Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

ISLAMIC
RELIGION
ISLAM DAN GLOBALISASI

13
Fakultas: Kode Mata Kuliah:
Program Studi: Disusun Oleh :SAKDUN,S.Ag M.Pd

Abstract Kompetensi

Pandangan Barat tentang Islam Dalamperkuliahaninimahasiswaakan


adalahsebuahpandangan yang mempelajarimasalah Islam dan
tidaksepenuhnyadapatdibenarkan. globalisasi yang
Aksiteror yang terjadi di beberapa negara mencakupfenomenaglobalisasidalam
biasanyaterkaitdenganperjuangankemerdek politik, ekonomi, sosial dan budaya
aan, Palestinaadalah salah satucontohnya. yang mempengaruhikehidupanumat
NamunkaumMuslimin juga Islam. Pada bagianselanjutnya Anda
tidakmenyetujuipenggunaankekerasan juga
yang dipraktekkansecarasporadisitu. akanmempelajaritentangpandangan
Sebabperjuangandengankekerasanbelumte agama Islam sebagai agama universal
ntumenghasilkanseperti yang diinginkan. dan rahmatbagisemuamanusia,
Dalamfaktanyajustruseringmemperkeruhsu sertaperan Islam
asana. Terjadilingkarankekerasan yang dalammenciptakanperdamaian dan
tiadahabisnya. misisosialkemasyarakatan. Pada
bagianakhir Anda
Tidakdiragukanlagi, komunikasi yang akanmempelajaritentangkonsepsi
lebihbaik di Islam dalamglobalisasi yang
antarakeduamasyarakattersebutperludibang menyangkutmasalah gender
un. Masyarakat Barat atauperananwanita dan demokrasi.
perlumenyadaribahwa Islam, seperti
agama-agama lain, mengajarkannilai-nilai
yang muliamengenaiperdamaian dan
cintakepadaumatmanusia. Barat juga
harussadarakanfaktabahwa, sebagaimana
agama yang lain yang benar,
terdapatkeragamanluarbiasadalam Islam.

Islam mewujudkandirinya di berbagai


negara yang berbeda-
bedadalamtradisibudaya yang beragam,
dan dalamkonteksetnis, ekonomi, dan
politik yang berbeda pula.
Pembahasan

ISLAM DAN GLOBALISASI


(SAKDUN,S.Ag M.Pd)

Dunia sedang berubah. Komunikasi antar manusia . Kemajuan ilmu teknologi, komunikasi,
transportasi, dan turisme, telahmenjadikan dunia sebagai‘desabesar’. Di tengahsituasi dunia yang
berubahitu, dunia Islam mencanangkanabad ke-15 Hijriyahinisebagaiabadkebangkitankembali Islam.
Walaupunpelecehanmenerpa, umat Islam mustitetapoptimistismenghadapinya.

Kebangkitan masa depantidakbisahanyadenganmembanggakankejayaan masa lalu(glory of


The pas), melainkandenganmengangkatderajatumat Islam
melaluikualitasMusliminuntukmengangkatkualitasumat yang besarjumlahnya. Apalagi,
sebagianbesardari negeri-negeri Muslim adalah negara denganpendapatanrendah.

Banyak tantanganmenghadangumat. Tanpaanalisa dan perencanaanstrategis,


umattidakakanmencapaitujuanbersamauntukrenaissance.Umat Islam
dapatbelajardarisejarahrenaissance Barat. Mantanpresiden Amerika, Richard Nixon,
dalambukuterakhirnyasebelummeninggal, Seize The Moment, America Challenges in One Super
Power World,mengatakan Barat berhutangbesarkepada dunia Islam untukrenaissance-nya.
Untukrenaissance, Barat berdiri di ataspundak dunia Islam pada masa lalu. Karena itu,
kalaukaumMuslimininginRenaissance pada abad ke-15 hijriahini, kaumMusliminbisameniruskenario
masa laluitu. GerakmencapaiRenaissance dapatkaumMusliminlaksanakandenganberdiri di ataspundak
Barat.

