SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
Kediri, ..........................
Yang Membuat Pernyataan
Materai 10.000
i
LEMBAR PERSETUJUAN
(.....................................................)
NIP .........................................
(.....................................................)
NIP .........................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
Mengetahui,
(.....................................................) (.....................................................)
NIP ......................................... NIP .........................................
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal/ skripsi
yang berjudul " Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
Balita Dengan Kejadian Stunting Di Desa Keniten Kabupaten Kediri."
sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan sarjana sain
terapan kebidanan pada Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Kediri Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang
iv
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................6
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Pengetahuan dan Gizi .................................................7
2.2 Hipotesis ..........................................................................................21
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
7
8
2021).
b. Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin
mudah menerima informasi, sebaliknya jika tingkat pendidikan
rendah, maka akan menghambat perkenalan nilai-nilai yang baru
diperkenalkan. Jika tingkat pengetahuan ibu baik diharapkan
status gizi balitanya juga baik (Syakira, P. 2021).
c. Pekerjaan
Faktor kesibukan ibu, khususnya ibu yang bekerja, sering kali
mengakibatkan ibu tidak sempat menyediakan makanan sehingga
perhatian yang diterima anaknya berkurang dan akibatnya
makanan yang dimakan oleh anaknya kurang mendapatkan
perhatian. (Nugroho, M. R, 2021).
d. Sumber Informasi
Pemberian konseling gizi secara individu dapat meningkatkan
pengetahuan gizi ibu balita dan konsumsi makanan anak balita
Penyuluhan gizi sangat penting peranannya dalam usaha
memperbaiki gizi masyarakat, khususnya perbaikan gizi anak-
anak balita (Syakira, P. 2021). Dengan penyuluhan gizi
diharapkan ibu memperbaiki dan mengubah tingkah laku terhadap
masalah gizi pada anak balita (Syakira, P. 2021).
Peran orang tua sangat penting dalam pemenuhan gizi karena
pada saat seperti ini anak sangat membutuhkan perhatian dan dukungan
orang tua dalam menghadapi pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat. Untuk mendapatkan gizi-gizi yang baik diperlukan
pengetahuan gizi yang baik dari orang tua agar dapat menyediakan menu
pilihan yang seimbang untuk anaknya (Devi, 2012).
2.1.4 Konsep Dasar Gizi pada Balita
a. Definisi Gizi
Gizi adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh
dan berkembang. Jenis Gizi yang diperlukan oleh tubuh adalah
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air (Nugroho, M. R,
11
Gizi lebih ≥ 2 SD
Tinggi badan Sangat pendek ≤- 3 SD
menurut umur Pendek -3 SD dengan < -2 SD
(TB/U) Normal -2 SD
Berat Badan Sangat kurus ≤- 3 SD
menurut Tinggi Kurus ≥ -3 SD dengan ≤ -2 SD
Badan (BB/TB) Normal ≥ -2 SD dengan ≤ -2 SD
Gemuk ≥ 2 SD
Indeks massa Sangat kurus ≤-3SD
tubuh menurut Kurus -3SD sampai ≤-2 SD
umur Normal -2SD sampai 2SD
(IMT/U) Gemuk ≥2 SD
adalah suatu keadaan dimana tinggi badan anak balita yang terlalu
rendah. Stunting atau tinggi badan anak terlalu pendek
berdasarkan umur adalah tinggi badan yang berada pada minus
dua standar deviasi (<-2SD) dari tabel pada status gizi WHO child
growth standard (WHO, 2021).
Stunting/pendek merupakan kondisi kronis yang
menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi
dalam jangka waktu yang lama. Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, pengertian pendek dan
sangat pendek adalah status gizi yang didasarkan pada Indeks
Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut
Umur (TB/U) yang merupakan istilah stunted (balita pendek) dan
severely stunted (sangat pendek). Balita pendek adalah balita
dengan status gizi berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut
umur bila dibandingkan dengan standar baku WHO, nilai Z-
scorenya kurang dari -2SD dan dikategorikan sangat pendek jika
nilai Z- scorenya kurang dari -3SD (Kemenkes RI, 2016).
