Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Rezeki Kasiro Siregar

NPM :2120030097

Filsafat Emperis dan Rasionalis

1. Filsafat Emperis berasal dari bahasa inggiris yaitu Empericism dan


Experience, dan berasal dari kata yunani (Emperia/ Experiela), yang
berarti berpengalaman dengan. Dan menurut terminologi defenisi
mengenai emperis berupa doktrin bahwa sumber seluruh
pengetahuan harus dicari dalam pengalamandibentuk dengan
menggabungka apa yang dialami, pengalaman melalui indrawi adalah
satu-satunya sumber pengetahuan dan bukan akal. Dan menurut para
ahli filsafat ini tidak mungkin untuk mencari pengetahua mutlak dan
mencakup semua segi apabila terdapat kekuatan yang dapat di kuasai
untuk meningkatkan pengetahuan manusia.
2. Filsafat Rasionalis berasal dari bahasa Inggris yaitu Rationalism dan
kata latin ratio yang berarti akal. Dan secara terminologi filsafat ini
berpegang teguh terhadap prinsip bahwa akal harus didiberi peran
utama dalam penjelasan. Filsafat rasionalis mengingkari bahwa akal
tidak memerlukan pengalaman, melainkan pengalaman haya
dipandang sebagai jenis perangsang pikiran, maka kebenaran hanya
terdapat di dalam pikiran dan hanya dapat di peroleh dengan akal.

Gabungan Filsafat Emperis dan Rasionalis

Pengetahuan ilmiah harus memenuhi dua syarat utama, pertama


pengetahuan bersifat konsisten, dan yang kedua pengetahuanharus cocok dengan
fakta emperis, sehingga pengetahuan yang konsisten tanpa adanya dukungan
emperis maka tidak dapat di terima kebenarannya secara ilmiah. Berikut adalah
gabungan emperis dan rasionalis (logika deduktif, dan logika induktif) dalam
metode karya ilmiah dengan sebuah mekanisme korektif yang dapat dijabarka
antara lain:

1. Perumusan masalah : berisi mengenai objekemperis yang jelas,


batasan, serta identifikasi berbagai faktor yang terkait di dalamnya.
2. Penyusunan kerangka pemikiran dalam pengajuan hipotesis :
hubungan yang terdapat di berbagai faktor yang saling berkaitan dan
membentuk permasalahan, disusun secara rasional dan premis ilmiah
yang telah di uji kebenarannya dengan memperhatika faktor emperis
yang relevan dengan permasalahan.
3. Perumusan hipotesis : jawaban sementara atau dugaan terhadap
pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan
dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
4. Pengujian hipotesis : pengumpulan fakta yang relevan dengan
hipotesis yang diajukan untk memperlihatkan fakta yang mendukung
atau tidak.
5. Penarikan kesimpulan : penilaian hipotesis dapat diterima atau tidak.
Apabila dalam pengujian terdapat fakta yang cukup mendukung
hipotesis, maka hipotesis dapat diterima, dan sebaliknya karena telah
memenuhi persyaratan dengan penjelasan yang konsisten dan telah
teruji kebenarannya secara korespondensi.

Anda mungkin juga menyukai