fakta diatas, Pada tahun 2019 Puskesmas Muara Bangkahulu
bergerak untuk lebih fokus untuk mengatasinya melalui inovasi PAKE PENITI
(Penapisan Kehamilan untuk mendeteksi Ibu Hamil Resiko Tinggi) di wilayah kerja
Inovasi ini dirintis untuk memecahkan masalah-masalah yang ada seputar Ibu
dan Anak dengan sasaran semua ibu hamil terutama yang beresiko tinggi. Dan
semua layanan diberikan bersifat gratis. Inovasi PAKE PENITI ini selaras dengan
achieve the SDGs, karena inovasi ini memberi pelayanan publik kepada kelompok
perempuan hamil. Baik normal maupun hamil dengan risiko tinggi. Terutama yang
menjangkau perempuan hamil yang tinggal jauh dari pusat layanan kesehatan.
kesadaran tentang penting dan impact menjaga kualitas hidup untuk perempuan,
ibu hamil, dan anak demi kualitas generasi pembangunan masa depan.
dengan perempuan hamil yang sangat rentan. Selain banyaknya warga yang hidup
di perkebunan, faktor biaya dan alat transportasi juga menjadi kendala. Akibatnya
ada 1000 perempuan hamil pertahun yang tinggal di daerah terisolir. Munculnya
Inovasi PAKE PENITI membawa dampak positif terhadap pelayanan publik yang
sebagai pemburu ibu hamil risiko tinggi, yang setiap hari keliling kampung untuk
Pola layanan jemput bola ini akan mempercepat ibu hamil mendapatkan
Sejumlah shelter juga dibangun agar pemerintah bisa lebih mudah menjangkau
mereka. Dampak positif lainnya tidak hanya para ibu hamil dan bayi, tapi juga
sayur juga melibatkan tokoh desa. Sehingga Inovasi ini mampu meningkatkan
kesadaran dan tanggung jawab warga satu desa, untuk menjaga keselamatan nyawa
warung manisan sebagai pemburu ibu hamil risiko tinggi dan pendamping dari
tokoh perempuan desa. Sehingga pemerintah tidak perlu menambah tenaga formal
baru. Langkah inovatif ini efisien karena low cost dengan impact yang jauh lebih
besar. Penjual sayur dan pemilik warung manisan menjadi agen perubahan karena
keberadaan perempuan hamil melalui interaksi mereka setiap hari. Sedangkan para
pendamping menjadi rekan kolaboratif yang membuat kesadaran warga satu desa
Inovasi PAKE PENITI pada ibu hamil di provinsi Bengkulu diyakini untuk
mengusir makhluk halus agar tak mengganggu ibu dan calon bayi. Benda-benda ini
penyakit yang tidak ada penyebabnya secara medis. Dikutip dari Klik Dokter,
gunting atau benda tajam lainnya seperti pisau dipercaya mampu mengusir mahluk
kepentingan dan low cost berkat gencarnya pemberitaan media nasional, yaitu
Facebook, Twitter dan Instagram Puskesmas, maka banyak mengundang lembaga
B. Keberlanjutan Inovasi
yang kuat sekaligus kemampuan eksekusi yang sangat cepat. Semuanya dilakukan
demi menjaga kehidupan perempuan hamil dan bayi. Bahkan sampai taraf
menciptakan struktur volunterisme baru. Yakni dengan tukang sayur dan pemilik
warung manisan sebagai ujung tombak deteksi dini kehamilan di wilayan paling
sakit.
dan pemilik warung manisan yang sejatinya adalah pekerja. Dengan menjadi
volunteer Inovasi ini, justru membuat mereka bisa menjangkau kawasan paling
yang bisa membuka pasar baru. Puskesmas Muara Bangkahulu juga memberikan
kontribusi mereka.
lingkungan sosial yang jauh lebih kondusif untuk perempuan dan anak. Tanggung
jawab komunitas dalam menjaga calon kehidupan yang dikandung oleh ibu hamil
Agendanya, meminta laporan dari tim dilapangan dan hasil kegiatan selama sebulan