Anda di halaman 1dari 4

Andrew: “Ehh setauku aldo udah pernah buat artikel tentang organisasi ini” wait if I’m not

wrong, Aldo already wrote an article about this organization


Keren: “Ohh iya aku ingat” Oh yes, I remember.
Andrew: “Sebentar aku coba call dia untuk tanya tanya soal organisasi ini” Wait a minute, let
me call him.q 2
(Call)
Andrew & Keren: “Halo aldo” Halo Aldo
Aldo: “Ehh halo Andrew. Halo Keren. Ada apa nih?” Halo Andrew and Keren
Andrew: “Kita mau nanya nih, kamu waktu itu pernah bikin artikel tentang organisasi
indischer partij kan?” We want to ask; did you ever write an article about Indische Partij?
Aldo: “Ohh iya waktu itu aku pernah bikin artikel soal organisasi itu” Oh yeah, I did.
Keren: “Nah tadi Andrew dapet buku soal indische partij terus dia tunjukkin buku itu ke akun
dan jadinya aku sama andrew jadi penasaran banget soal organisasi ini, kamu boleh ceritain
ga soal indische partij ini?” Andrew got a book about Indische Partij before and he show me,
so it got me curious about this organization, can tell us about this organization?
Aldo: “Ohh githu ya, boleh banget dong pastinya” Of course I can.
Aldo: “Jadi Indische Partij adalah suatu partai politik pertama di Hindia Belanda dan
didirikan oleh Douwes Dekker. Douwes Dekker adalah seorang pelopor munculnya
nasionalisme di Indonesia pada awal abad ke-20 dan dia tuh merupakan pejuang
kemerdekaan dan Pahlawan Nasional Indonesia. Tau ga kalo Douwes Dekker itu pernah
mengalami diskriminasi oleh orang Belanda murni dan di posisi tersebut orang Belanda
mendapatkan gaji yang lebih tinggi daripada orang pribumi Nah karena kejadian tersebut
Douwes Dekker memiliki ide untuk mendirikan Indische Bond, yang dipimpin oleh orang
orang asli Hindia Belanda tetapi ternyata banyak masyarakat tidak mendukung organisasi
tersebut dan membuat organisasi tersebut tidak berjalan dengan lancar. Tidak hanya sampai
disitu perjuangan dari Douwes Dekker ini, Douwes Dekker kembali membuat suatu
organisasi yang bernama Indische Partij dan dia mengajak mengajak Tjipto Mangunkusumo
dan Suwardi Suryaningrat. Tujuan Indische Partij adalah untuk membangun rasa patriotism
bagi seluruh rakyat Hindia Belanda.” Indische Partij was the first political party in Dutch East
Indies established on October 25th, 1912 in Bandung and this was E.F.E Douwes Dekker’s main idea.
Douwes Dekker was a pioneer of nationalism in Indonesia in the early 20 th century and was a
freedom fighter and National hero of Indonesia. Douwes Dekker ever experienced discrimination
from the pure Dutch people and in this position, the Netherlands got more wages than the
indigenous. That incident make Douwes Dekker get the idea to establish Indische Bond, which was
the organization ruled by native Dutch East Indies but because many people didn’t support the
organization and make the organization could not run smoothly. Douwes Decker back again make an
organization named Indische Partij by inviting Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryanigrat. The
Goal of Indische Partij is to establish patriotism in all Dutch East Indies people for the homeland.
Aldo: “Ada berbagai hal yang dilakukan organisasi Indische Partij ini untuk mencapai
tujuannya. Indische Partij harus memberantas kebencian antar agama, meningkatkan
pengaruh pro Hindia di pemerintahan, memperjuangkan hak orang Hindia, dan memberantas
kesombongan sosial. Hal lain yang dilakukan oleh Indische Partij yaitu memperkuat ekonomi
mereka yang lemah dan harus bertujuan bagi kepentingan ekonomi Hindia. Indische Partij
harus membangun kerjasama antara orang Indo dengan Bumiputera” There were many things
were done by Indsche Partij to receive their goal. Indische Partij must eradicate interfaith hatred,
increase Indy’s influence in the government, fight for Indies’ rights, and eradicate social arrogance.
Another thing that was done by Indische Partij is to strengthen their weak economy and must aim
for the interest of the Indies economy. Indische Partij must build cooperation between Indonesian
and Bumiputera.

Andrew: “Ohh githu ya” Oh that so huh.


Keren: “Boleh minta artikel yang kamu bikin ga aldo?” Can you send me your article?
Aldo: “Ohh iya boleh boleh, aku kirim di chat ya” Oh sure, I send it through chat.
Andrew: “Okey deh, terimakasih ya aldo” Okay Aldo, thank you.
Keren: “Terimakasih ya aldo” Thank you Aldo.
Keren: “Ehh coba liat ini deh, aku baru tau loh kalau ternyata Organisasi Indische Partij ini
pernah didaftarkan status badan hukumnya ke pemerintah Hindia Belanda oleh pendiri
pendirinya, tetapi ternyata upaya mereka ditolak oleh Gubernur Jendral Idenburg sebagai
wakil pemerintah kolonial Belanda pada 11 Maret 1913. Disini tertulis kalau Penolakan ini
bisa terjadi karena pemerintah kolonial menganggap bahwa organisasi ini dapat
membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan bergerak untuk menentang pemerintah kolonial
Belanda. Pada tahun itu juga Belanda mengadakan sesuatu yang tidak sesuai, seperti
mengadakan 100 tahun bebasnya mereka dari Perancis, ditanah yang mereka jajah. Hal
tersebut membuat Surwardi Suryaningrat, Tjipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker
menuliskan suatu pernyataan dan artikel yang berisi tentang kekhawatiran mereka dan keluh
kesah mereka. Hal tersebut membuat mereka ditangkap dan diasingkan” Hey come look at
this, turns out Indische Partij organization ever registered the legal entity status to Dutch East Indies
by its founder but was rejected by governor general Idenburg who Dutch representative on March
11th, 1913. This rejection happened because the colonial consider that the organization raise
people’s nationalist spirit and move against the Dutch government. That year, The Dutch held a
memorial for 100 years of freeing the Netherlands from France’s hands, That thing made Tjipto
Mangunkusumo, Suwardi Suryanigrat, and Douwes Dekker write a statement and articles containing
their worries and complaint. That thing made them arrested and exiled.

Keren: “Ternyata Pada Desember 1912, Indische Partij berdiri untuk memberi ruh awal bagi
pergerakan kemerdekaan Indonesia serta Partai ini bercita-cita memperjuangkan kesetaraan
hak bagi seluruh bangsa pribumi dan Di usianya yang singkat, Indische Partij berhasil
menyuburkan semangat, juga harapan untuk bangkit” On September 1912, Indische Partij was
established to give a spirit to the Indonesian independence movement. This party dreamed to fight
for the equality right of all indigenous. Indische Partij placed importance foundation of Indies
nationalism. This organization was far more radical than Boedi Utomo. In its short age, Indische
partij succeeds to nourish the spirit and h hopes to rise. This political organization let out a deep
breath for movement act after that.

Andrew: “Wah menarik banget ya ternyata dan sangat besar perjuangan dari organisasi ini”
Wow it is so interesting, turns out there many and big fights done by this organization.
Andrew: “Setelah aku baca baca ternyata Ada beberapa dampak dari organisasi Indische
Partij ini. Dampak dari organisasi Indische Partij ini yaitu menghidupkan kesadaran diri dan
kepercayaan kepada diri sendiri, meluasnya pengetahuan umum tentang sejarah budaya
Hindia, dapat memperkuat daya tahan rakyat Hindia yaitu dengan mengembangkan individu
ke aktivitas yang lebih besar secara teknis dan memperkuat kekuatan batin dalam soal
kesusilaan. Dampak lainnya yaitu organisasi ini membuat masyarakat tidak saling membeda
bedakan. Organisasi ini tidak diperbolehkan adanya perbedaan perlakuan karena ras, jenis
kelamin, atau kasta” After I read, there are several effects of this organization. The effects of
this organization were turned on self-awareness and belief in yourself, expanded knowledge of
Indies culture history, and others. This organization also can strengthen Indies people’s durability,
which developed individually into a technically big activity and inner strength in matters of decency.
Another effect of this organization is made that people do not discriminate against each other. This
organization did not allow different treatment because of race, gender, and caste.

Keren: “Wih ternyata banyak banget ya dampaknya” Wow, there so many effects huh.
Andrew: “Bener, aku juga liat bahwa ternyata organisasi ini ada hubungannya dengan topik
yang kita pelajari yaitu ketahanan nasional” Right, I also see that this organization has
relation with out that we learned about national resilience.
Keren: “Ohh ya? Apa itu?” That so? What is it?
Andrew: Indische Partij memiliki keinginan yang kuat untuk mempertahankan jiwa
nasionalisme yang mereka miliki. Indische Partij bahkan menulis artikel-artikel untuk
mengkritik pemerinatah kolonial Belanda dimana hal ini sangat berbahaya. Hal ini masuk
dalam Ketahanan Aspek Ideologi. Dalam peristiwa Indische Partij ini, mereka menyuburkan
semangat dan juga harapan bagi generasi muda. Contoh aksi nyata dari aspek ideologi, yaitu
dapat dilihat dari program kerja mereka, yaitu salah satunya memberantas kesombongan
social dalam pergaulan, baik dalam bidang pemerintah atau kemasyarakatan. Sehingga
mereka dikatakan lebih radikal dibanding Budi Utomo. Semangat tinggi yang dimiliki
Indische Partij memotivasi banyak generasi muda. Indische Partij have a high desire to
defend nationalism they had. They even wrote several articles to criticize the Dutch colonial
government which is dangerous. This thing goes to resilience ideology aspect. In Indische
Partij experience, they flourishing spirit also hope of young generation. The real example, we
can see through the work program, which one eradicate social arrogance among association,
either in government or social. So that they said to be more radical than Budi Utomo. Their
high spirit motivates many young generations.

Anda mungkin juga menyukai