Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN

METODE WISN DAN ABK-KES DI PUSKESMAS


GAPURA KABUPATEN SUMENEP

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan dalam memperoleh gelar


Ahli Madya Kesehatan (A.Md.Kes)

Oleh
FEBRIYANI
NIM 18134620007

PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN


METODE WISN DAN ABK-KES DI PUSKESMAS
GAPURA KABUPATEN SUMENEP

(Studi di Ruang Unit Rekam Medis Rawat Jalan Puskesmas Gapura)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :

FEBRIYANI

NIM 18134620007

Telah disetujui pada Tanggal :

Rabu, 9 Juni 2021

Pembimbing

M. Afif Rijal Husni, S.ST., M.Kes


NIDN. 0721019601
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN
METODE WISN DAN ABK-KES DI PUSKESMAS
GAPURA KABUPATEN SUMENEP

(Studi di Ruang Unit Rekam Medis Rawat Jalan Puskesmas Gapura)


*email : febyirnandi4@gmail.com

ABSTRAK

Penempatan tenaga lain di unit rekam medis rawat jalan Puskesmas Gapura
Kabupaten Sumenep yang membuat petugas melakukan pekerjaan terkait
pelayanan rekam medis menjadi tidak sesuai peraturan yang berlaku. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran perencanaan penambahan
kebutuhan tenaga rekam medis yang sesuai dengan peraturan yang terstandar di
puskesmas dengan menggunakan metode WISN dan ABK-Kes.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah petugas rekam medis sedangkan objek
penelitian ini adalah beban kerja petugas rekam medis. Cara pengumpulan data
dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian, jumlah kebutuhan tenaga rekam medis dengan perhitungan
metode WISN dibutuhkan sebanyak 3 orang sedangkan metode ABK-Kes
dibutuhkan sebanyak 2 orang. Faktor pembeda dari hasil perhitungan adalah adanya
ketetapan peraturan yang berlaku di langkah perhitungan metode ABK-Kes.
Berdasarkan hasil penelitian, solusi yang diusulkan adalah diharapkan
Puskesmas Gapura Kabupaten Sumenep menambah jumlah tenaga rekam medis
sesuai dengan hasil metode ABK-Kes karena lebih terstandar dan ideal yang telah
tertuang dalam PMK No. 33 Tahun 2015 dan PMK No. 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.

Kata Kunci : Kebutuhan Tenaga Kerja Rekam Medis, metode WISN, metode
ABK-Kes

1. Judul Karya Tulis Ilmiah


2. Mahasiswa Diploma III RMIK STIKES Ngudia Husada Madura
3. Dosen STIKES Ngudia Husada Madura
THE ANALYSIS OF MEDICAL RECORD OFFICERS
ADDITIONAL WITH WISN AND ABK-KES
METHODS AT GAPURA PUBLIC

(Studi di Ruang Unit Rekam Medis Rawat Jalan Puskesmas Gapura)


*email : febyirnandi4@gmail.com

ABSTRACT

The placement of other workforce in outpatient medical record unit at


Gapura Public Heatlh Center Sumenep Reegency which makes officers do work
related to medical record services that are not in accordance with applicable
regulations. The purpose of this study is to provide an overview of the planning for
additional medical record officers requirements in accordance with standardized
regulations in health centers using the WISN and ABK-Kes methods.
This type of research used descriptive research with a quantitative
approach. The subjects of this study were medical record officers, while the object
of this research was the workload of medical record officers. How to collect data
by observation, interviews and documentation.
The results showed that the number of medical record personnel using the
WISN method required 3 people, while the ABK-Kes method required 2 people. The
distinguishing factor from the calculation results is the existence of applicable
regulations in the calculation step of the ABK-Kes method.
Based on the research results, the proposed solution is that the Gapura
Public Health Center Sumenep Regency increase the number of medical record
officers in accordance with the results of the ABK-Kes method because it is more
standardized and ideal as stated in PMK Number 33 of 2015 and PMK Number 43
of 2019 concerning Public Health Center.
Keywords : Medical Record Officers Additional, WISN method, ABK-Kes Method.
PENDAHULUAN kesehatan perekam medis dan

Puskesmas Menurut informasi kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Berdasarkan Undang-undang

Tahun 2019 Pasal 1 ayat 2 merupakan Republik Indonesia No. 36 Tahun

fasilitas pelayanan kesehatan tingkat 2014 Pasal 1 Tentang Tenaga

pertama dengan menyelenggarakan Kesehatan menjelaskan bahwa

upaya kesehatan yang berupa Tenaga Kesehatan adalah seseorang

promotif yaitu suatu bentuk promosi yang bekerja di bidang kesehatan dan

kesehatan yang ditujukan kepada mengabdikan diri dengan

masyarakat dan bentuk preventive pengetahuan dan kemampuan yang

yang dilakukan secara sosialisasi atau dimiliki. Dalam upaya menetapkan

penyampaian tentang pencegahan jenis, jumlah dan kualifikasi tenaga

penyakit kepada masyarakat. Dalam kesehatan dibutuhkan perencanaan

rangka untuk pemenuhan kebutuhan kebutuhan sumber daya manusia.

pelayanan kesehatan, Pasal 18 Menurut PMK No. 33 Tahun 2015

menjelaskan bahwa setiap Puskesmas Pasal 1 Tentang Pedoman

wajib menghitung jumlah kebutuhan Penyusunan Perencanaan Kebutuhan

tenaga kerja kesehatan agar menjadi Sumber Daya Manusia Kesehatan

ideal yang sesuai jenjang jabatannya yaitu bertujuan untuk

masing-masing dengan melakukan mengoptimalkan pekerjaan di unit

analisis beban kerja. Pada Pasal 17 kerja agar sesuai dengan fungsi dan

dijelaskan bahwa apabila puskesmas tugas setiap tenaga kesehatan.

berada pada keadaan dan kondisi PMK No. 55 Tahun 2013

tertentu dapat menambah tenaga Pasal 11 Tentang Penyelenggaraan

6
Pekerjaan Rekam Medis menjelaskan terletak di Kecamatan Gapura

bahwa bagi perekam medis yang telah Kabupaten Sumenep. Menurut

memiliki Surat Izin Kerja (SIK) dapat Ka.TU di Puskesmas Gapura, beliau

melakukan pekerjaan di puskesmas, menjelaskan alasan Puskesmas

klinik, rumah sakit dan fasyankes Gapura tidak memiliki perekam

lainnya. Sedangkan dalam Pasal 14 medis yang kompeten di bidangnya

dijelaskan bahwa Perekam Medis dikarenakan terbatasnya lulusan

dalam melakukan pelayanan kepada perekam medis di Kabupaten

pasien harus sesuai dengan Sumenep. Selain itu, banyaknya

kompetensi yang dimilikinya yang tenaga medis seperti perawat dan

sesuai dengan pendidikan dan bidan di Puskesmas Gapura yang

pelatihan serta wajib mematuhi melebihi kebutuhan membuat pihak

Standar Profesi Perekam Medis. manajemen menempatkan mereka di

Namun, di Indonesia sendiri masih bagian unit rekam medis, bahkan

jarang puskesmas yang memiliki masih ada lulusan SMA yang

perekam medis yang sesuai bertugas di bagian pendaftaran.

kompetensinya. Contohnya, seperti di Menurut Ka.TU Puskesmas

Puskesmas Gapura Kabupaten Gapura, puskesmas ini memang

Sumenep yang belum menempatkan membutuhkan tenaga kesehatan

sumber daya manusia kesehatan yang perekam medis yang profesional

sesuai dengan kompetensinya minimal 2 orang lulusan D3 Rekam

dikarenakan ada beberapa faktor. Medis yang memiliki kompetensi di

Puskesmas Gapura merupakan salah bidangnya sehingga dapat menjamin

satu Puskesmas rawat inap yang mutu, efisiensi dan akuntabilitas

7
dalam pelayanan kesehatan. Menurut dilakukan oleh tenaga kesehatan lain

salah satu tenaga kerja kesehatan atau staf yang tidak sibuk. Jadi, jika

yang ditugaskan di bagian seluruh petugas sibuk maka tidak ada

pendaftaran, ada 5 orang yang di tanggungjawab dalam distribusi RM,

tempatkan oleh pihak manajemen di sehingga DRM tersebut berpotensi

bagian unit rekam medis, namun jatuh di tangan orang lain selain

masih belum terdapat perekam medis petugas, maka akan berakibat fatal

yang kompeten di bidangnya. Hal dan sifat kerahasiaannya akan bocor

tersebut diperkuat dengan data dan diketahui oleh orang luar.

kunjungan pasien sebelum pandemi Menurut PMK No. 269 Pasal

COVID-19 kurang lebih sekitar 40 10 dijelaskan bahwa segala bentuk

pasien per hari dan kunjungan pasien informasi pasien wajib dirahasiakan

saat pandemi COVID-19 seperti oleh tenaga medis (dokter dan dokter

sekarang ini sekitar 30 pasien per gigi), tenaga kesehatan tertentu,

hari. Sehingga, semua tugas yang petugas dan pimpinan yang

menyangkut tentang pelayanan rekam mempunyai tanggungjawab sebagai

medis dikerjakan oleh tenaga saranan pelayanan terkait dengan data

kesehatan lain yang ditugaskan oleh identitas, diagnosis penyakit, riwayat

pihak manajemen, seperti periksa dan pengobatan yang telah

pengambilan berkas, pendistribusian dilakukan oleh pasien. Untuk bagian

DRM (Dokumen Rekam Medis) ke assembling di Puskesmas Gapura ini

poli dan pengkodingan dilakukan di masih tidak terlaksana. Karena,

bagian poli oleh perawatnya. Jika tenaga kesehatan yang di tempatkan

pasien banyak, untuk distribusi DRM oleh manajemen belum memahami

8
alur rekam medis yang benar. Jika Persyaratan Ketenagaan di

semua tugas bagian rekam medis Puskesmas yang harus memenuhi

masih terus dilakukan oleh tenaga jenis dan jumlah tenaga medis yang

kesehatan lain yang bukan ahlinya, dipersyaratkan di dalam peraturan

maka akan berdampak pada perundangan seperti kebutuhan

koordinasi, integrasi dan sinkronisasi tenaga medis yang harus sesuai

produktivitas kerja petugas di dengan pelayanan yang disediakan di

puskesmas dan akan berpengaruh puskesmas agar memberikan

pada kinerja pelayananan di pelayanan yang baik, optimal dan

Puskesmas Gapura. Sehingga, aman kepada pasien. Untuk dapat

dibutuhkan penataan penempatan memenuhi persyaratan kompetensi

tenaga kerja yang sesuai dengan tenaga kesehatan seperti salah

tingkat profesionalnya masing- satunya perekam medis yang bekerja

masing seperti merekrut petugas di puskesmas harus memiliki STR

prekam medis minimal 2 orang di dalam melakukan pelayanan kepada

bagian distribusi dan assembling agar pasien sehingga diperlukan analisis

tidak terjadi missmanajemen kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan

(kekeliruan dalam Keputusan Menteri Kesehatan

mengorganisasikan secara tidak Republik Indonesia No. 81 Tahun

tepat) dan tumpang tindih dalam tata 2004 yang menghitung kebutuhan

pelaksanaan tugasnya. tenaga kerja menggunakan metode

Berdasarkan PMK No. 46 Workloud Indicator Staff Need

Tahun 2015 Tentang Akreditasi (WISN) serta PMK No. 33 Tahun

Puskesmas terkait Standar 2015 yang menggunakan metode

9
Analisis Beban Kerja Kesehatan tertarik untuk membandingkan

(ABK-Kes) menjelaskan tentang penggunaan kedua metode agar

pedoman yang digunakan untuk didapatkan hasil yang lebih

menyusun perencanaan penyediaan terstandar.

