Makalah PANCASILA
Makalah PANCASILA
AN NUR
LAMPUNG
i
KATA PENGANTAR
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang
berjudul “KONDISIMASYARAKAT INDONESIA DALAM PERJALANAN SEJARAH”.
Pembuatan makalah ini menggunakan metode studi pustaka, yaitu mengumpulkan dan
mengkaji materi Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan dari berbagai reverensi serta
mengambil literatur dari internet, kami gunakan metode pengumpulan data ini, agar makalah
yang kami susun dapat memberikan informasi yang akurat.
Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari rekan‐rekan.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................................4
C. TUJUAN MAKALAH..............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. SEJARAH PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA........................................................................5
B. KONDISI MASYARAKAT INDONESIA MELAWAN PENJAJAH.................................................................7
C. KONDISI MASYARAKAT INDONESIA SETELAH KEMERDEKAAN...........................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................14
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................................14
B. SARAN................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan keadaan ini masyarakat Indonesia dirugikan dalam hal lain juga yaitu mental dan
fisik. Dengan mental dan fisik yang telah
punah/mengendur, maka semakin sulit untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Sehingga
penjajahan di Indonesia berlangsung sangat lama dan
tidak sedikit pula yang menjadi korban kekejaman penjajah. Oleh karena itu setelah
kemerdekaan, pemerintahan berusaha memperbaiki tatanan kehidupan bangsa
Indonesia. Dimulai dari Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi sampai sekarang. Maka dari itu
kami membahas tentang kondisi masyarakat Indonesia dalam perjalanan sejarah.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
a. Sejarah Perkembangan Masyarakat Indonesia.
b. Kondisi Masyarakat Indonesia Melawan Penjajah.
c. Kondisi Masyarakat Indonesia Setelah Kemerdekaan.
C. TUJUAN MAKALAH
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun serta rekan‐ rekan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA
Masyarakat Indonesia mengalami 3 fase perkembangan yang menghasilkan suatu system atau
tatanan sosial sampai saat ini, yaitu fase komunal primitive, feodal, dan kapitalisme.
Perubahan atauperkembangan tiap fase di pengaruhi oleh faktor eksternal dan internal
masyarakat itu sendiri, laludipengaruhi oleh alam.
1. Fase Komunal Primitif
Pada zaman komunal primitive corak produksi manusia pada saat itu adalah berburu
dan meramu untuk mempertahankan hidupnya. Hidup mereka cosmosentris (bergantung
pada alam). Alat produksinya menggunakan batu. Hubungan produksi pada saat itu
kerjasama (belum ada pembagian kerja) atau kolektif. Mereka hidup selalu
berpindah-pindah, ketika sumber daya alam yang dijadikan sumber penghidupan mereka
berkurang atau habis maka mereka berpindah tempat.
Mereka mulai hidup menetap, karena adanya beberapa permasalahan, salah satunya
permasalaha gender. Wanita pada saat itu harus melahirkan maka mereka tidak
mungkin berburu dan hidup berpindah-pindah
Maka berubahlah pola hidup mereka menjadi menetap. Pola pikir masyarakat
berkembang berdasarkan kondisi objektifnya pada saat itu. Setelah itu mulai adanya
pembagian tugas, ada kelompok yang
berburu dan ada pula yang bercocok tanam. Hubungan produksi pada saat
itu sudah ada system barter (tukar) untuk melengkapi kebutuhan masing‐ masing kelompok
(keluarga).
5
produksi mereka maka akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, inilah yang
melahirkan system akumulasi dan dagang pada saat itu. System pemerintah pada saat
itu masih di pimpin oleh satu orang, rakyat membayar upeti kepada pimpinan
untuk keperluan membangun
infrastruktur daerahnya. Inilah yang nantinya melahirkan system kerajaan.
2. Fase Feodalisme
Kondisi nusantara pada saat itu yang merupakan Jalur Sutra (jalur yang
mempertemukan dunia Timur dan Barat) menjadi sasaran bangsa timur dan barat
untuk menguasai. Masuknya bangsa‐ bangsa lain seperti Arab,
Persia, dan Gujarat untuk melakukan perdagangan.
Kolonialisme di Indonesia lahir juga dipengaruhi oleh kondisi eksternal
pada saat itu yaitu adanya Revolusi Industri di Perancis pada tahun 1789 yang
menghancurkan Feodalisme di Perancis dan melahirkan sistem Kapitalisme yang
membuat negara‐negara Eropa memassifkan perdagangan untuk
mengambil keuntungan yang lebih besar.
Begitu juga yang dilakukan oleh Belanda untuk mengambil keuntungan yang lebih besar
(awalnya melalui VOC), mereka menaklukan kerajaan dan
mengganti semua sistem yang ada di Nusantara.
6
3. Fase Kapitalisme
Dengan kekuatan militer yang lebih maju dari Indonesia mereka lama‐ kelamaan mulai
ingin memonopoli perdagangan dan menaklukkan raja- raja di Nusantara.
Setelah mereka menaklukan Kerajaan‐ kerajaan Nusantara mereka membubarkan VOC dan
mengkoloni di Nusantara mereka mengganti semua struktur pemerintahan dan
memanfaatkan sisa‐ sisa Feodalime untuk mengambil kekayaan di Nusantara lebih banyak.
Land Rente (1811) Setelah mereka menguasai Nusantara, Gubernur jendral pada saat
itu memberlakukan sistem Land Rente (sewa tanah). Setiap petani yang ingin mengelola
tanah mereka diwajibkan membayar pajak
kepada pemerintah Belanda. Pajak itu dibayar kepada kepala desa yang tidak lain adalah
bekas Bangsawan kerajaan pada masa Feodalisme.
Setelah sistem ini diberlakukan banyak para petani yang tidak bisa membayar pajak,
dan akhirnyatanahnya diambil oleh pemerintah Belanda. Culture Stelsel (1830) Culture
Stelsel adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah Belanda pada masa
pemerintahan Gubernur Jenderal Van Den Bosch. Dimana rakyat pada saat
itu dipaksa menanam rempah‐rempah sesuai dengan kebutuhan pasar di dunia.
B. KONDISI MASYARAKAT INDONESIA MELLAWAN PENJAJAH
a. Sejarah Perjuangan Bangsa
Perjaalanan sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama
penjajahan dilanjutkan dengan era meerebut daan memmpertahankan kemerdekaan
sampai dengan era mengisi kemeerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutaan yang
berbeda sesuai denggan zaman nnya.
Kondisi dan tuntutan yaang berbeda tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia
berdasarkaan kesamaaan nilai‐nilai semaangat kebangsaan kkejuangan yang sen
nantiasa
tumbuh daan berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangaat kebaangsaan.
Semuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu
mendorong proses terwujudnya NKRI dalam wadah Nusantara.
7
b. Era Sebelum Penjajahan
Sejak tahun 400 0 Masehi sampai dengan tahun 1617, kerajaaan‐ kerajaaan yang ada di
Bumi
Persada Nusantara seperti kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya,
Kediri, Singgasari, Majaapahit, Samudera Pasai, Aceh, Demak, Mataram, Goa dan lain‐
Iainnya, merupakan kerajaan ‐kerajaan yang terbesar di seluruh Bumi Persada Nusantara.
Nilai yang terkaandung pada era sebelum penjaajahan adaalah rakyat yang patuh dan
setia
kepaada rajanya membendung penjajah dan menjunjung tingggi kehormatan dan
kedaulatan sebagai bangsa monarki yang merdeka di bumi Nusantara.
c. Era Selama Penjajahan
Bangsa dijajah Indonesia oleh bangsa asing mulai tahun 1511 sampai dengan 1945
bangsa Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang. Selama penjajahan peristiwa yang menonjol
adalah tahun 1908 yaang dikenal sebagai Gerakan Kebangkitaan Nasional Pertama,
yaitu lahirnya organisasi pergerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh Sutomo dan
dr. Wahidin Sudiroh husodo.
d. Era Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan
Dimulai dari tahun 1942 sampai dengan tahun 1949, dimana pada tanggal 8 Maret
1948 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang
melalui Perjanjian Kalijati. Selama penjajahan Jepang pemuda- pemudi Indonesia dilatih
dalam olah kemiliteran dengan tujuan untuk
memmbantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pelatihaan tersebut melalui
Seinendan, Heiho Peta dan lain‐lain, sehingga pemuda Indonesia sudah memiliki bekal
kemiliteran.
Pada tanggal 15 1 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu disebabkan dibom
atom nya kota Hirosima dan Nagasaki. Kekalahan Jepang kepada Sekutu dan kekosongan
kekuasaan yang terjadi di Indonesia digunakan dengan sebaik‐‐baiknya oleh para
pemuda Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Dengan seemangat juang yang
tidak kenal menyerah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
serta keikhlasan berkorban telah terpatri dalam jiwa para pemuda dan rakyat
Indonessia untuk merebut kemerdekaannya, yang kemudiaan diproklamasikan
pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh
8
Soekarno‐Hatta.
Setelah merdeka bangsa Indonesia harus menghadapi Belanda yang ingin menjajah
kembali Indonesia dengan melancarkan aksi militernya pada 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus
1947 (Agresi Militer Belanda I) dan pada 19‐20 Desember 1948 (Agresi Militer Belanda II),
dan pemberontakan PKI Madiun yang didalangi oleh Muso dan Amir Syariifudin pada
tahun 1948.
Era merebut dan mempertahankan kemerdekaan mengandung nilai juang yang paling
kaya dan lengkap sebagai titik kulminasinya adalah pada perang Kemerdekaan
17 Agustus 1945. Nilai‐nilai kejuangan yang terkandung dalaam merebut
dan mempertahankan ke merdekaan adalah sebagai berikut :
1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).
2. Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban.
3. Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah.
4. Nilai kejuangan harga diri.
5. Nilai kejuangan percaya diri.
6. Nilai kejuangan pantang mundur.
7 Nilai kejuangan patriotisme.
8 Nilai kejuangan heroisme.
9 Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan.
10. Nilai kejuangan rasa setia kawaan.
11. Nilai kejuangan nasionalisme dan cinta tahah air
12. Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.
e. Era Mengisi Kemerdekaan
9
terjadi krisis kepercayaan yang ditandai dengan turunnya KepemimpinanNasional,
kondisi tersebut yang menjadi sumber pemicu terjadinya gejolak sosial.
Dalam rangka upaya Bela Negara agar dapat terlaksana dengan baik dibutuhkan pola
pikir, sikap dan tindak/perilaku bangsa yang berbudaya sebagai dorongan/motivasi
adanya keinginan untuk sadar Bela Negara, diantaranya sebagai berikut :
Bangsa yang berbudaya, artinya bangsa yang mau melaksanakan hubungan
dengan penciptanya “Tuhan” disebut Agama.
Bangsa yang mau berusaha, untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya disebut Ekono
Bangsa yang mau berhubungan dengan lingkungan, berhubungan sesamanya dan al
am sekitarnya disebut Sosial.
Bangsa yang mau berhubungan dengan kekuasaan, disebut Politik.
Bangsa yang mau hidup aman tenteram dan sejahtera, berhubungan dengan
rasa kepedulian dan ketenangan serta kenyamanan hidup dalam negara
disebut Pertahanan dan Keamanan.
Pada zaman modern adanya negara lazimya dibenarkan oleh anggapan‐anggapan atau
pandangan kemanusiaan. Demikian pula
halnya menurut bangsa Indonesia, sebagaimana dirumuskan di dalam alinea pertama pembukaan
UUD 1945, adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialahkarena kemerdekaan adalah hak
segala bangsa sehingga penjajahan, yang bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan harus dihapuskan.
10
Apabila “dalil” ini kita analisis secara teoritis, maka hidup berkelompok “baik bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi sesama
manusia (penjajahan)harus berperikemanusiaan dan harus berperikeadilan. Inilah teori
pembenaran paling mendasar dari pada bangsa Indonesia tentang bernegara. Hal yang
kedua yang memerlukan suatu analisa ialah bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa,
mengapa dalam penerapannya sering timbul pelbagai ragam konsep bernegara yang kadang‐
kadang dapat saling bertentangan.
Namun didalam penerapannya pada zaman modern, teori yang universal ini pada
kenyataannya tidak diikuti orang. Kita mengenal banyak bangsa yang menuntut wilayah yang
sama, demikian pula halnya banyak pemerintahan yang menuntut bangsa yang sama. Orang
kemudian beranggapan bahwa pengakuan dari bangsa lain, memerlukan mekanisme yang
memungkinkan hal tersebut adalah lazim disebut proklamasi kemerdekaan suatu negara.
Perkembangan pemikiran seperti ini mempengaruhi pula perdebatan di dalam PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia), baik didalam membahas wilayah negara maupun di dalam
merumuskan Pembukaan UUD 1945 yang sebenarnya direncanakan sebagai naskah Proklamasi.
C. KONDISI MASYARAKAT INDONESIA SETELAH KEMERDEKAAN
a. Periode Orde Lama (1945 –1966)
Pada Orde Lama lebih banyak konflik politiknya dari pada agenda ekonominya yaitu konflik
kepentingan antara kaum borjuis, militer, PKI, parpol dan kelompok‐kelompok nasional lainnya.
Kondisi ekonomi masyarakat Indonesia saat itu sangat parah dengan ditandai tingginya
inflasi, yaitu mencapai 732 % antara 1964–1966.
Pada masa Orde Lama, mayoritas masyarakat Indonesia pribumi masih
tetap bekerja sebagai petani, hanya sedikit kaum elit politik (kaum elit
terpelajar dan militer) yang menguasai negara. Elit politik itu berperan sebagai birokrat negara
tanpa basis ekonomi, tak ada pengusaha pribumi yang berarti dan tak ada borjuasi yang
berperan dalam ekonomi, bahkan yang menguasai perdagangan
Indonesia. Hal tersebut membuat kondisi masyarakat Indonesia dalam
hal ekonomi menjadi semakin terpuruk.
Dalam hal pendidikan, kondisi masyarakat Indonesia saat itu masih ditata. Hal tersebut
dimulai dengan dibentuknya lembaga‐ lembaga pendidikan dan organisasi‐ organisasi seperti
11
Budi Utomo, Serikat Islam, IP, dan lain‐ lain.
b. Periode Orde Baru (1966-1998)
Pada masa Orde Baru, pemerintah mampu membangun dan mengendalikan inflasi serta
membuat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi yang
tinggi tidak membuat kondisi masyarakat Indonesia bebas dari kemiskinan, hal tersebut
dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati
segelintir orang saja yaitu orang orang yang memiliki kekuasaan.
Kemudian munculah dampak‐dampak negatif pada kondisi perekonomian masyarakat Indonesia
yaitu
ketergantungan terhadap minyak dan gas bumi (migas) dan juga ketergantungan terhadap
bantuan luar negeri.
Akan tetapi pada masa Orde Baru masih banyak
hal positif dari kepemimpinan Soeharto yaitu BBM dan sembako yang
murah, keamanan terjamin dan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia saat itu stabil. Sistem
pembangunannya pun terencana yaitu yang dikenal dengan REPELITA (Rencana Pembangunan
Lima Tahun).
1. REPELITA ini dilakukan dalam Orde Baru selama lima kali.
Repelita I (1969 ‐ 1974) bertujuan memenuhi kebutuhan dasar
dan infrastruktur dengan penekanan pada bidang pertanian.
2. Repelita II (1974 ‐ 1979) bertujuan meningkatkan pembangunan di pulau‐pulau
selain Jawa, Bali dan Madura, di antaranya melalui transmigrasi.
3. Repelita III (1979 ‐ 1984) menekankan bidang industri padat
karya untuk meningkatkan ekspor.
4. Repelita IV (1984 ‐ 1989) bertujuan menciptakan lapangan kerja baru dan industri.
c. Periode Reformasi (1998 – Sekarang)
Tahun 1998 adalah tahun terberat bagi pembangunan ekonomi di
Indonesia sebagai akibat krisis moneter di Asia yang dampaknya sangat terasa di Indonesia.
Masalah pokoknya adalah kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Saat itu
kebutuhan pokok harganya sangat melejit.
Sehingga pada periode Reformasi,
pemerintah berusaha keras untuk menstabilkan kondisi ekonomi yang terpuruk. Salah satu yang
dilakukan pemerintah untuk menanggulanggi masaalah ekonomi
tersebut adalah dengan melakukan perluasaan lapangan kerja, penyedian kebutuhan pokok
untuk memenuhi permintaan pada harga yang terjangkau, penyedian fasilitas umum
seperti air minum, listrik, bahan bakar minyak, klinik kesehatan, obat-
12
obatan, buku untuk pendidikan umum dengan harga yang terjangkau. Orang bebas
mengemukakan
pendapat di muka umum, hal ini dapat berupa suatu tuntutan dan koreksi tentang suattu hal.
Demokrasi di era Reformasi berjalan dengan baik. Rakyat mendapatkan haknya untuk mem
milih dan dipilih dengaan bebas taanpa tekan nan dari siaapapun serta dijamin keaman
nannya.
Namun, masa Reformasi belum jugaa menjadikkan kondisi masyarakaat Indonesia lebih baik.
Peembangunan berkelan njutan belu um menjad di kenyyataan.
Kondisi ekonomi belum menunjukkan hasil yang memuaskan, pengangguran dimana‐‐ mana,
tid dak sedikit diantaranyya adalaah lulusan perguruan n tinggi.
Ditambah dengan mahalnya biaya pendidikan, terutama perguruan tinggi yang dirasakan
melonjak selangit.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nusantara atau Indonesia adalah negera terkaya dari segala sumber dayanya. Bangsa Eropa
yangmengetahui kekayaan alam indonesia, langsung mengambil tindakan untuk menguras
nusantara.
Mereka tahu bahwa karet, lada, rempah‐ rempah, jarak, emas, batu permata, tersimpan di
negeri
yang subur dan alamnya bersahabat ini. Kedatangan bangsa-
bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Inggris
dan Belanda) membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan kehidupan masyarakat,
kebudayaan dan pemerintahan Indonesia.
Diantara bangsa‐ bangsa Eropa yang menjajah Indonesia yang paling lama, yang paling berat
dan sangat menyakitkan adalah masa kolonial Belanda. Karena, masyarakat hidup dalam
kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan. Tidak ada pertentangan kebudayaan, dan
bangsa pun
dipecah belah persatuan dan kesatuannya.
Penjajahan di Indonesia manjadikan rakyat terpuruk, salah satunya dibidang ekonomi dan
pendidikan. Periode Orde Lama (1945-966) yang dipimpin oleh Presiden Soekarno lebih
menitik
beratkan pada nasionalisme sentralisasi, komando dan kepentingan kolektif. Periode Orde
Baru
(1966- 1998) kondisi ekonomi dan pendidikan masyarakat Indonesia berjalan lebih baik.
14
B. SARAN
Dengan kemerdekaan yang telah diraih oleh para pahlawan, kita harus mampu mengisi arti
dari kemerdekaan itu sendiri. Dengan cara bersedia menjadi penerus bangsa yang baik dan
benar,
juga dengan memperbaiki pendidikan, ekonomi, politik, dan lain sebagainya di Indonesia supaya
negara kita menjadi negara yang maju dan dapat dipandang segi baiknya oleh negara lain di dunia.
Perubahan harus kita mulai dari sekarang. Jangan sampai negara ini
menjadi negara yang terpuruk seperti pada zaman penjajahan. Kita harus siap merubah keadaan
negara kita ini, kitalah penerus
bangsa ini, kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjadi penerus bangsa yang gandrung
akan
keadilan. Tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang tidak bisa dipandang
rendahderajadnya, Indonesia adalah tanah air yang mampu
disandingkan dengan negara‐ negara maju
di dunia.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://dyanza‐qu.blogspot.com/2013/11/tugas‐makalah‐materi‐kuliah‐civic.html
https://nantzuprogresif.wordpress.com/2012/06/27/sejarah‐perkembangan‐masyarakat‐indonesia/
http://bang‐bro.blogspot.com/2012/08/sejarah‐singkat‐perjuangan‐indonesia.html
http://anehindah.blogspot.com/2013/11/misteri‐kekuatan‐bambu‐runcing‐pada.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia_(1945%E2%80%931949)
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Wahidin_Soedirohoesodo#Pendidikan
https://id.wikipedia.org/wiki/Soetomo https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_Utomo
https://id.wikipedia.org/wiki/Agresi_Militer_Belanda_I
https://id.wikipedia.org/wiki/Agresi_Militer_Belanda_II https://id.wikipedia.org/wiki/Repelita
https://id.wikipedia.org/wiki/Orde_Baru#Rencana_Pembangunan_Lima_Tahun_.28Repelita.29
https://zdocs.tips/doc/makalah-pkn-masyarakat-indonesia-dalam-perjalanan-sejarah-rpq7zrnk8d12
16