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki
panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan
umur. Kondisi ini menunjukkan status gizi yang kurang
(malnutrisi) dalam jangka waktu yang lama (kronis) (Candra,
2020). Stunting pada anak menjadi permasalahan karena
berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan dan
kematian, gangguan pada perkembangan otak, gangguan terhadap
perkembangan motorik dan terhambatnya pertumbuhan mental
anak (Rahayu et al., 2018).
Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks
PB/U atau TB/U dimana dalam standar antropometri penilaian
status gizi anak, hasil pengukuran tersebut ada pada ambang batas
z–score <- 2 SD sampai dengan – 3 SD ( pendek / stunted ) dan <
-3 SD ( sangat pendek/ severely stunted ) (Kemenkes RI, 2020).
14
Keterangan:
Anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak
menjadi masalah kecuali kemungkinan adanya gangguan endokrin
seperti tumor yang memproduksi hormon pertumbuhan. Rujuk ke
dokter spesialis anak jika diduga mengalami gangguan endokrin
(misalnya anak yang sangat tinggi menurut umurnya sedangkan
tinggi orang tua normal).
5. Ciri-ciri anak Stunting Anak
a. Usia 8-10 tahun anak menjadi pendiam
b. Tanda pubertas terhambat
c. Performa buruk pada test perhatian dan memori belajar
d. Pertumbuhan terhambat
e. Pertumbuhan gigi terlambat
f. Wajah tampak lebih muda dari usianya
2.1.6 Hubungan Pengetahuan tentang Gizi pada Balita dengan Stunting
Stunting adalah suatu keadaan dimana kurangnya gizi yang kronis
disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama
akibat pemberian yang tidak atau belum sesuai dengan kebutuhan gizi
pada anak. (Adelia, F. A, 2018). Tingkat pengetahuan gizi ibu sangat
menentukan apa dan bagaimana ibu memberikan makanan sesuai
dengan kebutuhan anaknya.
Gizi kurang tidak hanya terjadi akibat ekonomi yang kurang, tetapi
juga karena kurangnya pengetahuan tentang gizi. Tingginya tingkat
pengetahuan gizi pada ibu akan banyak membantu menentukan tindak
lanjut dalam berbabagai masalah seperti pemilihan dan penyediaan
makanan yang beraneka ragam (Adelia, F. A, 2018).
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan abstraksi dari suatu realitas yang
membentuk suatu teori sehingga menjelaskan keterkaitan antar variable
(Alimuddin, U. 2022). Adapun kerangka konsep penelitian ini
berdasarkan latar belakang dan masalah teori yaitu :
20
Ibu Balita
Faktor-faktor yang
Stunting mempengaruhi
stunting
1. Asupan
makanan
2. Penyakit Infeksi
3. Pelayanan
Kesehatan dan
Kesehatan
Lingkungan
.
21
2.1 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau
pertanyaan penelitian, setiap hipotesis terdiri dari suatu unit bagian dari
permasalahan (Yam, J. H., & Taufik, R. 2021). Hipotesis dari penelitian ini
yaitu :
Ho : Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dengan
Kejadian Stunting di Desa Keniten Kabupaten Kediri.
H1 : Tidak ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita
dengan Kejadian Stunting di Desa Keniten Kabupaten Kediri
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi analitik
yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar
variabel dan menjelaskan hubungan ini yang ditemukan. Pendekatan yang
digunakan yaitu cross sectional yang merupakan penelitian mengenai data
variabel bebas dan variabel terikat yang pengukurannya hanya dilakukan
sekali pada satu saat (Hammad, M. A., & Alqarni.2021).
3.1.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai
tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai
pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian
(Widi R, 2018). Secara luas desain penelitian adalah bagaikan
sebuah peta jalan bagi peneliti untuk menentukan arah
berlangsungnya proses penelitian yang benar dan tepat sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan (Widi R, 2018). Penelitian ini
merupakan studi penelitian obervasional analitik, Penelitian yang
menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengajuan
hipotesis, desain ini memiliki ciri khas, yaitu dilakukan tanpa
adanya intervensi atau tanpa pemberian perlakuan kepada sampel
(Widi R, 2018).
