Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Kesehatan
Masyarakat
Disusun oleh :
Afidatus Sulkha
Fadhil ardiansyah
niamullah
PRODI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) KHAS
KEMPEK 2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Pada makalah ini penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan
referensi dan pengarahan. Oleh sebab itu,dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna,untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Manfaat....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
3.1 Kesimpulan...........................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Beberapa buffer yang terpenting saat ini adaiah buffer bikarbonat dan asam
karbonat, buffer fosmc buffer protein, dan buffer hemwobin (Erman, 2CK)7).
1
haik untuk penambahan asam, karena dapat menefralkan asam dala_mjumlah
banyak. Hal dapat dilihat dari rasiO ion bikarbonat dan asam karbonat sebesar 20,
atau dapat dituliskan / [H2C03] 20.
pH plasma
Merupakan buffer yang bekerja utama pada intraseluler. Ion dari plasma yang
masuk sel, dibuffer oleh buffer protein dan fosfat dan pertukaran K*.
H* dari plusrna masuk sel ditukæ K+, akibatnya pada keadaan di mana kadar
tinggi dalam plasma (pH plasma rendah), masuknya H* ke dalam sel dalam
jumlah banyak dapat mengakiba hiperkalemia.
Buffer hemoglobin
Buffer ini bekerja pada eritrosit dengan keberadaan e.nzim karbonik anhidrase,
yang mengkatahsis reaksi berikut
2 H2CO
Histidin yang terdapat dalarn molekul hemoglobin sangat efektif menangkat ion
H* sambil membebaskan O
2
Meningkatnya tekanan C02 dan turunnya pH akan memudahkan penguraian
Hb02 sehingga memungkinkan kelompok senyawa imidazol untuk menyerap ion
Dalam jaringan ion bikarbonat (HC03") yang diproduksi dalam eritrosit berdifusi
ke dalam plasma untuk mempertahankan kenetralan muatan dan aniondalam
gritrosit.
Konsentrasi ion K* intraseiuler dan konsentmi ion Nat (plasma) tidak mengalami
perubahan yang berarti karena permeabilitas membran eritrosit terhadap kedua
kation tersebut relatifrendah. Pedstiwa lain yang berlawanan adalah pembebasan
C02 dalam pam-paru
3
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari makalah ini yaitu sebagai beri
kut:
1. Bagi Mahasiswa
Bisa dijadikan bahan kajian pelajar untuk mengembangkan kemam
puan dalam menjelaskan buffer protein dan karbonat.
BAB II
PEMBAHASAN
Iatihan mempunyai efek jangka pendek (akut) dan jangka panjang Agar latihan
bemanfaat, hlbuh harus menanyni hal ini. Beberapa efek akut utama saat latihan
adalah meningkatnya denyut jantung, tekanan darah sistolik, dan cardiac output.
Aliran darah ke ototjuga meningkat. Metabolisme tubuh menjadi lebih aktif,
4
sehiræ pernapßan dipacu lebih cepat dan dalam untuk memasok oksigen yang
dibutuNcan saat metabolisme meningkat.
Pada latihan berat, metabolisme tubuh akan bergeser dari kondisi aerob ke kondisi
anaerob ketika suplai oksigen sudah tidak mernadai. Asam laktat mulai dihasilkan
di otot, yang selanjutnya memasuki aliran darah dan menurunkanpH darah.
Karbondioksida (C02) dan yang dihasilkan dalam metabolisme juga akan
mempengaruhi pH darah. Perubahan-perubahan kimia dalam darah, harus diikuti
oleh fungsi fisiologis untuk mempertahankan komposisi kimia yang tepat di
dalam sel. Oleh sebab itu, komposisi kimia dari cairan di luar sel harus tetap
r&tifkonstan. Keadaan ini dikenal sebagai homeostasis.Dalam keadaan
homeostasis, derajat keasarnan (pH) u.iran tubuh yang direpresentasikan Oleh pH
darah hams dipert&hankan dalam rentangan 7,35-7,45. Pembahan pH akan
mempengaruhi ma enzim dan fungsi organ penting seperti otak dan jantung.
Enzim sebagai biostatis yang berperan
Dalam reaksi-reaki kimia dalam sel, daya kataliLiknya sangat dipengaruhi oleh
suhu dan pH. Enzim bekerja secara terkoordinasi, dengan urutnn-urutan suatu
hubungan yang harmonis antara beberapa aktivitas metabolisme yang berbeda
untuk menopang fungsi hidup. Kineria enzim seringkali dapat menimbulkan
gangguan terhadap aktivitas metabolisme tubuh, sehingga tubuh menjadi sakit
@man, 2007). Ole-h sebab itu, sistem pengaturan keseimbangan asam basa dalarn
tubuh akan bekerja untuk menyeimbangkan pH ini.