dan kebutuhan SDM di beberapa METODE PENELITIAN

institusi pelayanan kesehatan seperti Jenis penelitian yang

rumah sakit dan puskesmas. Dari digunakan adalah deskriptif

hasil observasi dan wawancara di kuantitatif. Penelitian deskriptif ini

Puskesmas Gapura, alur dan terkait dengan perhitungan kebutuhan

penempatan tenaga kerja kesehatan tenaga rekam medis dan informasi

bagian unit rekam medis masih belum kesehatan menggunakan metode

jelas. Sehingga, semua tenaga kerja WISN dan ABK-Kes di Puskesmas

kesehatan yang ditempatkan di bagian Gapura Kabupaten Sumenep.

unit rekam medis merangkap Subjek yang digunakan

tugasnya, seperti petugas loket adalah petugas rekam medis dan

pendaftaran merangkap sebagai informasi kesehatan di Puskesmas

bagian pendistribusian DRM dan Gapura Kabupaten Sumenep. Objek

filing. Berdasarkan latar belakang yang digunakan adalah beban kerja

yang diuraikan di atas, penulis tertarik petugas rekam medis dan informasi

untuk melakukan analisis kebutuhan kesehatan di Puskesmas Gapura

tenaga rekam medis dan informasi Kabupaten Sumenep.

kesehatan di Puskesmas Gapura

Kabupaten Sumenep dengan metode

WISN dan ABK-KES, peneliti

10
HASIL PENELITIAN NO Unit Kerja Sub Kate- Jumla
Unit gori h
Kerja SDMK
1. Menetapkan Waktu Kerja
1 Puskesmas Unit 3
Bidan
Gapura rekam orang
Tersedia (WKT) Menurut Metode Kabupaten medis S1 1
Sumenep pendaf Akuntansi orang
WISN taran
1
No Kode Komponen Jumlah Satuan rawat SMA
orang
Hari jalan
1 A Hari Kerja 6 hr/mg Hari/tahun
(52 mg Pada Tabel diatas dapat
= 312 hr)
2 B Cuti Tahunan 7 Hari/tahun dijelaskan bahwa petugas yang
3 C Libur Nasional 15 Hari/tahun
4 D Pendidikan - Hari/tahun
berada di unit rekam medis rawat
dan Pelatihan
5 E Ketidakhadiran 7 Hari/tahun
Kerja atau jalan di Puskesmas Gapura
Absen (Izin,
Sakit, dll) Kabupaten Sumenep ada 3 tenaga
6 F Waktu Kerja 3 Jam/hari
(dalam 1 hari)
Waktu Kerja Tersedia 849 Jam/tahun
bidan dan 2 petugas yang
(WKT)
dibulatkan (dalam 1 tahun) ditempatkan oleh pihak
{ A – (B+C+D+E) x F }
{ 312 – (7+15+0+7) x 3 } manajemen lulusan S1 Akuntansi
(312 - 29) x 3
283 x 3
849 dan SMA.
Waktu Kerja Tersedia 50.940 Menit/tahun
(WKT)
dibulatkan (dalam menit)
(60 x 849)

Pada Tabel diatas, dapat

dijelaskan bahwa didapatkan

perhitungan hasil WKT yaitu 849

jam/tahun dan 50.940 menit/tahun

dengan 6 hari kerja/minggu.

2. Meneteapkan Unit Kerja dan

Kategori SDMK Menurut Metode

WISN

11
3. Menghitung Standar Beban Kerja Berdasarkan Tabel

(SBK) Menurut Metode WISN diatas, dapat dijelaskan bahwa

Jenis Jenis Komponen Norma SBK = kegiatan dalam melakukan


Tugas Kegiatan Kegiatan Waktu WKT
(mnt) / pelayanan ada 8 komponen
Norma
Waktu
Tugas Pelayanan Pasien 2 25.470 kegiatan pokok. Sehingga, dari
Pokok di Unit datang dan
Rekam meminta beberapa komponen kegiatan
Medis identitas
Rawat pasien (KIB
Jalan dan
tersebut diperoleh total dari SBK
KTP/KK)
Mengentry 5 10.188 yaitu 168.951 menit/tahun.
data pasien
pada 4. Menghitung Faktor Kelonggaran
Microsoft
Exel dan
menanyakan Menurut Metode WISN
poli yang
dituju No Jenis Wak Satuan WKT Standar
Membuat 2 25.470 Kegiatan tu Kelonggara
KIB (kartu n
identitas 1 Apel pagi 30 Menit/ 50940 0.18
berobat)
hari
bagi
pasien 2 Senam 90 Menit/ 50940 0.09
baru mingg
Membuat 3 16.980 u
DRM 3 Rapat 180 Menit/ 50940 0.04
(dokumen umum bulan
rekam
bulanan
medis) baru
bagi pasien Standar Kelonggaran 0.3
baru
Mencari 4 12.735 Berdasarkan Tabel diatas,
dan
mengam-
bil DRM dapat dijelaskan bahwa dari 3
pasien
Mengisi 1 50.940 kegiatan diluar jam kerja tersebut
buku
ekspedisi
Mengan- 5 10.188
(apel pagi, senam dan rapat
tarkan
berkas umum) diperoleh dari hasil
ke poli
Mengem- 3 16.980 Waktu/WKT dengan total standar
balikan
DRM ke
rak filing kelonggarannya, yaitu 0.3 menit.