22
23
Populasi
Ibu yang memiliki anak dengan stunting yaitu sejumlah 23 balita
Sampel
23 Balita stunting
Teknik Sampling
Purposive Sampling
Analisis Data :
1. Analisis Uniivariat
2. Analisis Bivariat
26
n=
1+0,065
26
n= =23 orang
1,1
a. Kriteria inklusi :
1) Ibu yang memiliki Balita Usia 0-59 Bulan di Desa
Keninten, Kecamatan Mojo
2) Keluarga Balita Usia 0-59 Bulan yang bersedia menjadi
responden dengan persetujuan menandatangani
informed consent saat pengambilan data.
3) Ibu yang memiliki Balita Usia 0-59 Bulan yang tidak
bisa membaca dan menulis
b. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi :
1) Keluarga Balita Usia 0-59 Bulan yang memiliki
gangguan pendengaran dan gangguan mental
3.3.3 Sampling
Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh
dalam pengambilan sampel, untuk memperoleh sampel yang
25
N = Jumlah sampel
DAFTAR PUSTAKA
Hubungan Sosial Budaya Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59
Bulan Di Desa Bone-Bone Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang Tahun
2020. Al Gizzai: Public Health Nutrition Journal, 16-26.
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Bulan
1 Informasi penyelenggaraan Skripsi Juli 2022
2 Informasi Pembimbing September 2022
3 Proses bimbingan dan penyusunan September 2022 s/d Desember
proposal Minggu II 2022
4 Seminar Proposal Minggu Ke III Desember 2022
5 Revisi dan Persetujuan Proposal oleh Desember dan Januari 2022
Penguji
6 Mengambil data/Penelitian Januari – Maret 2023
7 Pendaftaran Ujian April 2023
8 Pelaksanaan Ujian April 2023
9 Revisi laporan April – Mei 2023
10 Penyerahan laporan Mei – Juni 2023
36
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Fernanda Elga Andariesta, mahasiswa Sarjana Terapan
Kebidanan Kediri dari jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita
Dengan Kejadian Stunting Di Desa Keniten Kabupaten Kediri”.Saya yakin bahwa
penelitian ini tidak menimbulkan kerugian apapun pada saya dan keluarga. Dan
saya telah mempertimbangkan serta memutuskan untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini.
Kediri, 2023
Saksi Yang Memberi Persetujuan
(………………..…..) (………..…………..)
Kediri, 2023
Mengetahui
Ketua Pelaksana Penelitian
Lampiran 2
Dengan hormat,
Saya Fernanda Elga Andariesta mahasiswa Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Kediri, yang akan
melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Gizi Balita Dengan Kejadian Stunting Di Desa Keniten Kabupaten Kediri”.
Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis Hubungan Tingkat
Pengetahuan Gizi Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Keniten
Kabupaten Kediri. Maka pada penelitian ini akan dilakukan pada anak bayi
stunting yang ada di Desa Keniten Kabupaten Kediri.
Partisipasi saudara bersifat sukarela dan tanpa adanya paksaan. Seluruh
data yang diperoleh akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Sebagai bukti ketersediaan saudara menjadi responden
dalam penelitian ini, saya mohon ketersediaan saudara untuk mengisi dan
menandatangani lembar persetujuan yang telah dipersiapkan. Demikian
permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan partisipasi saudara saya
mengucapkan terimakasih.
Kediri, 2023
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Nama Responden :
Tgl/Bln/Thn :
Posyandu :
KUISONER
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA
DENGAN KEJADIAN STUNTING DI DESA KENITEN KABUPATEN
KEDIRI
A. Identitas Responden
B. Pertanyaan
Berilah Tanda Checklist √ pada pertanyaan dibawah ini
No Pertanyaan YA TIDAK
1 Apakah ibu pernah
mendengar istilah stunting ?
Apakah ibu mengetahui apa
2
itu stunting ?
41
balita
Apakah Ibu mengetahui apa
14
saja isi KMS/KIA
Apakah ibu memahami cara
15
membaca kartu KMS/KIA