Terdapat tiga sistem yang mengatur derajal keasaman (pH), yaitu: sistem buffer,
sistem rcspirasi, dansistem renal. Sistem buffer, adalah substansi yang
mengkombinasikan asam dan basa, bereaksi secara æung untuk mcnjagapH, dan
5
merupakan sistem yang menjaga asam-basa tubuh yang paling efisicn. Buffer inj
terdapat dalam darah, intraseluler, dan cairan ekstraseluler. Bebcrapabuffer yang
terpentingsaat ini adalah buffer bikarbonat dan karbonat, buffer fosfat, buffer
protein, dan buffer hemoglobin..
Tekanan parsial dari level arterial CO (PaC07) mcnunjukkan level C02 dalam
darah.
PaC02 normal yaitu 35 hingga 45 mm Hg. Levcl C02 yang lebih Hngi
mengindikasikan akibat pernapasan yang dangkal. I_ßvei C02 yang lebih rendah
mengindikasikan suatu hipenentilasi.
6
Sistem buffer adalah substansi yang mengkombinasikan asam dan basa. Sistem
buffer berupa larutan yang terdiri dari campuran asam lemah dengan gararnnya
yang berasa_l dari basa kuat, atau campuran basa lemah dengan garamnya yang
berasal dari asam kuat. Contohnya, campuran asam asetat (CH COOH) dengan
natrium asetat (CHOCOONa) membentuk buffer karbonat.
Beberapa buffer yang terpenting saat ini adaiah buffer bikarbonat dan asam
karbonat, buffer fosmc buffer protein, dan buffer hemwobin (Erman, 2CK)7).
7
pH plasma
Merupakan buffer yang bekerja utama pada intraseluler. Ion dari plasma yang
masuk sel, dibuffer oleh buffer protein dan fosfat dan pertukaran Karbohidrat
Hasil dari plusrna masuk sel ditukæ K+, akibatnya pada keadaan di mana kadar
tinggi dalam plasma (pH plasma rendah), masuknya Hasil ke dalam sel dalam
jumlah banyak dapat mengakiba hiperkalemia.
Sebaliknya, kadar Hasil yang rendah dan kadar bikarbonat yang berlebihan dalam
plasma dapat.
Buffer hemoglobin
Buffer ini bekerja pada eritrosit dengan keberadaan e.nzim karbonik anhidrase,
yang mengkatahsis reaksi berikut ;
2 H2CO
Histidin yang terdapat dalarn molekul hemoglobin sangat efektif menangkat ion
Hasil sambil membebaskan Oksigen.
Konsentrasi ion Karbon intraseiuler dan konsentmi ion Nat (plasma) tidak
mengalami perubahan yang berarti karena permeabilitas membran eritrosit
8
terhadap kedua kation tersebut relatifrendah. Pedstiwa lain yang berlawanan
adalah pembebasan C02 dalam pam-paru
Peranan asam bikarbonat atau asam karbonat sebagai sistem buffer dapat dilihat
dari reaksi berikut.
H2C03+N8C1
9
mengkompensasi dengan bemapas cepat dan dalam, yang disebut hiperventilasi,
danpada alkalosis meübolik &nynhVovent11asi.
10
reabsorbsi (HCO selŒcsi keluar menujll Iu men tubulus serta sistem buffer
yangmemungkinkan ion hidrogen berlebih diekslaesi dalam urin (Sloane, 2004).
C02 dalam cairan intersisial berdifusi ke dalam epitcl dan berikatan dengan air
membenluk asam karbonat yang berionisasi membentuk ion H+dall ion HC,O}.
Ion H* ditranspor menuju lumen tubulus dan dikcluarkan melalui urin. Untuk
setiap ion yang disekresi ke dalam lumcn tubulus, satu ion secara aktiftereabsarpsi
ke dalam epitel Ion dan ion HTX)/ ditranspor secara bersamaan dari sel epitel
menuju cairan mtersisial dan masuk ke darah.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
meningkat selama latihan. Jumlah oksigen dalam otot membentuk gradien anta-ra
sei otot Derajat Keasaman DarahSelama Proses Latihan Otot membutuhkan
lebih banyak 02 daripada normal, karena aktivitas metabolik dan darah dalam
kapiler
Aliran C02 dan Hasil dari otot ke darah, melalui gadlen konsentrasi.Aksi buffer
hemoglobin kelebihan C02 dan .
Jika penambahan C02 dan tidak dapat diregulasi oleh buffer, maka perubahan
derajat keasaman (pH) darah yang menyebabkan asidosis akan dikompensasi oleh
paru-paru dan ginjal dengan merespon perubahan pH melalui pemindahan C02,
HC03-, dan dari darah
3.2 Saran
Disarankan kepada pembaca, khususnya mahasiswa agar mencari lebi
h banyak informasi tentang buffer protein dan karbonat dari berbagai sumber.
12
Hendaknya perlu ada tambahan kajian makalah buffer protein dan karbonat s
ecara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
13