untuk memperkokoh atau memperkuat isi kandungan Al-Qur’an.[2] Dalam hal ini, hadist hanya
hukumnya memiliki dua dalil sekaligus yaitu Al-Qur’an dan Hadist Nabi.[4]
ُ َش ْه َر فَ ْلي
....ُص ْمه َ ْفَ َمن
َّ ش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال
Karena itu, barang siapa yang mempersaksikan pada waktu itu bulan, hendaklah ia
Ayat Al-Qur’an di atas di ta’kid (di perkuat) oleh hadist Nabi SAW:
ارَأ ْيتُ ُم ْوهُ فَـَأ ْف ِط ُر ْوا ُ َِإ َذا َرَأ ْيتُ ُم ْوهُ ف
َ ص ْو ُم ْواوِإ َذ
“Apabila kalian melihat (ru’yat) bulan maka, berpuasalah. Dan begitu pula apabila melihat (ru’yat)
2. Bayan At-Tafsir
Yang dimaksud dengan Bayan at-Tafsir adalah memberikan rincian dantafsiran ayat-ayat Al-
Qur’an yang mujmal (ringkas/ singkat). Memberikan Taqyid (persyaratan) ayat-ayat Al-Qur’an
yang masih mutlaq,dan memberikan takhsis (penentuan khusus) ayat-ayat Al-
Qur’an yang masih umum. Sebagai contohtentang ayat-ayat Al-Qur’an yang masih mujmal adalah
perintah mengerjakan shalat.
Diantara contoh tentang ayat-ayat yang masih mujmal adalah
perintah mengerjakan shalat, puasa, zakat, disyariatkannya jual beli, nikah,qhisash, hudud dan
sebagainya. Ayat-ayat al-Qur’an tentang masalah ini masih bersifat mujmal,
baik mengenai cara mengerjakan, sebab-sebabnya, syarat-syarat,atau halangan-halangannya. Oleh
karena itu, Rasulullah SAW, melalui haditsnya menafsirkan dan menjelaskan masalah-masalah
tersebut. Sebagai contoh salah satu hadits Nabi Muhammad Saw,yang artinya:
ِ
َ صلُّ ْوا َك َما َر َْأيتُ ُم ْون ْي
ُأصلِّ ْي َ
“Shalatlah kamu sebagaimana melihatku Shalat.”(H.R. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menjelaskan bagaimana mendirikan shalat,karena dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan
secara rinci.
3. Bayan At-Tasyri
Yang dimaksud dengan bayan tasyri’ adalah ajaran-ajaran yang tidak didapati dalam al-Qur’an
maka dimunculkan hukumnya, baik yang tidak ada sama sekali atau yang diketemukan pokok-
pokoknya (ashl) saja.
Hadist termasuk ke dalam kelompok ini, diantaranya adalah hadist penetapan haramnya
mengumpulkan dua wanita bersaudara (antara istri dengan bibinya), hukum syuf’ah, hukum
merajam wanita pezinah yang masih perawan, dan hukum tentang hak waris bagi seorang anak.
Salah satu contoh yang lain adalah hadist tentang hukum zakat fitrah sebagai berikut;
“Bahwasanya Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat Islam pada bulan
Ramadlan satu sukat (sha’) kurma atau gandum untuk setiap orang, baik merdeka atau hamba, laki-
Bayan Takhshis adalah membatasi atau mengkhususkan kandungan ayat-ayat al-Qur’an yang
bersifat umum.
seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan..
5. Bayan At-Taqyid
Bayan Taqyid adalah membatasi ayat yang bersifat mutlak (hakikat kata tampa memandang jumlah
َ سا ِرقَةُ فَا ْقطَ ُعوا َأ ْي ِديَ ُه َما َجزَ ا ًء بِ َما َك
سبَا نَ َكااًل ِمنَ هَّللا َّ ق َوال
ُ سا ِر
َّ َوال
Di batasi dengan hadist: