Anda di halaman 1dari 2

kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan

mengakibatkan kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung
serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung.
a. Penyakit bile reflux
Bila (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam tubuh.
Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan, empedu akan melewati serangkaian
saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam kondisi normal, sebuah otot sphincter yang
berbentuk seperti cincin (pyloric valve) akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam
lambung. Tapi jika katup ini tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam
lambung dan mengakibatkan peradangan dan gastritis.
b. Faktor-faktor lain
Gastritis sering juga dikaitkan dengan kondisi kesehatan lainnya seperti HIV/AIDS,
infeksi oleh parasit, dan gagal hati atau ginjal.
2.1.4 Manifestasi Klinis Gastritis
a. Manifestasi Klinis menurut Mansjoer dkk (2011)
Nyeri epigastrium, mual, muntah, kembung, merupakan salah satu keluhan yang sering
muncul. Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena,
kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan. Biasanya jika dilakukan
anamnesis lebih dalam, terdapat riwayat penggunaan obat-obatan bahan kimia tertentu.
Sedangkan untuk gastritis kronik, kebanyakan pasien tidak mempunyai keluhan. Hanya
sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai
kelainan.

b. Manifestasi Klinis menurut Brunner & Suddarth (2013)


1) Gastritis Akut
Awitan gejala mungkin berlangsung cepat: ketidaknyamanan abdomen, sakit kepala,
kelesuan, mual, anoreksia, muntah, dan cegukan.
2) Gastritis Kronis
 Mungkin tidak bergejala.
 Keluhan anoreksia, nyeri ulu hati setelah makan, bersendawa, rasa asam di mulut,
atau mual dan muntah.
 Pasien gastritis kronis akibat defisiensi vitamin biasanya diketahui mengalami
malabsorbsi vitamin B12.
2.1.5 Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai