POLITIK KESEHATAN
SUSI AFRIYANTI
2103077
Susi Afriyanti
Kita semua pasti sudah mengetahui tentang program jaminan kesehatan yang
telah digulirkan oleh pemerintah dan bagaimana mekanisme kebijakan pemerintah
terhadap implementasi program jaminan kesehatan dilapangan. Itulah cuplikan kecil
dari contoh politik kesehatan. Sebelum mengupas pengertian politik kesehatan, perlu
sekali memahami terlebih dahulu pengertian dari politik itu sendiri, agar nantinya dalam
memahami politik kesehatan secara kompleks tidak mengalami kesalahan pemahaman
sehingga akan mengaburkan pemahaman dari politik kesehatan itu sendiri. Politik
berasal dari bahasa Yunani, politika yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan
negara, yang mana kata politika tersebut berasal dari kata polites yang artinta warga
negara dan polis yang berarti negara kota.
Kata politik itu muncul karena berawal dari polis yang mempunyai arti kota atau
negara kota, kemudian berkembang menjadi polites yang berarti warga negara karena
suatu negara kota jika tanpa warga negara maka akan lumpuh dan sangat tidak
mempunyai arti yang sekaligus membawa perkembangan selanjutnya
menjadi politea yang mana mempunyai arti semua yang berhubungan dengan negara,
dari kata politea tersebut menjadi kata politika yang berarti pemerintahan negara
dan politikos yang berarti kewarganegaraan. Politik merupakan ibu dari segala ilmu,
tanpa campur tangan politik maka semua cabang ilmu akan lemah lunglai tak
bergeming. Politik juga merupakan prestige bangsa, konsistensi kehidupan berbangsa
dan bernegara yang dilengkapi dengan human sense dan human relationship yang
tulus, ikhlas, empati, peduli, menempatkan eksistensi negara dikancah dunia tanpa
mengubah jati diri bangsa.
Oleh karena keberadaan politik sangat dibutuhkan oleh negara dan warga
negara maka pengertian politik secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
politik dalam arti kepentingan umum (politics) dan politik dalam arti kebijakan (policy).
Politik dalam arti kepentingan umum memiliki pemahaman bahwa rangkaian
asas/prinsip, keadaan, jalan, cara atau alat yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan. Selanjutnya pengertian politik dalam arti kebijakan mengandung maksud bahwa
pemanfaatan dari suatu pertimbangan tertentu yang dapat menjamin terlaksananya
usaha untuk mewujudkan keinginan atau cita-cita yang dikehendaki.
Policy itu sendiri memiliki maksud merupakan cara untuk pelaksanaan asas yang
tentunya akan memberikan jalan dan arah dari tujuan yang akan dicapai. Sehingga
antara politik dan policy tidak dapat dipisahkan satu sama lain, keduanya memiliki
hubungan timbal balik yang erat. Secara umum pengertian politik memiliki arti yaitu
proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang meliputi
proses pembuatan keputusan dalam hal ini tentang kebijakan negara. Politik juga bisa
diartikan seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun
inkonstitusional.
Ada beberapa pemahaman politik menurut pakar ilmu politik, diantaranya yaitu
pemahaman politik menurut Soelaiman Soemardi, menyebutkan bahwa ilmu politik
sebagai suatu ilmu pengetahuan kemasyarakatan, yang mempelajari masalah
kekuasaan dalam masyarakat, sifat hakikatnya, luang lingkupnya, dasar landasannya
serta hasil akibatnya, sedang menurut Conley H. Dillon, Carl Leiden dan Paul D.
Stewart, mengatakan bahwa ilmu politik merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial
yang mempelajari usaha manusia untuk memerintah dirinya sendiri, untuk menciptakan
pemerintahan dan negara serta untuk mengendalikan nasib sosialnya yaitu nasibnya
dalam hidup bermasyarakat, ilmu politik juga mempelajari sifat yang abstrak dari negara
dan lembaga-lembaga politik lainnya.
Politik tanpa kekuasaan akan menjadi tumpul, begitu pula kekuasaan tanpa
politik akan menjadi tidak terarah. Mutlak dalam politik membutuhkan kekuasaan
(power) dan kewenangan ( authority) yang akan menunjang bagi pemberlakuan
kebijakan. Power dan authority juga dapat digunakan problem solving, dimana melalui
pendekatan yang persuasive, penuh empati, peduli akan tetapi harus tetap dibumbui
dengan anjuran yang tegas agar kebijakan yang diterapkan dapat dijalankan dengan
baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa politik adalah sesuatu hal yang
berhubungan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy).
Kesehatan memiliki arti kondisi umum dari seeorang dalam semua aspek. Definisi
kesehatan menurut WHO yaitu sebagai keadaan lengkap fisik, mental dan
kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.
Semua kebijakan dan peraturan membutuhkan ruh politik untuk dapat berjalan
sesuai dengan tujuan dan visi yang sudah ditentukan, oleh karena itu untuk
menciptakan kesehatan masyarakat yang prima maka dibutuhkan berbagai peraturan
yang menjadi pedoman bagi petugas kesehatan dan masyarakat luas. Hendaknya
program-program yang dibuat oleh pemerintah dapat menjadi stimulus bagi masyarakat
khususnya untuk menciptakan lingkungan dan masyarakat sehat, jasmani, rohani,
sosial serta memampukan masyarakat hidup produktif secara sosial ekonomi. Salah
satu contoh dari politik kesehatan yaitu memberikan anggaran kesehatan untuk rakyat
dengan sangat besar tentunya sesuai dengan proporsi kebutuhan mengingat
kebutuhan akan kesehatan sangat besar, karena pemerintah tentu tidak ingin rakyatnya
sakit oleh karena itu alokasi anggaran kesehatan tersebut juga membutuhkan lobi
politik agar kebijakan pemerintah dapat dilaksanakan.
Di negera Kapitalis, kesehatan yang berkualitas dan gratis tidak mungkin bisa
dinikmati oleh semua rakyat. Kesehatan dijadikan komoditas yang tujuan utamanya
untuk mengeruk keuntungan semata. Sedangkan di negara Sosialis seperti Kuba,
kesehatan diabdikan untuk kemanusiaan dan tujun sosial. Negara Sosialis memaknai
kesehatan sebagai hak dasar untuk manusia yang wajib diberikan masyarakat dan
dapat diakses oleh masyarakat semua golongan. Manfaat dari memahami politik
kesehatan antara lain yaitu dapat merumuskan kebijakan kesehatan, menganalisis
kebijakan kesehatan dengan menganalisis kebijakan tersebut pemerintah mampu
memberikan jenis tindakan kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah,
memberikan kepastian dengan memberikan kebijakan/ keputusan yang sesuai atas
suatu masalah yang awalnya tidak pasti, analis kebijakan juga akan memberikan
keputusan yang fokus pada masalah yang akan diselesaikan, serta menelaah fakta-
fakta yang muncul kemudian sebagai akibat dari produk kebijakan yang telah
diputuskan atau diundangkan.
Masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah politik oleh karena itu untuk
memecahkan masalah kesehatan diperlukan komitmen politik. Pergeseran paradigma
dari pelayanan medis ke pembangunan kesehatan untuk membuat rakyat sehat
memerlukan penguatan komitmen politik dari seluruh pelaku politik yang tentunya
mengutamakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Keseriusan dari komitmen
politik dari pelaku politik untuk menyehatkan warganya dapat dilihat dari kebijakan
kesehatan yang diambilnya, apakah cenderung memprioritaskan pembangunan
kesehatan atau tidak.