12
5. Menghitung Kebutuhan SDMK di buku
ekspedi
si
Unit Rekam Medis Menurut
Menga 50. 10. 0.3 5141 0.50
ntarkan 940 188
Metode WISN berkas
ke poli
Jenis Jenis Kompo W SB SK KU SDM Menge 50. 16. 0.3 5141 0.30
Tugas Kegiatan nen KT K G ANT K mbalik 940 980
Kegiata ITA an
n S DRM
Tugas Pelaya Pasien 50. 25. 0.3 5141 0.20 ke rak
Pokok nan di datang 940 470 filing
Unit dan Total 2.5
Rekam memin Pembulatan 3
Medis ta iden
Rawat titas Berdasarkan Tabel diatas,
Jalan pasien
(KIB
dan dapat dijelaskan bahwa untuk
KTP
/KK) kebutuhan jumlah PMIK di
Menge 50. 10. 0.3 5141 0.50
ntry 940 188 Puskesmas Gapura Kabupaten
data
pasien
pada Sumenep yang kompeten sesuai
Ms.
Exel dengan bidangnya dibutuhkan
dan
mena-
nyakan
sebanyak 3 orang menurut metode
poli
yang WISN.
dituju
Membu 50. 25. 0.3 5141 0.20 6. Menetapkan Fasyankes dan Jenis
at 940 470
KIB
bagi SDMK menurut metode ABK-
pasien
baru Kes.
Membu 50. 16. 0.3 5141 0.30
at 940 980 NO Unit Kerja Sub Kate- Jumla
DRM Unit gori h
baru Kerja SDMK
bagi 1 Puskesmas Unit 3
pasien Bidan
Gapura rekam orang
baru Kabupaten medis S1 1
Menca- 50. 12. 0.3 5141 0.40 Sumenep pendaf Akuntansi orang
ri 940 735 taran
dan 1
rawat SMA
menga orang
jalan
mbil
DRM
pasien Pada Tabel diatas, dapat
Mengi- 50. 50. 0.3 5141 0.10
si 940 940 dijelaskan bahwa petugas yang

13
berada di unit rekam medis rawat
dala
m
jalan di Puskesmas Gapura 1
tahu
Kabupaten Sumenep ada 3 tenaga n
F Waktu Kerja Kepr 37.5 Jam/
bidan dan 2 petugas yang (dalam 1 es ming
6 minggu) No.6 gu
8/
ditempatkan oleh pihak 2011
G Jam Kerja Per 28.1 Jam/
75
manajemen lulusan S1 Akuntansi Efektif men
%
25 ming
PAN gu
7 x
dan SMA. -RB
37.
26/2
5
011
7. Menetapkan Waktu kerjaWK Waktu Kerja 3 28. 9.37 Jam/
(dalam 1 hari) jam 125 5 ming
Tersedia (WKT) menurut metode kerja / gu
8
/ 3
ming
ABK-Kes gu
Waktu Kerja 6 312 283 Hari/
No Kode Kompo Kete Ru Jum Satu Tersedia hari – tahu
nen rang mu lah an (Hari) kerja (7+ n
an s 9
/ 15+
A B C D E F ming 0+7
A Hari 6 312 Hari/ gu )
Kerja hari tahu Waktu Kerja 6 312 2.65 Jam/
52 n WKT Tersedia (Jam) hari – 3 tahu
1 kerja min kerja (7+ n
/ ggu / 15+
ming 10 ming 0+7
gu gu )
B Cuti Pegawai Perat 7 Hari/ x
uran tahu 9.3
kepe n 75
2
- Waktu Kerja Tersedia (WKT) 2.70 Jam/
gaw dibulatkan (dalam jam) 0 tahu
aian n
C Libur Nasional Dala 15 Hari/ Waktu Kerja Tersedia (WKT) 162. Men
m tahu dibulatkan (dalam menit) 000 it/
1 n (60 x 2.700) tahu
tahu n
3 n
kale Berdasarkan Tabel 4.12
nder
(202
0) dijelaskan bahwa tabel diatas
D Mengikuti - Hari/
4 Pelatihan - tahu merupakan proses perhitungan
n
E Absen (Izin, Rata 7 Hari/
5 Sakit, dll) - tahu
WKT dan dapat ditetapkan WKT
Rata n
(jam) di Puskesmas Gapura

14
Kabupaten Sumenep yaitu 2.700 ke rak
filing
2 Tug Internal Apel pagi 30 Menit/hari
jam per tahun dan 162.000 menit
as
Pen
per tahun. unja
ng
8. Menetapkan Komponen Beban Senam 90 Menit/min
ggu
Rapat 180 Menit/wul
Kerja menurut metode ABK-Kes Umum an
Eksternal - - -
N Jeni Jenis Komponen Nor Satuan
o s Kegiatan Kegiatan ma Berdasarkan Tabel diatas
Tug Wak
as tu
1 Tug Pelayanan Pasien 2 Menit/pas dijelaskan bahwa dalam
as di Unit datang dan ien
Pok Rekam meminta menetapkan komponen beban
ok Medis identitas
Rawat pasien
Jalan (KIB dan kerja ada 2 jenis tugas, yaitu tugas
KTP/KK)
Mengentry 5 Menit/pas pokok dan tugas penunjang. Pada
data pasien ien
pada tugas pokok ada 1 jenis kegiatan
Microsoft
Exel dan
menanyaka dengan 8 komponen kegiatan
n poli yang
dituju yang dilakukan oleh petugas
Membuat 2 Menit/pas
KIB (kartu ien
rekam medis, yaitu pelayanan di
identitas
berobat)
bagi pasien unit rekam medis rawat jalan.
baru
Membuat 3 Menit/pas Sedangkan pada tugas penunjang
DRM ien
(dokumen
rekam ada 2 jenis kegiatan yang
medis) baru
bagi pasien dilakukan oleh petugas rekam
baru
Mencari 4 Menit/pas medis, yaitu internal dan
dan ien
mengambil
DRM eksternal, namun pada jenis
pasien
Mengisi 1 Menit/pas kegiatan eksternal ini belum
buku ien
ekspedisi
Mengantark 5 Menit/pas
terlaksana dikarenakan belum
an berkas ien
ke poli adanya petugas rekam medis yang
Mengembal 3 Menit/pas
ikan DRM ien kompeten di bidangnya.

15
Sehingga, pada kegiatan internal Mengisi 1 Menit/p 162. 162
buku asien 000 000
ekspedisi
ada 3 komponen kegiatannya.
Menganta 5 Menit/p 162. 324
rkan asien 000 00
9. Menghitung Standar Beban Kerja berkas ke
poli
(SBK) menurut metode ABK-Kes Mengemb 3 Menit/p 162. 540
alikan asien 000 00
N Jen Jenis Kompone Nor Satuan WK SB DRM ke
o is Kegia n ma T K rak filing
Tu tan Kegiatan Wa (me
gas ktu nit) Berdasarkan Tabel 4.14
A B C D E F G H=
G/ dapat dijelaskan bahwa tahap
E
1 Tu Pelay Pasien 2 Menit/p 162. 810
gas anan datang asien 000 00 perhitungan SBK dalam setiap
Pok di dan
ok Unit meminta komponen kegiatan didapatkan
Reka identitas
m pasien dari hasil WKT/norma waktu.
Medis (KIB dan
Rawat KTP/KK)
Jalan Sehingga, pada setiap komponen
Mengentr 5 Menit/p 162. 324
y data asien 000 00 kegiatan mendapatkan waktu
pasien
pada
Microsoft standar beban kerjanya sesuai
Exel dan
menanya dengan waktu kegiatan yang
kan poli
yang dilakukan oleh petugas dalam
dituju
Membuat 2 Menit/p 162. 810
KIB asien 000 00 melakukan tugasnya, seperti di
(kartu
identitas bagian pendaftaran pasien baru
berobat)
bagi
pasien
rawat jalan, pendaftaran pasien
baru
Membuat 3 Menit/p 162. 540 lama rawat jalan dan ruang filing.
DRM asien 000 00
(dokumen
rekam
medis)
baru bagi
pasien
baru
Mencari 4 Menit/p 162. 405
dan asien 000 00
mengamb
il DRM
pasien

16
10. Menghitung Standar Kegiatan 11. Menghitung Kebutuhan SDMK di

Penunjang menurut metode ABK- Unit Rekam Medis menurut

Kes metode ABK-Kes

No Jenis Jenis Komp Norm Satu Wakt WKT FTP Je Jeni Kompo Capa SB Keb
Tug Kegi onen a an u (mnt) %
as atan Kegia Wakt Kegia
nis s nen ian K utuh
tan u tan Tu Keg Kegiat (kunj an
(mnt/t ga iata an unga SD
h) s n n MK
A B C D E F G H I= pasie
G/
H n
2 Tug Inter Apel 30 Men 9360 162.0 sela
as nal pagi it/ 00 ma 1
Penu hari 0.05 tahu
njan
g n)
Sena 90 Men 4680 162.0 0.03 A B C D E F=
m it/ 00 D/
min E
ggu
Rapat 180 Men 2160 162.0 Tu Uni Pasien 5.14 81. 0.06
Umu it/ 00 0.01 ga t datang 1 000
m wula s Rek dan
n Po am memin
Ekst - - - - -
ernal
ko Me ta
Faktor Tugas Penunjang (FTP) dalam % 0.1 k dis identita
Standar Tugas Penunjang (STP) = (1/(1-FTP/100)) 1 raw s
at pasien
Berdasarkan Tabel diatas, Jala (KIB
n dan
KTP/K
dapat dijelaskan bahwa dari tabel K)
Menge 5.14 32. 0.16
perhitungan antara apel pagi ntry 1 400
data
selama 30 menit setiap hari, pasien
pada
Micros
senam selama 1,5 jam setiap oft
Exel
minggu dan rapat umum selama 3 dan
menan
yakan
jam setiap bulan diperoleh hasil poli
yang
FTP = 0.1. Sehingga, untuk dituju
Memb 5.14 81. 0.06
standar tugas penunjangnya uat 1 000
KIB
bagi
(STP) diperoleh hasil 1.1. pasien
baru
Memb 5.14 54. 0.09
uat 1 000
DRM
baru

17
bagi menggunakan kedua metode
pasien
baru
antara WISN dan ABK-Kes.
Menca 5.14 32. 0.16
ri dan 1 400
Menga N Langka Hasil Perbandingan
mbil o h- Metode
DRM langkah WISN ABK-Kes
pasien 1 Meneta Fasyankes Fasyankes :
Mengis 5.14 162 0.03 pkan :  Puskes
i buku 1 .00 unit  Pus mas
eksped 0 kerja kes Gapura
isi dan mas Kabup
Menga 5.14 32. 0.16 kategor Gap aten
ntarkan 1 400 i ura Sumen
berkas SDMK Kab ep
ke poli upat Unit
Menge 5.14 54. 0.09 en Instalasi :
mbalik 1 000 Sum  Rekam
an enep Medis
DRM Unit Rawat
ke rak Instalasi : Jalan
filing  Rek Jenis SDMK
Jumlah Kebutuhan Tenaga (JKT) 0.82 am :
Med a. Bidan
Standar Tugas Penunjang (STP) 1
is (3
Total Kebutuhan PMIK 1.82
Raw orang)
Pembulatan 2
at b. S1
Jala Akunta
Berdasarkan Tabel n nsi (1
Jenis orang)
Perhitungan Kebutuhan PMIK SDMK : c. SMA
a. Bida (1
n (3 orang)
diatas, dapat dijelaskan bahwa oran
g)
untuk petugas rekam medis rawat b. S1
Aku
jalan Puskesmas Gapura ntan
si (1
oran
Kabupaten Sumenep dibutuhkan g)
c. SM
2 orang PMIK yang kompeten di A (1
oran
g)
bidangnya. 2 Meneta  WK  WKT
pkan T jam =
12. Melakukan Perbandingan Hasil WKT jam 2.700
(Waktu = jam/tah
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja 283 un
Tersedi jam/t  WKT
a) ahun tahun
Rekam Medis di Puskesmas  WK 162.000
T menit/t
Gapura Kabupaten Sumenep tahu ahun
n Ketetpan :
50.4

18
00 a. Kepre medis)
meni s baru
t/tah No.68 bagi
un Tahun pasien
Tidak ada 2011 baru =
ketetapan b. Perme 3 menit
n e. Mencar
PAN- i dan
RB menga
No.26 mbil
Tahun DRM
2011 pasien
3 Meneta - a. Pasien =4
pkan datang menit
Kompo dan f. Mengis
nen memint i buku
Beban a ekspedi
Kerja identita si = 1
s menit
pasien g. Menga
(KIB ntarkan
dan berkas
KTP/K ke poli
K) = 2 =5
menit menit
b. Menge h. Menge
ntry mbalik
data an
pasien DRM
pada ke rak
Micros filing =
oft 3 menit
Exel 4 Menghi Rumus : Rumus :
dan tung WKT/Nor WKT/Norma
menan SBK ma Waktu Waktu
yakan (Standa
poli r Beban
yang Kerja)
dituju 5 Menghi Rumus : Rumus :
=5 tung Waktu FTP = Waktu
menit Faktor Tugas Kegiatan/W
c. Memb Kelong Penunjang KT
uat garan /WKT STP = 1/(1-
KIB atau 0.63 menit FTP/100))
(kartu Standar STP = 1
identita Tugas menit
s Penunj
berobat ang
) bagi 6 Menghi 2.5 = 3 1.82 = 2
pasien tung orang orang
baru = Kebutu
2 menit han
d. Memb SDMK
uat di Unit
DRM Rekam
(doku Medis
men Rawat
rekam Jalan

19
Berdasarkan Tabel diatas, Kabupaten Sumenep didapatkan

dapat dijelaskan bahwa hasil akhir yaitu membutuhkan

perbandingan hasil perhitungan tenaga rekam medis sebanyak 3

antara metode WISN dan ABK- orang.

Kes yang digunakan untuk Peraturan yang mengatur

menghitung kebutuhan tenaga tentang perhitungan tenaga kerja

rekam medis di unit rekam medis dengan menggunakan metode

rawat jalan Puskesmas Gapura WISN tertuang pada PMK No.81

Kabupaten Sumenep dan Tahun 2004 tentang Pedoman

mendapatkan hasil hasil akhir Penyusunan Perencanaan Sumber

yaitu 3 orang menurut metode Daya Manusia Kesehatan di

WISN dan 2 orang menurut Tingkat Propinsi,

metode ABK-Kes. Kabupaten/Kota Serta Rumah

PEMBAHASAN Sakit yang menjelaskan tujuan

1. Hasil Perhitungan Kebutuhan dibentuknya peraturan ini adalah

Tenaga Rekam Medis Menurut untuk membantu mewujudkan

Metode WISN di Puskesmas rencana kebutuhan SDMK di

Gapura Kabupaten Sumenep. fasilitas pelayanan kesehatan

Dari langkah-langkah seperti di Puskesmas atau Rumah

perhitungan kebutuhan tenaga Sakit. Sesuai peraturan tersebut,

rekam medis menggunakan ada 5 (lima) langkah-langkah

metode WISN yang dilakukan di untuk menghitung kebutuhan

unit pendafataran pasien rawat jumlah SDMK, seperti

jalan Puskesmas Gapura menetapkan unit kerja dan

20
kategori SDMK, menetapkan perhitungan metode WISN ini

WKT, menghitung SBK, bisa menjadi perencanaan

menghitung faktor kelonggaran penambahan tenaga rekam medis

dan menghitung jumlah yang kompeten di bidangnya bagi

kebutuhan SDMK. Puskesmas Gapura Kabupaten

Dari langkah-langkah Sumenep.

perhitungan tersebut, didapatkan 2. Hasil Perhitungan Kebutuhan

hasil akhir dari perhitungan Tenaga Rekam Medis Menurut

kebutuhan tenaga rekam medis di Metode ABK-Kes di Puskesmas

unit pendaftaran rawat jalan Gapura Kabupaten Sumenep

Puskesmas Gapura Kabupaten Dari langkah-langkah

Sumenep dengan menggunakan perhitungan kebutuhan tenaga

metode WISN yaitu rekam medis menggunakan

membutuhkan sebanyak 3 orang metode ABK-Kes yang dilakukan

tenaga rekam medis yang di unit pendafataran pasien rawat

kompeten di bidangnya. Jumlah jalan Puskesmas Gapura

kebutuhan tenaga rekam medis Kabupaten Sumenep didapatkan

tersebut sudah sesuai dengan hasil akhir yaitu membutuhkan

jumlah petugas rekam medis saat tenaga rekam medis sebanyak 2

ini di Puskesmas Gapura orang.

Kabupaten Sumenep yang Perhitungan tersebut

berjumlah 5 (lima) orang, namun mengacu pada PMK No.33 Tahun

5 (lima) orang petugas tersebut 2015 Pasal 1 Tentang Pedoman

dari tenaga lain. Sehingga, dari Penyusunan Perencanaan

21
Kebutuhan Sumber Daya menjadi acuan untuk perencanaan

Manusia Kesehatan yang penambahan tenaga rekam medis

bertujuan untuk memberikan yang kompeten di bidangnya bagi

acuan untuk melaksanakan Puskesmas Gapura Kabupaten

penyusunan perencanaan Sumenep.

kebutuhan sumber daya manusia 3. Melakukan Perbandingan Hasil

kesehatan sesuai dengan tugas Perhitungan Kebutuhan Tenaga

dan fungsi masing-masing bagi Rekam Medis di Puskesmas

setiap fasilitas pelayanan Gapura Kabupaten Sumenep

kesehatan. menggunakan kedua metode

Berdasarkan perhitungan antara WISN dan ABK-Kes

tersebut, hasil dari metode ABK- Menurut hasil perhitungan

Kes ini sesuai dengan kebutuhan kebutuhan tenaga rekam medis

jumlah tenaga kerja rekam medis dengan menggunakan metode

di Puskesmas Gapura Kabupaten WISN membutuhkan 3 orang

Sumenep butuhkan, yaitu perekam medis. Sedangkan

sebanyak 2 orang perekam medis perhitungan menggunakan

yang kompeten dalam bidangnya metode ABK-Kes membutuhkan

sesuai dengan tugas dan tenaga rekam medis sebanyak 2

fungsinya masing-masing di unit orang. Dari hasil perhitungan

pendaftaran pasien rawat jalan, kedua metode tersebut yang

seperti di bagian distribusi dan menjadi pembeda yaitu pada

assembling Puskesmas Gapura langkah perhitungan Waktu Kerja

Kabupaten Sumenep dan bisa (dalam 1 minggu) metode ABK-

22
Kes yang telah ditetapkan sesuai Untuk menambah petugas

Kepres No. 68 Tahun 2011 terkait rekam medis yang kompeten di

penentuan jam kerja pada instansi bidangnya telah ditetapkan pada

pemerintah yaitu 37 jam 30 menit Peraturan Menteri Kesehatan No.

per minggu, baik untuk 5 (lima) 43 Tahun 2019 Pasal 18 yang

hari kerja ataupun 6 (enam) hari dijelaskan bahwa setiap

kerja di lingkungan Lembaga puskesmas wajib menghitung

Pemerintah dan langkah jumlah kebutuhan tenaga kerja

perhitungan Jam Kerja Efektif kesehatan agar menjadi ideal dan

yang telah ditetapkan pada sesuai jenjang jabatannya masing-

Permen PAN-RB No.26 Tahun masing dengan melakukan

2011 terkait Pedoman analisis beban kerja (ABK-Kes).

Perhitungan Jumlah Kebutuhan Hal tersebut juga mengacu pada

Pegawai Negeri Sipil Yang Tepat KMK No.312 Tahun 2020

Untuk Daerah. Ka.Subbag TU Tentang Standar Profesi Perekam

juga mengatakan bahwa Medis dan Informasi Kesehatan

Puskesmas Gapura Kabupaten yang bertujuan untuk

Sumenep membutuhkan tenaga meningkatkan kualitas perekam

perekam medis ahli yang medis dan informasi kesehatan

kompeten di bidangnya sebanyak yang sesuai dengan kompetensi

2 orang agar pelayanan rekam yang dimiliki. Dijelaskan pada

medis rawat jalan berjalan sesuai PMK No. 55 Tahun 2013 Pasal 14

dengan peraturan yang berlaku. Tentang Penyelenggaraan

Pekerjaan Perekam Medis bahwa

23
dalam melakukan pelayanan metode-metode diatas, sehingga

kepada pasien harus sesuai membuat pekerjaan rekam medis di

dengan kompetensi yang dimiliki unit pendaftaran rawat jalan hanya

juga dijelaskan pada peraturan dilakukan beberapa orang saja dan

tersebut terkait kelulusan yang lain tidak terfokus pada

pendidikan RMIK di Indonesia pelayanan. Dari penjelasan diatas

yang ditempuh selama 3 tahun terkait perhitungan kebutuhan tenaga

untuk Diploma III (tiga) dan 4 kerja, peneliti menyarankan

tahun untuk Diploma 4 (empat). Puskesmas Gapura Kabupaten

Berdasarkan hasil perbandingan Sumenep melakukan penambahan

kebutuhan SDMK diatas, dapat tenaga kerja rekam medis sebanyak 2

disimpulkan bahwa hasil dari metode orang menurut metode ABK-Kes agar

ABK-Kes lebih ideal untuk dijadikan pelayanan dan alur pada rekam medis

acuan Puskesmas Gapura Kabupaten terlaksana sesuai dengan peraturan

Sumenep, karena jumlah petugas yang ada, karena ABK-Kes

rekam medis rawat jalan di merupakan perhitungan kebutuhan

Puskesmas Gapura Kabupaten tenaga kerja yang telah diatur dalam

Sumenep untuk saat ini sebanyak 5 PMK No.33 Tahun 2015 Tentang

orang dan bukan tenaga Pedoman Penyusunan Perencanaan

berlatarbelakang pendidikan perekam Kebutuhan Sumber Daya Manusia

medis yang kompeten di bidangnya Kesehatan dan juga dijelaskan dalam

melainkan dari tenaga lain. Jumlah PMK No. 43 Tahun 2019 Pasal 18

tersebut melebihi kebutuhan yang ayat 2 Tentang Pusat Kesehatan

telah diperhitungkan menggunakan Masyarakat bahwa dalam

24
menghitung jumlah tenaga kerja Kes = 2700 jam/tahun atau

dengan jenjang jabatan masing- 162.000 menit/tahun.

masing petugas yang ideal dilakukan c. 8 Komponen Beban Kerja

mengunakan analisis beban kerja dengan norma waktu antara 1

(ABK-Kes). – 5 menit.

KESIMPULAN DAN SARAN d. Standar Beban Kerja (SBK)

5.1 Kesimpulan metode WISN dari 8

Dari beberapa hasil komponen yaitu 10.188 –

perhitungan dan penjelasan di 50.940. Standar Beban Kerja

atas, dapat disimpulkan bahwa : (SBK) metode ABK-Kes

a. Fasyankes dan ketegori unit yaitu 32.400 – 162.000.

SDMK yang diambil metode e. Standar Kelonggaran metode

WISN dan ABK-Kes sama, WISN = 0.3. Standar Tugas

yaitu di Puskesmas Gapura Penunjang (STP) metode

Kabupaten Sumenep unit ABK-Kes 1%.

rekam medis rawat jalan f. Jumlah dan perbandingan

dengan 5 orang petugas (3 hasil perhitungan kebutuhan

bidan, 1 S1 Akuntansi dan 1 tenaga rekam medis menurut

SMA). metode WISN sebanyak 3

b. Jumlah WKT metode WISN = orang dan menurut ABK-Kes

849 jam/tahun atau 50.940 sebanyak 2 orang dan metode

menit/tahun. Sedangkan ABK-Kes lebih cocok

jumlah WKT metode ABK- digunakan dalam perencanaan

kebutuhan tenaga rekam

25
medis di Puskesmas Gapura penambahan kebutuhan

Kabupaten Sumenep karena SDMK.

telah terstandar puskesmasn b. Sebaiknya petugas melakukan

menurut PMK No. 33 Tahun kegiatan sesuai dengan SOP

2015 dan PMK No. 43 Tahun agar tidak tumpang tindih

2019 terkait penambahan dalam melakukan tugasnya.

kebutuhan SDMK. c. Sebaiknya pihak manajemen

5.2 Saran Puskesmas Gapura

Kabupaten Sumenep bisa


Berdasarkan kesimpulan
menempatkan SDMK sesuai
diatas, peneliti ingin memberikan
dengan jenjang dan keahlian
beberapa saran seperti berikut ini
tenaga kesehatan yang
:
kompeten di bidangnya
a. Sebaiknya Puskesmas Gapura
masing-masing.
Kabupaten Sumenep
DAFTAR PUSTAKA
melakukan perekrutan
Ade, H. 2018. Buku Ajar Metodologi
petugas rekam medis ahli Pada Kesehatan Masyarakat.
Edisi kedua. Tangerang: e-book
yang kompeten di bidangnya tidak dipublikasikan.
sesuai perhitungan kebutuhan Alhamid, T., dan Anufia, B. 2019.
Instrumen Pengumpulan Data.
tenaga rekam medis menurut Sorong: Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri.
metode ABK-Kes agar lebih
Basrowi dan Suwandi. 2008.
terstandar dan ideal karena Memahami Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta
telah sesuai dengan PMK No.
Cholid, N., dan Achmadi, A. 2015.
33 Tahun 2015 dan PMK No. Metodologi Penelitian. Cetakan
Keempat Belas. Jakarta: PT.
43 Tahun 2019 terkait Bumi Aksara.

26
Hardani., Andriani, H., Ustiawaty, J., Kesehatan Berdasarkan Metode
Utami, E. F., Istiqomah, R. R., Analisis Beban Kerja Kesehatan
Fardani, R. A., Sukmana, D. J. (ABK-Kes). Jakarta: Badan
dan Auliya, N. H. 2020. Pengembangan dan
Penelitian Kualitatif Dan Pemberdayaan Sumber Daya
Kuantitatif. Cetakan Pertama. Manusia Kesehatan.
Mataram: CV. Pustaka Ilmu
Peraturan Menteri Kesehatan
Hasjmy, M. A. 2006. Pedoman Republik Indonesia Nomor 53
Penyelenggaraan Prosedur Tahun 2012. Pedoman
Rekam Medis Rumah Sakit. Pelaksanaan Analisis Beban
Jakarta: Departemen Kesehatan Kerja di Lingkungan
Republik Indonesia Direktorat Kementerian Kesehatan. 21
Jenderal Bina Pelayanan Medik Desember 2012. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor Republik Indonesia Nomor 55
81/MENKES/SK/I/2004. Tahun 2013. Penyelenggaraan
Pedoman Penyusunan Pekerjaan Perekam Medis. 23
Perencanaan Sumber Daya Agustus 2013. Jakarta.
Manusia Kesehatan di Tingkat
Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Peraturan Menteri Kesehatan
Rumah Sakit. 13 Januari 2004. Republik Indonesia Nomor 33
Jakarta: Kementerian Kesehatan Tahun 2015. Pedoman
Republik Indonesia. Penyusunan Perencanaan
Kebutuhan Sumber Daya
Keputusan Menteri Kesehatan Manusia Kesehatan. 13 April
Republik Indonesia Nomor 2015. Jakarta.
377/Menkes/SK/III/2007.
Standar Perekam Medis dan Peraturan Menteri Kesehatan
Informasi Kesehatan. 27 Maret Republik Indonesia Nomor 46
2007. Jakarta: Kementerian Tahun 2015. Akreditasi
Kesehatan Republik Indonesia. Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter,
Mangentang, F. R. 2015. dan Tempat Praktik Mandiri
Kelengkapan resume medis dan Dokter Gigi. 29 Juni 2015.
kesesuaian penulisan diagnosis Jakarta.
berdasarkan ICD-10 sebelum
dan sesudah JKN di RSU Peraturan Menteri Kesehatan
Bahteramas. Jurnal ARSI. 1(44). Republik Indonesia Nomor 43
159–168. Tahun 2019. Pusat Kesehatan
Masyarakat. 16 Januari 2019.
Miles, B. M., dan Huberman, A. M. Jakarta.
1992. Analisis Data Kualitatif
Buku Sumber Tentang Metode- Peraturan Menteri Kesehatan
metode Baru. Jakarta: Republik Indonesia Nomor
Universitas Indonesia. 269/MENKES/PER/III/2008.
Rekam Medis. 12 Maret 2008.
Pardjono. 2017. Buku Manual 1 Jakarta.
Perencanaan Kebutuhan SDM

27
Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 30 Tahun 2013. Jabatan
Fungsional Perekam Medis dan
Angka Kreditnya. 14 Agustus
2013. Jakarta

Sarake, H. M. 2014. Buku Ajar Rekam


Medis. Makassar: Lembaga
Kajian dan Pengembangan
Pendidikan.
Shidiq, U., dan Choiri, M. M. 2019.
Metode Penelitian Kualitatif di
Bidang Pendidikan. Cetakan
Pertama. Ponorogo: CV. Nata
Karya.
Sondak, H. S., Taroreh, R. N., dan
Uhing, Y. 2019. Faktor-Faktor
Loyalitas Pegawai di Dinas
Pendidikan Daerah Provinsi
Sulawesi Utara. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi. 7(1). 671–680.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2014. Tenaga
Kesehatan. 17 Oktober 2014.
Jakarta:Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik
Indonesia. Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298. Jakarta.
World Health Organization. 2010.
Workload Indicators Of Staffing
Need User’s manual. Geneva:
World Health Organization.

28

Anda mungkin juga menyukai