Banyak ilmuwan Muslim maupun nun-Muslim telahmenyatakanbahwa Islam adalah agama


yang paling cepatberkembang di dunia, walaupun media massa, khususnya media massa Barat,
selalumemberigambaranburuktentang Islam. Meskipun media massasenantiasamenyamakan Muslim
denganteroris, ekstremis, dan rasialis, kenyataannyasemakinbanyaksaja orang terdidik Barat memeluk
Islam
Banyak ilmuwan Barat telahmenyatakanbahwa Islam dan Muslim taklagiberada nun jauh di
sana. Islam dan muslimsudahberadakini dan di sini, di sampingkitasebagaitetangga,
ataubahkanmenjadi salah satukeluarga. Saatiniinformasitentang Islam harusdibuatlebihmenarik.
Sebabdayatarik Islam sebagai agama universal dalam era globalisasiinisemakinkuat di seluruh dunia,
mulaidariKutub Utara hinggaKutub Selatan. Pasca-peristiwa 11 September 2001 lalu, dunia Islam
tentuterkenaakibatlangsungatautaklangsung, baiknegatifmaupunpositif.
Pengaruhpositifnyaadalahsemakinbanyaknya orang memilikiminatmempelajari Islam yang benar.
Media massamenyajikanbanyakrukun Iman dan rukun Islam. Pasca 11 September 2001,
saatiniserangkaiandiskusi Islam bayakditayangkan di stasiunTelevisisepertiBBC dan CCN tentang
jihad dan Syariah. Intelektual Muslim terutamadari negeri-negeri Muslim
telahbanyakdiundangkeperguruantinggiuntukdiskusi panel dan seminar.

ISLAM AGAMA UNIVERSAL

Secaratekstualsejak 14 abad yang lalu Al-Qur’an telahmenegaskanbahwa Islam adalahajaran


universal, di mana misisertaklaimkebenaranajarannyamelampauibatas-batassuku, etnis, bangsa dan
bahasa. Oleh karenanyatidaklahmengherankanjikaberbagaiSeruan Al-Qur’an
banyaksekalimenggunakanungkapan yang bercirikosmopolitanismeataupunglobalisme.
Misalnyasajabanyakfirman Allah yang memulaiSeruan-Nya
denganungkapan“Wahaimanusia....”Lebihdariitu, karena Islam yang sebagai agama penutup,
makadengansendirinyajangkauandakwah Islam mestilahmendunia, bukannya agama suku, rasial dan
parokhialsebagaimana agama-agama terdahulu yang hanyadialamatkan pada suatukaumtertentu.

Secarahistoris-sosiologis, baruabadsekaranginiumat Islam semakinsadarbahwa Islam benar-


benartertantangmemasukipanggungdakwah yang berskala global, yang antara lain disebabkan oleh
revolusiteknologitransportasi dan informatikasertakomunikasi. Ketika
sisteminformasidibantudengansatelit, maka planet bumiseakanmenjadikecil.
Barangkalihampirseluruhsudutbumiini, dapatdipotret oleh manusia dan dalamwaktu yang
bersamaangambar dan berbagaipenjelasandetailnyabisadisebarkankeseluruhpenjuru dunia.

Lalu, apamakna dan dampakdari proses globalisasiinformasiinibagi Islam? Satu hal yang
pastiialahbahwaumat Islam tidakbisahidup, berpikir dan bertindakisolatif,
tanpamempertimbangkansituasibangsa dan umatberagamalainnya.
Kesadaranakanlingkunganfisikmaupunsosialdari planet bumisemakinmerata.
Bumiinitidakbisadiklaimsebagaimiliksatubangsaatausatuumatsaja, melainkanmilik dan
tanggungjawabbersama.

Sesungguhnyakesadaranakanpentingnya Islam mengantisipasi era globalisasibukanhalbarubagiumat


Islam. Sejak masa Rasulullah Muhammad SAW
sampaidenganabadpertengahanbuktikepemimpinanumat Islam yang
dalamperadabanumatmanusiatidakbisadiingkari oleh sejarah. Di mana pada saat yang sama,
bangsaEropamasihjauhketinggalan di belakang. Hanyasaja, sejalandengansunnatullah,
rodasejarahberputar. Terdapatfaktor-faktorobyektif yang bisadikajisecarailmiahmengapa dunia Islam
merosotperannyadalamkepemimpinan dunia dan kemudiandiambilalih oleh Barat.

Faktor-faktorsejarahinilah yang menjadi agenda umat Islam


untukdikajidalamrangkamengangkatkembalicitra dan peran Islam dalampercaturan global,
karenaperansejarahini oleh Allah telahdiamanatkan pada kaum Muslim
sebagaimanaterkandungdalamkonsep “khalifah Allah di mukabumi.” Sekalilagi,
sekaranginidisadariatautidakumat Islam telahmemasuki arena percaturan dan pertarungan global,
baikdalamkonteksteologi, filsafat, ekonomi, politikmaupunbudaya. Dalam pada itusemuaajaran agama
yang bersifatdoktrinasi di satusisi dan kualitaspendukungnyadisisi lain kesemuanyaakandiuji oleh
sejarah dan oleh standar-standarkemanusiaan.

Oleh karenanyatidaklahmengherankanbahwahalitumerupakansunnatullah,bahwaberbagaifalsafah,
ideologi, budaya dan agama yang adamengalami pasang surutbahkankebangkrutan. Contoh yang
masihhangattentunyakebangkrutanideologikomunisme di bekas Uni Soviet yang
telahmembawapengaruh global baik pada iklimpolitikmaupunekonomi dunia, secaralangsung juga
dirasakan oleh dunia Islam.

Di berbagaijurnal, buku dan komentar para ilmuwanpolitik dan kebudayaan,


bahwasetelahberakhirnyaPerangDinginantara Amerika Serikat dan Uni Soviet, perhatian Barat
terhadap Islam kelihatansemakinmeningkat, baikdalamkontrolpositifmaupunnegatif. Para
pengamatpolitikinternasional, di antara yang paling vokaladalah Samuel P Huntington,
mengatakanbahwakinikontak yang intensantara Barat dan Islam munculkembali dan sisa-sisabenturan
masa laluternyatamasih laten. Tentusajapenyataaniniperludikajiulang. Namun yang
pastiadanyakebangkitan dunia Islam dan kekhawatiran Barat terhadap dunia Islam
merupakankenyataan yang sulit di ingkari.

Meminjam jargon John Naisbit, sebagaimanatersuratdalamjudulkaryanya. Global Paradox,


dalamwaktu yang bersamaansekaranginimanusia di dunia dihadapkan pada
beberapakecenderunganparadoksal. Dalambidang-bidangbudaya di satusisimunculnyasemangatetnis
dan kebersamaan yang kianmenguat, tetapi pada sisi lain muncularusideologibaru yang Tran-
nasionalisme, globalisme, dan sekularisme. Pembentukan Uni Eropa, misalnya,
semuainitidakhanyamerupakangerakan Tran-nasionalismeekonomi, tetapi juga berpengaruhlangsung
pada gerakanbudaya dan agama. Melaluijaringanekonomi dan politikmaka proses
akulturasimaupunkanflikantar agama dan budayaikutberlangsung.
Jika dilihat dari segi positifnya, era globalisasi ini sesungguhnya merupakan peluang bagi Islam
untuk kembali berperan aktif dalam percaturan dunia, terutama untuk ikut serta menegakkan nilai-
nilai kemanusiaan. Islam memiliki doktrin, bukan sekedar gagasan, yang jelas dan secara konseptual
siap diuji mengenai isu hak asasi manusia, pahamdemokrasi, prinsip-prinsipkeadilan, etikapolitik,
etikabisnis, dan lain sebagainya yang sementarainibelumdikenal oleh masyarakat dunia
karenadikalahkan oleh isu-isuterorisme dan perang yang memangterjadi di dunia Islam.

Atas kenyataan yang tidakmenyenangkantersebutwalaupun Citra negatiftentang Islam itutidakbenar,


kaummuslimtidakperlumeratapidirisehinggatidakkreatifkarenahalitubarangkalibagiandari episode
sejarah Islam yang harusdilalui.

Khususbagi Indonesia, negara denganpenduduk Muslim terbesar di dunia yang


dahulutidakbanyakdikenal dunia luar, secaraperlahannamunpastiposisisemakindiperhitungkanjika pun
umat Islam Indonesia tidakmemilikikhazanahkebudayaan dan
prestasiintelektualkeislamansebagaiwarisan masa lalu, halinitidakberarti Islam Indonesia
posisinyaselamanya marginal.

ISLAM DAN PERDAMAIAN

Banyak problem yang menerpaumat Islam memasukimileniumketigaini. Belum


selesaidenganpenjajahan dan kemiskinan, umat Islam dipojokkandenganisuterorisme. Tragedi 11
September 2001 menjadiperistiwa yang seringditafsirkansebagaikebangkitanterorisme Islam.

Pada dasarnyadefinisiterorismetidakterlepasdaripertarungankepentingan. Dengan kata lain,


bisajaditidakadaumat Islam yang menjaditeroris. Ada pihak-pihaktertentu yang
berupayamemojokkanumat Islam. Namuntidakbisadipungkiri pula jikadalamtubuhumat Islam
tersimpanbenih-benihkejengkelanterhadapmasyarakat Barat yang
telahberlakutidakproporsionalterhadapumat Islam. Akan tercuptasuatuhubungan yang
tidakharmonisantaramasyarakat Islam denganmasyarakat Barat. Di
sinilahpentingnyauntukmengklarifikasikepadamasyarakatInternasional dan
manyebarkanajaranperdamaian yang menjadiintisaridari agama Islam.

Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:”Hai manusia, sesungguhnya Kami


menciptakankamudariseseoranglaki-laki dan seorangperempuan dan menjadikankamuberbangsa-
bangsa dan bersuku-sukusupayakamusalingkenal-mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di
antarakamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antarakamu. Sesungguhnya Allah
MahaMengetahuilagiMahaMengenal” (Al-Hujarat[49]:13).
Kaum Muslim perlumenggarisbawahibahwaperbedaansuku dan bangsadimaksudkan Allah
sebagai arena salingmengenal dan memahami. Perbedaansuku dan
bangsamenimbulkankonsekuensimunculnyaperbedaantradisi, kebudayaan, carapandang, dan nilai-
nilai. Karena ituperbedaanadalahsuatukekayaan yang takternilaiharganya.

Kesalahpahamanseringterjadiantaramasyarakat Barat dan Islam. Hal


inibisajadilantarankurangnyapengenalan masing-maisngpihakterhadap yang lain. Hubungan yang
tidakharmonis, sebagaimanadiceritakandalamsejarah Islam dan Barat salah
satufaktornyaadalahtidakadanyaperkenalan yang mendalamsatusama lain.

Islam adalah agama perdamaian. Kontribusi Islam untukperdamaian dunia dan regional,
sedemikianbesardalamsejarahumatmanusia. Menurut Islam,
tujuanutamapenciptaanmanusiaadalahsalingmengenal dan hidupdalamdamai.

Kaum Muslim tidakdiizinkanuntukberperang, kecualimerekadiusirdarirumah-


rumahmerekakarenamasalah agama. Allah SWT berfirmandalam Al-Qur’an surat Al-Hajj (22) ayat 39
dan 40, sebagaiberikut: “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi,
karenasesungguhnyamerekatelahdianiaya. Dan sesungguhnyamerekatelahdianiaya. Dan
sesungguhnya Allah benar-benarMaha Kuasa menolongmereka; (yaitu) orang-orang yang
telahdiusirdari kampung halamanmerekatanpaalasan yang benar, kecualikerenamerekaberkata:
“Tuhan kami hanyalah Allah”. Dan sekitar Allah tiadamenolak (keganasan)
sebagianmanusiadengansebagian yang lain, tentulahdirobohkanbiara-biara Nasrani, gereja-gereja,
rumah-rumahibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnyabanyakdisebutnama Allah.
Sesungguhnya Allah pastimenolong orang yang menolong (agama)-Nya. sesungguhnya Allah benar-
benarMahaKuatlagiMaha Perkasa”.

Hal yang sama juga terdapatdalamsurat Al-Mumtahinah (60):8-9, Allah berfirman: “Allah
tiadamelarangkamuuntukberbuatbaik dan berlakuadilterhadap orang-orang yang
tidakmemerangimukarena agama dan tiada (pula) mengusirkamudarinegerimu. Sesungguhnya Allah
hanyamelarangkamumenjadikansebagaikawanmu orang-orang yang memerangikamukarena agama
dan mngusirkamudarinegerimu dan membantu (orang lain) untukmengusirmu. Dan
barangsiapamenjadikanmerekasebagaikawan, makamerekaitulah orang-orang yang zalim”.

Tentusajasebagai Muslim menyayangkanjikaadapandanganterutamadari Barat yang


menuduhbahwa Islam sebagai agama pedang. Namunkita juga
tidakbolehmenggeneralisasibahwasemuamasyarakat Barat menilai Islam sebagai agama pedang.
Karena dalamfaktanyaterdapat juga orang Barat yang berpandangansangatapresiatifterhadapkiprah
Islam.

Kekerasanbukanlahsejarah yang identikdenganumat Islam. Meluasnyapengaruh Islam kepenjuru


dunia dan konversi agama dari nun-Islam kepada Islam tidakdidukung oleh
militersebagaifaktorutamanya, melainkan oleh nilai-nilai yang ditawarkan Islam,
yaknipembebasan(futuhat) dan perdamaian (salam).

Sejarah menceritakanbahwaketika Nabi Muhammad SAW pindahke Madinah,


beliaumenandatanganisebuahkesepakatandengan para pemimpinberbagai agama, termasukYahudi dan
Kristen. DokumenkesepakatantersebutdikenaldenganKonstitusi Madinah (Mitsaq al-
Madinah).Konstitusiinimenyatakanbahwa Muslim bersediahidupbersamasecaradamaidengan nun-
Muslim.

Fakta sejarahlainnyaadalahmasyarakatYamantetapmengakui agama


kunamerekaselamatigaabadsetelahpenaklukan (baca: pembahasan/futuhat) Islam di sana. Begitu pula
masyarakat Persia, yang sekarangdisebut Iran. Umat Islam
tidakpernahmemaksapendudukSpanyolmemeluk Islam. JustrumasyarakatEropaberbondong-
bondongmenziarahiSpanyoluntukbelajarkepadaumat Islam. Pada masa itu, peradabanumat Islam
jauhlebihmajukeseimbanganperadabanEropa. Bahkansejarahpencerahan(renaissance) di
Eropatidakterlepasdaribesarnyapengaruhperdaban Islam di sana.

Sikapmoderat dan toleransikaumMuslimin juga ditunjukkandalamsejarah India.. wilayah anak-


benuaitusemuaberabad-abadberada di bawahkekuasaan Muslim, tapimasyarakatlokaltetapmemeluk
agama Hindi. Hanyamereka yang secarasukarelameninggalkan agama
merekasebelumnyauntukkemudimemeluk Islam.

Di Asia Tenggara, Islam berakar dan menebardenganrelatifdamai. Masyarakat berpindahke Islam


secarasukarela. Penduduklokalberpandanganbahwa Islam adalah agama kesucian, sebagaimana para
pedagang Islam India memakaipakaianbersihsambilmemperkenalkan agama. Mereka juga melihat
Islam sebagai agama bagikemajuanekonomi yang dibawake Malaysia dan Indonesia oleh para
pedagang kaya. Singkatnya, penduduklokalmelihat Islam sebagian agama orang yang lebihberadab.

Islam juga mengajarkankesetaraan(equality) di kalanganmasyarakat. Setiap orang setara di


hadapan Allah, kecualidalamkualitasiman dan ketaatanmerekakepada Allah.
Doktrinkesetaraaninimenyerang basis sistemkasta yang dipraktikkan oleh agama lainnya, yang
mempercepatkonversidamai dan sukarelamasyarakatlokalkepada agama Islam sepanjanganabad ke-13
hingga 16.

Bagaimanapenyebaran Islam yang relatifdamai di masa awalinibiladibandingkan Islam di abad


ke-20 dan 21 ini? Di awalabad ke-21 ini, sejumlahpemerintah Barat menuduh Islam sebagai agama
yang memicukekerasan. Islam diasosiasikandenganperistiwa-peristiwa dan gerakan-gerakan yang
mengancamkepentinganpolitik dan ekonomi Barat.

Pandangan Barat tentang Islam adalah sebuah pandangan yang tidak sepenuhnya dapat
dibenarkan. Aksi teror yang terjadi di beberapa negara biasanya terkait dengan perjuangan
kemerdekaan, Palestina adalah salah satu contohnya. Namun kaum Muslimin juga tidak menyetujui
penggunaan kekerasan yang dipraktekkan secara sporadic itu. Sebab perjuangan dengan kekerasan
belum tentu menghasilkan seperti yang diinginkan. Dalam faktanya justru sering memperkeruh
suasana. Terjadi lingkaran kekerasan yang tiada habisnya.

Islam mewujudkan dirinya Tidak diragukan lagi, komunikasi yang lebih baik di antara kedua
masyarakat tersebut perlu dibangun. Masyarakat Barat perlu menyadari bahwa Islam, seperti agama-
agama lain, mengajarkan nilai-nilai yang mulia mengenai perdamaian dan cinta kepada umat manusia.
Barat juga harus sadar akan fakta bahwa, sebagaimana agama yang lain yang benar, terdapat
keragaman luar biasa dalam Islam.
di berbagai negara yang berbeda-beda dalam tradisi budaya yang beragam, dan , ekonomi, dan
politik yang berbeda pula.

Kaum Muslim juga perlu menghasilkan karya tulis guna mensosialisasikan pemahaman yang
lebih memadai tentang Islam kepada pembaca internasional. Kaum muslimin pun perlu menyadari
keragaman mereka, baik secara doktrinasi maupun politik. Lebih dari itu, bangsa-bangsa dengan
mayoritas Muslim harus tanggap aspirasi minoritas nun-Muslim atau aspirasi politik dan kesetiaan
golongan yang berbeda.

BEBERAPA FAKTA PENTING MENGENAI GLOBALISASI

Agama apa pun di dunia ini, lebih-lebih Islam, pada prinsipnya membawa misi kemanusiaan dan
memberi penghargaan tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan, namun dalam kenyataan nya tidak
demikian. Berabagai tindak kekerasan, kerusuhan, dan ketidak adilan, sering kali melibatkan sentimen
agama. Kenyataan ini pada gilirannya menimbulkan persepsi negatif terhadap Islam.
Tindak represif dan radikal dalam pemberantasan kejahatan dan kemaksiatan misalnya, oleh
sebagian kalangan dipandang merupakan bagian dari dakwah(amarmakruf nah Munkar).Walaupun
sebagian kaum Muslim menganggap tindakan tidak bersahabat tersebut dianggap kurang etis, selain
menimbulkan korban jiwa dan harta, akan memperburuk citra Islam.

Radikalisme dan segala bentuk kekerasan yang membawa bendera Islam yang terjadi di
Indonesia akhir-akhir ini sesungguhnya bukan hal baru. Gerakan-gerakan radikal telah ada sejak
Rasulullah SAW wafat. Tampilnya gerakan Islam radikal telah memberikan warna negative dalam
kehidupan bermasyarakat saatini. Sehingga menimbulkan gangguan sosial. Massa graassroot
(akarrumput) begitu mudah terprovokasi kondisi ini tentu saja menjadi ancaman bagi tatanan sosial
yang rukun.

Abdul Aziz Sachedina melaluibukunya“KesetaraanKaumBeriman;


AkarpluralismeDemokratisdalam Islam”, menegaskanbahwa, akarketegangan dan intoleransi,
baikkarenaperbedaanpaham di antarakaum Muslim maupunkarenaperbedaan agama,
disebabkanpolapikirnyatelahterperangkap oleh formula tafsir ataskebaikan dan kebenaran yang
hanyabagikelompoksendiri dan versikelompoknyasendiri. Sementaraitu, penafsiranataskebenaran
yang dilakukanpihak lain dinilai salah, palsu, menyesatkan, dan masukneraka.
Persepsidemikianmelahirkan alim kebenaran dan janjikeselamatanhanyadalamagamanya;
sikapkebersamaanmenjadieksklusif yang
kemudianmelahirkansuasanasalingcurigaantarmanusiaatasnamaTuhan.

Fenomenainitentusajasangatmengkhawatirkanbagikeutuhantatanansosialmasyarakat. Setiap
orang memangberhakberpegangteguh pada keyakinan dan tafsir ataskebenaran masing-masing.
Namun, bagaimana agar keyakinanitutidakmembuatpenilaiannegatifterhadap orang ataukelompok
yang berbedakeyakinannya. Apalagijikaimplementasi ide ituditempuhdengantindakanrepresi dan
radikal (atasnama agama). Klaimkebenaranatassuatupahamkeagamaan dan “penghakiman”
terhadappaham lain sebagaisesat (dan tentusajamasukneraka) perludiksihabis. Jika sikap
‘memandangsebelahmata’ itumasihtumbuhsubur,
makamembanguntoleransikehidupanberagamaakansulitterwujud. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman,
“Tentangsesuatuapapunkamuberselisih, makaputusannya (terserah) kepada Allah. (Yang
mempunyaisifat-sifatdemikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-nyalahakubertawakkal dan kepada-
nyaakukembali,” (QS Asy-Syura[42]:10).

Ayat itumemberikanjalanpenyelesaianterhadapperbedaan-perbedaan,
baikdalampemikiranmaupungerakan, khususnyabidangkeagamaan. Allah telahmenciptakanpotensi-
potensi yang bisamenggerakkan dunia inibegituberagam, baikbahasa, budaya, maupun agama. Allah
tentulebihtahuapa yang akanterjadikarenaperbedaan-perbedaanitu, manusiaakanberselisih dan
cenderungmenempatkandiri pada posisi yang paling benar,
jikasemuapihakbersikapdewadalammenghadapiperbedaanitu, makasegalaperbedaan dan
dinamikatersebutakantumbuhsecaraalamiah. Dan tidakperlurisaudenganperbedaanpendapat. Karena
sesungguhnyaperbedaanadalahrahmatsebagaimanadikatakandalamRasulullah.

Sikap yang bijakdalammenyikapisalingpendapatmenunjukkantingginyatoleransiberagama dan


toleransiitu pula yang akanmembuahkanperdamaian. Satu sama lain salingmenghargai,
salingmemberikankesempatan yang seluas-luasnyakepadasemua orang untukterekspresi. Jika
terusberselisih dan berkutatdalammasalah-masalahperbedaanpenafsiran, makaakansulit Islam
kembalimembangunperadaban. Pembebasanmanusiadariketertindasan, penegakkankeadilan,
persamaanderajat, dan tentusajaterciptakanyaperdamaian di antarasesamamanusiaadalahproyekbesar
yang menjaditantanganabad global.

Kaummuslimsangatperlumendorongterciptanyamasyarakat yang adil dan berperadaban. Kreasi


dan inovasidalambidangilmupengetahuan dan teknologiadalah modal
utamabagikemajuanperadabanmanusia. MenurutSyafii Anwar, kemajuanperadaban Barat
takperludicaci maki, tetapiharusdiresponsecaracerdas dan kreatif.
Kaummuslimindituntutuntukbelajarterhadapkemajuanperdaban Barat sehingga Islam
akanmampubersaingdenganperdaban global.

Karena itu, suatu program pembangunanuntukkesejahteraan dan kemaslahatanumat,


memerlukankondisi yang aman dan damai. Sebaliknya, dalammasyarakat yang selaludihinggapi rasa
resah dan khawatirkarenaadanyagesekan-gesekan yang
dikarenakanperbedaanpenafsiranakanmembuatkegiatan-kegiatansehari-
harinyatidakakanbisadilaksanakansecaramaksimalkarena rasa tenangmenjadi salah
satufaktorsuksesnyaberaktivitas.

Tingkat kreativitas dan produktivitassuatubangsasangatditentukan oleh stabilitassosial, politik,


dan keamanan. Di mana pun di dunia ini, negara yang disibukkan oleh masalah-
masalahkeamanandalam negeri hampirselaluterbelakang.
Merekatidakbisamembangunperadabankarenaterus-menerusmengurussoalkeamanan dan
menanganikonflikberkepanjangan. Sebaliknya, negara-negara yang berperadabantinggiadalah negara-
negara yang keamanannyastabil dan masyarakatnyahiduprukun.

Misidamai Islam harusditerapkandalamkehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang


majemuk, baikkarenaberbeda agama maupunsuku. Islam bukanhanyamenghargai orang yang
seagama, tetapi juga sangatmenghargaiumat yang berbeda agama (tidakberagama Islam). Hal
inibisakitateladanidarisikap Nabi ketikaketikaadairing-iringanjenazah non-Islam lewat, Nabi
langsungberdirisebagaitandasikaphormat.

Semua agama dan budayamasyarakat pada


dasarnyamemilikisemangatuntukmewujudkankeadilan dan
perdamaiandalamrangkamembangunsertamemakmurkanbumi. Hilangnyaperdamaianberartimisi
agama Islam telahterdistorsi. Konflik, kerusuhan, dan berbagaiaksikekerasan dan
terosismetelahmenyebabkan dunia menjadigersang, dan kenyamananberagamamenjadisirna.

Daftar Pustaka
1. Al-Qaradhawi, Y. Islam Agama Ramah Lingkungan. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2. Anwar C. 2000. Isla, dan tantangankemanusiaanabad XXI. Pustaka Pelajar Offset.
Yogyakarta.
3. Chapra, MU. 2000. Islam dan TantanganEkomoni. GemaInsani Press. Jakarta.
4. Kamil S. 2002. Islam dan Demokrasi: Telah Konseptual dan Historis Gaya Media
Pratama. Pamulang
5. Muzaffar, C. 2004. Muslim, Dialog dan teror. Profetik. Bandung.
6. Schimmel, A. 2003. Islam Interpretasi. Inisiasi Press. Depok.
7. Zaqzyq, M.H. 2003. Islam dan Tantangandalammenghadapipemikiran Barat.
Pustaka Setia. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai